• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN DESAIN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PUBLIKASI PADA PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DAN DESAIN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PUBLIKASI PADA PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DAN DESAIN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN

PUBLIKASI PADA PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Mukhyidin

12.11.6741

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

ANALYSIS AND WEBSITE DESIGN AS MEDIA INFORMATION AND PUBLICATION FOR REGIONAL BOARD OF NAHDLATUL ULAMA THE SPECIAL REGION OF

YOGYAKARTA

ANALISA DAN DESAIN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PUBLIKASI PADA PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA Mukhyidin Heri Sismoro Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of information technology today is rapidly increasing. Modern man can not be separated by information technology in their daily lives. Almost all the elements that made human life is always associated with information technology as a support tool that is very important. NU as the largest mass organization in Indonesia could also implement and utilize information technology to support all programs and activities carried out included in the board region in Yogyakarta.

During this time, media information and publication owned by the regional board Nahdlatul Ulama (PWNU) The Special Region of Yogyakarta is not maximized and only use the media pickup. This method can be replaced by utilizing internet technology using the website. Use of the website will support the spread of information widely, quickly, easily and efficiently.

In this research, a website created to provide various types of applications required by PWNU DIY as media information and publications such as organization and management profiles, news, sermon, the agenda, announcements and polls.

(4)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan internet yang sangat bermanfaat ini juga mengubah gaya hidup masyarakat baik person maupun kelompok atau organisasi. Banyak person dan organisasi yang memanfaatkan internet sebagai media informasi. Pemanfaatan media ini di samping merupakan tuntutan zaman, juga menjadi sarana yang efektif dan jitu dalam menyampaikan informasi dan publikasi. Salah satu dari organisasi yang membutuhkan internet sebagai media informasi dan publikasi adalah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi massa terbesar di Indonesia yang mempunyai cabang di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Nahdlatul Ulama di Yogyakarta digerakkan oleh seperangkat elemen keorganisasian di bawah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY).

2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu1.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya2.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah kumpulan peranti keras, peranti lunak, data orang dan prosedur yang saling bekerja sama untuk menciptakan informasi yang berkualitas. Sistem informasi mendukung aktivitas harian, jangka pendek dan jangka panjang dari pengguna3.

2.4 Konsep Dasar Basis Data

1 Jogiyanto HM. 2005. Analisis Dan Desain Sistem informasi : Pendekatan terstruktur teori dan

praktek aplikasi bisnis, (Yogyakarta : ANDI), hal. 1.

2 Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. (Jakarta : Salemba Infotek). hal. 243. 3 Shelly dkk. 2007. Discovering Computers, Menjelajah dunia komputer Fundamental. (Jakarta :

(5)

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah4.

2.5 Konsep Dasar Internet

Internet merupakan sebuah kumpulan global (mendunia) ribuan jaringan komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission Control

Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit

dan paket radio. Jadi, jarak jangkauannya tidak terbatas5.

2.6 Konsep Dasar Website

WWW (World Wide Web) atau website atau disingkat web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext

Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF,

JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV) dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World). Web dapat diakses oleh perangkat lunak client

web yang disebut browser6.

2.7 Tinjauan Perangkat Lunak

Web server yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Apache Friends

XAMPP (Basis Package) version 1.7.3. Web Editor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adobe Dreamweaver CS3.

Perangkat lunak web browser digunakan dalam penelitian ini sebagai perangkat untuk menampilkan hasil desain web yang dibuat. Program web browser (penjelajah web), atau biasa disebut browser, adalah peranti lunak aplikasi yang dapat digunakan untuk mengakses dan melihat halaman-halaman web. Untuk dapat menjelajah web, diperlukan komputer yang terhubung ke Internet dan memiliki program penjelajah web.

4

Fathansyah. 1999. Basis Data. (Bandung : Informatika). Hal. 4.

5 Budi Sutedjo, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet : Konsep dan Aplikasinya.

(Yogyakarta :ANDI), hal. 23.

