• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2541-4704

1

Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Penerapan Supervisi

Klinis Pada Guru Kelas Di Sd Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Narmo

SD Negeri 03 Tawangmangu

Abstract - This school action research aims to: Know the improvement of the performance of fourth grade teacher of SD Negeri 03 Tawangmangu, in the implementation of learning, through clinical supervision in second semester of academic year 2016/2017. This research was conducted by the method of school action research conducted at SDN 03 Tawangmangu in the academic year 2016/2017 with the respondent or the target of the fourth grade teacher research. This research was conducted in two cycles. In the pre-cycle or before the action, the average value of the Teacher Performance Appraisal Instrument In Teaching Implementation of grade 4 teachers is still low ie 39.9% with sufficient category. In the first cycle after applied principal clinical supervision the average value of the Performance Appraisal Instrument Teachers In Implementation Learning in grade 4 teachers increased to 46.87% with enough category, but the expected average has not been achieved. Then proceed to cycle II. In cycle II the average value of the Instrument Performance Appraisal Teachers In Implementation of Teachers Teaching grade IV increased to 80.20% is included good criteria Then it can be concluded that the hypothesis of action stating that: with Clinical Supervision can improve the performance of fourth grade teachers of Primary School Affairs 03 Tawangmangu, Tawangmangu Sub-district, Karanganyar District in the implementation of learning shift II of the academic year 2016/2017.

Keywords: Teacher Performance, Clinical Supervision, Learning Implementation

Abstraksi - Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk : Mengetahui peningkatan kinerja guru kelas IV SD Negeri 03 Tawangmangu, dalam pelaksanaan pembelajaran, melalui supervisi klinis pada semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di SDN 03 Tawangmangu pada tahun pelajaran 2016/2017 dengan responden atau sasaran penelitian guru kelas IV.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada pra siklus atau sebelum tindakan,nilai rata-rata Instrumen Penilaian Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran guru kelas IV masih rendah yaitu 39,9 % dengan kategori cukup. Pada siklus I setelah diterapkan supervisi klinis kepala sekolah rata-rata nilai Instrumen Penilaian Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas IV mengalami peningkatan menjadi 46,87 % dengan kategori cukup,namun rata-rata yang diharapkan belum tercapai. Maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata – rata nilai Instrumen Penilaian Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran guru kelas IV meningkat menjadi 80,20 % sudah termasuk kriteria baik Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : dengan Supervisi Klinis dapat meningkatkan kinerja guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan pembelajaran semeser II tahun pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Supervisi Klinis, Pelaksanaan Pembelajaran. 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya peningkatan Kinerja pendidikan tidak hanya dituntut kepada siswa saja untuk selalu belajar lebih giat dan tekun terutama di saat ini yang merupakan jaman globalisasi di mana perkembangannya sangat cepat yang dibarengi dengan jaman teknologi canggih yang setiap saat selalu mengalami perubahan.Guru sebagai pendidik merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang juga merupakan faktor penentu dalam upaya peningkatan Kinerja pendidikan di sekolah terutama pada pendidikan tingkat dasar dan menengah.

Keterampilan utama dari seorang guru adalah melakukan penilaian dan pembinaan kepada

siswa untuk secara terus menerus

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas agar berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Untuk dapat mencapai kualitas tersebut guru diharapkan

dapat melakukan pembelajaran yang

didasarkan pada metode dan teknik yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ternyata kualitas pendidikan masih jauh dari apa yang diharapkan terutama di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti sekaligus sebagai kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui supervisi klinis, dan tindakan ini sebagai suatu langkah yang tepat agar peningkatan capaian Kinerja guru dapat

(2)

ISSN : 2541-4704

2

dicapai sesuai dengan program pemerintah

yaitu program pendidikan berKinerja.

