• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian PIT POGI Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian PIT POGI Mataram"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE

DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA

DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA

WANITA HAMIL

Oleh:

Gunanegara RF, Tanjung S, Suryawan A, Sastrawinata US

BAGIAN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

RS IMMANUEL BANDUNG

(2)

ABSTRAK

Tujuan : Menilai efektivitas kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dibandingkan dengan piridoksin saja dalam mengurangi keluhan mual muntah pada ibu hamil dibawah 3 bulan.

Metode : Penelitian prospektif secara acak terkontrol melibatkan 70 orang ibu hamil dengan usia kandungan = 10 minggu yang melakukan kunjungan asuhan antenatal di RS Immanuel Bandung. Kelompok kelola mendapatkan kombinasi ekstrak jahe 350 mg + piridoksin 37,5 mg sedangkan kelompok kontrol mendapatkan piridoksin 25 mg setiap hari selama 7 hari.

Keluhan mual muntah diukur dengan menggunakan 3 skala (Indeks Rhodes, Skala Likert, dan Skala Analog Visual) pada hari ke-1 dan hari ke-7 penelitian.

Hasil : Kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin ternyata memang lebih baik dalam menurunkan keluhan mual muntah ibu hamil dibandingkan dengan piridoksin saja, tampak dari 3 skala mual muntah yang digunakan dalam penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna.

Kesimpulan : Penggunaan kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin lebih baik daripada priridoksin saja dalam mengurangi keluhan mual muntah ibu hamil dibawah 3 bulan. Kata Kunci : Ekstrak jahe, piridoksin, mual muntah, kehamilan.

dr Rimonta F Gunanegara, SpOG

Bagian/KSM Obstetri Ginekologi FK Universitas Kristen Maranatha RS Immanuel Bandung

Jl Kopo 161 Bandung 40234 Tel. 022-5201656

HP 081 321 744 516

(3)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE

DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA

DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA

WANITA HAMIL

Gunanegara RF, Tanjung S, Suryawan A, Sastrawinata US

Bagian/KSM Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marana tha RS Immanuel Bandung

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mual muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil terutama trimester pertama dan mengenai sekitar 50-80% wanita hamil (1) Banyak sekali obat-obatan yang ditawarkan kepada mereka untuk mengurangi keluhan tersebut, salah satunya adalah piridoksin, yang memang terbukti dapat mengurangi mual muntah dalam kehamilan (2).

Ekstrak jahe (Zingiber Officinale Roscoe) ternyata telah dikenal dalam pengobatan tradisional Cina, Jepang, dan India sejak tahun 1500 sebagai obat anti mual dan muntah (3,4) .

Beberapa penelitian tentang efektivitas ekstrak jahe dalam mengurangi mual muntah antara lain 3 penelitian acak terkontrol (5,6,7). Ulasan Sistematik Cochrane penatalaksanaan mual muntah dalam ke hamilan (8) dan ulasan ekstrak jahe untuk mual muntah (9). Ketiga penelitian acak terkontrol menyatakan ekstrak jahe lebih baik daripada placebo dalam mengurangi mual muntah, tetapi jangka waktu penelitian mereka sangat pendek, sementara Ulasan Sistematik Cochrane menyimpulkan 1 gram serbuk ekstrak jahe dapat mengurangi keluhan mual muntah.

Ketiga penelitian acak terkontrol menyatakan tidak ada efeksamping ekstrak jahe baik padaibu maupun janin yang dikandungnya. Pada pengobatan tradisional Cina pemberian ekstrak jahe ternyata dikontraindikasikan untuk ibu hamil, walaupun bukti-bukti sangat kurang (10). Sementara penelitian pada tikus, pemberian ekstrak jahe ternyata

(4)

meningkatkan risiko abortus dan pertumbuhan berlebih pada janin tikus lainnya (11). Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan ekstrak jahe dalam kehamilan.

Piridoksin (vitamin B6) merupakan pilihan utama dalam mengurangi mual muntah dalam kehamilan, Ulasan Sistematik Cochrane juga memperlihatkan bahwa piridoksin memang efektif dalam mengurangi gejala mual muntah, walaupun tidak terdapat bukti piridoksin mengurangi frekuensi muntah. (8)

Penelitian kami bertujuan unutk melihat seberapa efektif ekstrak jahe dengan dosis minimal yang dianjurkan dengan kombinasi piridoksin dan sebagai pembanding kami menggunakan piridoksin saja , karena bila menggunakan plasebo kami menganggapnya kurang etis.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka penjabaran hal-hal spesifik yang dipertanyakan terkait dengan masalah yang dihadapi, yaitu bagaimanakah efektivitas pemberian kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dibandingkan pemberian piridoksin saja dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah menilai efektivitas kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dibandingkan dengan piridoksin saja dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dibandingkan dengan piridoksin saja dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil.

(5)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang bermanfaat bagi pengembangan bidang-bidang :

1) Aspek teoritis (keilmuan)

(1) Sumbangan ilmu dengan memperjelas patogenesis mual muntah dalam kehamilan.

(2) Penjelasan hubungan antara pemberian ekstrak jahe dengan berat ringannya keluhan mual muntah dalam kehamilan

2) Aspek praktis (guna laksana)

(1) Piridoksin akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan ekstrak jahe

(2) Pemberian ekstrak jahe dapat mengurangi keluhan mual muntah ibu hamil sehingga meningkatkan kualitas hidupnya

2. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1. Bahan Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Poliklinik Hamil Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha RS Immanuel Bandung, mulai bulan Januari-Maret 2007.

Wanita hamil dengan keluhan mual muntah akan dimasukkan ke dalam penelitian bila berusia kurang dari 10 minggu saat kontrol ke poliklinik, akan dilakukan konfirmasi usia kehamilan dengan pemeriksaan USG.

Pada penelitian ini kami akan menggunakan Pregnasea yang mengandung ekstrak jahe 350 mg dan piridoksin 37,5 mg produksi Kalbe Farma dengan dosis 2 kali sehari interval 12 jam, dimakan pagi hari dan sore hari. Piridoksin yang digunakan merupakan produk generik dengan dosis yang dianjurkan 25 mg sebanyak 3 kali sehari.

