55
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Laptop Acer
Acer berdiri dengan nama Multitech di tahun 1976 di Kota
Hsinchu, Taiwan. Kala itu, perusahaan ini bergerak di bidang penjualan
teknologi microprocessor. Microprofessor- I menjadi produk komputer
pertama Multitech di tahun 1979. Disusul peluncuran Microprofessor- II
sekitar tiga tahun kemudian.
Seiring globalisasi, Multitech berganti nama menjadi Acer di tahun
1987, dengan berkantor pusat di Xizhi, Taipei, Taiwan. Selama berdiri
lebih dari 30 tahun, Acer tak hanya berkembang di Taiwan. Saat masih
menggunakan nama Multitech, Acer telah membuka markas di sejumlah
negara, termasuk Amerika Serikat (1977), Jepang (1984), dan Jerman
(1985).
Tak hanya itu, Acer sempat mengakuisisi sejumlah perusahaan
asing, seperti Texas Instruments notebook di tahun 1997, serta Gateway
Inc dan Packard Bell di tahun 2007, termasuk mengakuisisi merek
eMachines, demi menjadi vendor PC terbesar di dunia.
Acer juga fokus memperluas strategi untuk meningkatkan fokus
pengembangan bisnisnya. Tak heran bila Acer menjadi pionir perusahaan
komputer Taiwan yang menjual produknya secara langsung. Berikut
a. Meluncurkan PC multimedia Acer Aspire (1995).
b. Menjadi official partner di pelayanan IT Asian Games ke 13 dan
memperkenalkan sistem manajemen berbasis PC pertama di dunia
untuk acara olahraga besar bertaraf internasional (1998).
c. Meluncurkan PC tablet 2 in 1 pertama dunia, Acer Travelmate (2002).
d. Meluncurkan Acer Ferrari 4000, notebook carbon-fiber pertama di
dunia.
e. Merek notebook no.1 di Eropa, Timut Tengah, dan Afrika (2005)
f. Sponsor resmi Scuderia Ferrari Formula 1 (2006).
g. Notebook terbaik ke-2 dunia (2007).
h. PC terbaik ke-2 dunia (2009).
i. Meluncurkan notebook Acer Aspire Timeline (2009).
j. Menjadi official partner di Olimpiade musim dingin 2010 di
Vancouver sebagai penyedia peralatan komputasi.
k. Meluncurkan ultrabook tertipis di dunia, Acer Aspire S5 (2012).
l. Menjadi official partner untuk menyediakan infrastruktur PC demi
mendukung Olimpiade 2012 di London.
2. Produk Acer
Acer kini sedang menjajaki pasar baru guna pengembangan
bisnisnya sambil bertransformasi menjadi sebuah perusahaan hardware +
a. Inovasi terbaru notebook Hybrid
Acer memperkenalkan inovasi terbaru untuk notebook hybrid,
Acer Switch Alpha 12. Switch Alpa 12 menjadi notebook hybrid
pertama yang hadir dengan prosesor high-end dan inovasi teknologi
liquid cooling.
b. Laptop tipis bertenaga
Acer juga menghadirkan Acer Aspire S13, si laptop tertipis
dikelasnya. Karena sudah dilengkapi prosesor Intel Core-i generasi
ke-6 dengan variasi Core i3, Core i5 atau Corei7. Tak hanya itu,
baterainya juga mampu bertahan sampai 13 jam.
c. Penerus chromebook
Acer meluncurkan Acer Chromebook 14, tercepat yang pernah
ada lantaran sudah dilengkapi prosesor intel paling mutakhir.
d. Anggota keluarga baru predator series
Acer meluncurkan laptop Acer predator 17X dan desktop mini
Acer Predator G1. Perangkat baru ini memungkinkan para gamers
merasakan benar- benar hidup dalam game yang dimainkan.
e. Ekspansi di jajaran komersial
Acer memperkenalkan produk komersial untuk kalangan
profersional, Acer TravelMate P658. Laptop ini mampu memberikan
performa tinggi untuk bisnis, fitur lengkap untuk kebutuhan kerja dan
3. Visi dan Misi Acer
Visi : Memampukan pelanggan untuk berjelajah di luar batas
Misi:
a. Membuat dan membangun teknologi mesin- mesin yang hemat energi
dan mempuat produk inovarif yang memiliki umur perangkat yang
panjang.
b. Menyediakan teknologi yang kuat dan efisien, juga alat yang
berkompeten sehingga membantu pertumbuhan rekan perusahaan.
c. Memberikan kinerja maksimal untuk perusahaan infrastruktur TI.
d. Menciptakan teknologi inovatif yang membantu efektivitas
pembelajaran pendidikan.