Sesuai dengan Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Kinerja Kepala Sekolah, maka salah satu Kinerja yang harus dimiliki adalah Kinerja supervisi klinis

Terdapat sedikitnya tiga faktor yang dapat membantu keberhasilan proses belajar dan pembelajaran, yaitu ketrampilan dalam mengidentifikasi karakter siswa, karakter

materi dan karakter

metode/pendekatan/teknik/strategi

pembelajaran. Bila hal ini dilakukan secara terus menrus dan kontinyu oleh para guru dan kepala sekolah maka capaian Kinerja pendidikan akan dapat dicapai. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda, banyak guru yang tidak berhasil dalam melaksanakan tugas yang diembannya sehingga Kinerja pendidikan yang diharapkan pada tujuan sekolah tidak dapat dicapai. Bahkan masih ada guru yang tidak tahu akan tugas di sekolah. Oleh karena itu tugas dan peran kepala sekolah berkewajiban membantu melaksanakan pembinaan di sekolah agar capai Kinerja pendidikan dapat dicapai.

Sehubungan dengan hal di atas penulis mencoba melakukan penelitian tindakan sekolah ( PTS ) dengan judul : “ Upaya

Meningkatkan Kinerja Guru Dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Penerapan Supervisi Klinis Pada Guru Kelas Di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1) Bagaimana meningkatkan Kinerja guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi klinis ?

2) Bagaimana Kemampuan kepala

sekolah dalam melakukan supervisi klinis?

3) Apakah kepala sekolah dapat melaksanakan supervisi klinis dalam upaya meningkatkan Kinerja guru ? 4) Bagaimana model suprvisi akademis

dalam meningkatkan Kinerja guru dalam proses belajar mengajar di sekolah ?

5) Bagaimana respon guru dalam meningkatkan Kinerjanya melalui supervisi klinis ?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Lokasi penelitian di SD Negeri 03

Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar

2) Obyek penelitian adalah supervisi klinis dalam rangka meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pemebelajaran.

3) Subyek penelitian adalah guru kelas IV di SD Negeri 03 Tawangmangu,

Kecamatan Tawangmangu pada

semester II tahun pelajaran 2016/2017 1.4. Rumusan Masalah

Identifikasi masalah tersebut diatas penulis batasi pada masalah yang dirumuskan sebagai berikut; Apakah Penerapan Supervisi Klinis Dapat Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Guru Kelas V Di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

Tahun pelajaran 2016/2017 ? 1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari Penelitian ini adalah untuik mengetahui sebagai berikut :

a) Penerapan supervisi klinis di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar untuk meningkatkan

Kinerja guru dalam proses

pembelajaran pada semester II Tahun 2016/2017.

b) Efektivitas penerapan supervisi klinis kepala sekolah di SD Negeri 03

Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar dalam meningkatkan

Kinerja guru pada proses

pembelajaran semester II Tahun pelajaran 2016/2017

1.5. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan refleksi dalam upaya peningkatan capaian Kinerja guru melalui pembinaan supervisi klinis kepala sekolah.

2. Jika pembinaan kepala sekolah melalui supervisi klinis ini terbukti dapat meningkatkan Kinerja guru, maka dapat dipertimbangkan sebagai bahan uji pelatihan bagi guru dan kepala sekolah di masa mendatang. 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan supervisi di sekolah pada umumnya, dan khususnya di SD

(3)

ISSN : 2541-4704

3

Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar. Hasil penelitian ini memberikan kesempatan kepada kepala sekolah,guru ,dan karyawan tata usaha di sekolah, untuk dapat aktif dalam kegiatan sekolah, terutama

dalam meningkatkan Kinerja

pendidikan.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada hasanah pengetahuan yang berkaitan dengan teori kepemimpinan/leadership terutama manajemen pendidikan. 5. Hasil penelitian ini dapat digunakan

untuk referensi bagi penelitian berikutnya.

2.1. KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori Tentang Kinerja Guru

Kinerja atau prestasi kerja (performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang

didasari oleh pengetahuan, sikap,

keterampilan dan motivasi untuk menghasilkan sesuatu. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pndidik, dan kualitas guru akan sangat menentukan kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah, dah hal ini tidak hanya ditentukan dari salah satu faktor saja, namun banyak hal yang ikut berpengaruh dalam menentukan peningkatan kinerja guru tersebut.

