• Tidak ada hasil yang ditemukan

L E N T E R A D U M A I, Volume 10, Nomor 1, Januari 2019 eissn : pissn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L E N T E R A D U M A I, Volume 10, Nomor 1, Januari 2019 eissn : pissn :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 28

APLIKASI CHECK KONDISI PASIEN PADA RUANGAN INAP

BERBASIS KARTU RFID

(STUDI KASUS RSUD DUMAI)

Rahmat Hidayatullah1, Teuku Radillah2,Risa Septiani3

1,Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai 2,Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai 3,Jurusan Sistem Informasi, STMIK Dumai 1,2,3Jl. Utama Karya Bukit Batrem Dumai Kode Pos 28811

e-mail : boyyatandroid@gmai.com1,t.radillah@gmail.com2,risaeptiani12@gmail.com3

ABSTRAK

RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) kota Dumai merupakan pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintah kota Dumai yang terletak ditengah kota Dumai yaitu di Jalan Tanjung Jati. Sebagai sarana dan prasarana ksehatan, RSUD Kota Dumai memiliki sub unit pelayanan kesehatan yang disebut dengan pelayanan rawat inap. Kendala yang terjadi saat ini belum adanya sistem yang dapat melakukan pencatatan kegiatan pencatatan pemeriksaan oleh perawat yang berkaitan dengan dokter jaga atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien. Selain itu data pengecekan pasien tersebut harus dibuat laporan dengan memindahkan catatan perawat tersebut kedalam computer dengan menggunakan microsoft excel. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat melakukan pencatatan pengecekan pasien yang cepat berdasarkan jenis kamar, yang terintegritas dengan dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien yang berobat berbasis kartu RFID. Kartu RFID ini membantu perawat dalam mengidentifikasi dirinya dalam pemeriksaan pasien setiap harinya. Adapun cara kerja kartu RFID ini dengan mendaftarkan ID kartu dan identitas perawat seperti kartu pengenal, sehingga perawat cukup menempelkan kartu RFID pada sensor, dan sistem dapat mengenal identtas perawat dan perawat dapat menginputkan identitas pasien yang telah teregistrasi berdasarkan gelang pasien, sehingga pengecekan pasien menjadi lebih efektif

Kata Kunci : Aplikasi, Check Kondisi, Pasien, RFID, VBNet

1. PENDAHULUAN

RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) kota Dumai merupakan pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintah kota Dumai yang terletak ditengah kota Dumai yaitu di Jalan Tanjung Jati. Sebagai sarana dan prasarana ksehatan, RSUD Kota Dumai memiliki sub unit pelayanan kesehatan yang disebut dengan pelayanan rawat inap.

Setiap ruangan rawat inap dilayani oleh perawat kesehatan dengan didukung dokter-dokter spesialis dibidangnya, dan setiap

masyarakat yang akan berobat rawat inap tersebut dilakukan pengecekan oleh perawat setiap harinya dan data pengecekan tersebut masih dalam catatan manual. Kendala yang terjadi saat ini belum adanya sistem yang dapat melakukan pencatatan kegiatan pencatatan pemeriksaan oleh perawat yang berkaitan dengan dokter jaga atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien. Selain itu data pengecekan pasien tersebut harus dibuat laporan dengan memindahkan catatan perawat

(2)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 29

tersebut kedalam komputer dengan menggunakan microsoft excel.

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat melakukan pencatatan pengecekan pasien yang cepat berdasarkan jenis kamar, yang terintegritas dengan dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien yang berobat berbasis kartu RFID.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Basis Data

Konsep dasar dari database adalah koleksi dari data – data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah, dengan perhitungan – perhitungan tertentu, serta dihapus). Secara teoritis basis data tidak harus berurusan dengan komputer, catatan atau agenda kunjungan juga merupakan basis data dalam bentuk yang sangat sederhana (Adi Nugroho, 2011:h 4).

Menurut Indrajani (2015: 70) menyatakan bahwa basis data adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.Di dalam basis data, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data.Basis data dapat digunakan oleh banyak departemen dan pemakai.

