• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT PP London Sumatra Indonesia Tbk"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jakarta, 02 Desember 2013

A. Tanya Jawab pada saat Presentasi

1. Pertanyaan:

- Apakah Lonsum sudah membuat prediksi mengenai kapan akan terjadinya CPO oversupply ?

- Bagaimana pengelolaan Gulma pada pohon kelapa sawit ?

Jawaban:

- Proyeksi untuk produksi 5 tahun mendatang masih terlalu jauh sedangkan untuk produksi tahun ini

diperkirakan kondisinya tidak membaik untuk Malaysia maupun Indonesia. Untuk tahun depan produksi Lonsum diharapkan ada peningkatan namun hanya di kisaran 5%. Produsen minyak kelapa sawit terbesar adalah Indonesia dan Malaysia. Dari sisi Malaysia, keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan untuk meningkat secara signifikan. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi untuk berkembang namun bila kita lihat perkembangan terakhir ini juga tidak terlalu agresif seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi demand atau konsumsi dimana beberapa negara pemain utamanya yaitu China, India, Pakistan dan Indonesia sendiri tentunya serta Eropa yang berada di luar Asia. Salah satu faktor yang mempengaruhi demand adalah substitusi, jika cuaca sedang tidak baik di soya maka konsumen cenderung akan ke CPO. Jadi faktor cuaca juga menjadi penentu dalam hal ini India maupun China juga akan tergantung pada cuaca masing-masing dan cuaca di Amerika tentunya yang akan memberikan dampak pada demand untuk CPO. Di sisi lain, saat ini penggunaan CPO masih banyak untuk food consumption namun ada upaya untuk mengkonversikan ke biodiesel, tetapi sampai dengan saat ini belum maksimal dilakukan di Indonesia. Jika hal tersebut diterapkan untuk sustain mengenai lingkungan hidup dimintakan kepada semua negara termasuk Indonesia dalam pengurangan emisi, maka penggunaan hal tersebut akan menyerap CPO. Jika melihat angka-angka yang dipresentasikan para analis maupun ahli umumnya mengatakan masih tetap seimbang.

- Gulma yang berbahaya adalah yang berada di dalam piringan atau disk circle dari pohon kelapa sawit

dimana untuk hal tersebut kita sudah melakukan weeding pada piringan tersebut sebanyak 2 kali per tahun. Sedangkan yang berada di batang pohon, yang dibiarkan adalah Gulma yang bermanfaat dan untuk Gulma yang tidak bermanfaat akan selalu kami potong baik secara manual maupun menggunakan alat.

2. Pertanyaan:

- Penjualan CPO dari Lonsum ke pabrik Indofood seharusnya meningkat karena konsumsi mie

meningkat, tetapi mengapa penjualan menurun ?

- Bagaimana prospek penjualan Lonsum di tahun depan, apakah akan tetap menurun atau meningkat

dan berapa target dari manajemen Lonsum ?

- Pemerintah menargetkan pengurangan konsumsi BBM dengan menaikkan biodiesel, beberapa

perusahaan sejenis Lonsum sudah melakukan, diversifikasi ke biofuel contohnya Wilmar diversifikasi biofuel, kenapa Lonsum sampai saat ini belum melakukan ke arah sana ?

- Apabila dibandingkan dengan emiten-emiten yang sejenis seperti Astra Agro Lestari, Sinarmas,

Wilmar, Lonsum berada di posisi mana? Jawaban:

- Produksi CPO menurun namun volume penjualan CPO meningkat. Untuk volume penjualan tersebut,

sebagian dijual ke SIMP untuk diproses lebih lanjut menjadi minyak goreng Bimoli ataupun yang lain dan sebagian juga diproses untuk minyak goreng industri untuk digunakan di dalam proses mie. Penjualan produk Lonsum tidak spesifik harus dijual ke Grup dimana harga jual kami memiliki tata

(2)

periode sembilan bulan pertama tahun 2013 ini penjualan ke SIMP dengan terms & conditions yang komersial adalah sekitar 52% dari total penjualan CPO.

- Untuk prospek tahun depan Lonsum memperkirakan produksi CPO akan tumbuh sekitar 5%.

- Secara umum, Lonsum akan lebih fokus pada produksi untuk hulu dan belum masuk ke hilir.

