KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata, Laporan Kinerja (LKj) Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Madiun Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 yang disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/ IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja dan terakhir dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan Laporan Kinerja Bakorwil Madiun Tahun 2016 ini dapat merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan melalui pengukuran kinerja Capaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan terlebih dahulu, semoga LKj ini bermanfaat khususnya untuk perbaikan kinerja di masa-masa mendatang.
Madiun, 30 Desember 2016 KEPALA BAKORWIL MADIUN
Dr. GATHOT HENDRO PRIYONO Pembina Utama Madya NIP. 19571121 198509 1 001
DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Landasan Hukum ...1
C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ...2
D. Struktur Organisasi...4
E. Wilayah Kerja...5
F. Permasalahan yang Dihadapi ...5
G. Sistematika Penyajian...6
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...7
A. Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 ...7
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 ... 10
C. Penetapan Kinerja Tahun 2016 ... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...13
A. Capaian Kinerja... 13
B. Realisasi Anggaran ... 31
BAB IV PENUTUP ...35
A. Kesimpulan... 35
B. Langkah yang akan dilakukan ... 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Matriks Renstra Tahun 2014-2019 2. Penetapan Kinerja Tahun 2016 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 4. Penghargaan/Prestasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terlegitimasi agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna, bersih serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sebagaimana Ketetapan MPR RI Nomor: IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, ditindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Dengan telah disusunnya Laporan Kinerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Madiun Tahun 2016 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memudahkan evaluasi kinerja yang telah dilaksanakan serta dapat mendorong terwujudnya pelaksanaan tugas yang lebih baik.
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Madiun atau disebut Bakorwil Madiun dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah:
1. TAP MPR No. XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN;
2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN;
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja;
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pembentukan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan di Jawa Timur berdasarkan pada pertimbangan bahwa:
a. Provinsi Jawa Timur terdiri dari 38 Kabupaten / Kota yang berpenduduk ± 37.687.622 juta jiwa dengan luas wilayah darat 47.157.71 km2 dan luas laut 110.000 km2 serta 216 jumlah pulau besar maupun kecil dengan kehidupan sosial budayanya yang beraneka ragam sehingga diperlukan
b. Untuk mendorong terlaksananya program Pemerintah Provinsi di Kabupaten/Kota, perlu adanya lembaga yang memonitor dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan di daerah.
c. Guna mewujudkan pengembangan ekonomi antar Kabupaten/Kota yang didasari pada karakteristik serta potensi unggulan di masing-masing daerah dan keterpaduan program antar Kabupaten/Kota dalam satu kawasan, maka perlu dilakukan koordinasi dan fasilitasi secara optimal terhadap potensi sumber daya alam berupa pertambangan, pariwisata, agropolitan dan membuka akses untuk mengurangi disparitas wilayah yang saling berkaitan antara daerah satu dengan daerah lain yang pengembangannya perlu dikerjasamakan.
d. Terjadinya masalah-masalah di perbatasan antar daerah, perlu adanya Lembaga yang memfasilitasi untuk penyelesaian perselisihan antar daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Bakorwil Madiun adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur merupakan unsur pendukung Kepala Daerah Provinsi, dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
2. Tugas Pokok
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan pembangunan di Jawa Timur.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas-tugaslain yang diberikan oleh Gubernur.
D. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur, struktur organisasi Bakorwil Madiun adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi; a) Sub Bagian Tata Usaha;
b) Sub Bagian Penyusunan Program; c) Sub Bagian Keuangan;
3. Bidang Pemerintahan, membawahi; a) Sub Bidang Pemerintahan Umum;
b) Sub Bidang Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat; 4. Bidang Pembangunan Ekonomi, membawahi;
a) Sub Bidang Perekonomian;
b) Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha; 5. Bidang Kemasyarakatan, membawahi;
a) Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat; b) Sub Bidang Sosial Budaya;
6. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahi; a) Sub Bidang Lingkungan Hidup;
b) Sub Bidang Fisik Sarana dan Prasarana; 7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur organisasi Bakorwil Madiun selengkapnya diilustrasikan sebagaimana bagan berikut ini:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bakorwil Madiun
E. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Bakorwil Madiun meliputi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu: 1. Kota Madiun 2. Kabupaten Madiun 3. Kabupaten Magetan 4. Kabupaten Ngawi 5. Kabupaten Ponorogo 6. Kabupaten Trenggalek 7. Kabupaten Tulungagung 8. Kabupaten Pacitan 9. Kabupaten Blitar 10.Kota Blitar 11.Kabupaten Nganjuk
F. Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Bakorwil sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur, maka terdapat beberapa permasalahan pembangunan dalam urusan
“Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian, dan Persandian” sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penerapan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik;
2. Kurangnya Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah. G. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Bakorwil Madiun selama Tahun 2016. Capaian kinerja Tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Bakorwil Madiun Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan hukum penyusunan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Bakorwil Madiun, struktur organisasi, wilayah kerja, permasalahan yang dihadapi dan sistematika penyajian;
Bab II PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Bakorwil Madiun Tahun 2016 meliputi Rencana Strategis Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan pengukuran tingkat pencapaian kinerja Bakorwil Madiun, hasil pengukuran kinerja, perbandingan dengan target Renstra, analisa penyebab keberhasilan/kegagalan dan solusinya, analisa efisiensi sumber daya, beserta akuntabilitas keuangan Tahun 2016.
Bab IV PENUTUP, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LKj Bakorwil Madiun Tahun 2016 serta rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur, maka Bakorwil Madiun diberikan tugas untuk melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bakorwil Madiun menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Bakorwil Madiun berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada:
1) Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019; 2) Penetapan Kinerja Tahun 2016.
A. Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019
Rencana Strategis (Renstra) Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Bakorwil Madiun yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Bakorwil Madiun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bakorwil Madiun.
