• Tidak ada hasil yang ditemukan

77 ( ,/// /. m-v S».' UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "77 ( ,/// /. m-v S».' UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

•77

(

• / /• ) ,/// /.

m-v

S».'

/

I.

I• •: i:-- \ i

UNIVERSITAS

SRIWIJAYA

FAKULTAS

HUKUM

2008

'V

(2)

5

/\l.

O’r

o'0'l

m

)

KEDUDUKAN

KREDITUR

KONKUREN

DALAM

ME$&

HAKNYA

TERHADAP

PERUSAHAAN

PAILn\£%^

mkl'- I

V

ck>t)8

I4>

£

ia)

7

SKRIPSI

DibuatSebagaiSalahSatu SyaratUntukMengikuti

UjianKomprehensifGuna MemperolehGelar

SarjanaHukumPadaFakultasHukum

UniversitasSriwijaya

OLEH:

NYAYUYUHANISOEJANG

NIM.02033100233

UNIVERSITASSRIWIJAYA

FAKULTASHUKUM

(3)

KEDUDUKAN

KREDITUR

KONKUREN

DALAM

MENUNTUT

HAKNYA

TERHADAP

PERUSAHAAN

PAILIT

PERSETUJUAN

SKRIPSI

: Nyayu YuhanisOejang : 02033100233

: IlmuHukum Nama

Nim

Program Studi

Program Kekhususan : StudiHukum DanBisnis

FAKULTAS

HUKUM

UNIVERSITAS

SRIWIJAYA

Palembang, Menyetujui

Febuari2008

PembimbingUtama PembimbingPembantu

AnnalisaY, S.H..M.Hum M.Rasvid.S.H.«M.Hum Nip. 131 677 954 Nip. 131 874911

(4)

Telahdiujidanluluspada : Hari Tanggal : 16Febuari2008 : Sabtu TIMPENGUJI :H.M.KasyidAriman, 1. Ketua

2. Sekretaris : SautPPanjaitan, S.H.,M.Hum. 3. Anggota : Usmawadi,S.H.,M.Hum.

4. Anggota : Annalisa Y,S.H.,M.Hum.

Palembang, Febuari2008 Mengetahui Dekan Ariman.SH..M.H. .^,(JuT#!OTWi30640256 S' o K O** 111

(5)

MOTTO:

Mengetahuikekurangandiri adalahtanggabuatmencapaicita-cita, berusahaterus

untukmengisikekurangan adalahkeberanianyang luarbiasa.

(Hamka)

Kupersembahkankepada :

l.Kedua Orangtuakuyangtersayang Mamaku dr. Nyayu Fauziah Zen. PapakuIr. K.OejangOemar 2.Saudara-saudarikuyang tersayang

Nyayu SyarahAgustina MuhammadKokoh Saputra 3. Teman-teman dan sahabatku

yangkusayangi

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,wr,wb.

Dengan menyabut nama Allah Swt, segala pujadan puji syukur penulis panjatkan kehadirat-Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini yang berjudul “KEDUDUKAN KREDITUR KONKUREN DALAM MENUNTUT HAKNYA TERHADAP PERUSAHAAN PAILIT”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tentu banyak kekurangan, baik dalam segi tehnis, maupun dalam segi ilmiahnya. Hal ini bukanlah merupakan kesengajaanmelainkan adanyaketerbatasan pengetahuanyangpenulis miliki.

Selain itu penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat bimbingan sertasaran yangbermanfaat. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikanrasaterimakasih kepada :

L Bapak H.M. Rasyid Ariman,SH.MH. Selaku Dekan Fakultas Hukum UniversitasSriwijaya.

2. Ibu Sri Turatmiyah,SH.,M.Hum. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum UniversitasSriwijaya.

3. IbuArfiana Novera, SH.,M.Hum. Selaku Pembantu Dekan IIFakultasHukum UniversitasSriwijaya.

4. Bapak Ahmaturrahman, SH. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

(7)

5. Bapak M.Fikri Salman, SH. Selaku Ketua Administrasi Fakultas Hukum Sore UniversitasSriwijaya.

6. Bapak Amrullah Arpan, SH.,S.U. Selaku Sekretaris dan Ketua PLT Bagian HukumKeperdataan FakultasHukumUniversitas Sriwijaya.

