• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arjuna Joi Bowl & Pool Arjuna Joi Bowl & Pool

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arjuna Joi Bowl & Pool Arjuna Joi Bowl & Pool"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Boling sering disebut / dikenal sebagai bola gelinding adalah sarana olahraga untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani, rekreasi, dan peningkatan prestasi. Pada lima tahun terakhir ini boling kembali digemari oleh masyarakat kota – kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Bandung, Cirebon, Palembang, dan Balikpapan. Itu bisa kita lihat dari banyaknya arena boling yang kembali didirikan, di beberapa kota – kota besar tersebut diatas (http://www.sinarharapan.co.id /feature/tren/2003/1209/tren02.html). Sedangkan di Yogyakarta sendiri baru kembali marak boling setelah ada Arjuna Joi Bowl & Pool yang menyediakan fasilitas boling.

Masyarakat di Yogyakarta cukup antusias menyambut fasilitas yang tergolong baru yaitu arena boling tersebut di atas. Itu bisa kita lihat dari hasil survey penulis di

Arjuna Joi Bowl & Pool dengan melihat buku rekapan harian pemakaian lane

(lintasan) boling, rata – rata pengunjung per harinya ±150 orang. Itu terbagi dalam dua golongan yaitu pelajar / mahasiswa dan umum. Dan pada jam – jam tertentu (siang dan sore hari) sering terjadi antri (waiting list) jumlah pengantri rata – rata sampai 10 kelompok (1 kelompoknya ± 4 – 6 orang) dalam pemakaian lane (lintasan) khususnya di akhir pekan (Jumat, Sabtu dan Minggu). Terkadang juga sudah ada yang pesan untuk pemakaian lane (lintasan) sehari, jika sudah dipesan maka tidak dibuka untuk umum (hasil survey penulis di Arjuna Joi Bowl & pool, 26, 27, 28 September 2005).

Melihat peluang untuk arena boling berdasarkan dari pengunjung yang sebagian kalangan anak – anak muda, maka Yogyakarta memiliki sasaran yang tepat. Karena Yogyakarta sendiri sudah dikenal sebagai kota pelajar, yang rata – rata anak muda / pelajar / mahasiswa.

(2)

Namun pada akhir – akhir ini terjadi kelesuan masyarakat terutama kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa terhadap boling dan minimnya prestasi kota Yogyakarta dari cabang olahraga boling. Karena kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa lebih tertarik untuk pergi ke mall, club, café, dan diskotik hanya untuk sekedar nongkrong dan berdugem ria. Efek yang ada dari hanya sekedar nongkrong dan berdugem ria adalah narkoba dan seks bebas atau sering disebut dengan pergaulan bebas. Dan citra itu sudah begitu kental di kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta pada saat ini. Untuk menunjukan bahwa citra itu sudah jauh dari kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta yaitu dengan berprestasi di kancah olahraga boling daripada hanya sekedar nongkrong dan berdugem ria, seperti di kota – kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Bandung, Cirebon, Palembang, dan Balikpapan boling masih tetap diminati bahkan juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang dapat menghasilkan prestasi,(http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=283&id=51 957), (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/31/muda/658895 .htm).

Fasilitas – fasilitas olahraga rekreasi yang lain cukup berkembang dengan pesat sementara fasilitas olahraga boling hanya ada satu saja dibanding dengan yang lain cukup memiliki perbedaan yang sangat menonjol dapat dilihat dari tabel – tabel berikut.

DAERAH GOR LAP.

/STADION SEPAKBOLA PADANG GOLF GELANG GANG RENANG ARENA BILLIARD FITNES/ HEALTH CENTER ARENA BOLING Kodya Yogyakarta 4 8 1 15 22 25 1 Sleman 2 18 2 12 8 9 - Bantul 2 26 - 5 5 6 - Kulonprogo 1 10 - - 4 5 - Gunungkidul 1 9 - - - 2 - JUMLAH 10 71 3 32 39 47 1

Tabel 1 : Fasilitas – Fasilitas Olahraga Sumber : www.pemda-diy.go.id

Oleh karena itu kota Yogyakarta perlu adanya suatu tempat / wadah olahraga boling yang memiliki sarana dan prasarana yang layak dari berbagai kegiatan yang ada pada olahraga boling dalam upaya memasyarakatkan kembali olahraga boling di

(3)

kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta dengan cara menarik / memancing minat terhadap olahraga boling.

Kemudian dalam upaya memasyarakatkan kembali olahraga boling di kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta dengan cara menarik / memancing minat terhadap olahraga boling maka pada wadah tersebut perlu diadakannya perancangan menggunakan pencitraan dari sportivitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sportivitas adalah sikap adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri; kejujuran; kesportifan (Ali 1999; 960). Tetapi juga tidak melepaskan unsur rekreatifnya. Juga ada perbedaan dalam kelas atau tingkatan keahlian pengunjung, antara yang professional, pemula atau yang sekedar bermain.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang pusat rekreasi boling di Yogyakarta untuk mewadahi upaya peningkatan peminat olahraga boling di kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta. Diharapkan pula dari fasilitas ini dapat menjadi area rekreasi masyarakat Yogyakarta. Dari wadah tersebut dapat mencitrakan sportivitas.