B. Hasil Deskriptif Penelitian
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, responden yang diteliti adalah mahasiswa
fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang yang
menggunakan atau melakukan pembelian laptop Acer. Mahasiswa yang
menjadi sampel yaitu jurusan Ekonomi Syariah dan Manjemen Perbankan
Syariah. Dan mahasiwa yang masih aktif yaitu semester 2, 4, 6, dan 8.
Responden ini di pilih karena mahasiswa fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Imam Bonjol pada era globalisasi ini membutuhkan alat
penunjang teknologi dan informasi salah satunya adalah laptop. Hampir
setiap mahasiswa membeli dan menggunakan laptop untuk alat penunjang
Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 35
orang. Berdasarkan data dari 35 orang responden yang dipilih melalui
daftar pertanyaan, didapatkan karakteristik responden diantaranya:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4. 1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi
(Orang)
Persentase (%)
Laki- laki 12 34.3
Perempuan 23 65.7
Jumlah 35 100
Sumber : Data primer yang diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4. 1 diatas dapat dijelaskan bahwa responden
berdasarkan jenis kelamin yaitu antara laki- laki dan perempuan.
Dimana jumlah responden berdasarkan jenis kelamin laki- laki
sebanyak 12 Orang atau sebesar 34.3 %. Dan responden perempuan
sebanyak 23 orang atau sebesar 65.7 %. Hal ini menandakan bahwa
mahasiswa yang lebih dominan membeli dan menggunakan laptop
Acer di fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang
adalah perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada penelitian ini dapat
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (Orang) Persentase (%) 20 tahun 3 8.6 21 – 25 tahun 32 91.43 Jumlah 35 100
Sumber : Data primer yang diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa responden
usia 20 tahun yang membeli atau menggunakan laptop Acer sebanyak
3 Orang atau sebesar 8.6 %. Sedangkan usia 21- 25 tahun sebanyak 32
atau sebesar 91.43 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang
membeli atau menggunakan laptop Acer yang paling banyak berada
pada usia 21- 25 Tahun.
c. Karakteristik Responden berdasarkan Jurusan
Karakteristik responden berdasarkan jurusan dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan Frekuensi (Orang) Persentase (%) Ekonomi Syariah 34 97.1 MPS 1 2.9 JUMLAH 35 100
Sumber: data primer yang diolah (2017)
Berdasrkan tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan karakteristik
responden berdasarkan jurusan yang membeli dan menggunakan
laptop acer. Dapat dilihat proporsi terbesar berada pada jurusan
Ekonomi Syariah yaitu sebanyak 34 Orang atau sebesar 97.1 %.
Perbankan Syariah yaitu sebanyak 1 Orang yaitu sebesar 2.9 %. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa jurusan yang ada di fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang yang dominan membeli dan
menggunakan laptop Acer yaitu jurusan Ekonomi Syariah.
2. Deskripsi variabel penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan
variabel merek, harga dan lingkungan sosial terhadap keputusan pembelian
laptop Acer. Penyajian data masing- masing variabel dalam bentuk
distribusi frekuensi dimana masing- masing responden memberikan
penilaian sesuai dengan keadaan sebenarnya hasil penelitian ini
berdasarkan pada isian responden yang berjumlah 35 Orang.
a. Variabel Merek (X1)
Tanggapan responden tentang variabel merek berdasarkan pada
jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan
pada responden. Tanggapan responden untuk variabel merek dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Berdasarkan Merek No Indikator SS S KS TS STS Skor total Rata- rata TCR FI % FI % FI % FI % FI % 1. Mudah dikenali 16 45.7 18 51.4 1 2.9 0 0 0 0 155 4.43 88.6 2. Reputasi yangbaik 2 5.7 28 80.0 5 14.3 0 0 0 0 137 3.91 78.2 3. Selalu diingat 10 28.6 22 62.9 3 8.6 0 0 0 0 147 4.2 84 Jumlah 439 12.54 250.8 Rata- rata 146.33 4.18 83.6
Pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden
mengenai variabel merek terlihat bahwa skor rata- rata 4.18 dengan
skor penelitian tingkat capaian responden 83.6 %. Berarti variabel
merek termasuk kategori sangat kuat.
Dari beberapa indikator pernyataan tentang variabel merek nilai
skor rata- rata tertinggi adalah pernyataan no. 1, dimana pernyataan no.
1 tentang merek laptop Acer sudah dikenal banyak orang yaitu sebesar
4.43 dengan tingkat capaian responden 88. 6 %. Sedangkan nilai rata-
rata paling rendah adalah pernyataan no. 2, dimana pernyataannya yaitu
merek Acer dibuat oleh perusahaan yang mempunyai reputasi yang
baik yaitu 3.91 dengan tingkat capaian responden sebesar 78.2 %.
b. Variabel Harga (X2)
Tanggapan responden tentang variabel harga berdasarkan pada
jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan
pada responden. Tanggapan responden untuk variabel harga dapat
dilihat pada tabel 4.5 brikut ini:
Tabel 4.5
Tanggapan responden berdasarkan harga No Indikator SS S KS TS STS Skor total Rata- rata TCR FI % FI % FI % FI % FI % 1. Keterjangkauan harga 4 11.4 24 68.6 7 20.0 0 0 0 0 137 3.91 78.4 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 8 22.9 23 65.7 4 11.4 0 0 0 0 144 4.11 82.2 3. Kesesuaian harga dengan manfaat 3 8.6 24 68.6 8 22.9 0 0 0 0 135 3.87 77.4
4. Harga sesuai kemampuan
4 11.4 23 65.7 8 22.9 0 0 0 0 136 3.88 77.6
Jumlah 552 15.77 315.6
Rata- rata 138 3.94 78.9
Sumber : data yang diolah (2017)
Dari tabel 4.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa pada variabel
harga dapat dilihat skor rata- rata sebesar 3.94 dengan skor penelitian
tingkat capaian responden 78.9 %. Berarti variabel harga termasuk
kategori kuat.
Dari beberapa indikator tentang harga nilai skor rata- rata
tertinggi adalah pernyataan no. 2, dimana pernyataannya yaitu saya
membeli laptop Acer karena harga sesuai dengan kualitas produk yaitu
sebesar 4.11 dengan tingkat capaian responden 82.2 %. Sedangkan nilai
rata- rata terendah adalah pernyataan no.3, dimana pernyataannya yaitu
saya membeli laptop Acer karena harga sesuai dengan manfaat yang
didapat dibandingkan jenis laptop lain sebesar 3.87 dengan tingkat
capaian responden 77.4 %.
c. Variabel Lingkungan Sosial (X3)
Tanggapan responden tentang variabel lingkungan sosial
berdasarkan pada jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner
yang disebarkan pada responden. Tanggapan responden untuk variabel
Tabel 4.6
Tanggapan responden berdasarkan lingkungan sosial No Indikator SS S KS TS STS Skor total Rata- rata TCR FI % FI % FI % FI % FI % 1. Kelompok referensi 1 2.9 8 22.9 18 51.4 8 22.9 0 0 107 3.06 61.2 2. Keluarga 2 5.7 15 42.9 15 42.9 3 8.6 0 0 121 3.46 69.2 3. Peran dan status 2 5.7 15 42.9 13 37.1 3 8.6 2 5.7 117 3.34 66.8 Jumlah 345 9.86 197.2 Rata- rata 115 3.29 65.73
Sumber : data yang diolah (2017)
Pada tabel 4.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa skor rata- rata dari
variabel lingkungan sosial sebesar 3.29 dengan skor penelitian tingkat
capaian responden 65.73 %. Berarti variabel lingkungan sosial
termasuk kategori kuat.
Dari beberapa indikator tentang variabel lingkungan sosial nilai skor rata- rata tertinggi adalah pernyataan no. 2, dimana pernyataannya yaitu saya membeli laptop Acer karena orang tua/ salah satu dari anggota keluarga saya menggunakannya yaitu sebesar 3.46 dengan tingkat capaian responden adalah 69.2 %. Sedangkan nilai rata- rata terendah adalah pernyataan no. 1, dimana pernyataannya adalah membeli laptop Acer karena adanya pengaruh teman- teman yaitu sebesar 3.06 dengan tingkat capaian responden 61.2%.
d. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tanggapan responden tentang variabel keputusan pembelian
berdasarkan pada jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner
yang disebarkan pada responden. Tanggapan responden untuk variabel
Tabel 4.7
Tanggapan responden berdasarkan keputusan pembelian No Indikator Ya (1) Tidak (0) Skor
total Rata- rata TCR FI % FI % 1. Memutuskan membeli 28 80.0 7 20.0 28 0.8 80 2. Pembelian Ulang 30 85.7 5 14.3 30 0.86 86 Jumlah 58 1.66 166 Rata- rata 29 0.83 83
Sumber : data yang diolah (2017)
Dari tabel 4.8 diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan
pembelian dengan skor rata- rata sebesar 0.83 dengan skor penelitian
tingkat capaian responden 83 %. Berarti variabel keputusan pembelian
termasuk kategori sangat kuat.
Dari beberapa indikator tentang variabel keputusan pembelian
nilai skor rata tertinggi adalah pernyataan no.2, dimana pernyataannya
adalah saya memiliki keinginan untuk kembali membeli laptop merek
Acer yaitu sebesar 0.86 dengan tingkat capaian responden sebesar 86
%. Sedangkan rata- rata paling rendah adalah pernyataan no. 1, dimana
pernyataan yaitu saya telah menjatuhkan pilihan pada produk terbaik
dengan membeli produk laptop merek Acer yaitu sebesar 0.8 dengan
tingkat capaian responden 80 %.
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Pengukuran uji validitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan
nilai r hitung dengan r table. Untuk mengukur mengukur valid tidaknya
instrumen ditentukan dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan
koefisien dengan nilai tabel koefisien pada taraf signifikasi 5 %. Jika r
hitung positif serta nilai r hitung > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut valid. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4. 8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Indikator Koefisien Korelasi (r)
R tabel (α 5%)
Keterangan
Merek Mudah dikenali 0.723 0.361 Valid
Reputasi yang baik 0.769 0.361 Valid
Selalu diingat 0.706 0.361 Valid
Harga Keterjangkauan harga 0.485 0.361 Valid
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
0.665 0.361 Valid Kesesuaian harga dengan manfaat produk 0.586 0.361 Valid Harga sesuai kemampuan/ daya saing harga 0.677 0.361 Valid Lingkungan Sosial
Kelompok referensi 0.631 0.361 Valid
Keluarga 0.594 0.361 Valid
Peran dan status 0.804 0.361 Valid
Keputusan Pembelian
Memutuskan membeli 0.765 0.361 Valid
Pembelian ulang 0,708 0.361 Valid
Sumber : data primer yang diolah (2017)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan
rumus Cronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-
masing variabel diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Merek (X1) 0.850 Reliable
Harga (X2) 0.787 Reliable
Lingkungan Sosial (X3) 0.830 Reliable
Keputusan Pembelian (Y) 0.870 Reliable
Sumber : Data Primer Diolah (2017)
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dapat dilakukan dengan
melihat hasil perhitungan dari nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel
dikatakan realibel jika memiliki Cronbach Alpha > 0, 60.
2. Hasil Analisis Data
a. Korelasi Pearson Product Moment
Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara
kedua variable yang diteliti. Pengujian korelasi dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Pearson Product Moment (PPM). Pengujian
korelasi dilakukan apabila nilai korelasi sama dengan 1, berarti
korelasinya sangat kuat, jika korelasinya sama dengan 0 berarti tidak
ada korelasi. Sedangkan untuk menentukan sigifikansinya, nilai
hasilnya tidak signifikan. Hasil pengujian korelasi PPM sebagai
berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Korelasi PPM
Correlations x1 x2 x3 y x1 Pearson Correlation 1 .409* .040 .123 Sig. (2-tailed) .015 .818 .481 N 35 35 35 35 x2 Pearson Correlation .409* 1 -.191 -.109 Sig. (2-tailed) .015 .272 .533 N 35 35 35 35 x3 Pearson Correlation .040 -.191 1 .072 Sig. (2-tailed) .818 .272 .679 N 35 35 35 35 y Pearson Correlation .123 -.109 .072 1 Sig. (2-tailed) .481 .533 .679 N 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: data primer yang diolah (2017)
Berdasarkan uji korelasi PPM pada tabel 4.11 diatas, maka
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai koefisien korelasi
variabel merek dengan keputusan pembelian sebesar 0.123. Hal ini
membuktikan bahwa merek (X1) berhubungan sangat lemah
dengan keputusan pembelian. Sedangkan nilai signifikansi adalah
0,481. Apabila nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel merek
(X1) tidak signifikan dengan keputusan pembelian (Y) laptop Acer.
2) Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai koefisen korelasi
Hal tersebut membuktikan bahwa harga tidak memiliki hubungan
dengan keputusan pembelian. Sedangkan untuk nilai signifikansi
adalah 0,533. Apabila nilai signifikansi > 0,05, artinya harga (X2)
tidak signifikan dengan keputusan pembelian (Y) laptop Acer.
3) Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai korelasi variabel
lingkungan sosial dengan keputusan pembelian adalah sebesar
0,072. Hal tersebut membuktikan bahwa variabel lingkungan sosial
(X3) berhubungan sangat lemah dengan keputusan pembelian (Y).
Untuk signifikansi variabel lingkungan sosial nilainya adalah 0,679.
Apabila nilai signifikansi > 0,05. Artinya lingkungan sosial (X3)
tidak signifikan dengan keputusan pembelian (Y) laptop Acer.
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Chang e 1 .21 5a .046 -.046 .276 .046 .503 3 31 .683 a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.12 terlihat tampilan output SPSS model
summary besarnya Adjusted R Square adalah 0.046. Hal ini berarti 4.6
% variasi keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel merek, harga dan lingkungan sosial. Sedangkan sisanya 95.4
% dijelaskan oleh sebab- sebab yang lain diluar model. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa variabel merek, harga dan lingkungan sosial
mempunyai hubungan dengan keputusan pembelian laptop Acer
sebesar 4.6 %.
D. Analisis
Melalui penelitian ini telah dikemukakan gambaran tentang hubungan
merek (X1), harga (X2), lingkungan sosial (X3) dengan keputusan pembelian
laptop acer yang digunakan oleh mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Imam Bonjol Padang. Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan
untuk menerangkan dan mengimplementasikan hasil penelitian sesuai dengan
1. Hubungan Merek dengan Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, nilai koefisien korelasi
untuk merek mempunyai hubungan sangat lemah dengan keputusan
pembelian laptop Acer pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Imam Bonjol Padang. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil
koefisien korelasi sebesar 0,123. Angka ini menunjukkan bahwa pembeli
menganggap laptop Acer yang sudah dikenal banyak orang, dibuat oleh
perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dan mudah diingat, maka
akan meningkatkan keputusan pembelian pada laptop Acer tersebut.
Dapat dibuktikan juga dalam analisis korelasi menunjukkan bahwa
merek (X1) tidak signifikan dengan keputusan pembelian (Y) laptop Acer
nilai signifikansi adalah 0,481 < 0,05. Hal ini berarti merek tidak
signifikan dengan keputusan pembelian laptop Acer.
Menurut Ujang Sumarwan Merek adalah nama penting bagi sebuah
produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah
produk. Merek- merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen
telah menjadi citra bahkan simbol status bagi produk tersebut. Maka merek
adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek
tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang
dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.1
Penetapan merek sudah ada selama berabad- abad sebagai sarana
untuk membedakan barang dari satu produsen dengan produsen lainnya.
1
Saat ini merek memainkan sejumlah peran penting yang meningkatkan
hidup konsumen dan meningkatkan nilai keuangan perusahaan. Jadi,
dengan merek pada suatu produk dapat meningkatkan hidup konsumen,
maka konsumen akan lebih memilih produk dengan merek yang sudah
lama dikenal karena selain juga kualitas juga sudah terjamin, citra yang
ditimbulkan pada suatu merek itu juga positif di mata konsumen. Hal ini
terkait dengan teori yang dinyatakan oleh Philip Kotler merek juga
menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga konsumen yang puas dapat
dengan mudah memilih produk kembali.2
Berdasarkan penelitian yang relevan yang dilakukan Nina
Andriani, Beby Karina Fawzeea Sembiring dengan judul “Analisis
Strategi Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada J.
CO Donuts dan Coffee” mengungkapkan bahwa variabel strategi merek
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
pada J.CO Donuts dan Coffee. Namun penelitian yang dilakukan pada
mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diperoleh hasil bahwa
merek berhubungan sangat lemah dan tidak signifikan dengan keputusan
pembelian laptop Acer. Artinya, mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam menganggap bahwa dalam mengambil keputusan pembelian tidak
mempertimbangkan merek hanya sebagian mahasiswa yang
mempertimbangkan merek.
2 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, (Jakarta: Erlangga, 2008), h.
Tanggapan responden tentang variabel merek yaitu yang memiliki
skor rata- rata tertinggi dengan indikator mudah dikenali yaitu 4.43 dengan
tingkat capaian responden sebesar 88.6 %.
2. Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, nilai koefisien korelasi
untuk harga tidak mempunyai hubungan dengan keputusan pembelian
laptop Acer pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Imam Bonjol Padang dengan nilai sebesar – 0.109, dengan nilai sig
sebesar 0. 533 > 0.05. hal ini berarti harga tidak signifikan dengan
keputusan pembelian laptop Acer.
Hal ini dikarenakan bahwa setiap konsumen melakukan sebuah
keputusan pembelian. Hal yang pertama sekali yang dipertanyakan
konsumen yaitu tentang bagaimana harga laptop tersebut. Konsumen yang
berpendapatan menengah kebawah cenderung mencari laptop yang relatif
murah.
Menurut Assauri dalam mempengaruhi konsumen keberadaan
harga dapat memberikan dampak ekonomis dan psikologis. Dampak
ekonomis berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan biaya bagi
konsumen. Hal tersebut dapat dilihat jika semakin tinggi harga suatu
produk, maka semakin sedikit produk yang mereka beli. Sebaliknya jika
semakin rendah harga suatu produk, maka semakin banyak produk yang
dibeli konsumen. Efek psikologis dari harga dapat dilihat dari persepsi
mencerminkan kualitas yang tinggi, dan produk dengan harga yang rendah
juga akan mencerminkan kualitas yang rendah.3
Harga yang bersedia dibayar konsumen dalam membeli produk
dipengaruhi oleh besar kecilnya penghasilan yang diterima atau
kemampuan konsumen.
Harga merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan
laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas
barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga
mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada
biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh
karena itu penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap
perusahaan.4 Jadi dapat disimpulkan, bahwa konsumen sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk akan mempertimbangkan harga
dari produk tersebut sesuai dengan kemempuan konsumen.
Berdasarkan penelitian relevan yang dilakukan oleh M. Arif
Maulana Lutfi yang berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha V- ixion di Dieler Mataram Sakti
Kapubaten Nganjuk” hasil penelitian menyatakan bahwa harga sepeda motor Yamaha V- ixion mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian Sepeda motor Yamaha V- ixion. Hal ini berbanding
terbalik dengan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa fakultas
3 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 156
4 Nela Evelina, “ Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkomflexi”, Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, ( Universitas Diponegoro, 2012), h. 5
Ekonomi dan Bisnis Islam, bahwa harga tidak mempunyai hubungan dan
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Acer.
Berdasarkan dari tanggapan responden pada variabel harga yang
memiliki skor tertinggi adalah harga laptop Acer sesuai dengan kualitas
produk sebesar 4.11 dengan tingkat capaian responden sebesar 82.2 %.
3. Hubungan Lingkungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, nilai koefisien korelasi
untuk lingkungan sosial mempunyai hubungan sangat lemah dengan
keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
korelasi variabel lingkungan sosial adalah sebesar 0.072.
Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial mempunyai
hubungan sangat lemah dengan keputusan pembelian. Dalam melakukan
keputusan pembelian ada sebagian mahasiswa yang mempertimbangkan
lingkungan sosial tapi sebagian atas kemauannya sendiri.
Menurut Nugroho J setiadi Faktor sosial merupakan sekelompok
orang yang sama- sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di
dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus- menerus
bersosialisasi di antara mereka sendiri baik formal dan informal.5 Jadi,
dapat dijelaskan bahwa konsumen yang ingin melakukan keputusan
pembelian akan mempertimbangkan apa yang disarankan oleh orang-
orang yang ada disekitarnya.
5 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif Tujuan,
Untuk signifikansi variabel lingkungan sosial adalah sebesar 0,679
(besar dari 0,05). Artinya lingkungan sosial tidak signifikan dengan
keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang.
Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Supriyono yang berjudul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Individu dan
Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Membeli di Indomaret” menyatakan bahwa faktor sosial mempunyai hubungan positif tetapi tidak
signifikan. Penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bahwa lingkungan
sosial mempunyai hubungan sangat lemah dan tidak signifikan dengan
keputusan pembelian laptop Acer.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagian konsumen
menyatakan bahwa lingkungan sosial menjadi pertimbangan bagi
mahasiswa untuk melakukan pembelian. Tapi sebagian lagi dia
memutuskan pembelian karena keinginan dirinya sendiri. Pernyataan yang
mendapat skor tertinggi pada variabel lingkungan sosial yaitu dengan
indikator pengaruh keluarga yaitu 3.46 dan tingkat capaian responden