7. Ibu Annalisa Y SH.,M.Hum. Selaku Pembimbing Utama dalam penulisan skripsi iniyangtelah memberikanwawasan, arahandengan penuh kesabaran.a 8. Bapak M. Rasyid SH.,M.Hum. Selaku Pembimbing Pembantu yang telah

banyak memberikanbimbingan kepadapenulis.

9. BapakMohjan SH.,M.Hum. SelakuPembimbing AkademikPenulis.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Sore Universitas Sriwijaya, yangtelahmemberikan pendidikankepadapenulis.

11. Seluruh sahabat-sahabatku angkatan 2003 Fakultas Hukum Sore Universitas Sriwijaya.

(8)

I

DAFTARISI Halaman HALAMAN JUDUL ... HALAMANPERSETUJUAN... HALAMANPENGESAHAN... HALAMANMOTTO DANPERSEMBAHAN KATAPENGANTAR... DAFTARISI... i 1! IV V vii BAB I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... B. RumusanMasalah ... C. TujuanPenelitiandan Manfaatpenelitian D. RuangLingkup ... E. MetodaPenelitian ... 1 8 8 9 9 BABII. TINJAUANPUSTAKA

A. PengertianPailit ... B. DasarhukumPailit... C. SyaratDebiturDinyatakanPailit ... D. ParaPihakYangTerkaitDalamPailit E. AkibatYuridisKeputusanPailit ... F. Macam-Macam Kreditur... 12 15 18 22 29 35

BAB III. KEDUDUKANKREDITURKONKURENDALAM MENUNTUT HAKNYATERHADAP PERUSAHAANPAILIT.

A. Tanggung JawabPerusahaanPailit Terhadap KrediturKonkuren.... B. KedudukanKrediturKonkurenUntuk MendapatkanPelunasan

pembayaranDariPerusahaan Pailit ...

40 54

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Syaran 62 63 DAFTAR PUSTAKA 65

UPT

PERPUSTAKAAN

I

LAMPIRAN-LAMPIRAN

080351

TANSGAL:J,4

NAR

2008

vii

(9)

BABI PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perusahaan adalah “suatu bentuk usaha yang menjalankan setiapjenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus, dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan di dalamwilayahIndonesia, dengantujuanuntukmemperolehkeuntungan ataulaba”.1

Perolehan laba dalam perusahaan sangatlah penting, karena selain untuk menjaga kelangsungan usaha, juga sebagai mata pencaharian bagi para tenaga kerja di perusahaan tersebut. Namun apabila perusahaan tidak memperoleh keuntungan yang mengakibatkan mengganggu kelancaran kegiatan usaha, kemungkinan perusahaan tersebut akan melakukan pinjaman untuk melanjutkan usahanya sampai keadaan perusahaan tersebut kembali pulih, dengan keuntungan yang akan diperoleh setelah melakukan pinjaman tersebut, debitur masih mempunyai kesempatan memperbaiki sistem kerjanya. Namun apabila perusahaan belum dapat menutupi kerugian tersebut, tidak menutup kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar utang-utangnya kepada para krditur, dengan tidak di bayarnya utang tersebut debitur dapat diajukan pailit olehparakrediturnya.

Pailit merupakan suatu keadaan tidak mampu membayar utang-utang debitur kepada para krediturnya, yangtelah jatuhtempo. Salah satujalanuntuk memperoleh

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Adilya Bakti, Bandung, 1999, hlm.l.

(10)

2

hak pelunasan terhadap seluruh piutang-piutang para kreditur terhadap debitur yaitu dengang caramengajukan permohonan pailit. Permohonan pailit dapat saja diajukan oleh kreditur, kejaksaan, apabila kepailitan tersebut bertujuan untuk kepentingan Bank Indonesia apabila debitur adalah bank, badan pengawas pasar modal apabila debiturnya adalah perusahaan efek, menteri keuangan apabila debiturnya adalah perusahaan asuransi, reasuransi, dan BUMN yang bergerak di kepentingan umum,

publik.

Dengan diajukannya permohonan pailit terhadap perusahaan debitur, diharapkan seluruh utang debitur dapat dilunasi, dengan cara melelang seluruh harta dari perusahaan yang telah dinyatakan pailit, bahkan perusahaan yang bertindak sebagai debitur dapat mengajukan permohonan pailit, apabila debitur tidak mampu membayarutang-utangnyapaling sedikit satuutangyangtelahjatuhtempo.

