“How does Ecotourism impact
the construction industry?”
Arah Kebijakan/Kebijakan Makro
1. Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
Pembangunan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam Indonesia
2. Pembangunan Berwawasan Budaya
Pembangunan harus memperhatikan nilai budaya & adat istiadat setempat, sehingga kebhinekaan dapat ditegakkan dan sekaligus meningkatkan jati diri dan sebagai alat pemersatu kekuatan ekonomi dan budaya bangsa.
3. Pembangunan Berintikan Keterlibatan Masyarakat (community based development).
Masyarakat dilibatkan secara nyata, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, & monitoringnya, melalui LSM, lembaga adat masyarakat setempat.
4. Peningkatan Akses Pasar dan Promosi
Mendorong, memfasilitasi dlm mengakses pasar serta promosi bagi industri pariwisata, masyarakat, dan pemerintah (pusat & daerah).
5. Pelaksanaan Otonomi Daerah di bidang Kepariwisataan
Mendorong pelaksanaan ODA dengan tetap memperhatikan tujuan pembangunan nasional, mendorong investasi, dan koordinasi antar wilayah
Kenapa Ecotourism?
Isu Global Pembangunan Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan green tourism, health tourism, pro poor tourism
Perhatian yang lebih besar (dari sisi wisatawan) terhadap Kelestarian Lingkungan, dan Keaslian Budaya Makin Diminatinya Ecotourism
Pergesaran Dari Wisata Masal (mass tourism) ke Wisata Minat Khusus (Special interest) Interaksi dengan masyarakat lokal, dengan tetap menghargai budaya setempat
‘Low-cost investment” berpihak pada usaha kecil dan masyarakat
Perubahan orientasi pembangunan dari landbase ke coastal and marine based
Tahun 2002 telah dicanangkan oleh World Tourism Organisation (WTO) sebagai Tahun Internasional ekowisata (International Year Of Ecotourism)
PRINSIP PENGEMBANGAN ECOTOURISM dan
INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN
1.
Memberikan kontribusi terhadap usaha
KONSERVASI Alam dan keutuhan Warisan
Budaya di kawasan yang menjadi Destinasi
wisata; antara lain melalui program:
sebagian dari pendapatan yang diperoleh diberikan
langsung kepada pengelola kawasan dalam rangka
pembinaan, pelestarian dan peningkatan kualitas
lingkungan alam.
pengembangan fasilitas dan utilitas ekowisata yang
memanfaatkan sumberdaya lokal & berwawasan
lingkungan.
peningkatan apresiasi terhadap lingkungan alam
melalui penyuluhan, pelatihan kepada masyarakat
mengenai konservasi lingkungan alam, kebersihan,
pengembangan budaya dan potensi lokal, dengan
mempertahankan keunikan dan keaslian
2.
Keterlibatan masyarakat lokal secara aktif, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga pengelolaan; melalui a.l:
pembentukan jaringan ekowisata yg melibatkan berbagai
kelompok masyarakat dlm rangka perencanaan, pengembangan
dan pengusahaan ekowisata.
program pendampingan yang melibatkan berbagai
stakeholders;
dalam rangka pengembangan SDM, pengembangan usaha
dan
manajemen
.
3.
Peningkatan Kualitas Produk Ekowisata
penyediaan bahan informasi dan promosi yg akurat, lengkap &
bertanggung jawab, ttg kawasan ekowisata (lokasi, potensi, aktivitas
yg dapat dilakukan, sarana & prasarana yg tersedia).
program peningkatan pelayanan, dan pengembangan sarana
prasarana yang memenuhi kebutuhan wisatawan (eco-tourist).
pengembangan paket wisata yg meliputi rangkaian aktifitas yg
berkaitan dgn pengenalan & pemahaman akan pentingnya konservasi
lingkungan alam dan budaya
.
4.
