• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 1. Panduan Praktis Orthorektifikasi dan Dijitasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 1. Panduan Praktis Orthorektifikasi dan Dijitasi"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

 

 

 

Modul 1 

Panduan Praktis  

Orthorektifikasi dan Dijitasi 

 

 

 

 

 

 

(2)

1

P

Pengantar

ada dasarnya hal utama untuk pembuatan peta dasar pertanahan dari Citra Satelite perlu mengenal/memahami lebih jauh proses data awal yang akan digunakan sebagai dasar pengolahan dalam hal ini kita akan melakukan proses awal mengenai penyiapan data menggunakan PCI Orthoengine. Sebagai pengenalan dasar tentunya kita harus memahami gambaran umum dari pemilihan model matematik pada proses koreksi geometrik PCI Orthoengine, tergantung pemilihan sensor satelit yang digunakan sehingga disesuaikan dengan model matematika yang akan digunakan juga. Apakah kita akan menggunakan model matematika khusus (rigorous) untuk Foto Udara dan Citra Satellite ataukah cukup menggunakan model matematika biasa seperti halnya polynomial.

Hal ini dimaksudkan sebagai gambaran “tujuan” apakah yang akan kita laksanakan dalam proses penyiapan data awal ini dan “data apa” yang tersedia/dimiliki.

Jadi kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang akan kita kerjakan, apakah pekerjaan tersebut berupa;

Orthorektifikasi citra,

Citra yang terkoreksi secara geometrik saja Ataukah Pembuatan mozaik saja

Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali sumber data yang dapat kita peroleh untuk menghasilkan peta melalui tahapan rektifikasi ini, pada PCI Orthoengine sebenarnya hampir semua data format raster dapat diproses, hanya untuk maksud ketelitian yang lebih baik, sensor yang dipilih dimasukan ke dalam kategori model matematika Aerial Photography serta Satellite Orbital Modeling.

Istilah:

Orthorectify Images : citra yang telah terorthorektifikasi merupakan citra yang secara geometric telah dikoreksi dan mempunyai georeferensi. Orthorektifikasi merupakan proses penggunaan model matematika rigorous serta penggunaan dem digital untuk mengkoreksi distorsi pada citra asal (mentah) Geometrically Correct Image: Koreksi geometric merupakan prsoses penggunaan titik control tanah (GCP) untuk menghitung suatu model matematika sederhana yang akan mengimpitkan citra asal/mentah ke koordinat tanah yang sebenarnya.

(3)

Bagan alir proses orthorektifikasi menggunakan PCI Orthoengine sesuai dengan data dan tujuannya

(4)

Sekarang apa yang dimaksud dengan model matematika di dalam PCI Orthoengine ini, model matematika merupakan hubungan matematis yang digunakan untuk melakukan korelasi antara pixel pada suatu citra ke posisi yang sebenarnya pada tanah dengan memperhitungkan distorsi yang telah diketahui. Dalam hal ini dapat disebutkan salah satunya antara lain :

Math Modeling Method pada PCI Orthoengine

Aerial Photography

Model matematikanya merupakan model rigorous berdasarkan pada geometri rangka kamera. Model memperhitungkan juga efek variasi terrain dan distorsinya terhadap kamera, seperti efek lengkungan lensa, panjang focus lensa, efek presfektif, serta posisi dan orientasi kamera. Anda memerlukan informasi kalibrasi kamera untuk pemrosesannya.

Satellite Orbital

Merupakan model rigorous yang ditemukan oleh DR. Toutins di Canada Center of Remote Sensing untuk melakukan perhitungan distorsi seperti geometri sensor, variasi ketinggian serta orbit satellite, muka bumi, rotasi dan relief. Model matematika ini dapat digunakan untuk citra satelit ASTER, AVHRR, IKONOS, LANDSAT, SPOT, IRS, QuickBird, dan citra radar; seperti ASAR (beta support), RADARSAT, ERS-1 dan JERS1.

Untuk keperluan ini pemesanan citra satelit harus ada informasi orbit dan belum dilakukan pemrosesan secara geometrik.

Rational Functions

Merupakan model matematika sederhana yang mencerminkan korelasi antara pixel dengan poisisi di tanah. Penggunaan model ini digunakan ketika anda tidak mempunyai informasi yang diperlukan untuk model matematika secara khusus (rigorous), seperti karena; sensor model yang berbeda, citra secara geometrik telah diproses, penyedia data telah

(5)

melakukan perhitungan model matematikanya serta terdistribusi pada citra, atau anda tidak mempunyai citra secara keseluruhan (merupakan hasil potongan).

Rational function math model dapat secara lebih akurat penggunaannya dibandingkan jika kita menggunakan model matematika polynomial atau thinplate spline terutama untuk hubungannya dengan faktor ketinggian. Walaupun begitu kita akan lebih banyak membutuhkan tiitk control tanah (GCP) dalam pemrosesannya.