Permohonan pailit yang diajukan oleh debitur pailit, bertujuan untuk tidak terjadinya penyitaan atau pengeksekusian terhadap harta debitur secara perorangan oleh para kreditur pemegang hakjaminan atau pemegang hak istimewa, karenajika harta debitur di eksekusi secara perorangan oleh para kreditur yang diistimewakan kedudukannya, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian yang lebih besarlagi jumlahnya, layaklah jika pengajuan pailit bertujuan untuk menjaminkepentingan para pihak.2

Apabila suatu perusahaan terus merugi, hal tersebut akan mengakibatkan persuhaan tidak dapat melunasi utang-utangnya kepada salah satu kreditur, terutama

(11)

3

bagi krediturkonkuren, oleh karena ituperlunya pengajuan pailit oleh debitur sendiri atauparapihakyangberkepentingan.

Pengajuan pailit tersebut sebagai asas publisitas, yang bertujuan untuk menyatakan bahwa debitur dalam keadaan tidak mampu membayar utang-utangnya kepada para krediturnya. Dengan diumumkannya suatu perusahaan dalam keadaan pailit, mengakibatkanparakredituryangmemegang haktanggungan, ataukedudukan yang diistimewakan, tidak dapat mengeksekusi harta perusahaan yang dijaminkan secara perorangan, sehingga dapat berpengaruh positifbagi kreditur konkuren yang kedudukannya paling lemah dalam pelunasan piutangnya, danjuga bagi para debitur yang beritikad baik.3 Karena sebelum dilakukan pelelangan harta debitur, untuk melunasi utang kepada para kreditur sebelumnya dilakukan pencocokan piutang terlebih dahulu, dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk menghitung jumlah utang yang harus dibayar, dengan mencocokan harta debiur yang dibebani hak tanggungan.

Pembayaran utang debiturkepadapara krediturnya, akandilaksanakan setelah harta milik perusahaan yang selaku debitur telah dilelang yang sebelumnya telah melewati prosespencocokan utangterlebih dahulu terhadap seluruhhartabenda milik debitur. Sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 37 Tahun 20044 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (disingkat UUK danPKPU)dalamPasal 113 yang menyebutkan bahwa :

3SutanRcmy Syahdeini, Hukum Kepailitan, Grafiti,Jakarta,2002.hlm.43. '1DisahkandalamLembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2004Nomor131

(12)

4

(1) Paling lambat 14 hari setelah pernyataan pailit diucapkan, hakim pengawas harusmenetapkan :

a. batasakhirpengajuan tagihan;

b. batas akhir verifikasi pajak untuk menentukan besarnya kewajiban pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan ;

c. hari, tanggal, waktu dan tempat kreditur untuk mengadakan pencocokanpiutang.

Mengenai hartadebituryangdapatdilelang adalah seluruhhartamilikdebitur, yaitu benda bergerak dan benda tidak bergerak, dan seluruh harta yang telah ada sebelum dinyatakanpailit atau harta yangbelum ada, dapat dibebani hak tanggungan yangberupajaminan bagi debituruntuk melunasi seluruh utang-utang debiturkepada para krediturnya. Sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (disingkat KUH Perdata) yang menyebutkan “Segala kebendaan siberutang baik yang bergerak atau pun yangtidak bergerak, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan segala perikatan perseorangan”. Sehingga jika debitur tidak dapat membayar utang yang telahjatuh tempo kepada para kreditur, debitur tersebut dapat diajukan permohonan ke Pengadilan Niaga untuk dinyatakan pailit, setelah dilakukan pencocokan utang, seluruh kebendaan milik debitur pailit akan dieksekusi untuk melunasi seluruh utang debituryangtelahjatuhtempokepada parakreditur.

Setelah dilakukan pelelangan seluruh hasil penjualan harta milik debiturakan dibayarkan kepada para kreditur berdasarkan besarnya piutang masing-masing krediturdanurutannyamasing-masingberdasarkan kedudukankreditur.

(13)

5

Dalam literatur hukum dikenal dalam proses peminjaman terdapat tiga kelompokkreditur, berdasarkanadaatau tidak adanyajaminan terhadap piutangyang dipinjamkan kepada debitur pailit tersebut. Pengelompokan ini terjadi karena besarnya pinjaman yang dibutuhkan bagi debitur untuk keperluan menjalankan usahanya, dan perikatan yangtelah diperjanjikanakantetapi belum terlaksana.