(6)

2.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dirancang menggunakan metode pengkajian intervensional/trial serta uji klinis secara acak tersamar tungga l (randomized single blinded control trial) dengan metode analisis varian (sidik ragam) dengan pengukuran berulang (repeated measures).

Rancangan penelitian ini ditinjau berdasarkan klasifikasi sebagai berikut: 1) Berdasarkan waktu: termasuk penelitian prospektif.

2) Berdasarkan pada substansinya termasuk penelitian dasar dan terapan. 3) Berdasarkan pada hubungan antar variabelnya: termasuk penelitian analitik. 4) Berdasarkan desain penelitian : termasuk penelitian uji-klinis/clinical trial 2.3. Subjek Penelitian

2.3.1. Kriteria inklusi

- Wanita hamil dengan usia kehamilan = 10 minggu - Hamil tunggal hidup

- Bersedia ikut dalam penelitian dengan mengisi lembar informed consent. - Memiliki alamat yang jelas di Bandung dan mudah untuk dihubungi.

2.3.2. Kriteria ekslusi

- Mempunyai penyakit lain yang menyebabkan mual muntah - Alergi terhadap ekstrak jahe dan/atau piridoksin

- Mengalami komplikasi kehamilan seperti abortus, mengalami tanda-tanda dehidrasi berat

- Tidak mengikuti > 1 kali pemeriksaan pemantauan ulang. - Kepatuhan penggunaan obat selama penelitian kurang.

- Pindah alamat dengan alamat baru tidak jelas atau tidak diketahui atau pindah ke luar kota.

(7)

2.4. Penentuan Ukuran sampel

Sejalan dengan pendekatan analisis data yang dipergunakan di atas, maka ukuran sampel ditetapkan berdasarkan rumus besar sampel untuk menguji dua proporsi yaitu:

n =

Keterangan :

1) ? 1 : persentase kejadian mual muntah pada kelompok kontrol (80%)

2) ? 2 : persentase kejadian mual muntah pada kelompok kelola (50%)

? 1 + ? 2

? = --- = 0,65 % 2

Data-data berasal dari hasil penelitian terdahulu (12).

Dengan mengambil taraf kepercayaan 95% dan power tes t 95%, diperoleh besar sampel minimal per kelompok adalah: 30 per kelompok.

Pemilihan subjek penelitian dipilih secara konsekutif sampling yang memenuhi

kriteria di atas. Alokasi ke dalam kelompok perlakuan dilakukan secara ‘Random Blok Permutasi’. Untuk lebih jelas, alur penelitian disajikan dengan bagan di bawah ini.

Pada penelitian ini kami akan menggunakan Pregnasea yang mengandung ekstrak jahe 350 mg dan piridoksin 37,5 mg produksi Kalbe Farma dengan dosis 2 kali sehari interval 12 jam, dimakan pagi hari dan sore hari. Piridoksin yang digunakan merupakan produk generik dengan dosis yang dianjurkan 25 mg sebanyak 3 kali sehari.

(? 1 – ?2)2

(8)

Gb. 2.1. Bagan Alur Penelitian

Peserta penelitian akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kelola dan kelompok kontrol, pembagian dilakukan secara acak. Kelompok kelola akan mendapatkan Pregnasea (kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin) dan kelompok kontrol akan mendapatkan piridoksin, keduanya akan diminta memakan obat selama 7 hari.

Penilaian keluhan mual muntah yang dialami peserta penelitian dilakukan dengan mengguna kan tiga buah parameter (skor), yaitu skor indeks Rhodes (13), Skala Likert, dan skala Analog Visual. Penilaian pertama dilakukan saat peserta menerima obat di RS Immanuel, sebelum obat dikonsumsi.

80 orang 40 kasus kelola 40 kasus kontrol Pengamatan hari ke -7

ALUR PENELITIAN

Pengacakan Kriteria inklusi Wanita hamil

(9)

Preparat pregnasea maupun piridoksin yang diberikan pada peserta penelitian telah dilepaskan dari kemasannya, dan dimasukkan kedalam kantung obat tertutup, sehingga diharapkan peserta penelitian tidak mengetahui isinya.

Keluhan mual muntah akan dinilai kembali pada hari ke-7 dengan menggunakan tiga skala yang sama, untuk menilai perbaikan keluhan yang dialami peserta penelitian.

2.5. Analisis Data

Analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian, uji statistik yang digunakan adalah Uji chi kuadrat untuk membandingkan perbedaan dua proporsi (proporsi kejadian mual muntah) berdasarkan indeks Rhodes, Skala Likert dan Skala Analog Visual.

Seluruh perhitungan akan dikerjakan dengan menggunakan piranti lunak SPSS for Windows ver 13.0. Kemaknaan uji statistik ditentukan berdasarkan nilai ?< 0,05.

2.7. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Bagian/KSM Obstetri dan Ginekologi FK. UKM / RS.Immanuel Bandung, Komite Etik , Direktur RS. Immanuel Bandung.

Pemilihan peserta penelitian dilakukan atas dasar sukar ela, bukan paksaan dan peserta telah memperoleh penjelasan tentang keuntungan dan kerugiannya serta menandatangani “informed consent”

Ketidakadilan yang diterima oleh kelompok kontrol seharusnya tidak ada karena kelompok ini tidak mendapatkan plasebo, melainkan piridoksin (vitamin B6) yang memang merupakan lini pertama dalam pengobatan mual muntah dalam kehamilan, bila terjadi gejala -gejala dehidrasi akibat mual muntah, kepada peserta diberikan pengobatan yang sesuai.

(10)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian

Penelitian berlangsung selama 3 bulan sejak 1 Januari 2007 sampai 31 Maret 2007 di poliklinik hamil RS Immanuel Bandung.

Berdasarkan penghitungan jumlah sampel minimal didapatkan 60 orang ibu hamil, tetapi dengan prediksi 10% akan drop-out/loss to follow up/tidak bisa mengikuti penelitian, diputuskan untuk mengambil 80 orang ibu hamil. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan fisik dan saringan laboratorik terhadap 80 ibu hamil dengan umur kehamilan = 10 minggu yang memenuhi kriteria penelitian.

Pembagian calon kelompok kelola dan kelompok kontrol dilakukan secara acak menurut alokasi blok permutasi.