Kalaupun sampai ada kemungkinan untuk pembuatan biofuel menurut kami lebih mudah dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki fasilitas refinery. Jadi untuk Lonsum masuk ke biofuel, mungkin saat ini belum merupakan suatu prioritas namun prioritas lebih ke penanaman baru untuk pengembangan area kelapa sawit guna meningkatkan produksi CPO.

- Dibandingkan dengan emiten sejenis, dari segi hektaran yang dimiliki dan dikuasai, Lonsum sekitar

40% dari Astra Agro Lestari.

3. Pertanyaan:

- Terkait dengan industri CPO terutama untuk pasar Eropa dimana Indonesia gagal untuk negosiasi

dengan pihak WTO ketika di Bali. Bagi Lonsum yang sudah mendapat sertifikat RSPO, apakah hal tersebut tidak cukup atau perlu negosiasi yang lebih intens lagi untuk dapat menembus pasar Eropa dengan harapan apabila Indonesia dapat kembali ekspor ke pasar Eropa sehingga ada pasar tambahan untuk agar harga CPO dapat berpotensi naik ?

Jawaban:

- RSPO merupakan sertifikasi yang saat ini ada untuk Roundtable Sustainable Palm Oil. Untuk

menembus pasar Eropa tergantung pada kebutuhan di Eropa sendiri dan juga tergantung dari adanya subsidi terutama terkait dengan biodiesel. Dengan sertifikasi RSPO, sebenarnya driver-nya semua juga market di Eropa. Masalah ini lebih ke permasalahan political, seperti black campaign terkait orang utan dan lain-lain. Menilik kembali saat di Bali, tuntutan untuk CPO seperti produk yang dianggap green, dan yang dimintakan adalah government to government dengan diterimanya CPO sebagai produk green, sehingga akan ada barrier dalam hal tarif pajak bagi negara-negara yang mengimpor CPO akan hilang dan tentunya secara jangka panjang akan menguntungkan produsen CPO termasuk Lonsum.

4. Pertanyaan:

- Apa bentuk nyata CSR dari Lonsum terhadap masyarakat sekitar ?

Jawaban:

- Lonsum secara Grup atau individual tahun lalu telah membangun Rumah Pintar di beberapa kebun

untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah dengan fasilitas buku bacaan, fasilitas audio, video, komputer dengan internet yang dapat digunakan untuk ekstra-kurikuler di luar jam sekolah. Lonsum juga selalu mendukung kegiatan usaha kecil, seperti di Kalimantan ada beberapa koperasi yang menghasilkan kain tradisional dan juga untuk pengembangan di lingkungan sekitar kami selalu mengadakan pengobatan ibu dan anak, pembangunan fasilitas sekolah, dimana bukan hanya anak karyawan yang dapat bersekolah namun juga masyarakat di sekitar perkebunan. Begitu pun dengan pelaksanaan kegiatan MTQ, pembinaan keagamaaan dan pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan Grup seperti penyelenggaraan kegiatan kursus pembuatan roti sebagai bagian dari pembinaaan usaha dari kecil-menengah dengan mengundang pihak Bogasari Baking Center untuk melakukan pembinaan supaya mereka dapat memiliki usaha kecil-kecilan seperti kue dan makanan. Lonsum melihat bahwa masyarakat ini merupakan bagian dari komunitas yang merupakan penunjang kegiatan usaha.

(3)

5. Pertanyaan:

- Lonsum perusahaan bukan single product, sudah diversifikasi, ada karet dan kakao. Filosofi dan

alasan ekonomis serta teknis apa dalam pilihan diversifikasi tersebut ? Jawaban:

- Masing-masing perusahaan mempunyai fokus tersendiri, namun secara umum sesuai dengan arahan

dari pemerintah bahwa kita harus menggaris bawahi ketahanan pangan atau food security. Sedangkan untuk Lonsum, kakao sudah dimiliki sejak lama, kita juga memiliki teh di Jawa Barat. Jadi diversifikasi ini bukan yang baru kita lakukan sekarang tetapi kita mengintensifikasikan kembali. Untuk produk kakao produksi dari Indonesia maupun dunia turun drastis dan Lonsum melihat harga kakao juga meningkat cukup tinggi sehingga kita sedang berusaha untuk merevitalisasi kebun kakao kita terutama yang terletak di Jawa Timur untuk menangkap oportunity harga kakao yang sedang membaik dan demand yang semakin tinggi di dunia. Sedangkan secara umum, Lonsum juga akan tetap mempertimbangkan untuk penanaman lain di luar kakao dan teh dimana masih terkait food crop yang sifatnya inter-cropping. Namun sebagaimana tadi disampaikan, produk utama Lonsum tetap saat ini adalah kelapa sawit, karet, dan benih bibit kelapa sawit sedangkan produk lain lebih sebagai diversifikasi namun kontribusi terhadap penjualan masih relatif kecil.