Basis data (database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan teroganisir dengan baik. Basis data merupakan salah satu komponen utama pendukung program aplikasi. Hampir semua program aplikasi yang melibatkan pengelolaan data dapat dipastikan menggunakan basis data sebagai tempat penyimpanan datanya (Said Mirza Pahlevi, 2013)

2.2. Sistem

Menurut Indrajani (2015: 69) menyatakan bahwa sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu persatuan. Konsep umum sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

input serta mengasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur. Selain itu juga, sistem

adalah elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri atas sejumlah sumber daya. Sumber daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen perusahaan tersebut. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok komponen dan elemn-elemen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

2.3. RFID (Radio Frequency Identification)

RFID terdiri dari dua komponen utama yaitu tag dan reader RFID tag merupakan sebuah benda yang dipasang dalam sebuah produk. RFID tag terdrii dari silicon microprocessor, metal coil dan encapsulating material.Ssilicon microprocessor merupakan

sebuah chip yang terletak didalam sebuah tag, sedangkan metal coil merupakan sebuah komponen yang terbuat dari kawat aluminium yang berfungsi sebagai antena (Charles P. Siahaan, Fakhruddin Rizal B, 2014).

2.4. Visual Studio NET

Visual Studio. NET merupakan suatu

lingkungan (Evironment) terintegrasi untuk membangun dan melakukan uji coba (testing

and debugging) berbagai macam aplikasi (Rolly

Yesputra, 2017). Diantaranya adalah aplikasi-aplikasi Windows,plikasi – aplikasi-aplikasi web, kontrol,

class, aplikasi– aplikasi console. Visual

Studio.NET banyak sekali membuat perubahan –

perubahan dibanding dengan Visual Studio sebelumnya seperti VB 6.0, Foxpro dan Delphi.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall yang berisikan kerangka kerja yang dilakukan guna untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu sebagai berikut :

Menurut Pressman (2015: 42) model

waterfall adalah model klasik yang bersifat

sistematis, berurutan dalam membangun

software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering

disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi

(3)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 30

tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan

Pengumpulan Data Analysis (Identifikasi Masalah Studi Literatur Design (Perancangan Sistem) Coding (Pembuatan Sistem /Source Code)

Testing (Uji Coba Sistem)

Gambar 1 Kerangka Kerja Penelitian

1. Pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan beberapa teknik yaitu :

a. Wawancara (interview)

Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data melalui proses tanya jawab dengan beberapa narasumber ditempat dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung di RSUD Dumai. b. Pengamatan (Observasi)

Pada metode ini dilakukan pengamatan langsung di RSUD Dumai untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting dan jelas yang dapat membantu dalam menganalisa dan selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem yang sedang dibutuhkan.

2. Analysis (Analisa Masalah)

Mempelajari sistem yang ada dan menganalisis terhadap permasalahan untuk mengetahui kebutuhan serangkaian dan teknik yang diperlukan serta menemukan batasan-batasan sistem. Sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dalam menyelesaikan dan akan memberikan solusi

yang diperlukan serta manfaat yang akan diperoleh.

3. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan untuk pencarian data dengan membaca dan mempelajari berbagai literature seperti buku-buku, jurnal dan media internet serta pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu aplikasi check kondisi pasien pada ruangan inap berbasis kartu rfid di Rsud Dumai.

4. Desgin (Perancangan Sistem)

Merupakan tahapan analisis dalam kaitan mencari atau merumuskan

alternative-alternatif pemecahan masalah. Setelah

menganalisis masalah, selanjutnya akan dilakukan perancangan sistem yang telah ditetapkan menggunakan Aliran Sistem

Informasi (ASI), Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan Bagan Alir (Flowchart). 5. Coding (Pembuatan Sistem/Source Code)

Tahap pembuatan kode merupakan tahap dimana membuat source code yang diperlukan untuk pembuatan sistem pendukung keputusan pada RSUD untuk mencatat kondisi pasien rawat inap sehingga dapat memberikan kemudaha dalam pengontrolan pemeriksaan pasien oleh dokter dari perancangan desain yang telah dibuat sebelumnya.

6. Testing (Uji Coba Sistem)

Proses uji coba yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program yang kita buat, yang nantinya akan diimplementasikan berupa aplikasi program (software), guna mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah layak untuk dioperasikan. Pada tahap ini terdapat dua metode testing yaitu dengan metode Black Box Testing dan White Box

Testing.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama

Penerapan sistem yang sedang berjalan pada Ppenecekan pasien rawat inap di RSUD dumai saat ini masih menggunkan cara manual seperti pendataan yang diberikan oleh perawat jalan, dan data tersebut dicatat menggunakan buku dan selanjutnya dilakukan secara manual oleh perawat. Pencatatan data kondisi pasien

(4)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 31

tbl_user Dokter 1.0 Rekam Data Master Pasien Data Pasien Data Dokter Perawat tbl_dokter tbl_pasien 2.0 Rekam Data Transaksi 3.0 Cetak Laporan tbl_check_pasien tbl_registrasi Kabag. Kepegawaian tbl_ruang tbl_perawat Data Perawat Data Registrasi