Menurut Rivai (2005:14) kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang didefinisikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu untuk melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Pendapat tentang kinerja guru tersebut di atas senada dengan Mangkunegara, Anwar A (2006:67) yang menyatakan bahwa Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggug jawab yang diberikan kepadanya.Berdasarkan pengertian prestasi belajar di atas, maka dapat didefinisikan tentang prestasi belajar,yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai siswa

berupa ketrampilan dan pengetahuan berdasarkan hasil tes atau evaluasi setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.

Senada dengan pendapat Samsudin

(2006:159) yang memberikan pengertian kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pendapat ini didukung oleh Nawawi (2005:234) yang memberikan pengertian kinerja sebagai hasil

pelaksanaan suatu pekerjaanyang

memberikan pemahaman bahwa kinerja merupakan suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat diamati oleh orang lain. Kajian Teori Tentang Kemampuan Guru dalam Pembelajaran

Istilah kemampuan mengajar guru merupakan

kemampuan guru dalam menigkatkan

kinerjanya melaksanakan pembelajaran di kelas. Kinerja dapat diterjemahkan dalam perfomance atau unjuk kerja, artinya kemampuan yang ditampilkan seseorang terhadap pekerjaannya pada tempat ia bekerja. Kinerja merupakan suatu kinerja yang esensial terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Karena itu suatu kinerja yang efektif bagi setiap individu perli diciptakan sehingga tujuan lembaga dapat tercapai secara optimal. Menurut Fattah (1996) kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan otivasi dalam menghasilkan suatu pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang yang mencerminkan prestasi kerja sebagai

ungkapan pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

Widyastono (1999) berpendapat bahwa terdapat empat gugus yang erat kaitannya dengan kinerja guru, yaitu kemampuan (1) merencanakan KBM, (2) melaksanakan KBM, (3) melaksanakan hubungan antar pribadi, dan (4) mengadakan penilaian. Sedangkan Suyud

(2005) mengembangkan kinerja guru

profesional meliputi: (1) penguasaan bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik siswa, (3)

penguasaan pengelolaan kelas, (4)

penguasaan metode dan strategi

pembelajaran, (5) penguasaan evaluasi pembelajaran dan (6) kepribadian.

Dari pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini ialah: (1) penguasaan bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik, (3) penguasaan pengeloaan kelas, (4) penguasaan metode

(4)

ISSN : 2541-4704

4

dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan

evaluasi pembelajaran, dan (6) kepribadian. Tinjauan Tentang Supervisi Klinis Kepala Sekolah

2.2. Pengertian Supervisi Klinis

Supervisi klinis yang juga disebut supervisi kelas adalah suatu bentuk bimbingan atau bantuan profesional yang diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhan guru melalui siklus yang sistematis untuk meningkatkan proses belajar mengajar (La Sulo, Efffendi, Gojali).

Richard Waller yang dikutip oleh J.l. Bolla (1985:3) mengatakan: “Clinical Supervision may be defines as supervision focused upon the improvement of instruction by mean of systematic cycles of planning, observationand intensive intellectual analysis of actual teaching performances in the interest of rational modification”.

Berdasarkan masalah penelitian, kajian teori tentang peningkatan kerja guru melalui supervisi klinis yang telah dikemukakan di atas,maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut : Penerapan supervisi klinis Dapat Meningkatkan Mutu Guru Kelas 5 di SD Negeri 03 Tawangmangu,

Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar Dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

D. Kerangka Berpikir.

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut, di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

jarang dilaksanakan supervisi klinis oleh Kepala sekolah sehingga pada umumnya guru

belum menampakkan kompetensi/

kemampuannya dengan baik dalam

pelaksanaan pembelajaran.. Adapun Kerangka berpikir ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kerangka Berpikir

3.1. METODE PENELITIAN Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada semester II

Tahun Pelajaran 2016/2017 yang merupakan tempat peneliti bertugas menjadi kepala sekolah Adapun obyek penelitian ini adalah

peningkatan dan mutu guru dalam

pelaksanaan pembelajaran, sedangkan onyek penelitian adalah guru kelas IV SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Data guru SD Negri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

