• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 8, No. 1, Pebruari 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 8, No. 1, Pebruari 2020"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

31

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat

Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor

Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie

Haryanto

Guru SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie Email : haryanto.sma@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar tidak selamanya berjalan seperti yang diingkan, karena keberhasilan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Hal ini juga terjadi di SMA Negeri 1 Mutiara, di mana sebagian besar guru masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh ini bisa mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga banyak siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan masalah tersebut diatas peneliti akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model yang dikembangkan Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan, refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia Materi Sifat Koligatif Larutan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester II tahun ajaran 2018/2019 dimana subjek penelitiannya adalah siswa Kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara yang berjumlah 20 siswa. Data yang diperoleh untuk penelitian berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Sramble. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus dimana pada prasiklus nilai rata-rata kelasnya 61,92 dengan ketuntasan belajar 42,30%, dan pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 68,08 dengan tingkat ketuntasan 73,03% dan terus meningkat pada siklus II menjadi 76,31 dengan ketuntasan belajar mencapai 88,46%. Demikian juga aktivitas guru dan siswa terus meningkat setiap siklusnya. Simpulan dari penelitian adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kimia Materi Sifat Koligatif Larutan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara.

Kata Kunci : Kimia, hasil belajar, Tutor Sebaya PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa adalah suatu proses usaha yang dilakukan

(2)

32

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Pembelajaran menurut E. Mulyasa (2006: 255) pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pembelajaran kimia tidak lepas dari pengertian pembelajaran dan pengertian ilmu kimia itu sendiri.

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Konsep kimia merupakan konsep yang fenomenanya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, fenomena yang sering ditemui tersebut merupakan beberapa aplikasi yang berkaitan dengan lingkungan yang saat ini masih jarang dikaitkan dengan kemampuan literasi kimia siswa (Pudjiadi dalam Zuriyani, 2012:2). Menurut hasil penelitian PISA pada tahun 2006, Indonesia menempati peringkat 50 dari 57 negara yang diuji kemampuan literasi sainsnya (Bybee, et al, 2006). Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang lingkungan yang merupakan salah satu bagian dalam aspek konten yang terdapat dalam literasi kimia.

Literasi kimia dapat dilihat dari cara siswa dalam menggunakan dan berhadapan dengan informasi yang berkaitan dengan masalah kimia serta cara siswa menggunakan pengetahuan kimia dan memahami informasi yang berkaitan dengan permasalahan kimia dalam kehidupan sehari-hari (Witte dan Beers, 2003). Penilaian literasi kimia dalam PISA tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains, tetapi juga pemahaman terhadap berbagai aspek proses sains, serta kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam situasi nyata yang dihadapi peserta didik, baik sebagai individu, anggota masyarakat, serta warga dunia (Zuriyani, 2012:3).

Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie, yang letaknya di Jalan Banda Aceh - Medan Km.125,5 Bandar Mutiara Kabupaten Pidie dengan jumlah gurunya sudah memadai, sebanyak 68 orang dan jumlah siswa sebanyak 984 orang. Semua kelas paralel, penulis merupakan salah seorang guru di sekolah tersebut mengajar kelas XII IPA-2 Menurut pengamatan penulis dari semua kelas hanya kelas XII IPA-IPA-2 yang kemampuan siswa masing rendah dari 20 orang siswa hanya 15 orang siswa yang tuntas atau hasil belajarnya baik, sedangkan lainnya masih rendah hasil belajarnya terutama Pelajaran Kimia Hal ini terbukti masih banyak siswa yang harus diremedialkan.

Hal ini disebab oleh berbagai sebab diantaranya kami mengajar masih menggunakan metode, model, dan alat peraga yang belum relevan. Sehingga membuat siswa pasif, maka hasil belajarnya rendah. Sedangkan harapan penulis semua siswa bernilai baik dan tercapai KKM yang telah di tetapkan 70. Untuk itu diperlukannya model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa di kelas, sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. Hisyam Zaini (dalam Amin Suyitno, 2004 : 24) menyatakan bahwa “Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Salah satu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan partisipasi siswa adalah metode tutor sebaya. H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 45)

(3)

33 mengatakan bahwa tutor adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk/ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa. Dengan petunjuk-petunjuk dari guru tutor ini membantu temannya yang mengalami kesulitan. Pemilihan tutor ini didasarkan atas prestasi, punya hubungan sosial baik dan cukup disenangi oleh teman-temannya. Tutor berperan sebagi pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagi pengganti guru.

Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin memperbaiki model pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Mutiara dengn menerapkan model pembelajaran tutor sebaya, dengan judul penelitian tindakan kelas ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie”.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2018. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mutiara Kab Pidie, selain itu salah satu tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran mata Bahasa Indonesia khususnya pada Materi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie”. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara Kab Pidie tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas Materi macam-macam norma dalam kehidupan. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi pada siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai mata Pelajaran Kimia. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang kreatif, bahkan cenderung bosan. Disamping itu dalam menyampaikan Materi guru tanpa menggunakan alat peraga. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada nilai yang diperoleh pembelajaran mata Sejarah khususnya pada Peningkatan model pembelajaran Upaya Meningkatkan Hasil

(4)

34

Belajar Siswa XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie.

Berdasarkan hasil analisis dalam pada prasiklus diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai A (sangat baik) sejumlah 0 % atau tidak ada, yang mendapat nilai B (baik) sebanyak 16,7.% atau sebanyak 3 siswa dan yang mendapat nilai C (cukup) sebanyak 33,3 % atau 6 siswa , dan yang mendapat nilai kurang 33,3 % atau sebanyak 6 siswa, sedangkan yang mendapat nilai sangat kurang 16,7 % atau sebanyak 3 siswa.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pemilihan Materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran

Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar keragaman kenampakan alam Indonesia. Berdasarkan Materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam siklus I tentang keragaman kenampakan alam meliputi; sungai, danau, gunung, obyek wisata, kekayaan alam dan sebagainya. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 45 menitartinya setiap RPP disampaikan dalam 1 kali tatap muka. Dengan demikian, selama siklus I terjadi 2 kali tatap muka.

b. Pembentukan kelompok-kelompok belajar

Pada siklus I, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil dengan memperhatikan heterogenitas baik kemampuan, gender.

Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pelaksanaan Tatap Muka

Tatap muka I dan II dengan RPP tentang pembelajaran Kimia khususnya Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Tutor Sebaya dengan langkah-langkahnya sebagai berikut; 1) Guru secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. 2) Secara kelompok siswa berkompetisi menempelkan pias–pias peta pada peta yang telah didesain. Kelompok yang selesai terlebih dulu boleh memperagakan yel–yelnya. 3) Secara kelompok siswa mencari dan menemukan pada buku panduan. 4) Secara kelompok siswa bertanya jawab antar kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. 5) Kelompok yang mendapat skor paling tinggi mendapat hadiah. 6) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap Materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. 7) Guru menilai hasil evaluasi. 8) Guru memberikan tindak lanjut.

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mentransfer Materi pada siswa, tapi siswa secara aktif bekerja sama dalam kelompok untuk mencari Materi serta mendiskusikannya. Siswa tampak aktif dan bergairah dalam pembelajaran. Dalam kegiatan ini mereka saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk

(5)

35 berkompetisi dengan kelompok lain dalam menyelesaikan lembar kerja siswa .Suasana pembelajaran lebih menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran.

Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada saat kegiatan tatap muka setelah selesai diskusi. Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh guru terhadap beberapa anggota kelompok. Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perasaan siswa dalam memahami Materi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya dengan wawancara juga digunakan sebagai bahan refleksi.

Observasi

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini observasi dilakukan oleh 2 (dua) observer yaitu guru kelas (teman sejawat) pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami, Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II.