Data Check Pasien Data Dokter

Laporan Data Dokter Laporan Pasien Laporan Ruangan Laporan Perawat Data Perawat

Data Ruang Pasien Perawat Kabag. Kepegawaian

Penandatangan Laporan A Dokter A A Data Pasien Laporan Data penegecekan kondisi Pasien Laporan penegecekan Telah ditandatangani Data Pasien Data pengecekan pasien Laporan Data penegecekan kondisi Pasien Data Registrasi pasien F Laporan penegecekan Telah ditandatangani Registrasi Pasien db_rsud_d umai.sql Cek Registrasi Pasien Input pengecekan Pasien Pembuatan Laporan 0

APLIKASI CHECK KONDISI PASIEN PADA RUANGAN INAP

BERBASIS KARTU RFID (STUDI KASUS RSUD DUMAI) Dokter

Info Login Info Ganti Password Info Data Chck Dokter Info Laporan pasien Info Laporan Perawat Info Laporan Ruangan Info Laporan Dokter

Login Ganti Password Data Check Dokter Data check pasien Data Laporan pasien Data Laporan Perawat Data Laporan Ruangan Data Laporan Dokter

Perwat Info Data Pasien Info Data Dokter Info Data Ruangan Info Data Registrasi Info Data check pasien Info Data Laporan pasien Info Data Laporan Perawat Info Data Laporan Ruangan Info Data Laporan Dokter Data Pasien Data Dokter Data Ruangan Data Registrasi Data check pasien Data Laporan pasien Data Laporan Perawat Data Laporan Ruangan Data Laporan Dokter tersebut dengan secara manual tentu saja dapat

menimbulkan permasalahan baru selain prosesnya lambat dan dapat mengakibatkan kelalaian dalam memonitoring kondisi pasien rawat inap.Selain itu sistem pengecekan kondisi pasien rawat inap saat ini belum memiliki penyimpanan data yang berbasis database, penyimpanan dan pengolahan data pasien rawat inap masih menggunakan cara manual, yaitu dengan menggunakan cara catatan manual kondisi pasien dengan menggunakan lembaran formulir pemeriksaan setiap pasien, yang kemudian formulir pemeriksaan tersebut diserahkan kepada dokter dan memindahkan catatan manual kondisi pasien tersebut kedalam computer untuk dijadikan laporan.

4.2. Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru

Aliran sistem informasi sistem pendukung keputusanyang baru tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang lama, hanya saja dalam proses pengecekan kondisi pasien menjadi lebih berstruktur dan efektif.

Gambar 2. Aliran Sistem Informasi Baru

4.3. Contex Diagram

Gambar 3. Contex Diagram

4.4. Data Flow Diagram Level

Gambar 4. Data Flow Diagram

4.5. 4.5. Tampilan Program

Untuk login dari aplikasi user harus login dengan menginput user dan password dengan benar, setelah user dan password benar, selanjutnya tekan tombol enter dan aplikasi otomatis masuk kedalam menu utama

(5)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 32

Gambar 5. Login Aplikasi

Menu utama untuk mengoperasikan sub - sub menu yang berkaitan dengan tampilan

interface lainnya

Gambar 6. Menu Utama

Pada form admin berisi informasi pengelolaan user dan pasword, dimana pada sub menu admin ini dapat melakukan penambahan dan penghapusan dan melihat password secara keseluruhan

Gambar 7. Form Admin

Pada form ganti password berisi informasi pengelolaan ganti pasword, dimana pada sub menu ganti password ini dapat melakukan penambahan password

Gambar 8. Form Ganti Password Pada form Input data karyawan berisi informasi data – data yang berkaitan dengan identitas karyawan, input ID Pasien, selanjutnya enter, setelah data dipanggil, selanjutnya data dapat dikoreksi, dan dihapus

Gambar. 9 Form Data Pasien

Pada form data dokter berisi informasi data – data yang berkaitan dengan data dokter , input ID dokter, selanjutnya enter, setelah data dipanggil, selanjutnya dapat dilakukan koreksi dan penghapusan data

(6)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 33

Gambar 10. Form Data Dokter

Pada form data dokter berisi informasi data – data yang berkaitan dengan data dokter , input ID dokter, selanjutnya enter, setelah data dipanggil, selanjutnya dapat dilakukan koreksi dan penghapusan data

