• Tidak ada hasil yang ditemukan

CURVE-FITTING dan INTERPOLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CURVE-FITTING dan INTERPOLASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

CURVE-FITTING

dan INTERPOLASI

Materi Kuliah:

Pengantar; Regresi Linier; Regresi Polinomial; Regresi Linier Berganda Interpolasi Linier; Interpolasi Kuadrat; Interpolasi Polinomial Newton & Lagrange

PENGANTAR

Data-data yang bersifat diskrit dapat dibuat continuum melalui proses curve-fitting. Curve-fitting merupakan proses data-smoothing, yakni proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk persamaan model matematika. Proses ini juga dapat digunakan untuk keperluan interpolasi

data.

Misalkan tersedia data-data y pada berbagai x (sejumlah n pasang), maka dapat dicari suatu persamaan y = f(x) yang memberikan hubungan y dengan x yang mendekati data. Proses ini disebut curve fitting.

x x1 X2 x3 ... ... xn-1 xn

y y1 Y2 y3 ... ... yn-1 yn

Secara garis besar, ada 2 kategori persamaan model matematika, yakni:

1. Persamaan analitik, yang berbasiskan teori dan fenomena fisik sistem yang teramati

2. Persamaan empirik, yang (lebih) berbasiskan hubungan antara input dan output sistem yang ditinjau

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menentukan persamaan empirik adalah sebagai berikut: 1. Membuat grafik y versus x berdasarkan data yang tersedia

2. Meramalkan bentuk persamaan yang kira-kira sesuai (mengandung tetapan-tetapan yang belum diketahui), berdasarkan grafik

Misal: Persamaan linier: y = a x ; y = a0 + a1 x Persamaan kuadrat: y = a0 + a1 x + a2 x2

Persamaan polinomial berorde-m: y = a0 + a1 x + a2 x2 + ... + am-1 xm-1 + am xm Persamaan eksponensial: y = a ebx

3. Mengevaluasi nilai tetapan-tetapan tersebut berdasarkan data yang ada regresi Secara garis besar, metode regresi ada 2 macam: (a) regresi linier dan (b) regresi non-linier 4. Mengevaluasi kesesuaian persamaan empirik terhadap data.

Curve-fitting Diplotkan pada grafik x-y x x y y y = f (x)

(2)

Secara sederhana, persamaan empirik dianggap sesuai jika error-nya kecil dan bentuk kurva berdasarkan persamaan empirik ini mirip dengan bentuk kurva berdasarkan data. Jika persamaan empirik tidak sesuai, maka harus dicoba bentuk persamaan yang lain.

Cara mengevaluasi nilai-nilai tetapan dalam persamaan empirik: visual inspection, method of average, dan metode kuadrat terkecil (least squares). Metode kuadrat terkecil merupakan metode yang paling banyak digunakan. Pada metode ini, nilai-nilai tetapan terbaik adalah yang memberikan jumlah kuadrat kesalahan/penyimpangan (sum of squares of errors, SSE) yang terkecil (minimum).

= − = n i data terhitung y y SSE 1 2 ) ( MINIMUM

Untuk bentuk-bentuk persamaan tertentu, metode kudrat terkecil dapat dilakukan secara analitik, tetapi untuk bentuk-bentuk yang lain harus dilakukan secara numerik. Prinsipnya adalah minimasi SSE terhadap variabel nilai-nilai tetapan dalam persamaan empirik.

Secara statistik, kesesuaian antara bentuk kurva dengan data dapat dinyatakan dalam term koefisien

korelasi (r) atau koefisien determinasi (r2). Besarnya koefisien korelasi (r) adalah:

∑ ∑

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = 2 2 2 2 i i i i i i i i y y n x x n y x y x n r

dengan n menyatakan banyaknya data. Hubungan antara r dengan SSE dapat dinyatakan sbb.:

t t S SSE S r2 = − dengan: 2

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − = n y y S i i t

Kesesuaian yang sempurna ditunjukkan oleh besarnya: SSE = 0 dan r = r2 = 1.

REGRESI LINIER DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL

Bentuk persamaan linier: (1) y = a x dan (2) y = a0 + a1 x

(1) Bentuk Persamaan: y = a x ... (1)

ingin dicari harga a (a biasa disebut sebagai slope) Untuk pasangan data xi, yi, maka error-nya adalah:

) ( terhitung data i i i a x y y y R = − = − ... (2)

sehingga nilai sum of squares of errors-nya:

= = − = n i i i a f y x a SSE 1 2 ( ) ) ( ... (3)

Harga a terbaik adalah yang memberikan SSE minimum. Harga SSE akan minimum jika: 0 ) ( = a d SSE d ... (4) sehingga: ( ) 2( ). 0 1 = − =

= i n i i i y x x a a d SSE d 0 ) ( ) ( 2 =

xi

xi yi a atau:

= 2 ) ( ) ( i i i x y x a ... (5) CONTOH 1#:

Nitrous anhydride (N2O5) dapat terurai secara homogen menjadi dinitrogen tetraoksida (N2O4)

dan oksigen melalui reaksi: N2O5 (g) N2O4 (g) 12O2 (g)

r +

⎯→ ⎯

(3)

CA (gmol/liter) 0,1000 0,0892 0,0776 0,0705 0,0603 0,0542 0,0471 Waktu (detik) 0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Dengan menganggap bahwa reaksi ini berorde-pertama terhadap konsentrasi reaktannya:

A C k

r= , maka profil konsentrasi reaktan yang terhadap waktu dapat dinyatakan sebagai:

t k A A C e

C =

0 , dengan CA0 menyatakan konsentrasi reaktan mula-mula. Atau, dapat juga

dinyatakan dalam bentuk: kt

C C A A = 0 ln ... (*)

Persamaan (*) merupakan bentuk persamaan linier (berorde satu, garis lurus) yang mempunyai bentuk umum: y = a x, dan dapat diplotkan sbb:

-0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 t (detik) ln ( C A /C A0 ) t 0 ln A A C C x y x2 x y 0 0 0 0 500 -0,1143 250000 -57,1446 1000 -0,2536 1000000 -253,603 1500 -0,3496 2250000 -524,336 2000 -0,5058 4000000 -1011,68 2500 -0,6125 6250000 -1531,22 3000 -0,7529 9000000 -2258,69 22750000 -5636,67

x2

x y k x y x a= = − =− =−

0,0002 22750000 67 , 5636 2

Berdasarkan metode regresi linier terhadap data-data di atas, diperoleh nilai tetapan (yakni tetapan kecepatan reaksi) k sebesar 0,0002 detik-1.

(2) Bentuk Persamaan: y = a0 + a1 x ... (6)

ingin dicari harga a0 dan a1 (a0 biasa disebut sebagai intercept dan a1 sebagai slope)

Dengan cara yang sama, untuk pasangan data xi, yi, maka error-nya adalah: ) ( 1 0 i i terhitung data i a a x y y y R = + − = − ... (7)

sehingga nilai sum of squares of errors-nya:

= = − + = n i i i y f a a x a a SSE 1 1 0 2 1 0 ) ( , ) ( ... (8)

Harga SSE akan minimum jika: ( ) 0

0 = ∂ ∂ a SSE dan ( ) 0 1 = ∂ ∂ a SSE ... (9, 10) sehingga: ( ) 2( ).1 0 1 1 0 0 = − + = ∂ ∂

= n i i i y x a a a SSE

=

+a xi yi a n 0 1 ... (11) dan ( ) 2( ). 0 1 1 0 1 = − + = ∂ ∂

= n i i i i y x x a a a SSE

xi+a xi = xi yi a 2 1 0 ... (12)

Berdasarkan persamaan (11) dan (12), maka harga a0 dan a1 dapat ditentukan. Misal, dengan menggunakan Cramer’s rule, diperoleh:

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

i i i i i i y x y a a x x x n 1 0 2 A x = b Slope = -k = -0,0002

(4)

maka:

∑ ∑

∑ ∑

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = = Δ Δ = 2 2 2 2 2 1 0 i i i i i i i i i i i i i i i x x n y x x x y x x x n x y x x y a

∑ ∑

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = = Δ Δ = 2 2 2 2 1 i i i i i i i i i i i i i x x n x y y x n x x x n y x x y n a

(n menyatakan banyaknya data)

Nilai-nilai tetapan pada persamaan non-linier dapat ditentukan melalui proses linierisasi. Berikut ini adalah contoh beberapa bentuk persamaan dan hasil linierisasinya:

Bentuk Persamaan Awal

Bentuk Persamaan

Hasil Linierisasi Ordinat Absis

Slope yang dihasilkan Intercept yang dihasilkan b x a y= + - y x a b x b e a y= ln y= lna+b x ln y x b ln a b x a x y + = a x b y x = + y x x a b b x a y= + - y x 1 a b b x a

y= loglnyy==loglnaa++bblnlogxx ln y log y ln x log x b ln a log a CONTOH 2#:

Berdasarkan data-data x-y berikut ini:

x 1 2 3 4 5

y 0,5 1,7 3,4 5,7 8,4

tentukan harga-harga a dan b, jika trend data mengikuti model bentuk pangkat: y=a xb

PENYELESAIAN:

Bentuk: y=a xb dapat dilinierisasi menjadi bentuk: log y=loga+blog x x y log x log y (log x) 2 log x . log y

1 0,5 0 -0,3010 0 0 2 1,7 0,3010 0,2304 0,0906 0,0694 3 3,4 0,4771 0,5315 0,2276 0,2536 4 5,7 0,6021 0,7559 0,3625 0,4551 5 8,4 0,6990 0,9243 0,4886 0,6460 Σ 2,0792 2,1411 1,1693 1,4241 Persamaan (11) dan (12) diterapkan untuk kasus ini, menjadi:

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

(log .log ) log log ) (log log log 2 x y y b a x x x n atau: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ 4241 , 1 1411 , 2 log 1693 , 1 0792 , 2 0792 , 2 5 b a

(5)

Dengan menggunakan aturan Cramer, maka: 3002 , 0 5235 , 1 4574 , 0 1693 , 1 0792 , 2 0792 , 2 5 1693 , 1 4241 , 1 0792 , 2 1411 , 2 loga= = − =− ; sehingga: a = 10-0,3002 = 0,5009 1,7517 5235 , 1 6688 , 2 1693 , 1 0792 , 2 0792 , 2 5 4241 , 1 0792 , 2 1411 , 2 5 = = = b Jadi: a = 0,5009 dan b = 1,7517