Setelah penelitian berakhir, ternyata hanya ada 74 kasus yang dapat dianalisis karena enam kasus terdiri dari dua kasus dari kelompok kelola dan empat kasus dari kelompok kontrol ternyata loss to follow up yaitu dua orang tidak dapat mengikuti penelitian karena sulit dihubungi atau pindah ke luar kota, tiga orang menolak ikut terus dalam penelitian, dan satu orang mengalami abortus imminens.

Dari 74 kasus yang datanya dapat dianalisis, 38 kasus termasuk kedalam kelompok kelola (mendapat pregnasea) dan 36 kasus termasuk kedalam kelompok kontrol (mendapat piridoksin). Oleh karena itu penelitian ini telah memenuhi persyaratan jumlah sampel minimal yang diperlukan dan layak untuk dianalisis lebih lanjut.

(11)

3.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik subjek penelitian dari kelompok kelola dan kelompok kontrol dianalisis. Analisis ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan homogenitas subjek penelitian pada tiap-tiap kelompok agar dapat dibandingkan dengan baik.

Tabel 3.1. Perbandingan Karakteristik Subjek Penelitian pada kedua kelompok penelitian

Kelompok Karakteristik Kelola (n=38) Kontrol (n=36) Kemaknaan 1.Usia x (SD) 25.0 (3.2) 24.9 (3.3) t=0.11 Rentang 19-33 18-32 ?=0.915 2. Paritas Primi 20 21 x2=0.243 Multi 18 15 ?=0.622 3. Usia Kehamilan x (SD) 9.0 (1.2) 9.1 (1.2) t=0.21 Rentang 6-10 6-10 ?=0.836 4. Pendidikan SMP 11 11 x2=0.061 SMA 21 20 ?=0.970 UNIV 6 5 5. Pekerjaan IRT 10 10 x2=0.083 Karyawan 20 19 ?=0.994 Wiraswasta 3 3 PNS 5 4

Ket: t= uji t ; x2= uji chi kuadrat

Tabel 3.1. memperlihatkan bahwa ditinjau dari karakteristik subjek penelitian, baik dari segi usia , paritas, usia kehamilan, pendidikan, maupun pekerjaan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kelompok kelola dan kelompok kontrol, dengan demikian keduaa kelompok ini dapa t diperbandingkan. Dari segi usia, terlihat

(12)

bahwa rata-rata usia ketiga kelompok hampir sama, yaitu 25,0(3,2) tahun untuk kelompok kelola dan 24,9(3,3) tahun untuk kelompok kontrol. Penyebaran subjek penelitian menurut usia pada ketiga kelompok ini tidak bermakna secara statistik (?=0,915). Dari segi paritas, terlihat bahwa perbadingan primi dan multi kedua kelompok hampir sama, keadaan ini secara statistik memang tidak bermakna (?=0,622).

Dari segi usia kehamilan, tampak bahwa rata-rata usia kehamilan kedua kelompok hampir sama, yaitu 9,0(12) minggu untuk kelompok kelola dan 9,1(12) minggu pada kelompok kontrol, keadaan ini tidak bermakna secara statistik (?=0,836).

Dari segi pendidikan, tampak bahwa penyebarab taraf pendidikan kedua kelompok tidak berbeda jauh, pendidikan SMP, SMA, Universitas masing-masing yaitu 11, 21, 6 kasus pada kelompok kelola dan 11, 20, 5 kasus pada kelompok kontrol, keadaan ini secara statistik tidak bermakna (?=0,970). Sementara untuk pekerjaan subjek penelitian terdiri dari IRT, Karyawan, Wiraswasta, PNS masing-masing yaitu 10, 20, 3, 5 untuk kelompok kelola dan 10, 19, 3, 4 pada kelompok kontrol, penyebaran keadaan ini secara statistik juga tidak bermakna (?=0,994).

Hasil analisis diatas memperlihatkan bahwa homogenitas subjek penelitian pada kedua kelompok penelitian cukup baik, sehingga kedua kelompok ini dapat dibandingkan dengan baik.

(13)

3.1.2. Indeks Rhodes

Tabel 3.2. Perbandingan Skor Indeks Rhodes Sebelum dan Sesudah Perlakuan Antara Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok Variabel Kelola (n=38) Kontrol (n=36) Z m-w Nilai ? Indeks Rhodes Sebelum Median 22 22 0.333 0.739 Rentang 18-25 18-24 Sesudah Median 9 18 7.178 <0.001 Rentang 7-18 15-24

Ket: Z m-w= Uji Mann-Whitney

Tabel 3.2. memperlihatkan bahwa pada hari sebelum perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,739) antara skor Indeks Rhodes pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke-7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik(p <0,001).

(14)

3.1.3. Skala Likert

Tabel 3.3. Perbandingan Skala Likert Sebelum dan Sesudah Perlakuan Antara Kedua Kelompok Penelitian Kelompok Variabel Kelola (n=38) Kontrol (n=36) Z m-w Nilai ? Skala Likert Sebelum Median 5 5 0.411 0.681 Rentang 3-5 3-5 Sesudah Median 2.5 4 5.331 <0.001 Rentang 1-5 3-5

Ket: Z m-w= Uji Mann-Whitney

Tabel 3.3. memperlihatkan bahwa pada hari sebelum perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,681) antara skor Skala Likert pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke -7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik(p<0,001).

(15)

3.1.4. Skala Analog Visual

Tabel 3.4. Perbandingan Skala Analog Visual Sebelum dan Sesudah Perlakuan Antara Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok Variabel Kelola (n=38) Kontrol (n=36) Z m-w Nilai ? Skala Analog Visual Sebelum Median 10 10 0.636 0.525 Rentang 7-10 7-10 Sesudah Median 5 9 6.606 <0.001 Rentang 2-10 6-10

Ket: Z m-w= Uji Mann-Whitney

Tabel 3.4. memperlihatkan bahwa pada hari sebelum perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,525) antara skor Skala Analog Visual pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke-7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik(p < 0,001).

(16)

3.2. Pembahasan

Pemilihan subjek penelitian yang akan diikutkan kedalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan untuk mendapatkan subjek penelitian yang normal sambil menyingkirkan faktor-faktor perancu seperti kelainan ginjal, kelainan hati, kehamilan kembar, dan diabetes mellitus. Kelainan-kelainan ini dapat menyebabkan keluhan mual muntah yang dapat menimbulkan bias pada hasil penelitian.

