KOORDINASI PENINGKATAN
KOORDINASI PENINGKATAN
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN
DENGAN PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KA
KAW
WASAN
ASAN
INDUSTRI
INDUSTRI
Jakarta, 2 Juli 2015
Jakarta, 2 Juli 2015
Disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
B a d a n P e n g e m b a n g a n I n f r a s t r u k t u r W i l a y a h
B a d a n P e n g e m b a n g a n I n f r a s t r u k t u r W i l a y a h
1
SASARAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI PUPR (OUTCOME)
SASARAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI PUPR (OUTCOME)
Meningkatnya
Meningkatnya
pengawasan
pengawasan
internal,
internal,
akuntabilitas, dan
akuntabilitas, dan
transparansi yang
transparansi yang
menerus.
menerus.
(Itjen)
(Itjen)
Meningkatnya
Meningkatnya inovasi
inovasi teknis
teknis bidang
bidang
PUPR.
PUPR. (Balitbang)
(Balitbang)
Meningkatnya
Meningkatnya
keterpaduan
keterpaduan
perencanaan dan
perencanaan dan
pemrograman
pemrograman
pengembangan
pengembangan
infrastruktur PUPR
infrastruktur PUPR
(BPIW)
(BPIW)
Meningkatnya kapasitas dan kualitas
Meningkatnya kapasitas dan kualitas
konstruksi nasional.
konstruksi nasional.
(Ditjen BK)
(Ditjen BK)
Meningkatnya kemantapan jalan
Meningkatnya kemantapan jalan
nasional.
nasional.
(Ditjen BM)
(Ditjen BM)
Meningkatnya Ketahanan Air.
Meningkatnya Ketahanan Air.
(Ditjen SDA)
(Ditjen SDA)
Meningkatnya cakupan
Meningkatnya cakupan
pelayanan dasar dan akses
pelayanan dasar dan akses
permukiman
permukiman yang
yang layak.
layak. (Ditjen
(Ditjen
CK)
CK)
Meningkatnya
Meningkatnya penyediaan
penyediaan dan
dan
pembiayaan perumahan.
pembiayaan perumahan.
(Ditjen
(Ditjen
Penyediaan
Penyediaan
Perumahan
Perumahan
& Ditjen Pembiayaan
& Ditjen Pembiayaan
Perumahan)
Perumahan)
PENGAWASAN DAN
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN DAN
PERENCANAAN DAN
PEMROGRAMAN
PEMROGRAMAN
Meningkatnya SDM
Meningkatnya SDM
yang kompeten dan
yang kompeten dan
berkepribadian.
berkepribadian.
(BPSDM)
(BPSDM)
Terbangunnya Budaya
Terbangunnya Budaya
Kementerian PUPR
Kementerian PUPR
yang Berkinerja Tinggi
yang Berkinerja Tinggi
dan Berintegritas,
dan Berintegritas,
Meningkatnya
Meningkatnya
dukungan sarana
dukungan sarana
prasarana dan
prasarana dan
Teknologi informasi ,
Teknologi informasi ,
serta Meningkatnya
serta Meningkatnya
dukungan regulasi dan
dukungan regulasi dan
layanan hukum.
layanan hukum.
(Setjen)
(Setjen)
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
Penganggaran
Penganggaran
(Setjen)
(Setjen)
SASARAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI PUPR (OUTCOME)
SASARAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI PUPR (OUTCOME)
Meningkatnya
Meningkatnya
pengawasan
pengawasan
internal,
internal,
akuntabilitas, dan
akuntabilitas, dan
transparansi yang
transparansi yang
menerus.
menerus.
(Itjen)
(Itjen)
Meningkatnya
Meningkatnya inovasi
inovasi teknis
teknis bidang
bidang
PUPR.
PUPR. (Balitbang)
(Balitbang)
Meningkatnya
Meningkatnya
keterpaduan
keterpaduan
perencanaan dan
perencanaan dan
pemrograman
pemrograman
pengembangan
pengembangan
infrastruktur PUPR
infrastruktur PUPR
(BPIW)
(BPIW)
Meningkatnya kapasitas dan kualitas
Meningkatnya kapasitas dan kualitas
konstruksi nasional.
konstruksi nasional.
(Ditjen BK)
(Ditjen BK)
Meningkatnya kemantapan jalan
Meningkatnya kemantapan jalan
nasional.
nasional.
(Ditjen BM)
(Ditjen BM)
Meningkatnya Ketahanan Air.
Meningkatnya Ketahanan Air.