6

(6)

Contoh yang paling banyak digunakan di PC dari program ini adalah Internet Explorer, Netscape, Mozilla, Firefox, Opera dan Safari7.

3. ANALISIS 3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Sejarah Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1334 H pada saat diadakan pertemuan di rumah KHA. Wahab Hasbullah di Surabaya. Pertemuan tersebut diantaranya dihadiri oleh KHM. Hasyim Asy’ari, KHM. Bisyri sansuri, KHR. Asnawi, KH. Ma’shum, KH. Ridwan, KH. Nawawi, KH. Nahrawi, KH. Abdullah Ubaid, KH. Alwi Abdul Aziz, KH. Halim, KH. Ndoro Muntaha, KH. Dahlan Abdul Qahar dan KH. Abdullah Faqih. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting, diantaranya adalah;

Pertama, meresmikan dan mengukuhkan berdirinya KOMITE HIJAZ, dengan masa tugas sampai delegasi yang diutus menemui Raja Abdul Aziz ibn Saud kembali ke tanah air. Tugas utama utusan ini adalah menghadap secara langung kepada Raja ibn Saud untuk menyampaikan tuntutan agar ajaran-ajaran madzhab empat tetap dihormati dan melakukan observasi sejauh mana kebangkitan Islam berjalan, terutama setelah runtuhnya Sultan Turki.

Kedua, membentuk jam’iyah sebagai wadah persatuan para ulama dalam tugasnya memimpin umat menuju izzul Islam wal Muslimin yang diberi nama Nahdlatul

Ulama (NU). Secara singkat jam’iyah ini bertujuan untuk membina terwujudnya masyarakat Islam berdasarkan faham ahlussunnah wal jama’ah

Ketiga, pembentukan NU sebagai organisasi didorong oleh prinsip almuhafadhatu

‘ala al-qadimish shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah (mempertahankan hal lama yang

baik dan mengambil hal baru yang lebih baik) yang selama ini menjadi pegangan ulama. Berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama dilatar belakangi oleh berbagai persoalan, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dalam konteks dunia internasional, kelahiran NU setidaknya dilatar belakangi oleh dua kejadian besar, yakni dihapuskannya kekhalifahan Islam oleh penguasa Turki dan serbuan kaum wahabi ke Makkah. Sedangkan dalam konteks nasional, kelahiran NU merupakan respons atas dinamika sosial-politik yang melanda kelompok umat Islam Nusantara, serta kebijakan penjajah Hindia Belanda yang sangat membatasi interaksi umat Islam Indonesia dengan umat Islam di penjuru dunia, termasuk pembatasan untuk melaksanakan ibadah haji.

3.1.2 Kilas PWNU DIY

7

(7)

Nahdlatul Ulama di Daerah Istimewa secara organisatoris telah berkembang pada awal tahun 1930-an, ditandai dengan pelantikan KH Imam Wonokromo, Pleret, Bantul, sebagai ketua pertama NU Cabang DIY oleh KHA Wahab Hasbullah mewakili HBNO (Hoofdbestuur NU) atau Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Saat ini, kepengurusan Nahdlatul Ulama di DIY beserta badan-badan otonomnya telah terbentuk di tingkat propinsi (Pengurus Wilayah), 4 Kabupaten dan 1 Kota (Pengurus Cabang), 83 Kecamatan (Pengurus MWC dan Anak Cabang), dan hampir di seluruh Desa / Kelurahan di DIY (85 % - Pengurus Ranting). Di beberapa tempat juga telah terbentuk kepengurusan tingkat pedukuhan (Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama). Sekretariat Pengurus Wilayah NU Propinsi DIY bertempat di Jl. MT Haryono 40-42 Yogyakarta, Telp/Faks 0274-411911.

