PA
PANDUAN PRAKTIK NDUAN PRAKTIK KLINIS OBSTETRIKLINIS OBSTETRI RS SILOAM HOSPITAL
RS SILOAM HOSPITAL No. 46
No. 46
PANDUAN PRAKTIK KLINIS PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RS SILOAM HOSPITAL RS SILOAM HOSPITAL PERSALINAN LETAK LINTANG PADA GEMELI ANAK II PERSALINAN LETAK LINTANG PADA GEMELI ANAK II
1
1.. DDeeffiinniissii 11.. PPaadda a rreetteennssi i ggeemmeelli i aannaak k IIII. . BBiilla a ssyyaarraatt terpenuhi dan tidak ada kontraindikasi terpenuhi dan tidak ada kontraindikasi dilakukan versi luar menjadi letak
dilakukan versi luar menjadi letak kepala atau letak sungsang (lihat bab kepala atau letak sungsang (lihat bab versi luar)
versi luar) 2.
2. PaPada da pepersrsalalininan gan gememeleli dei dengngan aan ananak IIk II letak lintang
letak lintang
o
o Pada pembukaan lengkap denganPada pembukaan lengkap dengan
ketuban masih utuh dilakukan versi ketuban masih utuh dilakukan versi luar bila tidak berhasil dilakukan luar bila tidak berhasil dilakukan versi ekstraksi
versi ekstraksi
o
o Bila ketuban baru pe!ah"dipe!ahkanBila ketuban baru pe!ah"dipe!ahkan
bila dilakukan versi e
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
GAWAT JANIN
1. Pengertian
#a$at janin adalah keadaan hipoksia janin yang disebabkanoleh berbagai ma!am fa!tor yang menurunkan aliran darah uteroplasenta sehingga bila dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen atau kematian janin
2. %namnesis &eluhan utama ' gerak anak berkurang
3. aktor isiko
*en!ari faktor+faktor risiko yang dapat menyebabkan timbulnya ga$at janin aktor maternal '
o &ontraksi uterus yang berlebihan o Penyakit kardiovaskular
o Pendarahan antepartum o ,yok hipovolemik
o Penyakit paru
o -ipertensi dalam kehamilan o %nemia gravis
o &etuban pe!ah
aktor janin '
o Penekanan tali pusat o %nemia
o Prematuritas o P/
o &elainan jantung janin
aktor plasenta dan !airan ketuban '
o Infark plasenta o 0ligohidramnion
Ditemukan denyut jantung janin (D) abnormal. Pemantauan D segera setelah kontraksi uterus setiap 1+2 jam pada kala I fase laten setiap jam pada
kala I fase aktif setelah meneran pada kala II selama 1 menit
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
PERDARAHAN PASCASALIN
1. Pengertian
Perdarahan pas!asalin adalah perdarahan yang terjadi setelah janin lahir yaitu melebihi 33 !! pada persalinan pervaginam atau lebih dari 1333 !! pada persalinan per abdominam.
Dibagi menjadi '
• Perdarahan pas!asalin dini (primer)
yaitu jika terjadi dalam 24 jam pertama
• Perdarahan pas!asalin lambat
(sekunder) yaitu jika terjadi lebih dari 24 jam
• Perdarahan pervaginam pas!asalin atau
perdarahan berulang jika terjadi pada masa nifas
• /erdapat faktor predisposisi
2. %namnesis
Predisposisi antepartum ' ri$ayat pedarahan pas!asalin atau manual plasenta solusio plasenta plasenta previa hipertensi I5D
overdistensi uterus gangguan darah ibu. Predisposisi intrapartum ' persalinan seksio sesarea atau buatan partus lama partus presipitatus induksi atau augmentasi persalinan infeksi korion distosia bahu
grandemulti paritas gangguan koagulopati. Predisposisi postpartum ' laserasi jalan lahir (ruptur perineum episiotomi luas robekan porsio) retensio plasenta sisa plasenta
inversion uteri rupture uteri.