(Ditjen SDA)
(Ditjen SDA)
Meningkatnya cakupan
Meningkatnya cakupan
pelayanan dasar dan akses
pelayanan dasar dan akses
permukiman
permukiman yang
yang layak.
layak. (Ditjen
(Ditjen
CK)
CK)
Meningkatnya
Meningkatnya penyediaan
penyediaan dan
dan
pembiayaan perumahan.
pembiayaan perumahan.
(Ditjen
(Ditjen
Penyediaan
Penyediaan
Perumahan
Perumahan
& Ditjen Pembiayaan
& Ditjen Pembiayaan
Perumahan)
Perumahan)
PENGAWASAN DAN
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN DAN
PERENCANAAN DAN
PEMROGRAMAN
PEMROGRAMAN
Meningkatnya SDM
Meningkatnya SDM
yang kompeten dan
yang kompeten dan
berkepribadian.
berkepribadian.
(BPSDM)
(BPSDM)
Terbangunnya Budaya
Terbangunnya Budaya
Kementerian PUPR
Kementerian PUPR
yang Berkinerja Tinggi
yang Berkinerja Tinggi
dan Berintegritas,
dan Berintegritas,
Meningkatnya
Meningkatnya
dukungan sarana
dukungan sarana
prasarana dan
prasarana dan
Teknologi informasi ,
Teknologi informasi ,
serta Meningkatnya
serta Meningkatnya
dukungan regulasi dan
dukungan regulasi dan
layanan hukum.
layanan hukum.
(Setjen)
(Setjen)
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
Penganggaran
Penganggaran
(Setjen)
(Setjen)
SASARAN OUTPUT INFRASTRUKTUR PUPR
SASARAN OUTPUT INFRASTRUKTUR PUPR
2015-2019
2015-2019
•
• terhadap terhadap pembangunpembangunanan
24 Pelabuhan baru
24 Pelabuhan baru
•• terhadapterhadap
pelabuhan penyeberang
pelabuhan penyeberang
an di
an di
60 lokasi
60 lokasi
•• terhadap restrukturisasi jaringanterhadap restrukturisasi jaringan
jalan perkot
jalan perkot
aan
aan
•• terhadap terhadap pembangunpembangunanan
jalan lingkar
jalan lingkar
perkotaan
perkotaan
didiMetropolitan dan kota besar Metropolitan dan kota besar
•
• terhadapterhadap
15 kawasan industri prioritas
15 kawasan industri prioritas
•• terhadapterhadap
kawasan
kawasan
pariwisata
pariwisata
pada
pada
25
25
KSPN
KSPN
prioritas
prioritas
•• terhadap terhadap pembangunpembangunanan
15 Bandara baru
15 Bandara baru
•• terhadap intermoda denganterhadap intermoda dengan
jalur KA
jalur KA
DUKUNGAN SEKTOR JALAN
DUKUNGAN SEKTOR JALAN
1.000 km
1.000 km
Konstruksi jalan Konstruksi jalan bebas hambatan bebas hambatan2.650 km
2.650 km
Pembangunan Pembangunan jalan nasional jalan nasional47.002
47.002
km
km
Pemeliharaan jalan Pemeliharaan jalan nasional nasional Pembangunan Pembangunan Jalan Strategis Jalan Strategis mendukung mendukung pariwisata pariwisataDUKUNGAN
DUKUNGAN
SEKTOR CIPTA KARYA
SEKTOR CIPTA KARYA
pembangunan pembangunan
65
65
waduk
waduk
67,52 m3/detik
67,52 m3/detik
Air Baku
Air Baku
[intake, jaringan, [intake, jaringan, embung] embung]1 juta Ha
1 juta Ha
Irigasi Baru
Irigasi Baru
3 juta Ha
3 juta Ha
Rehabilitasi
Rehabilitasi
Irigasi
Irigasi
Pengendalian Banjir
Pengendalian Banjir
[normalisasi sungai, kanal [normalisasi sungai, kanal
banjir, bangunan banjir, bangunan pengendali banjir, dll] pengendali banjir, dll]
3 ribu Km
3 ribu Km
Pengamanan
Pengamanan
abrasi pantai
abrasi pantai
500 Km
500 Km
DUKUNGAN
DUKUNGAN
SEKTOR
SEKTOR
SUMBER
SUMBER
DAYA AIR
DAYA AIR
SEKTOR PERUMAHAN
SEKTOR PERUMAHAN
INDIKATOR
INDIKATOR
Kawasan permukiman
Kawasan permukiman
kumuh perkotaan
kumuh perkotaan
KONDISI
KONDISI
AKHIR THN
AKHIR THN
2014
2014
38.431 Ha
38.431 Ha
TARGET
TARGET
AKHIR THN
AKHIR THN
2019
2019
0 ha
0 ha
Akses Air Minum Layak
Akses Air Minum Layak
70 %
70 %
100 %
100 %
Akses
Akses sanitasi
sanitasi layak
layak
60,9
60,9 %
%
100 %
100 %
Kekurangan tempat tinggal
Kekurangan tempat tinggal
(backlog) berdasarkan
(backlog) berdasarkan
perspektif menghuni dari