DATA RESPONDEN PENELITIAN

N

o Nama Guru Nip Keterangan

1 Ismirah, S.Pd

196408122006042005 Guru Kelas

IV

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar selama 3 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret ,Tahun Pelajaran 2016 / 2017. PTS dilakukan pada guru melalui supervisi klinis untuk meningkatkan mutu guru kelas IV dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,

Kabupaten Karanganya, kegiatan

dilaksanakan dalam semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 di mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun 2017 Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian adalah “ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang cara dan tindakan akibat adanya hasrat ingin tahu dari manusia dalam taraf keilmuan yang disalurkan dengan pemikiran yang tinggi disertai dengan keyakinan bahwa ada sebab bagi akibat dan bahwa setiap gejala yang 4ampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah” Koentjoroningrat (1993: 7).

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara atau system system untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi seseorang dalam mengadakan suatu penelitian ilmiah”. Winarno Surahmad (1993: 96).

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif, sedangkan sumber data tersebut yaitu meliputi:

1. Sumber data primer atau informan yaitu siswa dan guru.

2. Metode peneltian Supervisi Klinis pada

(5)

ISSN : 2541-4704

5

Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. 3. Sumber data sekunder atau dokumen

yaitu: Kurikulum, Silabus, Program semester, RPP, program harian ,hasil tes, buku penilaian.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penilaian

Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

2. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati peningkatan kinerja guru pada tiap tahap peneltian. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk data kegiatan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran serta

memperoleh kebaikan dan kelemahan dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk refleksi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data tentang kinerja guru, RPP, Silabus dan Kurikulum yang digunakan serta perangkat pembelajaran lainnya.

Validitas Data

Untuk mendapatkan data secara valid, maka peneliti menggunakan triangulasi. Moleong (2002;178) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis non statistik untuk memperoleh kesimpulan akhir dalam melaksanakan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai upaya meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran Di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II Tahun

pelajaran 2016/2017 adalah dengan

membandingkan kinerja guru sebelum dengan sesudah tindakan penelitian. Teknik analisis data mengunakan analisis alir seperti di bawah ini.

Pengumpulan data

Reduksi data

Sajian data

Penarikan kesimpulan / verifikasi

Teknik Anaisis Data Sumber: HB Sutopo (1996: 87)

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1.Lembar observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

2.Instrumen Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran.

Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan tindakan upaya meningkatkan mutu guru dalam pelaksanaan pembelajaran Di SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 peneliti perlu merumuskan indikator pencapaian yaitu kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran Di SD

Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

semester II Tahun pelajaran 2016/2017 mencapai persentase 75 % atau lebih memenuhi instrumen penilaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kategori baik ( B )

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus

Untuk mengetahui peningkatan Kinerja Guru

Dalam Pelaksanaan SD Negeri 03

Tawangmangu,, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

Peneliti melakukan pengumpulan data dimulai dari kondisi awal sebelum tindakan ( pra tindakan ), siklus I sampai dengan siklus II. Data kondisi awal sangat diperlukan agar peneliti dapat melakukan tindakan atau strategi yang tepat pada siklus I dan siklus II, Setiap tahap pengumpulan data peneliti uraikan sebagi berikut :

Sebelum Tindakan Penelitian Kelas ( Pra Siklus )

Setelah dilakukan analisis data kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum tindakan atau pra siklus, diperoleh hasil nilai yang di capai Guru Kelas IV SD Negeri 03 Tawangmangu 38 dengan kategori cukup ( C ) nilai ketuntasan 39,9 %. Dengan demikian dapat disimpulkan perlu tindakan perbaikan ke tahap selanjutnya yaitu siklus I yang menitik beratkan pada pelaksanaan supervisi klinis .