3. Pemeriksaan isik /anda+tanda syok (ringan sampai berat) a. %tonia uteri '
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
RUPTURA UTERIN
1. Pengertian
obeknya dinding rahim pada saat kehamilan atau persalinan dengan atau tanpa robeknya peritoneum. isiko terjadi lebih tinggi pada persalinan pervaginam bekas seksio (7B%8)
2. Diagnosis
• %danya faktor predisposisi
• 9yeri perut mendadak dengan tanda+tanda
adanya perdarahan intra abdominal
• Perdarahan pervaginam bisa sedikit atau
banyak
• ,yok dengan gambaran klinis yang
biasanya tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar karena adanya perdarahan intra abdominal
• &adang+kadang disertai sesak nafas" nafas
!uping hidung atau nyeri bahu
• -is tidak ada
• Bagian janin terab langsung di ba$ah kulit
dinding perut
• Bunyi jantung janin tidak terdengar • 5rin ber!ampur darah
Pada rupture uteri inkomplit '
• 9yeri perut mendadak
• /idak jelas ada tanda perdarahan intra
abdominal
• Perdarahan pervaginam • Dapat terjadi syok
• -is bisa ada atau tidak ada
ba$ah kulit dinding perut
• Bunyi jantung janin bisa terdengar atau
tidak
• 5rin bisa ber!ampur darah
Pada eksplorasi rahim setelah janin lahir terdapat robekan dinding rahim tanpa ada robekan
peritoneum
:. Diagnosis Banding %kut abdomen pada kehamilan abdominal lanjut 4. Pemeriksaan
Penunjang
;aboratorium ' -emoglobin ;eukosit -ematokrit /rombosit
. &onsultasi
a. Dokter spesialis anestesi
b. Bila terjadi sepsis konsul ke Departemen Penyakit Dalam
!. Bila luka robekan meluas ke kandung ken!ing konsul ke Departemen Bedah
<. /erapi
a. %tasi syok segera berikan infuse !airan intravena transfuse darah oksigen dan antibioti!
b. ;aparotomi
/indakan histerektomi atau histerorafi
bergantung pada bentuk jenis dan luas robekan =. Pera$atan
umah ,akit Diperlukan
>. Penyulit
,yok ireversibel
• ,epsis
• ;uka yang meluas sampai ke kandung
ken!ing dan vagina
-ematom pada daerah parametrium ?. Prognosis Dubia
13. Informed 8onsent
Dilakukan informed !onsent pada setiap aspek tindakan baik diagnosti! maupun terapeutik ke!uali bila keadaan sudah sangat mengan!am ji$a.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
INEKSI INTRAUTERIN DALAM KEHAMILAN ! PERSALINAN
1. Batasan
Infeksi rahim (koriamnionitis amnionitis infeksi intraamnion) yang terjadi dalam
kehamilan atau persalinan yang ditandai oleh suhu tubuh meningkat (@ :>⁰8) lekositosis dan !airan yang berbau busuk atau keruh
2. aktor
Predisposisi
1. &etuban pe!ah dini 2. Distosia " partus lama
:. Pemeriksaan dalam terlalu sering 4. %nemia
. &urang giAi <. ,ervisitis =. 7aginitis
:. Pengelolaan
1. Pemasangan infuse jaga
2. Pemberian antibioti! yang berspektrum luas
:. Pengakhiran kehamilan (lihat bab /erminasi &ehamilan)
4. Persalinan sedapat mungkin pervaginam
. ,eksio sesarea hanya atas indikasi obstetri!
<. Bayi dapat menyusui dan ra$at gabung bila syarat terpenuhi
=. 0bservasi kemungkinan adanya sepsis pas!asalin
4. Penyulit
1. ,epsis" syok septi! 2. Perdarahan pas!asalin :. ,ubinvolusi ahi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
INEKSI NIAS
1. Batasan Infeksi alat genital dalam masa nifas yang
ditandai dengan meningkatnya suhu :>⁰8 yang terjadi selama 2 hari berturut+turut dalam 13hari pertama pas!asalin ke!uali 24jam pertama pas!asalin
2. aktor
Predisposisi
1. Partus lama
2. &etuban pe!ah dini 3. Persalinan traumatis
4. Pelepasan plasenta se!ara manual 5. Infeksi intrauterine
6. Infeksi kandung kemih 7. %nemi
8. Pertolongan persalinan yang tidak
bersih
3. Diagnosis &linis '
• ebris
• 9adi !epat
• 9yeri perut bagian ba$ah • ,ub+involusi rahim
Inspekulo ' lokia berbau
PD ' uterus dan parametrium nyeri pada perabaan
4. Pemeriksaan
Penunjang
• &ultur bakteri aeron dan anaerob dari
bahan yang berasal dari serviks uterus dan darah
• aktor+faktor pembekuan darah • 5,# jika di!urigai adanya abses
5. Pengelolaan • %ntibioti! spe!trum luas
• ,elanjutnya pemberian tergantung
hasil kultur dan resistensi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
KURETASE
1. Pengertian
&uretase adalah serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding kavum
uteri dengan melakukan invasi dan
memanipulasi instrument (sendok kuret) ke dalam kavum uteri.
