• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

11

A. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

Kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) adalah lembaga sosial keagamaan yang telah mendapat izin pemerintah untuk melaksanakan bimbingan haji terhadap calon jemaah haji di Tanah Air dan Arab Saudi.1 Penyelenggaraan ibadah haji adalah kegiatan yang membutuhkan kerja sama yang baik antara semua pihak, meskipun tugas ini sangat berat namun merupakan tugas yang mulia dan bernuansa ibadah. Pelayanan yang terbaik dan peningkatan mutu selalu sebagai karya terbaik yang akan diberikan kepada calon jamaah haji oleh para penyelenggara haji, Untuk mendirikan KBIH maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga KBIH yaitu:

1. Telah memiliki akta pendirian yayasan atau KBIH 2. Memiliki susunan pengurus KBIH

3. Memiliki kantor atau secretariat yang tetap 4. Memiliki program bimbingan atau silabus

5. Memiliki sarana dan prasarana alat peragaan bimbingan manasik haji 6. Memiliki tenaga pembimbing dan pelatih professional dan berpengalaman

yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan

7. Mendapatkan rekomendasi dari kantor Kementerian Agama

1 Kemenag, Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji. Dire Jenderal.

(2)

Syarat-syarat di atas harus dipenuhi dalam mendirikan KBIH dan jika telah habis masa operasional dalam sebuah KBIH maka boleh memperpanjang operasionalnya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Surat permohonan izin perpanjangan 2. Akta notaries pendirian yayasan atau KBIH 3. Susunan KBIH

4. SK pembimbing tetap

5. SK terakhir izin operasional KBIH 6. Rincian biaya yang dipungut

7. Laporan penyelenggaraan 2 tahun terakhir 8. Sertifikat akreditasi KBIH minimal C 9. Rekomendasi Kakankemenag 2

Setelah KBIH berdiri ada beberapa kewajiban harus dijalankan oleh setiap KBIH, kewajiban tersebut adalah:

1. Memberikan bimbingan kepada jamaah

2. Mentaati peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan penyelenggaraan ibadah haji

3. Membantu kelancaran penyelenggaraan ibadah haji

4. Menanda tanggani surat perjanjian dengan jamaah yang berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak

5. Menyempaikan daftar calon jemaah haji yang dibimbingan kepada kepala Kantor Departemen Agama

2

(3)

6. Melaporkan kegiatan bimbingan kepada Kantor Departemen Agama3 Salah satu bentuk kewajiban dari KBIH adalah bimbingan manasik haji, Bimbingan manasik haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji atau yang telah mengikuti orientasi pembimbingan calon jemaah haji yang diselenggarakan oleh direktorat jenderal dan ditugaskan untuk membimbing calon jamaah haji. Bimbingan calon jamaah haji dimaksud di atas dilakukan melalui manasik haji. Manasik berasal dari kata manasik, secara etimologi berarti ibadah. Jadi manasik haji adalah ibadah haji. Oleh karena itu ibadah haji terdiri dari rukun, wajib, sunnah haji, dan lain-lain. Sedangkan secara terminology manasik haji adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh calon jamaah haji sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci mekkah. Dalam melaksanakan manasik haji maka calon jamaah haji akan dibekali dan diajarkan bagaimana cara menunaikan ibadah haji yang sebenarnya. Seperti bagaimana cara tawaf, wuquf, tahallul, sa’I dan lain-lainnya. Pemakaian istilah manasik hanya pada ibadah haji saja dan tidak digunakan pada ibadah-ibadah yang lain. Bimbingan manasik adalah petunjuk atau penjelasan cara mengerjakan dan sebagai tuntunan hal-hal yang berhubungan dengan rukun, wajib, sunnah haji dan lain sebagainya sebelum berangkat ke Tanah Suci.4

Jadi dapat disimpulkan bahwah bimbingan manasik haji merupakan bagian dari pembinaan, pelayanan kepada calon jamaah haji

3 Kemenag, op. cit. Hal 4

4http://WWW.Google.Com/search?q=pengertian+bimbingan+manasik+haji&oe=UTF8&

(4)

sebelum malaksanakan haji ke Arab Saudi dengan tujuan supaya calon jamaah haji mempunyai bekal untuk melaksanakan ibadah haji sehingga tercapainya haji yang mabrur.