Pemilihan individu dalam rentang usia kehamilan = 10 minggu berdasarkan pada patogenesis timbulnya mual muntah akibat perangsangan chemoreceptor trigger zone (CTZ) di otak ibu oleh produksi hormon ß-HCG dari trofoblas yang mencapai puncaknya pada usia kehamilan 10-12 minggu dan mulai menurun pada usia kehamilan 13 minggu

(1,2,8), sehingga pada ke hamilan diatas 13 minggu pada umumnya keluhan mual muntah

sudah berkurang walaupun hanya diberikan plasebo (1,6).

Individu dengan komplikasi kehamilan seperti abortus atau mual muntah hebat sehingga mengalami dehidrasi berat tidak diikutsertakan dalam pene litian ini dengan pertimbangan bahwa pada individu dengan komplikasi kehamilan membutuhkan terapi atau tindakan tambahan yang dapat membuat hasil penelitian menjadi bias.

Banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi validitas penelitian ini seperti suku bangsa, keluarga, golongan darah, faktor lingkungan, ketinggian tempat tinggal, kebiasaan dan sosioekonomi. Pemilihan kandidat kedalam kelompok kelola dan kontrol dilakukan dengan cara alokasi blok permutasi, diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama kepada semua kandidat yang memiliki berbagai variasi faktor perancu untuk tersebar merata kedalam kedua kelompok tersebut.

(17)

Tabel 3.1. memperlihatkan bahwa ditinjau dari karakteristik subjek penelitian, baik dari segi usia , paritas, usia kehamilan, pendidikan, maupun pekerjaan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kelompok kelola dan kelompok kontrol, dengan demikian keduaa kelompok ini dapat diperbandingkan.

Dari segi usia, terlihat bahwa rata-rata usia ketiga kelompok hampir sama, yaitu 25,0(3,2) tahun untuk kelompok kelola dan 24,9(3,3) tahun untuk kelompok kontrol. Penyebaran subjek penelitian menurut usia pada ketiga kelompok ini tidak bermakna secara statistik (?=0,915). Dari segi paritas, terlihat bahwa perbadingan primi dan multi kedua kelompok hampir sama, keadaan ini secara statistik memang tidak bermakna (?=0,622).

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa ibu hamil dengan usia = 16 tahun, > 35 tahun, dan primigravida mempunyai kecenderungan yang besar untuk melaporkan keluhan mual muntah yang dialaminya ke dalam skor nilai yang lebih tinggi dibandingkan pada multigravida, untuk memperlihatkan betapa berat keluhan mual muntah yang dialaminya (1,3). Pada penelitian ini perbandingan usia ibu, primi dan multigravida cukup seimbang ke dalam kedua kelompok penelitian sehingga menghindari bias dalam menganalisis hasil penelitian.

Dari segi usia kehamilan, tampak bahwa rata-rata usia kehamilan kedua kelompok hampir sa ma, yaitu 9.0(12) minggu untuk kelompok kelola dan 9.1(12) minggu pada kelompok kontrol, keadaan ini tidak bermakna secara statistik (?=0,836).

Dari segi pendidikan, tampak bahwa penyebarab taraf pendidikan kedua kelompok tidak berbeda jauh, pendidikan SMP , SMA, Universitas masing-masing yaitu 11, 21, 6 kasus pada kelompok kelola dan 11, 20, 5 kasus pada kelompok kontrol,

(18)

keadaan ini secara statistik tidak bermakna (?=0,970). Sementara untuk pekerjaan subjek penelitian terdiri dari IRT, Karyawan, Wiraswasta , PNS masing-masing yaitu 10, 20, 3, 5 untuk kelompok kelola dan 10, 19, 3, 4 pada kelompok kontrol, penyebaran keadaan ini secara statistik juga tidak bermakna (?=0,994).

Pendidikan dan pekerjaan juga ternyata mempuyai pengaruh besar dalam keluhan mual muntah dalam kehamilan, sebuah penelitian memperlihatkan bahwa pendidikan ibu setingkat SMA ternyata berhubungan dengan keluhan mual muntah yang lebih tinggi kejadiannya (1,6) , keadaan ini memang ditunjang kenyataan bahwa sebagian besar dari ibu hamil dengan pendidikan setara SMA tersebut ternyata ibu rumah tangga (IRT). Sebuah penelitian lagi memperlihatkan bahwa keluhan mual muntah lebih banyak dikeluhkan oleh ibu rumah tangga dibandingkan ibu yang mempunyai aktivitas/pekerjaan di luar rumah misalnya seperti karyawan (6,13 ). Pada penelitian ini kami mendapatkan penyebaran ibu hamil dengan taraf pendidikan dan pekerjaan ke dalam kedua kelompok penelitian seimbang.

Pada Tabel 3.1. tampak bahwa ditinjau dari karakteristik subjek penelitian, baik dari segi usia, paritas, usia kehamilan, pendidikan maupun pekerjaan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kelompok kelola dan kontrol pada pengamatan hari ke-7. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa penyebaran faktor -faktor perancu tersebut pada ketiga kelompok penelitian ternyata cukup homogen, sehingga ancaman bias yang terjadi akibat faktor-faktor tersebut dapat disingkirkan.

(19)

Tabel 3.2. memperlihatkan bahwa pada hari sebelum perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,739) antara skor Indeks Rhodes pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke-7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik(p < 0,001).

Tidak didapatnya perbedaan bermakna pada skor indeks Rhodes antara kelompok kelola dan kelompok kontrol pada hari sebelum perlakuan menggambarkan bahwa keluhan mual muntah yang dialami oleh kedua kelompok hampir seimbang 22(18-25) pada kelompok kelola dan 22(18-24) pada kelompok kontrol (?=0,739). Skor Indeks Rhodes kembali di nilai pada hari ke -7 setelah perlakua n, ternyata memperlihatkan perbedaan yang cukup mencolok. Kami mendapatkan penurunan skor indeks Rhodes pada kedua kelompok penelitian yang menggambarkan terjadinya pengurangan keluhan mual muntah, tapi penurunan skor Indeks Rhodes pada kelompok kelola mencapai 9(7-18), sementara pada kelompok kontrol 18(15-24) dan hal ini secara statistik bermakna (?<0,001).

