REFERAT
REFERAT
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
Disusun oleh: Disusun oleh:
Indah Dwi Rahmah ( 1102008329) Indah Dwi Rahmah ( 1102008329)
Pembimbing: Pembimbing:
dr. A
dr. Asmara adi! smara adi! "#.$%"#.$%
$&PA'I&RAA' $I'I$ *A+IA' I,- $&"&AA' %IA $&PA'I&RAA' $I'I$ *A+IA' I,- $&"&AA' %IA
R-,A "A$I %IA "/&AR/ &RD%AA' R-,A "A$I %IA "/&AR/ &RD%AA'
A+-"-" 2013 "&P&,*&R 2013 A+-"-" 2013 "&P&,*&R 2013
%A$ARA %A$ARA
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (F.42)
DEFINISI
+angguan /bsesi om#ulsi (/bsessie 4om#ulsie Disorder 5 /4D) adalah gangguan e6emasan 7ang diandai oleh #iiran#iiran obsesi 7ang #ersisen dan diserai indaan om#ulsi.
$ondisi dimana indiidu ida mam#u mengonrol dari #iiran#iirann7a 7ang men;adi obsesi 7ang sebenarn7a ida dihara#ann7a dan mengulang bebera#a ali #erbuaan erenu unu da#a mengonrol #iirann7a ersebu unu menurunan inga e6emasann7a.8
+angguan obsesi om#ulsi dilasiiasian dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (D",I<R) sebagai gangguan e6emasan.10
Dalam D",I< R obsesi dideinisian sebagai beriu :
Piiran! im#uls! aau ba7angan 7ang berulangulang dan menea# 7ang dialami! #ada suau saa selama gangguan! dirasaan mengganggu dan ida sesuai! dan men7ebaban e6emasan dan #enderiaan 7ang ;elas.
Piiran! im#uls! aau ba7angan ida han7a ehawairan berlebihan enang masalah ehidu#an 7ang n7aa
/rang berusaha unu mengabaian aau menean #iiran! im#uls! aau ba7angan ersebu unu meneralann7a dengan #iiran aau indaan lain.
/rang men7adari bahwa #iiran! im#uls! aau ba7angan obsesional adalah hasil dari #iirann7a sendiri (ida disebaban dari luar se#eri #en7isi#an #iiran)
Dalam D",I< R mendeinisian om#ulsi sebagai beriu :
Perilau berulang (misaln7a! men6u6i angan! menguruan! memerisa) aau indaan menal (misaln7a berdoa! menghiung! mengulangi aaaa dalam hai) 7ang dirasaann7a mendorong unu melauan sebagai res#on erhada# suau obsesi! aau menuru dengan auran 7ang harus di#enuhi se6ara au.
Perilau aau indaan menal diu;uan unu men6egah aau mengurangi #enderiaan aau men6egah suau e;adian aau siuasi 7ang menauan! aan ea#i! #erilau aau
indaan menal ersebu ida dihubungan dengan 6ara 7ang realisi dengan a#a 7ang merea masudan unu meneralan aau men6egah! aau se6ara ;elas berlebihan
/bsesi adalah hal 7ang mengganggu! berulang! ideide 7ang ida diinginan! #iiran! aau im#uls 7ang suli unu diberhenian mesi#un mengganggu alam sadar merea. $om#ulsi meru#aan #erilau 7ang dilauan berulang! bai 7ang da#a diamai aau#un se6ara menal! 7ang dilauan unu mengurangi e6emasan 7ang diimbulan oleh obsesi. *ebera#a #eneliian besar menemuan bahwa obsesi 7ang ersering adalah #iiran enang onaminasi! dan om#ulsi ersering adalah indaan =memerisa> sesuau. 'amun! sebagian besar indiidu dengan gangguan ini memilii muli#el obsesi dan om#ulsi dari wau e wau.?