6. Pertanyaan:

- IPOC conference di Bali tahun lalu dimana salah satu rekomendasi dari expert adalah para pemain di

kelapa sawit mulai memperhatikan pengeembangan dari sumber daya manusianya, apakah selama tahun ini dan kedepan Lonsum akan fokus pada pengembangkan Human Capital-nya dan bagaimana realisasinya?

Jawaban:

- Seiring dengan penambahan area tanam, dimana tahun lalu total penanaman baru untuk kelapa

sawit adalah sekitar 4.500 ha, sedangkan untuk tahun ini sampai dengan September sekitar 2.500 ha dan target sampai akhir tahun yang kita harapkan adalah 5.000 ha. Dengan tambahan area ini Lonsum sudah pasti akan terus mengembangkan sumber daya manusia bukan hanya merekrut tetapi juga harus memberdayakan yang ada di dalam. Lonsum secara internal tetap selalu mengidentifikasikan talent-talent yang ada untuk dapat di-ranking dan dikembangkan ke tingkat jajaran yang lebih tinggi.

Lonsum juga melakukan kerjasama dengan universitas-universitas untuk recruitment guna mengisi posisi-posisi strategis di masa depan yang dapat dikembangkan, seperti untuk perekrutan asisten divisi untuk dikembangkan. Lonsum menilai apabila tidak dilakukan pengembangan sumber daya manusia maka kita pun dalam hal penanaman dan perluasan area kebun tidak dapat dilakukan dengan baik karena tidak ada orang yang mengurus. Jadi, Human Capital merupakan hal yang penting bagi Lonsum baik dari dulu sampai seterusnya sesuai pengembangan lahan. Lonsum dengan serius menangani pengembangan sumber daya manusia.

Saat ini Lonsum sudah memiliki dua lokasi pusat pelatihan, yaitu berada di salah satu kebun Lonsum di Sumatera Utara dan pusat pelatihan di Sumatera Selatan. Lonsum sedang membangun bersama-sama dengan Grup suatu pusat pelatihan yang baik dan sangat memadai yang terletak di kebun teh Lonsum di Jawa Barat. Adapun dari sisi contents yang Lonsum ajarkan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing, yaitu pengembangan bidang agronomi dan bidang perkebunannya berjenjang mulai dari level-level pelaksana di bawah ataupun staf yang berjenjang sesuai pendidikannya yang in house Lonsum desain sendiri. Selain itu Lonsum juga bekerja sama dengan beberapa pusat pelatihan khususnya yang dikoordinir oleh Grup untuk melakukan pelatihan-pelatihan. Terakhir, dengan penugasan SDM Lonsum di beberapa tempat yang dianggap akan

(4)

jabatan yang lebih baik dan bekerja lebih produktif.

7. Pertanyaan:

- Prediksi harga saham Lonsum untuk tahun depan bagaimana ?

Jawaban:

- Estimasi Lonsum kedepan untuk pertumbuhan produksi CPO adalah sekitar 5%. Sedangkan untuk

prediksi harga saham yang pantas menilai adalah analis-analis yang dapat memberikan rekomendasinya. Lonsum hanya dapat memberikan guidance kira-kira produksinya akan meningkat sekitar 5%.

B. Pertanyaan para wartawan pada saat Press Conference

1. Pertanyaan:

- Rencana ekspansi Lonsum tahun depan, apakah ada rencana akuisisi lahan baru atau penanaman

tanaman baru ?

- Investasi atau belanja modal Lonsum yang akan dialokasikan untuk tahun depan, apakah lebih

rendah atau sama dengan tahun ini atau lebih tinggi ? Darimana sumber dananya dan tujuan penggunaannya akan digunakan untuk apa saja ?

- Dengan ekpansi-ekspansi tersebut, target Lonsum untuk revenue dan laba bersih Lonsum diharapkan

akan meningkat berapa persen ?