Penyusunan Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. Secara ringkas substansi Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Visi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan apa yang ingin dicapai dan kemana suatu organisasi akan diarahkan, sehingga dalam
hal ini Bakorwil Madiun dalam menyelenggarakan tugas pokok mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diwilayah, menetapkan:
VISI: Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang sinergis di wilayah kerja Bakorwil Madiun
2. Misi
Misi adalah suatu usaha untuk mewujudkan tercapainya Visi organisasi, maka Bakorwil Madiun menetapkan Misi sebagai berikut:
MISI: Meningkatkan hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai atau yang dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan Visi dan Misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Adapun tujuan yang hendak dicapai Bakorwil Madiun adalah:
Tujuan: Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Tabel 2.1
Hubungan antara Misi dan Tujuan
MISI TUJUAN 1 Meningkatkan hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Uraian Indikator Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti
4. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Bakorwil Madiun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2015-2019), dapat dirumuskan berdasarkan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan, maka sasaran pembangunan Bakorwil Madiun adalah:
Sasaran: Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Tabel 2.2
Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN
1 Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Uraian Indikator
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 5. Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bakorwil Madiun selama ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain tidak dimilikinya kewenangan dan aksesibilitas hirarki secara langsung dengan pemerintah Kabupaten / Kota serta terbatasnya sumber daya secara kualitatif maupun kuantitatif, maka dalam rangka upaya pencapaian tujuan dan sasaran digunakan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan efektivitas koordinasi, fasilitasi, sinkronisasi dan pemantauan lapangan terhadap penyelenggaraan tugas Bidang Pemerintahan, Bidang Pembangunan Ekonomi, Bidang Kemasyarakatan dan Bidang Sarana dan Prasarana di wilayah kerja Bakorwil Madiun;
Kebijakan adalah merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk dijadikan pedoman atau petunjuk mengimplementasikan strategi pelaksanaan program dan kegiatan guna tercapainya tujuan dan sasaran. Maka disusunlah kebijakan Bakorwil Madiun sebagai berikut:
1. Pendekatan formal melalui peningkatan kegiatan rapat-rapat koordinasi dan fasilitasi secara berkelanjutan dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Badan/Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
2. Pendekatan informal melalui peningkatan hubungan silaturrahmi dan kerjasama yang baik dan harmonis secara berkelanjutan dengan Bupati/Walikota, Anggota Forum Pimpinan Daerah serta Instansi vertikal yang ada di wilayah;
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada staf untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan sesuai kompetensi yang dimiliki dan melakukan peningkatan / perbaikan sarana dan prasarana.
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB) Nomor: 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja.
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2016 Bakorwil Madiun adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Rencana Kinerja Tahun 2016
Tujuan Sasaran Indikator Target
Meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang ditindaklanjuti
C. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Rencana Kinerja Tahunan Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang telah dibuat untuk melaksanakan program, kegiatan dan sasaran tahun 2016 menjadi tumpuan bagi Bakorwil Madiun untuk mewujudkan kinerja output ataupun outcome yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Bakorwil Madiun Tahun 2016 berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Target kinerja yang ingin dicapai Bakorwil Madiun pada tahun 2016 telah ditetapkan sebagaimana yang terdapat dalam dokumen Penetapan Kinerja Bakorwil Madiun Tahun 2016 dengan sasaran, indikator kinerja dan target capaiannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.4
Penetapan Kinerja Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 80%
Berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja, dan target kinerja tahun 2016 yang ingin dicapai, maka disusunlah program dan kegiatan dalam rangka mendukung suksesnya pencapaian kinerja Bakorwil Madiun. Program dan kegiatan tahun 2016 yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana - Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
- Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah - Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan
- Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran - Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
5. Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Pembangunan Ekonomi
- Sinkronisasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Kemasyarakatan
- Sinkronisasi, Monitoring DAN Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana
6. Program Pengembangan Data Informasi
- Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Data Administrasi Wilayah
- Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur
- Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakinbaik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin buruk, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi/Target) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.
Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut:
X > 85 : Sangat Berhasil 70 < X < 85: Berhasil
55 < X < 70: Cukup Berhasil X < 55 : Tidak Berhasil
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator sasaran. Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja sasaran strategis tahun 2016.
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016
Pengukuran kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun 2016 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Bakorwil Madiun. Adapun Tabel Pengukuran Kinerja disajikan sebagai berikut:
Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Sasaran : Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Tabel 3.1
Pencapaian Kinerja Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 80% 82,71% 103,39%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Bakorwil Madiun dalam menjalankan tugas pokok yaitu melaksanakan mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada Kabupaten/Kota se Wilayah Bakorwil Madiun mempunyai 1 (satu) sasaran srategis, 1 (satu) indikator kinerja, 1 (satu) target dengan capaian kinerja
0 20 40 60 80 100 120 80 82,71 103,39
penjelasan bahwa dalam menjalankan tugas koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun yang ditindaklanjuti sudah tercapai sebesar 82,71% (28 rekomendasi hasil koordinasi yang ditindaklanjuti) dari target 80% (jumlah total ada 34 kegiatan dan target rekomendasi kegiatan sebanyak 27 kegiatan).