Penderia mengeahui bahwa #erbuaan dan #iirann7a iu ida masu aal! ida #ada em#an7a aau ida sesuai dengan eadaan! ea#i ia ida da#a menghilangann7a dan ;uga ia ;uga ida mengeri menga#a ia mem#un7ai dorongan 7ang begiu ua unu berbua dan ber#iir demiian.8
Dari berbagai deinisi diaas da#a diari esim#ulan bahwa gangguan obsesi om#ulsi adalah gangguan 6emas! dimana #iiran seseorang di#enuhi oleh gagasangagasan 7ang menea# dan ida eronrol! dan ia di#asa unu melauan indaan erenu berulangulang! sehingga menimbulan sress dan mengganggu ungsin7a dalam ehidu#an seharihari. 3
EPIDEMIOLOGI
Prealensi gangguan obsesi om#ulsi #ada #o#ulasi umum di#eriraan adalah 2 sam#ai 3 #ersen. *ebera#a #enelii mem#eriraan bahwa gangguan obsesiom#ulsi diemuan #ada seban7a 10 #ersen #asien rawa ;alan di lini #siiari. Anga ersebu men7ebaban gangguan obsesiom#ulsi sebagai diagnosis #siiari ersering eem#a seelah obia! gangguan 7ang berhubungan dengan @a! dan gangguan de#resi bera.
-nu orang dewasa! lailai dan #erem#uan sama erena! ea#i unu rema;a! lailai lebih sering erena gangguan obsesiom#ulsi dibandingan #erem#uan. -sia onse raaraa adalah iraira 20 ahun. "e6ara eseluruhan! iraira dua #eriga dari #asien memilii onse ge;ala sebelum usia 2 ahun! dan urang dari 1 #ersen #asien memilii onse ge;ala seelah usia 3 ahun. /rang 7ang hidu# sendirian lebih ban7a erena gangguan obsesiom#ulsi dibandingan orang 7ang meniah. +angguan obsesiom#ulsi diemuan lebih ;arang dianara golongan uli hiam dibandingan uli #uih.
Pasien dengan gangguan obsesiom#ulsi umumn7a di#engaruhi oleh gangguan menal lain. Prealensi seumur hidu# unu gangguan de#resi bera #ada #asien dengan gangguan obsesiom#ulsi adalah iraira B #ersen dan unu obia sosial adalah iraira 2 #ersen. Diagnosis #siiari omorbid lainn7a #ada #asien dengan gangguan obsesiom#ulsi adalah gangguan #enggunaan alohol! obia s#esii! gangguan #ani! dan gangguan maan.
ETIOLOGI
1. As#e *iologis 'euroransmier
"isem serooninergi
*an7a #er6obaan 7ang dilauan unu menduung hi#oesis enang erliban7a disregulasi seroonin erhada# mun6uln7a ge;ala obsesi dan om#ulsi #ada #en7ai ini. *an7a daa 7ang menun;uan bahwa oba seroonergi lebih eei dibandingan dengan oba lain 7ang ;uga mem#engaruhi sisem neuroransmier! ea#i a#aah seroonin erliba sebagai #en7ebab er;adin7a gangguan obsesi om#ulsi masih belum ;elas. Cungsi seroonin di oa dienuan oleh loasi s7sem #ro7esin7a. Pro7esi #ada ones ronal di#erluan unu #engauran mood! #ro7esi #ada ganglia basalis beranggung ;awab #ada gangguan obsesi om#ulsi.11
"isem 'oradrenergi
*ui saa ini masih urang enang adan7a disungsi sisem noradrenergi dalam er;adin7a gangguan obsesi om#ulsi. 'amun! ada la#oran dari #eningaan dalam /4D ge;ala dengan 6lonidine oral.11
2. Psiologis
,enuru "alosis! d "eeee dan *arlow! lienlien /4D men7earaan #iiran dengan indaan aau aiias erenu 7ang di#resenasian oleh #iiran ersebu. Ini disebu = thought-action fusion> (usi #iiran dan indaan). Cusi anara #iiran dan indaan ini da#a disebaban oleh sia#
sia# anggung ;awab 7ang berlebihlebihan 7ang men7ebaban imbuln7a rasa bersalah se#eri 7ang berembang selama masa anaana! dimana #iiran ;aha diasosiasian dengan nia ;aha. 2
3. Caor #siososial
,enuru "igmund Creud! gangguan obsesiom#ulsi bisa disebaban arena regresi dari ase anal dalam #erembangann7a. ,eanisme #erahanan #siologis mungin memegang #eranan #ada bebera#a maniesasi #ada gangguan obsesiom#ulsi. Re#resi #erasaan marah
erhada# seseorang mungin men;adi alasan imbuln7a #iiran berulang unu men7aii orang ersebu.
