• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM

Pada bab ini, akan membahas mengenai gambaran umum dari wilayah penelitian, yaitu Kota Bandar Lampung. Gambaran umum pada penelitian ini meliputi gambaran umum Kota Bandar Lampung, gambaran umum BRT Trans Bandar Lampung, dan kondisi zona Covid BRT Trans Bandar Lampung trayek Rajabasa – Panjang.

3.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 3.1.1 Kondisi dan Luas Wilayah

Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung. Secara geografis, Kota Bandar Lampung terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ lintang selatan dan 105028’ sampai dengan 105037’ bujur timur. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan sekitar 19.722 Ha (197,22 Km2, sedangkan luas perairan kurang lebih 39,82 Km2.

Sumber: Hasil Analisis,2021

(2)

Secara administratif, Kota Bandar Lampung berbatasan langsung dengan beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu :

a) Sebelah Utara : Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan b) Sebelah selatan : Teluk Lampung

c) Sebelah Barat : Kecamatan Gedong Tatatan Kabupaten Pesawaran

d) Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

3.1.2 Kondisi Topografi

Keadaan alam Kota Bandar Lampung terdiri dari dataran pantai, kawasan perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 0 sampai 700 m di atas permukaan laut. Wilayah pantai berada di kecamatan Teluk Betung dan Panjang serta pulau di bagian Selatan.Wilayah landai/dataran berada di sekitar kecamatan Kedaton dan Sukarame di bagian Utara. Wilayah perbukitan berada di sekitar Teluk betung bagian Utara. Serta datran tinggi berada di sekitar Tanjung Karang bagan Barat yang merupakan wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, Gunung Dibalau, dan Batu Serampok bagian Timur. Pada Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan pada Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang merupakan wilayah dengan ketinggian rendah/minimum sekitar 2-5 mdpl.

3.1.3 Kondisi Demografi

Kota Bandar Lampung secara administratif berfungsi sebagai ibukota Provinsi Lampung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung, jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada tahun 2019 sekitar 1.051.500 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2015 yang berjumlah sekitar 979.287 jiwa. Berikut merupakan grafik pertumbuhan j2015 yang berjumlah sekitar 979.287 jiwa. Berikut merupakan grafik pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung selama lima tahun terakhir.

(3)

TABEL III. 1 JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015-2019 Tahun Jumlah 2015 979.28 2016 997.72 2017 1.015.910 2018 1.033.803 2019 1.051.500

Sumber : BPS, Kota Bandar Lampung, 2020

Dari tabel di atas, terlihat bahwa dari lima tahun terakhir, jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang cenderung signifikan, yaitu sebanyak ±18.000 jiwa. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat Kota Bandar Lampung menjadi kota terbesar dan terpadat ketiga di Pulau Sumatera setelah Kota Medan dan Kota Palembang. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Kota Bandar Lampung dapat di kategorikan sebagai kota metropolitan, karena jumlah penduduk yang telah mencapai 1 juta jiwa pada tahun 2017 dan terus mengalami peningkatan. Distribusi jumlah penduduk yang ada di Kota Bandar Lampung pada tahun 2019 ditunjukkan pada tabel berikut :

TABEL III. 2 DISTRIBUSI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

No. Kecamatan Jumlah

Penduduk (jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

1. Teluk Betung Barat 32.002 2.904 2. Teluk Betung Timur 44.727 3.016 3. Teluk Betung Selatan 42.262 11.151 4. Teluk Betung Utara 54.337 12.549

5. Bumi Waras 60.939 16.250

6. Panjang 79.800 5.067

7. Tanjung Karang Timur 39.855 19.633

8. Kedamaian 56.482 6.880

9. Tanjung Karang Pusat 54.906 13.557

(4)

No. Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

11. Tanjung Karang Barat 58.754 3.920

12. Kemiling 70.491 2.908 13. Langkapura 36.454 5.957 14. Kedaton 52.685 10.999 15. Rajabasa 51.578 3.812 16. Tanjung Senang 49.160 4.625 17. Labuhan Ratu 48.159 6.043 18. Sukarame 61.130 4.144 19. Sukabumi 61.574 2.609 20. Way Halim 66.041 12.344 TOTAL 1.051.500 197,22 5.332

Sumber : BPS, Kota Bandar Lampung, 2020

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk tertinggi di Kota Bandar Lampung berada di Kecamatan Panjang dengan jumlah penduduk sekitar 79.800 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi kedua berada di Kecamatan Kemiling dengan jumlah penduduk sekitar 70.491 jiwa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Enggal dengan jumlah penduduk 30.614 jiwa.

3.2 Gambaran Umum BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Kota Bandar Lampung memiliki angkutan umum seperti kota-kota lain yang ada di Indonesia. Angkutan umum perkotaan yang ada di Bandar Lampung berupa bus satu-satunya yaitu BRT Trans Bandar Lampung. Pengadaan angkutan umum seperti BRT Trans Bandar Lampung diselenggarakan dengan tujuan untuk menarik penumpang kendaraan pribadi yang melintas di jalan-jalan Kota Bandar Lampung serta berpotensi untuk mengurangi kemacetan dengan meningkatkan pelayanan yang baik, cepat, nyaman dan terjangkau bagi warga Kota Bandar Lampung. BRT Trans Bandar Lampung pada pendiriannya memiliki 7 (tujuh) trayek yang dilalui.

(5)

Berikut merupakan 7 (tujuh) rute yang dilalui BRT Bandar Lampung sebelumnya :

TABEL III. 3 RUTE TRAYEK BRT TRANS BANDAR LAMPUNG SEBELUMNYA

No. Rute Koridor BRT Trans Bandar Lampung

1. Rajabasa – Sukaraja (Jl. Pagar Alam – Jl. Teuku Umar – Jl. Radin Intan – Jl. R.A Kartini – Jl. Jend. A. Yani – Jl. P. Diponegoro – Jl. Hasanuddin – Jl. Pattimura – Jl. Jl. Ikan Tenggiri – Jl. Malahayati – Jl. Yos Sudarso

2. Kemiling – Sukaraja (Jl. Imam Bonjol - Jl. Kartini - Jl. Raden Intan - Jl. sudirman - Jl. Gatot Subroto - Jl. Yos sudarso)

3. Rajabasa – Panjang ( Jl. Soekarno Hatta)

4. Panjang – Citra Garden (Jl. Setiabudi – Jl. Martadinata – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Drs. Warsito – Jl. Sultan Hasanuddin – Jl. Laks. Malahayati – Jl. Yos. Sudarso – Jl. Soekarno Hatta)

5. Korpri – Sukaraja (Jl. Ryacudu – Jl. Sultan Agung – Jl. Teuku Umar – Jl. Raden Intan – Jl. A. Yani – Jl. W. Mongosidi – Jl. WR. Supratman – Jl. Patimura – Jl. Hasanudin – Jl. Yos Sudarso

6. Ir . sutami – Tanjung karang(via : Jl. Tirtayasa – Jl. Antasari – Jl. Gajah Mada – Jl. Sudirman – Jl. A. Yani – Jl. Kartini – Jl. Raden Intan – ke Jl. Sudirman kembali ke kalibalok)

7. Rajabasa – Citra Garden (Jl. Pramuka – Jl. Ck. Di Tiro – Jl.Raden Imba – Jl. Kh. Agus Salim – Jl. Cut Nyak Dien – Jl. Emir Noor – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Drs Warsito – Jl. Slt. Hasannuddin – J;. Malahayati – Jl. Mardianata – Jl. Setiabudi )

Sumber : PT. Trans Bandar Lampung

BRT Trans Bandar Lampung saat ini (new normal) hanya memiliki satu trayek saja yang masih aktif yaitu trayek Rajabasa – Panjang. Trayek Rajabasa – Panjang sudah mampu melayani keseluruhan bagian Kota Bandar Lampung yang sebelumnya terbagi menjadi beberapa trayek. Trayek Rajabasa – Panjang ini memiliki 2 jalur pembagian. Dua jalur pembagiannya yaitu via luar kota (bypass) dan dalam kota.