Sedangkan rekomendasi hasil koordinasi Bakorwil Madiun tahun 2016 yang ditindaklanjuti dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:
Adapun rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti sebanyak 28 (dua puluh delapan) rekomendasi meliputi kegiatan sebagai berikut:
NO KEGIATAN REKOMENDASI HASIL KOORDINASI YANG
DITINDAKLANJUTI BIDANG PEMERINTAHAN
1. Koordinasi dan Pemantauan Kesiapan Posko Siaga Bencana di Kabupaten / Kota Se Bakorwil Madiun Tahun 2016
a. Posko Siaga Bencana telah dibentuk dan disiapkan di masing-masing Kabupaten/Kota se wilayah Bakorwil Madiun sesuai kebutuhan dan ditempatkan pada titik-titik rawan bencana terutama di BPBD Kabupaten/Kota sebagai pusat pengendali operasi penanggulangan bencana disamping itu telah melakukan upaya diantaranya memasang rambu-rambu di daerah rawan bencana longsor dan banjir berupa Early Warning System b. BPBD Kabupaten/Kota di wilayah Bakorwil Madiun
dalam rangka menghadapi musim penghujan telah melaksanakan pemetaan potensi rawan bencana banjir dan tanah longsor di daerah masing-masing sekaligus mengadakan simulasi gabungan dalam rangka persiapan menghadapi bencana banjir dan tanah longsor
0 50 100 150
Bid. Pemerintahan Bid. Pembangunan
Ekonomi KemasyarakatanBid. Bid. Sarana danPrasarana
80 80100,00 80 87,5109,38 80 80100,00 8083,33104,16
Capaian Kinerja Bidang-bidang Bakorwil Madiun Tahun 2016
(dalam %)
2. Rapat Sinkronisasi Pemantapan Persiapan Pelaksanaan Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) Bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Tingkat Bakorwil Madiun 2016
Pemerintah Kabupaten/Kota se Bakorwil Madiun secara umum telah mempersiapkan dan akan mengikuti serta mendukung pelaksanaan rangkaian kegiatan Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Tingkat Bakorwil Madiun Tahun 2016 3. Pemantauan dan Inventarisasi
Data Pengembangan LSM/Ormas Se Bakorwil Madiun
Terkait pemulangan eks anggota Ormas Gafatar yang berasal dari wilayah Bakorwil Madiun, telah dilakukan upaya menerima kembali para eks anggota Gafatar tersebut oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan dilakukan pembinaan dan pengawasan secara terpadu melibatkan unsur masyarakat yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) guna menjamin terciptanya stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah 4. Rapat Sinkronisasi Kerjasama
Antar Daerah (KAD) lingkup Karismapawirogo dan Pawonsari di Bakorwil Madiun Tahun 2016
a. Bappeda Provinsi Jawa Timur, Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan Bappeda Daerah Istimewa Yogjakarta telah melaksanakan pemetakan potensi pengembangan wilayah melalui konsep Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang diharapkan dapat mendorong kearah terciptanya percepatan pertumbuhan ekonomi guna mengantisipasi terjadinya kesenjangan masyarakat di wilayah b. Pemerintah Daerah Kabupaten lingkup Kerjasama
Antar Daerah (KAD) Karismapawirogo dan Pawonsari sepakat bahwa kerjasama antar daerah merupakan aspek penting dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan publik khususnya di wilayah perbatasan, namun dalam proses pelaksanaannya diharapkan adanya dukungan dan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta 5. Koordinasi dan Pemantauan
Inventarisasi Pemutakhiran Data FKUB se Bakorwil Madiun
Terkait adanya permasalahan yang mengandung hasutan serta pendirian rumah ibadah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang difasilitasi oleh Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama yaitu Pemerintah Daerah dalam hal ini Bakesbangpol serta dengan melibatkan Kementerian Agama, Kejaksaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian melakukan dialog dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat untuk meredam dan mencari solusi terkait adanya permasalahan serta memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah Ibadah
6. Koordinasi perkembangan data Anak jalanan dan Gelandangan Pengemis
a. Merekomendasikan, bahwa pada hakekatnya penanganan permasalahan anjal, gepeng dan penyakit masyarakat lainnya sangat komplek,
efek jera kepada para pelaku agar tidak menimbulkan gangguan ketertiban umum terutama pada perempatan jalan dan fasilitas umum
b. Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum mempunyai larangan kegiatan anjal dan gepeng serta penyakit masyarakat lainnya dimaksud, agar dapatnya diterbitkan Peraturan Daerah dan sanksi pidananya
7. Koordinasi dan Inventarisasi data pelaksanaan pemilihan Kepala Desa serentak Kabupaten se Bakorwil Madiun
a. Agar tidak terjadi kekosongan Kepala Desa yang dikarenakan kepala desanya berhalangan tetap dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan, maka dapat dilaksanakan pemilihan Kepala Desa melalui Musyawarah Desa (Musdes) dengan melibatkan unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama yang dipilih untuk dijadikan Kepala Desa atau mengangkat Penjabat (Pj) Kepala Desa yang diutamakan dari unsur PNS Kabupaten setempat atau PNS yang berdomisili di desa tersebut sampai dengan terpilihnya Kepala Desa yang baru melalui pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Serentak. b. Merekomendasikan, hal yang menjadi unsur
penting adalah untuk rencana pemilihan Kepala Desa serentak Kabupaten yang belum menerbitkan Rancangan Peraturan Daerah agar segera disahkan menjadi Perda tentang Pilkades serentak sebagai landasan hukum, segera dibentuk kepanitiaan Pilkades dengan melibatkan Dinas/ Badan/ Bagian/ Instansi terkait agar pelaksanaan Pilkades berjalan dengan lancar, aman dan kondusif
8. Hari Jadi Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 Terlaksananya rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-71 Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 di Bakorwil Madiun yang diikuti oleh Forpimda, UPT Dinas Provinsi Jawa Timur, TNI/Polri dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk kebersamaan dalam mendukung pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di wilayah
BID.PEMBANGUNAN EKONOMI 9. Koordinasi dan Monitoring
Pengembangan Investasi Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Kabupaten/Kota Se Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 15 Februari 2016
a. Tindaklanjut hasil kegiatan Koordinasi dan Monitoring Pengembangan Investasi, Bakorwil Madiun bermaksud memfasilitasi kerjasama daerah di bidang penanaman modal agar tercipta sinergi dan kerjasama pembangunan ekonomi di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota
b. Mendorong terciptanya percepatan pengembangan investasi dengan mengadakan Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Prospek, Peluang dan Tantangan Pengembangan Investasi dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Kabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016
10. Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Investasi Daerah Di Pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 16Maret 2016
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur memfasilitasi/ mempromosikan potensi unggulan daerah Kabupaten/Kota se Wilayah Bakorwil Madiun guna mendapatkan/menjaring investasi baik Dalam Negeri (PMDN maupun Luar Negeri (PMA) dibuktikan dengan surat Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur
11. Koordinasi dan Evalusi
Pelaksanaan Program
Pembangunan Masyarakat Melalui Kegiatan Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT) Lintas Sektor Se wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan tanggal 13 April 2016 sampai dengan 27 April 2016
Kegiatan Koordinasi dan Evalusi Pelaksanaan Program Pembangunan Masyarakat Melalui Kegiatan Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT) Lintas Sektor Se wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 ditindaklanjuti dengan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Masyarakat Melalui Kegiatan SHAT (Sertifikasi Hak Atas Tanah) Lintas Sektor Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016yang dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2016.