Atau, jika secara langsung memanfaatkan fasilitas TRENDLINE dalam EXCEL, diperoleh: y = 0,5009x1,7517 R2 = 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 x y log y = 1,7517 log x - 0,3002 R2 = 1 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 log x lo g y

REGRESI POLINOMIAL

Untuk persamaan kuadrat dengan bentuk: y = a0 + a1 x + a2 x2 ... (13)

Dengan cara yang sama, untuk pasangan data xi, yi, maka nilai sum of squares of errors-nya:

= = − + + = n i i i i a a a f y x a x a a SSE 1 0 1 2 2 2 2 1 0 ) ( , , ) ( ... (14)

Harga SSE akan minimum jika: ( ) 0

0 = ∂ ∂ a SSE , ( ) 0 1 = ∂ ∂ a SSE , dan ( ) 0 2 = ∂ ∂ a SSE ... (15, 16, 17) sehingga: ( ) 2( ).1 0 1 2 2 1 0 0 = − + + = ∂ ∂

= n i i i i y x a x a a a SSE

+

=

+a xi a xi yi a n 0 1 2 2 ... (18) 0 . ) ( 2 ) ( 1 2 2 1 0 1 = − + + = ∂ ∂

= n i i i i i a x y x x a a a SSE

xi+a xi +a xi = xi yi a0 1 2 2 3 ... (19) 0 . ) ( 2 ) ( 1 2 2 2 1 0 2 = − + + = ∂ ∂

= n i i i i i a x y x x a a a SSE

xi +a xi +a xi = xi yi a0 2 1 3 2 4 2 ... (20)

Persamaan (18), (19), dan (20) selanjutnya dapat disusun dalam bentuk perkalian matriks, sbb.:

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

i i i i i i i i i i i i i y x y x y a a a x x x x x x x x n 2 2 1 0 4 3 2 3 2 2 A x = b

(6)

Dengan demikian, harga a0, a1, dan a2 dapat ditentukan secara simultan.

Dengan cara yang sama, secara umum, untuk persamaan polinomial berorde-m dengan bentuk:

y = a0 + a1 x + a2 x2 + ... + am-1 xm-1 + am xm ... (21)

dapat dihasilkan persamaan-persamaan berikut ini:

+

+ +

=

+ m i i m i i a x a x y x a a n 0 1 2 2

+ + + + + = i i m i m i i i a x a x a x x y x a 3 1 2 2 1 0

+ + + + + = i i m i m i i i a x a x a x x y x a0 2 1 3 2 4 2 2 ... ...

+ + + + + + + = i m i m m i m m i m i m i a x a x a x x y x a0 1 1 2 2

atau, dapat disusun dalam bentuk perkalian matriks, sbb.:

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

+ + + + + i m i i i i i i m m m i m i m i m i m i i i i m i i i i m i i i y x y x y x y a a a a x x x x x x x x x x x x x x x n 2 2 1 0 2 1 2 4 3 2 1 3 2 2 A x = b

Dengan demikian, harga-harga a0, a1, a2, .... am dapat ditentukan secara simultan.

CONTOH 3#:

Berikut adalah data-data kapasitas panas gas, Cp (kal/gmol.K), pada berbagai suhu, T (K):

T 400 475 520 580 660 750 850

Cp 41,29 45,50 48,00 51,31 55,61 60,30 65,26

Jika Cp = f (T) didekati dengan persamaan polinomial berorde 3: 3 3 2 2 1 0 a T a T a T a Cp= + + +

tentukanlah harga-harga a0, a1, a2, dan a3!

PENYELESAIAN:

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, dapat dihasilkan persamaan-persamaan berikut, yang disajikan dalam bentuk perkalian matriks dan vektor:

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

Cp T Cp T Cp T Cp a a a a T T T T T T T T T T T T T T T n 3 2 3 2 1 0 6 5 4 3 5 4 3 2 4 3 2 3 2 A x = b

Elemen-elemen matriks A dan vektor b dapat dihitung dengan mudah, dan diperoleh hasil sbb.:

7 4235 2713025 1830387875 367,27 4235 2713025 1830387875 1,29E+12 230246,9 2713025 1830387875 1,29E+12 9,44E+14 152405037,5 1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1.06E+11

Matriks A Vektor b

Dicoba diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss.

Pertukarkan baris ke-1 dan ke-4 (maximum column pivoting):

1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1,06E+11 4235 2713025 1830387875 1,29E+12 230246.9 2713025 1830387875 1,29E+12 9,44E+14 152405037,5

(7)

Hasil eliminasi pertama:

1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1,06E+11 0 -273862,8 -354501579,5 -3,55E+11 -14506,8 0 -83071679,8 -1,09E+11 -1,10E+14 -4389064,1 0 -702,0 -898362,5 -889484632,8 -37,3

Pertukarkan baris ke-2 dan ke-3 (maximum column pivoting):

1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1,06E+11 0 -83071679,8 -1,09E+11 -1,10E+14 -4389064,1 0 -273862,8 -354501579,5 -3,55E+11 -14506,8 0 -702,0 -898362,5 -889484632,8 -37,3

Hasil eliminasi kedua:

1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1,06E+11 0 -83071679,8 -1,09E+11 -1,10E+14 -4389064,1

0 0 3968550,1 7516954861 -37,4 0 0 20519,8 38682348,6 -0,2

Hasil eliminasi ketiga:

