• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AC DAIKIN PADA KANTOR AIRCON SOLUTION INDONESIA SKRIPSI. Oleh INDAH AYU LESTARI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AC DAIKIN PADA KANTOR AIRCON SOLUTION INDONESIA SKRIPSI. Oleh INDAH AYU LESTARI NIM"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh

INDAH AYU LESTARI

NIM 105721132116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ii

HALAMAN JUDUL

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AC DAIKIN PADA

KANTOR AIRCON SOLUTION INDONESIA

Oleh

INDAH AYU LESTARI

NIM 105721132116

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi

pada Program Strata Satu (S1) Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

iii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, karya ilmiah sederhana ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan doa yang tulus untuk anaknya dan memberikan ridhonya serta semangat yang tiada henti-hentinya untuk mengerjakan skripsi ini.

2. Untuk saudaraku ku tersayang yang selalu menanyakan jam pulangku terima kasih sudah perhatian.

3. Untuk teman kelas saya yang sering mensupport untuk mengerjakan skripsi saya.

MOTTO HIDUP

Memberilah Sebelum Orang Meminta (Indah Ayu Lestari)

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi

Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

(8)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, S.E., M.M. selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

5. Ibu Sitti Marhumi, S.E., M.M. selaku Pembimbing II yang dengan teliti, penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak Penasehat Akademik saya yang selalu membimbin g dan memberikan saran yang baik dan bijaksana selama menjalani proses perkuliahan sampai penyusunan skripsi saat ini

7. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Teruntuk semua kerabat atau pihak-pihak yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

(9)

ix

Penyusunan skripsi ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Desember 2020

(10)

x

ABSTRAK

Indah Ayu Lestari 2020. Analisis Strategi Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Andi Mappatompo dan Pembimbing II Sitti Marhumi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Dalam strategi ini juga bertujuan untuk mengetahui strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yakni menggunakan teknik observasi, wawancara dan kepustakaan.

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada penyusunan skripsi ini telah dijabarkan bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan di AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Hasil analisis SWOT yang digambarkan dengan menggunakan diagram SWOT menunjukkan strategi AC Daikin berada dalam kuadaran I, dimana AC Daikin di kantor Aircon Solution Indonesia memiliki kekuatan dan peluang sehingga strategi yang harus diterapkan adalah mendukung pertumbuhan yang agresif.

(11)

xi

ABSTRACT

Indah Ayu Lestari 2020. Analysis of Daikin's AC Marketing Strategy at the Aircon Solution Indonesia Office. Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Andi Mappatompo and Advisor II Sitti Marhumi.

This study aims to determine the Daikin AC Marketing Strategy at the Aircon Solution Indonesia Office. This strategy also aims to determine the right strategy used by the company. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques used were observation, interview and literature techniques.

Based on the results of the SWOT analysis in the preparation of this thesis, the marketing strategy has been described in increasing sales at Daikin Air Conditioner at the Aircon Solution Indonesia Office. The results of the SWOT analysis illustrated using the SWOT diagram show that the AC Daikin strategy is in Quaternary I, where Daikin's AC at the Aircon Solution Indonesia office has the strength and opportunity so the strategy that must be implemented is to support aggressive growth.

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN iv

KATA PENGANTAR ... v ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Tinjauan Teori 6

B. Tinjauan Empiris 28

C. Kerangka Konsep 30

BAB III METODE PENELITIAN 32

A. Jenis Penelitian . 32

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian . 32

(13)

xiii

D. Metode Pengumpulan Data . 33

E. Instrumen Penelitian . 33

F. Metode Analisis Data . 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 36

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... . 36

B. Hasil Penelitian ... . 48 C. Pembahasan ... 60 BAB V PENUTUP ... . 61 A. Kesimpulan ... 61 B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis SWOT ... 21

Tabel 2.2 Matriks IFAS ... 23

Tabel 2.3 Matriks EFAS 25 Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 28 Tabel 3.1 Matriks nilai SWOT ... 30

Tabel 4.1 Daftar Harga AC Daikin ... 51

Tabel 4.2 Volume Penjualan Ac Daikin ... 52

Tabel 4.3 Nilai IFAS (Internal factor analys summary) ... 54

Tabel 4.4 EFAS (Eksternal factor analys summary) ... 56

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 45 Gambar 4.2 Diagram SWOT ... 57

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran merupakan bagian dari manajemen perusahaan dan juga salah satu faktor yang sangat penting karena pemasaran akan berpengaruh secara langsung terhadap kelancaran maupun keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan sesuai untuk produk yang akan dijual di pasaran. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka produk akan mudah diterima calon konsumen sehingga calon konsumen tertarik untuk membeli produk yang akan dijual (Subroto 2011).

Selain strategi pemasaran perusahaan perlu mengetahui posisi produk yang akan dijual. Posisi disini menunjukkan perbandingan mengenai pangsa pasar dan pertumbuhan pasar dari para pesaing produk yang sejenis dari perusahaan lain. Banyaknya persaingan dibidang elektronik saat ini yang sangat berkembang pesat dengan kecanggihannya dan modernisasinya, salah satunya adalah produk elektronik AC (air conditioning). (Samuel R. Lumentut Dipl.Ing, 2020).

Produk AC merupakan salah satu produk elektronik yang mengalami perkembangan. Jumlah jenis AC yang ada di pasaran saat ini sudah semakin banyak jenis, bentuk dan mereknya yang mengakibatkan persaingan di sesame produsen AC semakin ketat, demikian halnya persaingan diantara sesama dealer AC. Berbagai jenis AC masing-masing ada yang sama dan juga ada yang berbeda-beda karena setiap inovasi dan ide yang dimiliki setiap

(17)

orang tentu saja dapat berbeda-beda. Untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang terus terjadi dan juga karena adanya perubahan yang tak pasti dan sulit untuk diprediksikan maka setiap perusahaan harus dapat mencari cara atau strateginya sendiri untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Setiap strategi yang diciptakan oleh perusahaan tentunya harus dapat disusun dengan baik dan juga sesuai dengan kondisi pasar yang ada sehingga perusahaan akan dapat menghadapi berbagai macam masalah yang dihadapi oleh perusahaan (Samuel R. Lumentut Dipl.Ing, 2020).

Sudah banyak perusahaan yang telah berkembang di Indonesia serta di negara-negara lainnya dan hal inilah yang menyebabkan persaingan bisnis yang terus menjadi lebih kompetitif, khususnya perusahaan lain yang memiliki jenis usaha yang sama. Merujuk data Growth From Knowledge (GFK), pada tahun 2016 sampai dengan 2017 brand AC Daikin Air Conditioning masih merajai pasar RAC (Room Air Conditioning) di Indonesia dengan perolehan pasar terbesar yaitu lebih dari 23%. Pertumbuhan AC Daikin Air Conditioning di Indonesia melebihi pertumbuhan pasar AC LG dan Sharp. Ini menunjukkan bahwa AC Daikin Air Conditioning merupakan market leader pada saat ini, tidak hanya AC Daikin Air Conditioning ada brand kuat lainnya seperti LG yang juga menguasai penjualan AC inverter di Indonesia pada tahun ini.

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, seringkali perusahaan dihadapkan pada masalah sulitnya merebut pangsa pasar. Hal ini disebabkan karena semakin sulit perilaku atau sikap konsumen untuk di mengerti terhadap produk terutama selera mereka yang selalu berubah-ubah. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan utamanya manajer produksi dan pemasaran untuk bisa mengatasi masalah tersebut, dengan mengerti apa

(18)

yang diinginkan oleh masyarakat sehingga produk perusahaan dapat dipasarkan dan mampu bersaing dengan produk perusahaan lain (Subroto 2011).

Strategi pemasaran merupakan dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tergantung pada kemampuan atau tersedianya sumber daya perusahaan, keragaman produk dan pasar, serta strategi pemasaran perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya. Startegi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan (Irham Fahmi, 2014).

Upaya yang harus dilakukan setiap perusahaan untuk dapat bertahan dipersaingan adalah unggul dalam pemasarannya. Dalam hal inilah Airon Solution Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk AC yang memiliki strategi pemasaran yang baik dalam menghadapi para pesaingnya, khususnya produk AC. Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Melalui pendekatan analisis SWOT, pada kantor Aircon Solution Indonesia, dapat mengetahui posisi perusahaan dan alternatif strategi pemasaran yang cocok untuk AC Daikin Aircon Solution Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka

(19)

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Strategi

Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas, sehingga rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Strategi apakah yang sangat untuk meningkatkan volume penjualan Ac Daikin di Kantor Aircon Solustion Indonesia.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang paling tepat dalam meningkatkan volume penjualan AC Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam suatu organisasi sehingga ilmu yang dikuasai tidak hanya bersifat teoritis belaka

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dari hasil penelitian ini pihak perusahaan dapat menjadikannya referensi dalam pengambilan keputusan terkait strategi pemasaran AC Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia.

(20)

3. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi tambahan bagi yang tertarik di bidang manajemen dan melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama di masa yang akan datang.

(21)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Konsep Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Manajemen Pemasaran

Secara umum, manajemen pemasaran adalah kegiatan perencanaan, tindakan, pengawasan dan evaluasi yang berhubungan dengan proses memperkenalkan produk/jasa kepada khalayak luas atau konsumen. Manajemen pemasaran melibatkan: pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran; mengembangkan rencana pemasaran; mengatur fungsi pemasaran; menerapkan rencana pemasaran ke dalam tindakan; dan mengontrol program pemasaran. (Priharto, 2020).

Kertajaya (2002:11) menyampaikan bahwa pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli. Pemasaran merupakan suatu proses dalam menentukan permintaan konsumen akan barang dan jasa, memotivasi penjualan, mendistribusikan ke konsumen akhir, dengan keuntungan sebagai imbalannya. American Marketing Association (2020) mendefinisikan pemasaran sebagai, "aktivitas, sekumpulan instruksi, dan proses untuk membuat, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas". Dalam artikel Cyberclick Academy (2020), disebutkan bahwa Pemasaran adalah proses mendapatkan calon klien atau pelanggan yang tertarik dengan produk dan layanan yang diberikan perusahaan. Kamus Bisnis (Business

(22)

Dictionary, 2020) mendefinisikan pemasaran sebagai proses manajemen berpindahnya barang dan jasa ke pelanggan.

Kata kunci pengertian atau definisi tersebut adalah "proses"; artinya pemasaran melibatkan penelitian, promosi, penjualan, dan pendistribusian produk atau layanan. Watson (2020) mengatakan bahwa disiplin ini berpusat pada studi tentang pasar dan perilaku konsumen dan menganalisis manajemen komersial perusahaan untuk menarik, memperoleh dan mempertahankan pelanggan (menanamkan loyalitas merek) dengan memuaskan keinginan dan kebutuhannya. John Westwood (Bitar, 2020) menyatakan bahwa marketing adalah sebuah usaha terpadu supaya terpenuhinya semua kebutuhan konsumen secara menguntungkan.

Proses dalam pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi konsep pemasaran. Jadi, konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan

Menurut (Kotler dan Amstrong dalam Ari Setianingrum 2015) mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan membangun hubungan yang saling menguntungkan pasar tersebut.

Desy (2020) melengkapi bahwa pemasaran menjadi sangat penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan adanya pemasaran, perusahaan bisa meraih target pasar yang dituju dan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Melalui manajemen pemasaran

(23)

akan membantu menganalisis dan mengatur/mengukur tentang proses pemasaran produk perusahaan.

Ruang lingkup manajemen pemasaran menurut Priharto (2020) diuraikan sebagai berikut:

1) Riset pemasaran

Riset pemasara mengikut sertakan identifikasi kebutuhan, selera dan preferensi konsumen seperti yang di tetapkan. Manajemen pemasaran melakukan analisis terus menerus terhadap perilaku konsumen terhadap strategi bauran pemasaran, lingkungan bisnis; strategi pemasaran pesaing untuk merencanakan secara efektif kegiatan pemasaran di masa depan.

2) Penentuan Tujuan

Manajemen pemasaran melakukan tugas menetapkan tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran ditetapkan sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi untuk memaksimalkan laba. Tujuan pemasaran berkaitan dengan menarik pelanggan baru, retensi pelanggan saat ini, perluasan basis pelanggan, pengenalan produk baru, peningkatan produk lama dan sebagainya. Manajemen pemasaran bertujuan memaksimalkan nilai pelanggan dengan memberikan kepuasan tinggi kepada pelanggan.

3) Merencanakan Kegiatan Pemasaran

Perencanaan melibatkan menentukan arah tindakan di masa depan. Perencanaan membantu dalam mencapai tujuan secara sistematis. Perencanaan kegiatan pemasaran berkaitan dengan menentukan strategi lini produk, perencanaan diversifikasi produk,

(24)

kegiatan iklan dan promosi, perencanaan yang terkait dengan proses penjualan dan distribusi. Perencanaan dapat dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang tergantung pada persyaratan. Rencana harus fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungan bisnis yang berubah.

4) Perencanaan dan Pengembangan Produk

Produk adalah elemen dasar pemasaran. Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Produk berorientasi pada pelanggan dan ditawarkan kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan preferensi mereka. Perencanaan produk melibatkan pengembangan produk baru, inovasi produk, rencana diversifikasi produk.

5) Harga Produk

Harga adalah fungsi kompleks dari manajemen pemasaran. Dalam sebagian besar kasus, harga membentuk kriteria pengambilan keputusan untuk keputusan pembelian. Keputusan penetapan harga didasarkan pada biaya pembuatan dan distribusi produk, strategi penetapan harga pesaing, kesediaan pelanggan untuk membayar produk, persepsi pelanggan tentang produk.

6) Promosi

Promosi dan iklan sangat penting untuk memaksimalkan penjualan. Promosi dan iklan sangat penting untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang produk, untuk menarik pelanggan baru, untuk memberikan pengingat kepada pelanggan

(25)

tentang produk dan untuk melanjutkan pembelian, untuk memberikan informasi tentang peningkatan produk atau pengenalan merek baru. Manajemen pemasaran mengembangkan teknik dan alat baru untuk promosi produk.

7) Distribusi

Proses distribusi memudahkan ketersediaan barang dan jasa kepada pelanggan pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat dan nyaman. Pemilihan saluran distribusi tergantung pada sifat produk, harga produk, ketersediaan perantara untuk distribusi dan biaya yang terlibat dalam proses distribusi.

8) Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Pemasaran

Manajemen pemasaran melakukan tugas evaluasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran. Evaluasi memungkinkan identifikasi keefektifan rencana dan tindakan pemasaran.

b. Tujuan Manajemen Pemasaran

Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan manajemen pemasaran, artinya laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen, laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan berkembang, menggunakan kemampuan yang lebih besar kepada konsumen serta memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan tujuan umum dari perusahaan. Tujuan manajemen pemasaran merupakan wujud rencana yang terencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Adapun 6 tujuan manajemen pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

(26)

1) Memahami pasar dan konsumen

Tujuan utama pertama yang perlu dicapai oleh bagian pemasaran adalah memiliki pemahaman yang dalam mengenai pasar dan konsumen yang menjadi target potensial. Memahami peta persaingan, memahami kebutuhan, selera dan keinginan pasar, memahami trend-trend yang muncul serta memahami kondisi dari pasar termasuk di dalamnya daya beli, keterbatasan dan ketertarikan yang dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli.

2) Membentuk produk sesuai dengan pasar

Penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa menciptakan produk yang memang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Seolah produk memang diciptakan untuk konsumen itu sendiri. Tentu saja ini adalah hasil kesinambungan dari tujuan pemasaran pertama yakni memahami pasar. Dari pemahaman pasar inilah, kemudian pemasaran perlu membantu perusahaan dan bagian perencanaan produk serta bagian produksi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan hasil riset yang didapat.

3) Membangun popularitas positif untuk produk

Tujuan utama dari promosi adalah mendorong produk untuk dikenal dan populer di pasar. Bila produk sudah populer, maka akan dengan sendirinya mendorong pasar untuk tergerak membeli. Cara mendongkrak popularitas bisa dengan berbagai cara, meski cara terklasik adalah dengan pemasangan iklan. Mengadakan event khusus yang bisa mendekatkan produk dengan pasar yang menjadi bidikan utama bisa pula menjadi pilihan.

(27)

4) Mencapai citra yang ingin dibentuk

Pencitraan adalah satu lagi tujuan pemasaran yang penting dilakukan. Produk perawatan wajah harus mencitrakan kecantikan, produk susu harus mencitrakan kesehatan tubuh kembang anak, produk elektronik perlu mencitrakan kesan teknologi tercanggih dan tahan lama. Pencitraan dapat dibentuk dengan menggunakan tokoh idola sebagai brand image, bisa pula dengan mengadakan propaganda melalui event, iklan dan konten. Kadang pencitraan juga bisa dimaksimalkan dengan pelayanan pasca penjual yang optimal. 5) Penjualan itu sendiri

Tidak dapat dipungkiri bahwa penjualan adalah target utama dari tujuan pemasaran. Setiap bagian dari pasukan pemasaran bergerak bersama demi bisa meningkatkan tingkat penjualan perusahaan. Jadi jelas penjualan adalah satu tujuan utama dalam proses pemasaran. Biasanya perusahaan sendiri akan menentukan target penjualan untuk tahun berjalan, target pemasukan kas dari penjualan dan total permintaan yang diharapkan dari total pasar yang ada atau biasa disebut market share. Target-target ini yang kemudian menjadi satu rujukan dalam pencapaian bagian pemasaran sepanjang tahun.

6) Kepuasan konsumen

Tujuan pemasaran yang terakhir adalah kepuasan. Penjualan yang terjadi hanya akan menjadi keuntungan sesaat bila tidak terjadi kepuasan. Artinya untuk tiap penjualan yang terjadi, diharapkan ada feedback yang bisa menjadi nilai lebih dari penjualan. Baik itu

(28)

trstimoni yang bisa berimbas mendorong penjualan lari dari konsumen yang lain atau setidaknya atau pembelian kembali dari konsumen yang sama. Pencapaian tertinggi dari pemasaran adalah ketika konsumen sepenuhnya terpuaskan, menjadi setia terhadap produk dan perusahaan dan memilih untuk tidak berpindah dari produk perusahaan. Bahkan ketika satu atau dua kali mereka mengalami masalah terkait produk yang mereka beli, mereka bukan berhenti menggunakan produk perusahaan tetapi memberi kritik dan saran membangun untuk perusahaan. Dan dari kesetiaan inilah perusahaan bisa mendapatkan mesin pemasar otomatis yang suka rela mendorong munculnya konsumen baru.

c. Fungsi manajemen pemasaran

Manajemen Pemasaran memiliki beberapa fungsi Penting: 1) Fungsi penyampaian produk (Distributing)

Fungsi manajemen pemasaran ini sangat penting yang bertujuan agar produk kita diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat jadi tertarik untuk membelinya. Tanpa adanya fungsi ini, bagaimana masyarakat tahu tentang produk kita. Jadi, apa gunanya jika kita bisa membuat suatu produk akan tetapi masyarakat tidak tahu keberadaan tentang produk kita.

2) Fungsi jual-beli (Trading)

Fungsi manajemen pemasaran ini merupakan hakikat dasar dari manajemen pemasaran untuk dapat memberikan keuntungan dari proses jual-beli produk yang ia miliki. Jual-beli itu sendiri merupakan kegiatan transaksi produk baik itu barang maupun jasa

(29)

yang dilakukan produsen dan konsumen. Jika benar-benar prinsip ini bisa diterapkan oleh manajemen pemasaran maka akan menimbulkan manfaat bagi perusahaan maupun konsumen.

3) Fungsi penyediaan sarana (Facilitating)

Fungsi ini merupakan fungsi yang menyangkut berbagai aspek untuk menggapai kelancaran produksi. Seperti aspek penggudangan, komunikasi, serta penyortiran produk agar sesuai dengan standar. 4) Fungsi untuk melakukan riset (Research)

Manajemen pemasaran juga harus melakukan riset kepada konsumen tentang barang apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga dalam proses pemasarannya nanti akan laku dipasaran.

5) Fungsi pemrosesan (Processing)

Fungsi pemrosesan merupakan proses pengubahan suatu barang menjadi barang yang memiliki nilai tambah. Sehingga akan menambah nilai jual barang tersebut.

2. Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah suatu rencana yang disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak positif bagi organisasi tersebut secara jangka panjang. Salah satu fokus kajian dalam manajemen strategi ingin memberikan dampak penerapan konsep strategi kepada perusahaan secara jangka panjang atau sustainable termasuk dari segi profit yang stabil di pengaruhi oleh statistik penjualan yang terus mengalami pertumbuhan (Irham Fahmi, 2014).

(30)

Manajemen strategi dapat di pandang sebagai hal yang mencakup tiga macam elemen utama. Terdapat adanya analisis strategik dimana penyusun strategi (strategis) yang bersangkutan berupaya untuk memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan. Terdapat pula adanya pilihan strategik yang berhubungan dengan perumusan aneka macam arah tindakan, evaluasi, dan pilihan antara mereka. Akhirnya terdapat pula implementasi strategi yang berhubungan dengan merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilaksanakan.

Adapun fokus manajemen strategi adalah pada lingkungan eksternal dan pada operasi-operasi pada masa datang. Manajemen strategik mendeterminasi arah jangka panjang organisasi yang bersangkutan dan menghubungkan sumber-sumber daya organisasi yang ada dengan peluang-peluang pada lingkungan yang lebih besar.

Manajemen strategis (strategic Management) merupakan kumpulan keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan impelentasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara organisasi dan lingkungannya, untuk meraih tujuan organisasi. Penting bagi seorang manager untuk menerapkan SWOT analisis untuk menganalisis secara dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT.

Dalam rangka menciptakan suatu analisis SWOT yang baik dan tepat maka perlu kiranya dibuat suatu model analisi SWOT yang representative. Untuk menyusun suatu formula SWOT yang representative perlu untuk

(31)

menganalisis dan menentukan keputusan strategi dengan pendekatan matrik SWOT

a. Pengertian Strategi

Seluruh organisasi atau perusahaan tentu memiliki cara tersendiri untuk mengembangkan atau mendukung semua kegiatan yang lakukan organiasi atau perusahaan yang bagaimanapun strategi itu harus sejalan dengan kondisi perusahaan dan keadaan masyarakat. Strategi aialah hal yang telah di rancang suatu organisasi atau perusahaan guna mensupport perusahaan sehingga dapat menggapai visi dan misi perusahaan.

Candler (Rangkuti: 2008) berpendapat “strategi ialah suatu alat guna menggapai tujuan perusahaan yang masuk dalam tujuan jangka panjang prioritas alokasi Sumber Daya, serta program yang tidak lanjut.

Pendapat Hamel bersama Prahalad (Rangkuti: 2008) “ strategi ialah suatu upaya yang bersifat senantiasa meningkat juga terus– menerus, juga di aplikasikan menurut sudut pandang keinginan setiap konsumen pada saat yang akan datang. Sehingga dari hal itu, stategi tetap selalu diawali dengan “apa yang dapat terjadi?”, dan strategi itu tidak diawali dengan “apa yang terjadi?”. Terlaksananya laju perubahan pasar yang baru juga inovasi model pelanggan membutuhkan kemampuan inti. Sehingga perusahaan harus menemukan kemampuan inti dalam usaha yang dijalankan.

Pendapat Marruss pada didalam Umar (2002) “strategi dia artikan sebagai salah satu proises penetapan rancangan semua pemimpin

(32)

tertinggi yang telah berfokus dengan keinginan jangka panjang organisasi.

Dalam lingkungan operasi atau perusahaan, manajemen strategi memiliki peranan yang sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut Grant (1999) strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan manajemen, yaitu:

1) Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan organisasi. Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau

2) Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi. Salah satu peranan penting strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi adalah untuk memberikan kesamaan arah bagi perusahaan.

3) Strategi sebagai target. Konsep strategi akam digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan di mana perusahaan berada dalam masa yang akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi perusahaan. Dengan demikian, strategi juga dapat berperan sebagai target perusahaan.

b. Fungsi Strategi

Fungsi manajemen strategi adalah untuk menyusun, menerapkan dan mengevaluasi keputusan dan tindakan yang dapat digunakan untuk

(33)

memformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki daya saing yang tinggi serta sesuai dengan perusahaan maupun lingkungan untuk mencapai tujuan. Manajemen strategi juga memiliki beberafa fungsi sebagai berikut:

1) Menghasilkan keputusan terbaik

2) Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada

3) Membuat perusahaan lebih muda beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

4) Membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman eksternal

5) Menjadikan perusahaan lebih profitable

6) Mencegah timbulnya masalah yang berasal dari dalam dan luar perusahaan

7) Membuat perusahaan dapat melaksanakan semua aktivitas operasional secara efesien dan efektif

3. Analisis Swot

SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Menurut Robinson dan Pearce (2008), analisis SWOT merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen strategik.

Analisis SWOT adalah alat yang sangat sederhana, namun sangat membantu untuk mengembangkan strategi bisnis, membangun bisnis atau mengembangkan usaha/perusahaan lebih baik lagi. Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama ke dalam

(34)

daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.

Menurut Grewal & Levy (2008), analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Karena hal ini dapat membantu perbaikan atau penyesuaian hal-hal yang dipandang tidak baik. Analisis juga dapat membantu pemahaman yang lebih baik tentang bisnis, membantu perencanaan, dan membuat tujuan menjadi semakin solid karena hasil analisis menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. (ID Tesis, 2007).

Penalaran ini sebagai dasar pada logika mampu memberikan sepenuhnya strenght juga opportunities, pada saat bersama pula mampu mengurangi weaknesses juga threats.Proses penalaran ini dijadikan Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan atau dianggap perusahaan.

Teknik SWOT dibuat oleh Albert Humphrey pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an, yang menurut Utami (2019), merupakan alat yang tepat untuk

(35)

menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, yang aplikasinya adalah:

a. Kekuatan (strengths), yaitu mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada.

b. Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.

c. Kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.

d. Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Saling keterkaitannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan. Dalam rangka analisis maka dapat memfokuskan pada satu kombinasi dari dua poin dari SWOT untuk menentukan langkah strategis bisnis Anda. Kombinasi fokus tersebut (Utami, 2019), antara lain:

a. Fokus pada kekuatan-peluang (S-O) untuk memperoleh alternatif ofensif dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal.

b. Fokus pada kelemahan-ancaman (W-T) untuk memperoleh alternatif defensif dengan memanfaatkan kelemahan internal untuk mengurangi ancaman eksternal.

c. Fokus pada kekuatan-ancaman (S-T) dengan menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi ancaman eksternal.

(36)

internal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal. Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya dapat membantu menganalisis situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau sebuah organisasi. Metode ini sifatnya hanya memetakan masalah dan kelebihan bisnis yang ada. Metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang mampu memberikan solusi pada tiap masalah yang sedang dihadapi, namun minimal akan memecah persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi bagian-bagian kecil yang akan lebih tampak sederhana.

Selain membuat analisis SWOT, perusahaan juga harus membuat analisis keuangan secara tepat. Memiliki analisis keuangan, maka dapat lebih mudah mengambil keputusan hingga mengembangkan perusahaan.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Salah satu modal yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah Matriks SWOT (Rangkuti, 2008).

Tahapan perumusan strategi alternatif melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut (Utama dan Mahadewi, 2012):

a. Letakkan daftar kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman di sel masing-masing pada matriks SWOT.

(37)

b. Interpretesikan dan kombinasikan kekuatan-kekuatan dan peluang-peluang, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi SO (Strenghts Opportunities).

c. Intrepretasikan dan kombinasikan kelmahan-kelemahandan peluang-peluang, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi WO (Weakneses Opportunities)

d. Interpretasikan dan kombinasikan kekuatan-kekuatan dan ancaman-ancaman kemudian catat hasilnya dalam sel strategi ST (Strengths Threaths).

e. Interpresikan dan kombinasikan kelemahan-kelemahan serta ancaman-ancaman, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi WT. Adapun matriks analisis SWOT dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Analisis SWOT EFAS IFAS Strengths (S) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kekuatan Internal Weaknesses (W) tentukan 5-10 Faktor-faktor Kelemahan Internal Opportunities (O) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Peluang Eksternal Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Treaths (T) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Ancaman Eksternal Strategi ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategI yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: Analisis SWOT (Fredy Rangkuti)

(38)

a. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):

1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2) Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan dengan skala 1 sampai 5 1= tidak penting, 5= sangat penting.

3) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak pada faktor strategis.

4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk setiap faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

(39)

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

6) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

7) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untu membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Adapun matriks faktor eksternal dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Matriks EFAS Faktor-Faktor Strategi

Eksternal Bobot Rating

Bobot X

Rating Komentar Peluang :

Integrasi ekonomi Eropa Perubahan struktur demografi Pembangunan ekonomi di Asia Terbukanya Eropa Timur Kecenderungan superstores

Ancaman :

Meningkatnya peraturan pemerintah

Meningkatnya persaingan Whirlpool dan Electrolux menjadi global

Munculnya teknologi baru Perusahaan Jepang

Total

(40)

b. Matriks Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2) Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan dengan skala 1 sampai 5 1= tidak penting, 5= sangat penting.

3) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

(41)

5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor).

6) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung. 7) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Adapun matriks faktor internal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Matriks IFAS Faktor-faktor Strategi

Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Komentar Kekuatan :

Budaya kualitasMaytag Pengalaman Top Manager Integrasi vertikal

Hubungan yang baik dengan SDM

Memiliki orientasi intenasional

Kelemahan :

Proses produksi (R &D) Saluran distribusi

Dukungan kondisi keuangan kurang begitu baik

Posisi global sangat kurang Fasilitas manufaktur

Total

(42)

4. Tipe dan Perbedaan AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia

Menurut Samuel R. Lumentut Dipl.Ing (2020) AC Daikin Air Conditioning adalah jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan profesional, disediakan, bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya.

Menurut Samuel R. Lumentut Dipl.Ing (2020) AC Daikin Air Conditioning dapat diklarifikasi menjadi beberapa Tipe dan perbedaannya. a. AC Daikin urusara 7 Freon R32 (FTXZ-NVM4 Series) Made in JAPAN.

AC ini termasuk AC paling canggih dan hemat listrik di Indonesia, AC ini juga memiliki keunggulan seperti dibawah ini:

1) Tipe AC Daikin Usara 7 tersedia mulai dari 1PK sampai 2PK 1 PK hanya butuh daya 110 – 880 watt dan 1,5 PK hanya butuh daya 110 – 1.330 watt dan 2 PK hanya butuh daya 110 – 1.600 watt.

2) Bisa membersihkan filter AC sendiri

3) Aliran udara yang bisa berputar mengelilingi ruangan dengan 2 air intake bisa sedot udara bagian atas dan bawah AC dan arah semburan angin yang tidak mengenai tubuh karena sirip kedua AC Urusara 7 membuat hembusan angin langsung keatas. Plus semburan angin AC bisa mencapai 12 meter ke depan.

4) Memiliki plasma electric discharge di Titanium Apatite Photocatalytic Filter-nya sehingga kemampuan membunuh bakterinya jauh lebih kuat dan efektif

(43)

b. AC Daikin European Design Freon R32 (FTKJ-GVM4 Series) Indoor Made in Czech Republic (Republik Ceko), Outdoor Made in Thailand. AC ini memiliki keunggulan sebagai berikut:

1) Penggunaan Watt yang lebih kecil dibanding tipe Inverter Smile dan Premium Inverter sekalipun

2) AC ini di design di Eropa dan dibuat di Ceko dan sudah memenangi award Red Dot Design Award 2013.

3) Tersedia dari kapasitas 1 sampai 2 PK dan memiliki design yang elegan, menarik, sehingga ketika AC menyala body depan AC terbuka keatas menunjukkan sirip udara dan konsumsi listriknya cukup rendah.

c. AC Daikin Premium Inverter / Baby Urusara 7 Freon R32 (FKTM Series) Made In Thailand, keunggulannya:

1) Tersedia mulai 1 PK sampai 3 PK

2) Memiliki sensor mata keberadaan manusia

3) Memiliki konsumsi listrik terbaik di rentang harga jualnya

d. AC Daikin Inverter Star Freon R32 (FTCK-TVM4) made in Thailand, keunggulannya:

1) Tersedia mulai ½ PK sampai 3 PK dan sudah menggunakan freon R32 yang ramah lingkungan dan lebih dingin dari R22.

2) Memiliki sensor mata seperti yang terdapat di tipe premium Inverter FTKM-SVM4 series dan memiliki filter anti bakteri

3) Memiliki operasi anti jamur alias MOLD

e. AC Daikin Inverter Flash Freon R32 (FTKQ-SVM Series) Made in Tahiland, keunggulannya:

(44)

1) Memiliki harga 20% lebih murah dari pada Daikin Inverter Smile 2) Tersedia mulai kapasitas ½ PK dengan efisiensi listrik nyaris setara

Daikin Premium inveter 1 PK sampai ukuran 2,5 PK

3) Memiliki super PCB dimana AC dapat bekerja normal di rentang Voltase 150 volt sampai 264 volt bahkan tahan kejut sampai 440 volt 4) Memiliki bentuk yang manis seperti indoor CTKM Multi NX-nya

Daikin.

f. AC Daikin Standar Thailand Freon R32 (FTC-NV Series) made in Thailand, keunggulannya:

1) Konsumsi listriknya sangat rendah terutama yang ukuran 1.5 PK 2) Modelnya seperti Inverter Smile dan Lis krom.

B. Kajian Empiris

Kajian empiris merupakan hasil penelitian, berupa observsi atau percobaan terdahulu yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan beberapa kajian empiris yang dijadikan panduan dalam menyelesaikan permasalahan.

Tabel 2.4 penelitian terdahulu No Nama Judul Pendekatan

Penelitian Hasil Penelitian

1. Fandi Ahmad munadi (2016) Analisis strategi Pemasaran untuk Meningkatka n Penjualan Kendaraan Motor pada CV Turangga Mas Motor Deskriptif Kualitatif

Hasil penelitian analisis SWOT diketahui strategi SO yang dapat digunakan adalah membuka lokasi baru, dan membiarkan potongan penjualan yang lebihbesar jika konsumen melakukan pembelian ulang. Strategi WO yang dapat digunakan adalah dengan memberikan bonus secara intensif kepada pegawai untuk

(45)

menambah motivasi pegawai dan menambah tenaga pemasaran. Strategi ST yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan dan dengan membangun gudang tempat penyimpanan motor-motor suzuki yang siap dijual. Strategi WT yang dapat digunakan adalah dengan terus

meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi dan dengan

meminimalkan biaya dan

operasi yang tidak efesien, agar dapat menghemat pengeluaran biaya. 2. Khairun nisa Rahmah (2016) Analisis Strategi Pemasaran Kopi Lokal di Rumah Kopi RANIN Deskriptif Kualitatif

Hasil analisis PHA menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang menjadi prioritas secara

berturut-turut adalah promosi, produk, distribusi dan harga. Beberapa sub bauran tersebut adalah perbincangan, variasi, kemasan atau cara penyajian, dan informasi ketersediaan produk. 3. Petrus Wisnubr oto (2017) Strategi Pemasaran Guna Meningkatka n Volume Penjualan dengan Pendekatan tecnology Atlas Project Method Deskriptif Kualitatif

Hasil penelitian ini

menggunakan metodologi kuantitatif dengan menggunakan uji kecakupandata, uji validitas, dan uji reabilitas. Didalam analisis ini didapat kesimpulan peningkatan kualitas layanan dengan cara memberikan layanan pesan antar kepada konsumen, menjaga kualitas produk, menerima dan mengevaluasi saran dari konsumen. 4. Noor alamsya h (2016) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Deskriptif kuantitatif

Berdasarkan pada analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda

(46)

Harga dan Sarana Fisik Terhadap Kepuasan Konsumen pada Cafe Doeren Manis Surabaya

Produk, Harga dan Sarana Fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepuasan konsumen

5. Nur Wuland ari (2015) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Kopikita Semarang Deskriptif Kuantitatif

Berdasarkan pada analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda

menunjukan bahwa Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Memiliki Pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen 6. Ricca Pala Sahar (2018) Strategi Ekonomi Politik Xiomi Inc dalam Memasuki Pasar Seluler (Smartphone ) di India Tahun 2014-2017 Deskriptif Kualitatif

Dengan menggunakan Strategy Sticky Hunger Marketing and promoting competitive

advantage Xiomi Inc berhasil memasuki pasar seluler

(smartphone) dan juga berhasil menjadi produk favorit bagi para pengguna smartphone di India

7. Dina Setio Charity dkk (2016) Analisis Strategi dalam Memasuki Pasar Internasional Deskriptif Kualitatif PT Telekomunasi Indonesia sudah menerapkan strategi yang tepat dengan strategi pengembangan, namun untuk mendukung kegiatan ekspansi di Myanmar perusahaan perlu melakukan beberapa alternatif strategi yang telah dirumuskan berdasarkan visi, misi, analisis internal dan analisis eksternal.

(47)

C. Kerangka Konsep

Mengacu dari penelian terdahulu dan beberapa teoiri yang sudah di paparkan secara menyeluruh, penelitian ini ditunjukan untuk menganalisis strategi pemasaran AC Daikin yang di terapkan pada kantor Aircon Solution Indonesia dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan bisnis AC di makassar dengan menggunakan analisis SWOT. Dimana analisis tersebut mengidentifikasi berbagai faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman dari visi misi perusahaan sehingga bisa mencapai suatu tujuan untuk lebih berkembang memerlukan berbagai alternatif strategi yang nantinya akan menjadi strategi dalam menghadapi pangsa pasar. Adapun kerang konsep yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Kantor Aircon Solution Indonesia

Strategi Pemasaran Kantor Aircon Solution Indonesia

Strategi Pemasaran Analisis SWOT

(48)
(49)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diguakan ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2016: 6).

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Aircon Solution Indonesia yang berlokasi di Jl. Gotong Royong No.6, Tamamaung, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90232 sedangkan waktu yang digunakan selama penelitian kurang lebih 2 (dua) bulan dimulai dari bulan September-Oktober tahun 2020.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap responden yang dalam hal ini karyawan. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta

(50)

arsip-arsip yang ada diperusahaan tersebut, dan hasil penelitian kepustakaan serta dari instansi lainnya yang terkait.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitianini, maka peneliti melakukan aktifitas penelitian lapangan (field research).

1. Penelitian Lapangan

a. Penelitian lapangan yang dilakukan adalah untuk mengumpulkan data utama terkait strategi pemasaran (marketing) berupa 4P, yaitu production, price, promotion, dan place

b. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung pada Kantor Aircon Solution Indonesia dalam proses pengumpulan data.

c. Wawancara yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak manajemen yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Kepustakaan

Yaitu mengadakan penelitian keputusan untuk mempelajari literatur-literatur atau bahan bacaan kepustakaan yang berhubungan dengan pembahasan di dalam penulisan.

E. Instrumen Penelitian

Penulis menggunakan teknis pengelolaan data hasil penelitian ini menggunakan alat kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yamg sedang berlangusng. Penelitian

(51)

disajikan secara apa adanya objek yang diteliti dan diuraikan secara jelas oleh karena itu peneliti ini tidak langsung sedang menguji suatu hipotesis tetapi untuk mengungkapkan suatu dugaan dengan menganalisis, menilai dan memberi kesimpulan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang bersangkutan.

F. Metode Analisis Data

1. Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua bagian yaitu data internal dan data eksternal.

2. Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil dari strategi pemasaran perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor internal dan eksternal.

(52)

Tabel 3.1 Matriks Nilai SWOT Faktor Strategi

Bobot Rating Nilai

Internal :

Strenght (S)

Weakness (W) S1 (0,0-1,0) W1 (0,0-1,0) S2 (1-4) W2 (1-4) S1 x S2 = S3 W1 x W2 = W3 Total 1,0 Eksternal :

Opportunity

Threats O1 (0,0-1,0) T1 (0,0-1,0) O2 (1-4) T2 (1-4) O1 x O2 = O3 T1 x T2 = T3 Total 1,0 Keterangan :

1. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0. 2. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4.

3. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot dengan rating.

(53)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah AC Daikin

Awalnya, Daikin Group didirikan pada tahun 1924 dengan kantor pusat yang berada di Osaka, Jepang dan beroperasi sebagai produsen tabung pesawat radiator. Namun, kini dengan lebih dari 199 anak perusahaan dan 38.000 karyawan di seluruh dunia, Daikin Group menyatakan diri sebagai produsen terkemuka di dunia peralatan AC dan sistemnya untuk digunakan pada hunian, komersil, dan industri.

Masanori Togawa, CEO dari Daikin Group menyatakan bahwa AC merupakan bisnis inti dari Daikin Group dan menjadi salah satu aspek penting dari infrastruktur sosial yang sangat diperlukan untuk memberi udara yang baik dengan gaya hidup yang maju, serta mendorong pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Melalui AC, Daikin Group memberikan gaya hidup yang memuaskan dan nyaman.

Pada tahun 1970, produk Daikin mulai memasuki pasar Indonesia. Kemudian pada tahun 2012, PT Daikin Airconditioning Indonesia yang merupakan bagian dari Daikin Group didirikan untuk menyediakan produk berkualitas dunia dan melayani pasar Indonesia dengan beragam kebutuhan pelanggan. PT Daikin Airconditioning Indonesia memiliki 6 cabang jaringan distribusi yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makasar, Palembang, dan lebih dari 600 dealer di seluruh Indonesia. (Deannisa: 2017)

(54)

Menurut Kepala Dewan Daikin Group, Noriyuki Inoue (Deannisa: 2017), Daikin Group mempercepat pelaksanaan manajemen konsolidasi pada seluruh lokasi operasi bisnisnya dengan berlandaskan pada sepuluh filosofi Daikin Group. Pemahaman terhadap filosofi ini akan menjadi sumber untuk segala tindakan yang menentukan dan kohesif. Kebijakan dan rencana manajemen masa depan yang dirumuskan oleh masing-masing perusahaan dari Daikin Group akan dibuat sesuai dengan filosofinya. Filosofi ini akan memungkinkan setiap orang dalam Daikin Group untuk menghasilkan gagasan dan proposal inovatif serta dapat mengambil tindakan fleksibel dengan berlandaskannya. Berikut ini merupakan Filosofi dari Daikin Group, diantaranya:

a. Menciptakan Nilai Baru dengan Mengantisipasi Kebutuhan Masa Depan.

Pelanggan Daikin Group berusaha untuk mengidentifikasi dan mewujudkan kebutuhan dan impian masa depan pelanggan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan perubahan tren sosial dan melakukan pemasaran yang luas untuk memenangkan hati dan pikiran pelanggan. Daikin Group berusaha untuk menawarkan kenyamanan optimal bagi pelanggan dengan menyediakan produk, material, dan layanan dengan kualitas tertinggi. Daikin Group percaya bahwa kegiatan ini merupakan sumber penting bagi peningkatan keuntungan dan perluasan bisnis. (Deannisa: 2017)

b. Berkontribusi pada Masyarakat dengan Teknologi Terkemuka di Dunia. Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang hanya jika memiliki teknologi terdepan di dunia. Seiring dengan meningkatnya pangsa

(55)

pasar dan untuk menciptakan pasar baru, Daikin Group berusaha untuk memperkuat pondasi teknologi sehingga memungkinkan untuk terus meluncurkan produk yang berbeda, bernilai tambah tinggi, dan produk dengan aplikasi baru yang dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat. (Deannisa: 2017)

c. Mewujudkan Impian Masa Depan dengan Memaksimalkan Nilai.

Perusahaan Daikin Group berusaha memaksimalkan nilai perusahaannya dengan menerapkan manajemen secara menyeluruh. Nilai perusahaan yang disempurnakan memberikan pilihan manajemen yang lebih luas, memungkinkan untuk mewujudkan pertumbuhan baru, dan memungkinkan pembentukan pondasi manajemen yang tetap stabil namun fleksibel. Selain itu, peningkatan nilai perusahaan memberikan peningkatan peluang investasi untuk mewujudkan impian masa depan perusahaan. (Deannisa: 2017)

d. Berpikir dan Bertindak secara Global.

Sebagai kelompok perusahaan multinasional yang secara substansial memperluas operasinya di setiap wilayah di dunia, Daikin Group harus mengusulkan, memeriksa, dan kemudian menerapkan strategi dan kebijakan berdasarkan sudut pandang global. Oleh karena itu, Daikin Group bertujuan untuk menumbuhkan sumber daya manusia sesuai dengan karakteristik masing-masing negara dan wilayah; mempromosikan penunjukan sumber daya manusia lokal yang memahami filosofi, tradisi dan budaya Daikin, serta dapat berperan dalam pengelolaan grup; dan mempromosikan pertukaran sumber daya manusia terlepas dari perusahaan atau negara. (Deannisa: 2017)

(56)

e. Jadilah Grup Fleksibel dan Dinamis 1) Harmoni yang Fleksibel

Dengan secara menyeluruh mempromosikan pembagian informasi dan transfer pengetahuan di seluruh grup, masing-masing perusahaan grup harus berusaha untuk mengembangkan, memperluas operasi bisnis dan secara fleksibel merespon keadaan tertentu dengan karakteristik masing- masing perusahaan. (Deannisa: 2017)

2) Membangun Hubungan yang Ramah dan Kompetitif dengan Mitra Bisnis untuk Mencapai Mutual Benefit

Daikin Group berusaha membangun hubungan kompetitif yang ramah dengan semua rekan bisnis dan mitra aliansinya di semua bidang manajemen. Hubungan semacam itu melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi di mana semua pihak saling memotivasi terhadap perbaikan dan berusaha untuk memenuhi harapan masing-masing sehingga semua pihak dapat tumbuh dan berkembang bersama. (Deannisa: 2017)

f. Jadilah Perusahaan yang Memimpin dalam Menerapkan Praktik Ramah Lingkungan.

Dalam semua aspek operasi bisnisnya, termasuk pengembangan produk, manufaktur, dan penjualan, Daikin Group merumuskan inisiatif untuk mendukung dan memperbaiki lingkungan. Daikin Group berusaha mengintegrasikan prakarsa lingkungan ke dalam manajemen perusahaannya agar dapat menghasilkan perluasan bisnis, peningkatan kinerja bisnis, dan peningkatan kredibilitas lebih lanjut dengan pihak

(57)

luar. Daikin Group berusaha untuk terus menjadi perusahaan yang terdepan dalam praktik "pengelolaan lingkungan," sehingga berkontribusi pada lingkungan global yang lebih sehat demi kesejahteraan lingkungan. (Deannisa: 2017)

g. Membangun Hubungan dan Kepercayaan Masyarakat 1) Terbuka, Adil, dan Dikenal Masyarakat

Di setiap negara tempatnya beroperasi, Daikin Group berusaha untuk menghormati kebiasaan yang ada disana. Selain mengamati semua undang-undang dan peraturan yang berlaku di setiap negara, Daikin Group bertujuan untuk mengambil tindakan berdasarkan standar etika yang tinggi dan menjalankan operasi bisnis berdasarkan prinsip persaingan yang sehat. Selain itu, Daikin Group juga berusaha untuk meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan informasi yang tepat. (Deannisa: 2017)

2) Mendapat Kontribusi yang Unik untuk Daikin kepada Masyarakat Lokal

Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi lokal melalui perluasan operasi bisnis mereka. Selain itu, Daikin Group bertujuan untuk memberikan kontribusi unik yang bermanfaat kepada setiap komunitas dimana mereka berdiri, sehingga mendapatkan penghargaan dan kasih sayang dari masyarakat. (Deannisa: 2017) h. Kebanggaan dan Antusiasme Setiap Karyawan Merupakan Kekuatan

dari Daikin Group.

(58)

Yayasan untuk Pengembangan Grup

Dengan bertujuan untuk berkembang secara global, sangat penting bagi setiap anggota untuk terus mengembangkan kemampuan dan kualitasnya melalui usaha individual dan mengambil tindakan fleksibel berdasarkan prinsip tanggung jawab sendiri. Hubungan antara perusahaan dan karyawannya melibatkan saling percaya dan tanggung jawab. Perusahaan menawarkan kesempatan individu untuk mengembangkan profesionalitas sementara individu berusaha untuk memenuhi tanggung jawab kerja mereka bagi perusahaan. Dengan pemikiran ini, jenis individu yang dibutuhkan Daikin adalah mereka yang memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik dan mampu mengajukan serta melaksanakan gagasan kreatifnya terlepas dari keberhasilan atau kegagalan yang akan dihadapinya. Orang-orang ini akan diberi penghargaan berdasarkan kinerjanya melalui sistem kompensasi berdasarkan prinsip "keadilan kesempatan dan penghargaan". (Deannisa: 2017)

2) Kebanggaan dan Kesetiaan

Perusahaan berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan merasakan kebanggaan dan antusiasme terhadap pekerjaan mereka. Selanjutnya, selama mereka menjadi karyawan Grup Daikin, individu diwajibkan untuk menampilkan loyalitas perusahaan dengan mengikuti kebijakan perusahaan Grup dan Filosofi Grup serta dengan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Deannisa: 2017)

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian  31
Tabel 2.1 Analisis SWOT  EFAS  IFAS  Strengths (S)  Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kekuatan  Internal  Weaknesses (W) tentukan 5-10 Faktor-faktor  Kelemahan Internal  Opportunities (O)  Tentukan 5-10  Faktor-Faktor Peluang  Eksternal  Strategi SO  Ciptakan st
Tabel 2.2 Matriks EFAS  Faktor-Faktor Strategi
Tabel 2.3 Matriks IFAS  Faktor-faktor Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Usaha Gula Aren di Sekitar Kawasan Hutan Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya

Secara keseluruhan hasil Ujian-T tidak bersandar menunjukkan tiada perbezaan min yang signifikan dari segi peningkatan tahap profesionalisme antara pensyarah teknikal dengan

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca kritis dengan kemampuan menulis

Karena nilai signifikansi dari uji F < 0,05 maka model ini signifikan dapat menerangkan hubungan antara variabel pertumbuhan penjualan positif, non debt

Way Kanan Lampung, tidak bertentangan dengan hukum Islam karena dalam prakteknya, anak perempuan tertua ( Tunggu Tubang) yang diberi hak hart a oleh orang tua setelah

Bertanggung jawab dan menunjukkan kepemilikan karakter iman, cerdas, mandiri, jujur, peduli, dan tangguh dalam penyelesaian tugas, kuis, proyek, dan tes yang

Analisis data dilakukan per kabupaten mencakup analisis trend indikator evaluasi pengelolaan dan pembiayaan obat di kabupaten 4 tahun terakhir serta penghitungan persentase

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas mengkudu dalam ransum tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap parameter yang diukur, kecuali yang