12. Rapat Koordinasi dan Evalusi
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program
Pembangunan Masyarakat Melalui Kegiatan SHAT (Sertifikasi Hak Atas Tanah) Lintas Sektor Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2016
a. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur memfasilitasi Kabupaten/Kota dengan memberikan layanan pembiayaan Dagulir e-financing (SIPDE) untuk membantu UMKM di daerah.
b. Pemerintah Kabupatenmembentuk Kelompok Kerja (pokja) SHAT lintas sektor kabupaten dengan SK Bupati untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan peserta program/pendampingan pembentukan kelompok masyarakat/kelompok usaha masyarakat (Pokmas).
c. Mengikutsertakan Lembaga, Dinas/Instansi terkait dalam rangka pendampingan masyarakat khususnya UMKM dalam memanfaatkan sertifikat tanahnya agar menjadi bankable untuk peningkatan modal usaha.
13. Koordinasi dan Monitoring Kesiapan Kabupaten/Kota Terkait Ketersediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Tahun 2016, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni sampai dengan 28 Juni 2016
a. Operasi pasar murah sembako terutama untuk beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu dalam rangka pengendalian harga pangan, melakukan pangawasan yang intensif terhadap pergerakan harga-harga barang khususnya sembako menjelang hari Raya Idhul Fitri.
b. Koordinasi dan sinkronisasi antar Dinas/Instansi terkait baik pusat maupun daerah untuk lebih intensif mengantisipasi kenaikan harga sembako dengan terencana, sistematis dan efisien dalam mengendalikan harga menciptakan kestabilan harga bahan pokok sembako.
c. Adanya kerjasama antara masyarakat dan Pemerintah tentang kenaikan harga sembako menjelang hari Raya Idhul Fitriagar bisa lebih
masyarakat dari kalangan bawah bisa ikut merasakan sembako dengan harga terjangkau. 14. Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan Festival Makanan Khas DaerahKabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun, yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung pada hari Selasa, 23 Agustus
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Festival Makanan Khas DaerahKabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan Festival Makanan Khas Daerah Kabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang diadakan di Pendopo ”Kongas Arum Kusumaning Bongso” Kabupaten Tulungagung pada hari Selasa, 4 Oktober 2016.
15. Festival Makanan Khas Daerah Kabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 di Pendopo ”Kongas Arum Kusumaning Bongso” Kabupaten Tulungagung, yang dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2016
a. Berdasar hasil Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Festival Makanan Khas Daerah Se Wilayah Bakorwil Madiun tanggal 17 September 2015 di Madiun, bahwa Juara I festival mempunyai hak opsi menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Festival Makanan Khas Daerah Se Wilayah Bakorwil Madiun, Kabupaten Trenggalek sebagai juara I Festival Makanan Khas DaerahKabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 di Pendopo ”Kongas Arum Kusumaning Bongso” Kabupaten Tulungagung mempunyai hak opsi sebagai tuan rumah festival Tahun 2017.
b. Melalui event ini diharapkan pemenang I, II dan III dapat diikutkan dalam festival makanan khas daerah Kab./Kota di Tingkat Provinsi Jawa Timur.
BIDANG KEMASYARAKATAN
16. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2015 dan Persiapan Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari s.d 3 Februari 2016
Menyikapi kendala dan permasalahan Program Raskin tahun 2015 tersebut, kami telah menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Se Wilayah Bakorwil Madiun agar :
a. Melaksanakan Program Raskin sesuai Pedoman Umum dan Juknis yang telah ditetapkan, optimalkan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi terkait sampai ke tingkat Desa/Kelurahan dalam melaksanakan Program Raskin karena keberhasilan Program Raskin dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas;
b. Pemerintah Kabupaten yang masih mempunyai tunggakan pembayaran Raskin yaitu Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun telah kami sarankan agar segera menyelesaikan pelunasan tunggakan tersebut;
c. Pelaksanaan Raskin tahun 2016 segera diadakan Sosialisasi dan segera didistribusikan di masing-masing Kabupaten/Kota dengan mengacu pada
Pedoman Umum dan Juknis tahun 2015, dan mulai pertengahan tahun 2016 nama Raskin akan diganti nama menjadi Rastra (Beras Sejahtera).
17. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2015 dan Sosialisasi Program Raskin Tahun 2016 Se Wilayah Bakorwil Madiun yang dilaksanakan pada tanggal 23 Pebruari 2016
a. Berdasarkan hasil Evaluasi Raskin tahun 2015 di Wilayah Bakorwil Madiun secara umum telah berjalan dengan baik, lancar dan aman, dimana beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengalokasikan dana pendampingan untuk pengadaan beras Raskin yaitu Kota Blitar, Kota Madiun dan Kabupaten Pacitan dalam bentuk Raskinda
b. Dalam memperlancar Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2016 mulai perencanaan sampai dengan pelaksanaan, diperlukan juga adanya Monitoring dan Evaluasi secara berkelanjutan baik Internal maupun Eksternal oleh Stakeholder agar pelaksanaan Program Raskin dapat terlaksana dengan baik, tertib dan lancar sesuai maksud dan tujuan Program Raskin
18. Rapat Koordinasi Persiapan Lomba Implementasi Budaya Baca Melalui Uji Cerdas Siswa SLTA Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016
a. Kabupaten/Kota di wilayah Bakorwil Madiun secara umum siap untuk mengikuti Lomba Implementasi Budaya Baca Melalui Uji Cerdas Siswa SLTA baik di tingkat Bakorwil Madiun maupun di tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2016;
b. Lomba Implementasi Budaya Baca Melalui Uji Cerdas Siswa SLTA ditetapkan oleh panitia untuk tingkat Bakorwil Madiun dilaksanakan pada tanggal 21 April 2016, sedangkan untuk final di tingkat Provinsi Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016 bertempat di Stasiun TVRI Surabaya 19. Rapat Koordinasi Percepatan
Penanganan Pembebasan Pasung di Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016
a. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil sikap dengan meminta kepada Bupati/Walikota agar melaksanakan gerakan bebas pasung melalui upaya meningkatkan keterpaduan program yang pada gilirannya diharapkan dapat mewujudkan sinergi pembangunan kesejahteraan masyarakat antara Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Bakorwil Madiun dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka optimalisasi pelayanan masyarakat
b. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam mempercepat penyusutan penderita skizofrenia yang dipasung yaitu melalui kerjasama lintas sektor, promosi kesehatan jiwa, deteksi dini gangguan jiwa dan rehabilitasi pasien jiwa yang pada gilirannya terwujudnya ”Jawa Timur Bebas Pasung”.
20. Koordinasi Dalam Rangka Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Keluarga Se Wilayah Bakorwil Madiun yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli s.d 3 Agustus 2016
a. Sebagian besar Kabupaten/Kota di Wilayah Bakorwil Madiun baru terbentuk BNK dan belum terbentuk BNNK, sehingga untuk operasional hanya tergantung dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jumlah yang belum memadai, diharapkan segera terbentuk BNNK, sehingga seluruh pelaksanaan kegiatan P4GN dapat terlaksana dengan sumber dana yang ada.
b. Mohon segera terbentuknya BNNK, untuk mengoptimalkan pelaksanaan P4GN di masing-masing Kabupaten/Kota yang belum terbentuk, sehingga diharapkan dapat bersinergi dengan program Pemerintah Daerah dengan penerapan di lapangan berjalan secara komprehensif dan berkelanjutan
21. Rapat Koordinasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Keluarga Se Wilayah
Bakorwil Madiun yang
dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016
a. Memberi pemahaman kepada masyarakat dan seluruh anggota keluarga bahwa dengan menyimpan, membantu menyimpan, dititipi, menanam, tidak melapor dan menyembunyikan sudah termasuk dalam permufakatan jahat dan dapat dituntut sesuai pasal 132 UU No. 95 Tahun 2009 tentang Narkotika
b. Bakorwil Madiun sesuai tugas pokok dan fungsinya terus mendukung Kabupaten/Kota didalamnya untuk masing-masing segera terbentuk BNNK, sehingga segala upaya dalam rangka penanganan pencegahan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba dapat berjalan secara lebih intensif kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya generasi muda dapat diselamatkan dari kehancuran akibat ganasnya narkoba
22. Koordinasi dan Inventarisasi Kerjasama Bidang kesehatan (Luar Daerah) yang dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 28September 2016
a. Telah diadakan pertemuan secara berkala antar Puskesmas diperbatasan untuk membahas penanganan bersama dalam upaya pencegahan wabah penyakit menular dengan kegiatan penyemprotan bersama atau fouging dalam antisipasi pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan antisipasi wabah penyakit menular lainnya.
b. Perlunya dioptimalkan kerjasama antar Puskesmas di wilayah perbatasan dengan melengkapi sarana dan prasarana serta dianggarkan di APBD Kabupaten masing-masing.
c. Kerjasama bidang kesehatan diwilayah perbatasan pada saat menjelang lebaran dan hari-hari besar lainnya
23. Rapat Koordinasi Penanganan
Dan Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) Dan Chikungunya Sewilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2016
Kegiatan atau program penanganan dan pencegahan penyakit DBD dan Chikungunya ini harus diusulkan dalam Musrenbang mulai dari tingkat RT/RW sampai dengan Tingkat Kabupaten dan Kota dengan didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sehingga masalah tersebut dapat menjadi prioritas dengan diikuti penganggaran yang cukup, sehingga dalam pelaksanaan dilapangan nantinya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga penyakit tersebut pada suatu ketika benar-benar dapat diberantas secara tuntas.
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
24. Rapat Penguatan Program Adiwiyata Tahun 2016 yang diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 12 Pebruari 2016 di Bakorwil Madiun
a. Mengusulkan nama-nama sekolah yang diajukan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri paling lambat diterima Tim Adiwiyata Provinsi tanggal 9 Feb 2016;
b. Pemberkasan dan verifikasi dokumen dilaksanakan tanggal 15 Maret 2016;
c. Sekolah yang diusulkan telah mendapatkan Sertifikat/penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional (Nilai minimal 72);
d. Memiliki sekolah imbas sebanyak 10 sekolah dan telah memperoleh sertifikat/penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Kab/Kota).