Polynomial

Merupakan model matematika yang sederhana dan menggunakan model transformasi polynomial orde lima berdasarkan GCP (titik control tanah) berdimensi dua (2D). Prosedur model matematika ini adalah dengan cara mengimpitkan secara matematis GCP bidang dua dimensi pada suatu citra.

Thin Plate Spline

Merupakan model matematika sederhana yang mengumpulkan titik control tanah (GCP) digunakan secara simultan untuk perhitungan transformasi. Pengimpitan didistribusikan pada citra dengan kurva minimum antar gcp yang hampir mendekati linier dari sepanjang gcp tersebut.

Model ini dapat digunakan untuk mewakili variasi terrain dibanding menggunakan model matematika polynomial karena adanya penggunaan GCP 3 dimensi serta meminimalisir kesalahan extrapolasi yang dapat terjadi pada GCP.

Secara nyata, dapat dijelaskan sebagai berikut, misalkan taruhlah kita akan membuat suatu pemetaan dari citra satelit tentang suatu daerah dimana yang satu adalah skala besar (1 : 5.000) dengan tingkat ketelitian lebih baik dan yang lain adalah peta dengan skala kecil (1 : 50.000).

Untuk keperluan tersebut tentu saja kita harus mencari vendor penyedia citra sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Taruhlah misalkan untuk peta skala 1 : 5.000, kita memerlukan :

Data citra : Ikonos Resolusi : 1 m

Pengolah data citra : PCI Orthoengine satellite model

Titik control tanah : GCP dapat dilakukan menggunakan data GPS BPN atau Bakosurtanal atau pengukuran langsung di lapangan

Diperlukan juga data ketinggian yang dieksport nantinya ke dalam bentuk digital DEM dengan menggunakan PCI Orthoengine atau software lainnya.

Digital elevation Model (DEM) dalam hal ini sangat diperhitungkan pada proses orthorektifikasi untuk mengurangi distorsi dari efek ketinggian.

Untuk peta skala 1: 10.000 kita akan memerlukan Data citra : Spot

Resolusi : 2.5 m

(6)

Titik control tanah : sebenarnya di dalam citra Spot sendiri telah tersedia titik control yang dapat digunakan dan cukup, tetapi untuk keperluan lebih teliti anda dapat menggunakan titik-tik GPS BPN, Bakosurtanal atau dengan pengukuran langsung di lapangan

Akan lebih baik jika pada penggunaan satellite model ini menggunakan DEM dari data peta ketinggian. Dapat dikatakan di sini bahwa misalkan citra Spot sendiri dapat memberikan data ketinggian karena citra Spot merupakan citra stereo saat ini ada yang memiliki stereo yang dapat dilakukan pembuatan DEM nya walaupun dengan ketelitian yang tidak terlalu baik serta tergantung pada kondisi dan kebersihan citranya terhadap awan.

Setelah masing-masing dilakukan orthorektifikasi, langkah selanjutnya mungkin bila citra terbagi dalam suatu daerah menjadi beberapa citra dapat dilakukan mozaik baik secara manual maupun otomatis, kemudian citra tersebut dipotong-potong sesuai dengan skala penggambaran dan dilakukan proses digitasi, hingga menjadi peta yang siap pakai.

Untuk ke depannya mungkin citra tersebut dapat digunakan untuk keperluan klasifikasi serta analisa lainnya yang dilakukan terhadap citra yang telah terkoreksi tersebut sampai pencetakan petanya.

Tetapi ada kasus dimana citra yang kita dapatkan tidak lengkap (tidak mempunyai informasi orbit) dan telah dikoreksi, kita bermaksud untuk mengkoreksinya kembali maka yang kita lakukan adalah pemilihan model matematika sesuai keperluan dengan menggunakan model Rational Function, Polynomial, ataupun Thin Plate Spline. Dalam hal ini mungkin kita akan sangat membutuhkan banyak GCP dalam pendekatannya. Baru kemudian dilakukan proses selanjutnya.

Pengertian Proyeksi serta Datum

Proyeksi merepresentasikan keadaan tiga dimensi bumi pada suatu permukaan datar. Suatu proyeksi peta digunakan untuk melakukan transformasi suatu posisi unsur tersebut pada muka bumi ke posisi bidang datar dua dimensi, seringkali proyeksi peta mengacu pada salah satu dari tiga tipe berikut yaitu Azimuthal, Conical serta Cylindrical, sebagai contoh proyeksi Transfer Mercator merupakan variasi dari proyeksi Cylinder.

Datum merupakan permukaan matematis yang digunakan untuk melakukan perhitungan geografis. Suatu ellipsoid diaproximasi ukuran serta permukaannya pada semua bagian dari bumi. Datum terdiri dari parameter untuk mendefinisikan ukuran serta permukaan ellipsoid yang digunakan dan posisinya relatif terhadap pusat bumi.