Sebuah penelitian juga mendapatkan hasil yang hampir sama, terdapat penurunan skor Indeks Rhodes pada kelompok kelolanya setelah beberapa hari perlakuan dengan menggunakan ekstrak jahe, tapi pada penelitian mereka kelompok kontrol hanya menggunakan plasebo (6).

Pada Tabel 3.3. tampak bahwa pada hari sebelum perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna (?=0,681) antara skor Skala Likert pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke -7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik (p < 0,001).

(20)

Kami juga tidak mendapatkan perbedaan bermakna pada skor Skala Likert antara kelompok kelola dan kelompok kontrol pada hari sebelum perlakuan, hal ini menggambarkan bahwa keluhan mual muntah yang dialami oleh kedua kelompok adalah seimbang 5(3-5) baik pada kelompok kelola dan kelompok kontrol (?=0,681). Kami melakukan penilaian ulang skor skala Likert pada hari ke-7 setelah perlakuan, ternyata tampak juga perbedaan yang cukup mencolok. Kami mendapatkan penurunan skor Skala Likert pada kedua kelompok penelitian yang menggambarkan terjadinya pengurangan keluhan mual muntah, tapi penurunan skor Skala Likert pada kelompok kelola mencapai 2,5(1-5), sementara pada kelompok kontrol 4(3-5), dan hal ini secara statistik bermakna (?<0,001).

Tabel 3.4. memperlihatkan bahwa penilaian skor Skala Analog Visual pada hari sebelum perlakuan tidak didapatkan perbedaan bermakna (p=0,525) pada kedua kelompok penelitian, tetapi pada pengamatan hari ke -7 setelah perlakuan tampak perbedaan yang bermakna secara statistik (p < 0,001).

Skor Skala Analog Visual antara kelompok kelola dan kelompok kontrol pada hari sebelum perlakuan tidak didapatkan perbedaan bermakna, hal ini menggambarkan bahwa keluhan mual muntah yang dialami oleh kedua kelompok adalah seimbang 10(7-10) baik pada kelompok kelola dan kelompok kontrol (?=0,525). Kami melakukan penilaian ulang skor Skala Analog Visual pada hari ke -7 setelah perlakuan, ternyata tampak juga perbedaan yang cukup mencolok. Kami mendapatkan penurunan skor Skala Analog Visual pada kedua kelompok penelitian yang menggambarkan terjadinya pengurangan keluhan mual muntah, tapi penurunan skor Skala Analog Visual pada

(21)

kelompok kelola mencapai 5( 2-10), sementara pada kelompok kontrol 9(6-10), dan hal ini secara statistik bermakna (?<0,001).

Masa pengamatan penelitian kami hanya 7 hari, dengan mempertimbangkan waktu pemantauan yang singkat akan mengurangi jumlah kasus loss to follow up atau drop out. Beberapa penelitian terdahulu juga melakukan pemantauan sekitar 4-7 hari,

dengan menggunakan dosis ekstrak jahe yang lebih besar (= 1000 mg/hari). (4,5,6)

Sebuah penelitian melakukan pematauan selama 3 minggu, dengan menggunakan dosis 1050 mg/hari (13), selain mengalami banyak kasus drop out, ternyata terdapat bias pada hasil penelitiannya, karena sebagian besar peserta penelitian pada minggu terakhir sudah berusia > 14 minggu.

Ekstrak jahe memang terbukti efektif untuk mengurangi keluhan mual muntah, tapi penggunaannya pada ibu hamil masih kontroversi. Beberapa peneliti menganjurkan dosis ekstrak jahe yang aman untuk konsumsi ibu hamil dibawah 1000 mg/hari, sama seperti dosis yang kita dapat dari makanan sehari-hari (1,3,7), beberapa juga menemukan bahwa ekstrak jahe ternyata lebih efektif bila dikombinasikan dengan piridoksin (8,9). Penelitian kami memperlihatkan bahwa dengan mengkombinasikan ekstrak jahe dan piridoksin akan meningkatkan efektivitas dan juga mengurangi dosis ekstrak jehe dalam sediaan obat, sehingga mengurangi risisko terhadap janin dalam kandungan.

Pada penelitian kami mendapatkan kesimpulan bahwa kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin ternyata memang lebih baik dibandingkan piridoksin saja dalam mengurangi keluhan mual muntah pada ibu hamil dibawah 3 bulan.

(22)

IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1. Kesimpulan

4.1.1. Kesimpulan Umum

1) Kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin lebih baik dibandingkan piridoksin saja dalam mengurangi keluhan mual muntah ibuhamil dibawah 3 bulan.

4.1.2. Kesimpulan Khusus

1) Konsumsi ekstrak jahe sebesar 700 mg per hari sudah cukup baik untuk mengurangi keluhan mual muntah pada ibu hamil

2) Dengan kombinasi piridoksin, kadar ekstrak jahe dapat diperkecil sehingga mengurangi risiko terhadap kehamilan

4.2. Rekomendasi

1) Dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah subjek penelitian yang lebih besar dengan pemantauan yang lebih lama, sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap janin dan luaran perinatalnya.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

1. Lacroix R, Eason E, Melzack R. Nausea and vomiting during pregnancy: a prospective study of it’s frequency, intensity and pattern of change. Am J Obstet Gynecol 2000;182:931–7.

2. Sahakian V, Rouse D, Sipes S, Rose N, Niebyl J. Vitamin B6 is effective therapy for nausea and vomiting in pregnancy: a randomized, double -blind placebo-controlled study. Obstet Gynecol 1991;78:33-6.

3. Bryer E. A literature review of the effectiveness of ginger inalleviating mild-to-moderate nausea and vomiting of pregnancy. J Midwifery Womens Health 2005;50(1):1-3.

4. Backon J. Ginger in preventing nausea and vomiting in pregnancy; a caveat due to its thromboxane synthetase activity and effect on testosterone binding. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol 1991;42:163-4.

5. Fischer-Rasmussen W, Kjaer SK, Dahl C, Asping U. Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol 1990;38:19 –24.