3.1.3 Visi Dan Misi

Visi dan Misi Nahdlatul lama dalah sebagai berikut :

a. Di bidang organisasi melakukan penguatan jam’iyyah (Capacity building), baik melalui kegiatan pelatihan, training, workshop, upgrading, networking, maupun lainnya.

b. Di bidang agama, mengupayakan terlaksananya ajaran Islam yang menganut faham

Ahlussunnah wal Jamaah dan menurut salah satu madzhab empat, melalui dakwah

Islamiyah dan amar makruf nahi munkar.

c. Di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi muslim yang taqwa, berbudi luhur, berkarakter, berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna bagi agama, bangsa dan negara, melalui jalur pendidikan formal, non formal dan kegiatan budaya yang dinafasi nilai-nilai Islam.

d. Di bidang sosial, mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi rakyat Indonesia.

e. Di bidang ekonomi, mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi untuk

pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil-hasil pembangunan, dan mengutamakan tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.

f. Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah.

(8)

3.1.4 Kepengurusan Dan Struktur Organisasi

Struktur kepemimpinan pengurus Nahdlatul Ulama dari tingkat Pengurus Besar (Nasional) hingga tingkat Ranting (Desa / Kelurahan) dan Pengurus Anak Ranting (pedukuhan) terdiri dari beberapa elemen, sebagai berikut:

a. Mustasyar. Mustasyar adalah para ulama atau tokoh yang telah memberikan dedikasi/pengabdian dan loyalitasnya kepada Nahdlatul Ulama. Mustasyar bertugas/berwenang memberikan nasihat kepada pengurus NU menurut tingkatannya, baik diminta atau tidak.

b. Syuriyah. Syuriyah adalah pemimpin tertinggi NU sebagai pembina, pengendali, pengawas dan penentu kebijakan NU. Syuriyah juga bertugas / berwenang memberikan petunjuk, bimbingan dan pembinaan pemahaman, pengamalan dan pengembangan ajaran Islam berdasar faham Ahlussunnah wal Jamaah, baik di bidang akidah, syari’ah maupun akhlak / tasawuf.

c. Tanfidziyah. Tanfidziyah merupakan pelaksana tugas-tugas organisasi yang digariskan oleh Syuriyah. Tanfidziyah mempunyai kewajiban memimpin jalannya organisasi dalam melaksanakan program jam’iyah, di samping membina dan mengawasi kegiatan perangkat organisasi yang berada di bawahnya.

Sesuai dengan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga NU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY memiliki 3 perangkat organisasi, yakni :

a. Lembaga.

Lembaga merupakan perangkat departementasi organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan NU berkaitan dengan suatu bidang tertentu. Lembaga-lembaga dimaksud adalah: Lembaga Dakwah (LDNU), Lembaga Pendidikan (LP Ma’arif), Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI), Lembaga Perekonomian (LPNU), Lembaga engembangan Pertanian (LP2NU), Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKKNU), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam/LKPSM), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH-NU), Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi), Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah (LAZISNU), Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWPNU), Lembaga Bahtsul Masail (LBM), Lembaga Takmir Masjid Indonesia (LTMI), Lembaga Kesehatan (LKNU), dan Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim (LPBI)

b. Lajnah.

Lajnah merupakan perangkat organisasi untuk melaksanakan program NU yang memerlukan penanganan khusus. Lajnah-lajnah yang dibentuk dalam kepengurusan NU DIY Masa Khidmat 2011-2016 ada 3, yakni; Lajnah Falakiyah (Mengelola masalah ru’yah, hisab dan pengembangan ilmu falak), Lajnah Ta’lif wan-Nasyr

(9)

(Mengembangkan Penulisan, penerjemahan, penerbitan dan media informasi), Lajnah Pendidikan Tinggi (Mengembangkan pendidikan tinggi).

c. Badan Otonom.

Badan otonom merupakan perangkat organisasi yang berfungsi melaksanakan kebijakan NU yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Badan otonom di lingkungan PWNU DIY adalah : Muslimat NU (organisasi perempuan NU). Gerakan Pemuda Ansor (gerakan pemuda Ansor). Fatayat NU (perempuan muda NU). Ikatan Pelajar NU (IPNU). Ikatan Pelajar Puteri NU (IPPNU), Jam’iyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jataman) Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadh (JQH). Ikatan Sarjana NU (ISNU). Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi). Pagar Nusa (seni bela diri).