- Dengan kondisi sekarang harga komoditas sedang turun, apakah ada potensi perbaikan dari Lonsum

dan akan ditopang dari apa ? Jawaban:

- Terkait ekspansi tahun depan Lonsum akan fokus pada penanaman lahan baru, dimana pada tahun

2012 Lonsum telah menanam tanaman baru kelapa sawit sebanyak 4.500 ha, untuk tahun ini sembilan bulan pertama untuk kelapa sawit penambahannya sekitar 2.500 ha untuk inti dan sekitar 500 ha untuk plasma. Sampai akhir tahun ini diharapkan penanaman baru kelapa sawit untuk kebun inti sekitar 5.000 ha. Untuk tahun depan target penanaman tanaman baru kelapa sawit untuk kebun inti adalah sekitar 5.000 ha per tahun.

- Belanja modal sembilan bulan pertama 2013 untuk barang modal dan tanaman baru yaitu sekitar

Rp800 miliar, sampai dengan akhir tahun diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 1 triliun. Komposisinya sekitar 40% untuk yang terkait planting dan sisanya sekitar 60% sehubungan dengan perbaikan infrastruktur, pembangunan rumah, jalan dan juga Lonsum sedang dalam progres perluasan salah satu pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan, bukan pembangunan pabrik baru namun hanya peningkatan kapasitas saja. Untuk tahun depan, kisaran belanja modal kemungkinan sama dengan tahun ini yaitu sekitar Rp 1 triliun. Untuk pendanaan, saat ini Lonsum dalam posisi kondisi keuangan yang sehat, tidak memiliki hutang, kondisi kas saat ini sekitar Rp 1 triliun maka untuk pengembangan kedepan akan menggunakan hasil usaha sendiri dan dari kas internal Lonsum yang tersedia.

(5)

2. Pertanyaan:

Apa strategi Lonsum kedepan untuk diversifikasi produk selain kelapa sawit ? Bagaimana rencana perkembangan diversifikasi produk Lonsum dan added value produk Lonsum untuk tahun depan ? Jawaban:

Saat ini penjualan Lonsum ditopang dari 3 produk utama yaitu produk kelapa sawit, karet dan penjualan benih bibit kelapa sawit. Untuk penjualan produk lainnya masih berkontribusi kecil, namun Lonsum akan fokus ke kakao untuk proses revitalisasi sesuai dengan program pemerintah untuk memperbaiki industri kakao di Indonesia dan Lonsum akan tetap memelihara lahan perkebunan teh seluas sekitar 500 ha di Jawa Barat.

3. Pertanyaan:

- Untuk peningkatan kapasitas produksi apakah Lonsum ada penambahan pabrik baru tahun depan ?

- Berapa kapasitas produksi Lonsum saat ini ?

Jawaban:

- Peningkatan kapasitas produksi Lonsum bukan penambahan pabrik baru, tetapi lebih kepada

peningkatan kapasitas salah satu pabrik yang telah ada di Sumatera Selatan.

- Saat ini, total kapasitas produksi dari 11 pabrik pengolahan kelapa sawit adalah sekitar 2,3 juta ton

TBS per tahun. Penambahan kapasitas di salah satu pabrik di Sumatera Selatan sekitar 20 ton TBS per jam sehingga tambahan kapasitas produksi adalah sekitar 100 ribu ton TBS per tahun menjadi sekitar 2,4 juta ton TBS di tahun depan. Saat ini konstruksi sudah dimulai dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun depan.

-Selesai-

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembuatan kue bakpao ada beberapa tahapan yaitu menimbang tepung terigu dan tepung labu kuning sesuai dengan perlakuan penelitian... Menambahkan putih

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan

Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta mendapatkan

Namun setelah diberikan layanan yang dilakukan peneliti dengan 2 siklus tersebut menunjukan adanya peningkatan sebesar 12 (32%) jadi melalui layanan penguasaan

Meskipun terdapat ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 59 yang menyatakan bahwa “Dalam hal menentukan hukuman karena pelanggaran, maka terhadap pengurus, anggota salah

Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan alat yang dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi kadar alkohol dalam makanan Pada penelitian sebelumnya sudah banyak peneliti yang

1) DPP Partai HANURA membentuk tim pertimbangan untuk memberikan persetujuan tertulis terhadap penetapan bakal calon anggota legislatif DPRD Provinsi yang diajukan

Dalam konteks ekonomi makro, sektor informal yang bentuk usahanya berawal dari tata perekonomian tradisional, seperti kegiatan perdagangan, industri rumah tangga, dan