6. Vutyavanich T, Kraisarin T, Ruangsri R. Ginger for nausea and vomiting in pregnancy: a randomized doublemasked, placebo-controlled trial. Obstet Gynecol 2001;97: 577–88. 7. Willetts KE, Ekangaki A, Eden JA. Effect of ginger extract on pregnancy induced

nausea: a randomized controlled trial. Aust N Z J Obstet Gynaecol 2003;43:139–44. 8. Jewell MD, Young G. Interventions for nausea and vomiting in early pregnancy

(Cochrane Review). In: The Cochrane Library, Issue 4, 2003. Chichester, UK: John Wiley & Sons.

9. Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a syste matic review of randomized controlled trials [review]. Br J Anaesth 2000;84:367–71.

10. Newall CA, Anderson LA, Phillipson JD. Herbal Medicines: a guide for health care professionals. London, UK: The Pharmaceutical Press; 1996.

11. Wilkinson JM. Effect of ginger tea on the fetal development of Sprague-Dawley rats. Reprod Toxicol 2000;14: 507–12.

12. Smith C, Growther C, Willson K, Hotham N, McMilian V. A randomized controlled trial of ginger to treat nausea and vomiting in pregnancy. Obstet Gynecol 2004;103:639-45. 13. Rhodes VA, Watson PM, Johnson MH. Development of a reliable and valid measure for

(24)

Lampiran 1

Kelompok Kelola A (Pregnasea)

Kelompok Kontrol A (Pregnasea)

No Usia paritas Usia pendidikan pekerjaan

RI-1 RI-2 SL-1 SL-2 VA-1 VA-2 hamil 1 22 P 10 SMA Karyawan 24 15 5 2 8 5 2 19 P 9 SMP IRT 20 10 5 2 10 3 3 23 P 8 SMP IRT 22 9 4 5 9 4 4 20 P 7 SMP IRT 23 8 4 4 10 6 5 26 M 10 SMA Karyawan 24 10 5 3 10 7 6 21 P 8 SMA Karyawan 20 8 4 5 9 4 7 25 P 10 SMP IRT 24 8 5 2 10 5 8 28 M 9 SMA Karyawan 24 15 5 3 10 5 9 22 P 7 SMA Karyawan 22 8 5 4 9 10 10 26 M 8 SMA wiraswasta 20 8 3 1 7 5 11 27 M 10 SMA Karyawan 23 10 5 3 10 6 12 22 P 8 SMP IRT 20 8 3 1 9 7 13 25 M 10 UNIVERSITAS PNS 24 15 5 2 10 5 14 25 P 10 UNIVERSITAS PNS 25 10 4 2 8 4 15 32 P 6 UNIVERSITAS IRT 20 8 4 1 10 7 16 22 M 10 SMP wiraswasta 22 8 5 2 9 6 17 22 P 10 SMA Karyawan 24 8 5 4 10 5 18 30 M 10 SMA Karyawan 20 7 5 2 10 4 19 29 P 8 SMP IRT 24 15 4 2 10 3 20 26 M 10 UNIVERSITAS PNS 20 8 5 4 10 2 21 22 P 10 SMA Karyawan 18 10 5 3 10 7 22 30 M 9 SMP wiraswasta 18 15 4 3 8 4 23 24 P 10 SMP PNS 24 9 5 2 10 5 24 26 M 10 SMA Karyawan 18 10 5 2 10 6 25 33 P 10 SMA Karyawan 22 11 4 2 8 3 26 22 P 8 SMP IRT 20 18 4 3 8 6 27 24 P 10 SMA IRT 24 10 5 2 10 7 28 27 M 10 SMA Karyawan 24 8 5 4 10 8 29 29 P 9 SMA Karyawan 18 8 4 1 9 6 30 27 M 10 SMA Karyawan 24 12 5 2 9 5 31 24 M 9 SMA Karyawan 22 8 5 2 10 7 32 22 P 8 SMA Karyawan 20 8 4 4 8 9 33 28 M 10 UNIVERSITAS IRT 24 10 5 2 10 7 34 24 M 7 SMA Karyawan 18 8 4 5 9 5 35 24 M 10 SMA Karyawan 20 9 5 3 7 5 36 25 P 10 SMA Karyawan 24 10 5 3 10 4 37 24 M 10 SMA Karyawan 20 8 5 4 8 5 38 24 M 6 UNIVERSITAS PNS 18 10 4 5 8 5

(25)

Lampiran 2

Kelompok Kontrol B (Piridoksin)

Kelompok Kontrol B (Piridoksin)

No Usia paritas Usia pendidikan pekerjaan

RI-1 RI-2 SL-1 SL-2 VA-1 VA-2 hamil 1 26 M 10 UNIVERSITAS PNS 24 18 5 4 10 10 2 22 P 10 SMA Karyawan 24 20 5 5 9 8 3 30 M 9 SMP Wiraswasta 20 18 4 4 7 10 4 24 P 10 SMP PNS 22 20 4 5 10 10 5 26 M 10 SMA Karyawan 24 20 5 5 10 9 6 33 P 10 SMA Karyawan 22 15 4 5 8 9 7 22 P 8 SMP IRT 24 20 5 4 10 10 8 24 P 10 SMP IRT 24 15 5 4 10 9 9 27 M 10 SMA Karyawan 24 18 5 4 8 7 10 29 P 9 SMA Karyawan 20 18 4 4 10 10 11 27 M 10 SMA Karyawan 18 16 4 3 9 8 12 22 P 8 SMP IRT 20 15 4 5 10 10 13 25 M 10 UNIVERSITAS PNS 24 20 5 4 9 10 14 25 P 10 UNIVERSITAS PNS 18 15 4 5 8 6 15 32 P 6 UNIVERSITAS IRT 18 20 3 4 10 7 16 22 M 10 SMP Wiraswasta 18 16 4 5 10 9 17 22 P 10 SMA Karyawan 24 20 5 5 10 10 18 30 P 10 SMA Karyawan 20 20 4 4 8 7 19 29 P 8 SMP IRT 22 18 4 5 10 9 20 22 P 10 SMA Karyawan 18 15 5 4 9 10 21 19 P 9 SMP IRT 24 20 5 4 10 9 22 23 M 8 SMP IRT 24 20 5 5 10 10 23 20 P 7 SMP IRT 20 22 5 4 10 9 24 26 P 10 SMA Karyawan 24 22 5 3 10 10 25 21 M 8 SMA Karyawan 18 18 4 4 9 8 26 25 P 10 SMP IRT 24 20 5 5 10 7 27 28 M 9 SMA Karyawan 18 18 5 5 9 10 28 22 P 7 SMA Karyawan 18 15 4 5 8 8 29 26 M 8 SMA Wiraswasta 20 17 3 3 10 9 30 22 P 10 SMA Karyawan 22 16 5 4 10 9 31 24 M 9 SMA Karyawan 20 24 5 5 10 9 32 22 P 8 SMA Karyawan 20 20 5 5 9 10 33 28 M 10 UNIVERSITAS IRT 24 18 4 3 10 9 34 24 M 7 SMA Karyawan 18 16 4 5 8 7 35 24 M 10 SMA Karyawan 24 20 5 4 10 9 36 25 P 10 SMA Karyawan 24 18 5 5 9 10