3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan mengunjungi kantor PWNU. Metode lain yang digunakan adalah wawancara dengan anggota kepengurusan PWNU. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem penyampaian informasi dan publikasi pada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istiewa Yogyakarta belum menggunakan media internet dan aplikasi website. Media informasi dan publikasi yang digunakan adalah media cetak seperti brosur dan paper yang diselenggarakan sesuai kebutuhan.

3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem

Metode yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis kelemahan sistem lama pada PWNU DIY adalah metode PIECES, yaitu menganalisis dari segi performa/kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi dan layanan. Hasil analisis PIECES inilah yang akan digunakan sebagai pijakan dalam merancang sistem yang baru. Sebagai pelengkap analisis untuk mempermudah mengetahui dampak kemajuan pada sistem yang akan dibuat, penulis membuat tabel FIG (Feasibility Impact Grid).

3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis Kebutuhan sistem digunakan untuk menguraikan kebutuhan-kebutuhan dalam membangun sistem yang baru termasuk dalam hal aplikasi, perangkat keras, perangkat lunak dan kebutuhan pengguna.

(10)

Aplikasi yang dibutuhkan organisasi dalam pembuatan website dibagi dalam tiga kategori aplikasi yaitu Aplikasi informasi dan publikasi, Aplikasi interaktif dan Aplikasi pendukung.

Perangkat keras yang dibutuhkan dalam proses pembuatan website dan menjalankan sistem adalah sebagai berikut : Motherboard GA H61MS2P intel 1155, Intel I3 2120 3.3 GHz, Harddisk SEAGATE 250 GB, DVD RW SAMSUNG 22 X, Memory VISIPRO 1 GB PC 6400, Power Suply INFINITY 500 Watt, Casing Dazumba Di 100, Monitor NS 17” LCD, Mouse & Keyboard.

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pembuatan website dan pengembangan sistem adalah : Sistem Operasi Windows 7, Adobe Dreamweaver CS3, Apache Friends XAMPP (Basis Package) version 1.7.3, Adobe Photoshop CS3, Google Chrome, IE, Mozilla Firefox.

Pengguna yang akan meggunakan sistem baru ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Admin sebagai pegelola aplikasi dan tampilan, User Redaktur sebagai pengelola konten informasi dan publikasi dan User umum atau pengunjung sebagai pegakses dari pihak luar.

3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan sistem di lakukan dengan menganalisa pada kelayakan teknologi, hukum, operasional dan kelayakan ekonomi. Analisis kelayakan system pada analisis ekonomi diperkuat dengan analisis biaya manfaat dengan beberapa metode seperti Metode Periode Pengembalian (Payback Period), Metode Pengembalian Investasi (Return Of Investment) dan metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value).

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Proses

Perancangan proses dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajarinya untuk disusun menjadi struktur data yang teratur sesuai sistem yang akan dibuat dan dapat memberikan kemudahan dalam proses pembuatan sistem. Tujuan selanjutnya adalah untuk melakukan evaluasi terhadap sistem lama dan merumuskan sistem baru secara rinci. Pada akhirnya perancangan proses bertujuan untuk menyusun kriteria tampilan sistem baru yang akan dibuat agar lebih mudah dalam melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi. Perancangan proses dalam

(11)

penelitian ini dilakukan dengan model perancangan visual atau grafis yaitu flowchart, diagram konteks dan Diagram Alir Data.

ADMIN SISTEM WEB

PWNU DIY USER Redaktur USER Pengunjung Iput data

Kelola website Input informasi

Informasi data

Kelola website Informasi Website

Informasi Layanan Website Akses Informasi, Input Informasi interaktif

3.3.2 Perancangan Basis Data 3.3.2.1 Normalisasi

Perancangan basis data pada penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada perancangan proses yang telah dibuat sebelumnya. Setelah data diidentifikasi dan kebutuhan tabel sudah diklasifikasi maka selanjutnya dilakukan proses normalisasi.

