• Tidak ada hasil yang ditemukan

Brand Relationship Quality Strategy and Brand Loyalty of Abekani s Product Strategi Brand Relationship Quality dan Brand Loyalty Produk Abekani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Brand Relationship Quality Strategy and Brand Loyalty of Abekani s Product Strategi Brand Relationship Quality dan Brand Loyalty Produk Abekani"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SEKRETARIS DAN ADMINISTRASI BISNIS

Journal homepage: http://jurnal.asmtb.ac.id

Brand Relationship Quality Strategy and Brand Loyalty of Abekani’s Product Strategi Brand Relationship Quality dan Brand Loyalty Produk Abekani

1Dewi Kartikaningsih, 2Lili Adi Wibowo

1Sekolah Pasca Sarjana, 2Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 1dewikartikaningsih@upi.edu, 2liliadiwibowo.edu@gmail.com

Article info Abstract

Article history:

Received 03rd June 2020

Received in revised form 04th June 2020 Accepted 08th October 2020

The rapid of fashion industry in Indonesia has created intense competition among the fashion industry players and attracted. One of the fashion is genuine leather handbag product. The manufacture of the leather bag in Indonesia is Abekani. These handmade products are in great demand because they have high quality and unique in their way of buying, namely through a closed group on Facebook. The rules made make group members loyal to Abekani products. Brand loyalty shows the existence of customer ties with certain brands marked by repeated purchases from customers. The concept of BRQ (Brand Relationship Quality) is a strategy that can be used by a brand to maintain and improve relationships with customers to remain on the brand so as to create brand loyalty. Based on the phenomenon of the unique way of buying Abekani products, makes consumers loyal to the brand and the existence of previous research on Brand Relationship Quality. The analysis method used is simple regression analysis using SPSS 24 . The population used is leather bag lovers in Solo and the total of sample 36 with a purposive sampling technique. The results of the research are the Brand Relationship Quality strategy has a positive and significant impact on Abekani Product Loyalty.

Keywords:

Brand Relationship Quality, Brand Loyalty,

Abekani

Kata Kunci:

Brand Relationship Quality, Brand Loyalty,

Abekani

Abstrak

Perkembangan bisnis dalam bidang fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat dan sifatnya dinamis. Salah satu fashion adalah produk tas berbahan kulit asli. Salah satu produsen tas kulit di Indonesia adalah produsen tas Abekani. Produk handmade ini banyak diminati karena mempunyai keunggulan dalam kualitas produknya dan keunikan dalam cara pembeliannya yaitu dengan melalui grup tertutup di facebook. Rules yang dibuat menjadikan member grup menjadi loyal kepada produk Abekani. Konsumen yang loyal terhadap merek menunjukkan ikatan pelanggan terhadap merk tertentu dan pelanggan melakukan pembelian ulang kepada produk tersebut . Konsep BRQ (Brand Relationship Quality) dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan perusahaan dengan para pelanggannya dengan tujuan tercipta loyalitas terhadap merek,.

(2)

Berdasarkan fenomena tentang keunikan cara pembelian produk Abekani yang membuat konsumen loyal terhadap merek, maka dilakukan penelitian hubungan strategi Brand Relationship Quality terhadap Brand Loyalty. Metode analisis yang digunakan metode analisis regresi sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS 24. Populasi yang digunakan adalah pencinta tas kulit di Solo dengan jumlah sampel 36 dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian adalah strategi Brand Relationship Quality mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Loyalty Produk Abekani.

@ 2021 ASMTB PRESS

Jurnal Sekretaris dan Administrasi Bisnis Volume V, Number 1, 2021

E-ISSN: 2580-8095

(3)

PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis dalam bidang fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat dan sifatnya dinamis. Industri fashion di Indonesia adalah industri yang berkembang dan memberikan keuntungan. Hal ini terlihat mengalami peningkatan berdasarkan data dari CNBC Indonesia 2019 bahwa industri ini mampu memberikan kontribusi sebesar 18,01 atau 116 triliun (CNBC,2019) . Produk fashion tidak hanya memenuhi kebutuhan primer tetapi sudah menjadi gaya hidup pemakainya. Salah satu fashion yang menarik adalah tas, seiring perkembangan jaman tas tidak hanya sebagai kebutuhan menyimpan barang tetapi sudah menjadi fashion bagi pemakainya. tidak hanya dari segi model, kebanyakan dari kalangan pecinta tas sudah mulai membeli tas berdasarkan merek ternama, namun mengingat harga tas merk sangat mahal maka tidak semua kalangan dapat membelinya. Penggunaan tas kulit di Indonesia kini sudah menjamur di masyarakat dan peminatnya sudah semakin banyak khususnya ibu-ibu dan remaja putri. Peminat akan tas kulit semakin banyak. Banyaknya produsen tas kulit di Indonesia dengan beberapa desain yang elegan dan terbuat dari kulit asli yang berkualitas. Indonesia berada pada posisi ke enam sebagai negara pengekspor produk kulit di dunia. Pertumbuhan dan perkembangan industri ini pesat sekali dan para pengrajin tersebar di beberapa sentra industri.

Loyalitas terhadap merek dari konsumen merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Adanya loyalitas terhada merek akan mendorong pertumbuhan perusahan dalam hal penjualan produk selain itu akan meningkatkan value perusahaan. Beberapa usaha dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan pelanggan loyal terhadap suatu merek, salah satunya dengan melakukan strategi brand relationship quality. Strategi brand relationship quality untuk membangun ikatan emosional dan psikologis yang berkualitas antara pelanggan dengan merek dengan tujuan mendorong pelanggan untuk loyalitas terhadap merk.

Perkembangan bisnis memaksa para pelaku bisnis harus mempunyai kemampuan untuk melakukan interaksi dengan para pelanggan, pesaingan dan perubahan yang terjadi dengan dinamis. Dalam menghasilkan dan meningkatkan jumlah penjualan, perusahaan harus memperhatikan kepuasan konsumenn terhadap produk . Selain untuk meningkatkan jumlah penjualan, perusahaan harus memperhatikan brand perusahaan itu sendiri. Perusahaan menggunakan brand dalam usahanya selain untuk meningkatkan penjualan yang pasti untuk merebut hati konsumen atau peanggannya. Brand penting dalam perusahaan karena mewakili pikiran konsumen. Apabila pikiran dan hati konsumen sudah terwakili dalam brand akan tertanam dalam diri konsumen untuk memakai merek tersebut sehingga konsumen atau pelanggan menjadi loyal. Konsumen yang loyal terhadap merek produk akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus menggunakan strategi yang merebut hati konsumen supaya loyal. Beberapa perusahaan menggunakan konsep untuk membuat pelanggan menjadi loyal terhadap produk mereka. Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup dengan konsumen melakukan pembelian ulang produk atau jasa ecara konsisten pada masa yang akan datang. Loyalitas merek menunjukkan adanya ikatan pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai adanya pembelian ulang dari pelanggan. (Khelil dan Bouslama (2016) dan BRQ bermanfaat untuk strategi pemasaran sehingga konsumen loyal kepada merek (Hee Kang Moon, 2008).

Salah satu produsen tas kulit di Indonesia adalah produsen Abekani yang berlokasi di Yogyakarta berdiri tahun 2009. Produk Abekani memproduksi tas kulit, dompet kulit, pouch,tempat handphone dan harga yang ditawarkan harga yang bersaing dengan produsen lainnya mulai harga Rp. 300.000,00 sampai Rp.2.000.000,00. Produk handmade ini banyak diminati oleh ibu-ibu dan remaja putri penggemar tas kulit asli, karena mempunyai keunggulan dalam kualitas produknya dan keunikan . Keunikan produk yang membedakan dengan produk lainnya adalah bagian dalam tas atau dikenal dengan lining Abekani menggunakan kain tenun tradisional yang dihasilkan oleh para pengrajin daerah di sekitar Yogyakarta. Selain itu keunikan lainnya yang membedakan Abekani dengan produsen lainnya adalah dalam proses pembeliannya. Produk Abekani tidak diperjualan dengan bebas tetapi melalui komunitas yang dibentuk oleh para pelanggan Abekani. Pemesanan dilakukan setiap hari Jumat setiap minggunya dan pemesanannya dilakukan oleh konsumen dengan perjuangan karena mesti rebutan di komunitas. Komunitas tersebut melalui melalui grup tertutup di facebook dan dikenal