(7)

2

P

Proses Ortorektifikasi

Dengan PCI Orthoengine

ada dasarnya proses Orthorektifikasi menggunakan PCI Orthoengine ini sangatlah mudah karena proses dibagi menjadi tahapan tahapan yang disebut prosessing step, sehingga dapat menuntun kita mengenai arah pekerjaan apa saja yang akan dilakukan.

Panel Orthoengine dengan prosessing step nya

Pada umumnya tahapan prsoses pekerjaan hampir sama, untuk orthorektifikasi/koreksi geometric dengan berbagai macam penggunaan model matematikanya. Sehingga disarankan untuk mengingat proses yang akan diterangkan berikut.

Orthorektifikasi pada Spot Set up project

Pada dasarnya setiap kita mengawali pekerjaan menggunakan PCI Orthoengine ini perlu diseting mengenai:

Nama file serta deskripsinya

Sistem proyeksi/datum serta posisi zonenya

Ukuran pixel GCP serta ukuran pixel keluarannya disesuaikan dengan kapasitas citra/raster.

⇒ Klik ikon Orthoengine pada panel Geomatica maka akan muncul panel Orthoengine.

⇒ Pada panel Orthoengine ini pilih menu file pilih new untuk memulai project baru, maka akan muncul panel baru (panel project Information)

⇒ Ganti nama file (Filename) sesuai dengan keinginan serta tujuan anda, begitu juga dengan nama project(Name) serta deskripsinya (Description).

⇒ Jangan lupa memilih model matematika (Math Modeling Method) sesuai dengan tujuan anda melakukan orthorektifikasi serta opsion nya disesuaikan dengan sensor

(8)

satelitnya. Misalkan dalam latihan ini kita akan melakukan orthorektifikasi menggunakan data Spot daerah Kab. Buol yang mana 1 scene terbagi 2 potongan, sehingga bisa dilakukan yang lebih baik dengan Rasional Function pada panel dapat dilihat sbb :

⇒ Jika anda telah selesai, tekan tombol ok di kanan bawah, panel ini akan tertutup dan diganti dengan panel yang muncul untuk mengisi projeksi/datum (panel set projection), perlu diketahui bahwa kita harus menentukan terlebih dahulu sistem proyeksi citra yang akan kita orthorektifikasi sesuai dengan kebutuhan atau permintaan, misalkan dalam hal Spot ini kita akan membuat citra Spot terorthorektifikasi dengan sistem proyeksi UTM (dengan zone posisi Sulawesi Tengah telah diketahui pada zone 51) dan ellipsoid WGS 84

Langkah pengisiannya adalah sebagai berikut:

⇒ Pilih pada sub panel output projection pada panel set projection, disana terdapat combo box sebelah kiri dari tombol Earth Model dengan panah sebelah kanannya, klik maka akan muncul deretan pilihan, pilih UTM, maka akan muncul panel lain yaitu panel UTM Zone, sesuai urutannya pilih UTM zone 51

(9)

⇒ Ketika kita mengklik dua kali zone yang tersorot atau mengklik tombol accept kiri bawah panel UTM Zones, maka panel ini akan hilang diganti dengan panel baru yaitu panel UTM rows, maksudnya panel ini meminta kepada anda posisi citra pada posisi lintang, untuk lebih mudahnya kita pilih northern hemisphere 0 maksudnya posisi lintang Jawa Barat berada di sebelah selatan equator.

⇒ Ketika kita klik dua kali bagian tersorot tadi atau tekan tombol accept di sebelah kiri bawah panel maka panel ini akan menghilang diganti dengan panel earth model untuk pemilihan ellipsoid atau datum, klik tab ellipsoids maka akan muncul daftar ellipsoid yang dapat digunakan, dalam hal ini pilih ellipsoid WGS 84.

⇒ Klik dua kali pada daerah yang tersorot atau tekan tombol accept, maka panel ini akan hilang.

⇒ Pada sub panel output Projection (panel set projection) pilih ukuran pixel untuk output citra yang kita miliki misalkan untuk citra Spot Pancromaticnya memiliki resolusi 2.5 m dan bersifat, maka kita pilih output pixel spacing serta output line spacingnya sebesar 2.5 m

⇒ Kemudian pada sub panel GCP Projection (pada panel set projection) tekan tombol Set GCP Projection based on Output Projection, maksudnya proyeksi output citra

(10)

akan disamakan dengan proyeksi GCP nya sehingga kita harus memiliki GCP yang mempunyai koordinat sesuai proyeksi yang dipilih tadi yaitu UTM sehingga panel set projection telah lengkap terisi seperti di bawah ini.

⇒ Klik ok untuk mengakhiri bagian dari prosessing step awal ini. Untuk melakukan editing dari langkah seting nama project serta proyeksi dan ukuran pixel dapat dilakukan dengan klik salah satu tombol berikut yang merupakan tombol bagian dari prosessing step – project .

Membaca data mentah

Langkah selanjutnya adalah pembacaan data citra yang kita miliki, seperti yang kita ketahui, di pasaran, citra diperjual belikan dalam bentuk mentah maupun telah dikoreksi, untuk keperluan orthorektifikasi dengan penggunaan model matematika khusus (rigorous) data harus dalam bentuk mentah dan belum dilakukan pemrosesan. Untuk citra Spot yang telah dipotong kita dapat mengambil data dari opening image sebaiknya data citra yang diolah sudah dalam bentuk RGB artinya kita pilih band misalnya 4,1,3.

⇒ Di bawah tulisan prosessing step, klik pada combo box panah sebelah kanan, kemudian pilih dari urutan yang muncul, data input. Maka akan muncul ikon-ikon baru sebagai pilihan dalam cara/teknik pembacaan, bila kita lewatkan kursor ke ikon-ikon tersebut maka akan terlihat pada display panel petunjuk nama ikon tersebut

(11)

⇒ Opening a new or existing image, dapat dibaca dari drive bila kita telah mengcopy data ke dalam harddisk, sehingga alamatnya cukup sesuaikan dengan alamat folder pada hard disk.

⇒ Kita pilih data dari CD ROM (ikon kedua), karena pada umumnya citra disimpan dalam suatu CD-ROM.

⇒ Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk data citra lainnya. ⇒ Lanjutkan prosessing step pada bagian GCP/TP Collection

⇒ Panel akan berubah dengan ikon yang disesuaikan untuk proses pengumpulan titik kontrol tanah, anda dapat memasukan secara manual, melalui image yang telah terkoreksi, digitasi peta, chip, atau dari daftar koordinat yang terlebih dahulu disusun sesuai format yang ada pada format text GCP pada PCI orthoengine.

(12)

Pada latihan ini digunakan GCP manual ditransfer dari format text GCP yang dihasilkan dari pengukuran control Tanah, dan DEM digital dari Shuttle Radar Topographi Mission (SRTM) 30 m.

Selanjutnya meneruskan GCP manual minimal 6 titik GCP untuk setiap scene

(13)

Sekarang kita lakukan orthorektifikasi,

⇒ Pada prosessing step pilih Ortho generation

Akan muncul panel Ortho Image Production

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa di dalam citra Spot mentah telah diikutkan juga informasi koordinat GCP sehingga tidak usah mengumpulkan titik GCP yang baru (kecuali untuk keperluan lebih teliti), kita tinggal hanya mencari data demnya saja. Pada available image terlihat citra yang akan diorthorektifikasi (No Ortho) bila telah diorthorektifikasi akan berubah menjadi ortho done, pindahkan dengan panah yang ada di tengah atas panel file yang akan diorthorektifikasi, namai file hasil, kemudian masukkan dem hasil stereo sebelumnya.

(14)
(15)

Lihat Hasilnya dengan Image View

Tahapan orthorektifikasi untuk citra sepeti Ikonos serta quickbird biasanya diperlukan titik GCP tersendiri dengan orde yang lebih baik karena hal ini berkaitan dengan koreksi untuk citra resolusi tinggi,

(16)

P

3

Penggabungan Citra

(Mosaic)

ada dasarnya proses Penggabungan (Mosaic) menggunakan PCI Orthoengine ini merupakan proses lanjutan dari citra hasil orthorektifikasi, adakalanya citra yang kita miliki perlu disambungkan baik untuk citra yang telah diolah ataupun belum. Mosaic dapat dilakukan secara Manual maupun Automatic.

Untuk tahap Mosaic sebenarnya bila tujuannya hanya untuk melakukan mosaic tahapan – tahapan sebelumya pada processing step dapat dilewati, kecuali setup untuk project seperti yang diterangkan sebelumnya, kemudian pada processing step langsung pilih Mosaic, Jika anda dalam keadaan mengerjakan project dengan menggunakan math modeling methode lain, prosessing step untuk mosaic akan tetap ada, hal ini merupakan lanjutan dari proses berikutnya,

⇒ Buka Procesing Step, pilih mosaic

Ada dua opsi yang dapat kita lakukan untuk melakukan mosaic yaitu secara otomatis dan secara manual, dalam prakteknya seringkali kedua cara ini dipilih yaitu langkah pertama dengan mosaic otomatis, kemudian melakukan editing dengan mosaic manual, editing dilakukan biasanya karena misalkan pemilihan sambungan yang tidak tepat sehingga ada unsur jalan atau sungai terlihat terputus (ada gap), serta kontras warna yang berbeda sehingga perlu dilakukan colour balancing. Tetapi bila telah merasa cukup, anda dapat melakukan mosaic dengan memilih salah satu cara tadi

Pilih ikon pertama yaitu define mosaic untuk mendefinisian batas areal mosaic

Manual Mosaiking

Automatic Mosaiking

(17)

⇒ Klik pada area yang hitam sambil menekan tombol keyboard shift secara bersamaan kemudian geser/drag mouse, maka akan muncul kotak warna putih, anda dapat melakukan seting area yang diwakili garis putih sesuai dengan keinginan kita, jika anda telah membuat mosaic sebelumnya, dapat dilakukan dengan mengklik tombol select existing Mosaic file, lalu pilih filenya. Jika batas yang kita pilih dibatalkan, klik define New Mosaic Area.