Peningkatan Kesejahteraan Sosial – Ekonomi
Masyarakat setempat; antara lain melalui program:
diversifikasi usaha masyarakat lokal, melalui pengembangan
bisnis yg mendukung usaha pariwisata cinderamata,
penyediaan lodging, catering, guiding
tourism is a complementary sector not conflicting or
replacing basic activity of local people
peningkatan akses untuk mendapatkan kucuran dana / kredit dlm
rangka pengembangan bisnis/usaha.
pembangunan infrastruktur dasar (air bersih, sanitasi, listrik,
telekomunikasi) bagi kebutuhan masyarakat setempat dan
wisatawan.
peningkatan keterampilan masyarakat di bidang pariwisata,
kerajinan, dan peningkatan kemampuan pengelolaan kawasan,
manajemen usaha, teknologi tepat guna, promosi dan akses
pasar
Strategi Pengembangan Ecotourism
Berorientasi pada:
•
Nilai – nilai Pelestarian
Lingkungan
•
Nilai – nilai Budaya
Masyarakat
•
Pengembangan Masyarakat Lokal
•
Pemberdayaan usaha kecil
dan Koperasi
Manfaat Pembangunan Ecoturism
MASYARAKAT
o Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
o Peningkatan kesadaran untuk menjaga
kelestarian lingkungan
o Keterlibatan dalam manajemen pengelolaan
kawasan
o Menghargai adat istiadat dan budaya lokal
WISATAWAN
o Kepuasan
o Pengalaman yang berharga
o Peningkatan kesadaran untuk menjaga
kelestarian alam dan menghargai perbedaan
budaya
Pengembangan Ecotourism
ASPEK EDUKATIF
Mempromosikan etika lingkungan
dan mendorong perilaku positif
terhadap lingkungan;
ASPEK APRESIASI
Fokus kepada nilai intrinsinc dan
bukan kepada nilai extrinsinc.
Daya tarik ecotourism adalah
lingkungan alam dan budaya nya
dan bukan sarana
penunjangnnya.
ASPEK KELESTARIAN
LINGKUNGAN
Aspek kelestarian lingkungan
lebih penting dari pada
ASPEK KEMANFAATAN
SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA
Pendapatan dari pengembangan ecotourism
di kawasan kembali ke kawasan untuk
kepentingan pelestarian alam, peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan budaya setempat.
ASPEK KEPEMILIKAN
Masyarakat sebagai SHAREHOLDERS,
tidak sekedar stakeholders.
ASPEK KUALITAS
Kompentensi operat
or untuk menanamkan
nilai-nilai kecintaan d
an tanggung jawab
terhadap lingkungan;
peningkatan kualitas
lingkungan, kepeduli
an masyarakat, dan
ECOTOURISM
dapat dikembangkan dikawasan:
1. Danau
2. Pantai dan Laut
3. Hutan : Hutan konservasi,
Cagar Alam, Hutan Mangrove
4. Ekosistem Sungai
Kriteria daerah tujuan Ecotourism
Memiliki atau bersumber kepada : - lingkungan yang unik dari
berbagai segi: kekayaan
dan keanekaragaman hayati, lokasi, rona geologi,
morfologi; atau
- daerah yang memiliki adat istiadat masyarakat
lokal, keunikan arsitektur yang bercirikan kelokalan
dan keaslian.
Melibatkan masyarakat terdekat sebagai bagian dari daerah tujuan ecotourism, dimana masyarakat berperan sebagai tuan rumah dan bagian dalam usaha ecotourism.
Direncanakan dengan baik, dalam arti : - tidak menjadikan sarana sebagai daya tarik.
- Aktivitas yang dilakukan memberikan pengalaman
yang bermakna, dengan memper-hatikan kepekaan
lingkungan hidup (alam, sosial budaya); - tidak merubah bentang alam,
- tidak bertentangan perilaku alam, dan selaras
dengan adat istiadat masyarakat setempat. - Memperhatikan daya dukung sebagai acuan
pengembangan.