DIAGNOSIS
$rieria diagnosi unu gangguan obsesiom#ulsi menuru D", I<: 1. "alah sau obsesi aau om#ulsi
/bsesi se#eri 7ang dideinisian sebagai beriu:
a. Piiran! im#uls! aau ba7anganba7angan 7ang reuren dan #ersisen 7ang dialami! #ada suau saa dimana selama gangguan! sebagai inrusi dan ida sesuai! dan
men7ebaban e6emasan dan #enderiaan 7ang ;elas.
b. Piiran! im#uls! aau ba7anganba7angan ida semaamaa ehawairan 7ang berlebihan enang masalah ehidu#an 7ang n7aa.
6. /rang berusaha unu mengabaian aau menean #iiran! im#uls! aau ba7angan ba7angan ersebu unu menralann7a dengan #iiran aau indaan lain.
d. /rang men7adari bahwa #iiran! im#uls! aau ba7anganba7angan obsesional adalah eluar dari #iirann7a sendiri( ida disebaban dari luar se#eri #en7isi#an #iiran).
$om#ulsi se#eri 7ang dideinisian sebagai beriu:
a. Perilau (misaln7a! men6u6i angan! menguruan! memerisa) aau indaan menal (misaln7a berdoa! menghiung! mengulangi aaaa dalam hai) 7ang berulang 7ang dirasaann7a mendorong unu melauann7a sebagai res#on erhada# suau obsesi! aau menuru dengan auran 7ang harus di#auhi se6ara au.
b. Perilau aau indaan menal diu;uan unu men6egah aau menurunan #enderiaan aau men6egah suau e;adian aau siuasi 7ang menauan! ea#i #erilau aau indaan menal ersebu ida dihubungan dengan 6ara 7ang realisi
dengan a#a merea diangga# unu meneralan aau men6egah! aau ;elas berlebihan.
2. Pada suau wau selama #er;alanan gangguan! orang elah men7adari bahwa obsesi aau om#ulsi adalah berlebihan aau ida beralasan.
3. /bsesi aau om#ulsi men7ebaban #enderiaan 7ang ;elas! menghabisan wau (menghabisan lebih dari sau ;am sehari)! aau se6ara bermana mengganggu ruinias normal orang! ungsi #eer;aan (aau aademi)! aau aiias aau hubungan sosial 7ang biasan7a.
?. %ia erda#a gangguan asis I lainn7a! isi obsesi aau om#ulsi ida erbaas #adan7a (misaln7a #reou#asi dengan maanan ;ia erda#a gangguan maan! menari rambu ;ia erda#a rioilomania! #ermasalahan #ada #enam#ilan ;ia erda#a gangguan dismori ubuh! #reou#asi dengan oba ;ia erda#a suau gangguan #enggunaan @a! #reou#asi dengan menderia suau #en7ai serius ;ia erda#a hi#oondriasis! #reou#asi dengan dorongan aau anaasi sesual ;ia erda#a #arailia! aau #erenungan bersalah ;ia erda#a gangguan de#resi bera).
. ida disebaban oleh ee langsung suau @a (misaln7a oba 7ang disalahgunaan! mediasi) aau ondisi medis umum.
"ebuan ;ia : Dengan ilian buru : ;ia selama sebagian besar wau selama e#isode erahir! orang ida men7adari bahwa obsesi dan om#ulsi adalah berlebihan aau ida beralasan.
Pedoman diagnosis menuru PPD+% III:
a. -nu menegaan diagnosis #asi! ge;alage;ala obsesi aau indaan om#ulsi! aau
eduaduan7a! harus ada ham#ir seia# hari selama sediin7a dua minggu beruruuru.
b. al ersebu meru#aan sumber #enderiaan (disress) aau mengganggu aiias
#enderia.
6. +e;alage;ala obsesi harus men6au# halhal beriu:
• arus disadari sebagai #iiran aau im#uls diri sendiri.
• "ediin7a ada sau #iiran aau indaan 7ang ida berhasil dilawan! mesi#un ada
lainn7a 7ang ida lagi dilawan oleh #enderia.