2. /ujuan ,ebagai a!uan penerapan langkah+langkah
dalam persiapan pelaksanaan kuretase
3. Prosedur a. Persiapan alat • %lat kuretase - 1 buah !unam tampon - 1 buah tenakulum - 2 buah klem ovum (oerster !lamp) lurus dan lengkung - 1 set sendok kuret - 1 buah sondage uterus - 1 pasang spe!ulum simCs atau ; - ,puit !! dan spuit : !! - Dilalator - &assa steril
• &ain alas bokong • ;arutan antisepti! • 0ksigen dengan
regulator
• 8elemek plasti! masker
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
EMBRIOTOMI
1. Pengertian
Prosedur penyelesaian persalinan dengan jalan melakukan pengurangan volume atau merubah struktur organ tertentu pada bayi dengan
tujuan untuk member peluang lebih besar untuk melahirkan keseluruhan tubuh bayi tersebut.
2. /ujuan
,ebagai a!uan langkah+langkah dalam melaksanakan tindakan embriotomi pada pasien yang akan melahirkan di kamar bersalin ruang kebidanan dan kandungan
3. &ebijakan
• *emberikan pelayanan pertolongan
persalinan bermasalah pada ibu+ibu yang mau melahirkan di lingkungan uang Bersalin , ,I;0%*
-0,PI/%;
• ,eluruh dokter dan bidan yang
bertugas di lingkungan ruang kebidanan dan kandungan
4. Indikasi
• Penyakit jantung dan paru+paru • Preeklamasi dan eklamsi
• ,uhu lebih dari :>⁰8 • dema jalan lahir • &elelahan ibu • ;etak lintang
• Persalinan dengan bayi sudah mati
5. ,yarat • Pembukaan lengkap • &etuban negative • &onjugata vera @> !m a. Persiapan • 1 set partus • ,kapel • Perforator naegle"siebold
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
EKSTRAKSI ORSEP
1. Pengertian
Persalinan dengan ekstraksi forsep adalah tindakan obstetri! yang bertujuan untuk memper!epat kala pengeluaran dengan jalan menarik bagian terba$ah janin (kepala)
dengan dua buah instrument dengan bilah melengkung (!urved blades)
2. /ujuan
,ebagai a!uan penerapan langkah+langkah dalam persiapan pelaksanaan pada pasien dengan tindakan persalinan ekstraksi
forsep di ruang ra$at kebidanan dan kandungan
3. &ebijakan
• *emberikan pelayanan pera$atan
pada ibu yang melahirkan dengan ekstraksi forsep di lingkungan ruang ra$at inap kebidanan dan kandungan
• ,eluruh bidan residen mahasis$a
kebidanan dna mahasis$a kedokteran yang bertugas di lingkungan ruang ra$at inap kebidanan dan kandungan
a. Persiapan alat
• %lat steril
- 1 set orsep kstraktor
(9aegele"&ielland" Boerma)
- 1 set alat partus - 1 set alat he!ting - %lat resusitasi bayi
- 1 set alat untuk eksplorasi
jalan lahir ' 2 pasang spe!ulum simCs atau ; 2 klem ovum 1 !unam tampon
- &ateter karet
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DEP: OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS SILOAM HOSPITAL
EKSTRAKSI %AKUM
1. Pengertian Persalinan dengan ekstraksi vakum adalah usaha
untuk melahirkan bayi dengan memasang sebuah mangkuk (!up) vakum di kepala bayi dengan tekanan negatif
2. /ujuan ,ebagai a!uan penerapan langkah+langkah
dalam persiapan pelaksanaan pada pasien
dengan tindakan persalinan ekstraksi vakum di ruang bersalin dan emergensi kebidanan dan kandungan
3. &ebijakan • *emberikan pelayanan pera$atan pada ibu
yang melahirkan dengan ekstraksi vakum di lingkungan ra$at inap kebidanan dan
kandungan
• ,eluruh bidan residen mahasis$a
kebidanan dan mahasis$a kedokteran yang bertugas di lingkungan ruang ra$at inap
kebidanan dan kandungan
4. Prosedur ,yarat ekstraksi vakum'
• Presentasi belakang kepala (verteE) • anin aterm (@:=minggu)
• Pembukaan lengkap
• &epala di - III+I7 atau 1"+2"
a. Persiapan alat
• %lat steril
- 1 set ekstraktor vakum - 1 set alat partus
- 1 set alat jahit (he!hting set) - %lat resusitasi bayi
- 1 set alat untuk eksplorasi jalan lahir '
2 pasang spe!ulum simCs 5 atau ; 2 klem ovum 1 !unam tampon
- &ateter karet