Tiga kelompok kreditur tersebut adalah : Kreditur yang memperoleh pelunasanpertamaadalah Kreditur Separatis, adalahkrediturpemegang hakjaminan yang berupa hak gadai, jaminan fidusia, hipotik. Kemudian ada kreditur yang mempunyai kedudukanistimewa yaitu Kreditur Preferen, yaitukredituryang karena sifat piutangnya mempunyai kedudukan yang istimewa dan mempunyai hak untuk memperoleh pelunasan terlebih dahulu dari hasil penjualan harta debitur pailit, dan yang terakhir adalah Kreditur Konkuren, yaitu kreditur yang memiliki piutang kepada debitur pailit tanpa adanya hak tanggungan, sehingga dalam pelunasannya dilaksanakan paling terakhir setelah debitur pailit melunasi utang-utangnya kepada para krediturseparatis dan kreditur preferenterlebih dahulu, kemudian baru kreditur konkuren memperoleh pelunasan piutangnya oleh debitur pailit, karena didalam pelunasan utang ada hak yang harus didahulukan diantara para kreditur,yaitu para kreditur pemegang hak gadai, hipotek, dan hak istimewa mempunyai hak untuk didahulukan didalam proses pelunasan utang debitur.5 Sebagaimana yang diatur dalam ketentuanPasal 1133 danPasal 1134 KUHPerdata.

(14)

6

AdapunPasal 1133 KUHPerdataberbunyi ;

Hakuntuk didahulukandiantaraorang-orang berpiutangterbitdari hak istimewa darigadaidan hipotik ;

Pasal 1134KUHPerdata;

Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh undang-undang yang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi dari padaorangberpiutang lainnya, semata-mataberdasarkansifat piutangnya.

Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi dari pada hak istimewa kecuali dalam hal-hal dimana olehundang-undang ditentukansebaliknya.

Berdasarkan pada pasal-pasal tersebut di atas, dapat ditarik suatu pengertian dasar bahwa debitur pailit harus melunasi utang kepadapara kreditur pemegang hak tanggunganterlebih dahulu, setelah kreditur pemegang hak tanggungan dilunasi hak piutangnya, baru kemudian kriditur pemegang hak istimewa yang berikutnya untuk dilunasipiutangnya, dan setelah kesemua hakkreditur separatis dan krediturpreferen telah dilunasi, barulah debitur diharuskan untuk membayar utang kepada para kreditur konkuren, dengan kata lain pelunasn piutang terhadap kreditur konkuren dilaksanakanpaling terakhirolehdebiturpailit.

Sedangkan di dalam kedudukan kreditur konkuren berlaku asas pari passu

dan asas pro rata atau prorposional6 asas pari passu yang artinya adalah bersama-sama memperoleh pelunasan piutang tanpa ada yang harus didahulukan, sedangkan

6Pasal1132KUHPerdata:

Kebendaantersebutmenjadijaminanbersama-samabagisemuaorangyangmengutangkan padanya;pendapatanpenjualanbenda-bendaitudibagi-bagiberdasarkankeseimbangan,yaitumenurut besar-kecilnyapiutangmasing-masing,kecualiapabiladiantaraparaberpiutangituadaalasan-alasan yangsahuntukdidahulukan.

(15)

7

berdasarkanasas pro rata atau proposional, yaitu pelunasan utang oleh debitur harus berdasarkan jumlah piutang masing-masing kreditur dengan di bandingkan seluruh hartakekayaandebiturpailit.