• Piiran unu melauan indaan ersebu di aas buan meru#aan hal 7ang
memberi e#uasan aau esenangan (seedar #erasaan lega dari eegangan aau anEieas! ida diangga# sebagai esenangan se#eri dimasud di aas)
• +agasan! ba7angan #iiran! aau im#uls ersebu harus meru#aan #engulangan 7ang
d. Ada aian era anara ge;ala obsesi! eruama #iiran obsesi! dengan de#resi. #enderia
gangguan obsesi om#ulsi seringali ;uga menun;uan ge;ala de#resi! dan sebalin7a #enderia gangguan de#resi berulang da#a menun;uan #iiran#iiran obsesi selama
e#isode de#resin7a.
Dalam berbagai siuasi dari edua hal ersebu! meninga aau menurunn7a ge;ala de#resi umumn7a dibarengi se6ara #aralel dengan #erubahan ge;ala obsesi. *ila er;adi e#isode au dari gangguan ersebu! maa diagnosis diuamaan dari ge;alage;ala 7ang imbul lebih dahulu.
Diagnosis gangguan obsesi om#ulsi diegaan han7a bila ida ada gangguan de#resi #ada saa ge;ala obsesi om#ulsi ersebu imbul. *ila dari eduan7a ida ada 7ang menon;ol! maa bai mengangga# de#resi sebagai diagnosis 7ang #rimer. Pada gangguan menahun! maa #riorias diberian #ada ge;ala 7ang #aling berahan saa ge;ala 7ang lain menghilang.
e. +e;ala obsesi >seunder> 7ang er;adi #ada gangguan si@orenia! sindrom ouree! aau
gangguan menal organ! harus diangga# sebagai bagian dari ondisi ersebu.B
C?2.0 Predominan Piiran /bsesi aau Pengulangan Pedoman Diagnosi
a. $eadaan ini da#a beru#a gagasan! ba7angan #iiran! aau im#uls ( dorongan #erbuaan)!
7ang sian7a mengganggu (ego alien)
b. ,esi#un isi #iiran ersebu berbedabeda! umumn7a ham#ir selalu men7ebaban
#enderiaan (disress). B
C?2.1 Predominan indaan $om#ulsi ( obsesional riual) Pedoman Diagnosi
a. -mumn7a indaan om#ulsi beraian dengan ebersihan (hususn7a men6u6i angan)!
memerisa berulang unu me7ainan bahwa suau siuasi 7ang diangga# ber#oensi baha7a er;adi! aau masalah era#ian dan eerauran. al ersebu dilaarbelaangi
#erasaan au erhada# baha7a 7ang mengan6am dirin7a aau bersumber dari dirin7a! dan indaan riual ersebu meru#aan ihiar simboli dan ida eei unu menghindari baha7a ersebu.
b. indaan riual om#ulsi ersebu men7ia ban7a wau sam#ai bebera#a ;am dalam
sehari dan adangadang beraian dengan eidamam#uan mengambil e#uusan dan elambanan. B
C?2.2 4am#uran Piiran dan indaan /bsesi Pedoman Diagnosi
a. $eban7an dari #enderia obsesi om#ulsi mem#erlihaan #iiran obsesi sera
indaan om#ulsi. Diagnosis ini digunaan bila mana edua hal ersebu samasama menon;ol! 7ang umumn7a memang demiian.
b. A#abila salah sau memang ;elas lebih dominan!sebain7a din7aaan dalam diagnosis
C?2.0 aau C?2.1. hal ini beraian dengan res#on 7ang berbeda erhada# #engobaan. indaan om#ulsi lebih res#ondi erhada# era#i #erilau.B
C?2.8 +angguan /bsesi $om#ulsi ainn7a
C?2.9 +angguan /bsesi $om#ulsi F.
GEJALA KLINIS
+e;ala dari /bsesi $om#ulsi diandai dengan #engulangan #iiran dan indaan sediin7a ? ali unu sau om#ulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1 sam#ai 2 minggu selan;un7a. +e;ala uama obsesiom#ulsi harus memenuhi rieria sebagai beriu:
1. Perilau dan #iiran 7ang mun6ul ersebu disadari se#enuhn7a oleh indiidu aau didasaran #ada im#uls dalam dirin7a sendiri. Indiidu ;uga men7adari bahwa #erilaun7a iu ida rasional! namun ea# dilauan unu mengurangi e6emasan.
2. *ebera#a #erilau 7ang mun6ul disadari oleh oleh indiidu dan berusaha melawan ebiasaan dan #iiran#iiran rasa 6emas ersebu seua enaga! namun ida berhasil 3. Piiran dan indaan ersebu ida memberian #erasaan lega! rasa #uas aau
esenangan! melainan disebaban oleh rasa hawair se6ara berlebihan dan mengurangi sres 7ang dirasaann7a.
?. /bsesi (#iiran) dan om#ulsi (#erilau) sian7a berulangulang se6ara erusmenerus dalam bebera#a ali seia# harin7a.
Indiidu 7ang beresio mengalami gangguan obsesiom#ulsi adalah9
Indiidu 7ang mengalami #ermasalahan dalam eluarga dari broen home! esalahan aau ehilangan masa anaanan7a. (eori ini masih diangga# lemah namun masih da#a di#erhiungan)
Caor neurobilogi da#a beru#a erusaan #ada lobus ronalis! ganglia basalis dan singulum
Indiidu 7ang memili inensias sress 7ang inggi Riwa7a gangguan e6emasan De#resi Indiidu 7ang mengalami gangguan sesual
TERAPI
1. Farmakotra!"
Pengobaan sandar adalah memulai dengan oba s#esiiseroonin! 6onohn7a 6lomi#ramine (Anaranil) aau inhibior ambilan embali s#esii seroonin (""RIseroonin s#e6ii6 reu#ae inhibior)! se#eri CluoEeine (Pro@a6).!11
#$om"!ram"%. 4lomi#ramine biasan7a dimulai dengan dosis 2 sam#ai 0 mg sebelum idur dan da#a diingaan dengan #eningaan 2 mg sehari seia# dua sam#ai iga hari! sam#ai dosis masimum 20 mg sehari aau am#a ee sam#ing 7ang membaasi dosis. $arena 4lo#ramine adalah suau oba risili! oba ini diserai dengan ee sam#ing beru#a sedasi! hi#oensi! disungsi sesual dan ee sam#ing aniolinergi! se#eri mulu
ering. !11
SSRI. /baoba Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (""RI) beer;a eruama #ada erminal ason #resina#i dengan menghamba ambilan embali seroonin.
Penghambaan ambilan embali seroonin diaibaan oleh iaan oba (misaln7a: luoEeine) #ada rans#orer ambilan embali 7ang s#esii! sehinggga ida ada lagi neuroransmier
seroonin 7ang da#a beraian dengan rans#orer. al ersebu aan men7ebaban seroonin berahan lebih lama di 6elah sina#s. Pengguanaan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor
(""RI) eruama diu;uan unu mem#erbaii #erilau sereoi#i ! #erilau meluai diri sendiri! resisen erhada# #erubahan halhal ruin! dan riual obsesi dengan ansieas 7ang inggi. "alah sau alasan uama #emilihan obaoba #enghamba reu#ae seroonin 7ang selei adalah emam#uan era#i. &e sam#ing 7ang da#a er;adi aiba #emberian lueEeine adalah nausea! disungsi sesual! n7eri e#ala! dan mulu ering. oleransi ""RI 7ang relaie bai disebaban oleh arena sia seleiiasn7a. /ba ""RI ida ban7a berinerasi dengan rese#or neuroransmier lainn7a. Peneliian awal dengan meode #engamaan asus serial erhada# 8 sub;e. indaan era#i diu;uan unu mengaasi ge;alage;ala disru#i! dan dimulai dengan lueEeine dosis 10 mg5hari dengan #engamaan. Perbaian #aling n7aa di;um#ai #ada gangguan obsesi dan ge;al 6emas.10
%ia #engobaan dengan 4lomi#ramine aau ""RI ida berhasil! ban7a ahli era#i menambahan lihium (&salih). /ba lain 7ang da#a digunaan dalam #engobaan gangguan obsesi om#ulsi adalah inhibior monoamin osidase (,A/I! monoamine oEidase inhibior)! hususn7a Phenel@ine ('ardil). !11
2. Psioera#i
Penanganan #sioera#i unu gangguan obsesi om#ulsi umumn7a diberian ham#ir sama dengan gangguan e6emasan lainn7a. Psioera#i su#ori ;elas memilii bagiann7a! hususn7a unu #asien gangguan bosesi om#ulsi 7ang! walau#un ge;alan7a memilii berbagai dera;a e#arahan! adalah mam#u unu beer;a dan membua #en7esuaian sosial.11