Normalisasi bertujuan merestruktur perancangan basis data sehingga dapat menghindari terjadinya masalah pada perancangan basis data. Proses normalisasi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu : Bentuk Normal Pertama, Betuk Normal Kedua dan Bentuk Normal Ketiga.

Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika setiap tabel mempunyai field atau atribut atomic, yaitu tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. Bentuk normal kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama dengan syarat bentuk normal pertama telah terpenuhi. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key) sehingga untuk normalisasi bentuk kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. Bentuk normal ketiga merupakan tahap penyempurnaan sebelum tabel-tabel direlasikan. Bentuk normalisasi kedua sudah terpenuhi dan semua field bergantung pada atribut kunci secara menyeluruh dan pada bentuk ketiga ini sudah ditentukan foreign key.

(12)

Hasil dari proses normalisasi yang telah dilakaukan kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan tabel yang satu dengan tabel yang lain. Relasi antar tabel ini dibuat sesuai dengan kebutuhan pada perancangan proses dan normalisasi

3.3.2.3 Struktur Tabel

Struktur tabel dibuat untuk mempermudah pembacaan nama, tipe dan ukuran tabel yag akan dibuat. Dengan demikian, diharapkan kapasitas tabel dan ukurannya sesuai dengan kebutuhan dan terhindar dari kemubaziran ruang simpanpada database.

3.3.3 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka yang akan dibuat dalam sistem ini dikategorikan menjadi 2 yaitu perancangan antarmuka admin dan perancangan antarmuka pengunjung.

Antarmuka admin akan dirancang secara dinamis dan sederhana untuk memudahkan admin mengoperasikan tampilan halaman dan memaksimalkan ruang display pada monitor.

(13)

Perancangan antarmuka pengunjung dilakukan dengan mempertimbangkan tampilan akhir yang bisa menjadi alternatif bagi pembuat, pengguna dan pengembang sistem. Dalam hal ini, sistem yang akan dibuat memungkinkan untuk menampilkan antarmuka dengan desain dan tata letak yang berbeda. Rancangan antarmuka dengan desain berbeda ini merupakan adopsi dari sistem “theme” atau lebih populer dengan istilah “template”.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi

Implementasi adalah penerapan akhir dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bab ini menguraikan langkah-langkah implementasi dari analisis dan perancangan.

Implementasi awal adalah pembuatan database dengan mengaktifkan dan tabel-tabel yang dibutuhkan.

4.1.1 Implementasi Basis Data 4.1.1.1 Pembuatan Basis Data

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta kepada masyarakat dan bangsa, maka dilakukanlah penelitian yang diawali dari identifikasi permasalahan yang ada, kemudian dilakukan analisis dan perancangan sistem sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Selanjutnya dilakukan implementasi dan uji sistem dari rancangan yang sudah dibuat sebelumnya.

Untuk penelitian dan identifikasi masalah digunakan teknik observasi dan wawancara, adapun untuk analisis kelemahan sistem yang ada saat ini digunakan metode PIECES, yang dilengkapi dengan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan.

Dilanjutkan dengan perancangan sistem menggunakan Flowchart atau Bagan Alir dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) dilanjutkan dengan perancangan basis data menggunakan Entity Relational Diagram (ERD). Sebagai penyempurna perancangan sistem ditutup dengan rancangan antarmuka.

Tahap selanjutnya dilakukan implementasi program yang sudah dirancang dengan menggunakan aplikasi “Dreamweaver CS3” sebagai perancang web dan “Apache” sebagai perancang basis data. Adapun langkah-langkahnya diawali dari pembuatan database, tabel dan olah tabel yang dibutuhkan, kemudian dilanjutkan

(14)

pembuatan sistem tahap – demi tahap sesuai perancangan yang sudah ada. Setelah sistem selesai dibuat, dilakuan uji sistem dengan metode Black Box Testing, dan White

Box Testing untuk memastikan sistem yang telah dibuat tidak mengalami masalah atau

kendala. Sebagai langkah akhir dibuatlah manual program atau petunjuk penggunaan aplikasi.