B. Pengertian dan Tujuan Manajemen Bimbingan Manasik haji

1. Pengertian Manajemen Bimbingan Manasik Haji

Untuk mengetahui pengertian manajemen bimbingan manasik haji terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian manajemen, pengertian bimbingan manasik haji. Adapun pengertian manajemen adalah Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Sedangkan secara terminology makna manajemen banyak pemaknaan dari para ahli, diantaranya adalah:

Menurut Drs. H. Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemamfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Adrew F. Sikula, Manajemen merupakan aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan

(5)

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemamfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.5 Pembimbingan adalah kegiatan bimbingan terhadap calon jamaah haji di tanah air dan Arab Saudi,6 bimbingan calon jamaah haji dilakukan dalam bentuk bimbingan manasik haji. Bimbingan manasik haji adalah petunjuk atau penjelasan cara mengerjakan haji dan sebagai tuntunan hal-hal yang berhubungan dengan rukun, wajib, sunnah haji dan lain sebagainya sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Manajemen bimbingan manasik haji merupakan proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan atau penggerakan dan pengawasan tentang tata cara perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji dengan maksud agar calon jamaah haji lebih siap mandiri dalam menunaikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Agama sehingga memperoleh haji yang mabrur. Pelaksanaan manasik haji dilakukan secara terus-menerus dengan berbagai metode seperti metode tatap muka, media cetak dan elektronik, internet, konsultasi telepon dan penerbitan

5 Melayu Hasibuan, MANAJEMEN, Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Bumi Aksara,

Jakarta 2001. Hal 1-3

(6)

buku yang berkaitan dengan ibadah haji yang dimulai dari pendaftaran haji, periode pendaftaran sampai saat pemberangkatan, dalam perjalanan di atas pesawat, selama di Arab Saudi sampai kembali ketanah suci. Materi pembinaan bagi calon jamaah haji dapat dikelompokkan dalam enam bahasan pokok yaitu manasik haji, bimbingan ibadah haji, perjalanan, pelayanan kesehatan, pembinaan haji mabrur, ukhuwah islamiyah dan ibadah sosial.7 Para calon jamaah haji yang telah mendaftar diberi pengantar untuk mendapatkan bimbingan dari seorang pembimbing yang ditunjuk. Pembimbingan manasik haji diberikan kepada calon jamaah haji dalam bentuk perorangan maupun dalam bentuk kelompok.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen bimbingan manasik haji adalah suatu proses, cara, tindakan dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam lainnya untuk mencapai ibadah haji yang mabrur.

Manasik haji merupakan pelatihan ibadah haji, untuk mengelola pelatihan ibadah haji tidak terlepas dari unsur-unsur sebuah pelatihan pembimbingan jamaah, adapun unsur-unsur tersebut yaitu:

a. Adanya peserta atau jamaah haji, Peserta bimbingan manasik haji adalah jamaah haji yang telah mendaftar pada kelompok bimbingan ibadah haji dan telah membayar keuangan yang telah disepakati

(7)

b. Adanya instruktur, Instruktur pelatih bimbingan manasik haji adalah orang yang menguasai pengetahuan tentang ibadah haji.

c. Adanya materi yang akan disampaikan, Materi pelatihan bimbingan manasik haji merupakan kebijakan pemerintah dalam pelayanan ibadah haji yang dituangkan dalam desain pembelajaran.

d. Adanya sarana dan prasarana, Proses pelaksanaan pelatihan pembimbingan jamaah akan akan dapat mencapai hasil yang diharapkan apabila ditunjang dengan adanya sarana dan pradarana pelatihan yang cukup memadai

e. Adanya metode, Metode bimbingan jamaah haji disesuaikan dengan bentuk, kondisi tingkat pengetahuan peserta sehingga mempermudah pemahaman bagi calon jamaah haji.8