Potensi Ecotourism di Indonesia
(1) 40 Taman Nasional (Land based and sea based), antara lain:
- Taman Nasional Ujung Kulon, Kerinci Seblat, Bali Barat
- Taman Nasional Komodo (World Haritage Sites –UNESCO)
(2) Bangunan bersejarah dan situs arkeologi
- Candi
- Batu-batu megalith
(3) Budaya dan suku bangsa
- arsitektur tradisional
- upacara adat tradisional, dsb
(4) Flora dan Fauna Endemik
seperti: Orang utan, Kupu-kupu, Burung, Bunga Bangkai,
(5) Landscape yang unik
- kawasan pedesaan, kawasan gunung api (vulkano),
kawasan karst, danau, dll.
Program Pengembangan dan Pemantapan
Ekowisata di indonesia
Tahun 2002/2003
• Berbasis Perairan/Laut
•
Taman Nasional P. KOMODO
• Taman Nasional KEPULAUAN TOGEAN
• Taman Nasional TAKABONE RATE
• Taman Wisata Alam Laut P. SANGALAKI
• Berbasis Daratan / Hutan
• Taman Nasional UJUNG KULON
• Taman Nasional G. GEDE PANGRANGO
• Taman Nasional G. HALIMUN
• Taman Nasional WAY KAMBAS
• Taman Nasional BALI BARAT
• Taman Nasional G. RINJANI
Kendala Pengembangan
1.
Kurangnya pemahaman ttg
konsep ekowisata baik di
kalangan pemerintah maupun
masyarakat dan dunia usaha
pariwisata
2.
Persepsi bahwa ekowisata
adalah pariwisata murahan &
tidak menguntungkan
3.
Akses sarana, dan prasarana
ke daerah tujuan masih relatif
sulit dicapai.
4.
Dukungan pendanaan/investasi
dari sektor perbankan
danlembaga keuangan yang
sangat terbatas
5.
Belum ada sistem insentif yg
mendorong tumbuhnya
6) Kurang tersedianya pemandu wisata untuk pasar ecotourism
7) Belum terintegrasinya pengembangan
ecotourism dengan pengembangan wilayah. 8) Belum tersedianya bahan informasi yang
lengkap dan bertanggung jawab mengenai kawasan-kawasan ecotourism
.
9) Belum dikembangkannya kode etik pengusahaan ekowisata sehingga nilai tambah masih lebih banyak dinikmati oleh operator (terutama luar negeri) bukan masyarakat setempat
10) Belum adanya program pendampingan masyarakat yang berjalan secara kontinyu dan terintegrasi
Dukungan Instansi Terkait
Departemen Dalam Negeri
Koordinasi dengan daerah
Departemen Kimpraswil
Penataan Ruang
Departemen Perhubungan
transportasi ke destinasi
Departemen Pertanian
Pengembangan Agrowisata
Departemen Kelautan
Pembinaan masyarakat pesisir
Departemen Koperasi
Bantuan kepada UKM
Departemen Tenaga Kerja
Pelatihan masyarakat
Departemen PerinDag
Pengembangan industri kecil
Riset dan teknologi
pengembangan teknologi terapan.
LIPI
penelitian sumber daya alam hayati
Departemen TambEn
pengkajian Gunung Api
Kebijakan Pengembangan
Ecotourism
Komunitas lokal adalah
subjek dalam
pengembangan
ecotourism
Partisipasi aktif dari
komunitas lokal menjadi
pusat perhatian dalam
ecotourism
Ecoturism
Merupakan model dari
• Keterpaduan tujuan
pariwisata dan konservasi;
• Pembelajaran masyarakat
dan wisatawan untuk turut
bertanggung jawab terhadap
konservasi lingkungan alam
dan budaya;
Kesimpulan dan Saran
• Pengembangan pariwisata harus diarahkan kepada kehidupan yang seimbang
• Adanya keseimbangan antara negara maju dan berkembang,
artinya merupakn bagian tanggung jawab negara maju untuk
membantu negara yang berrkembang
• Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan harus diikuti oleh konsep kepedulian terhadap
keaneka-ragaman keunikan alam dan budaya…..untuk menghindari pembentukan keseragaman global dalam bentuk bangunan diseluruh dunia.
• Sustainable tourism development should be followed by a
concept of concern for the diversity of natural and cultural uniqueness ...to avoid the formation of global uniformity contruction.