(26)

Lampiran 3

INFORMASI MENGENAI PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE

DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA

DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA

WANITA HAMIL

Gunanegara RF, Tanjung S, Suryawan A, Sastrawinata US

Bagian/KSM Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha RS Immanuel Bandung

Rimonta F Gunanegara, dr, SpOG, dan Syafriani Tanjung, dr, SpOG, sebagai peneliti dari Fakultas Kedokteran Kristen Maranatha sedang melakuka n penelitian untuk mengetahui perbandingan efek kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dengan piridoksin saja selama kehamilan muda dalam mengurangi keluhan mual muntah.

Latar Belakang

Mual muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil terutama pada tiga bulan pertama dan mengenai sekitar 50-80% wanita hamil. Banyak sekali obat-obatan yang ditawarkan kepada mereka untuk mengurangi keluhan tersebut, salah satunya adalah piridoksin, yang memang terbukti dapat mengurangi mual muntah dalam kehamilan.

Ekstrak jahe (Zingiber Officinale Roscoe) telah dikenal dalam pengobatan tradisional Cina, Jepang, dan India sejak lama sebagai obat anti mual dan muntah.

Piridoksin (vitamin B6) merupakan pilihan utama dalam mengurangi mual muntah dalam kehamilan, walaupun tidak terdapat bukti piridoksin mengurangi frekuensi muntah.

(27)

Penelitian kami bertujuan unuk melihat seberapa efektif ekstrak jahe dengan dosis minimal yang dianjurkan dikombinasikan dengan piridoksin dan sebagai pembanding, beberapa dari ibu hanya menggunakan piridoksin saja.

Mengapa anda terpilih?

Ibu terpilih diikutkan ke dalam penelitian ini oleh karena ibu sedang hamil 3 bulan dan mengeluh mual muntah pada kehamilan sekarang. Akan dilakukan upaya pengobatan keluhan ibu dengan pemberian piridoksin (vitamin B6) yang dikombinasikan dengan ekstrak jahe untuk menambah efektivitasnya.

Tata cara:

Bila ibu bersedia, maka dokter akan memberikan obat kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin bila ibu terpilih kedalam kelompok kelola dan piridoksin saja bila ibu terpilih ke dalam kelompok kontrol. Tentu saja ibu tidak akan mengetahui ke dalam kelompok mana ibu terpilih sampai selesai penelitian.

Ibu akan dianjurkan untuk memakan obat sesuai aturan yang nanti akan dijelaskan, kemudian akan dilakukan penilaian mual muntah. Ibu akan dianjurkan untuk kembali pada hari ke-7 untuk dilakukan penilaian ulangan terhadap keluhan mual muntah yang ibu rasakan.

Manfaat:

Keuntungan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bila peranan ekstrak jahe berpengaruh terhadap keluhan mual muntah selama kehamilan, maka kehamilan akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Jasa dan peran ibu sangat besar dalam penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas wanita Indonesia.

Kesukarelaan:

Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela disertai tanggung jawab sampai selesainya penelitian ini. Ibu bebas menolak ikut dalam penelitian ini. Bila ibu telah memutuskan untuk ikut serta, ibu juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat dengan alasan apapun tanpa menyebabkan berubahnya kualitas pelayanan dokter bila ibu dalam keadaan sakit. Namun, bila ibu tidak mengikuti dan mentaati instruksi yang diberikan dokter, ibu akan tidak diikutsertakan lagi dari penelitian ini.

(28)

Kerahasiaan data:

Selama ibu ikut dalam penelitian ini, setiap informasi dan data penelitian ini akan diperlakukan secara rahasia sehingga tidak memungkinkan untuk diketahui orang lain.

Penyulit dan kompensasi

Apabila terjadi penyulit atau komplikasi yang berhubungan dengan penelitian ini, maka anda akan diberi pertolongan dengan prosedur yang telah baku.

Dalam keadaan adanya penyulit atau adanya hal-hal yang belum dimengerti, anda diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang berhubungan dengan penelitian ini kepada dr Rimonta F Gunanegara, SpOG dan dr Syafriani Tanjung, SpOG, di bagian Obstetri dan Ginekologi FK UKM/RS.Immanuel, Jl. Kopo No. 162 Bandung. No. telepon (022)5201656,5201672.

(29)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama Pasien :………... Umur : ……….. Alamat : ……….. Pekerjaan : ……….. 2. Nama Suami : ……….. Umur : ……….. Pekerjaan : ………..

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

Setelah mendapat penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang maksud dan tujuan, manfaat serta resiko yang mungkin timbul dalam penelitian yang berjudul:

“PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA WANITA HAMIL” Dan setelah mengetahui dan memahami bahwa subjek dalam penelitian ini sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsrtaannya, maka saya SETUJU untuk diikutsertakan dalam penelitian/uji klinis dan BERSEDIA BERPERAN SERTA dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan penuh tanggung jawab tanpa paksaan pihak manapun.

Bandung,, ………..200.. Dokter Yang membuat pernyataan

1. Penderita

( ) ( ) 2. Suami

(30)

Lembar Persetujuan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………... Umur : ………... Alamat : ………... ………...