2. Tujuan manajemen bimbingan manasik haji

Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting, akan tetapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak kearah tujuan. Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh seseorang,. Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seseorang manajer. 9 Tujuan manasik haji adalah untuk memberikan kemudahkan dan kelancaran pelaksanaan, pemberian pembekalan, pembinaan dan bimbingan. Maka tujuan bimbingan manasik haji adalah

8 Departemen Agama RI. Petunjuk Teknis Pengorganisasian KBIH. Jakarta 2004. Hal

28-32

9

(8)

pengelolaan atau pengaturan tentang tata cara pelaksanaan bimbingan manasik haji. Sehingga dengan adanya pengaturan tersebut akan memudahkan jamaah dalam memahami ilmu manasik dan memudahkan jamaah dalam menunaikan ibadah haji sehingga tercapainya haji yang mabrur.

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Bimbingan Manasik Haji

Manajemen merupakan hal-hal yang dikerjakan seorang manajer supaya ia dikatakan mampu bertindak sebagai seorang manajer., hal-hal yang dikerjakan oleh seorang manajer harus jelas, yakni merupakan kagiatan yang dihimpun dari beberapa fungsi manajemen termasuk pada kegiatan bimbingan manasik haji. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah.

a. Menurut Prof. Oey Liang Lie, fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan.

b. Menurut Koontz E. Donnel dan Nillauder, fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.

c. Menurut Terry, fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling.

d. Menurut Dr. Sondang P. Siagian, fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, motivating, controlling dan evaluating. 10

10 Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Quran. Pustaka

(9)

Menurut Terry ada empat fungsi manajemen yang harus ada didalam manajemen yaitu:

a. Planning (Perencanaan) 1) Pengertian Perencanaan.

Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternative-alternatif keputusan.11 Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen, karena pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi. Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Hasy: 18





































Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang akan kita kerjakan untuk hari esok dan

11

(10)

rencana perbuatan yang kita lakukan untuk meraih masa yang akan datang.

Secara terminology makna perencanaan banyak pemaknaan dari para ahli, diantaranya yaitu Menurut Harold Koontz dan Cyril

O’Donnel, perencanaan adalah fungsi seorang manejer yang

berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternative-alternatif yang ada. Menurut G.R. Terry, , perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen, , perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah pekerjaan mental untuk memilih sasaran, kebijakan, prosedur, dan program yang diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.

2) Proses Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Menurut Louis A. Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan

(11)

yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Aktifitas-aktifitas dalam perencanaan adalah:

Prakiraan (forecasting), merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui, Penetapan tujuan (establishing objective), adalah suatu aktifitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan bimbingan manasik haji, Pemprograman (programming), merupakan suatu aktifitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan: Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah, Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah, Penjadwalan (scheduling), adalah penetapan atau penunjukkan waktu yang digunakan dalam bimbingan manasik haji menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan, Penganggaran (budgeting), merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yang dibutuhkan dalam proses bimbingan manasik haji, Pengembangan prosedur (developing procedure), merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode yang digunakan dalam bimbingan manasik. Metode yang dipergunakan dalam bimbingan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, konsultasi,

(12)

peragaan, dan praktek lapangan,12 Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies), suatu aktifitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi manajer dan para bawahannya akan bekerja.

3) Langkah-langkah perencanaan

Dalam menetepkan sebuah perencanaan ada langkah-langkah perencanaan yang harus dijalankan yaitu:

a) Menjelaskan permasalahan

b) Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang direncanakan.

c) Analisis dan klasifikasi informasi

d) Menentukan dasar perencanaan dan batasan e) Menentukan rencana berganti

f) Memilih rencana yang diusulkan

g) Membuat urutan kronologis mengenai kemajuan terhadap rencana yang diusulkan.