Dari beberapa uraian tersebut di atas, terdapat suatu permasalahan yaitu jika setelah dilelang hasil dari penjualan harta debitur, ternyata seluruh harta kebendaan milik debitur tidak mencukupi untuk melunasi seluruh utang-utang debitur kepada para kreditur konkuren. Bahkan kreditur pemegang hak jaminan dapat berubah kedudukannya menjadi kreditur konkuren apabila piutangnya tidak dapat dicukupi oleh debitur ”sisa pelunasan piutang tersebut dapat ditagih oleh kreditur pemegang hak jaminan kepada debitur sebagai kreditur konkuren”. Hal tersebut dikarenakan tidak semua harta dari debitur pailit tersebut dapat dilelang untuk melunasi seluruh utang debitur, walaupun maksud yang ditujukan adalah untuk menekan kerugian yang akan dialami oleh para kreditur konkuren. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan kepentingan para kreditur konkuren tidak dapat terjamin dengan keputusan eksekusiterhadap hartadebiturpailit, karena apabilahartadebiturtersebut tidak mencukupi, mengakibatkan piutang kreditur konkuren tidak dapat di lunasi secara penuh, sehingga asas-asas seperti yang terkandung didalam Undang-Undang No . 37 Tahun2004 LN RI. Th. 04. No. 131 tentang kepailitantidak dapatterwujud. Oleh karena itu penulis mempunyai alasan untuk mengkaji lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul ”KEDUDUKAN KREDITUR KONKUREN DALAM MENUNTUTHAKNYATERHADAPPERUSAHAAN PAILIT”.

7GunawanWidjaya,ct.al, Penanggungan UtangdanPerikatan TanggungMenanggung,PTRaja

(16)

8

B. Rumusan Masalah

Kepailitan bukan merupakan suatu lembaga yang sederhana dan berdiri sendiri, karena mengatur hubungan berbagai pihak sehingga mempunyai kaitan dan aspekyangmerupakanmasalah yangperlu diperhatikan.

Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut di atas, dapat diambil beberapapermasalahanyaitu :

1. Bagaimana tanggung jawab Perusahaan Pailit terhadap kreditur konkuren ?

2. Bagaimana kedudukan kreditur konkuren untuk mendapatkan pelunasan pembayaran dariPerusahaanPailit ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahui kapan kreditur konkuren menerima pembagian pembayaran dari perusahaanpailit.

2. Untuk mengetahui bagaimana solusi jika harta debitur tidak mencukupi untukmelunasiutangnyakepadakrediturkonkuren.

b. ManfaatPenelitian 1. ManfaatTeoritis

Dapat menambah pengetahuan dibidang ilmu hukum dan bisnis terutama dibidangkepailitan.

(17)

9

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi mahasiswa FakultasHukum, terutama dibidang studihukum dan bisnis, danjugabagi HakimPengadilanNiaga, Kurator, parapihakyangterkait seperti : debitur dan parakredituruntukmengambil keputusandidalam proses pailit.

D. RuangLingkup.

Dalam penelitian yang berjudul Kedudukan Kreditur Konkuren Dalam Menuntut Haknya Terhadap Perusahaan Pailit ruang lingkupnya difokuskan hanya padaperusahaanberbadan hukumyaknidalambentuk,Perseroan Terbatas.

E. MetodePenelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menganalisis suatu permasalahanhukum, yang didasarkan metodeyangsitematis.

Dalam penulisanskripsi ini penulis menggunakandata-datayangberupa: 1. JenisPenelitian.

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan library reaserch yang mempergunakan data sekunder, dimana data sekunder tersebut mencakup; bahan hukum primer,bahan hukumsekunder, danbahan hukumtertier.9

8SoerjonoSoekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UniversitasIndonesiaPers,Jakarta, 1984,hlin.42

(18)

10

2. SumberdanBahanPenelitian.

Sumber penelitian yang penulis gunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh bersumber dari dokumen pribadi, buku-buku hukum, dan undang-undang.

Dalampenggunaandatasekunder, dapatdikelompokkan menjadi;

a. Bahan Hukum Primer, KUH Perdata, KUH Dagang, UU Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang, UU Nomor. 40 Tahun2007 TentangPerseroan Terbatas, sertaperaturanperundangan lainnya yangrelevan.

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjeasan mengenai bahan hukum primer, seperti dokumen pribadi yaitu berupa catatan-catatanpribadi milik penulis, buku-buku hukum yang ada kaitannya dengan dengantema penelitianpenulis.

c. Bahan Hukum Tertier, yaitu bahan yang memberikan penjelasan terhadapa bahan hukum primer ataupun sekunder, yakni berupa kamus, ensiklopedia, majalah, dan koran yang ada kaitannya dengan permasalahan yang penulis bahas.

3. Tehnik PengumpulanBahan Hukum.

Tehnik pengumpulan bahan hukum yang penulis gunakan adalah dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang dikenal dengan studi dokumen, hal ini dikarenakan ruang lingkup metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitiannormatif.