(4)

dengan komunitas Abekanian Lovers. Komunitas Abekani Lovers ini membuat pelanggan yang loyal terhadap merek Abekani. Komunitas merupakan salah satu wujud loyalitas konsumen terhadap suatu merek produk (NWE Mitrariani,2016)

Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa produk Abekani mendapatkan nilai tertinggi dalam tingkat awareness merk produk lokal di Yogyakarta dengan nilai 8,33 % dibanding tiga merek lokal lainnya seperti Lulu Lufti Labibi bernilai 2,08 % ,Hamzah Batik 4,17 %, Rumah Warna 6,25 % (IN Ratriyana,2019). Berdasarkan fenomena tentang keunikan cara pembelian produk Abekani yang membuat konsumen loyal terhadap merek dan adanya penelitian sebelumnya tentang Brand Relationship Quality, maka dilakukan penelitian hubungan strategi Brand Relationship Quality terhadap Brand Loyalty, dengan responden adalah komunitas pencinta tas kulit yang berdomisili di Solo.

Tinjauan Teori

Strategi Brand Relationship Quality.

Perusahan dalam meningkatkan kinerja atau valuenya dapat melakukan strategi branding. Gelder (2005) “The brand strategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer attitudes and behavior.”. Menurut Kotler, Wong,Saunders dan Amstrong (2013) bahwa suatu brand merupakan simbol atau nama yang merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen yang menyebabkan suatu produk atau jasa dari produsen akan memberikan nilai bagi konsumen. Menurut Kertajaya (2010:63), merek disebut sebagai value indicator karena brand mampu menciptakan dan menambahkan value kepada produk, perusahaan, orang atau bahkan Negara, oleh karena itu brand menjadi indicator value yang ditawarkan kepada pelanggan internal, eksternal, dan investor. Strategi branding diperlukan dan dibentuk oleh perusahaan supaya perusahaan dapat bertahan dan memiliki perbedaan dengan pesainganya. Kualitas hubungan merek yang kuat (BRQ) dapat meningkatkan penilaian konsumen terhadap suatu produk. Penilaian yang dilakukan oleh konsumen ini akan membangun kedekatan hubungan antara konsumen dengan produsen. Adanya hubungan kedekatan akan memberikan pengaruh kepada pelanggan untuk loyal dan setia kepada merek perusahaan. Proses hubungan kualitas merek ini melibatkan konsumen dan merek produk,produk yang dihasilkan, produsen dalam hal ini perusahaan dan konsumen lainnya. Hubungan kualitas merek ini tercipta karena timbulnya keakraban konsumen terhadap merek, kasih sayang konsumen terhadap merek, intinya adalah perasaan konsumen terhadap merek produk. Hasil dari perasaan tersebut adalah komitmen konsumen atau pelanggan kepada merek produk. Beberapa penelitian menyatakan bahwa strategi Brand Relationship Quality mempunyai pengaruh positip dalam dalam loyalitas merek seperti penelitian yang dilakukan oleh Anh Tai Kieu (2015),Sahnaz Ubud & Suzan Ubud (2016),dan Gin,Michael, Sean, (2017). tetapi ada juga yang menyatakan bahwa strategi Brand Relationship Quality tidak berpengaruh terhadap Brand Loyality. Adanya perbedaan persepsi dalam hasil penelitian tentang pengaruh strategi Brand Relationship Quality terhadap Brand Loyality mendorong penulis melakukan penelitian terhadap produk Abekani hal ini bertujuan untuk membuktikan pentingnya perusahaan Abekani membangun strategi sehingga konsumen menjadi loyal terhadap merek Abekani.

Brand Loyalty

Menurut Aaker (1997) loyalitas merek merupakan suatu aset yang berharga bagi pemasar karena memiliki nilai strategis dan mengurangi biaya pemasaran. Loudon dan Bitta (1993) menyatakan bahwa brand loyalty adalah pola membeli berulang karena adanya komitmen terhadap suatu merek tertentu dari suatu produk atau jasa perusahaan, hal ini sesuai dengan pendapat Schiffman dan Kanuk (2004) dimana brand loyalty merupakan bentuk preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu

Faktor-faktor pembentuk loyalitas merek berdasarkan Lau (2006) adalah brand name, product quality,price,style,store environment, promotion,service quality. Karena itu setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh kelompok pembeli yang tetap loyal pada produk dan jasanya atau berusaha menciptakan pasar yang stabil (Schiffma & Kanuk, 1994). Adanya loyalitas membuat pelanggan berkomitmen untuk setia kepada merek-merke tertentu. Komitmen dan kesetian tersebut dilakukan dengan cara selalu aktif membeli merek dan merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain dengan memberikan nilai positip terhadap

(5)

produk merek tersebut. Konsumen atau pelanggan dikatakan memiliki loyalitas, apabila konsumen tersebut melakukan tindakan atau perilaku untuk melakukan pembelian ulang terhadap merek suatu produk, sehingga menimbulkan kebiasaan, keterikatan yang tinggi dalam jangka panjang. Adanya loyalitas kepada merek membuat pelanggan melakukan pembelian ulang dan akan merekomendasikan kepada teman-teman,saudara-saudarannya untuk membeli produk tersebut. Beberapa strategi yang dilakukan oleh Abekani dengan tujuan pelanggannya loyal terhadap merek dengan membuat keunikan yang berbeda dengan kompetitor atau produsen lainnya seperti dalam hal produk, untuk bagian dalamnya menggunakan kain tenun yang tidak dipakai oleh kompetitor lainnya. Selain itu dalam hal pemesanan tas, menggunakan sistem antrian dan harus mendaftar menjadi anggota komunitas Abekani Lovers yang ada di Facebook. Adanya keunikan ini dinilai oleh Abekani sebagai salah satu strategi supaya konsumen loyal terhadap merek Abekani. Komunitas Abekani Lovers menimbulkan keterikatan hubungan antara anggotanya dengan produsen, adanya keterikatan hubungan ini membuat pelanggan menjadi loyal kepada Abekani. Hal ini sesuai dengan teori bahwa adanya loyalitas membuat pelanggan berkomitmen untuk setia dan loyal kepada merek. Kesetiaan terhadap merek ini diwujudkan oleh pelanggan dengan melakukan pembelian ulang terhadap produk. Tidak hanya melakukan pembelian ulang tetapi pelanggan juga merekomendasikan dan memberikan nilai positip terhadap merek suatu produk yang dicintainya.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS 24, dengan metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling.

Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah pelanggan tas kulit asli yang berdomisili di Kota Solo, jumlah sampel adalah 36 responden dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu metode untuk memilih sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria respondennya adalah

1. Konsumen sudah lebih dari satu tahun memiliki tas Abekani.

2. Konsumen yang pernah membeli tas kulit produk Abekani minimal 1 kali dalam setahun. 3. Konsumen berdomisili di Solo.

4. Konsumen adalah anggota komunitas pencinta tas kulit asli. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menggunakan 2 variabel yaitu variabel x dan variabel y 1. Variabel Independen

Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel strategi Brand relationship quality. Dimensi yang digunakan dalam kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Dimensi kepercayaan yang diwakili oleh pernyataan bahwa pelanggan percaya terhadap kualitas produk Abekani.

b. Dimensi keunikan dengan pernyataan produk Abekani merupakan produk unik.

c. Dimensi kepuasaan dengan pernyataan bahwa pelanggan sangat puas terhadap pelayanan dan kualitas produk Abekani.

d. Dimensi kesenangan dengan pernyataan bahwa pelanggan senang menggunakan produk Abekani. 2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel Y adalah: Loyalitas Merek (Brand Loyalty). Dimensi yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah dimensi yang diambil dari Behavior Measures, Measuring Satisfaction, dan Measuring Liking Brand. Behavior measures digunakan untuk menentukan loyalitas hal ini dapat dilihat dari pola pembelian yang dilakukan konsumen terhadap produk Abekani. Sedangkan measuring satisfaction dalam penelitian ini diwakili oleh pernyataan tentang konsumen merasakan kepuasan terhadap merek Abekani.

(6)

Sedangkan dimensi measuring liking brand dalam kuesioner ini diwakili pernyataan pelanggan suka dan merasa dekat terhadap merek Abekani .