Dalam kegiatan bimbingan manasik haji ada beberapa unsur-unsur pelatihan manasik yang perlu direncanakan agar tujuan manasik haji tercapai dengan baik, adapun unsur-unsur manasik haji yang perlu direncanakan dalam buku Departemen Agama RI yaitu adanya jamaah, instruktur, materi, media, metode dan pembiayaan.13 Dalam buku Departemen Agama RI yang berjudul pola pembinaan jamaah haji juga

12 Ibit. 13

(13)

dijelaskan bahwa unsur-unsur pelatihan bimbingan manasik haji terdiri dari: adanya Peserta atau jamaah, Pelaksana atau instruktur, Materi, Media, Metode dan Pembiayaan.14

Dari beberapa unsur-unsur pelatihan bimbingan manasik haji di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur sebuah pelatihan bimbingan manasik haji adalah adanya peserta bimbingan manasik haji, adanya instruktur yang akan menyampaikan materi, adanya materi yang akan disampaikan oleh instruktur, adanya media atau alat bantu dalam penyampaian materi oleh instruktur, adanya metode atau cara dalam bimbingan manasik haji dan adanya pembiayaan yang diperlukan dalam bimbingan manasik haji. Untuk melihat dari jauh akan dijelaskan satu persatu yaitu:

1) Peserta atau jamaah manasik haji. Peserta adalah calon jamaah haji yang bergabung dengan KBIH. Agar terdaftar sebagai peserta bimbingan manasik haji pada KBIH, ada persyaratan yang harus dipenuhi peserta bimbingan manasik haji yaitu:

a) Telah memperoleh nomor porsi dan ketetapan tahun keberangkatan (tahun bersangkutan)

b) Membayar biaya tambahan bimbingan pada KBIH yang bersangkutan sesuai dengan kesepakatan.

c) Sehat jasmani dan rohani d) Mengikuti pembimbingan.15

14

(14)

2) Pembimbing atau instruktur dalam bimbingan manasik haji merupakan orang yang menguasai pengetahuan manasik haji yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal dan ditugaskan dalam bentuk SK untuk membimbingan calon jamaah haji.16 Untuk menjadi instruktur bimbingan manasik haji ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:

a) Sudah haji

b) Minimal sarjana (SI) dan memiliki pengetahuan tentang ilmu manasik haji

c) Mempunyai jiwa kepemimpinan

d) Memiliki akhlak dan kepribadian yang baik.17

3) Materi, Materi merupakan acuan dalam pelaksanaan bimbingan manasik yang tujuannya ialah supaya kegiatan manasik haji berjalan secara sistematis dan terukur. Materi bimbingan manasik haji adalah:

a) Panduan perjalanan haji b) Manasik haji

c) Ziarah

d) Hikmah manasik dan ziarah e) Adat istiadat di Arab Saudi f) Praktek lapangan

g) Kesehatan

15 Departemen Agama, loc. cit 16 Kemenag, loc. cit

17

(15)

h) Tatakrama berbusana18

Dalam buku Departemen Agama RI yang berjudul pola pembinaan jamaah haji ada beberapa kurikulum dalam bimbingan manasik haji diantaranya adalah:

a) Kelompok dasar, meliputi kebijaksanaan dalam pelayanan ibadah haji dengan silabus: Menguraikan pokok-pokok kebijaksanaan yang bergaitan dengan pelayanan umum, bimbingan ibadah dan pelayanan kesehatan serta pokok-pokok pembinaan jamaah haji dalam negeri dan Arab Saudi.

b) Kelompok inti meliputi metodologi belajar mengajar, mocro teaching, pendalaman materi dalam organisasi pelayanan ibadah haji dan administrasi orientasi pembimbing calon haji dengan silabus: menguraikan pokok-pokok metodologi belajar mengajar, penerapan metode dan sistematika, pokok-pokok organisasi pelayanan dan penyelesaian administrasi orientasi. c) Kelompok penunjang meliputi praktek lapangan dan evaluasi

dengan silabus menguraikan pokok-pokok praktek belajar mengajar, dan pokok-pokok penilaian terhadap pelaksanaan orientasi pembimbing calon haji.19

4) Matode, metode pembimbingan disesuaikan dengan bentuk pembimbingan dan kondisi tingkat pengetahuan calon jamaah haji

18 Departemen Agama RI, op. cit. Hal 21 19

(16)

sehingga mempermudah dalam pemahaman, adapun metode yang digunakan adalah:

a) Home visit atau kunjungan, yaitu dengan kunjungan kepada calon jamaah haji di rumahnya atau kelompok kecil dari rumah ke rumah.