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan seperti pada tabel 5 berikut ini. Untuk memperjelas data hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Rekap Nilai Tes Siklus I No Hasil

(Angka)

Hasil

( Huruf) Arti Lambang

Jumlah Siswa Persen 1 85-100 A Sangat baik 2 11,1 % 2 75-84 B Baik 9 50,0 % 3 65-74 C Cukup 6 33,3 % 4 55-64 D Kurang 1 5,6 % 5 <54 E Sangat Kurang - - Jumlah 100 %

Sumber: Hasil Tabulasi Data November 2018

Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat baik) adalah 2 siswa (11,1 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik) adalah 9 siswa atau (50,0 %), sedangkan dari jumlah 18 siswa yang masih mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 6 siswa (33,3 %) , sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) ada 1 siswa (5,6 %), sedangkan yang mendapat nilai D (sangat kurang) tidak ada atau 0 %.

Refleksi

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan Minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 15 anak dan pada

(6)

36

akhir siklus I berkurang menjadi 7 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 4,83 menjadi 6,67. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, seperti disajikan dalam tabel 9 berikut ini.

Tabel 2. Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I No Hasil tes

(dalam huruf )

Jumlah siswa yang berhasil Pra siklus Siklus I

1 A (85 -100) - 2 2 B (75-84) 3 9 3 C (65-74) 6 6 4 D (55-64) 8 1 5 E (< 54) 1 - Jumlah 18 18

Sumber : Hasil Tabulasi data November 2018

Tabel 3.Perbandingan Ketuntasan Belajar antara Pra Siklus dengan Siklus I

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I

Jumlah Persen Jumlah Persen

1. Tuntas 3 16,66% 7 38,88%

2. Belum Tuntas 15 83,34% 11 61,11%

Jumlah 18 100% 18 100%

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya mampu meningkatkan hasil belajar Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 75 Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Deskripsi Hasil Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pemilihan Materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran

Dalam siklus II, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pelajaran dalam siklus II adalah keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Atas dasar Materi pelajaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut adalah 2 x 45 menit dengan 2 kali tatap muka.

(7)

37 Pada siklus II, strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan Siswa Kelas XII IPA-2 Pembelajaran Tutor Sebaya mampu meningkatkan hasil belajar dikemas dalam bentuk kuis yang dikompetisikan antar kelompok, sehingga siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk memperebutakan penempatan letak peta secara benar tepat dan cepat.

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pelaksanaan Tatap Muka

Tatap muka I dan II dengan RPP tentang Materi. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan peta konsep. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Guru memberikan evaluasi atas kegiatan pembelajaran pada siklus I. 2) Guru memberikan motivasi pentingnya strategi menggarisbawahi dalam pembuatan peta konsep. 3) Guru melatih siswa untuk menerapkan strategi belajar menggarisbawahi dan membuat peta konsep secara mandiri. 4) Mengevaluasi tugas latihan menggarisbawahi dan membuat peta konsep. 5) Membimbing siswa untuk merangkum pelajaran. 6) Guru memberikan evaluasi dengan tes. 7) Guru menilai hasil evaluasi.

Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II siswa masaih belajar secara kelompok, namun dalam kegiatan kelompok ini siswa tertantang untuk lebih mandiri dalam menguasai materi. Karena disamping belajar secara kelompok , namun mereka antar individu harus berkompetisi secara pribadi .

Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami, memadukan dengan mata pelajaran lain. Disamping itu, wawancara digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Hasil wawancara digunakan sebagai bahan refleksi.

Observasi

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini observasi dilakukan oleh 2 (dua) observer yaitu guru pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi.

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4. 11 berikut ini.

Tabel 4. Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II No Hasil

(Angka)

Hasil

(Huruf) Arti Lambang

Jumlah

Siswa Persen

1 85-100 A Sangat Baik 4 22,2 %

(8)

38

3 65-74 C Cukup 2 11,1 %

4 55-64 D Kurang - -

5 <54 E Sangat Kurang - -

Jumlah 18 100%

Sumber : Tabulasi Data Desember 2018

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 22,2 % atau 4 siswa, sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 66,7 % atau 12 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 11,1 % atau sebanyak 2 siswa.Sedangjkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Sedangkan nilai rata-rata kelas 7,66. Ketuntasan belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siklus II

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen

1. Tuntas 16 88,89 %

2. Belum Tuntas 2 11,11 %

Jumlah 18 100 %

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa ( 88,88%) yang berarti sudah ada peningkatan .