(6)

Berikut merupakan lintasan BRT Trans Bandar Lampung pada Rute Rajabasa- Panjang :

TABEL III. 4 LINTASAN BRT TRANS LAMPUNG RUTE RAJABASA - PANJANG

No. Rute BRT Trans Bandar Lampung Rajabasa – Panjang Keterangan

1. Jl. Soekarno Hatta (Lintas Sumatera) Via luar kota (bypass)

2.

Jl. Z.A Pagar Alam – Jl. Teuku Umar –

Jl. RA. Kartini – Jl. Radin Inten – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Gatot Subroto – Jl. Kom. Yos Susarso

Via dalam kota

Sumber : PT. Trans Bandar Lampung

Jumlah bus pada BRT Trans Bandar Lampung untuk melayani masyarakat Bandar Lampung dalam bergerak memiliki frekuensi/hari yang berbeda, baik untuk BRT Trans Bandar Lamung via luar kota (bypass) maupun dalam kota. Berikut merupakan jumlah dan frekuensi/hari dari BRT Trans Bandar Lampung :

TABEL III. 5 JUMLAH BUS DAN FREKUENSI/HARI PADA BRT TRANS BANDAR LAMPUNG TRAYEK RAJABASA – PANJANG

No. Jumlah Bus Frekuensi/Hari Keterangan BRT Trans Bandar Lampung

1. 10 8 Via luar kota (bypass)

2. 10 6 Via dalam kota

Sumber : BRT Trans Bandar Lampung

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah bus pada BRT Trans Bandar Lampung sama-sama memiliki jumlah 10 bus baik via luar kota (bypass) maupun via dalam kota. Pada sebelum adanya pandemi Covid-19, BRT Trans Bandar Lampung dapat mengoperasikan semua bus dari masing-masing jumlah bus. Namun BRT Trans Bandar Lampung hanya mempu mengoperasikan 8 bus (untuk Via luar kota/bypass) dan 6 bus untuk via dalam kota dikarenakan sepinya penumpang.

(7)

Berikut merupakan perbedaan jenis bus pada BRT Trans Bandar Lampung pada rute via dalam kota dan luar kota (bypass) :

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2021

GAMBAR 3. 2 JENIS TRANS BANDAR LAMPUNG VIA DALAM KOTA

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2021

GAMBAR 3. 3 JENIS TRANS BANDAR LAMPUNG VIA LUAR KOTA (BYPASS)

3.2.1 Jaringan Jalan Trayek BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Berdasarkan pertumbuhan dan pendistribusian penduduk di Kota Bandar Lampung, akan berdampak terhadap pergerakan penduduk dalam melakukan aktivitas dalam keseharian. Menurut RTRW Kota Bandar Lampung tahun

(8)

2011-2030, Kota Bandar Lampung memiliki lima jenis jaringan jalan, yaitu jalan arteri primer, jalan arteri sekunder, jalan kolektor primer, jalan jalan kolektor sekunder, dan jalan lokal sekunder. Berikut ini adalah perincian jaringan jalan yang dilewati pada Rute Trayek Rajabasa – Panjang.