perspektif menghuni dari
7,6 juta berkurang menjadi
7,6 juta berkurang menjadi
5 juta
5 juta
(Sesuai RPJMN 2015-2019)
(Sesuai RPJMN 2015-2019)
Kerabat
Perencanaan dan
Pemrograman
Ditjen ABC+PP
Menterpadukan
pembangunan
infrastruktur wilayah
dengan
pengembangan
kawasan strategis
Menterpadukan
pembangunan
infrastruktur dengan
kawasan di dalam
perkotaan untuk
membentuk
perkotaan cerdas
Menterpadukan
rencana
pembangunan
infrastruktur PUPR
antar sektor,
antarwilayah, antar
tingkat pemerinthan
Mensinkronkan
program
pembangunan
PUPR baik fungsi,
lokasi, besaran dan
anggaran
Biro
Perencanaan
Anggaran dan
KLN
(Setjen)
Setjen
(Unit Fasilitasi Pengadaan Tanah)K/L lainnya, Pemda,
Pengembang, Industri,
Dunia Usaha
dll
SIB
Ditjen
Proses Bisnis Kelembagaan BPIW
Pusat Pengembangan
Kawasan Strategis
Pusat
Pengembangan
Kawasan Perkotaan
Pusat
Perencanaan
Infrastruktur PUPR
Pusat
Pemrograman
dan valuasi
Keterpaduan
Infrastruktur
PUPR
BADAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
BAGIAN KEPEGAWAIAN,ORGANISASI
DAN TATA LAKSANA
BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM BAGIAN PROGRAM DAN EVALUASI BAGIAN HUKUM, KERJA SAMA
DAN KOMUNIKASI PUBLIK BAGIAN ANGGARAN DAN UMUM PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN BAGIAN ANGGARAN DAN UMUM PUSAT PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PUPR BAGIAN ANGGARAN DAN UMUM BIDANG
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN ANALISIS MANFAAT
BIDANG PERENCANAAN INFRASTRUKTUR II SEKRETARIAT BADAN BIDANG PERENCANAAN INFRASTRUKTUR I BIDANG PENYUSUNAN PROGAM BIDANG KETERPADUAN INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS BIDANG PENGEMBAGAN INFRASTRUKTUR KAWASAN METROPOLITAN BIDANG SINKRONISASI PROGRAM DAN PEMBIAYAAN BIDANG PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR ANTAR KAWASAN STRATEGIS
BIDANG
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KOTA BESAR DAN KOTA BARU BIDANG
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM
BIDANG
FASILITASI PENGADAAN TANAH
BIDANG
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KOTA KECIL DAN PERDESAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN ANGGARAN DAN UMUM PUSAT
PEMROGAMAN DAN EVALUASI KETERPADUAN INFRASTRUKTUR
PUPR
UPT/BALAI
KONSEPSI
WILAYAH PENGEMBANGAN
STRATEGIS
Prinsip Pengembangan Wilayah
•
COMPETITIVENESS
not only job creation: mendorong pertumbuhan wilayah yang kompetitif baik secara
nasional maupun global, dengan memacu peningkatan produksi kawasan dan peningkatan nilai tambah hasil
produksinya.
•
CLUSTER BASE
: memfokuskan pembangunan pada kluster-kluster potensial dan strategis untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menarik perkembangan kawasan di sekitarnya.
•
Build on existing and potential strength
not only reducing weakness: pembangunan berbasis kekayaan
alam yang dimiliki dengan memperkaya rantai produksi untuk menaikan nilai tambah.
•
Membangun OVERALL STRATEGY
(bukan hanya daftar aksi): membangun secara menyeluruh diseluruh
aspek, meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan
•
PRIORITAS
: memberikan prioritas dan tahapan penanganan berdasarkan kapasitas yg tersedia untuk
efektifitas dan efisiensi pembangunan
•
Data DRIVEN-FACT BASE
: Perencanaan, pemrograman, dan perancangan berdasarkan data dan fakta
yang benar, terkini, dan akurat
•
KONSISTEN
: pengembangan dilakukan secara konsisten dan menerus sesuai perencanaan
•
VISI, STRATEGY, PLAN, IMPLEMENTATION
: Visi, Strategi, dan implementasi yang berkesinambungan,
terstruktur, dan sistematik, serta masif.
•
ENTREPREUNERSHIP
: Menciptakan peluang kewirausahaan sektor formal dan informal dengan
mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran
strategis PUPR dilakukan Pendekatan
Wilayah yang dituangkan dalam 35
Wilayah Pengembangan Strategis
Pembangunan berbasis WPS merupakan
suatu pendekatan pembangunan yang
memadukan antara pengembangan
wilayah dengan “market driven”
,
mempertimbangkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan serta memfokuskan
pengembangan infrastruktur pada suatu
wilayah strategis dalam rangka
mendukung percepatan pertumbuhan
kawasan strategis dan mengurangi
disparitas antar kawasan di dalam WPS.
Untuk itu diperlukan Keterpaduan
Perencanaan antara Infrastruktur dengan
pengembangan kawasan strategis dalam
WPS, seperti perkotaan, industri, dan
maritim/ pelabuhan industri dan
Sinkronisasi Program antar infrastruktur
yang mendukung pertumbuhan
kawasan-kawasan di dalam WPS (Fungsi, Lokasi,
Waktu, Besaran, dan Dana).
Esensi
Wilayah Pengembangan Strategis
Kawasan
Perkotaan
Kawasan
Perkotaan
Klaster
Industri
Klaster
Industri
Klaster
Industri
Pelabuhan/
Kawasan
Arus
Perdagangan
Ekspor &
Antarwilayah
J a l u r I n f r a s t r u k t u r ( J a l a n / K e r e t a )Pelabuhan/
Kawasan
Arus Perdagangan
Ekspor &
Antarwilayah
Meningkatkan
Faktor Sumber
Daya Alam
•
Lokasi, Luasan, dan Topografi.
•
Simpul Produksi Potensial/Strategis.
•Kekayaan Tambang, Minyak, dan Gas.
•Curah Hujan dan Air Permukaan.
•
Kearifan Lokal
•
Keindahan Pemandangan Alam.
Faktor Sosial
Ekonomi dan
Lingkungan
Fisik Terbangun
•
Jumlah dan Sebaran Penduduk
•Infrastruktur PUPR dan Non PUPR
•Kawasan Perkotaan
•Kawasan Perdesaan
•Kawasan Industri
•Pelabuhan Terpadu
•Persawahan
•Perternakan
•Perkebunan
B a l a n c e
D e v e l o p m e n t
/SDM
•
Tenaga Kerja Buruh
•Tenaga Kerja Terampil
•Tenaga Ahli Profesional.
•Komposisi Usia Produktif.
•Gender.
Dukungan Jalan Terhadap 15 Kawasan Industri (KI) Prioritas 2015-2019
pada 10 Wilayah Pengembangan Industri
Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
: Pengelompokan wilayah berdasarkan keterkaitan
backward and forward
sumberdaya dan fasilitas pendukungnya, serta memperhatikan jangkauan pengaruh kegiatan industri
Kawasan Industri (KI)
: Kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan
preasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang t elah memiliki
izin Usaha Kawasan Industri
Dari 15 KI,
10 KI telah diakses oleh jaringan jalan nasional. 5 KI Lainnya akan didukung oleh penambahan
jaringan jalan nasional.
11
KAWASAN INDUSTRI DALAM
WILAYAH PENGEMBANGAN
12
No Kawasan Industri WPS (Wilayah Pengembangan Strategis) Kabupaten/Kota Provinsi
1 KI Ladong WPS Sabang-Banda Aceh-Langsa Kab.Aceh Besar Aceh 2 KI Sei Mangke WPS PPT Metro Medan – Tebingtinggi -
Dumai-Pekanbaru
Kab.Simalungun Sumatera Utara
3 KI Sei Bamban WPS PPT Metro Medan – Tebingtinggi - Dumai-Pekanbaru
Kab.Serdang Bedagai Sumatera Utara
4 KI Kuala Tanjung WPS PPT Metro Medan – Tebingtinggi - Dumai-Pekanbaru
Kab.Batubara Sumatera Utara
5 KI Tanjung Buton WPS PPT Metro Medan – Tebingtinggi - Dumai-Pekanbaru
Kab.Siak Riau
6 WPPI Batam Bintan WPS PPT Kemaritiman Batam Bintan Kota Batam dan Kab BIntan Kep.Riau 7 KI Bangka WPS PPT Jambi-Palembang-Bangka Belitung Bangka Bangka Belitung 8 KI Muara Enim Kab.Muara Enim Sumatera Selatan
9 KI Tanjung api-api WPS PPT Merak-Bakauheni-Bandarlampung-Palembang-Tanjung Api-Api
Kab.Banyuasin Sumatera Selatan
10 KI Tanggamus Kab.Tanggamus Lampung
11 KI Cilamaya WPS PPT Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang Kab.Karawang Jawa Barat 12 KI Subang WPS PPT Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang Kab.Subang Jawa Barat
13 KI Kendal WPS PPT Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang Kab.Kendal Jawa Tengah
14 KI Demak WPS PPT Semarang-Surabaya Kab.Demak Jawa Tengah
13
No Kawasan Industri WPS (Wilayah Pengembangan Strategis) Kabupaten/Kota Provinsi 16 KI Kulonprogo Kab. Kulonprogo DI Yogyakarta
17 KI Tuban Kab.Tuban Jawa Timur
18 KI Gresik WPS PPT Semarang- Surabaya Kota Gresik Jawa Timur
19 KI Bangkalan WPS Malang-Surabaya-Bangkalan Kab.Bangkalan Jawa Timur
20 KI Lamongan WPS PPT Semarang- Surabaya Kab. Lamongan Jawa Timur
21 KI Jombang WPS PPT Semarang- Surabaya Kab.Jombang Jawa Timur
22 KI Banyuwangi WPS Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi Kab.Banyuwangi Jawa Timur
23 KI Kupang WPS PPB Kupang-Atambua Kota Kupang Nusa Tenggara Timur 24 KI Landak WPS PPB Temajuk Sebatik Kab.Landak Kalimantan Barat
25 KI Tayan WPS PPS Ketapang – Pontianak – Singkawang –
Sambas
Kab.Sanggau Kalimantan Barat
26 KI Ketapang WPS PPS Ketapang – Pontianak – Singkawang –
Sambas
Kab.Ketapang Kalimantan Barat
27 KI Pangkalan Bun Kab.Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah 28 KI Batulicin WPS PPS Palangkaraya – Banjarmasin –Batulicin Kab.Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
29 KI Kariangau WPS PPS Balikpapan-Samarinda-Maloy Kota Balikpapan Kalimantan Timur 30 KI Kariangau WPS PPS Balikpapan-Samarinda-Maloy Kab.Kutai Timur Kalimantan Timur
14
No Kawasan Industri WPS (Wilayah Pengembangan Strategis) Kabupaten/Kota Provinsi
33 KI Bitung WPS PPT Bitung-Manado-Amurang Kota Bitung Sulawesi Utara 34 KI Palu WPS PPB Palu Banggai Kota Palu Sulawesi Tengah 35 KI Morowali Kab.Morowali Sulawesi Tengah 36 KI Pomala WPS PPB Mamuju – Mamasa – Toraja – Kendari –
Buton – Wakatobi
Kab.Kolaka Sulawesi Tenggara
37 KI Kendari WPS PPB Mamuju – Mamasa – Toraja – Kendari –
Buton – Wakatobi
Kota Kendari Sulawesi Tenggara
38 KI Konawe WPS PPB Mamuju – Mamasa – Toraja – Kendari –
Buton – Wakatobi
Kab.Konawe Sulawesi Tenggara
39 KI Maros WPS PPT Makassar – Pare-Pare –Mamuju Kab.Maros Sulawesi Selatan 40 KI Gowa WPS PPT Makassar – Pare-Pare –Mamuju Kab.Gowa Sulawesi Selatan
41 KI Takalar WPS PPT Makassar – Pare-Pare –Mamuju Kab.Takalar Sulawesi Selatan
42 KI Jeneponto Kab. Jeneponto Sulawesi Selatan
43 KI Bantaeng Kab.Bantaeng Sulawesi Selatan 44 KI Halmahera Timur Kab.Halmahera Timur Maluku Utara 45 KI Halmahera Tengah Kab.Halmahera Tengah Maluku Utara
46 KI Seram Bagian Barat WPS PPS Ambon-Seram Kab. Seram Bagian Barat Maluku
47 KI Sorong WPS Sorong-Manokwari-Bintuni Kota Sorong Papua Barat 48 KI Bintuni WPS Biak-Manokwari-Bintuni Kab. Teluk Bintuni Papua Barat