Kriteria penilaian dalam jawaban kuesioner dengan menggunakan skala Likert (1-5) dan diberikan skor antara 1-5 dengan skor penilaian apabila responden menjawab sangat setuju (SS) diberikan nilai 5, setuju (S) diberikan nilai 4, jika netral (N) diberikan nilai 3 ,sedangkan tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) diberikan nilai masing-masing 2 dan 1. Setelah diberikan skor/nilai dari hasil jawaban atas pernyataan dalam kuesioner, maka data kemudian diolah menggunakan SPSS 24,0. Adapun hasil analisis adalah sebagai berikut:

Hasil dan Diskusi

Karakteristik Koresponden

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan kriteria adalah telah membeli tas produk Abekani minimal 1 kali dalam satu tahun terakhir ini , berjenis kelamin perempuan, tergabung dalam komunitas pencinta tas kulit asli dan berdomisili di Solo Raya. Jumlah responden dan sampel yang digunakan adalah 36.

Tabel 1 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Frekuensi Prosentase

Usia 30-35 tahun 9 25 %

Diatas 35 tahun 27 75 %

Jenis Kelamin Perempuan 36 100 %

Laki-laki 0 0%

Frekuensi Pembelian satu tahun terakhir

Lebih dari dari 1 kali

36 100 % Kurang dari 1

kali

0 0 %

Analisis deskriptif tanggapan responden 1. Strategi Brand Relationship Quality

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada konsumen tentang strategi Brand Relationship Quality yang diwakili dengan dimensi-dimensi sebagai berikut :

a. Dimensi Dimensi kepercayaan yang diwakili oleh pernyataan bahwa pelanggan percaya terhadap kualitas produk Abekani.

Hasil kuesioner menyatakan 56% menjawab sangat setuju dan 44% menjawab setuju bahwa pelanggan percaya terhadap kualitas produk Abekani. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dihasilkan Abekani memiliki kualitas yang baik dan sesuai yang diharapkan oleh konsumen produk Abekani.

b. Dimensi Keunikan dengan pernyataan produk Abekani merupakan produk unik.

Hasil kuesioner responden menyatakan bahwa responden menjawab 47 % sangat setuju dan 33 setuju, dan 11 % menjawab netral dan 8 % tidak setuju. Sebagian besar menjawab produk Abekani adalah produk yang unik, kenapa unik karena dalam proses pemesanan dan pembeliannya mempunyai ciri khas sendiri dibanding dengan produk lain. Proses pemesanan produk Abekani melalui grup komunitas dan terbatas. c. Dimensi kepuasan dengan pernyataan bahwa pelanggan sangat puas terhadap pelayanan dan kualitas produk

Abekani.

Hasil kuesioner responden menyatakan bahwa 42 % responden menyatakan sangat setuju, 44 % setuju merasakan kepuasaan terhadap pelayanan dan kualitas produk Abekani dan sejumlah 12 % responden menyatakan netral. Konsumen sebagian besar sudah merasakan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Abekani.

(7)

d. Dimensi kesenangan dengan pernyataan bahwa pelanggan senang menggunakan produk Abekani.

Hasil kuesioner responden menyatakan bahwa 33 % sangat setuju dan 50 % setuju senang menggunakan produk Abekani dan 17 % netral. Kepuasaan yang diberikan Abekani memberikan rasa senang kepada konsumennya.

b. Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana 1. Uji Validitas

Tabel 1 Uji Validitas Variabel X Correlations X1 X2 X3 X4 X1 Pearson Correlation 1 ,663** ,440** ,461** Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,005 N 36 36 36 36 X2 Pearson Correlation ,663** 1 ,731** ,769** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 36 36 36 36 X3 Pearson Correlation ,440** ,731** 1 ,779** Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000 N 36 36 36 36 X4 Pearson Correlation ,461** ,769** ,779** 1 Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 N 36 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data hasil pengolahan

Hasil pengujian setiap butir pertanyaan pada variabel X adalah valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu r hitung masing-masing butir pada variabel x di atas 0,3202

Tabel 2 Uji Validitas Variabel Y Correlations Y1 Y2 Y3 Y1 Pearson Correlation 1 ,524** ,649** Sig. (2-tailed) ,001 ,000 N 36 36 36 Y2 Pearson Correlation ,524** 1 ,689** Sig. (2-tailed) ,001 ,000 N 36 36 36 Y3 Pearson Correlation ,649** ,689** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(8)

Hasil pengujian setiap butir pertanyaan pada variabel Y adalah valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu r hitung masing-masing butir pada variabel x di atas 0,3202

2. Uji Reliabilitas

Uji realibitas digunakan untuk menguji suatu variabel apakah reliabel atau tidak Adapun hasil uji reliabilitas variabel x adalah reliabel karena nilainya alpha cronbachs adalah 0,871 ≥ 0,6.