Refleksi

Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran yang digunakan adalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya mampu meningkatkan hasil belajar. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.7 berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus II.

Tabel 6. Perbandingan Hasil Nilai Tes Model Siklus I dan Siklus II No Hasil Tes Jumlah Siswa yang Berhasil

Siklus I Siklus II 1 A (85 -100) 2 4 2 B (75-84) 9 12 3 C (65-74) 6 2 4 D (55-64) 1 - 5 E (< 54) - - Jumlah 18 18

Sumber : Hasil Tabulasi Data Desember 2018

Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata- rata kelas siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata – rata pada siklus II menjadi 7,66. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini :

(9)

39 Tabel 7. Perbandingan Hasil Tes Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

NO HasilLambang Angka

Hasil

Evaluasi Arti Lambang

Pra tindakan Model Siklus I Model Siklus II 1 85-100 A Sangat Baik - 2 4 2 75-84 B Baik 3 9 12 3 65-74 C Cukup 6 6 2 4 55-64 D Kurang 8 1 - 5 <54 E Sangat Kurang 1 - - Jumlah 18 18 18

Tabel 8. Perbandingan Ketuntasan Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

No Uraian Jumlah siswa Rata-Rata

Tuntas Belum Tuntas

1 Kondisi Awal 3 anak 15 anak 40,83

2 Siklus I 12 anak 6 anak 60,67

3 Siklus II 16 anak 2 anak 70,66

Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie pada semester I tahun pelajaran 2018/2019. Melalui penerapan Model pembelajaran Tutor Sebaya untuk meningkatkan kemampuan nilai rata- rata yaitu 7,50 pada kondisi awal menjadi 8,25 pada siklus I dan menjadi 8,55 pada siklus II. Nilai rata-rata siklus I meningkat 80,25 % dari kondisi awal, nilai rata-rata siklus II meningkat 24,84 % dari siklus I. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I ada peningkatan sebesar 233,37 % dari kondisi awal, siklus II meningkat 228,62 %dari siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kelas secara keseluruhan sebesar 158,59%.Pada akhir Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Yang jelas terdapat perubahan positif pada siswa mengenai pemahaman Dengan menggunakan pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie.

PENUTUP Simpulan

Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Siswa kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Hasil belajar mata Pelajaran Kimia khususnya Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie Tahun Pelajaran 2018/2019. Pada akhir

(10)

40

siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 61,11% (25 siswa), dan siswa yang belum tuntas sebanyak 38,89% (7 siswa), sedangkan pada akhir siklus II, sebanyak 88,89% (25 siswa) dan sebanyak 11, 11% (7 siswa) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata- rata kelas siklus I, 7,50 dan rata- rata kelas siklus II, 8,25. Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan sebesar 70,50%, dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar 58%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal.

.

DAFTAR PUSTAKA

Bybee, Rodger W., et al. 2006. The BSCS 5E Instructional Model: Origins, Effectiveness, and Applications. BSCS. Colorado.

E. Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. OECD. 2006 : PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World, http://

www.oecd.org/dataoecd/15/13/ 39725224. Pdf, (diakses pada tanggal 09 Juni 2018).

Slamento. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: FMIPA UNNES.

Witte, D. And Beers, K. 2003. “Testing of Chemical Literacy (Chemistry In Context In The Dutch National Examinations)”. Chemical Education International, Vol 4(1), 1-15.

Zuriyani, Elsy. 2012. Literasi Sains dan Pendidikan. [online] Tersedia: http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/wagj1343099486.pdf (17 Juli 2018).