25. Koordinasi dan Pemantauan Koordinasi dan Pemantauan Persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran Tahun 2016 pada tanggal 13 Juni s/d 28 Juni 2016 di Kab/Kota Se Bakorwil Madiun
a. Untuk mengantisipasi kemacetan di daerah rawan bencana tersebut Dinas Perhubangan dan LLAJ Kabupaten/Kota telah mengambil langkah – langkah dengan memasang rambu – rambu tanda bahaya dan berkoordinasi dengan dinas /instansi
terkait untuk membuat posko
bencana/menyiapkan alat –alat sebai antisipasi penanganan bencana pada H – 7 dan H + 7 dengan menempatkan personil untuk pengaturan lalu lintas
b. Kabupaten/Kota se wilayah Bakorwil Madiun telah siap dalam menghadapi angkutan lebaran terhadap infrastruktur pada masing - masing Kabupaten/Kota dan telah menyiagakan petugas yang dianggap menghambat arus lalu lintas
26. Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Persiapan Evaluasi dan Pembinaan HIPPA/GHIPPA Tingkat Bakorwil Madiun Tahun 2016
Dilaksanakan Evaluasi dan Pembinaan di Tingkat Bakorwil Madiun dan Selanjutnya untuk masing – masing terbaik I kategori HIPPA dan GHIPPA kami usulkan untuk mengikuti Evaluasi dan Pembinaan HIPPA / GHIPPA Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2016
27. Rapat penanggulangan kerusakan lingkungan akibat kerusakan kegiatan pertambangan di Bakorwil Madiun Tahun 2016yang dilaksanakan mulai tanggal 18 Agustus 2016
a. Terhadap pengusaha tambang yang tidak melaksanakan kewajiban membayar pajaknya
diharapkan Kabupaten/Kota untuk
menginventarisasi dan berkoordinasi melaporkan hal tersebut kepada Dinas ESDM Provinsi Provinsi Jawa Timur sehingga terhadap ijin usaha yang sudah diterbitkan untuk dapat dievaluasi kembali, bisa diberhentikan sementara atau bahkan dicabut kembali
b. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan, maka Badan Lingkuangan Hidup Kabupaten / Kota bisa melakukan pengendalian dan pengawasan sesuai dengan kewenangannya
28. Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Aset Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur Di Wilayah Bakorwil Madiun Tahun 2016 pada tanggal 27 Oktober 2016
a. Terwujudnya tertib adminitrasi penatausahaan dan pemanfaatan asset Provinsi Jawa Timur serta mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah diluar Pajak Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada di Wilayah Bakorwil Madiun;
b. Untuk optimalisasi pemanfaatan aset UPT yang ada di daerah diharapkan UPT yang bersangkutan dapat membentuk Tim Pemanfaatan Aset guna optimalisasi penerimaan daerah diluar pajak
2. Perbandingan antara realisasi dan capaian kinerja Tahun 2016, 2015 dan 2014
Memperhatikan capaian kinerja tahun 2016 yang merupakan pelaksanaan Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 , sehingga bila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016, 2015 dan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
(1) (2) 2014(3) 2015(4) 2016 2014(5) (6) 2015(7) 2016(8) Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 52% 55% 80% 52% 52,27% 82,71%
3. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra 2014-2019
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan target Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 dapat dijelaskan bahwa tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra 2014-2019 dengan sasaran meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun. Indikator kinerja yang dipergunakan dalam sasaran tersebut adalah persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti dengan target sebesar 80%. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra 2014-2019 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dan Akhir Periode Renstra Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target akhirRenstra
(Th.2019)
Realisasi
Th. 2016 KemajuanTingkat
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan 95% 82,71% 87,06% 2014 2015 2016 52 55 80 52 52,27 82,71
Perbandingan Realisasi Tahun 2014, 2015,
2016
Berdasarkan tabel tersebut, maka perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 sebesar 82,71% dengan target akhir Renstra Bakorwil Madiun Tahun 2014-2019 yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur sebesar 95%,
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemajuan kinerja Bakorwil Madiun tahun 2016 dalam menjalankan tugas koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada Kabupaten/Kota se Wilayah Bakorwil Madiun dengan indikator kinerja yaitu persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti dengan capaian kinerja tahun pertama sebesar 87,06%.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Pengukuran keberhasilan atau kegagalan tercermin dari capaian indikator kinerja yang ditetapkan. Indikator Kinerja Bakorwil Madiun Tahun 2016 adalah persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti, dengan target 80%. Dari target tersebut realisasi 82,71% dengan capaian kinerja sebesar 103,39%. Capaian kinerja tersebut merupakan keberhasilan atas pelaksanaan program kegiatan atau sub kegiatan hasil koordinasi yang ditindaklanjuti baik oleh Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Madiun atau oleh SKPD terkait.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui keberhasilan Bakorwil Madiun dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam program dan kegiatan tahun 2016 antara lain yaitu:
95
82,71
87,06
1. Faktor Internal
Faktor internal dari dalam organisasi menjadi penentu atas keberhasilan Bakorwil Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
a. Jumlah dan kualitas SDM yang memadai,
b. Sarana dan prasarana penunjang yang memadai, c. Tugas pokok dan fungsi SKPD yang jelas,
d. Komitmen, komunikasi dan kerjasama yang baik,
e. Capaian realisasi penyerapan anggaran yang cukup tinggi (97,98%), f. Program kegiatan yang dilaksanakan merupakan program kegiatan
prioritas SKPD,
g. Sasaran program / kegiatan dan indikator kinerja jelas dan terukur. 2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dari luar organisasi yang ikut andil atas keberhasilan Bakorwil Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
a. Tersedianya dukungan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur, b. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder yang baik, c. Pengakuan dan peran Bakorwil yang dibutuhkan oleh pihak terkait, d. Adanya pembinaan secara langsung maupun tidak langsung dari
Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
e. Program kegiatan yang dilaksanakan sinergis dengan program kegiatan pemerintah kabupaten/kota atau SKPD kabupaten/kota, f. Manfaat program kegiatan dapat dirasakan oleh daerah atau SKPD
terkait dan masyarakat.