Tabel 3 Hasil Uji Realibilitas Variabel X Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,871 4

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2020

Begitu juga hasil Uji Realibitas Variabel Y diperoleh nilainya alpha cronbachs adalah 0,827 ≥ 0,6, maka variabel Y reliabel

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,827 3

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2020

3. Hasil Uji Analisis Regresi Linier

Uji analisis regresi linier digunakan untuk mengukur pengaruh variabel x terhadap variabel y yaitu variabel strategi brand relationship quality terhadap variabel brand loyalty. Hasil uji analisa regresi adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Hasil Uji Regresi Sederhana

Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Strategi Brand Relationship Qualityb . Enter

a. Dependent Variable: Brand Loyalty b. All requested variables entered.

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,584a ,341 ,322 1,318

(9)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 30,595 1 30,595 17,618 ,000b

Residual 59,044 34 1,737

Total 89,639 35

a. Dependent Variable: Brand Loyalty

b. Predictors: (Constant), Strategi Brand Relationship Quality

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,154 1,574 3,276 ,002 Strategi Brand Relationship Quality ,383 ,091 ,584 4,197 ,000

a. Dependent Variable: Brand Loyalty

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020 Persamaan regresi

Y = 5,154 + 0,383X artinya adanya pengaruh positip antara Strategi Brand Relationship Quality dan terhadap Brand Loyalty besarnya adalah 34,1 %, sedangkan sisanya sebesar 65,9 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan yang bisa diambil adalah sebagai berikut:

1. Brand Relationship Quality mempunyai peran penting dalam membangun loyalitas pelanggan terhadap suatu merek Abekani.

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan bahwa para pelanggan mempunyai hubungan keterikatan dengan merek produk Abekani Hal ini terlihat dengan terbentuknya Komunitas Produk Abekani yang terkenal dengan nama Abekani Lovers untuk prosedur pembelian produknya. Dan komunitas tersebut rutin menyelenggarakan pertemuan yang mendukung keterikatan pada produk Abekani. Timbulnya keterikatan dan kedekatan memberikan pengaruh pelanggan akan loyal terhadap merek.

3. Abekani sudah melakukan strategi yang unik berbeda dengan produsen pesaing lainnya yaitu dengan membuat produk dan cara pemesananya yang berbeda.

4. Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah dilakukan ada kesesuaian hasil penelitian yang sudah dilakukan Anh Tai Kieu (2015),Sahnaz Ubud & Suzan Ubud (2016),dan Gin,Michael, Sean, (2017) Sebagai saran untuk perusahaan adalah adalah mempertahankan strategi Brand Relationship Quality yang sudah ada sehingga antara pelanggan dan Abekani ada keterikatan selain itu bisa dilakukan dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada member Abekani dan Komunitas Pecinta Produk Abekani

(10)

ARAH PENELITIAN DI MASA DEPAN

Penelitian selanjutnya tertarik untuk menambah dimensi strategi Brand Relationship Quality misalnya brand switching cost, privilege dan self-concept connection serta penambahan variabel Kualitas Pelayanan, Brand Image dan Brand Trust .

REFERENSI

Aaker D.A., 1996. Building Strong Brands, New York, The Free Pres

Ben Khelil, H., & Bouslama, N. (2016). The Effects of Brand Relationship Quality on the Participation of the Consumer in Boycott. Journal of Marketing Research and Case Studies, 2016, 1–20.

https://doi.org/10.5171/2016.265916

Freddy Rangkuti, 2002. The Power Of Brand.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Freddy Rangkuti, 2004, Riset Pemasaran. Cetakan Kelima. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gin, C. Y., “Michael,” O. C., & Sean, H. S. (2017). Relationships between brand experiences, personality traits, prestige, relationship quality, and loyalty: An empirical analysis of coffeehouse brands. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 29(4), 1185–1202. https://doi.org/10.1108/IJCHM-11-2014-0601