b) Ceramah, yaitu penjelasan pembimbingan kepada calon jamaah haji secara klasikal.

c) Tanya jawab, merupakan kelanjutan dari ceramah untuk memberikan pemahaman yang sempurna

d) Peragaan, yaitu visualisasi setiap bagian pelajaran yang dicontohkan pembimbing, dan diperagakan oleh calon jamaah haji.

e) Praktek lapangan, calon jamaah haji secara bersama-sama memperaktekkan seluruh pelaksanaan manasik haji dengan dipandu pembimbing.

f) Diskusi, merupakan bertukar pikiran untuk mencapai beberapa kesimpulan pemahaman peserta atau calon jamaah haji.

g) Sarasehan, calon jamaah haji bersama-sama mempelajari manasik haji dengan pembimbing yang bertindak sebagai moderator atau fasilitator nara sumber.

h) Konsultasi, calon jamaah haji aktif bertanya tentang masalah-masalah haji, pembimbing menjawab atau menyelesaikan.20

20

(17)

5) Sarana prasarana, proses pembimbingan calon jamaah haji akan berhasil apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun sarana pembimbingan manasik haji adalah: a) Buku panduan bimbingan calon jamaah haji:

(1) Buku panduan perjalanan haji (2) Bimbingan manasik haji (3) Hikmah haji

(4) Tuntunan keselamatan, do’a dan dzikir ibadah haji

b) Tempat atau ruang kelas yang memadai beserta peralatan pembelajaran yang cukup

c) Alat peraga dan alat bantu bimbingan calon jamaah haji: (1) Pakaian ihram

(2) Flip chart pembimbingan manasik haji dan VSD bimbingan haji

(3) Maket masjidil haram dan Maket masjidil nabawi

(4) Miniature ka’bah, Miniature jamarat dan Miniature mas’a (sampat sa’i)

(5) Poster masjidil haram, poster jamarat dan poster mas’a (6) Peta kota makkah, masjidil haram, madinah, arafah mina. (7) Poster perjalanan haji tamattu’, leaflet proses perjalanan

haji

(18)

(9) Alat bantu, OHP, layar, video player (VCD)21

6) Pendanaan, pembiayaan bimbingan manasik haji diserahkan kepada kesepakatan antara pembimbingan dengan calon jamaah haji yang bersangkutan.22

Jadi dapat disimpulkan bahwah kegiatan bimbingan manasik haji yang perlu direncanakan adalah unsur-unsur bimbingan manasik haji, unsur-unsur tersebut adalah adanya calon jamaah haji yang mendaftar pada KBIH, adanya instruktur yang akan menyampaikan materi, adanya materi yang akan disampaikan oleh instruktur, adanya media atau alat bantu yang akan digunakan dalam penyampaian materi, adanya metode atau cara untuk menyampaikan materi, adanya pembiayaan yang dibituhkan dalam bimbingan manasik haji.

b. Organization (pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan pemberian tugas kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan menetapkan sistem komunikasi, serta menkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi.23 Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian pengorganisasian menurut para ahli diantaranya adalah:

21 Ibid. Hal 23-24

22 Kemenag, op. cit. Hal 21-26

23 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation Dan Media Komunikasi. PT. Raja

(19)

Menurut sondang P. Siagian pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat, tugas-tugas dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga terciptanya suatu organisasi yang digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut komaruddin, pengorganisasian adalah suatu proses manajemen sehingga orang-orang, fungsi-fungsi dan factor-faktor fisik dapat bekerjasama untuk membentuk kesatuan yang dapat diawasi atau dipimpin. Pengorganisasian berhubungan dengan penetapan kegiatan khusus yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang direncanakan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengorganisasian adalah proses penempatan serta pembagian kerja yang akan dilakukan masing-masing personil sesuai dengan skilnya dengan membatasi tugas dan tanggung jawab sehingga orang-orang dapat bekerja sama secara efekti sehingga tercapainya tujuan yang telah tetapkan dalam organisasi. Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S Yusuf: 108





































Artinya:

“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".

(20)

Ayat di atas menjelasakan tentang organisasi yang terstruktur, seperti adanya tujuan organisasi yang akan dicapai, adanya program yang akan dijalankan, adanya pemimpin yang mengatur dalam organisasi, dan evaluasi untuk menindak lanjuti kesalahan yang terjadi dalam organisasi. Dalam suatu unit organisasi setiap bawahan harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

1) Cirri-Ciri Utama dari organisasi

a) Adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah dirimuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.

b) Suatu organisasi harus terdiri dari sekelompok orang yang saling mengadakan hubungan timbale balik, saling member dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud, sasaran, dan tujuan.

c) Suatu organisasi harus terdiri dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama serta diarahkan pada titik tertentu, yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan.

Berdasarkan deskripsi diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar

(21)

sehingga mereka bekerja secara efisien. Dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling berhubungan.

Untuk melakukan pengorganisasian agar berjalan dengan baik, maka pimpinan atau manajer harus mengikuti langkah-langkah seperti yang dikemukakan Malayu Hasibuan yaitu:

a) Sasaran, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang akan dicapai.

b) Menentukan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan menyusun draf kegiatan yang akan dilakukan.

c) Mengelompokkan kegiatan, manajer harus mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan dalam satu unut kerja.

d) Mendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap depertemen.

e) Rentang kendali, artinya manajer menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian.

f) Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan tugas-tugas perorangan.

g) Tipe organisasi, yaitu manajer harus menetapkan tipe organisai yang akan dipakai.

(22)

h) Bagan organisasi, artinya manajer harus menetapkan bentuk struktur atau bagan organisasi yang akan digunakan.24

2) Tahapan-Tahapan Dalam Pengorganisasian

Dalam sebuah pengorganisasian ada beberapa tahap-tahap yang perlu dilakukan, tahap-tahap tersebut adalah:

a) Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai

b) Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu

c) Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis

d) Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.

e) Menunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya

f) Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.25

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji yang telah direncanakan diatas perlu ditetapkan pembimbing atau ketenangan sumber daya manusia yang profesional dalam proses bimbingan manasik haji, adapun kriteria pembimbing atau instruktur dalam proses manasik haji adalah:

24 Melayu Hasibuan, op. cit. Hal 127 25

(23)

1) Ahli dibidangnya dan berpengalaman, dibuktikan dengan pengakuan dan sertifikat

2) Berakhlakul karimah

3) Memiliki visi dan misi pengabdian.26

Dalam proses bimbingan manasik haji instruktur harus memiliki keahlian, keahlian yang diperlukan oleh seorang instruktur atau pembimbing adalah:

1) Pembimbing atau mentor harus bisa memberikan sebuah peta yang jelas tentang urutan perjalanan ibadah haji

2) Pembimbing harus bisa memberikan motivasi agar jamaah haji mandiri dalam ibadah dan perjalanan

3) Pembimbing harus bisa membantu jemaah lebih fokus untuk melakukan hal yang terpenting terlebih dahulu dalam ibadah haji 4) Pembimbing harus bisa memberikan semangat atau motivasi

kepada jemaah agar selalu optimis dalam menghadapi kesulitan dalam menjalankan ibadah haji

5) Pembimbing atau instruktur harus bisa memberikan bantuan pemikiran dan solusi saat jemaah menghadapi kesulitan karena dia memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan.27

Ketenagaan (sumber daya manusia) yang harus ada pada KBIH adalah

1) Pengurus yang terdiri dari

26 Departemen Agama RI, op. cit. Hal 8

27 Kementerian Agama RI. Tugas, Fungsi, dan Metodologi Pembimbing Manasik Haji.

(24)

a) Pimpinan (ketua, sekretaris, dan bendahara)

b) Staf sesuai dengan bidang yang dibutuhkan minimal (bidang tata usaha, informasi, pengajarandan pembimbingan, serta bidang perlengkapan/ sara prasarana)

2) Pembimbingan yang dibutuhkan dalam proses manasik haji minimal:

1) Pembimbing manasik 2) Pembimbing kesehatan 3) Pembimbing travelling 4) Pembimbing lapangan.28

Jadi pengorganisasian yang dimaksud dalam bimbingan manasik haji adalah bagaimana pengelompokkan kerja pada KBIH, bagaimana pembagian tugas sebagai penanggung jawab dalam kegiatan bimbingan manasik haji dan bagaimana pemberian wewenang kepada instruktur dalam kegiatan bimbingan manasik haji.

c. Penggerakan (actuating)

Fungsi penggerakan merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang tak dapat dipisahkan. Penggerakan merupakan suatu fungsi pembimbing dan pemberian pimpinan serta penggerakan orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja. jadi tekanan yang terpenting adalah tindakan membimbing, mengarahkan, menggerakan, agar bekerja dengan baik, tenang, tekun sehingga dipahami fungsi dari

28

(25)

diferensiasi tugas masing-masing.29 Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S At-Taubah:105



































Artinya:

“dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa berkerjalah sesuai dengan pekerjaan masing-masing, karena setiap pekerjaan yang dilakukan akan mendapatkan balasan dari Allah dan jangan suka melalaikan pekerjaan karna setiap pekerjaan yang diberikan kepada kita merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan.

Penggerakan menurut G. Terry adalah membuat anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bersemangat untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian, Menurut Kamaruddin, penggerakan ialah kegiatan manajemen yang berupa tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok dalam organisasi, terdorong, berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran sehingga sesuai dengan perencanaan manajemen.

29

(26)

Jadi penggerakan adalah pemberian motivasi, inspirasi dan semangat kepada anggota organisasi agar bekerja sama untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

1) Langkah-langkah penggerakan

Dalam proses penggerakan ada langkah-langkah yang diperhatikan oleh manajer atau pimpinan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien, langkah-langkah tersebut adalah:

a) Pemberian motivasi, pemberian motivasi merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan oleh manajer atau pimpinan dalam rangka penggerakkan dengan tulus dan ikhlas

b) Pembimbingan, disamping semangat dan kesedian untuk melakukan tugas perlu dibangkitkan dan dipelihara juga aktivitas pelaksana, perlu dibimbing dan diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

c) Penjalinan hubungan, dengan penjalinan hubungan dimana para petugas atau pelaksana yang ditempatkan dalam berbagai biro dan bagian dihubungkan satu sama lain maka dapatlah dicegah terjadinya kekacauan.

d) Penyelenggaraan komunikasi, komunikasi sangat penting sekali bagi kelancaran proses, proses akan terganggu bila timbul saling ketidak percayaan dan saling mencurigai antara pimpinan dan pelaksana.

(27)

e) Pengembangan atau peningkatan pelaksanaan, pengembangan atau peningkatan pelaksanaan mempunyai arti penting bagi proses, sebab dengan adanya usaha memperkembangkan para pelaksana yang berarti kesadaran selalu ditingkatkan dan dikembangkan.30

Dari langkah-langkah diatas dapat disimpulkan bahwa peranan manajer atau pimpinan sangat penting karena manajer harus melakukan pemberian motivasi, membimbing, berkomunikasi dengan baik, dan mengarahkan agar anggota dalam suatu organisasi mau bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas serta bersemangat untuk mencapai tujuan sehingga sesuai dengan perencanaan manajemen.

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji perlu adanya motivasi bagi orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji, supaya pelaku tidak merasa terpaksa dalam melaksanakan pekerjaannya, selain itu juga perlu adanya pembimbingan serta pemberian petunjuk atau arahan dalam bentuk komunikasi kepada anggota atau peserta manasik haji dengan tujuan supaya pelaksanaan bimbingan manasik haji berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tercapainya tujuan manasik haji secara efektif dan efisien.

Jadi penggerakkan yang dimaksud dalam bimbingan manasik haji adalah bagaimana bentuk motivasi yang dilakukan oleh pengurus

30

(28)

KBIH kepada instruktur dan calon jamaah haji, bagaimana bentuk pengarahan dan bimbingan yang dilakukan oleh pengurus KBIH instruktur bimbingan manasik haji dan bagaimana bentuk komunikasi yang dilakukan dalam menjalankan kegiatan bimbingan manasik haji d. Pengawasan (controlling)

Pengawasan menurut Robert J. Mokler merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan. Menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimbangan tersebut, serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efesien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.