1.3. Tujuan

Merancang pusat rekreasi boling di Yogyakarta untuk mewadahi upaya peningkatan peminat olahraga boling di kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta. Diharapkan pula dari fasilitas ini dapat menjadi area rekreasi masyarakat Yogyakarta. Dari wadah tersebut dapat mencitrakan sportivitas.

1.4. Sasaran

Merancang pusat rekreasi boling di Yogyakarta untuk mewadahi upaya peningkatan peminat olahraga boling di kalangan anak – anak muda / pelajar / mahasiswa Yogyakarta. Diharapkan pula dari fasilitas ini dapat menjadi area rekreasi

(4)

masyarakat Yogyakarta. Dari wadah tersebut dapat mencitrakan sportivitas. Dengan melakukan :

• Studi tentang olahraga boling, pengertian dan penjelasannya. • Studi tentang arena boling.

• Studi tentang penggambaran dari unsur – unsur sportivitas. • Studi tentang Yogyakarta.

1.5.Lingkup Pembahasan

• Olahraga boling dibatasi pada Peraturan pertandingan dan peraturan lainnya memakai standar peraturan pertandingan nasional / mengacu pada peraturan PBI (Persatuan Boling Indonesia) / WTBA.

• Arena boling dibatasi pada arena indoor / di dalam ruangan.

• penggambaran dari unsur – unsur sportivitas dibatasi pada kualitas ruang dalam.

• Yogyakarta dibatasi pada pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk proyek arena boling.

1.6.Metode

1. Mencari Data ƒ Wawancara

Ditujukan kepada manajer Bengawan Boling Center (Solo), Arjuna Joi Bowl & Pool (Yogyakarta), Pengurus Daerah KONI DIY, dan Pengurus Daerah PBI (Persatuan Boling Indonesia) Jateng.

ƒ Observasi

Pengamatan langsung pada arena boling di Yogyakarta (Arjuna Joi Bowl & Pool).

ƒ Studi Pustaka

Menggunakan buku – buku, internet dan surat kabar tentang boling, arena boling, dan yang bisa memberikan gambaran dari sportivitas.

(5)

ƒ Studi Banding

Melihat bangunan sejenis yang ada di Solo (Bengawan Boling Center), Semarang (Astro Boling Java Supermall).

2. Metode Analisa Data ƒ Kuantitatif

- Potensi / minat masyarakat terhadap olahraga boling - Jumlah event atau kegiatan pertandingan olahraga boling. - Jumlah fasilitas olahraga rekreasi selain boling.

ƒ Kualitatif

- Kondisi bangunan arena boling yang ada di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

- Kualitas atlet dan peminat olahraga boling di Yogyakarta. 3. Metode Perancangan

ƒ mencitrakan dari sportivitas yang akan membentuk ruang dalam dan desain arsitektural.

1.7.Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, dan sistematika penulisan pada proyek “ Pusat Rekreasi Boling di Yogyakarta”

BAB II TINJAUAN OLAHRAGA BOLING, PROSPEK OLAHRAGA BOLING DI YOGYAKARTA

Mengungkapkan tentang pengertian olahraga boling beserta perkembangannya, perlengkapan, cara – cara bermain, susunan organisasi, dan pengertian tentang sportivitas.

(6)

BAB III TINJAUAN BANGUNAN OLAHRAGA dan ARENA BOLING Mempelajari teori yang berhubungan dengan bangunan olahraga, arena boling, standar – standar perlengkapan olahraga boling, pengaplikasian unsur – unsur sportivitas dalam bangunan, dan studi kasus.

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARENA BOLING

Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu.

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARENA BOLING

Mengungkapkan tentang konsep dasar perancangan secara mikro / interior yaitu mengenai pencitraan dari unsur – unsur sportivitas yang dilanjutkan dengan mengungkapkan tentang konsep dasar perancangan secara makro / eksterior yaitu mengenai konsep – konsep dasar penampilan bangunan.

Gambar

Tabel 1 : Fasilitas – Fasilitas Olahraga  Sumber : www.pemda-diy.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Perdagangan perempuan yang terjadi di kota Manado pada tiga tahun terakhir ini merupakan kejahatan yang sudah sejak lama untuk di berantas tetapi masih saja

Tanpa meninggalkan tujuan utama dari adanya satuan pendidikan, sekolah inklusi menjalankan kegiatan pembelajaran sama seperti sekolah lain pada umumnya yaitu adanya

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Melaksanakan tugas - tugas sebagai bendahara pengeluaran sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang berlaku guna kepentingan kelancaran operasional

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya