• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 2 Teori Swanson

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1 2 Teori Swanson"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta – fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.

Caring atau care adalah peduli,perhatian,menjaga, mengurus dan mengasuh. Caring juga sebagai bentuk dasar dari praktik keperawatan di mana perawat membantu klien pulih dari sakitnya,memberikan penjelasan tentang penyakit klien dan mengelola atau membangun kembali hubunngan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah keperawatan Kristen M. Swanson ? 2. Bagaimana caring menurut Kristen M. Swanson ? 3. Bagaimana paradigma keperawatan Jean Watson ?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui tentang sejarah keperawatan Kristen M. Swanson 2. Mahasiswa mengetahui tentang caring menurut Kristen M. Swanson 3. Mahasiswa mengetahui tentang paradigma keperawatan Jean Watson

(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Kristen M. Swanson

Kristen M. Swanson, RN, PhD, FAN, terkenal karena penelitiannya tentang keguguran dan beliau pengembangan Teori Caring yang digunakan secara internasional untuk memandu penelitian, pendidikan, dan praktek. Swanson adalah alumnus program Robert Wood Johnson Foundation Perawat Eksekutif Fellows dan anggota American Academy of Nursing. Sebelum datang ke Chapel Hill, beliau memegang University of Washington Medical Center Term Professorship in Nursing Leadership. Swanson juga menjabat sebagai Ketua Departemen Keluarga dan Anak Perawatan di University of Washington School of Nursing dimana beliau adalah seorang anggota fakultas selama lebih dari 20 tahun. Sejak datang ke Sekolah Keperawatan, Dean Swanson telah difokuskan pada mengintensifkan hubungan antara pendidikan keperawatan , penelitian dan praktek. Dalam kemitraan dengan Clinical Professor, Dr Mary Tonges, Kepala Keperawatan Officer dan Senior Vice President untuk Layanan Perawatan Pasien di Rumah Sakit UNC Dean Swanson berkomitmen untuk memperkuat beasiswa yang mendukung praktik keperawatan dan memanfaatkan kebijaksanaan dalam praktek yang mempertinggi relevansi pendidikan keperawatan dan penelitian.

Dean Swanson meraih gelar sarjana di keperawatan dari University of Rhode Island, beliau master di bidang kesehatan dewasa dan penyakit keperawatan dari University of Pennsylvania, dan gelar PhD dalam keperawatan psiko-sosial dari University of Colorado. Swanson menyelesaikan pekerjaan post doctoral di University of Washington. Selain memegang posisi fakultas di Universitas Washington, beliau mengajar di Trenton State College, University of Pennsylvania School of Nursing, dan University of Colorado School of Nursing. Kepentingan penelitian Swanson adalah hilangnya kehamilan keguguran dan awal. Dia mulai bekerja ini dengan disertasinya, "" The Unborn One: Sebuah Profil Pengalaman Manusia Keguguran, "" dan terus mempelajari daerah ini baik sebagai penyidik dan sebagai konsultan untuk orang lain. Dia telah menjadi peneliti utama atau co-investigator 10 hibah berurusan dengan kerugian awal kehamilan, peduli dan topik terkait sejak 1985. Dan sejak 1985 Swanson mengembang teori caring.

(3)

Sejak mengembangkan teori caring, dia telah berkonsultasi secara internasional pada pelaksanaan teori peduli dalam praktek klinis, penelitian, dan pendidikan. Dean Swanson telah diundang pembicara atau mengunjungi profesor pada beberapa kesempatan. Dia dianugerahi University of Rhode Island College of Nursing Distinguished Alumni Award. Dia juga di dewan editorial atau berfungsi sebagai reviewer untuk Journal of Beasiswa Keperawatan, Perawatan Outlook, Research in Keperawatan dan Kesehatan, dan International Journal of Caring Manusia.

