• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MESIN PEMASAK DAN PENGADUK BUMBU SOTO DENGAN KAPASITAS 20KG / PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN MESIN PEMASAK DAN PENGADUK BUMBU SOTO DENGAN KAPASITAS 20KG / PROSES"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN MESIN PEMASAK

DAN PENGADUK BUMBU SOTO DENGAN KAPASITAS 20KG / PROSES

Daryadi*, Ali Sai’in, Kevin Yoga Rahadianto, Lutfi Agustian, Maya Fitriyastuti, Wildan Fadli Dwi Saputra

Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto S.H., Tembalang, Semarang, 50275

*E-mail: daryadi@polines.ac.id Abstrak

Soto merupakan salah satu makanan khas di Indonesia yang banyak di jumpai di berbagai daerah. Pada proses pembuatan bumbu SSoto ini terdapat banyak langkah, salah satunya yaitu proses pemasakan dan pengadukan. Pada industry rumahan proses pemasakan dan pengadukan masih manual atau menggunakan tenaga manusia sehingga membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang cukup lama. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat mesin pemasak dan pengaduk bumbu soto sistem mekanik dengan kapasitas 20kg/proses menggunakan motor daya 0,5 HP. Metode yang digunakan dalam proses perancangan adalah metode model Shigley – Mitchell. Analisis penyaringan konsep dan penilaian konsep dengan metode yang dikembangkan oleh Stuart Pugh pada tahun 1980-an. Data percobaan dilakukan di salah satu UMKM “warung soto gobyos bu sum” di Kudus. Hasil pemasakan dan pengadukan yang efektif didapat dengan kapasitas 20 kg untuk sekali prosesnya dan membutuhkan waktu 3 jam serta kecepatan putaran 35 Rpm.

Kata Kunci: bumbu soto; pemasakan; pengadukan.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai suku, adat dan budaya. Banyak destinasi wisata adat maupun budaya yang dilirik oleh turis dunia maupun lokal. Keberagaman ini merupakan ciri khas kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hampir setiap suku di Indonesia mempunyai ciri khas masing – masing, salah satunya adalah makanan.

Makanan khas yang sekaligus dapat dikatakan sebagai penciri identitas kelompok masyarakat bersangkutan. Makanan khas Indonesia kaya akan beraneka bumbu dan rempah – rempah dapat diharapkan menjadi potensi yang sulit untuk ditiru negara – negara lainnya didunia mengingat keunikan dan keberagamannya. Salah satu kuliner khas

Prosiding Seminar Nasional NCIET Vol.1 (2020) A118-A125

1st National Conference of Industry, Engineering and Technology 2020,

(2)

di kota Kudus yang bergerak dibidang pangan dan konsentrasi dipembuatan soto, memerlukan rata rata 500 porsi per harinya di salah satu outlinenya. Sehingga kebutuhan bumbu yang di olah setiap harinya mencapai 1,5 kg.

Bumbu soto merupakan perpaduan dari berbagai tanaman rempah- rempah yang dicampurkan menjadi satu kemudian dimasak hingga matang. Pada proses pemasakan tersebut akan dihasilkan bumbu soto yang berwarna kuning kecoklatan. Setiap daerah memiliki racikan rempah-rempah yang berbeda untuk bumbu soto. Bahan dasar untuk membuat bumbu soto sendiri adalah bawang putih, kunyit, bawang merah, dan merica. Berdasarkan latarbelakang permasalahan tersebut, peneliti bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pemasak dan pengaduk bumbu soto dengan kapsitas 20 kg/proses.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang ada, diperlukan alternative desain mesin yang nantinya akan dijadikan pertimbangan untuk menentukan mesin yang akan dibuat. Pemilihan desain berdasarkan nilai atau kriteria desain yang telah ada. Kriteria yang harus terpenuhi dalam pembuatan mesin pembuat dan pengaduk bumbu soto antara lain: a) mampu menghasilkan bumbu soto, b) konstruksi mesin sederhana, c) pengoprasian tidak memerlukan operator khusus dan aman bagi operator. Sedangkan kriteria yang diharapkan antara lain: a) mudah dalam perawatan dan perbaikan, b) biaya komponen mesin tidak mahal, c) penampilan menarik, d) menghasilkan bumbu soto lebih efisien dan cepat, e) dapat digunakan untuk industri rumah tangga, f)ergonomis dan mudah penggunaannya.

Mesin didesain untuk dapat melakukan pengadukan dengan pisau pengaduk yang dipasangkan keporos yang terhubung dengan motor listrik horisontal yang berada di bagian belakang. Rotasi motor ditransmisikan oleh sabuk dan puli sebelum ditranmisikan ke poros. Poros dipasang vertical center dengan wajan dan rangka. Rangka mesin ini menggunakan profil L. Poros pengaduk dan pisau pengaduk menggunakan bahan stainless

(3)

Gambar 1. Desain Mesin Pemasak dan Pengaduk Bumbu Soto

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pengerjaan komponen merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat suatu mesin sebelum dilakukan suatu perakitan, dimana langkah-langkah tersebut dilakukan berdasarkan teori dan pengalaman dalam bidang pemesinan. Dengan menentukan langkah- langkah pengerjaan tersebut dapat diperkirakan waktu dan biaya pengerjaan.