TABEL III. 6 JARINGAN JALAN YANG DILALUI TRAYEK RAJABASA – PANJANG

No. Jarinagan Jalan Nama Jalan

1. Arteri primer Jl. Soekarno Hatta (Lintas Sumatera)

2. Arteri sekunder Jl. Z.A Pagar Alam – Jl. Teuku Umar – Jl, R.A Kartini – Jl. Raden Inten – Jl. Jengeral Sudirman – Jl. Gatot Subroto

3. Kolektor primer Jl. Kom. Yos Susarso

(9)

Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2020

(10)

3.2.2 Fasilitas BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Ketersediaan fasilitas merupakan salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat terhadap penggunaan layanan, seperti transportasi yang bersifat massal. Peningkatan minat masyarakat untuk beralih menggunakan layanan dapat terwujud, apabila kualitas pelayanan di BRT Trans Bandar Lampung di penuhi sesuai keinginan penggunanya (Eboli 2016). Pergerakan perjalanan penumpang dari terminal asal ke terminal tujuan, diharuskan disertai dengan fasilitas pendukung yang baik agar penumpang transportasi massal seperti BRT Trans Bandar Lampung merasa nyaman selama perjalanan.

TABEL III. 7 FASILITAS BRT TRANS BANDAR LAMPUNG SEBELUM PANDEMI COVID-19

Fasilitas Keterangan Dokumentasi

Interior Bus

BRT Trans Bandar Lampung memiliki AIR

Conditioner (AC), kursi

yang berhadap-hadapan, serta memiliki gantungan pegangan untuk penumpang yang berdiri.

(11)

Fasilitas Keterangan Dokumentasi

Fasilitas Keamanan

BRT Trans Bandar Lampung dilengkapi dengan fasiltas kemanan. Penumpang dapat menekan serta memutar tombol merah seperti gambar disamping bila dalam keadaan darurat.

Halte

Halte berada di jalan-jalan yang di lalui BRT Trans Bandar Lampung sesuai trayek. Halte ini memiliki tinggi yang sama dengan pintu masuk yang ada dibus.

Jalan Jalur BRT belum sepenuhnya ada di Kota Bandar Lampung seperti yang ada di kota lainnya serta jalur BRT baru berada di jalan yang berjalur dua.

(12)

Adanya pandemi Covid-19, BRT Trans Bandar Lampung tidak mengalami perubahan pada fasilitas yang ada, tercermin pada interior bus, fasilitas kemanan, halte maupun jalan. Berikut merupakan fasilitas pada interior BRT Trans Bandar Lampung pada era new normal:

TABEL III. 8 FASILITAS BRT TRANS BANDAR LAMPUNG PADA ERA

NEW NORMAL

Fasilitas Keterangan Dokumentasi

Interior Bus

Interior bus pada new

normal dan lainnya yang

ada di dalam BRT, tidak ada perbedaan.

Sumber : Penulis, 2021

3.2.3 Halte/Tempat Pemberhentian BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 271/HK.105.DRJD/96 Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan. Keberadaan halte merupakan rangkaian dari fungsi optimal dalam arti

(13)

mempunyai nilai kemanfaatan bagi penumpang angkutan seperti kenyamanan dan keamanan dalam perencanaan lokasi dan desain fisiknya.

TABEL III. 9 HALTE/TEMPAT PEMBERHENTIAN RUTE TRAYEK RAJABASA – PANJANG VIA DALAM KOTA

No. Arah Panjang – Rajabasa No. Arah Rajabasa - Panjang

1. Terminal Panjang 1. Terminal Rajabasa 2. Pasar Panjang 2. Halte Umitra 3. MAN 2 Bandar Lampung 3. Oragle 4. Masjid Baiturrahman 4. Chicko Cell 5. LPMP Bandar Lampung 5. Halte FIF

6. Halte SMA 10 6. Alfamart Teuku Umar 7. Halte RRI Bandar Lampung 7. Indomart Teuku Umar 8. Halte Satelit II 8. Optik Modern 9. Indomart SMAN 1 Bandar Lampung 9. Simpang Dipo