Gambar 11. Form Perawat

Pada form data ruangan berisi informasi data – data yang berkaitan dengan data ruangan , input kode ruangan, selanjutnya enter, setelah data dipanggil, selanjutnya dapat dilakukan koreksi dan penghapusan data

Gambar 12. Form Ruangan

Data laporan berisikan informasi laporan yang berkaitan dengan data diagnose dan check pasien, klik data digrid kama akan tampil laporan seperti gambar berikut :

Gambar 13. Form Laporan

5. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan mengamati dan menganalisa sistem pengolahan data digunakan serta dilandasi oleh teori – teori dan alat – alat yang digunakan berkaitan dengan penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa perlu diterapkannya system dirasakan perlu untuk diterapkannya sistem computer dengan menggunakan suatu paket aplikasi computer sebagai pengganti sistem lama yang ditangani. Maka berdasarkan uraian-uraian di atas dan perancangan sistem di makasud di dalam skripsi ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Dengan menggunakan sistem ini maka, dapat mempermudah dokter dalam melihat hasil pengecekkan tanpa harus membuka dan mencari file status pasien

2. Dengan menggunakan suatu sistem ini, maka akan mempermudah perawat dalam pekerjaannya dan tidak perlu mencatat manual .

3. Dengan menggunakan aplikasi ini maka dokter maupun perawat tidak kehilangan data , dan dapat mempercepat proses pencarian untuk mengetahui kapan pengecekkan dilakukan

4. Sistem komputerisasi dengan program VB. Net ini adalah salah satu sistem yang dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk

(7)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 34

mencapai tingkat efesiensi kinerja karyawan RSUD.

6. REFRENSI

Fathansyah. (2012). Basis Data Informatika. Bandung.

Honainah. 2016. Rekapitulasi Data Produksi Ikan Pada Unit Pelaksana Teknis Tempat Pelelangan Ikan (UPT TPI) Berbasis Python dan MySQL. Jurnal Systemic. 2(1): 33-38=-b

Indrajani, 2015. Database Design. Case Study All in one. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

Ismael. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penyaluran Semen Padang Untuk Daerah Bengkulu Selatan. Jurnal

Edik Informatika. 3(2): 147-156

Masitoh, dan Akip Suhendar. 2016. Penerapan Metode Profile Matching dalam Pengembangan aplikasi e-commerce pada Penjualan barang elektronik. Vol 3 .2016. Fakultas Teknologi Informasi. Universitas Serang Raya.

Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. CV. Andi

Offset. Yogyakarta

Nugroho, Bunafit. 2014. Panduan Membuat Aplikasi Inventory Barang dengan Visual Basic 6.0. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Nency Extice Putri, Firlan, dan Taufik Saleh. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi menggunakan Metode Profile Matching Pada STMIK Indonesia Padang. Vol 9 No 1 April 2016. STMIK Indonesia. Padang.

Pahlevi Mirza Said. 2013. Tujuh Langkah Praktis Pembangunan Basis Data. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Priyadi Yudi, 2014. Kolaborasi SQL & ERD

Dalam Implementasi Database. CV.Andi Offset. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2. Aliran Sistem Informasi Baru
Gambar 5.  Login Aplikasi
Gambar 10. Form Data Dokter

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, untuk melihat daftar pengguna pada sistem pengolahan data alumni SMKN3 admin dapat melihat pada form Pengguna, Daftar Pengguna pada menu from admin di

BPRS Artha Mas Abadi adalah penyaluran pembiayaan, yakni kegiatan pengelolaan dana baik yang bersumber dari modal maupun yang dihimpun dari masyarakat dalam

Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keseimpulan sebagai berikut (1) ada pengaruh

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi cemaran Salmonella yang terdapat pada daging ayam yang di jual di Pasar Tradisional, Supermarket dan RPA,

Siswa dapat lebih mudah untuk belajar menjadi individu yang asertif dengan adanya keterbukaan dan sikap saling percaya yang terjalin dalam keluarga. Siswa yang memiliki

Metode PCR berdasarkan pada sekuen pelacak gen-gen tdh dan trh juga telah digunakan dalam pengujian non isotopik pada piringan mikrotiter yang dapat dibaca secara

Pada Agustus, pengadilan militer Jayapura menghukum tiga tentara dari batalyon yang sama di mana mereka menembak dan membunuh Pendeta Kinderman Gire yang dituduh “separatis”..

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga peternak tersebut terjadi perbandingan pendapatan sesudah dan sebelum kredit (> 0) yaitu usaha bina bersama terjadi