Beberapa hal yang menjadi faktor penyebab penghambat Bakorwil Madiun dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam program dan kegiatan tahun 2016 antara lain yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari dalam organisasi yang menjadi penyebab atas kegagalan Bakorwil Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
b. Cakupan tugas yang luas namun dalam penyediaan anggaran masih kurang memadai,
c. Program kegiatan yang dilaksanakan bukan program kegiatan prioritas kabupaten/kota atau SKPD terkait,
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dari luar organisasi yang menjadi penyebab atas kegagalan Bakorwil Madiun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi:
a. Bakorwil Madiun tidak dilibatkan dalam suatu kegiatan oleh Provinsi Jawa Timur maupun SKPD Provinsi Jawa Timur yang ada di wilayah, b. Tugas pokok dan fungsi yang komplek dan tidak diimbangi dengan
kewenangan,
c. Adanya sebagian program dan kegiatan yang dilaksanakan belum sinergis dengan program kegiatan pemerintah kabupaten/kota atau SKPD kabupaten/kota,
d. Tugas pokok dan fungsi bukan sebagai eksekutor, namun lebih ke sebagai pendukung.
Berbagai cara, upaya dan solusi yang perlu dilakukan untuk mengurangi dan mencegah atas faktor kegagalan dan hambatan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Bakorwil Madiun tahun 2016 antara lain yaitu:
1. Faktor Internal yaitu:
a. Melakukan evaluasi program kegiatan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sampai dengan selesainya kegiatan,
b. Peningkatan kualitas SDM Bakorwil Madiun melalui kursus, pelatihan, tugas belajar, diklat struktural maupun fungsional dsb,
c. Tertib administrasi sesuai dengan ketentuan atas penyusunan dokumen perencanaan, dokumen pelaksanaan program dan kegiatan serta dokumen pelaporan maupun evaluasi,
d. Melakukan evaluasi atas tindaklanjut dari program dan kegiatan yang telah dilakukan.
2. Faktor Eksternal yaitu:
a. Meningkatkan sinergitas program kegiatan pemerintah Provinsi/Bakorwil Madiun dengan kabupaten/kota serta data pendukung yang valid,
b. Perlu adanya komitmen pimpinan (Gubernur Jawa Timur maupun Sekda Provinsi Jawa Timur) agar Bakorwil lebih diberikan kewenangan,
c. Meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik dengan stakeholder terkait,
d. Dukungan dana yang memadai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Keterbatasan anggaran dan kewenangan (Tupoksi Bakorwil Madiun) tidak menyurutkan semangat dan gairah kerja serta capaian kinerja Bakorwil Madiun. Degan komitmen dan konsistensi yang tinggi, kami berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki, yaitu :
Aspek Manajemen: Sebagai antisipasi perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah diperlukan kajian akademis untuk menyesuaikan tupoksi SKPD yang ada pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 dan Pergub Nomor 117 Tahun 2008.
Aspek Sumber Daya manusia: Keterbatasan jumlah SDM terkait dan kompetensi SDM yang belum seimbang dengan junlah pegawai yang ada terkadang menjadi kendala. Selama ini mengoptimalkan SDM yang ada dan mengikutkan/mengirim pegawai pelatihan baik formal maupun non formal.
Jumlah pegawai yaitu 67 orang sedangkan sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja yang diperlukan Bakorwil Madiun untuk mengisi jabatan fungsional Umum dan jabatan tertentu lainnya diperlukan 79 orang, sehingga masih kurang 12 orang.
Aspek Sarana dan Prasarana: Ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga sering mengalami gangguan, pemeliharaan sarana dan prasarana menyebabkan beberapa tugas kedinasan ada
yang belum optimal, sehingga kedepan penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana maupun pemeliharaannya perlu ditingkatkan.
Aspek Program, Kegiatan dan Penganggaran: Untuk mewujudkan tercapainya visi, misi SKPD, Bakorwil Madiun didukung oleh 4 program rutin dengan 8 kegiatan dan 2 program pembangunan dengan 7 kegiatan.
Perlunya dukungan anggaran yang proporsional untuk melaksanakan program dan kegiatan baik rutin maupun pembangunan serta tugas-tugas dari Bapak Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Provinsi di wilayah kerja Bakorwil Madiun.
Adapun alokasi per sasaran pembangunan dibanding dengan jumlah belanja langsung Bakorwil Madiun tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Alokasi Per Sasaran Pembangunan
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti Rp 1.003.000.000 29,03%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka Bakorwil Madiun mendapatkan anggaran Belanja Langsung (Rutin dan Pembangunan) Tahun 2016 sebesar Rp 3.454.969.771 sedangkan untuk mencapai sasaran strategis pada Renstra Bakorwil Madiun tahun 2014-2019 yaitu meningkatnya Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun, maka Bakorwil Madiun tahun 2016 ditunjang dengan 1 (satu) program utama yaitu Program Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan sebesar Rp 1.003.000.000 (29,03%).
Tabel 3.5
Pencapaian Kinerja dan Anggaran
Sasaran/ Program Indikator Kinerja Anggaran
Target Realisasi Capaian Alokasi(Rp) Realisasi(Rp) Capaian Sasaran:
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Program:
Program Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 80% 82,71% 103,39% 1.003.000.000 966.519.572 96,36%
Dapat disimpulkan bahwa tingkat capaian kinerja Bakorwil Madiun Tahun 2016 sebesar 103,39%, sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar 96,36% sehingga terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar 7,03% sebagaimana uraian pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Sasaran Indikator Sasaran Capaian%
Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi Meningkatnya koordinasi,
fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti 103,39% 96,36% 7,03% 103,39 96,36 7,03
B. Realisasi Anggaran
Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan atas pelaksanaan program dan kegiatan Bakorwil Madiun tahun 2016 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016.