10. Halte SMPN 23 Bandar Lampung 10. Komandon Rayon Militer 11. Asuransi Jasindo 11. Sogo Branded

12. Terminal Rajabasa 12. Halte Fajar Agung 13. Natasha Skin 14. Dinas Pariwisata

15. SMAN 1 Bandar Lampung 16. J&T Express Gatsu

17. SMAN 10 Bandar Lampung 18. KPPN Bandar Lampung 19. Ria Resto

20. MAN 2 Bandar Lampung 21. Terminak Geruntang

(14)

No. Arah Panjang – Rajabasa No. Arah Rajabasa - Panjang

22. Terminal Panjang

Sumber : PT. Trans Bandar Lampung

TABEL III. 10 HALTE/TEMPAT PEMBERHENTIAN RUTE TRAYEK RAJABASA – PANJANG VIA LUAR KOTA (BYPASS)

No. Arah Panjang – Rajabasa No. Arah Rajabasa – Panjang

1. Terminal Panjang 1. Terminal Rajabasa 2. Pasar Panjang 2. Halte Umitra 3. Arti Cell 3. Oragle 4. SJP Sutami Jaya Diesel 4, Lapo Toba 5. Masjid Jami Al – Falah 5. SMK BLK

6. PT. Kiat Exporrindo Bersama 6. PT. Kencana Intan Melindo 7. RM. Selera Bagindo 7. CV.Sinar Laut

8. Lorena Transport 8. Polisi Pos PJR 9. Terminal Rajabasa 9. Indomart Yos Sudarso

10. 10. Terminal Panjang

Sumber : PT. Trans Bandar Lampung

3.2.4 Kelembagaan BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Menurut Ostrom (1990) kelembagaan adalah aturan yang berlaku dalam menentukan seseorang yang berhak menentukan siapa yang berhak membuat keputusan, tindakan yang boleh dilakukan, aturan apa yang harus diikuti, informasi yang harus disediakan dan keuntungan apa yang akan diterima berdasarkan tindakan tersebut. Pada BRT Trans Bandar Lampung terdapat peran sebagai pemegang wewenang dalam hak mengelola BRT Trans Bandar Lampung itu ssendiri. Saat ini BRT Trans Bandar Lampung trayek Rajabasa – Panjang memiliki dua jalur rute yaitu pada via dalam kota dan luar kota (bypass). Pihak lembaga selaku pengelola BRT Trans Bandar Lampung berbeda untuk rute via dalam kota dan luar kota (bypass). Pada rute via dalam kota, BRT Trans Bandar

(15)

Lampung dikelola oleh pihak pemerintah Kota Bandar Lampung melalui pihak koperasi Kota Bandar Lampung. BRT Trans Bandar Lampung yang dikelola pihak koperasi Kota Bandar Lampung merupakan Badan Perseroan Terbatas yang tidak disubsidi oleh pihak pemerintah serta memiliki tanggung jawab dalam melakukan operasi BRT di seluruh koridor di Kota Bandar Lampung dalam melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan pada rute via luar kota (bypass), BRT Trans Bandar Lampung dikelola oleh pihak PO Puspa Jaya. PO Puspa Jaya merupakan salah satu perusahaan keluarga yang bergerak pada bidang jasa transportasi darat bus dan taksi. PO Puspa Jaya melayani perjalanan masyarakat sebagai bus dalam kota, bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) bahkan sebagai bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

3.3 Kondisi Zona Covid BRT Trans Bandar Lampung Trayek Rajabasa – Panjang

Kota Bandar Lampung sebagai salah satu kota yang terdampak pandemi Covid-19 telah memetakan penyebaran Covid-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Meningkatnya jumlah kasus Covid-19, pemerintah berupa untuk memetakan zona pada wilayah-wilayah sebagai langkah waspada untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi diri terhadap wilayah yang rawan penyebaran Covid-19. Pemetaan dikategorikan menjadi beberapa zona pada tiap wilayah, seperti zona merah, orange, kuning dan hijau. Berikut merupakan beberapa zona yang ada pada rute trayek Rajabasa – Panjang :

TABEL III. 11 ZONA COVID-19 PADA RUTE TRAYEK RAJABASA – LAMPUNG (JANUARI 2021)

No. Nama Jalan Zona Keterangan Kelurahan

1. Jl. Z.A Pagar Alam Merah Kasus yang ditemukan sangat banyak dan dipastikan meluas dengan cepat disbanding zona lainnya.