Tabel 1. Proses perakitan komponen

No Proses Pengerjaan Alat Ilustrasi Gambar Waktu

1. Mempelajari gambar kerja - 15 menit

2. Siapkan rangka ,tatakan kompor dan kompor, lihat pada gambar

(4)

kompor pada rangka, lihat pada gambar

4. Siapkan motor listrik ½ HP, reducer, pulley, belt dan rangka, lihat pada gambar

(5)

5. Rangkai motor listrik ½ HP, reducer, pulley, belt dengan rangka, lihat pada gambar

- Kunci pass 12

20 menit

6. Siapkan poros dan rangka, lihat pada gambar

- 5 menit

7. Rangkai poros dan reducer yang telah terpasang pada rangka, lihat pada gambar

-Kunci pass 12 10 menit

8. Siapkan cover dan pasang pada rangka, lihat pada gambar

(6)

9. Rangkai cover dengan rangka, lihat pada gambar

-Obeng 5 menit

10. Siapkan sudu pengaduk, poros dan rangka, lihat pada gambar

- 5 menit

11. Rangkai sudu pengaduk dan poros pada rangka, lihat pada gambar

-Kunci pass 10 -Obeng

(7)

12. Siapkan wajan dan rangka, lihat pada gambar

- 5 menit

13. Letakkan wajan pada rangka, lihat pada gambar

- 2 menit

14. Pasang selang, regulator dan tabung gas,

-Obeng 10 menit

KESIMPULAN

Dari keseluruhan proses rancang bangun mesin pemasak dan pengaduk bumbu soto, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Hasil rancang bangun mesin pemasak dan pengaduk bumbu soto :

Gambar 2. Mesin Pemasak dan Pengaduk Bumbu Soto Daya Motor ½ HP Panjang : 950 mm

(8)

Kecepatan Putar : 35 Rpm

Waktu Pengadukan : 20Kg/Proses ( 3 Jam)

Hasil Pengadukan : Sama dengan hasil pengadukan manual namun hasil lebih cepat matang dan efisiensi waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Herjanto. 2008.Manajemen operasi, edisi 4. Jakarta: PT Grasindo

Haryanto, Agus. 2005.Perpindahan Panas (Heat Transfer). Jakarta: Graha Ilmu Ukuran Khurmi RS Gupta, JK.. 1982. Text Book of Machine Design Eurasia. New Delhi: Publising

House, ltd Ram Nagar

Khurmi RS Gupta, JK. 2005. Text Book of Machine Design Eurasia. New Delhi: Publising House, ltd Ram Nagar

Prasetya, H. dan Lukiastuti, F. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: MedPress. Purwo, Ignatius. 2003. Perpindahan Kalor. Bandung : Bina Cipta

Sato, G. Takeshi, N. Sugiarto H. 1994. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Shigley, Joseph E dan Larry D. Mitchell. 1994. Perencanaan dan Pemilihan Elemen

Mesin. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Sularso, K. Suga., 1994. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Sularso, K. Suga., 2002. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Suryanto. 1995. Elemen Mesin I. Bandung: Politeknik Negeri Bandung

Widyanto, D.K, Dkk. 2018. Rancang Bangun Mesin Pemasak dan Pengaduk (Kristilisasi)

Gambar

Tabel 1. Proses perakitan komponen
Gambar 2. Mesin Pemasak dan Pengaduk Bumbu Soto Daya Motor ½ HP  Panjang                      : 950 mm

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis

Kondisi otot punggung yang kokoh dan kuat ini membantu Badak sumatra dalam aktifitas menggerakkan tubuh pada saat berkubang dalam lumpur dan juga menyokong rigiditas

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sekarang yaitu penelitian sekarang tidak mendeskripsikan aspek komunikasi akan tetapi memberikan saran implikasi

Selain itu, terdapat perbedaan variabel independen untuk menilai penyebab stres kerja, penelitian terdahulu menilai penyebab stres kerja berdasarkan kebisingan,

Siuasi yang digambarkan masuk akal/logis Isi disajikan dengan bahasa yang baik Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap hasil analisis tersebut.. Penutup disajikan dengan

Dengan hasil belajar dari sumber literatur, bimbingan, analisa survey kebutuhan dengan pendekatan mengenai ruang publik yang baik dan melakukan eksplorasi desain

stabilizer pati talas lokal dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap total keasaman yogurt yang diproduksi pada

Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah telah meningkatkan pengetahuan siswa dan guru-guru yang ada dilingkungan Sekolah Dasar Muhammadiyah tentang sampah,