Berdasarkan pendapat di atas terdapat empat langkah dalam pengawasan, yaitu:

1) Menetapkan standar dan metode untuk pengukuran kinerja (establish standard and methods for measuring performance) 2) Mengukur kinerja (measure the performance)

3) Membandingkan kinerja sesuai dengan stndar (compare the

performance match with the standard)

(29)

Dalam setiap organisasi terdapat beberapa factor yang menuntut perlunya dioperasikan fungsi pengawasan atau pengendalian, baik dalam organisasi umum maupun dalam organisasi bisnis. Factor-faktor tersebut adalah:

1) Terjadinya perubahan dalam lingkungan, perubahan merupakan suatu hal yang abadi, oleh karena itu sangat sulit kiranya untuk dihindari. Perubahan merupakan elemen yang sangat sulit dipisahkan dengan lingkungan organisasi.

2) Kompleksitas organisasi, hal ini menunjukkan bahwa makin besar organisasi, akan semakin menuntut pengendalian yang lebih formal dan ketelitian yang jauh lebih besar.

3) Kesalahan yang sering terjadi, sering terjadinya kesalahan yang menimpa manajer maupun bawahan menuntut dilakukannya pengawasan yang efisien dan efektif guna mendeteksi kesalahan yang terjadi tersebut.

4) Dampak delegasi wewenang, pelimpahan wewenang dari seorang manajer kepada bawahannya, menuntut manajer untuk melakukan pengendalian kepada bawahan yang dilimpahi wewenang tersebut.31

Dalam setiap organisasi pasti terdapat pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya, baik pengawasan secara langsung maupun pengawan tidak langsung. Pengawasan langsung adalah

31

(30)

pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer, manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk menegetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan yang dilakukan jarak jauh artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan, laporan-laporan tersebut dapat uraian kata, deretan angka-angka statistic yang berisi gambaran atas kemajuan yang telah tercapai sesuai dengan pengeluaran biaya yang telah direncanakan.32

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji juga perlu adanya pengawasan yang dilakukan oleh ketua KBIH, baik pengawasan secara langsung maupun pengawasan tidak langsung, dengan adanya pengawasan yang dilakukan dapat mengetahui kekurang dan kelemahan dalam proses bimbingan manasik haji tersebut. Sehingga dengan mengetahui penyimpangan yang terjadi pengurus KBIH dapat menentukan tindakan perbaikan agar pelaksanaan bimbingan manasik haji berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Jadi pengawasan yang dimaksud dalam bimbingan manasik haji adalah pengawasan yang dilakukan oleh pengurus KBIH dalam menjalankan kegiatan bimbingan manasik haji baik pengawasan secara langsung maupun pengawasan tidak langsung, sehingga dengan adanya pengawasan yang dilakukan dapat menentukan tindakan perbaikan agar tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Rumah Perawatan Psiko-Neuro-Geriatri atau yang lebih dikenal dengan “Puri Saras” adalah klinik kesehatan yang bergerak dalam bidang layanan kesehatan jiwa, mulai beroperasi sejak

Dengan menggunakan data pada Tabel 1 akan ditentukan penaksir proporsi eksponensial untuk menaksir rata-rata produksi padi dengan menggunakan syarat penaksir

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tinggi muka air banjir secara manual lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan software Hec-Ras

Simulasi numerik yang dilakukan terhadap sebaran panas tungku sekam berbentuk kerucut dalam sistem koordinat konikal, diharapkan dapat mengetahui distribusi temperatur pada

Fungsi ini berhubungan dengan usaha atau kegiatan untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan para karyawan atau sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan untuk

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pertanian, sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber

Yang dimaksud dengan pemetarencanaan produk-teknologi di sini adalah Yang dimaksud dengan pemetarencanaan produk-teknologi di sini adalah pemetarencanaan yang biasanya