1830387875 1,29E+12 9,44E+14 7,11E+17 1,06E+11 0 -83071679,8 -1,09E+11 -1,10E+14 -4389064,1

0 0 3968550,1 7516954861 -37,4 0 0 0 -184914,7 0,0019

Dengan substitusi balik, maka diperoleh hasil sbb.:

a3 = -1,0214 E-08 a2 = 9,9231E-06 a1 = 0,0533499 a0 = 19,015164

Sebagai alternatif, jika menggunakan POLYMATH 5.1, diperoleh hasil sbb.: POLYMATH Results

11-19-2006

Polynomial Regression Report

Model: Cp = a0 + a1*T + a2*T^2 + a3*T^3

Variable Value 95% confidence a0 19.015164 0.5282182 a1 0.0533499 0.0026952 a2 9.923E-06 4.448E-06 a3 -1.021E-08 2.376E-09 General Order of polynomial = 3

Regression including free parameter Number of observations = 7 Statistics R^2 = 0.9999998 R^2adj = 0.9999997 Rmsd = 0.0011711 Variance = 2.24E-05

REGRESI LINIER BERGANDA

(MULTIPLE LINEAR REGRESSION)

Regresi linier berganda diterapkan terhadap persamaan linier multivariabel (dengan banyaknya variabel sejumlah m) yang mempunyai bentuk umum:

y = a0 + a1 x1 + a2 x2 + ... + am-1 xm-1 + am xm ... (22)

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, melalui penurunan yang sama dengan kasus-kasus sebelumnya, maka dihasilkan persamaan-persamaan berikut ini:

+

+ +

=

+a x a x a x y a n 0 1 1 2 2 m m

x +a x +a x x + +a x x = x y a0 1 1 12 2 1 2 m 1 m 1

x +a x x +a x + +a x x = x y a 2 m 2 m 2 2 2 1 2 1 2 0 ...

x +a x x +a x x + +a x x = x y a0 m 1 m 1 2 m 2 m m m m

(8)

atau, dapat disusun dalam bentuk perkalian matriks, sbb.: ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

y x y x y x y a a a a x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x n m m m m m m m m m m 2 1 2 1 0 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 A x = b

Dengan demikian, harga-harga a0, a1, a2, .... am dapat ditentukan secara simultan.

Catatan: Persamaan dalam bentuk perkalian berpangkat:

m m c b a x x x x k y= 1 2 3 ... (23)

dapat dimanipulasi menjadi:

m m x c x b x a k y ln ln ln ln ln ln = + 1+ 2 + 3+ + ... (24)

sehingga menjadi persamaan linier multivariabel seperti bentuk di atas.

CONTOH 4#:

Berikut adalah data-data percobaan kinetika sebuah reaksi homogen ireversibel: A⎯→r P

CA (gmol/liter) 1,00 0,923 1,15 0,87 1,05 0,75 0,55 0,65 Suhu (K) 373 395 365 400 405 388 410 380

Kecepatan reaksi (gmol/liter.detik) 1,508 2,936 1,293 3,242 4,566 1,899 2,780 1,255

Jika kecepatan reaksi dianggap mempunyai bentuk: n A C T R E k r ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − = 0exp ... (**)

dan R = 1,987 kal/gmol.K, perkirakan harga-harga k0, E, dan n berdasarkan data yang tersedia.

(k0 ≡ faktor preeksponensial reaksi, E ≡ energi aktivasi reaksi, dan n ≡ orde reaksi)

PENYELESAIAN:

Bentuk persamaan non-linier (**) dapat dilinierisasi menjadi: n CA T R E k r ln 1 ln ln = 0− +

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, hasil-hasil perhitungannya disajikan sbb.:

Data x1 x2 y x1 x2 x12 x22 x1 y x2 y 1 0,002681 0 0,410784 0 7,1876E-06 0 0,001101 0 2 0,002532 -0,080126 1,077048 -0,000203 6,4092E-06 0,006420 0,002727 -0,086300 3 0,002740 0,139762 0,256965 0,000383 7,5061E-06 0,019533 0,000704 0,035914 4 0,002500 -0,139262 1,176190 -0,000348 6,2500E-06 0,019394 0,002940 -0,163799 5 0,002469 0,048790 1,518638 0,000120 6,0966E-06 0,002380 0,003750 0,074095 6 0,002577 -0,287682 0,641327 -0,000741 6,6426E-06 0,082761 0,001653 -0,184498 7 0,002439 -0,597837 1,022451 -0,001458 5,9488E-06 0,357409 0,002494 -0,611259 8 0,002632 -0,430783 0,227136 -0,001134 6,9252E-06 0,185574 0,000598 -0,097846 Σ 0,020569 -1,347138 6,330539 -0,003381 5,2966E-05 0,673472 0,015967 -1,033693

Dalam hal ini: y = ln r ; x1 = 1/T ; dan x2 = ln CA Dalam bentuk perkalian matriks:

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡

y x y x y a a a x x x x x x x x x x n 2 1 2 1 0 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − − − − 033693 , 1 015967 , 0 330539 , 6 673472 , 0 003381 , 0 347138 , 1 003381 , 0 10 . 2966 , 5 020569 , 0 347138 , 1 020569 , 0 8 2 1 0 5 a a a A x = b

(9)

Dengan menggunakan metode eliminasi Gauss, augmented matrix-nya:

8 0,020569 -1,347138 6,330539

0,020569 5,2966E-05 -0,003381 0,015967

-1,347138 -0,003381 0,673472 -1,033693

Hasil eliminasi pertama:

8 0,020569 -1,347138 6,330539

0 7,8654E-08 8,2873E-05 -0,000310

0 8,2873E-05 0,446624 0,032320

Pertukarkan baris ke-2 dan ke-3 (maximum column pivoting):

8 0,020569 -1,347138 6,330539

0 8,2873E-05 0,446624 0,032320

0 7,8654E-08 8,2873E-05 -0,000310 Hasil eliminasi kedua:

8 0,020569 -1,347138 6,330539

0 8,2873E-05 0,446624 0,032320

0 0 -0,000341 -0,000341

Dengan substitusi balik, diperoleh: a2 = 0,9999 = n a1 = -4998,5294 = R E − a0 = 13,8118 = ln k0

Jadi: k0 = 9,9627.105 detik-1; E = 9932,1 kal/gmol; dan n = 0,9999 ≈ 1

Sebagai alternatif, jika menggunakan program EXCEL SOLVER, diperoleh hasil sbb:

INTERPOLASI LINIER

Interpolasi linier, yang merupakan bentuk interpolasi paling sederhana, menggunakan dua titik

data (data points) untuk mengembangkan pendekatan linier terhadap fungsi yang ditinjau. Tinjaulah 2 titik data (x1, f(x1)) dan (x2, f(x2)). Ekspansi deret Taylor untuk f(x) di sekitar x1:

... ) ( '' 2 ) ( ) ( ' ) ( ) ( ) ( 1 2 1 1 1 1 + − + − + = f x x x f x x x f x x f ... (25)

Hampir sama dengan hasil di atas 2 0exp ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛−ERT C r k n A

(errorr)^2

(10)

Dengan mengabaikan suku-suku setelah linear-term, dan menggunakan pendekatan forward difference untuk f’(x1), yakni:

1 2 1 2 1 ) ( ) ( ) ( ' x x x f x f x f − − ≅ ... (26) Substitusi (26) ke (25) menghasilkan: ( ) ( ) ( ) ( ) ( 1) 1 2 1 2 1 x x x x x f x f x f x f − − − + = ... (27)

Persamaan (27) merupakan formula interpolasi linier untuk mencari harga f(x), dengan x yang berada di antara x1 dan x2.

CONTOH 5#:

Berikut adalah data-data yang diambil dari tabel saturated steam:

Suhu (oF) Entalpi saturated steam (BTU/lb)

240 1160,6 260 1167,4

Dengan interpolasi linier, perkirakan besarnya entalpi saturated steam pada 252oF!

PENYELESAIAN:

Dengan menerapkan persamaan (27) ke dalam kasus ini, maka: ) 240 ( 240 260 6 , 1160 4 , 1167 6 , 1160 ) ( − − − + = T T H Pada T = 252oF: (252 240) 1164,7 240 260 6 , 1160 4 , 1167 6 , 1160 ) ( − = − − + = T H BTU/lb CONTOH 6#:

Perkirakanlah harga ln 2 dengan interpolasi linier! Gunakan 2 titik data: ln 1 = 0 dan ln 6 = 1,791759. Ulangi perhitungan, tetapi lakukan dalam rentang ln 1 = 0 dan ln 4 = 1,386294.

PENYELESAIAN:

Sebagai catatan, nilai yang sebenarnya: ln 2 = 0,6931472

Interpolasi pertama (pada rentang x = 1 dan x = 6):

3583519 , 0 ) 1 ( 1 6 0 791759 , 1 0 ) 1 2 ( 1 6 1 ln 6 ln 1 ln 2 ln = − − + = − − − + =

(Error terhadap nilai sebenarnya, .100% 48,3%

6931472 , 0 6931472 , 0 3583519 , 0 − = = t ε )

Interpolasi kedua (pada rentang x = 1 dan x = 4):

4620981 , 0 ) 1 ( 1 4 0 386294 , 1 0 ) 1 2 ( 1 4 1 ln 4 ln 1 ln 2 ln = − − + = − − − + =

(Error terhadap nilai sebenarnya, .100% 33,3%

6931472 , 0 6931472 , 0 4620981 , 0 − = = t ε )

Perhatikanlah bahwa interpolasi kedua menghasilkan nilai yang lebih dekat kepada nilai sebenarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interval

yang lebih sempit menghasilkan pendekatan yang lebih baik. Hal ini dapat dipertegas dari visualisasi grafik di samping: 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 1 2 3 4 5 6 7 • • • • • y Nilai sebenarnya Hasil interpolasi linier f (x) = ln x • x

(11)

INTERPOLASI KUADRAT

Interpolasi kuadrat (quadratic interpolation) atau interpolasi orde-kedua menggunakan tiga titik

data. Strategi ini menggunakan pendekatan polinomial orde dua. Jika tersedia tiga titik data, yakni: (x0, f (x0)), (x1, f (x1)), dan (x2, f (x2)), maka: ) ( ) ( ) ( ) (x b0 b1 x x0 b2 x x0 x x1 f = + − + − − ... (28)