(11)

41 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Pemahaman Matematika

Siswa Kelas V berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri Kota Padang Oleh : Desty Ayu Anastasha

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA-2 Materi Larutan Asam Dan Basa Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Sramble Pada SMA Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie

Oleh : Fauzani

Model Literasi Informasi pada Kelompok Pengguna Informasi Wirausahawan

Oleh : Muhammad Fadhli

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie

Oleh : Haryanto

Analisis Tingkat Mahasiswa S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam dalam Menggunakan Online Public Acces Catalogue (OPAC) di Perpustakaan Institute Agama Islam Batusangkar

Oleh : Sri Wahyuni

Implementasi Pemungutan Pajak Restoran dan Rumah Makan di Kota Pariaman Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 9 Tahun 2012

Oleh : Ulya Fitri

Representasi Identitas Online-Offline dan Budaya Siber di lingkungan Akademik

Oleh : Zafirah Quroatun „Uyun

Keberadaan Tikus di Kapal yang Berlabuh di Pelabuhan Teluk Kota Sabang Oleh : Riski Muhammad, Aris Winandar, Burhanuddin Syam, Masyudi, Gema Eka Putra, Rahmayani

Penambahan Tepung Sagu (Metroxyon Sp) dalam Pembuatan Cincau Hitam (Mesona Paustris)

Oleh : Laila Sari, Sutriani, Fadlan Hidayat

1 - 10 11 - 21 22 – 30 31 - 40 41 – 51 52 - 60 61 – 69 70 – 76 77 – 82

(12)

42

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-1 pada Materi Teks Report melalui Contextual teaching and Learning pada SMA Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie

Oleh : Ruhana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X PEM-1 Materi Struktur Organisasi Lingkup Perusahaan Pelajaran Administrasi Umum Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMK Negeri 1 Sigli Kabupaten Pidie

Oleh : Syaifuddin

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan Prestasi Belajar pada Materi Iman dan Ibadah di Kelas VII-1 MTs Samahani Kabupaten Aceh Besar

Oleh : Raudhatun Wardani

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan Aljabar melalui Metode Sokratis pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie Oleh : Hanisah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X TPM2 Pada Materi Program Linear dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMK Negeri 1 Bireuen Oleh : Asrida 83 - 94 95 – 104 105 – 109 110 – 120 121 - 131

(13)

43

SERAMBI AKADEMICA

(Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora)

Dewan Redaksi

Ketua : Burhanuddin AG Sekretaris : Muhammad Ridhwan

Anggota Redaksi

Tarmizi Rajab Lukmanul Hakim Fahmi Armanda Irhamni Nasir Mitra Bestari

Eko Budi Minarno (UIN Malang) Zainal Abidin. (UIN Ar Raniry)

Saiman (UNSAM Langsa) Heru Agus Tri Wijaya (UM Malang)

Frida Maryati Yusuf (Universitas Negeri Gorontalo) Pengelola/Penerbit

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Uiversitas Serambi Mekkah

Alamat Redaksi

Universitas Serambi Mekkah

Jln. T. Imum Lueng Bata, Batoh, Banda Aceh Email: serambi.akademica@serambimekkah.ac.id

Gambar

Tabel 1. Hasil  Rekap Nilai Tes Siklus I  No  Hasil
Tabel 2.  Perbandingan  Hasil Nilai Tes Pra Siklus  dan Siklus I  No  Hasil tes
Tabel 4. Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II  No  Hasil
Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir analisis tentang model atap ramah lingkungan yang ditinjau dari pengolahan air hujan pada Kampus PT Dahana, dapat dilihat pada gambar 2.

Sehubungan dengan telah selesainya evaluasi kualifikasi pada pemilihan langsung pekerjaan Pengaman Tebing Sei.Tapin Rt2. Hasan

 Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur  Sifat-Sifat Unsur dan Massa Atom Relatif (Ar)  Sifat Keperiodikan Unsur. 

mempunyai nilai toko tradisional sebesar 0,073 dan toko modern sebesar 0,054, dan nilai signifikan 0,002 yang artinya kualitas pelayanan berupa kepuasan pelanggan

Media pembelajaran prezi menggunakan program Zooming User Interface (ZUI) yang memungkinkan pengguna prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media

selanjutnya, pada hasil tes siklus II dengan nilai rata-rata 75,19 dan ketuntasan klasikalnya yang diperoleh adalah 92,30%, Berdasarkan hasil wawancara yang

Dari kutipan wawancara tersebut dapat dikatakan bahwasanya jalur penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan mediasi dapat dikatakan

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan, penerapan standar