Hapsari, Lystia and Adiwijaya, Michael (2014) The Relationship Between Self-Congruity, Brand Relationship Quality, and Brand Loyalty. Asian Journal of Business Research, vol 1. (no 1). ISSN 1178-8933 Hee Kang Moon, (2008), Brand Relationship Quality of Brand Loyal Fashion Consumers and Their Loyalty

Orientation

Jagmohan S. Raju, (1990), The Effects of Brand Loyalty on Competitive Price

Promotional Strategies https://doi.org/10.1287/mnsc.36.3.276

Kartajaya, Hermawan. 2010. Konsep Pemasaran. Erlangga, Jakarta

Kieu, A. T. (2016). The impact of brand relationship and perceived quality on brand loyalty in the emerging

market context of Vietnam. PQDT - Global, May, 281.

https://search.proquest.com/docview/1949334851?accountid=14723%0Ahttps://resolver.library.uq.edu. au/?&genre=article&sid=ProQ:&atitle=The+impact+of+brand+relationship+and+perceived+quality+o n+brand+loyalty+in+the+emerging+market+context+of+Vietnam&title=Th

Kusmayadi, T. (1990). Relationship Quality Dalam Dimensi. 33–44.

Kotler dan Waldemar. 2006. B2B Brand Management, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Kotler&Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta

Lee, H. J., & Kang, M. S. (2012). the Effect of Brand Experience on Brand. Academy of Marketing Science Journal, 16(1), 87–99.

Loudon, D.L, dan Della Bitta, A.J, 1993, Consumer Behavior: Concepts and Application, Singapore: Mc.Grow-Hill, Inc

Schiffman, L.G. and Kanuk, L.L. (1994) Consumer behavior. Prentice-Hall, Englewood Cliffs.

Solimun. (2002). Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen – Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

(11)

Tatik Suryani,2008, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, 118

Tjahjaningsih, E., & Maurine, Y. (2009). Analisis kualitas produk dan citra merek dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan dampaknya terhadap loyalitas merek HP Nokia. Jurnal Ilmiah Telaah Manajemen, 6(2), 104–118.

Ubud, S., & Ubud, S. (2016). Strategi Kualitas Hubungan Merek, Komitmen, Kecintaan Terhadap Loyalitas Merek Pada Restoran Waralaba. Jurnal Ilmiah Manajemen, VI(3), 333–348.

Widyatama &Suprapty. (2018). Bab II Landasan Teori. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Young Gin Choi & Seunghyup (2010), Evaluating Relationships among Brand Experience, Brand Personality, Brand Prestige, Brand Relationship Quality, and Brand Loyalty: An Empirical Study of Coffeehouse Brands

Zehir, C., Şahin, A., Kitapçi, H., & Özçahin, M. (2011). The effects of brand communication and service quality in building brand loyalty through brand trust; the empirical research on global brands. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 24, 1218–1231. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.09.142

Gambar

Tabel 1 Karakteristik Responden
Tabel 1 Uji Validitas Variabel X
Tabel 3 Hasil Uji Realibilitas Variabel X

Referensi

Dokumen terkait

HASYIM ASY'ARI Guru Kelas MI MI Nurut Tauhid Sampang 33. KELAS

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah pada responden sebelum dan sesudah pemberian jus buah belimbing manis, dengan nilai p

Given the specific postcolonial conditions, the female characters in both novels come across as autonomous and having their individual voices that cannot be reduced into one

Berdasarkan faktor-faktor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa stres dapat terjadi baik itu dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan individu, Dan yang sering

Dalam kegiatan Kerja Praktik ini yang dibahas adalah sesuai dengan judul Kerja Praktik yaitu “Observasi Proses Pengolahan Emas Dari Bentuk Material Sampai Pada

Terdapat perbedaan signifikan nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan, berdasarkan hasil t hitung lebih besar dari pada harga t tabel

Mahasiswa diharapkan dapat menguasai penggunaan pendekatan konseling (beserta teknik-tekniknya secara tepat) dalam proses konseling. Untuk memandu penguasaan pendekatan

Seperti halnya di MA NU Nurussalam Gebog Kudus sudah menerapakan strategi discovery learning & exposition learning dalam mata pelajaran Fiqih, strategi pembelajaran ini