Adapun alokasi anggaran Bakorwil Madiun tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang mana anggaran tersebut merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan, tahun anggaran 2016 Bakorwil Madiun menganggarkan belanja langsung sebesar Rp 3.454.969.771 dengan realisasi anggaran sebesar Rp 3.385.043.061 atau 97,98% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016
No Uraian Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 346.000.700 339.369.932 98,08%
1.1 Pelaksanaan Administrasi
Perkantoran 346.000.700 339.369.932 98,08%
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 1.349.452.000 1.302.209.291 96,50%
2.1 Penyediaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana 617.292.000 574.754.924 93,11%
2.2 Pemeliharaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana 732.160.000 727.454.367 99,36%
3 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah
438.496.000 436.441.316 99,53% 3.1 Koordinasi dan Konsultasi
3.2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur 203.697.000 202.115.602 99,22%
4 Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
131.655.227 129.914.987 98,68%
4.1 Penyusunan Dokumen Perencanaan 54.426.602 54.171.201 99,53%
4.2 Penyusunan Laporan Hasil
Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
51.502.000 50.149.603 97,37%
4.3 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
25.726.625 25.594.183 99,49%
5 Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan
1.003.000.000 991.531.542 98,86%
5.1 Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan
PembangunanBidang Pemerintahan
361.000.000 357.177.103 98,94%
5.2 Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan
PembangunanBidang Pembangunan Ekonomi
221.000.000 219.681.394 99,40%
5.3 Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan
PembangunanBidang Kemasyarakatan
200.000.000 195.428.052 97,71%
5.4 Sinkronisasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana
221.000.000 219.244.993 99,21%
6 Program pengembangan Data
Informasi 186.365.844 185.575.993 99,58%
6.1 Sinkronisasi, Monitoring, dan
Evaluasi Data Administrasi Wilayah 105.166.910 104.778.489 99,63%
6.2 Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur
22.248.434 22.005.178 98,91%
6.3 Sinkronisasi, Monitoring, dan
Evaluasi Pengelolaan Informasi Dan Dokumentasi
2. Belanja Tidak Langsung
Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan PNS lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang, tahun anggaran 2016 Bakorwil Madiun menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp 7.695.742.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp 7.365.803.636 atau 95,71% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.8
Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2016
No Uraian Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.695.742.000 7.365.803.636 95,71% 1.1 BELANJA PEGAWAI 7.695.742.000 7.365.803.636 95,71% 1.1.1 Gaji dan Tunjangan 3.912.557.000 3.702.790.986 94,64% 1.1.1.1 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 3.028.562.000 2.927.960.240 96,68% 1.1.1.2 Tunjangan Keluarga 286.131.000 258.726.880 90,42% 1.1.1.3 Tunjangan Jabatan 222.282.000 195.250.000 87,84% 92,88 87,6 88,55 88,57 90,62 79,87 70 75 80 85 90 95 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Program Pengembangan Data Informasi % Realisasi Anggaran Tahun 2016
1.1.1.4 Tunjangan Umum 132.881.000 118.680.000 89,31% 1.1.1.5 Tunjangan Beras 202.650.000 167.290.200 82,55% 1.1.1.6 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 39.925.000 34.837.312 87,26% 1.1.1.7 Pembulatan Gaji 126 46.354 36,79% 1.1.2 Tambahan Penghasilan PNS 3.783.185.000 3.663.012.650 96,82% 1.1.2.1 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya 3.783.185.000 3.663.012.650 96,82%
BAB IV P E N U T U P A. Kesimpulan
1. Laporan Kinerja (LKj) Bakorwil Madiun Tahun 2016 ini telah menyajikan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Bakorwil Madiun pada tahun anggaran 2016. Laporan ini merupakan sarana evaluasi dan pengendalian yang sangat efektif agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian sasaran, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja Bakorwil Madiun pada tahun 2016 dapat melampaui target (capaian 103,39%) dengan uraian sebagai berikut: Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Sasaran: Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Indikator: Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti (capaian 103,39%)
3. Capaian realisasi anggaran dalam mendukung kinerja Bakorwil Madiun tahun 2016 sebesar 96,36% sehingga ada efisiensi penggunaan anggaran sebesar 7,03%.
B. Langkah yang akan dilakukan
1. Bakorwil Madiun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berupaya meningkatkan koordinasi, komunikasi, sinkronisasi, kerjasama dan monitoring serta evaluasi dengan stakeholder terkait dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan agar kinerjanya dapat meningkat.
2. Optimalisasi mekanisme manajemen internal Bakorwil Madiun agar tertib administrasi sesuai dengan ketentuan atas penyusunan dokumen perencanaan, dokumen pelaksanaan program dan kegiatan serta dokumen pelaporan maupun evaluasi.
3. Berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM Bakorwil Madiun agar memiliki kompetensi yang memadai.
LAMPIRAN – LAMPIRAN:
1. Matriks Renstra Tahun 2014-2019 2. Penetapan Kinerja Tahun 2016 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 4. Penghargaan/Prestasi
A. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dengan Predikat Nilai Kategori “BB” (Sangat Baik) pada tanggal 31 Oktober 2016 di Surabaya
B. Penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur atas Implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016 sebagai “Nominator Kepatuhan Melaporkan Layanan Informasi Publik”, pada tanggal 13 Desember 2016 di Surabaya.
VISI :
MISI : Meningkatkan hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun TUJUAN : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
TUGAS :
FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya ; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah ; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya ; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Tujuan : Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun Sasaran : Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
di wilayah kerja Bakorwil Madiun Indikator Kinerja : 1 6 8 10 12 14 16 18 1. x 100% 55% 80% 85% 90% 95% 1. Sekretariat 2. Sekretariat 3. Sekretariat 17 INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
4
Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti
2 3
MATRIK RENSTRA
BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN MADIUN TAHUN 2014-2019
Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang sinergis di wilayah kerja Bakorwil Madiun
Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
SUMBER DATA / PENJAB
URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM
Meningkatnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di wilayah kerja Bakorwil Madiun Satuan Persentase rekomendasi hasil koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti
Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti Jumlah rekomendasi 2015 2016 2017 2018 2019 Peningkatan jumlah koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 95% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 6 8 10 12 14 16 17 18 INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
4
2 3
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
SUMBER DATA / PENJAB
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 KEBIJAKAN PROGRAM
4. Sekretariat 5. 6. Sekretariat Program Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Program Pengembangan Data Informasi Bidang-bidang Peningkatan jumlah koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditindaklanjuti Program Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan