LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM NORMAL POST PARTUM NORMAL
A
A.. KKOONNSSEP EP MMEEDDIIK K
1.
1. DefinisiDefinisi
Post partum
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas (puerperium)disebut masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
lamanya 6 minggu. Post partum Post partum adalah masa 6 minggu adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organsejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan n
reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,ormal sebelum hamil (Bobak, 200).200). !asa
!asa nifas nifas atau atau masa masa purpenium purpenium adalah adalah masa masa setelah setelah partus partus selesai selesai dan dan berakhir berakhir setelahsetelah kira-kira 6-" minggu (!anjoer, #
kira-kira 6-" minggu (!anjoer, # dkk, 200). #kan tetapi seluruh dkk, 200). #kan tetapi seluruh alat genetal baruh alat genetal baruh pulihpulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam $aktu % bulan (&lmu kebidanan, 200'). kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam $aktu % bulan (&lmu kebidanan, 200').
!asa
!asa nifas nifas adalah adalah priode priode sekitar sekitar 6 6 minggu minggu sesudah sesudah melahirkan melahirkan anak, anak, ketika ketika alat-alatalat-alat reproduksi tengah
reproduksi tengah kembali ke kembali ke kondisi normal (Barbara kondisi normal (Barbara . . ellereller,200*).,200*). Post
Post partum partum adalah adalah proses proses lahirnya lahirnya bayi bayi dengan dengan tenaga tenaga ibu ibu sendiri, sendiri, tanpa tanpa bantuan bantuan alat-alatalat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 2+ jam
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 2+ jam (aifuddin,2002).
(aifuddin,2002). Post
Post partum partum adalah adalah masa masa pulih pulih kembali kembali dari dari persalinan persalinan sampai sampai alat-alat alat-alat kandung kandung kembalikembali seperti sebelum hamil, lama massa nifas yaitu 6-" minggu (ustam,)
seperti sebelum hamil, lama massa nifas yaitu 6-" minggu (ustam,) /adi
/adi dapat dapat disimpulkan disimpulkan bah$a bah$a masa masa nifas nifas atau atau post post partum partum adalah adalah masa masa setelah setelah kelahirankelahiran bayi peragina dan berakhir setelah alat-alat kandungan kembali seperti semula tanpa adanya bayi peragina dan berakhir setelah alat-alat kandungan kembali seperti semula tanpa adanya
komplikasi. komplikasi. 2.
2. KlasifikasiKlasifikasi
!asa nifas dibagi dalam % periode yaitu 1 !asa nifas dibagi dalam % periode yaitu 1
a.Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan. a.Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan.
alam agama &salam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah +0 hari. alam agama &salam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah +0 hari. b.
b. Post partum intermedial Post partum intermedial yaitu keputihan yaitu keputihan menyeluruh alat-alat menyeluruh alat-alat genetalia yang genetalia yang lamanya 6-lamanya 6-" minggu.
" minggu.
3. Post partum terlambat yaitu $aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna 3. Post partum terlambat yaitu $aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau $aktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat terutama bila selama hamil atau $aktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
3. Etiologi 3. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui se3ara pasti atau jelas terdapat beberapa teori antara lain (ustma !u3htar, ") 1
. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan ketentraman otot rahim.
2. Penurunan kadar progesterone
Pada akhir kehamilan kadar o4 yto3inbertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim. %. 5eregangan otot-otot
engan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. +. Pengaruh janin
ypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena itu pada enen3ephalus kehamilan sering lebih lama dan biasa.
*. 7eori prostaglandin
7eori prostaglandin yang dihasilkan dan de3idua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.
. Patofisiologi
alam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat
genetal ini dalam keseluruhannya disebut 8inolusi9. isamping inolusi terjadi perubahan- perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh la3togenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
:tot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada seriks ialah segera post partum bentuk seriks agak menganga seperti3orong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk sema3am 3in3in. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-* mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai $aktu 2
sampai % minggu. ;igamen-ligamen dan diafragma palis serta fasia yang merenggang se$aktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
!. Manifestasi Klinis
ebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya $anita memasuki 8bulannya atau minggunya atau harinya9 yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut 1
. ;ightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigraida pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
%. Perasaan sering atau susah ken3ing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terba$a janin.
+. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut 8false labor pains9.
*. eriks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa ber3ampur darah (bloody shoe).
6.Ko"#likasi Post Pa$t%"
a. 5lien post partum komplikasi perdarahan
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala &< lebih dari *00-600 33 dalam 2+ jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998). Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu1
) =arly Postpartum 1 7erjadi 2+ jam pertama setelah ba yi lahir
2) ;ate Postpartum 1 7erjadi lebih dari 2+ jam pertama setelah bayi lahir
7iga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum 1
) !enghentikan perdarahan. 2) !en3egah timbulnya syok. %) !engganti darah yang hilang.