u;uan Psioera#i "u#ori adalah:8
a. ,enguaan da7a ahan menal 7ang ada
b. ,engembangan meanisme 7ang baru dan 7ang lebih bai unu mem#erahanan onrol diri
4ara6ara #sioera#i su#ori anara lain sebagai beriu:8
• <enilasi aau (#sio) aaris
• Persuasi aau bu;uan
• "ugesi
• Pen;aminan embali (reassuran6e)
• *imbingan dan #en7uluhan
• era#i er;a
• i#noera#i dan naroera#i
• Psioera#i elom#o
2. &E#osure and Res#onse Preenion
era#i ini (dienal #ula dengan sebuan flooding ) di6i#aan oleh <i6or ,e7er (19)! dimana #asien menghada#an dirin7a sendiri #ada siuasi 7ang menimbulan indaan om#ulsi aau (se#eri memegang se#au 7ang oor) dan emudian menahan diri agar ida menam#ilan #erilau 7ang men;adi riualn7a membuan7a menghada#i simulus 7ang membangian
e6emasan! sehingga memunginan e6emasan men;adi hilang.3
3. era#i $eluarga ( Fail! therap!)
era#i eluarga meru#aan eni #engobaan 7ang sanga #ening bila #ada eluarga #asien /4D ini dida#aan ea6auan hubungan dalam eluarga! esuaran dalam #erawinan! masalah s#esiiasi dalam anggoa eluarga aau #eran anggoa eluarga 7ang urang sesuai 7ang aan mengganggu eberhasilan ungsi masingmasing indiidu dalam eluarga ermasu dalam wau ;anga #an;ang aan beraiba buru #ada ana /4D.
"eluruh anggoa eluarga dimasuan e dalam #roses era#i! menggunaan semua daa anggoa eluarga se#eri ingah lau indiidu dalam eluarga. ,enilai ingah lau seia#
anggoa eluarga 7ang mem#engaruhi ingah lau 7ang bai dan membina #engaruh ingah lau 7ang #osii dari seia# indiidu.
?. era#i #erilau (*ehaior hera#7)
eonardo mengaaan bahwa eni era#i #erilau 7ang husus digunaan unu #asien ana usia lebih ua dan rema;a dengan gangguan /4D adalah laihan relasasi dan response prevention techni"ue#
era#i #erilau #ada #enderia /4D! awaln7a mengum#ulan inormasi 7ang lenga# mengenai riwa7a imbuln7a ge;ala /4D! is7ara aor inernal dan ao esernal! sera aor #en6eus aan imbuln7a ge;ala /4D. $emudian mengawasi ingah lau #asien dala menghindari siuasi 7ang menimbulan e6emasan! menghindari imbuln7a ge;ala om#ulsi dan inga e6emasan #asien saa imbul ge;ala /4D harus di#erisa se6ara elii.
eni era#i #erilau 7ang dian;uran #ada ana dan rema;a : a. aihan relasasi
Pasien dimina unu ber#iir dan bersia# riles dan emudian #asien dimina unu memiiran #iiran obsesi masu dalam alam sadar. $eia #iiran obsesi mun6ul! maa era#i aan memina #asien unu menghenian #emiiran iu! misaln7a dengan 6ara memuul me;a! aau menari ali elasi6 7ang diiaan #ada angan. al ini dilauan di rumah aau di mana sa;a.
b. Response prevention techni"ue
,ulamula dida#aan dulu rangsangan (simulus) aau #en6eus 7ang men7ebaban dorongan unu melauan indaan om#ulsi. %ia rangsangan om#ulsi mun6ul maa #asien se6ara ai diberanian unu melawan ingah lau om#ulsi! sering dengan mengalihan #erhaian #asien sehingga indaan om#ulsi ida mungin dilauan misaln7a dengan memuul me;a.
6. Penurunan e6emasan
u;uan dari era#i ini unu menghilangan e6emasan 7ang menimbulan ge;ala obsesi dan om#ulsi.
al ini dilauan dengan desensiisasi se6ara sisemai 7ani dengan menghada#an ana aau rema;a #ada siuasi 7ang menauan (misaln7a #isau! halhal 7ang oor! #egangan #inu dan sebagain7a) se6ara #elan#elan sama#ai eauan dan e6emasan hilang aau ida ada lagi.
