• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan selama selama 6 (enam) bulan, yaitu pada Bulan Juli – Desember 2005. Adapun identifikasi jenis dan spesimen tumbuhan obat dilakukan di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB.

Bahan dan alat

Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini, antara lain : dokumen Kabupaten Tapin dalam Angka 2003 dan dokumen atau laporan hasil survey/penelitian tumbuhan secara umum maupun tumbuhan obat yang telah dilakukan oleh instansi terkait di Kabupaten Tapin; sedangkan alat-alat yang digunakan, antara lain : kamera digital, tally sheet, kuesioner, alat tulis -menulis, serta komputer dan perlengkapannya.

Metode Penelitian Pengumpulan Data

Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : kondisi umum lokasi setiap kecamatan, jenis-jenis tumbuhan obat yang telah ditemukan, jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, dan data etnobotani tumbuhan obat yang tersedia di Kabupaten Tapin.

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari berbagai laporan atau dokumen yang terdapat di instansi terkait. Jenis data dan informasi yang dikumpulkan dan metode pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1, sedangkan instansi yang dihubungi guna pengumpulan data sekunder tersaji pada Tabel 2.

(2)

Tabel 1 Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian kajian potensi dan perumusan strategi pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin

No. Jenis Data Sekunder

Data dan Informasi yang Dikumpulkan Metode Pengambilan Data

1. Kondisi Umum Lokasi Kabupaten Tapin

1. Letak geografis setiap Kecamatan 2. Luas wilayah setiap kecamatan 3. Batas wilayah Kab. Tapin

4. Topografi dan konfigurasi lapangan setiap kecamatan

5. Geologi dan tanah setiap kecamatan 6. Iklim setiap kecamatan

7. Keadaan penduduk setiap kecamatan 8. Pola penggunaan lahan s etiap kecamatan

9. Kondisi sosial ekonomi masyarakat setiap kecamatan

1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke

kantor berbagai instansi terkait

2. Jenis-jenis tumbuhan obat yang telah ditemukan di Kabupaten Tapin

1. Jenis-jenis tumbuhan obat di areal HPH, hutan Adat, dan hutan lindung.

2. Jenis-jenis tumbuhan obat di areal HTI dan perkebunan.

3. Jenis-jenis tumbuhan obat di ladang, kebun, dan pekarangan. 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait 3. Jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kabupaten Tapin

1. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh orang dewasa 2. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh anak-anak 3. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh balita

1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke

kantor berbagai instansi terkait 4. Data etnobotani

tumbuhan obat yang ada di Kabupaten Tapin

1. Jenis-jenis penyakit yang dapat diobati 2. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan 3. Habitus

4. Habitat 5. Status

6. Bagian tumbuhan yang digunakan 7. Takaran bahan dan ramuan 8. Cara pemakaian 9. Cara pengolahan 10. Lama pengobatan 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait

Tabel 2 Daftar instansi yang dihubungi guna pengumpulan data sekunder dalam penelitian kajian potensi dan perumusan strategi pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin

No. Nama Instansi

1. Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten 2. BAPPEDA

3. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4. Dinas Kesehatan

5. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 6. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 7. Hutan Tanaman Industri (HTI) 9. Kantor Kecamatan 10. Lembaga-lembaga kajian/penelitian 11. Pemda 12. PTPN 13. Puskesmas 14. Rumah Sakit

15. Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam 16. Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru 17 Dinas POM (Pengawasan Obat dan Makanan)

(3)

Data Primer

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : data etnobotani tumbuhan obat pada berbagai etnis Sub Suku Dayak, pamasaran simplisia, dan persepsi stakeholder terhadap pengembangan tumbuhan obat di Kabupaten Tapin.

Data Etnobotani Tumbuhan Obat

Pengumpulan data etnobotani pada berbagai Sub Suku Dayak di Kabupaten Tapin dilaksanakan di 6 (enam) desa, yaitu (1) 2 (dua) desa berada di Kecamatan Piani (mewakili daerah pegunungan dengan ketinggian tempat di atas 400 m dpl) yakni Desa Balawaian Hulu dan Balawaian Hilir, (2) 2 (dua) des a berada di Kecamatan Lokpaikat (mewakili dataran rendah dengan ketinggian 200 -400 m dpl) yakni Desa Budi Mulia dan Puncak Harapan, dan (3) 2 (dua) desa berada di Kecamatan Tapin tengah (mewakili daerah rawa dengan ketinggian 0-200 m dpl), yakni Desa Hiyung dan Pandahan. Pemilihan desa dilakukan secara stratified

random sampling berdasarkan desa yang memiliki hutan alam, tingkat ketinggian

dari permukaan laut dan etnis/suku yang mendiami desa.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat adalah wawancara open -ended dan semi terstruktur (Purwanto,2003). Penarikan sampel dilakukan secara sengaja (non probability) berdasarkan purposive sampling yaitu sampel diambil secara sengaja berdasarkan tujuan penelitian dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan alokasi sampel yang berimbang, dan menetapkan beberapa informan kunci yang diambil berdasarkan status dan perannya dalam masyarakat. Jumlah responden sebanyak 32 orang penduduk untuk tiap desa, seperti tersaji pada Tabel 3.

Data etnobotani tumbuhan obat yang dikumpulkan, meliputi : 1. Karakteristik responden

2. Pengobatan yang dilakukan oleh tabib/dukun bayi dan penderita/pengguna : a. Jenis -jenis penyakit yang dapat diobati

b. Jenis -jenis tumbuhan yang digunakan. c. Habitus

d. Habitat e. Status

(4)

f. Bagian tumbuhan yang digunakan g. Takaran bahan dan ramuan h. Cara pemakiaan

i. Cara pengolahan j. Lama pengobatan

k. Jenis -jenis tumb. obat yang sulit diperoleh

Tabel 3 Jenis dan jumlah responden untuk pengumpulan data etnobotani tumbuhan obat di Kabupat en Tapin

No. Jenis Responden Jumlah Responden/Desa (orang/desa) Jumlah Desa (desa) Total Responden (orang) 1. Tokoh masyarakat 2 6 12 2. Tabib/dukun bayi 2 6 12 3. Masyarakat pemakai : a. Laki-laki dewasa 5 6 30 b. Perempuan dewasa 5 6 30 4. Penderita/pengguna : a. Dewasa/remaja 5 6 30 b. Anak-anak 5 6 30 c. Balita 5 6 30 Jumlah 29 6 174

Bersamaan dengan pengumpulan data etnobotani tumbuhan obat dilakukan juga pengambilan foto/gambar jenis-jenis tumbuhan obat yang ditemukan. Foto/gambar jenis-jenis tumbuhan tersebut selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB untuk mendapatkan nama ilmiahnya.

Data Pemasaran Simplisia Tumbuhan Obat

Pengumpulan data pemasaran tumbuhan obat dilakukan di 4 (empat) pasar, yaitu (1) Pasar Binuang, (2) Pasar Rantau, (3) Pasar Banjarmasin (pengecer besar), dan (4) Pasar Banjarmasin (grosir).

Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu wawancara langsung dengan pedagang dan pembelian simplisia yang dijual. Data yang dikumpulkan, meliputi :

1. Rantai pemasaran simplisia

2. Jenis -jenis simplisia TO yang diperjualbelikan di pasar dan toko atau warung jamu

(5)

4. Harga beli simplisia

5. Asal simplisia jenis-jenis TO

6. Jenis -jenis simplisia yang paling laku dijual 7. Jenis -jenis simplisia yang susah diperoleh

Data Persepsi seluruh Stakeholders

Pengumpulan data persepsi seluruh stakeholders terhadap rencana pengembangan tumbuhan obat di Kabupaten Tapin dilakukan melalui wawancara langsung dengan berbagai pihak/instansi terkait, seperti tersaji pada Tabel 4.

Data yang dikumpulkan, meliputi : 1. Persepsi semua stakeholders : 2. Permasalahan yang dihadapi 3. Harapan dari semua stakeholders.

Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat

Identifikasi jenis tumbuhan obat dilakukan melalui cek silang dengan berbagai buku/literatur tentang tumbuhan obat yang ada. Data yang dikumpulkan, meliputi : nama lokal, nama botani, nama famili, habitus, khasiat atau manfaat, bagian yang digunakan.

Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data

Data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah, baik secara manual maupun dengan komputerisasi. Tahapan kegiatan dalam pengolahan data, meliputi :

1. Penyuntingan data, yaitu bertujuan meneliti kembali catatan untuk mengetahui apakah catatan tersebut sudah cukup baik untuk keperluan proses berikutnya dalam arti penyuntingan dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh. 2. Pengkodean data, yaitu mengadakan klasifikasi terhadap data-data yang

diperoleh menurut macamnya dengan memberi kode tertentu pada catatan atau mempertegas jawaban terhadap informasi tertentu.

3. Perhitungan frekuensi, yaitu tabulasi atau penyusunan data ke dalam tabel-tabel, yaitu data dik elompokkan kedalam kategori-kategori, yang setiap kategori telah menampung dan memuat data dalam jumlah/frekuensi tertentu.

(6)

Kemudian membuat tabel frekuensi yang memuat jumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.

Tabel 4 Daftar nama instansi yang dijadikan sebagai responden dalam

pengumpulan data persepsi stakeholders terhadap rencana

pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin

No. Nama Instansi Jumlah

(orang)

1. Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten 1

2. Dinas Penaman Modal, Tenaga Kerja dan Lingkungan 1

3. BAPPEDA 1

4. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1

5. Dinas Kesehatan 1

6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1

7. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 1

9. Dinas POM (Pengawasan Obat dan Makanan) 1

10. Dinas Pendidik an Nasional 1

11. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 1

12. Hutan Tanaman Industri (HTI) 1

13. Industri Obat Tradisional 1

14. Kantor Kecamatan 1

15. Komisi terkait di DPRD (Komisi B) 1

16. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 1

17. Lembaga- lembaga kajian/penelitian 1

18. Pemda 1

19. PTPN 1

20. Puskesmas 1

21. Rumah Sakit 1

22. Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam 1

23. Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru 1

24. Lembaga Swadaya Masyarakat 1

25. Pengusaha Tumbuhan Obat 2

26. Penjual simplisia 5 27. Kepala SMP 3 28. Kepala SMK 1 29. Kepala SMA 1 30. Pengawas SMP 3 31. Pengawas SMK 1 32. Pengawas SMA 1

33. SMP (siswa kelas I, II dan III) 15

34. SMK (siswa kelas I, II dan III) 15

35. SMA (siswa kelas I, II danm III) 15

36. Guru SMP, SMA dan SMK 15

Jumlah 105

Pengklasifikasian data dilakukan terhadap kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat dengan cara melakukan penyaringan (screening) terhadap khasiat masing-masing jenis tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya seperti tersaji pada Tabel 5.

(7)

Tabel 5 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/ penggunaannya No. Kelompok Penyakit/ Penggunaan Macam Penyakit/penggunaan 1. Gangguan Peredaran Darah

Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah

2. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan, pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB

3. Penawar Racun Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan

4. Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka

5. Penyakit Diabetes Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes

6. Penyakit Gangguan urat syaraf

Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gangguan urat syaraf

7. Penyakit Gigi Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gigi

8. Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal

9. Penyakit Empedu Empedu berlebih, batu pada empedu, sakit empedu

10. Penyakit Limpa Sakit limpa, radang limpa dan pembengkakan pada limpa/limpa membesar

11. Penyakit Jantung Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung. 12. Penyakit

kanker/tumor

Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan lainnya yang berhubungan denga n tumor dan kanker.

13. Penyakit Kelamin Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin, kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis, sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin.

14. Penyakit Khusus Wanita

Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita.

15. Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit. 16. Penyakit Kuning Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya

yang berhubungan dengan penyakit kuning.

17. Penyakit Malaria Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit malaria.

18. Penyakit Mata Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mata.

19. Penyakit Mulut Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut

20. Penyakit Otot dan Persendian

Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian.

21. Penyakit Telinga Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis media), sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga.

22. Patah Tulang Tulang patah, tulang retak, sakit pada tulang

23. Penyakit Tulang Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulan g. 24. Penyakit Saluran

Pembuangan

Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit saluran pembuangan. 25. Penyakit Saluran

Pencernaan

Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus, peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak darah, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan.

26. Penyakit Saluran Pernafasan (THT)

Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan, TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pernafasan/THT. 27. Perawatan

Kehamilan dan Persalinan

Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine tonic, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan

28. Perawatan Organ Tubuh Wanita

Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina, pelangsing, peluruh lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan perawatan organ tubuh wanita.

29. Perawatan Rambut, Muka, Kulit

Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka dan kulit.

(8)

Lanjutan Tabel 5.

No. Kelompok Penyakit/ Penggunaan

Macam Penyakit/penggunaan

30. Sakit Kepala dan Demam

Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anak-anak, demam pada orang dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam.

31. Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum.

32. Lain -lain Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas.

Analisis Data

Analisis data diarahkan untuk melihat sejauh mana kelayakan seluruh aspek berkaitan dengan pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin. Aspek -aspek yang dianalisis, meliputi : (1) ketersediaan jenis-jenis tumbuhan obat potensial/unggulan yang dapat dikembangkan di setiap kecamatan, (2) kesesuaian kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan dengan jenis-jenis tumbuhan obat unggulan, (3) dukungan kebijakan dan peraturan perundangan, serta (4) dukungan kelembagaan dan kemitraan, seperti tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6 Analisis deskriptif kualitatif kelayakan pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional pada setiap kecamatan di Kabupaten Tapin

Kelayakan No. Aspek

Layak Tidak Layak 1 Ketersediaan jenis - jenis

tumbuhan obat unggulan/ potensial yang akan dikembangkan di setiap kecamatan

Jenis- jenis tumbuhan obat unggulan yang akan dikembangkan di setiap kecamatan tersedia

Tidak tersedia jenis- jenis tumbuhan obat unggulan yang akan

dikembangkan di setiap kecamatan

2. Kesesuaian kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan dengan jenis- jenis tumbuhan obat unggulan

Kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan masuk dalam interval ketinggian tempat habitat jenis-jenis tumbuhan obat unggulan

Kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan tidak masuk dalam interval ketinggian tempat habitat jenis- jenis tumbuhan obat unggulan

3. Dukungan kebijakan dan peraturan perundangan

• Kebijakan sudah ada dan memadai

• Peraturan perundangan sudah ada dan memadai

• Kebijakan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai

• Peraturan perundangan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai

4. Dukungan kelembagaan dan kemitraan

• Sistem kelembagaan sudah ada dan memadai

• Kemitraan sudah terbentuk dan memadai

• Sistem kelembagaan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai

• Kemitraan tidak ada atau sudah terbentuk, namun belum memadai

(9)

Ketersediaan Jenis-jenis Tumbuhan Obat Potensial/Unggulan yang dapat Dikembangkan di Setiap Kecamatan

Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis -jenis tumbuhan obat potensial/unggulan di setiap kecamatan, meliputi : (1) jenis -jenis tumbuhan obat tersebut ditemukan di Kabupaten Tapin; (2) teknik pengembangannya sudah diketahui, mulai dari teknik budidaya sampai pengolahannya; (3) memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu dapat dipasarkan secara lokal maupun ekspor dan dibutuhkan oleh industri-industri obat tradisional; dan (4) jenis -jenis tumbuhan obat tersebut berguna untuk mengobati penyakit-penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kabupaten Tapin.

Pendeskripsian jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang telah ditentukan dimaksudkan sebagai bahan acuan dalam pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di setiap kecamatan. Informasi-informasi yang dituangkan didalam deskripsi dari jenis -jenis tumbuhan obat tersebut, meliputi : nama famili, sinonim, nama daerah, nama simplisia, botani, ekologi, distribusi, budidaya, sifat organoleptik dan efek farmakologis/manfaat empirik, kandungan kimia dan kegunaan.

Kesesuaian Kondisi Ekologis setiap Kecamatan dengan Jenis-jenis Tumbuhan Obat Unggulan

Kondisi ekologis (ketinggian tempat) suatu kecamatan d ikatakan sesuai, jika ketinggian tempat kecamatan tersebut berada sesuai termasuk dalam interval ketinggian tempat yang diharapkan oleh jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang bersangkutan. Untuk mengetahui kesesuaian kondisi ekolo gis setiap kecamatan dengan jenis -jenis tumbuhan obat unggulan dilakukan dengan cara mencocokkan data ketinggian tempat setiap kecamatan dengan kondisi ketinggian tempat dimana jens-jenis tumbuhan obat unggulan tersebut dapat tumbuh dengan baik.

Dukungan Kebijakan dan Peraturan Perundangan

Dukungan kebijakan dan peraturan perundangan yang memadai sangat diperlukan dalam pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di setiap kecamatan di Kabupaten tapin. Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan dan peraturan perundangan tersebut memadai atau tidak, maka perlu dilakukan

(10)

analisis terhadap kebijakan dan peraturan perundangan yang sudah ada dengan yang seharusnya ada guna mendukung pengembangan tumb uhan obat tersebut.

Dukungan Kelembagaan dan Kemitraan

Keberhasilan dalam pengembangan tumbuhan obat pada setiap kecamatan di Kabupaten Tapin sangat diperlukan adanya kelembagaan yang kuat dan kemitraan antara pelaku di kecamatan dengan instansi terkait yang memadai. Untuk mengetahui sejauh mana kelembagaan dan kemitraan tersebut memadai atau tidak, maka perlu dilakukan analisis terhadap kelembagaan dan kemitraan yang sudah ada dengan yang seharusnya ada guna mendukung pengembangan tumbuhan obat di setiap kecamatan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan desain antarmuka yang konsisten akan memberikan manfaat yang baik pada website atau sistem informasi yang memiliki kategori yang sama dan dapat

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Wonderful Life karya Amalia Prabowo ditinjau dari psikologi sastra, (2) Mendeskripsikan

Pasien mengatakan gatal dan panas pada daerah ekstermitas bawah sebelah kanan di paha bagian bawah O: Pasien mengalami penurunan mobilisasi , pasien mengalami kerusakan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa

Pola pergerakan kapal rawai tuna saat melakukan kegiatan alih muatan dapat diidenti- fikasi dari hasil tracking VMS dengan menandai hanya dua pola kecepatan kapal yang berbeda

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan mempengaruhi perubahan total pendapatan rumah tangga sektor-sektor dalam perekonomian sebesar nilai