⇒ Pada sub panel, Mosaic Extents, diperlihatkan koordinat batas yang telah kita buat, sehingga sebenarnya kita dapat menentukan batas sesuai dengan keinginan kita dengan memasukan nilai ke dalam kotak koordinat tersebut.

⇒ Selain itu anda dapat memilih ukuran channel pada sub panel di bawahnya (Mosaic File Information), jika anda merasa yakin kemudian klik Create Mosaic File. Setelah selesai tutup panel dengan menekan tombol close yang berada di sebelah kiri bawah panel.

Pada panel orthoengine dengan prosessing step yang sama yaitu mosaic, pilih ikon berikutnya yang merupakan ikon terakhir, kita akanmencoba mosaic secaraotomatis (Automatic Mosaicking), maka akan muncul panel Automatic Mosaicking seperti gambar berikut.

⇒ kolom-kolom menunjukan pemilihan mosaic mana yang akan diortho dengan mencentrang baris pada kolom use, tombol yang berada di bawahnya yaitu Orthos in mosaic: All(unutk semua citra), None(tidak ada citra yang dipilih), All In Mosaic(untuk citra dengan batas yang telah didefiniskan pada bahasan sebelumnya) berfungsi sama seperti kolom Use tadi.

⇒ Normalization merupakan cara untuk menghilangkan efek maximum serta minimum rona sehingga akan kelihatan lebih seragam. Anda dapat memilih pada kolom

(18)

normalization untuk tiap citra yang akan di mosaic atau pada kotak normalization sudut kiri sub panel untuk semua citra dengan memilihnya terlebih dahulu opsi pada kotak kemudian klik Apply to All.

⇒ Pada sub panel options terdapat Color Balance yang berfungsi menyeimbangkan warna di antara kedua citra yang disambungkan, dilakukan secara otomatis, terdapat tiga opsi yaitu none (tidak ada color balancing), entire image (menggunakan histogram pada masing –masing citra, baik untuk citra yang mempunyai overlap yang sedikit serta untuk citra yang mempunyai efek sistematik seperti pada bagian atas citra cerah dan pada bagian bawah gelap), overlap area (untuk pixel yang berada di area overlap, baik untuk diterapkan semua image)

⇒ Pada bagian Cutline Selection methode, berfungsi sebagai pembatas kesamaan unsur pada area overlap agar hasil mosaik terlihat seragam dan tidak ada gap, caranya kita harus memilih cutline pada daerah yang mempunyai kekonsistenan rona serta tekstur dan posisi yang benar-benar bertampalan, pilih garis jalan atau sungai, hindari bangunan atau unsur yang tidak tetap/bergerak. Pada mosaic otomatis terdapat empat opsi yaitu: Min Difference (secara otomatis menempatkan cutline pada daerah dengan tingkat keabuan yang mempunyai perbedaan minimal), Min Relative Difference (menempatkan cutline sesuai dengan gradient perbedaan antar citra), Edge Features (menempatkan cutline dengan cara kombinasi Min Difference dengan Min Relative Diffrence secara optimum), Entire Image (untuk citra yang tidak mempunyai overlap/tapi bersinggungan ,menggunakan empat koordinat pada image sebagi cutline nya)

⇒ Setelah anda yakin dengan pilihan anda, klik Generate Mosaic untuk memulai mosaic secara otomatis lihat hasilnya pada focus atau image view pada othoengine.

(19)

Sekarang kita coba dengan cara manual, ulangi langkah dimulai dari setup project dengan nama yang berbeda, definisikan kembali untuk daerah mosaic baru dengan mengklik ikon pertama pada prosessing step mosaic, kemudian pilih ikon ke dua untuk memulai mosaik manual, maka akan keluar panel manual mosaicking berikut

pengerjaannya mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada sub panel mosaicking steps, ⇒ langkah pertama pilih opsi select image to add, dalam hal ini kita akan menambahkan

image pada bingkai yang telah didefinisikan terdahulu yaitu pertama memasukkan citra yang pertama kemudian menambahkan citra yang kedua dengan terlebih dahulu menyelesaikan pembuatan cut line, color balancing kemudian pencantuman image pada rangka yang telah didefiniskan.

(20)

⇒ Setelah memilih (mengklik salah satu image yang akan ditambahkan terlebih dahulu), lanjutkan pada mosaick step selanjutnya yaitu collect cutline

⇒ Gunakan tombol yang ada pada sub panel cutline information untuk menggambar cutline yaitu add (menambah garis cutline, dengan mengklik tombol ini lalu klik di layer display mengikuti alur jalan misalkan sampai semua daerah terlingkupi (garis warna kuning) setelah selesai klik kembali add lalu klik tombol finish), move (menggeser node pada kursor yang dimaksud), delete (menghapus node dari kursor yang dimaksud, dapat dilihat pada daftar koordinat yang tersorot), insert (memasukan node baru), fisnish (mengakhiri penggambaran cutline sekaligus menutup polygon, karena cutline harus berbentuk polygon tertutup), new (menghapus semua cutline yang ada dan menggantikan dengan yang baru), import (mengimport cutline yang pernah dibikin, dapat digunakan juga hasil mozaik otomatis), export(mengeksport cutline, sehingga dapat digunakan kembali)penggambaran cutline dianjurkan mengikuti unsur-unsur seragam, dengan mengikuti jalan, sungai, pematang dan lainnya pada daerah pertampalan. Jika daerah tidak bertampalan, cutline cukup batas terluar saja.

⇒ Blend width berfungsi sebagai meminimalisir gradasi antar image yang overlap di perbatasan, rekomendasinya 3 – 5 pixel untuk nilai blend width

⇒ Klik kotak di sebelah show Mosaic Preview, sehingga muncul tanda centrang, maka akan muncul panel preview hasil cutline

(21)

⇒ lanjutkan pada tahap berikutnya yaitu color balancing, klik radio button sebelah kiri pada color balancing, maka akan muncul panel seperti berikut,

⇒ klik tombol new area untuk memulai color balancing, kemudian pada layer display buat kotak (warna merah) di tempat mana yang diperkirakan jadi acuan untuk color balancing, kemudian klik kotak preview sehingga kelihatan centrangnya dan muncul previewnya untuk melihat hasilnya.

⇒ Brightness digunakan untuk citra 8 bit, fungsinya untuk mengontrol look up table yang telah dihitung dengan merubah nilai bawah dan atas, seringkali berguna ketika citra sebelahnya ditampilkan juga sehingga kelihatan rona akan seragam.

⇒ Simpan dengan menekan tombol save working LUT

(22)

⇒ Klik Add Image To Mosaic File untuk menambahkan image pada rangka yang telah kita definisikan

⇒ Ulangi langkah yang sama untuk citra kedua, dimulai dari Select image to Add, pilih image kedua

Perlu diperhatikan ketika kita melakukan color balancing, bandingkan terus dengan melihat preview dengan citra ke satu sampai didapat keseragaman antar citra yang overlap tadi.

Jika terjadi gap, edit cutline ke daerah yang menurut kita seragam, jika fatal, anda perlu untuk melakukan rektifikasi kembali, Karena hal ini bisa disebabkan pengoreksian yang kasar.

⇒ Lihat hasilnya di focus atau image view dengan nama file sama dengan yang didefinisikan tadi.

(23)

P

4

Pemotongan Citra Satelit

Ke NLP

ada dasarnya proses Pemotongan menggunakan PCI Orthoengine ini merupakan proses lanjutan dari citra hasil Mosaic, Adakalanya kita perlu memotong citra agar sesuai dengan keperluan kita dalam melaksanakan kegiatan berikutnya, dan dapat dilakukan pekerjaan NLP demi NLP untuk keperluan Vektorisasi.

Sebelum melakukan pemotongan citra di transformasi (bila diperlukan) sesuai system koordinat yang akan kita gunakan baik UTM/TM3o

(24)

Pemotongan Menggunakan focus

Buka terlebih dahulu panel pemotong yaitu pilih menu Tools Æ Clipping/Subsetting..

maka akan muncul panel Clipping/Subsetting seperti berikut :

⇒ Masukkan pada sub panel input, untuk file klik browse file yang akan dipotong kemudian setelah muncul file tree di bawah tulisan Available Layers, pilih layer mana yang akan diikutkan dalam pemotongan, jangan lupa memberi tanda centrang Karena

(25)

⇒ Pada sub panel output, untuk file klik browse, namai serta dimana file hasil potongan akan disimpan, jangan lupa apa format yang anda inginkan..

⇒ Pada sub panel Define Clip region terdapat combo box pilihan dengan arah panah ke bawah di sebelah kanannya, ada beberapa cara pemotongan yaitu:

User enter Coordinate, yaitu menggunakan koordinat yang dapat kita tentukan dan hal ini terbagi beberapa cara juga yaitu:

Raster Extent (batas koordinat disesuaikan dengan ukuran raster citranya dalam pixel/line), Geocoded Extents ( disesuaikan dengan batas koordinat Geocode misal koordinat utm) , Long/Lat Extents(batas ukuran disesuaikan dengan koordinat lintang dan bujur/koordinat geografis), Raster Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi dalam pixel/line), Geocoded Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi citra dalam koordinat geocode)

Pada mode tersebut diatas, pada sebelah kanan preview , tombol tombol akan bersifat aktif yaitu tombol: Square (bentuk potongan kotak), Overview (bentuk potongan semua areal citra pada preview), Bisect (pemotongan dilakukan pada kotak seperempat citra) serta arah panah untuk menggeser kotak pemotongan yang dapat dilihat pada preview. Kita juga dapat menarik garis kotak yang ada pada preview sesuai keinginan kita.

Di bawah preview klik tiling output maka panel subset ini akan meluas dengan bertambahnya fungsi tombol dan combo box, sub panel ini maksudnya fasilitas untuk menentukan banyaknya potongan serta overlap antar potongan yang dapat kita lakukan. Fasilitas ini berlaku untuk semua cara pemotongan.

Select a file

Pemotongan dilakukan pada daerah sesuai dengan bentuk file yang kita miliki, dalam hal ini pemotongan akan berbentuk kotak sesuai batas terluar file yang kita miliki Select a clip layer

Pemotongan dilakukan dengan batas pemotongan layer yang kita miliki berbentuk polygon, jika kita centrang opsi Clip Using Selected shapes only (maksudnya kita harus buka filenya tersebut pada focus) pilih layer yang berisi polygon untuk batas pemotongan (banyak tidak masalah) kemudian select polygon-poligonnya tersebut sehingga tinggal kita memilih pilihan yaitu extent (hasil akan berbentuk kotak sesuai batas polygon terluar) dan shape(s)boundary (hasil akan mengikuti boundary/keliling polygon yang merupakan bats pemotongan tadi)

Select a name Region

Pemotongan dilakukan berdasarkan nama region yang kita miliki yang dapat dilihat pada map view focus

(26)

Use current view

Pemotongan berdasarkan view yang terlihat pada focus

Penulisannya: koordinat Upper left(kiri atas) koordinat lower right(kanan bawah) alamat file pada folder mana file potongan akan disimpan misalkan koordinat yang akan kita tentukan dimana upper left nya (2,10) dan lower rightnya (10,2) serta akan disimpan pada C:/potongan/potongan.pix, maka penulisannya:

2 10 10 2 C:\potongan\potongan.pix ... …. … … ………

... …. … … ………

Jangan lupa kita memperhitungkan overlap bila kita bermaksud agar potongan tersebut ada overlapnya, jika potongannya banyak, akan lebih mudah menggunakan MS Excel. Misalkan dengan koordinat di atas kita akan melakukan overlap sebanyak 2 maka: 0 12 12 0 C:\potongan\potongan.pix

... …. … … ……… ... …. … … ………

(27)
(28)

P

5

Dijitasi On Screen

ada dasarnya proses Pembuatan peta dasar pertanahan dalam format digital vector ditujukan untuk dapat membuat, menyusun, dan menyajikan data/peta bidang tanah dan data/peta tutupan lahan/landcover, disamping data spasial unsur geografi atau unsur rupabumi dengan metode visual interprestasi dengan stereo image, tetapi karena adanya citra mono maka proses yang dilakukan digitasi on screen bisa pada AutoCad atau summit menggunakan orthoview.

Digitasi Menggunakan Autocad Map

⇒ Dijitasi dilakukan pada Program AutoCad, citra hasil potongan dalam proyeksi UTM/TM3o tergantung kebutuhan kemudian di buka dalam menu Map, image : insert

Untuk memenuhi standarisasi layer maka dalam Autocad Map ini telah di lengkapi menu/tool standarsisi layer yang sesuai dengan kebutuhan BPN.

(29)

Digitasi Unsur Perhubungan / Transportasi

Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Transportasi.

Unsur perhubungan / transportasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya melebihi 10 M dengan garis ganda, unsur perhubungan di digit berdasarkan kelas/jenis jalan, untuk memudahkan klasifikasi kelas/jenis jalan digitlah jalan-jalan yang tertinggi dulu kelas/jenis jalan nya, seperti klasifikasi jalan di bawah ini :

• Jalan Arteri / Jalan Utama

• Jalan Kolektor / Jalan Penghubung • Jalan Lain

(30)

⇒ Digitasi Unsur Perairan

Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Perairan

• Sungai, anak sungai, kanal irigasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya melebihi 10 M dengan garis ganda.

• Danau, kolam, laguna, tambak dan reservoir akan ditampilkan dengan garis batas air,

• Sumur, mata air, air terjun, dam, hanya dimana berguna sebagai petunjuk. • Garis pantai .

(31)

⇒ Digitasi Unsur Bangunan dan Pemukiman

Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Bangunan

• Bangunan tunggal baik sendiri maupun terpencar dengan ukuran 5m x 5m akan di digit sesuai dengan bentuk aslinya (cloase polyline).

• Bangunan di anggap terpencar bila terpisah satu sama lain dan akan di digit dalan bentuk point.

• Kumpulan Bangunan apabila jarak antara tepi bangunan lebih kecil dari 2 meter, diambil sebagai satu blok bangunan, sebaliknya apabila lebih besar dari 2 meter diambil sebagai bangunan tunggal.

(32)

• Permukiman adalah suatu daerah yang di bangun oleh manusia (built-up area) yang memiliki ukuran minimal 2.5 mm x 2.5 mm harus diplot pada skala peta (atau 25 m x 25 m peta skala 1 : 10.000).

• Bangunan penting seperti tempat Ibadah, Jembatan, Terowongan, Stasiun Radio, Menara Repeater Telekomunikasi Seluler, Sumur Minyak, Sumur Gas, Pelabuhan Laut dan Lapangan Terbang akan diindikasi dengan garis (close polyline), point, symbol dan anotasi yang sesuai.

⇒ Digitasi Unsur Vegetasi/Tutupan Lahan

(33)

Untuk Membuat garis tutupan lahan klik menu Garis Penutup Lahan, dan isilah dengan atribut sesuai dengan interpretasi pada saat mendigit pada area tutupan lahannya.

Unsur vegetasi dan tutupan lahan yang diambil/di digit dibatasi sampai kategori yang utama, yaitu : • Hutan • Hutan Rawa • Rawa • Kebun / Perkebunan • Semak Belukar • Tegalan • Tanah Kosong • Sawah • Padang Rumput

(34)

⇒ Koreksi Kesalahan Hasil Digitasi

Pilih menu Map Æ TooL Æ Drawing Cleanup

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select object

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select action, parameter yang dipilih untuk memeriksa kesalahan yaitu sebagai berikut ;

Delete Duplicate Object (Menghapus data ganda bisa berupa garis / point)

• Erase Short Object (Menghapus data garis yang lebih panjang dan tidak snap pada garis lain)

(35)

• Extend Under Short Object (menambah / menyambung / menempatkan garis yang kurang dan tidak snap kepada garis yang lain)

• Snap Clustered Node ( Memotong dan membuat node pada objek garis yang saling berpotongan/bersilangan)

• Parameter Toleransi 1 meter • Ceklist menu Interaktive

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih error maker, dalam menu ini kita bisa melihat bentuk symbol dari parameter kesalahan yang kita masukan dan bisa merubah warna dan jenis symbol sesuai dengan keinginan kita.

(36)

Setelah muncul menu Drawing Cleanup Errors, pilih menu Mark All,

Symbol kesalahan yang terkoreksi oleh Proses Drawing Clean Up

(37)

⇒ Entry / Penambahan Data dari Data Sekunder o Entry / Input Text

Inputing text dari data sekunder dengan cara menagging ke dalam data grafis, yang berfungsi sebagai keterangan suatu objeck/daerah, seperti nama kampung, nama sungai, nama propinsi, kabupaten, Kecamatan, dll.

Pada Autocad pilih menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Toponimy – Text Atribut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

o Update Data Planimetris

Update data planimetris adalah menambah data, dan merubah dengan hasil data Data Sekunder, seperti : merubah kelas jalan, Membuat garis batas administrasi, dll.

(38)

⇒ Edgematching Antar NLP / Blok Area Kerja

• Edgematching harus dilakukan supaya tergajaganya keselarasan data geometry. • Teknik edgematching harus di gunakan suatu lembar peta terhadap beberapa

Referensi

Dokumen terkait

Nama saya Stefanus Satria Adi Dharma, mahasiswa semester VIII Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, yang saat ini sedang melakukan penelitian tentang

Agardapat berpikir logis, maka harus dipahami dalil logika yang merupakan peta verbal yangterdirimengurutkan ( ordering ), membandingkan ( comparing ), mengontraskan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 02 Ketapang mengenai penerapan pembelajaran menggunakan metode bercerita, untuk

Untuk lebih memantapkan pelaksanaan Visi Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM tahun 2016-2021 yaitu : “Terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang

Gagal ginjal Kronik Merupakan Kerusakan Ginjal Progresif yang berakibat fatal dan di tandai dengan uremia (urea dan Limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta

Sistem pertahanan kita dari jalur respons imun alamiah, juga dibekali dengan reseptor#reseptor "ang mampu mengenal “keasingan” seperti reseptor mannosa mengenali mannosa

Alternatif jawaban terhadap lingkungan kerja, insentif dan produktivitas kerja dengan pilihan jawaban pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut :.. Nilai SS = Sangat Setuju

Pengembangan basis data imunisasi dasar lengkap dan lanjutan batita di Puskesmas Blega Kabupaten Bangkalan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas data dan informasi