B. Caring menurut Kristen M. Swanson

Kristen Swanson (1991) mempelajari tentang klien dan profesi pemberi layanan dalam usahanya untuk membuat teori tentang caring dalam keperawatan. Ada tiga kelompok yang diwawancara yaitu: wanita yang pernah mengalami keguguran, orang tua dan pelayanan kesehatan dalam ruang perawatan intensif neonates, serta ibu yang beresiko tinggi secara social mengalami intervensi kesehatan jangka panjang. Semua kelompok tadi berada pada lingkungan perinatal (sebelum, selama, atau pasca kelahiran anak). Peneliti bertanya pada setiap kelompok pertanyaan tentang bagaimana mereka mengalami atau mengungkapkan caring dalam situasi mereka. Setelah menganalisis cerita dan laporan dari ketiga kelompok tersebut, Swanson membuat teori tentang caring.

Teori tersebut menggambarkan caring yang berisi lima kategori atau proses. Swanson mendefinisikan caring sebagai suatu cara pemeliharaan hubungan dengan menghargai orang lain, disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab. Teori ini mendukung pernyataan bahwa caring merupakan inti dari fenomena keperawatan, tetapi tidak merupakan sesuatu yang unik terhadap praktik keperewatan. Teori swanson berguna dalam memberikan petunjuk bagaimana membangun strategi caring yang berguna dan efektif. Setiap proses caring mempunyai definisi dan subdimensi yang merupakan dasar untuk intervensi keperawatan. Pelayanan dan keperawatan pada kesehatan dan kesejahteraan klien. Selanjutnya hasil penelitian ini digunakan dalam mengembangkan teori untuk menuntun praktik klinis keperawatan. Sebagai contoh, swanson menguji efek dari konseling berbasis caring pada keadaan emosional wanita di tahun pertama setelah mengalami keguguran. Konseling berbasis caring secara signifikan menunjukkan penurunan perasaan depresi dan amarah, terutama pada empat bulan pertama setelah keguguran.

(4)

 5 Proses caring menurut Swanson (1991)

PROSES CARING DEFINISI SUB DIMENSI

1. 1. Proses Knowing

(Mengenal /

Mengetahui)

2. 2. Proses being with (menemani)

3. 3. Proses doing for (melakukan untuk)

4. Proses anableing (memberdayakan)

Berjuang untuk memahami suatu kejadian karena punya makna dalam kehidupan orang lain.

Proses dimana secara secara emosional ada bagi orang lain

Proses melakukan bagi orang lain sebagai mana dia akan melakukan bagi dirinya sendiri bila semua itu mungkin dilakukannya.

Proses memfasilitasi jalan orang lain melalui transisi kehidupan, misalnya kelahiran kematian dan kejadian asing.

1) menghindari asumsi 2) terpusat pada orang yang

dirawat

3) mengkaji menyeluruh 4) mencari kunci

5) melibatkan diri sendiri

1) menemani 2) menyampaikan

kemampuan

3) berbagi atau curah perasaan 4) tidak membebani d. 1) Menyamankan 2) Mengantisipasi 3) melakukan dengan terampil 4) memproteksi

5) menjaga martabat dan harta

1) memberi informasi atau menjelaskan 2) mendukung atau membolehkan 3) memfokuskan 4) pilihan umum 5) memvalidasi atau

(5)

4. 5. Proses maintaining belief (mempertahankan keyakinan)

Melanjutkan keyakinan pada kapasitas orang lain untuk menjalani kejadian atau transisi dan menghadapi masa depan dengan makna.

memberi umpan balik e.

1) meyakini atau percaya / mempertahankan jati diri 2) mempertahankan sikap

penuh harapan

3) menawarkan optimisme yang realistik

C. Paradigma Keperawatan Jean Watson

Berpendapat bahwa membuat landasan caring sebagai focus sentral dari praktek keparawatan, dalam teori Watson memandang 4 konsep utama sebagai berikut :

1) Manusia adalah seseorang yang dihargai baik secara fisik diawasi, terhormat, dipelihara, dipahami dan dibantu, didalam suatu pandangan filososis seseorang sebagai diri terintegrasi penuh dan fungsional. Manusia dipandang sebagi lebih besar dan berbeda dengan yang lain.

2) Kesehatan, watson percaya bahwa ada faktor lain yang diperlukan untuk mencapai definisi kesehatan menurut WHO dia menambahkan tiga unsur yaitu, mencapai tingkat yang lebih tinggi dari keseluruhan fisik, mental, dan sosial, memperthankan fungsi adaptive-maintenance secara umum sehari-hari.

3) Lingkungan/sosial, memberi pengaruh secara terbuka terhadap manusia yang akan mencapai keselarasan. Sikap caring tidak diturunkan dari generasi kegenerasi. Tetapi ditularkan melalui budaya profesi sebagai jalan atau cara unik terhadap lingkungan. 4) Ilmu keperawatan, menurut watson ilmu keperawatan mempunyai kaitan dengan

mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, care terhadap sakit dan penyembuhan. Fokusnya pada promosi kesehatan dan penanganan penyakit.

(6)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kristen M. Swanson terkenal karena penelitiannya tentang keguguran dan beliau pengembangan Teori Caring yang digunakan secara internasional untuk memandu penelitian, pendidikan, dan prakteknya. Dia telah menjadi peneliti utama atau co-investigator 10 hibah tentang kerugian awal kehamilan, peduli dan topik terkait sejak 1985. Ada tiga kelompok yang diwawancara Dean Swanson yaitu: wanita yang pernah mengalami keguguran, orang tua dan pelayanan kesehatan dalam ruang perawatan intensif neonates, serta ibu yang beresiko tinggi secara social mengalami intervensi kesehatan jangka panjang.

Swanson mendefinisikan caring sebagai suatu cara pemeliharaan hubungan dengan menghargai orang lain, disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab. Teori tersebut menggambarkan caring yang berisi lima kategori yaitu proses knowing (Mengenal / Mengetahui), proses being with (menemani), proses doing for (melakukan untuk), proses anableing (memberdayakan), proses maintaining belief (mempertahankan keyakinan). Sedangkan Jean Watson berpendapat bahwa membuat landasan caring sebagai focus sentral dari praktek keparawatan, beliau memandang teori caring sebagai 4 landasan yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan/ sosial, ilmu keperawatan.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas maka penulis menyarankan agar kita sebagai perawat dapat menerapkan teori caring yang kemukakan oleh Kristen M. Swanson tersebut, walaupun beliau lebih menerapkannya ke pasien hamil atau yang mengalami keguguran. Tetapi sebenarnya teori caring dapat dilakukan kepada semua pasien dengan berbagai penyakit, karena dengan caring yang diberikan perawat dapat menumbuhkan kepercayaan kepada pasien sehingga dapat mempermudah juga untuk melakukan asuhan keperawatan.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

http://nursing.unc.edu/people/kristen-swanson/, diakses tanggal 26/10/2014

Muslim Sudirman, SKp. (2000).Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada:Palembang

Nurharlinah, SKp. (2000).Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada:Palembang

Referensi

Dokumen terkait

merupakan representasi dalam bentuk dua dimensi dari suatu objek fisik yang berupa mesin, peralatan material handling , manusia dan fasilitas kerja lain, yang dibuat untuk

pandangan manusiawi. Tingkah laku benda dipahami sebagai tingkah laku makhluk hidup, sehingga tidak cocok. d) Reasoning atau penalaran yang tidak lengkap atau

22 Bambang Swasto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang:UB Press, 2011), 109.. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik

Karakter fisik peralatan yang digunakan dalam sistem produksi harus diperhitungkan dengan manusia yang mengoperasikannya, sehingga tidak timbul beban yang

Harus dipahami bahwa anak harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan baik fisik dan non-fisik, perlakuan salah seperti tidak menghargai pandangan anak,

Pemrosesan pada korteks cenderung mengkorelasikan reflektansi pada objek dengan baik, sehingga manusia dapat dengan baik mendeskripsikan warna suatu objek di bawah kondisi

Dapat juga kata harrama yang dikaitkan dengan jiwa manusia oleh ayat diatas, dipahami dalam arti yang dijadikan terhormat oleh allah.penggalan ayat ini seakan akan

Proses ini diartikan sebagai suatu proses pencurahan kedirian manusia secara terus menerus kedalam dunia, baik dalam aktivitas fisik maupun mentalnya atau dapat