Persamaan (28) merupakan cara lain penyajian persamaan polinomial orde dua, karena: ) ( ) ( ) ( ) (x b0 b1 x x0 b2 x x0 x x1 f = + − + − − 1 2 0 2 1 0 2 2 2 0 1 1 0 ) (x b b x b x b x b x x b xx b xx f = + − + + − − atau: 2 2 1 0 ) (x a a x a x

f = + + (bentuk umum persamaan kuadrat)

dengan: a0 =b0b1 x0+b2 x0 x1 1 2 0 2 1 1 b b x b x a = − − 2 2 b a =

Prosedur sederhana untuk menentukan koefisien-koefisien b0, b1, dan b2 dalam persamaan (28) dikembangkan berdasarkan 3 titik data tersebut. Jika x = x0 disubstitusikan ke (28), maka:

) ( 0

0 f x

b = ... (29)

Substitusikan (29) ke (28) dan dievaluasi pada x = x1 menghasilkan: ) ( ) ( ) (x1 f x0 b1 x1 x0 f = + − atau: 0 1 0 1 1 ) ( ) ( x x x f x f b − − = ... (30)

Selanjutnya (29) dan (30) disubstitusikan ke (28), serta dievaluasi pada x = x2, sehingga: ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 2 0 2 2 0 2 1 0 1 0 1 0 2 x x b x x x x x x x f x f x f x f − + − − − − + = atau: 0 2 0 1 0 1 1 2 1 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( x x x x x f x f x x x f x f b − − − − − − = ... (31) CONTOH 7#:

Perkirakanlah harga ln 2 dengan interpolasi kuadrat! Gunakan 3 titik data berikut: x0 = 1 f (x0) = 0

x1 = 4 f (x1) = 1,386294 x2 = 6 f (x2) = 1,791759

PENYELESAIAN:

Dengan menerapkan persamaan (29): b0 =0

Dengan persamaan (30): 0,4620981 1 4 0 386294 , 1 1 = − = b Dengan persamaan (31): 0,0518731 1 6 462091 , 0 4 6 386294 , 1 791759 , 1 2 =− − − − = b

Substitusikan nilai-nilai b0, b1, dan b2 ke (28) menghasilkan: ) 4 ( ) 1 ( 0518731 , 0 ) 1 ( 4620981 , 0 0 ) (x = + x− − xxf Pada x = 2: 5658444 , 0 ) 4 2 ( ) 1 2 ( 0518731 , 0 ) 1 2 ( 4620981 , 0 0 ) 2 ( = + − − − − = f

Jadi, dengan interpolasi kuadrat, diperoleh: ln 2 = 0,5658444

(Error terhadap nilai sebenarnya, .100% 18,4%

6931472 , 0 6931472 , 0 5658444 , 0 − = = t ε )

(12)

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 1 2 3 4 5 6 7

(Bandingkan hasil ini dengan hasil yang diperoleh dengan interpolasi linier, pada contoh sebelumnya, contoh #6...)

INTERPOLASI POLINOMIAL NEWTON

Berdasarkan penurunan untuk interpolasi kuadrat di atas, pendekatan yang sama dapat dikembangkan untuk interpolasi polinomial berorde m. Polinomial berorde m dapat dituliskan sbb.:

) ( ) ( ) ( ) ( ) (x =b0+b1 xx0 + +bm xx0 xx1 xxm1 f ... (32)

Untuk polinomial berorde m, diperlukan sejumlah (m+1) titik data, yakni: x0, x1, x2, ..., xm. Dengan menggunakan titik-titik data ini, persamaan-persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung

koefisien-koefisien b0, b1, ..., bm: ) ( 0 0 f x b = ... (33)

[ ]

1 0 1 f x, x b = ... (34)

[

2 1 0

]

2 f x ,x,x b = ... (35)

[

x ,x 1, ,x1,x0

]

f bm = m m …… ... (36)

Perhitungan di dalam kurung siku pada persamaan-persamaan (33), (34), (35), dan (36) menggunakan beda-terbagi hingga (finite divided-differences). Secara umum, first finite-divided difference dinyatakan sbb.: j i j i j i x x x f x f x x f − − = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ , ( ) ( ) ... (37)

Second finite divided-difference, yang menggambarkan perbedaan dua first finite-divided difference, secara umum dinyatakan sbb.:

k i k j j i k j i x x x x f x x f x x x f − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ , , , , ... (38)

Dan seterusnya, finite divided-difference ke-m dapat dinyatakan sbb.:

[

] [

] [

]

0 0 2 1 1 1 0 1 1 , , , , , , , , , , x x x x x f x x x f x x x x f m m m m m m m − = − − − − … … … ... (39)

Persamaan (37) – (39) memperlihatkan perhitungan yang bersifat rekursif, yang berarti bahwa finite-divided difference yang lebih tinggi disusun dari finite-finite-divided difference yang lebih rendah, seperti tersaji dalam contoh skema berikut ini:

Nilai sebenarnya

Hasil interpolasi linier f (x) = ln x

• •

Hasil interpolasi kuadrat

x y

(13)

Finite divided-difference

i xi f (xi) Pertama Kedua Ketiga

0 x0 f (x0) f

[ ]

x1, x0 f

[

x2,x1,x0

]

f

[

x3,x2,x1,x0

]

1 x1 f (x1) f

[ ]

x2, x1 f

[

x3,x2,x1

]

2 x2 f (x2) f

[ ]

x3, x2

3 x3 f (x3)

Keterangan: x0, x1, x2, ..., xm tidak perlu dalam urutan naik

CONTOH 8#:

Ulangi contoh sebelumnya, perkirakanlah harga ln 2 dengan interpolasi polinomial Newton

berorde-tiga (interpolasi kubik)! Gunakan 1 titik data tambahan berikut: x3 = 5; f (x3) = 1,6094379

PENYELESAIAN:

Polinomial berorde-tiga (persamaan kubik) dapat dituliskan sebagai:

) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (x b0 b1 x x0 b2 x x0 x x1 b3 x x0 x x1 x x2 f = + − + − − + − − −

First finite-divided difference untuk kasus ini:

[ ]

1 0 0,46209813 1 1 4 0 386294 , 1 ,x b x f = = − − =

[ ]

0,20273255 4 6 386294 , 1 791759 , 1 , 1 2 = − = x x f

[ ]

0,18232160 6 5 791759 , 1 6094379 , 1 , 2 3 = − = x x f

Second finite-divided difference:

[

2 1 0

]

0,051873116 2 1 6 46209813 , 0 20273255 , 0 , ,x x b x f =− = − − =

[

]

0,020410950 4 5 20273255 , 0 18232160 , 0 , , 2 1 3 =− − = x x x f

Third finite-divided difference:

[

3 2 1 0

]

0,0078655415 3 1 5 ) 051873116 , 0 ( 020410950 , 0 , , ,x x x b x f = = − − − − =

Harga-harga b0 (= f (x0)), b1, b2, dan b3 selanjutnya disubstitusikan ke persamaan polinomial berorde-tiga di atas, menghasilkan:

) 4 ( ) 1 ( 051873116 , 0 ) 1 ( 46209813 , 0 0 ) (x = + x− − xxf +0,0078655415(x−1)(x−4)(x−6) Jika dievaluasi pada x = 2:

) 4 2 ( ) 1 2 ( 051873116 , 0 ) 1 2 ( 46209813 , 0 0 ) 2 ( = + − − − − f +0,0078655415(2−1)(2−4)(2−6)=0,62876869

Jadi, dengan interpolasi polinomial Newton berorde-tiga, diperoleh: ln 2 = 0,62876869

(Error terhadap nilai sebenarnya, .100% 9,3%

6931472 , 0 6931472 , 0 62876869 , 0 − = = t ε )

(14)

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 1 2 3 4 5 6 7

(Bandingkan hasil ini dengan hasil yang diperoleh dengan interpolasi linier maupun interpolasi kuadrat pada 2 contoh sebelumnya, contoh 6# dan 7#)

INTERPOLASI POLINOMIAL LAGRANGE

Interpolasi polinomial Lagrange merupakan perumusan ulang dari polinomial Newton yang tidak menggunakan metode finite-divided difference. Secara umum, untuk sebuah polinomial berorde m:

= = m i i i x f x L x f 0 ) ( . ) ( ) ( ... (40) dengan:

≠ = − − = m i j j i j j i x x x x x L 0 ) ( ... (41)

∏ menunjukkan “hasil kali dari” (product of). Misal, untuk polinomial berorde satu (linier): ) ( ) ( ) ( 1 0 1 0 0 1 0 1 f x x x x x x f x x x x x f − − + − − = ... (42)

Untuk polinomial berorde dua (kuadrat):

) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 2 1 2 0 2 1 0 1 2 1 0 1 2 0 0 2 0 1 0 2 1 f x x x x x x x x x x f x x x x x x x x x f x x x x x x x x x f − − − − + − − − − + − − − − = ... (43)

Demikian seterusnya. Pada metode ini, untuk polinomial berorde m, juga diperlukan sejumlah

(m+1) titik data.

CONTOH 9#:

Gunakan interpolasi polinomial Lagrange orde pertama dan orde kedua untuk menghitung harga ln 2, berdasarkan 3 titik data berikut ini (sama dengan contoh sebelumnya):

x0 = 1 f (x0) = 0

x1 = 4 f (x1) = 1,386294 x2 = 6 f (x2) = 1,791759

PENYELESAIAN:

Formula interpolasi polinomial Lagrange orde pertama: ) ( ) ( ) ( 1 0 1 0 0 1 0 1 f x x x x x x f x x x x x f − − + − − = Pada x = 2: (1,386294) 0,4620981 1 4 1 2 ) 0 ( 4 1 4 2 ) 2 ( = − − + − − = f Nilai sebenarnya Hasil interpolasi kubik f (x) = ln x • x y •

(15)

Formula interpolasi polinomial Lagrange orde kedua: ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 2 1 2 0 2 1 0 1 2 1 0 1 2 0 0 2 0 1 0 2 1 f x x x x x x x x x x f x x x x x x x x x f x x x x x x x x x f − − − − + − − − − + − − − − = Pada x = 2: (1,386294) ) 6 4 ( ) 1 4 ( ) 6 2 ( ) 1 2 ( ) 0 ( ) 6 1 ( ) 4 1 ( ) 6 2 ( ) 4 2 ( ) 2 ( − − − − + − − − − = f 56584437 , 0 ) 791759 , 1 ( ) 4 6 ( ) 1 6 ( ) 4 2 ( ) 1 2 ( = − − − − +

(Perhatikanlah bahwa kedua hasil ini sangat dekat dengan hasil yang dihitung dengan menggunakan metode interpolasi polinomial Newton, pada contoh 6# dan 7#).