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah1 ) #tonia >teri
2) etensi Plasenta
%) isa Plasenta dan selaput ketuban
- Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta) - 7idak ada kelainan perlekatan (plasenta se33enturia) +) 7rauma jalan lahir
- ;a3erasi perineum, agina, seriks, forniks dan rahim - upture uteri
*) Penyakit darah
5elainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia ?hipofibrinogenemia.
b. 5lien post partum komplikasi infeksi
&nfeksi adalah berhubungan dengan berkembang - biaknya mikroorganisme dalam tubuh manusia yang disertai dengan reaksi tubuh terhadapnya (@ulkarnain &skandar, ").
&nfeksi pas3apartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 2" hari setelah abortus atau persalinan (Bobak, 200+).
&nfeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam tubuh pada saat berlangsungnya proses persalinan. iantaranya, saat ketuban pe3ah sebelum maupun saat persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan masuknya kuman dalam tubuh le$at rahim. /alan masuk lainnya adalah dari penolong persalinan sendiri, seperti alat-alat yang tidak steril digunakan pada saat proses persalinan.
5uman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain adalah 1 1) Streptococcus haemoliticus anaerobic
!asuknya se3ara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. &nfeksi ini biasanya eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak su3i hama, tangan penolong, infeksi tenggorokan orang lain).
2) Staphlococcus aureus
!asuknya se3ara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-orang yang nampaknya sehat. 5uman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, $alaupun kadang-kadang menjadi sebab infeksi umum.
!) "scherichia #oli
ering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, ula, dan endometriurn. 5uman ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius.
$) #lostri%ium &elchii
5uman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya. &nfeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
3. 5lien post partum komplikasi penyakit blues
Post-partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan atau pada saat fase taking in, 3enderung akan memburuk pada hari ketiga sampai
kelima dan berlangsung dalam rentang $aktu + hari atau dua minggu pas3a persalinan.
Baby blues adalah keadaan di mana seorang ibu mengalami perasaan tidak nyaman (kesedihan atau kemurungan)?gangguan suasana hati setelah persalinan, yang berkaitan dengan hubungannya dengan si bayi, atau pun dengan dirinya sendiri.
=tiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum diketahui. Aamun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues, antara lain1
) aktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pas3apartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enim monoamine oksidase yaitu suatu enim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
2) aktor demografi yaitu umur dan paritas.
%) Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
+) ;atar belakang psikososial ibu, sepertiC tingkat pendidikan, status perka$inan, kehamilan yang tidak diinginkan, ri$ayat gangguan keji$aan sebelumnya, sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami, keluarga dan teman).
*) 7akut kehilangan bayinya atau ke3e$a dengan bayinya. &.Pe"e$iksaan Pen%n'ang
Pemeriksaan post partum menurut is$osudarmo, 200"1 - Pemerikasaan umum1 tensi,nadi,keluhan dan sebagainya - 5eadaan umum1 77<, selera makan dll
- Payudara1 air susu, putting
- inding perut, perineum, kandung kemih, re3tum - ekres yang keluar atau lo3hea
- 5eadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut !anjoer arif dkk, 200 - emoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- >ltra sosografi untuk melihat sisa plasenta. (. Penatalaksanaan
. Penatalaksanaan !edis
a. :bserasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
3. ari ke- -2 1 memberikan 5&= kebersihan diri, 3a ra menyusui yang benar dan pera$atan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang
senam nifas.
d. ari ke-2 1 mulai latihan duduk
e. ari ke-% 1 diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
ASUHAN KEPERA)ATAN TEORITIS 1. Pengka'ian
. &dentitas Pasien 2. 5eluhan >tama
akit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak %. i$ayat 5ehamilan
>mur kehamilan serta ri$ayat penyakit menyetai +. i$ayat Persalinan
- 7empat persalinan
- Aormal atau terdapat komplikasi - 5eadaan bayi
- 5eadaan ibu
*. i$ayat Aifas Dang ;alu - Pengeluaran #& lan3ar ? tidak - BB bayi
- i$ayat ber 5B ? tidak 6. Pemeriksaan isik - 5eadaan umum pasien - #bdomen
- aluran 3erna - #lat kemih - ;o3hea - <agina
- Perinium dan re3tum - =kstremitas
- 5emampuan pera$atan diri '. Pemeriksaan psikososial
- espon dan persepsi keluarga
- tatus psikologis ayah, respon keluarga terhadap ba yi 2. Diagnosa Ke#e$a*atan
. Ayeri akut berhubungan dengan trauma mekanis, edema ? pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal
2. 5etidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, karakteristik payudara %. Eangguan eliminasi B#5 berhubungan dengan distensi kandung kemih, perubahan- perubahan jumlah ? frekuensi berkemih.
+. esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, penurunan sistemkekebalan tubuh.
*. esiko tinggi terhadap kekurangan olume 3airan berhubungan dengan kehilangan 3airan berlebih (perdarahan)
3. Inte$+ensi
. Ayeri akut berhubungan dengan trauma mekanis, edema ? pembesaran jaringan atau distensi efek F efk hormonal.