PROGNOSIS
ebih dari seengah #asien dengan gangguan obsesi om#ulsi memilii onse ge;ala 7ang ibaiba. $iraira 0 sam#ai B0 #ersen #asien memilii onse ge;ala seelah suau #erisiwa 7ang men7ebaban sres! se#eri ehamilan! masalah sesual! dan emaian
seorang sana saudara. $arena ban7a #asien ea# merahasiaan ge;alan7a! merea seringali erlamba sam#ai 10 ahun sebelum #asien daang e #siiaer! walau#un eerlambaan ersebu emunginan di#ersinga dengan meningaan esadaran aan gangguan ersebu dianara orang awam dan #roesional. Per;alanan #en7ai biasan7a lama ea#i berariasi. *ebera#a #asien mengalami #en7ai 7ang berluuasi! dan #asien lain mengalami #en7ai 7ang onsan.!11
$iraira 20 sam#ai 30 #ersen #asien dengan gangguan obsesi om#ulsi memilii gangguan de#resi bera! dan bunuh diri adalah risio bagi semua #asien dengan gangguan obsesi om#ulsi. "uau #rognosis buru din7aaan oleh mengalah (buann7a menahan) #ada om#ulsi! onse #ada masa anaana! om#ulsi 7ang aneh (bi@@are)! #erlu #erawaan
di rumah sai! gangguan de#resi bera 7ang men7erai! e#er6a7aan waham! adan7a gagasan 7ang erlalu di#egang (oeralued) 7aiu #enerimaan obsesi dan om#ulsi! dan adan7a gangguan e#ribadian (eruama gangguan e#ribadian si@oi#al). Prognosis 7ang bai diandai oleh #en7esuaian sosial dan #eer;aan 7ang bai! adan7a #erisiwa #en6eus! dan suau sia ge;ala 7ang e#isodi. Isi obsesional am#an7a ida berhubungan dengan #rognosis. !11
Da&tar P'taka
1. *en;amin %! <irginia A. $a#lan G "ado6Hs 4om#rehensie eEboo o Ps76hiar7. "eenh &diion. i##in6o illiams G ilins Publishers. 2000. # 29280.
2. Durand! <. ,ar dan Daid . *arlow. 200. Intisari $sikologi %bnoral . Fog7aara : Pusaa Pela;ar
?. %erald $a7! Allan asman. /bsessie 4om#ulsie Disorder. ile7 &ssenial / Ps76hiar7.*riish ibrar7 4aaloguing. 200.
. $a#lan! arold I ,D!d. +angguan /bsesi $om#ulsi. Ilu #engeahuan #erilau #siiari linis! %ilid 2! edisi $eu;uh! al ?0?1
. $o "oo ,eng. /bsessie 4om#ulsie Disorder. 200. Aailable rom: www.ed.nus.edu.sg5#6m5boo51?.#d.
B. ,aslim! Rusdi. 2003. Diagnosis (angguan )i'a, Ru*ukan Ringkas $$D()-III# %aara: *agian Ilmu $edoeran %iwa C$ -nia Ama;a7a.
8. ,aramis C.4aaan Ilmu $edoeran %iwa. "uraba7a: Airlangga -niersi7 Press.2009 h290
9. 'oedi6a. /bsessie 4om#ulsie Disorder. 2010. Aailable rom: h#:55noel?.suden.umm.a6.id520105095235obsessie6om#ulsiedisordero6d5
10. Pin@on! R. 200. Tatalaksana Farakologis# (angguan Spektru %utistik+Telaah $ustaka &ini. DeEa ,edia. %urnal $edoeran dan Carmasi! 'o.?! ol.19! I""' 021
B1! hal. 191B2
11. "ado6 <A. $a#lan dan "ado6 "7no#sis "6ien6es5 4lini6al. enh &diion. 'ew For: i##in6o illiams dan ilins. 200B. # 0?
12. illiam , +reenberg. /bsessie 4om#ulsie Disorder. u#daed 2011 De6ember 29 6ied 2012 %anuar7 2. Aailable rom : h#:55emedi6ine.meds6a#e.6om5ari6le5193?139 oeriew