LATIHAN SOAL:

1. Jika Anda mempunyai pasangan data-data x dan y, bagaimana cara Anda melinierisasikan bentuk-bentuk persamaan empirik berikut ini untuk memperoleh harga-harga parameter a dan b?

(a) ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + = x b a x y exp 1 (b) ln y=axex+bx (c) yxb=4

( )

a x 12

2. Jika tersedia sekumpulan data-data (x, y) berikut dan diasumsikan bahwa: y = a0 + a1 x

x 0,9 2,3 3,3 4,5 5,7 6,7 y 1,1 1,6 2,6 3,2 4,0 5,0

tentukan besarnya a0 dan a1.

3. Lakukan curve-fitting untuk menentukan bentuk korelasi yang terbaik dari data-data berikut ini:

x 0 0,43 1,25 1,40 2,60 2,90 4,30 y 9,4 7,1 5,35 4,20 2,60 1,95 1,15

4. Dengan mengasumsikan bahwa: y=aebx

Berapakah nilai-nilai a dan b, dengan linear regression, berdasarkan data-data di bawah ini?

x 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 y 3,3 3,5 3,7 3,9 4,0 4,3 4,5

5. Viskositas (μ) air, dalam centi-Poise, yang diukur pada berbagai suhu T, dalam oC, disajikan dalam tabel berikut ini:

T (oC) 10 20 30 40 50 60 70

μ (cP) 1,308 1,005 0,801 0,656 0,549 0,469 0,406

Dengan menggunakan multiple linear regression, tentukan tetapan-tetapan yang bersesuaian

dengan persamaan model: 2

3 2 1 1 T k T k k + + = μ

6. Persamaan Antoine dapat dituliskan sebagai:

c T b a Po + + = log

dengan Po [=] atm, T [=] Kelvin, serta a, b, dan c menyatakan tetapan-tetapan Antoine. Tentukan tetapan-tetapan Antoine untuk oksigen dari data-data berikut ini:

P (atm) 1 2 5 10 20 30 40

T (oC) -183,1 -176,0 -169,5 -153,2 -140,0 -130,7 -124,1

7. Jika diberikan data-data sbb.:

x 1 2 3 5 6

(16)

(a) Hitunglah f (3,5) dengan interpolasi polinomial Newton orde 1 sampai 3. Pilihlah sendiri urutan titik-titik data yang digunakan, supaya menghasilkan ketelitian yang baik.

(b) Ulangi bagian (a), tetapi menggunakan interpolasi polinomial Lagrange orde 1 sampai 3. (c) Bandingkan hasil-hasilnya.

8. Berikut adalah data tekanan uap murni benzena pada berbagai suhu:

Suhu (oC) -1,6 7,6 15,4 26,1 42,2 60,6

Tekanan uap (mm Hg) 20 40 60 100 200 400 Perkirakan besarnya tekanan uap murni benzena pada 25oC menggunakan:

(a) Interpolasi linier (b) Interpolasi kuadrat (c) Interpolasi kubik

9. Data berikut ini menunjukkan profil indeks bias larutan sukrosa pada berbagai konsentrasi yang diukur pada suhu 20oC.

Persen sukrosa 10 15 20 25 30 35

Indeks bias 1,3479 1,3557 1,3639 1,3723 1,3811 1,3902

Perkirakan konsentrasi larutan sukrosa yang mempunyai indeks bias sebesar 1,3606 dengan menggunakan:

(a) Interpolasi linier (b) Interpolasi kuadrat (c) Interpolasi kubik

10. Sebuah reaksi heterogen mempunyai persamaan kecepatan reaksi yang mengikuti model kinetika Langmuir-Hinshelwood: 2 1 ) 1 ( A A R R A P K P K P k r + + =

Gunakan data-data berikut ini, yang diukur pada suhu 400 K, untuk memperkirakan besarnya k1, KA, dan KR.

PA 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4

PR 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

r x 105 3,4 3,6 3,7 3,9 4,0 4,1 4,2

Referensi

Dokumen terkait

PT Chevron Indonesia untuk wilayah kerja meliputi Region Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bagian Indonesia Timur yang dilaksanakan di Departement of Human Resources Development

The purpose of this study was to examine the influence of organizational commitment, motivation and engagement work partially on performance of employees at PT

Kedua, kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika yaitu pemuda dalam rapat menganggap pendapatnya lebih baik dari pendapat orang lain,

Berdasarkan data yang telah disajikan di atas, kendala-kendala yang terjadi pada saat proses pembelajaran siklus II adalah kontrak belajar belum dilaksanakan

Lingkungan Hidup Daerah juga dikatakan sudah sesuai dengan prosedur, yaitu dengan cara meminta izin pada RT dan RW setempat, setelah itu pihak Badan Lingkungan

Menurut Jamhari dan Yonekura (2003), indeks monopoli (MPI) merupakan salah satu cara mengukur efisiensi pemasaran berdasarkan kinerja masing-masing lembaga

yang tidak berbasis agama. Maka, dalam konteks inilah Muhammad Natsir melihat pentingnya tauhid sebagai dasar pokok pendidikan Islam. Pendidikan berbasis tauhid yang diimaksud

Menurut peneliti pernah mendapat informasi ini juga mempengaruhi motivasi apabila pernah mendapat informasi tentang tekanan darah tinggi maka wawasan dalam pencegahan