7ujuan dan 5reteria =aluasi1
etelah diberikan asuhan kepera$atan diharapkan nyeri ibu berkurang dengan kriteria ealuasi1 skala nyeri 0-, ibu mengatakan nyerinya berkurang sampai hilang, tidak merasa nyeri saat mobilisasi, tanda ital dalam batas normal. G %6-%'0H. A G 60-"04?menit, 7 G 20?"0 mmhg,
G " F 204 ? menit
&nterensi dan asional1 a. 5aji ulang skala nyeri
asional 1 mengidentifikasi kebutuhan dan interensi yang tepat
b. #njurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa nyeri asional 1 untuk mengalihkan perhatian ibu dan rasa nyeri yang dirasakan 3. !otiasi untuk mobilisasi sesuai indikasi
asional 1 memperlan3ar pengeluaran lo3hea, memper3epat inolusi dan mengurangi nyeri se3ara bertahap.
d. Berikan kompres hangat
asional 1 meningkatkan sirkulasi pada perinium e. elegasi pemberian analgetik
asional 1 melonggarkan system saraf perifer sehingga rasa nyeri berkurang
2. 5etidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, karakteristik payudara. 7ujuan dan 5reteria =aluasi1
etelah diberikan asuhan kepera$atan diharapkan ibu dapat men3apai kepuasan menyusui dengan 3riteria ealuasi1 ibu mengungkapkan proses situasi menyusui, bayi mendapat #& yang 3ukup.
&nteresi dan asional1
a. 5aji ulang tingkat pengetahuan dan pengalaman ibu tentang menyusui sebelumnya.
asional1 membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini agar memberikan interensi yang tepat.
b. emonstransikan dan tinjau ulang teknik menyusui
asional1 posisi yang tepat biasanya men3egah luka?pe3ah putting yang dapat merusak dan mengganggu.
3. #njurkan ibu mengeringkan puting setelah menyusui
asional 1 agar kelembapan pada payudara tetap dalam batas normal.
%. Eangguan eliminasi B#5 berhubungan dengan distensi kandung kemih, perubahan- perubahan jumlah ? frekuensi berkemih.
7ujuan dan 5reteria =aluasi1
etelah diberikan askep diharapkan ibu tidak mengalami gangguan eliminasi (B#5) dengan 5=1 ibu dapat berkemih sendiri dalam 6-" jam post partum tidak merasa sakit saat B#5, jumlah urine ,*-2 liter?hari.
&nterensi dan asional1
a. 5aji dan 3atat 3airan masuk dan keluar tiap 2+ jam.
asional1 mengetahui balan3e 3airan pasien sehingga diinterensi dengan tepat. b. #njurkan berkamih 6-" jam post partum.
asional1 melatih otot-otot perkemihan.
3. Berikan teknik merangsang berkemih seperti rendam duduk, alirkan air keran.
asional1 agar ken3ing yang tidak dapat keluar, bisa dikeluarkan sehingga tidak ada retensi. d. 5olaborasi pemasangan kateter.
asional1 mengurangi distensi kandung kemih.
+. esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, penurunan sistem kekebalan tubuh.
7ujuan dan 5reteria =aluasi1
etelah diberikan askep diharapkan infeksi pada ibu tidak terjadi dengan 5= 1 dapat mendemonstrasikan teknik untuk menurunkan resiko infeksi, tidak terdapat tanda-tanda infeksi. &nterensi dan asional1
a. 5aji lo3hea ($arna, bau, jumlah) kontraksi uterus dan kondisi jahitan episiotomi.
asional 1 untuk dapat mendeteksi tanda infeksi lebih dini dan menginterensi dengan tepat. b. arankan pada ibu agar mengganti pembalut tiap + jam.
asional 1 pembalut yang lembab dan banyak darah merupakan media yang menjadi tempat berkembangbiaknya kuman.
3. Pantau tanda-tanda ital.
asional 1 peningkatan suhu I %"°H menandakan infeksi.
d. ;akukan rendam bokong.
asional 1 untuk memperlan3ar sirkulasi ke perinium dan mengura ngi udema. e. arankan ibu membersihkan perineal dari depan ke belakang.
asional 1 membantu men3egah kontaminasi rektal melalui aginal.
*. esiko tinggi terhadap kekurangan olume 3airan berhubungan dengan kehilangan 3airan berlebih (perdarahan)
7ujuan dan 5reteria =aluasi1
etelah diberikan askep ibu diharapkan tidak kekurangan olume 3airan dengan 5= 1 3airan masuk dan keluar seimbang, b?t dalam batas normal (2,0-6,0 gr?d;)
&nterensi dan asional1
a. #jarkan ibu agar massage sendiri fundus uteri.
asional1 memberi rangsangan pada uterus agar berkontraksi kuat dan mengontrol perdarahan. b. Pertahankan 3airan peroral ,*-2 ;iter?hari.
asional1 men3egah terjadinya dehidrasi. 3. :bserasi perubahan suhu, nadi, tensi.
asional1 peningkatan suhu dapat memperhebat dehidrasi. d. Periksa ulang kadar b?t.