Labuhan Ratu, Gedong Air, Surabaya, Sukamenanti, Sidodadi, Sepang Jaya, Segala Mider, Rajabasa, Gunung Terang, Kedaton,

(16)

No. Nama Jalan Zona Keterangan Kelurahan

Kuning Jumlah kasus lebiih sedikit atau dapat dikatakan beresiko rendah terhadap penyebaran Covid-19

Labuhan Dalam

2. Jl. Teuku Umar Merah Kasus yang ditemukan sangat banyak dan dipastikan meluas dengan cepat disbanding zona lainnya.

Sidodadi, Gedong Air, Gunung Sari, Gunung Sulah, Gunung Terang, Jagabaya I, Jagabaya II, Jagabaya III, Kebon Jeruk, Kedamaian, Kedaton, Kota Sepang, Labuhan Ratu, Pasir Gintung, Penengahan, Sawah lama, Segala Mider, Sukajawa, Sukamenanti, Surabaya, Tanjung Agung, Way Halim

3. Jl. Radin Inten Meerah Kasus yang ditemukan sangat banyak dan dipastikan meluas dengan cepat disbanding zona lainnya.

Enggal, Durian Payung, Gedong Air, Gotong Royong, Gulak Galik, Gunung Sari, Jagabaya I, Jagabaya II, Jagabaya II, Kaliawi, Kebon Jeruk, Kedamaian, Kelapa Tiga, Kota baru, Pahoman, Palapa, Pasar Gintung, Pelita, Penengahan, Pengajaran, Rawa Laut, Sawah Lma, Sukadana, Sukajawa, Sumur Batu, Sumur Putri, Tanjung Karang, Tanjung Raya.

Gambar

GAMBAR 3. 1 PETA ADMINISTRASI KOTA BANDAR LAMPUNG
TABEL III. 1 JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG  TAHUN 2015-2019  Tahun  Jumlah  2015  979.28  2016  997.72  2017  1.015.910  2018  1.033.803  2019  1.051.500
TABEL III. 3 RUTE TRAYEK BRT TRANS BANDAR LAMPUNG  SEBELUMNYA
TABEL III. 4 LINTASAN BRT TRANS LAMPUNG RUTE RAJABASA -  PANJANG
+7

Referensi

Dokumen terkait

c) Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid

Berbeda dengan pengetahuan pada umumnya yang digali dari objek eksternal (korespondesi), 53 pengetahuan irfani digali dari diri sendiri, tepatnya dari realitas kesadaran

Wilayah Bojonegara dalam konstelasi pengembangan wilayah Propinsi Banten diharapkan dapat sebagai pendorong pengembagan Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II, meliputi:

Pupuk Kujang yaitu urea (NH2CONH2) dengan kandungan N (NH2CONH2) dengan kandungan N 46%.. untuk produk sampingnya berupa ammonia yang dihasilkan dari Unit Amonia berupa ammonia

Pembuatan situs web Pemerintah Daerah mempunyai sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan Pemerintah Daerah, dan

Di samping itu, petani juga meminta pada dewi sri senang dibawa pulang dengan mem- beri beberapa makanan ke tengah sawah. Selanjutnya makanan dibagikan kepada anak- anak secara

Jangan menyamakan jalan fikiran kita dengan jalan fikiran yang dimiliki anak. Disamping itu perlu disadari, bahwa kecerdasan anak- anak tidaklah sama, walaupun usianya sama.

Melalui tercapainya sarana belajar yang memadai lingkungan tempat tinggal terutama keluarga, prestasi belajar siswa dan latar belakang pendidikan formal orang tua