Berikut ini akan peneliti sajikan gambaran dalam bentuk tabel dan Grafik dari hasil perolehan nilai Guru Kelas IV SD Negeri 03 Tawangmangu sebelum tindakan ataupra siklus sebagai berikut :

No Aspek Yang Dinilai Nilai

(6)

ISSN : 2541-4704

6

2 Kegiatan Inti Pembelajaran 31

3 Penutup 4

Jumlah 38 ( C )

Rata – Rata 39,6 %

Penilaian

Nilai Kategori Rentang Nilai

4 Sangat Baik ( S B ) 76 - 100

3 Baik ( B ) 51 – 75

2 Cukup ( C ) 26 - 50

1 Kurang ( K ) 0 - 25

Data Tabel Hasil Penilaian Instrumen Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus Peneliti Sajikan Dalam Bentuk Grafik seperti di bawah

Grafik 4.1

Berdasarkan tabel dan Grafik di atas di dapatkan data dan informasi sebagai berikut :

1. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada aspek pra pembelajaran Nilai yang di capai 3. 2. Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran pra siklus pada aspek kegiatan inti pembelajaran Nilai yang di capai 31.

3. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada aspek penutup Nilai yang di capai 4.

4. Rata-rata kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus yang di capai 39,6 % kategorinya cukup ( C ). Karena hasil yang di capai pada pra siklus belum mencapai nilai ketuntasan yang telah ditentukan, maka peneliti melanjutkan penelitian pada tahap selanjutnya yaitu tahap siklus I

Siklus I

Upaya yang dilakukan guru untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar Matematika, penulis memilih penggunaan Metode Demonstrasi dengan Media Kartu Bilangan.Langkah-langkah yang diambil

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan hingga diperoleh hasil pengamatan.

Refleksi dilakukan dengan melalukan analisis terhadap hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pelaksaaan pembelajaran Tabel Distribusi Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pebelajaran Pada Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Nilai

1 Pra Pembelajaran 4

2 Kegiatan Inti Pembelajaran 36

3 Penutup 5

Jumlah 45 ( C )

Rata – Rata 46,87 %

Penilaian

Nilai Kategori Rentang Nilai

4 Sangat Baik ( S B ) 76 - 100

3 Baik ( B ) 51 – 75

2 Cukup ( C ) 26 - 50

1 Kurang ( K ) 0 - 25

Data Tabel Hasil Penilaian Instrumen Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pemebelajaran Pra

Siklus Peneliti Sajikan Dalam Bentuk Grafik seperti di bawah

Berdasarkan tabel dan Grafik di atas di dapatkan data dan informasi sebagai berikut :

1) Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pada aspek pra pembelajaran Nilai yang di capai meningkat dari 3 menjadi 4.

2) Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pada aspek kegiatan inti pembelajaran Nilai yang di capai meningkat dari 31 menjadi 36. 3) Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus I pada aspek penutup Nilai yang di capai meningkat dari 4 menjadi 5.

4) Rata-rata kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I meningkat dari 39,6% menjadi 46,87 % kategorinya cukup ( C ). 0 10 20 30 40 Pra Pembelajaran Penutup 3 31 4

F

re

kue

nsi

Aspek yang dinilai

Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan

Pembelajaran

Pra Siklus

0 20 40 Pra Pembelajaran Penutup 4 36 5

F

re

kue

nsi

Aspek yang dinilai

Kinerja Guru Dalam

(7)

ISSN : 2541-4704

7

Meskipun pada siklus I sudah terjadi

peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan pebelajaran,tetapi hasil yang dicapai belum sesuai nilai ketuntasan minimal yang telah di tetapkan. Oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitian ke tahap berikutnya yaitu tahap siklus II.

Diskripsi Siklus II

Tabel Distribusi Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pada

Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Nilai

1 Pra Pembelajaran 7

2 Kegiatan Inti Pembelajaran 62

3 Penutup 8

Jumlah 77 ( S B )

Rata – Rata 80,20 %

Penilaian

Nilai Kategori Rentang Nilai

4 Sangat Baik ( S B ) 76 - 100

3 Baik ( B ) 51 – 75

2 Cukup ( C ) 26 - 50

1 Kurang ( K ) 0 - 25

Data Tabel Hasil Penilaian Instrumen Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Silus II Peneliti Sajikan Dalam Bentuk Grafik seperti di bawah

Berdasarkan tabel dan Grafik di atas di dapatkan data dan informasi sebagai berikut : 1. Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus II pada aspek pra pembelajaran meningkat dari 5 menjadi 7. 2. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pada aspek kegiatan inti pembelajaran Nilai yang di capai meningkat dari 36 menjadi 62. 3. Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus II pada aspek penutup Nilai yang di capai meningkat dari 5 menjadi 8.