Setelah mendapat penjelasan dari petugas, bersedia untuk mengikuti penelitian mengenai:

“PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA WANITA HAMIL”

Bandung,………2007

Dokter, Yang membuat pernyataan

( ) ( )

Suami/Saksi

(31)

STATUS PESERTA PENELITIAN

“ PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE DAN PIRIDOKSIN DIBANDINGKAN DENGAN PIRIDOKSIN SAJA DALAM MENGURANGI KELUHAN MUAL MUNTAH PADA WANITA HAMIL”

I. IDENTITAS 1. No. pasien : 2. No. acak : 3. Tgl. Pemeriksaan pertama : 4. Nama pasien : 5. Umur pasien : 6. Pendidikan : 7. Pekerjaan : 8. Nama suami : 9. Umur suami : 10. Pendidikan : 11. Pekerjaan :

II. KARAKTERISTIK PASIEN

12. Paritas : G: P: A: 13. Riwayat Obstetri :

14. Kontrasepsi terakhir :

15. HPHT :

16. Tgl taksiran persalinan :

17. Umur kehamilan sekarang: minggu

III. PEMERIKSAAN FISIK

18. Tinggi badan : cm 19. Berat badan : kg

20. Jantung :

(32)

22. Konjungtiva :

23. Oedem :

24. Tekanan darah :

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

25. Hb : 26. Hematokrit : 27. Lekosit : 28. Trombosit : 29. Ureum : 30. Kreatinin : 31.GDS : 33. Urine rutin : 33. USG :

V. KELUHAN MUAL MUNTAH 34. Skor Indeks Rhodes : 35. Skor Skala Likert : 36. Skor Skala Analog Visual :

V.1 KUNJUNGAN ULANG (Pada hari ke-7) 37. Tgl. Pemeriksaan :

38. Umur Kehamilan : 39. Indeks Rhodes : 40. Skor Skala Likert : 41. Skor Skala Analog Visual :

(33)

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN (INDEKS RHODES) Nama Pasien :

No Pe nelitian : Hari/Tanggal :

Petunjuk : Berikan tanda pada kotak pada tiap baris yang paling sesuai dengan pengalaman anda. Buatlah satu tanda pada tiap baris.

1. Dalam 12 jam terakhir, saya muntah sebanyak .... kali

7 atau lebih 5-6 3-4 1-2 Saya tidak

muntah 2. Dalam 12 jam terakhir, dari

adanya rasa ingin muntah, saya merasakan rasa tidak nyaman yang ....

Tidak ada Ringan Sedang Berat Sangat berat

3. Dalam 12 jam terakhir, dari muntah-muntah yang saya alami, saya merasakan rasa tidak nyaman yang ....

Sangat berat Berat Sedang Ringan Tidak ada

4. Dalam 12 jam terakhir, saya merasa mual atau rasa tidak enak pada perut selama ....

Tidak ada Kurang dari 1 jam

2-3 jam 4-6 jam Lebih dari 6

jam 5. Dalam 12 jam terakhir, dari

rasa mual/tidak enak pada perut, saya merasakan rasa tidak nyaman yang ....

Tidak ada Ringan Sedang Berat Sangat berat

6. Dalam 12 jam terakhir, tiap kali muntah, saya muntah sebanyak .... Sangat banyak (3 gelas atau lebih) Banyak (2-3 gelas) Sedang (½-1 gelas) Sedikit (dibawah ½ gelas) Saya tidak muntah

7. Dalam 12 jam terakhir, saya merasa mual atau rasa tidak enak pada perut sebanyak .... kali

7 atau lebih 5-6 3-4 1-2 Tidak ada

8. Dalam 12 jam terakhir, saya merasa ingin muntah namun tidak mengeluarkan apapun sebanyak .... kali

(34)

Lampiran 5

KUESIONER PENELITIAN (SKALA LIKERT) Nama Pasien :

No Penelitian : Hari/Tanggal :

Petunjuk : Berikan tanda pada kotak pada baris yang paling sesua i dengan pengalaman anda. Buatlah satu tanda pada tabel dibawah.

Pengalaman anda hari ini Tandai satu kotak saja!

Berat sekali Berat Biasa saja Membaik Membaik sekali Catatan:

Tabel ini menggambarkan keadaan/pengalaman anda hari ini, apakah keluhan mual muntah anda bertambah hebat, biasa saja, atau membaik?

(35)

Lampiran 6

KUESIONER PENELITIAN (SKALA ANALOG VISUAL) Nama Pasien :

No Penelitian : Hari/Tanggal :

Petunjuk : Berikan tanda pada titik yang paling sesuai dengan pengalaman anda. Buatlah satu tanda pada grafik dibawah.

0 10

Catatan:

Grafik ini menggunakan Skala nilai 1-10 untuk menggambarkan keluhan mual muntah yang anda alami dalam < 12 jam.

Makin besar nilai yang anda pilih, berarti makin berat keluhan mual muntah yang anda Rasakan.

Gambar

Tabel ini menggambarkan keadaan/pengalaman anda hari ini, apakah keluhan mual  muntah anda bertambah hebat, biasa saja, atau membaik?

Referensi

Dokumen terkait

variabel dan konstanta dalam model regresi logistik ini memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05 (p&lt;0,05) maka hal ini berarti bahwa ada hubungan antara pola asuh

Berdasarkan uraian mengenai tema-tema yang berhubungan dengan keselamatan dalam surat-surat Paulus, khususnya yang bersumber dari pemikiran pakar dalam NPP maka

hanya terbatas pada perusahaan sektor keuangan sub sektor perbankan saja. 2) Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen dari sisi leverage saja, padahal

Selanjutnya, penafsiran yang dilakukan oleh Muhammad Syahrur berkaitan dengan jenis wanita yang akan dinikahi dalam surat al-Nisa' (4): ayat 3 menjelaskan, bahwa

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019. PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi

Sudah dilakukan penelitian mengenai perilaku deformasi aksial dari pipa berpenampang persegi yang umum digunakan untuk komponen penyerap energi pada kendaraan[4]

Pada beban luluh awal, kurva beban lendutan pada pengujian ini adalah tetap datar dan deformasi yang sangat besar terjadi, seperti didalam kejadian pembebanan dua

Ada juga ketika yang lain serius untuk belajar dan mengerjakan tugas, ada yang ramai agar dapat menarik perhatian guru.”58 Pernyataan di atas juga diperkuat dengan adanya