• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

1

Kecamatan Kiaracondong

A.

Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan

Presiden No.

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Peny

Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi da

sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Kiaracondong selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu m

pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sub system pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah K

dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan K

Terwujudnya suatu tata pemerin

merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Kiaracondong selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu m

pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sub system pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah K

ota Bandung

, c

dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan K

ota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi usunan Penetapan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau n misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Kiaracondong selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu m

elakukan

pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sub system pemerintahan

, c

apaian tujuan

dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin

tahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

(2)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

2

Kecamatan Kiaracondong

terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

dapat berlangsu

ng secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang

Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi d nepotisme, maka di terbitkan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

tersebut

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Laporan Akuntabilitas Kinerj

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator k

sasaran deng

an target yang telah ditetapkan.

B.

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan

Pemerintah

Kota Bandung, Kecamatan Kiaracondong mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota

tersebut mempunyai fungsi :

1.

Melakukan identifikasi potensi lo sekaligus strategi mengembangk

2.

Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

3.

Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

4.

Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;

5.

Melaksanakan

dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan ng secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang

-

undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi d nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tahun 2014

yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan

an target yang telah ditetapkan.

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan Kota Bandung, Kecamatan Kiaracondong mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut mempunyai fungsi :

Melakukan identifikasi potensi lo

k

al di wilayahnya masing sekaligus strategi mengembangk

annya;

Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;

Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan ng secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi d

an

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang . Sehubungan dengan hal diwajibkan untuk menyusun a Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari inerja utama dan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan Kota Bandung, Kecamatan Kiaracondong mempunyai tugas dan Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban

al di wilayahnya masing

-masing

Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan

Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas

Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;

(3)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

3

Kecamatan Kiaracondong

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam

C. Isu Strategis

Isu Strategis berdasakan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung dan dinamika Lingkungan Strategis adala

berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat

menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah

sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang

berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan d

depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di

PEMERINTAHAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

Sumber : Perda Nomor 14 Tahun 2007

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam

struktur organisasi dibawah ini:

Isu Strategis berdasakan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kota Bandung dan dinamika Lingkungan Strategis adala

Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat

menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah

a diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan d

depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

formasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di

CAMAT

SEKRETARIAT

SEKSI PENDIDIKAN DAN

KEMASYARAKATAN PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

KELURAHAN

Sumber : Perda Nomor 14 Tahun 2007

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural

Isu Strategis berdasakan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kota Bandung dan dinamika Lingkungan Strategis adalah sebagai

(Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat

menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah

undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi

formasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di

SEKRETARIAT

SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP

SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN

SEKSI PELAYANAN

(4)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

4

Kecamatan Kiaracondong

tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (

excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi

yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint

merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan

Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai

sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh

pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatu

dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatu pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (

dalam rangka mewujudkan good governance. 3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan

governance) diperlukan upaya

kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang

Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

tutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (

) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan

public services and public complaint. Sumber daya aparatur

merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih n, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Kiaracondong lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatu pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform dalam rangka mewujudkan good governance.

Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (

governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari

tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang

tutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services ) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan er daya aparatur

good governance.

Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih n, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada sungguh terhadap penanganan dan

r pemerintah Kecamatan Kiaracondong lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil

public service reform)

pemerintah yang baik (good

upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari

(5)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

5

Kecamatan Kiaracondong

daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organis

pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai

PKK, Karang Taruna, dan lain Kecamatan sebagai sebagai

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah

penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system

pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah sa

dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih di

entreupreneurnal management

pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget

Sistem manajemen keuangan daerah (

system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance

adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal

internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan

kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure

pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan

man.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder

PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyara Kecamatan sebagai sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui nataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai,

reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan

pegawai, serta mengubah kultur organisasi. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada

entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada

pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja

Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial

) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar

daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan

asi menyangkut pembenahan seluruh unsure

pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan

stakeholder, LPM,

lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui nataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, , perbaikan kesejahteraan

tu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen arahkan kepada yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja

).

financial management

) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar

(6)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

6

Kecamatan Kiaracondong

pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep

money sehingga tercipta akuntabilitas publik (

Manajemen barang daer

perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian

(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketa

melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah

D.

Landasan Hukum

LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum

sebagai berikut :

1.

Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2.

Undang-

Undang Nomor 23 Tahun

3.

Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5.

Peraturan

Presiden Nomor

Kinerja Instansi Pemerintah

6.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republi

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu :

perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian

(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang

Sistem Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP};

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republi

k Indonesia Nomor 53

Tahun 2014 tentang

pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for

public accountability).

ah meliputi beberapa tahap yaitu :

perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian

(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset hui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi

LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

2014 tentang Pemerintahan Daerah; Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pemerintah Daerah Provinsi

Sistem

Akuntabilitas

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Tahun 2014 tentang

Petunjuk

(7)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota

7

Kecamatan Kiaracondong

Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

7.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ba

2013 - 2018.

E.

Sistematika

Penyusunan

Kecamatan Kiaracondong

BAB I

PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Da

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

;

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

03

Tahun 2014 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ba

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung Tahun 2014 adalah :

PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Da

sar Hukum dan Sistematika.

PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Tahun 2014 tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ba

ndung Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu

(8)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2.1.

Pere

ncanaan Strategis Sebelum Reviu

A.

Rencana Strategis

Rencana Strategis

Kecamatan

dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegr

potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini

Kecamatan Kiaracondong

Kota

Bandung

yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 20

dengan Tahun 2018

ditetapkan dengan Surat Keputusan

Bandung

Nomor ; 08/VI/Kec.Kc

Kecamatan Kiaracondong

Kota

terseb

ut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban

penetapan /

kebijakan bahwa Rencana Strategis

dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah

daerah akan menj

adi akuntabel.

Renstra

Kecamatan Kiaracondong

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun

2014

ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

.

ncanaan Strategis Sebelum Reviu

Kecamatan

Kiaracondong Kota Bandung

adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegr

potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kota

Bandung. Rencana Strategis

Kecamatan Kiaracondong yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 20

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kecamatan Kiaracondong Nomor ; 08/VI/Kec.Kc

Tahun 2014

tentang Penetapan Rencana Strategis

Kota

Bandung Tahun 2013-2018

. Penetapan jangka waktu 5 tahun ut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban

Walikota

kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Kiaracondong

dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah adi akuntabel.

Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung

tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bandung Tahun 20

13

8

ini, mengacu pada

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegr

asi dengan

potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Kiaracondong

Kota

yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 20

14 sampai

Kecamatan Kiaracondong

Kota

tentang Penetapan Rencana Strategis

. Penetapan jangka waktu 5 tahun

terkait dengan

Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung

dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah

tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

(9)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

Penyusunan Renstra

Kecamatan Kiaracondong tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD

dengan melibatkan

stakeholders

Pembangunan (Musrenbang) RPJMD,

Kiaracondong Kota

Bandung

Kiaracondong Kota Bandung

dan Selanjutnya, Renstra

dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja)

merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja

Kecamatan Kiaracondong

Kota

diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf

mengandung makna bahwa

masalah

yang tinggi, harus mampu dibangun menuju

Bermartabat serta

Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung

Visi

Kecamatan Kiaracondong

“ MEWUJUDKAN

KECAMATAN KIARACONDONG TERMAJU DALAM PELAYANAN MELALUI PENINGKATAN KINERJA APARATUR YANG PROFESIONAL”

2.

Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi

2013-2018

tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

1.

Meningkatnya Kinerja pemerintah kecamatan secara Profesional, Efektif, Efisien, Akuntabel dan Transparan

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung

telah melalui tahapan tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD

Kota Bandung

Tahun 20

stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD,

Forum SKPD,

sehingga Renstra

Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara

dan

stakeholder.

Selanjutnya, Renstra

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja)

Kecamatan Kiaracondong

Kota

merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kota

Bandung

dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf

Kecamatan Kiaracondong Kota

Bandung

mengandung makna bahwa

Kota Bandung dengan potensi, keragaman

dan kompleksitas yang tinggi, harus mampu dibangun menuju

Bandung

sebagai Kota Jasa yang

Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung

Juara”.

Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung Tahun 2013-2018

adalah :

KECAMATAN KIARACONDONG TERMAJU DALAM PELAYANAN MELALUI PENINGKATAN KINERJA APARATUR YANG PROFESIONAL”

Sedangkan untuk mewujudkan Visi

Kecamatan Kiaracondong Kota

tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

Meningkatnya Kinerja pemerintah kecamatan secara Profesional, Efektif, Efisien, Akuntabel dan Transparan

9

telah melalui tahapan

-

Tahun 20

13-2018

pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan sehingga Renstra

Kecamatan

merupakan hasil kesepakatan bersama antara

Kecamatan

tersebut akan

Kota

Bandung yang

merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja dimuat program dan kegiatan prioritas yang

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Bandung

. Visi tersebut

dan kompleksitas sebagai Kota Jasa yang

adalah :

KECAMATAN KIARACONDONG TERMAJU DALAM PELAYANAN MELALUI

Bandung Tahun

(10)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

2.

Me

laksanakan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu

Sasaran adalah hasil yang a

rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan

untuk mencapai Visi

dan Misi Kota Bandung Tahun 20

strategis.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator

Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka mening

reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Kiaracondong

Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indi kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indi merevisi penempatan indi

keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

laksanakan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu

-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan

dan Misi Kota Bandung Tahun 20

13-2018

sebanyak 3 (tiga)

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan a Instansi Pemerintah Kecamatan Kiaracondong Tahun 2014

Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indi sasaran, selain bertambahnya jumlah indi

merevisi penempatan indikator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar

10

laksanakan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan

kan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan sebanyak 3 (tiga)

sasaran

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

katkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan

2014.

Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indikator sasaran, selain bertambahnya jumlah indikator juga ator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar

(11)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan 2018.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Peme

antara lain:

1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

• Pada formulasi pengukuran untuk tiap rumus masing

• Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

• Penggabungan beberapa indikator menjadi indi

menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

• Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

• Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya

• Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja

Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing

kinerja.

Berdasarkan hasil reviu tersebut, selanjutnya diuraikan pada

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Kiaracondong

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing.

Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk

Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang

menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya

n kriteria dalam satu indikator kinerja

Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing

kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian

Berdasarkan hasil reviu tersebut, selanjutnya diuraikan pada

11

acondong Tahun 2013 -

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan rintah Kota Bandung

kriteria indikator dibuat

Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk

Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara

ator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas

Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah

Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing masing capaian

(12)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Kecamatan

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) (3) 1. Meningkat kan kualitas pelayanan publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyaraka t 1. Meningkat nya Kualitas Pelayanan Publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

12

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Reviu dan Setelah Reviu

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

SEBELUM REVIU INDIKATOR

KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 80.00 80.77 82.11 83.00 85.33 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase keluhan/peng aduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

SETELAH REVIU

TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (11) (12) (13) (14) (15) keluhan/peng ditindaklanjuti Nilai Standar 80.86 100% 820 81.00 100% 895 81.15 100% 900 81.25 100% 910 81.35 100% 915

(13)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) (3) 2. Meningkat kan kinerja penyeleng garaan Tugas Umum Pemerinta han Kecamata n 2. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 3. Persentase RW Juara 4. Persentase Lembaga Kemasyar akatan Aktif 2. Meningkat nya kinerja penyelengg araan Tugas Umum Pemerinta han Kecamatan 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan : Bidang pemerintah an, perekonomi an, Pembangu nan, Lingkunga n Hidup, Pendidikan dan kemasyara katan, ketentrama n dan ketertiban serta pelayanan 3. Meningkat kan Akuntabili tas 5.Nilai AKIP Kecamatan Kiaracondo 3. Meningkat nya Akuntabilit as 3. Nilai AKIP Kecama Kiaracond ong

13

SEBELUM REVIU INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Capaian Kinerja TUP Kecamatan : Bidang pemerintah an, perekonomi an, Pembangu nan, Lingkunga n Hidup, Pendidikan dan kemasyara katan, ketentrama n dan ketertiban serta pelayanan 0,80 0,85 0,90 0,95 10 4. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 5. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 7. Persentase RW Juara 8. Persentase Lembaga Kemasyarakat an Aktif 9. Rasio Anggota Linmas Nilai AKIP Kecaman Kiaracond ong 65.11 68.00 75.11 75.00 80.00 10. Nilai AKIP Kecamatan Kiaracondong

SETELAH REVIU

TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (11) (12) (13) (14) (15) kependudukan lainnya tepat Persentase RW Kemasyarakat Rasio Anggota 70.00 70.00 33.33 27.77 57,14 1 : 1 98.24 81.61 33.33 41.66 71.42 1,5:1 98.29 81.70 66.66 50.00 71.42 1,6:1 98.30 81.80 66.66 55.55 85.71 1,7:1 98.35 81.90 100 72.22 85.71 2:1 Kiaracondong 45.00 60.00 65.00 75.00 80.00

(14)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) (3) Kinerja Pemerinta h Kecamata n ng KinerjaKec amatan 4. Pe temuan BPK Inspektor at yang sudah ditindakla njuti 5. Tertib administra si barang/As et Daerah

14

SEBELUM REVIU INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Persentas e temuan BPK / Inspektor at yang sudah ditindakla njuti 100% 100% 100% 100% 100% 11. Persentase temuan BPK / Inspektorat yang sudah ditindaklanju ti Tertib administra si barang/As et Daerah 100% 100% 100% 100% 100%

SETELAH REVIU

TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (11) (12) (13) (14) (15) temuan BPK Inspektorat ditindaklanju 100% 100% 100% 100% 100%

(15)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu

ditetapkan tujuan

, sasaran berikut indi

Bandung sebagai berikut :

B.

Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama

Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masi

Keputusan

Camat Kiaracondong Nomor : 007/SK/III/ Kinerja Utama Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga di

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indi

berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator

Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamata

No. 007 a Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan tahun 2014 sebelum dan setelah reviu

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu , sasaran berikut indi

kator dan target

Kecamatan Kiaracondong

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masi

ng-

masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui

Camat Kiaracondong Nomor : 007/SK/III/

2015 Tahun 2015

tenta Kinerja Utama Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga di

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator

Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan

Tahun 2014 (SK terlampir).

Indikator Kinerja Utama Kecamatan Kiaracondong sebelum dan setelah reviu :

15

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu

Kecamatan Kiaracondong

Kota

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui tenta

ng Indikator

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang ator kinerja agar

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator g pada SK IKU Kecamatan Kiaracondong

(16)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

(17)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong Kecamatan NO SASARAN STRATEGIS SEBELUM REVIU INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

3

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

3. Nilai AKIP Kecamatan

4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

5. Tertib administrasi barang/Aset Daerah

17

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Reviu

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Tahun 2014

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

KINERJA TARGET INDIKATOR KINERJA

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

80.00

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

2. Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta

0,80

3. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

4. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu

5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

6. Persentase RW Juara

7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

45,00 sentase Temuan BPK/Inspektorat

100% Tertib administrasi barang/Aset Daerah 100%

SETELAH REVIU

TARGET

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

80.00

2. Persentase keluhan/pengaduan pelayanan

100

810 Persentase waktu pelayanan adm. Umum

90.00 Persentase Kelurahan yang memenuhi standar

70.00

33.33 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

(18)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong

C.

Perjanjian Kinerja 2014

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk

dihasilkan

. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola

program atau kegiatan

instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja

Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra

Bandung Tahun 2013-

2018, do

dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

Tahun 2014.

Kecamatan Kiaracondong

Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

Perjanjian Kinerja

Sebelum Reviu dan Setelah Reviu

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1. Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk . Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Kiaracondong Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Kiaracondong

2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Sebelum Reviu dan Setelah Reviu Tahun 2014

Sebelum Reviu Setelah Reviu Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 80.86 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjut 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI

18

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat

penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk . Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan Kecamatan Kiaracondong

Kota

Kecamatan Kiaracondong

Kota

kumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kota Bandung telah menetapkan Penetapan

Kota Bandung

Setelah Reviu

Indikator Kinerja Target Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan 80.86 Keluhan/pengaduan administratif yang 100 pelayanan publik Ombudsman 810

(19)

LKIP Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Kecamatan Kiaracondong 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2. 3 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3. 4. 5. Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan 0,7 1. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 2. Persentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu 3. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 4. Persentase RW Juara 5. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 6. Rasio Anggota Linmas 3. Nilai AKIP Kecamatan 45,00 10. Nilai AKIP Kecamatan 4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100% 11. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 5. Tertib administrasi barang/Aset Daerah 100%

19

sentase administrasi kependudukan tepat waktu 90.00 sentase waktu pelayanan Adm.

Umum lainnya tepat 90.00

Kelurahan yang memenuhi standar 33.33 sentase RW 52, kemasyarakatan 60 1:1 59,11 sentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100%

(20)

LKIP Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

20

Kecamatan Kiaracondong

(21)

LKIP Kecamatan Kiaracondong

Kota Bandung Tahun 2014

Kecamatan Kiaracondong

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak

menerima pelaporan akuntab

Bandung

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

berakuntabi

litas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Kiaracondong

Kota Bandung

Peraturan Presiden

Nomor

Instansi Pemerintah

(SAKIP)

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah

. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian

target masing-

masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen

Renstra Tahun 2013-

201

ketentuan tersebut, pengukuran kinerj

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

untuk mew

ujudkan misi dan visi

A.

Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberha

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN

21

Kecamatan Kiaracondong

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak

-

pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntab

ilitas/pemberi amanah. Kecamatan

Kiaracondong

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban litas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Kota Bandungyang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi . Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen 201

8 maupun Rencana Kerja Tahun 2014

. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

ujudkan misi dan visi

Kecamatan Kiaracondong

Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau pihak yang berwenang Kiaracondong

Kota

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban litas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Kecamatan

yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Akuntabilitas Kinerja , Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang litas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi . Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen . Sesuai dengan a digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

silan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Volume Perdagangan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Pasar Hasil pengujian menjelaskan bahwa nilai koefisien yang diperoleh memiliki nilai positif sebesar 0,027 dengan

Sup labu kuning instan merupakan sup kental yang berbahan dasar labu kuning dan ditambahkan kentang, tomat dan diperkaya dengan cream, yang mengalami proses

Sosis ikan gabus merupakan produk yang dibuat dari komponen daging ikan gabus, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam selongsong

Hasil Anova menunjukkan bahwa perbedaan komposisi bahan dasar (pati sagu, tepung tempe dan tepung ubi jalar ungu) dalam pembuatan kue bangkit memberikan

Pengaruh lingkungan kerja dan semangat kerja akan berdampak pada kinerja pegawai dimana kedua variabel tersebut saling berpengaruh dimana kinerja pegaw Kinerja

menentukan kegiatan yang harus dilakukan dalam usahanya untuk dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.. • Penyusunan

• Jadi, dpt dibayangkan bila si remaja sudah “rapuh” diawal, maka akan mpsulit dirinya mencari identitas...

4) Instalasi harus pada tempat yang kokoh dan kuat, yang bisa menopang penyejuk udara. Jika tidak cuput kuat, atau proses instalasi tidak dilakukan dengan tepat