4. Rata-rata kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II yang di capai

meningkat dari 46,87 % menjadi 80,20 % kategorinya sangat baik (SB).

Pada siklus II ini hasil yang dicapai sudah lebih dari nilai ketuntasan minimal yang di tentukan oleh peneliti yaitu 80,20 %. Sehingga peneliti tidak melanjutkan penelitian ke tahap selanjutnya.

4.1. Hasil dan Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil tindakan penelitian pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, diperoleh data seperti tabel di bawah ini.

Penyebaran Frekuensi Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Guru Kelas IV SD Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu , Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Aspek Yang

dinilai Pra Siklus Siklus I

Siklus II Pra Pembelajara n 3 4 7 Kegiatan Inti Pembelajaran 31 36 62 Penutup 4 5 8 Jumlah 38 ( C ) 45 ( C ) 77 ( S B ) Rata-rata Ketuntasan 39,6 % 46,87 % 80,20 %

Grafik Penyebaran Frekuensi Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Guru Kelas IV SD

Negeri 03 Tawangmangu, Kecamatan

Tawangmangu , Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Keterangan yang diperoleh dari data dan Grafik di atas antara lain :

a.Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran aspek pra pembelajaran pra siklus 2, pada siklus I meningkat menjadi 4 dan pada siklus II meningkat menjadi menjadi 7. 0 20 40 60 80 Pra Pembelajaran Penutup 7 62 8

F

re

kue

nsi

Aspek yang dinilai

Kinerja Guru Dalam

Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II

0 50 100 3 4 7 31 36 4 5 62 8 Pra Siklus Siklus I Siklus II

fr

ekue

nsi

Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(8)

ISSN : 2541-4704

8

b.Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran aspek kegiatan inti

pembelajaran pra siklus 31,pada siklus I meningkat dari 36 dan pada siklus II meningkat menjadi 62.

c.Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran aspek penutup Nilai yang di capai pada pra siklus 4, pada siklus I meningkat menjadi 5 dan pada siklus II menjadi 8 .

d.Rata-rata kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus II yang di capai meningkat dari 46,87 % menjadi 80,20 % kategorinya sangat baik (SB).

5.1. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Pembinaan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi klinis menunjukan peningkatan pada tiap-tiap putaran ( Siklus ).

2) Aktivitas dalam kegiatan pembinaan menunjukan bahwa guru dapat meningkatkan mutu guru dalam proses pembelajaran, dengan baik dalam setiap aspek.

3) Peningkatan mutu guru dalam proses pembelajaran oleh kepala sekolah melalui supervisi klinis ini menunjukan

peningkatan pada tiap-tiap

putarannya.

4) Aktivitas guru menunjukan bahwa kegiatan pembinaan melalui supervisi klinis bermanfaat dan dapat membantu meningkatkan mutu guru dalam proses pembelajaran, untuk lebih muda memahami konsep peran dan fungsi guru sehingga kinerja guru dapat meningkat,dengan demikian capaian mutu guru dapat ditingkatkan. 5.2. Saran

1) Penelitian perlu dilanjutkan dengan

serangkaian penelitian yang

mengembangkan alat ukur

keberhasilan yang lebih reliabel agar dapat menggambarkan peningkatan capaian mutu guru dengan baik sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan.

2) Pembinaan kepala sekolah melalui supervisi klinis kepala sekolah dalam upaya meningkatkan capaian mutu guru diperlukan perhatian penuh dan disiplin yang tinggi pada setiap langkah pembinaan,dan perencanaan

yang matang misalnya dalam

pengalokasian waktu dan pemilihan konsep yang sesuai.

3) 3.Kepada guru diharapkan selalu mengikuti perkembangan jaman, terutama dengan membaca hasil karya para ahli sehingga tidak ketinggalan

dengan daerah lain, dalam

meningkatkan mutu

pendidikan,sebagai tanggung jawab bersama memajukan pendidikan. DAFTAR PUSTAKA

[1] Acheson, K. A., & Gall, M. D. (1997).

Techniques in the clinical

supervisionof the teachers: Preservice

and inservice applications (4th ed.). White Palins, NY: Longman.

[2] Arends Richard I. (2007). Learning to

Teach. Seventh edition. New York:

i. McGraw Hill

Companies.

[3] Bellon, J. J., & Bellon,E. C. (1982).

Classroom supervision and

instructional

i. improvement : A

synergetic process

(2nd ed.). Dubuque, IA: Kendall/Hunt. [4] Blumberg, A. (1980). Supervisiors and

teachers : A private cold war (2nd ed.). Berkeley , CA : McCutchan.

[5] Cogan , M. (1937). Clinical supervision. Boston : Houghton-Mifflin.

[6] Costa, A. L., & Garmston, R. J. (1994).

Cognitive coaching: A foundation for renaissance schools. Norwood, MA:

Christopher-Gordon.

[7] Depdiknas RI,2003 Undang Undang

No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta : depdiknas

[8] ____________,2005 Undang No 14

Tentang Guru dan Dosen.Jakarta :

depiknas.

[9] Dirjen PMPTK,2007.Peraturan Menteri

No 12 Tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah.Jakarta: Dirjen PMTK

Depdiknas.

[10] Dirjen PMPTK,2011.Bahan Belajar

Mandiri Kelompok Kerja Kepala

Sekolah.Dimensi Supervisi

klinis.Jakarta : Dirjen PMTK

depdiknas.

[11] Glatthorn, A. A. (1990). Supervisory

leadership: Introdution to instructional supervision. New York: HarperCollins.

[12] Glatthorn A. A. (1984). Differentiated

supervision. Alexandria, V A:

Association for Supervision and Curriculum.

(9)

ISSN : 2541-4704

9

[13] Glickman, C. D. (1990). Supervision of

instruction: A developmet approach

(2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon. Supervisi Klinis-KKPS 3

[14] Glickman, C. D. (1981).

Developmental supervision : Altenative practices for helping teachers. New

York: Holt, Rinehart and Winston. [15] Goldhammer, R. (1969). Clinical

supervision: Special methods for the supervision of teachers. New York:

Hlot, Rinehart and Winston.

[16] Harris, B. M. (1975). Supervisory

behavior in education (2nded.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. [17] Pajak, E. F. (1993). Approaches to

clinical supervision: Alternatives for

improving instruction. Norwood, MA:

Christopher-Gordon.

[18] Pidarta, Made . 1990. Perencanaan

Pendidikan Partisipatori. Jakarta :

Rineka Cipta

[19] ________. 1997. Landasan

Kependidikan Stimulus Ilmu

Pendidikan Bercorak Indonesia.

Jakarta : Rineka Cipta

[20] ________, 1999. Pemikiran Tentang

Supervisi Pendidikan, Jakarta : Bumi

Aksara.

[21] Purwanto, Ngalim. M, 2005.

Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Gambar

Tabel Distribusi Nilai Instrumen Penilaian  Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan  Pada

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan yang lebih rinci mengenai strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT yaitu kombinasi faktor internal yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

Sementara tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan juga termasuk dalam kategori tinggi dengan prosentase 55.13% yang menunjukkan mengakses portal Telkom dapat memenuhi

M etodologi yang dipakai ada 3 yaitu studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku teks yang bersangkutan, lalu metode fact-finding yang dilakukan dengan menganalisa dan survei

Dalam penelitian ini mencoba untuk meneliti apakah likuiditas, ukuran perusahaan, arus kas operasi dan laba bersih berpengaruh terhadap kebijakan

tentukan berat roket ketika roket beraa paa ketinggian *2 ari permukaan bumi!. Pembahasan

Program aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan pengisian kuesioner dan pendataan alumni di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Fenomenologi menerobos fenomena untuk dapat mengetahui makna (hakikat) terdalam dari fenomena- fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan fenomenologis

Tujuan dari kegiatan ini adalah: pertama, mengukur pengetahuan peternak dalam aplikasi ilmu dan teknologi khususnya aspek per- kandangan yang sehat dan produktif yang telah