5.2 Saran

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah system baru sebagai media informasi dan publikasi pada PWNU DIY berupa sebuah system website. Saran yang disampaikan untuk penelitian ini adalah :

1. Sistem yang telah dibuat adalah sistem yang dirancang untuk bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem yang lebih baik dan lebih sempurna, oleh sebab itu pengembangan sistem harus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. 2. Sistem sebaiknya dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak

terkait. Hal ini mengingat bahwa sistem web yang dibuat ditujukan untuk sebuah organisasi massa dimana pengguna website selain administrator adalah para pengurus, tim media, simpatisan ormas dan masyarakat umum.

3. Pemeliharan sistem secara berkelanjutan mutlak diperlukan agar sistem bisa terus dikembangkan, bermanfaat bagi semua pihak dan bisa menjadi bahan penelitian pendidikan pada masa yang akan datang.

4. Data dan informasi yang digunakan dan ditampilkan pada website harus memenuhi kriteria data yang baik yaitu akurat, tepat waktu dan relevan. Pihak PWNU DIY yang dalam hal ini Tim Media perlu melakukan penggalian data lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas akurasinya.

5. Penggalian data sebaiknya dilanjutkan sampai pada tingkat pengguna sehingga informasi yang dibutuhkan pengguna dapat diketahui. Hal ini penting dilakukan agar website mampu menyediakan konten yang lengkap dan relevan sesuai kebutuhan pengguna.

Demikian saran yang perlu disampaikan agar dapat diterima sebagai masukan. Semoga rancangan website ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan mendapatkan manfaat yang maksimal. Terima Kasih.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah. 1999. Basis Data. Bandung : Informatika.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo. 2000. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Haryanto, Bambang. Dasar Informatika & Ilmu Komputer, Disertai Aksi-aksi Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

HM, Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data.Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Kendall & Kendall. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Indeks.

Kendall & Kendall. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Indeks.

Shelly, dkk. 2007. Discovering Computers, Menjelajah dunia komputer Fundamental. Jakarta : Salemba Infotek.

Simarmata, Janner dan Iman Prayudi. 2006. Basis Data. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa WEB. Yogyakarta : ANDI.

Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Salemba Infotek.

Sutedjo, Budi, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet : Konsep dan

Aplikasinya. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Whitten, Jeffery L. dkk. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai keteguhan rekat tipe Interior I rata-rata tertinggi terdapat pada kayu lapis dengan kode P7 (keteguhan rekat tertutup, ekstensi 25% dan berat labur 130 g/cm 2 ) dengan

Dengan adanya aliran darah kolateral yang sempurna, maka perubahan ini mungkin semuanya menyebabkan deteksi suatu oklusi arteri serebri media ipsilateral dan juga dapat

Merupakan area pengolahan limbah domestik dengan menggunakan sistem off-site dengan kepadatan sedang yang juga merupakan kawasan bisnis ( Central Business District )

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis buat, adapun saran bagi pihak Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, yaitu penulis menyarankan: Dimensi tertinggi yaitu kejelasan pesan

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Data primer merupakan data secara langsung sebagai rujukan awal dan utama dalam suatu penelitian. untuk kitab pegangan yang menjadi rujukan sumber primer penulis adalah kitab

Penetapan tarif angkutan kontainer di Pelabuhan Belawan pada tahun 2011 dan 2012 yang dilakukan oleh perusahaan angkutan laut menjadi menarik untuk diteliti, apakah

Hasil pengamatan di lapangan selama eksplorasi menunjukkan adanya variasi gejala tanaman cabai terinfeksi Begomovirus secara visual di tiap daerah, mulai dari tingkat