(19)

I

11

4. TehnikAnalisisBahan Hukum.

Tehnikanalisis bahan hukum yangpenulisgunakan adalah teknik analisis dengan menggunakan pendekatankwalitatifuntukmenghasilkandata yangdeskriptif.

(20)

*

I

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku.

PT.Citra Aditya Bakti, Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan,

Bandung,1999.

Annalisa Y, Kepailitan dan Penundaan Kewajian Pembayaran Utang, UNSRI, Palembang, 2007.

Ahmad yani(et’all), Kepailitan, PT.RajaGrafindoPersada, Jakarta, 2000.

Gunawan wijaya (et’all), Penanggungan Utang dan Perikatan Tanggung

Menanggung, PT. RajaGrafindoPersada, Jakarta, 2002.

IsaArief.M, Hukum Perdata dan Hukum Dagang, Alumni, Bandung, 1979.

Kartono, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran, Pradnya Paramita, Jakarta, 1985. Munir Fuady, Hukum Kepailitan Dalam Teori dan Praktek, PT. Citra Aditya,

Bandung, 2005.

Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, PT. Citra Aditya, Bandung, 1996.

;

Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, PT. Citra Aditya, Bandung,

2003. i

1

MustafaA. Siregar, Kapita Selekta Pengetahuan Hukum Dagang% Ind-Hill, Jakarta, 1999.

*

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1993.

Purwosutjipto, H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Buku ke 8, Djambatan, Jakarta, 1985.

Rudhy A. Lontoh (et’all), Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2001.

Sentosa sembiring, Hukum Perusahaan tentang Perseroan Terbatas, Nuansa Aulia, Bandung,2006.

(21)

66

Simorangkir,J.C.T, Kamus Hukum, Aksara Baru,Jakarta, 1983.

Siti Soemarti Hartono, Pengantar Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran,

Seksi hukumdagang FakultasHukum UGM Bulaksumur,Yogyakarta, 1981. Soeijono Soekanto, Pengantar Penelitian hukum, UniversitasIndonesiaPers, 1984. Soebekti, K.Pokok-pokok Hukum Perdata%PT. Intermasa, Jakata, 1980.

Soebekti, R, Kamus Hukum, PT. PradnyaParamita, Jakarta, 1992.

SudiknoMertokusumo, Hukum Acara Perdata, Liberty, Yogyakarta, 1985. Suherman,E., Fai/lissement (Kepailitan), Binacipta, Bandung, 1989. SutanRemySyahdeini, Hukum Kepailitan% Grafiti, Jakarta, 2002.

Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,

PT. Rajawali Pers, Jakarta,1991.

B.

Peraturan

Perundang-Undangan

KitabUndang-Undang HukumPerdata(Burgerlijk wetboek).

Kitab Undang-UndangHukumDagang dan Undang-Undang Kepailitan(wetboek van koop bandel en Faillissements Verordening).

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan KewajibanPembayaran Utang.

Undang-UndangNomor40Tahun 2007 Tentang PerseroanTerbatas.

Mediacetak/Jurnal

Referensi

Dokumen terkait

 Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan sektor industri sebesar 1% maka akan terjadi peningkatan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri sebesar 0,000981%

tersebut diatur dalam pasal 374 KUHP. Dalam Pasal 374 KUHP menyatakan bahwa penggelapan dengan pemberatan adalah penggelapan yang dilakukan oleh mereka yang

Gambar 6 menunjukkan pola sedimentasi akibat sedimen buangan sungai selama 3 bulan simulasi saat musim Barat, dimana deposisi maksimum umumnya terjadi pada badan sungai dengan

Guna mencapai hasil yang maksimal, maka tim konsultan menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun oleh tim konsultan, sehingga

Blok jantung pada pasien infark miokard akut anterior merupakan masalah yang lenih serius dari pada infark miokard inferior. Blok selektif dari

belajar sudah mulai terfokus pada tugas- tugas belajarnya namun masih perlu pengawasan yang lebih ketat dan mendidik. Hasil belajar siswa setelah perbaikan pembelajaran

Pengaruh variasi komposisi kitosan, pati kulit pisang kepok, gliserol, dan ZnO terhadap nilai Tensile Strength dan Elongation at break bioplastik.. Melalui Gambar 1 di

Di penelitian ini, difokuskan untuk membantu para pengguna untuk mencari orang yang benar-benar mempunyai kualitas dan pengalaman di industri pariwisata, sehingga wisatawan