• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA

(RENCANA STRATEGIS)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KOTA BANJAR TAHUN 2018-2023

PEMERINTAH KOTA BANJAR

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Jalan RE Kosasih (Komplek Perkantoran Terminal )

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……….…………..……… i Daftar Isi ………..….………. ii

BAB I PENDAHULUAN I.1

1.1. Latar Belakang …………..……….………..……….. I.1 1.2. Landasan Hukum ………..……….………..………. I.6 1.3. Maksud dan Tujuan ……… I.8 1.4. Sistematika Penulisan ………..………... 1.9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II.1 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat

Daerah..……….. II.1

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah..………..………. II.5 2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah………. II.8 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

Daerah………. II.27

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH III.1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah ………..…. III.1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih ………..………… III.3

3.3. Telaah Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra ……… III.9 3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis ………..……… III.17 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ……….… III.23

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN IV.1

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN……….. V.1 BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN……… VI.1 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN……… VII.1

(4)

BAB VIII PENUTUP ………. VIII.1

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyusunan Rencana Startegis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar Tahun 2018-2023 ini berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Sebagaimana ditidaklanjuti dengan Perwal no 6.a Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan dan Verifikasi Rencana Strategis Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Banjar.

Rencana Strategis perangkat daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah adalah sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah dilakukan bersamaan dengan penyusunan rancangan awal RPJMD

Renstra Perangkat Daerah disusun dengan tahapan: a. Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah;

b. Penyusunan Rancangan Awal Renstra Perangkat Daerah; c. Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah

d. Pelaksanaan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah; e. Perumusan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan f. Penetapan Renstra Perangkat Daerah.

(12)

BAGAN ALIR TAHAPAN PENYUSUNAN RENSTRA PERANGKAT DAERAH.

(13)

Keterkaitan Renstra BPBD Kota Banjar dengan RPJMD adalah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Banjar selama periode 2018-2023.

Keterhubungan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD

Berdasarkan dari arsitektur perencanaan pembangunan daerah yang dibagi menjadi 2 (dua) perencanaan strategis dan opersional, diharapkan dalam merencanakan program dan kegiatannya dapat memecahkan permasalahan pembangunan daerah dan permasalahan urusan pemerintahan daerah

(indikator kinerja Daerah)

.

Keterkaitan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi/kota adalah penyusunan sesuai TUPOKSI BPBD Kota Banjar yang berpedoman pada RPJMD, dan diserasikan dengan Renstra K/L (BNPB) dan Renstra Provinsi Jawa Barat untuk pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan pilihan.

BNPB dengan dukungan Kementerian Dalam Negeri telah mendorong terbentuknya 462 BPBD di seluruh Indonesia, terdiri atas 34 BPBD provinsi, 71 BPBD kota, dan 357 BPBD kabupaten. Saat ini, sekitar 87% pemerintah daerah telah mempunyai BPBD. Sejalan dengan itu, BNPB memberikan dukungan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dukungan pendanaan, serta sarana dan prasarana dengan mempertimbangkan keterbatasan daerah, untuk menumbuhkan kemandirian dalam penanggulangan bencana.

(14)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat menyusun Rencana Strategis yang memiliki peranan penting dalam pengurangan risiko bencana daerah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan daerah yang sesuai dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk menuju kemandirian Jawa Barat 2018 -2023 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat melakukan pembangunan Jawa Barat dengan percepatan pembanguanan manusia bagi upaya peningkatan daya saing menuju kemandirian masyarakat.

Keterkaitan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat Kota Banjar dengan Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat Kota Banjar adalah sebagai pedoman Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam Menyusun Rencana Kerja (RENJA) BPBD Kota Banjar dadndigunakan sebagai bahan penyusunan rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Keterkaitan dengan Dinas/Perangkat Daearah

Keterkaitan dengan Dinas/Perangkat Daearah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang terdapat pada pasal 4 yaitu:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara.

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaran penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana. d. Menyusun dan menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana. e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala

daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

g. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan

(15)

h. Melaksankan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Adapun fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah yaitu :

1. Fungsi koordinasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf a, merupakan fungsi koordinasi Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan melalui koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertical yang ada di daerah, lembaga usaha, dan /atau pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana.

2. Fungsi komando sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf b, merupakan fungsi komando Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistic dari satuan kerja perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertical yang ada di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana.

3. Fungsi pelaksana sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf c, merupakan fungsi pelaksana Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertical yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Susunan Organisasi unsur pelaksana BPBD Kota Banjar termasuk dalam klasifikasi B yang terdiri dari :

a. Kepala Pelaksana

b. Sekretariat Unsur Pelaksana

c. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan d. Seksi Kedaruratan dan Logistik, dan e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

(16)

1.2. Landasan Hukum

Dalam Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Banjar Tahun 2018 - 2023, peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan hukum adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4244);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4700);

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4723);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4817);

(17)

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4828);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5887);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal.

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 34);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Pelayanan Minimal.

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1541);

(18)

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1619); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standarisasi

sarana dan prasarana pemadam kebakaran di daerah;

21. Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana;

22. Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1441);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 No. 1 Seri E);

24. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2009 Nomor 9 Seri E);

25. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2014 Nomor 5);

26. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2016 Nomor 8);

27. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Bencana di Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2016 Nomor 9). 28. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2019 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjar Nomor 28);

29. Peraturan Wali Kota Banjar Nomor 55 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

30. Peraturan Wali Kota Banjar Nomor 6.a Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan dan Verifikasi Rencana Strategis Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah

(19)

1.3. Maksud Dan Tujuan 1. Maksud

Maksud disusunnya Rencana Strategis BPBD Kota Banjar ini adalah :

- Sebagai panduan dasar pelaksanaan kegiatan di BPBD Kota Banjar dalam mencapai sasaran kegiatan yang telah ditetapkan untuk jangka waktu 5 tahun yang telah ditentukan dan dijabarkan dalam rencana kerja tahunan. - Sebagai kerangka dasar bagi BPBD Kota Banjar dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan bagi aparatur dan peningkatan kualitas manajemen sumber daya aparatur.

- Sebagai alat bantu dalam rangka memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja BPBD Kota Banjar atas pelaksanaan program dan kegiatan yang terukur.

2. Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra BPBD Kota Banjar tahun 2018-2023 adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana BPBD Kota Banjar yang strategis selama lima tahunan melalui sumber pembiayaan APBD, serta menjaga eksistensi organisasi dan sebagai instrumen pertanggungjawaban Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar mengenai penggunaan sumber daya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta menjabarkan RPJMD Kota Banjar tahun 2018 – 2023 agar menjadi lebih optimal untuk mencapai target-target indikator kinerja yang telah ditetapkan khususnya mengenai pelayanan dan peningkatan penanggulangan bencana di Kota Banjar.

(20)

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar untuk periode tahun 2019 – 2023 kami susun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelanggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Rensrta Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan perangkat daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran perangkat daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, fungsi, dan Struktural Organisasi Perangkat Daerah

Memuat penjelasan umum tentang dasar hokum pembentukan Perangkat daerah, struktur Organisasi Perangkat Daerah serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala perangkat daerah ditunjukan untuk menunjukan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana perangkat daerah (proses, prosedur, mekanisme).

(21)

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Membuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki perangkat daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukan tingkat capaian kinerja perangkat daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut NSPK untuk urusan wajib, dan atau indicator kinerja pelayanan perangkat daerah dan/atau indicator lainnya seperti SDG’s atau indicator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan perangkat daerah bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan perangkat daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

pelayanan perangkat daerah

Pada bagian ini mengemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan perangkat daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi perangkat daerah yang terkait dengan visi, misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

(22)

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat apapun factor-faktor pendorong dari pelayanan perangkat daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan perangkat daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah Provinsi.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan perangkat daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan perangkat daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan perangkat daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan perangkat daerah.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan perangkat daerah dalam lima tahun mendatang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukan rencana program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

(23)

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini mengemukakan indicator kinerja perangkat daerah yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(24)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPBD Kota Banjar

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor 55 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri dari:

a. Unsur Pelaksana;

b. Sekretariat Unsur Pelaksana;

c. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan; d. Seksi Kedaruratan dan Logistik; e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

(25)

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor 55 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah :

KEPALA

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN SEKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKSI KEDARURATAN DAN LOGISTIK UPTD PENANGGULANGAN KEBAKARAN

(26)

A. Unsur Pelaksana

Unsur pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang membantu Kepala BPBD dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dan menjalankan tugas Kepala BPBD sehari-hari berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPBD.

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam menjalankan tugas sehari-hari memimpin Badan dalam rangka pelaksanaan penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana serta kebakaran secara terintegrasi

Unsur Pelaksana mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan;

b. Pelaksanaan kebijakan;

c. Pengkoordinasian pengkomandoan dan pelaksana; d. Pelaksana evaluasi dan pelaporan;

e. Pelaksanaan administrasi BPBD;

f. Pembinaan aparatur sipil negara pada unsur pelaksana; dan g. Pelaksanaan fungsi lain;

B. Sekretariat Unsur Pelaksana

Sekretariat Unsur Pelaksana dipimpin oleh Kepala sekretariat yang mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap, administrasi dan sumberdaya serta kerjasama.

Kepala Sekretaris juga mempunyai fungsi membantu Kepala pelaksana dalam :

a. Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program perencanaan, dan perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;

b. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, perlengkapan, dan rumah tangga;

(27)

d. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana;

e. Pengumpulan data dan informasi kebencanaan dan kebakaran di wilayahnya; dan

f. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana dan kebakaran.

C. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat.

Selain itu Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

b. Pengkoordinasian dan pelasanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat; dan

d. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat.

D. Seksi Kedaruratan dan Logistik

Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas pokok membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

(28)

b. Pengkoordinasian dan Pelaksanaan Kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

c. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat; d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat

tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik; dan

e. Pemantauan evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.

E. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana; b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang penanggulangan

bencana pada pasca bencana;

c. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana; dan

d. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.

F. Unit Pelaksana Teknis Badan

Unit Pelaksana Teknis Daerah mempunyai tugas untuk menanganai sub urusan kebakaran yang diataur tersendiri dalam Peraturan Wali Kota.

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar terdiri dari jabatan 1 Kepala Pelaksana (Pejabat Eselon III.a), 1 Sekretaris ( Eselon IV.a ), 3 Kepala Seksi (eselon IV.a), 1 Kepala UPTB (eselon IV.a). Personil keseluruhan sejumlah 36 orang, terdiri dari PNS 21 orang, dan honorer (pegawai tidak tetap) 25 orang.

(29)

Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki 39 orang, perempuan 7 orang. Berdasarkan golongan ruang terdiri dari: Golongan II/c 8 orang, golongan III/a 7 orang, golongan III/c 3 orang, golongan III/d 2 orang, golongan IV/a 1 orang, honorer 25 orang.

Tabel 2.2.2

Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer Berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.3

Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

GOLONGAN/ RUANG SEKRE-TARIAT SEKSI PENCEGA-HAN DAN KESIAP-SIAGAAN SEKSI KEDARURA-TAN DAN LOGISTIK SEKSI REHABI-LITASI DAN REKONS-TRUKSI UPTD. DAMKAR JUMLAH T O T A L L P L P L P L P L P L P II/c 3 - 1 - - - 4 - 8 - 8 III/a 1 1 - - 1 - 1 - 3 - 6 1 7 III/c - - - - 1 - 1 - 1 - 3 - 3 III/d - 1 1 - - - - 1 1 2 IV/a 1 - - - 1 - 1 PNS 5 2 2 - 2 - 2 - 8 - 19 2 21 Honorer - 3 - - 6 - 1 - 14 1 20 5 25 JUMLAH 5 5 2 - 8 - 3 - 22 1 39 7 46 TOTAL 10 2 8 3 23 46 PENDIDIKAN SEKRE-TARIAT SEKSI PENCEGA-HAN DAN KESIAP-SIAGAAN SEKSI KEDARURA-TAN DAN LOGISTIK SEKSI REHABI-LITASI DAN REKONS-TRUKSI UPTB. DAMKAR JUMLAH T O T A L L P L P L P L P L P L P SLTA 3 - 1 - - - 4 - 8 - 8 D3 1 - - - 1 - 2 - 2

(30)

2.2.4 Aset/Modal dan Unit Usaha yang Masih Operasional

Dalam melaksanakan tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar didukung sarana dan prasarana sebagaimana tabel II.3 berikut:

Tabel 2.2.5

Daftar Sarana dan Prasarana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar

NOMOR JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH 1 Kendaraan Roda Empat (Mini Bus) 1 unit 2 Kendaraan Roda Empat (Pick Up) 1 unit

3 Mobil Pemadam Kebakaran 3 unit

4 Kendaraan Bermotor Roda Dua 6 unit 5 Kendaraan Bermotor Roda Tiga 3 unit

6 Komputer 3 unit

7 Laptop 3 unit

8 Notebook 2 unit

9 Hardisk 1 buah

10 Printer 5 buah

11 Mesin Ketik 1 buah

12 Lemari Besi 1 buah

13 Lemari Kayu 3 buah

14 Meja Besi 5 buah

15 Meja Kayu 14 buah

16 Meja Tulis 2 buah

17 Filling Besi 7 buah

18 Band Kas 1 buah

19 Transportable Electric Generating Set 1 unit

20 Countainer 4 buah

21 Penghancur Kertas 1 buah

22 Papan Pengumuman 3 buah

S1 - 1 - - 2 - 2 - 3 - 7 1 8

S2 1 1 1 - - - 2 1 3

JUMLAH 5 2 2 - 1 - 1 - 8 - 19 2 21

(31)

23 White board 1 buah

24 Overhead projector 1 buah

25 Pelt Bed/Tempat tidur Besi 2 buah

26 Pelt Bed/Kasur 4 buah

27 Tenda 1 buah

28 AC Unit 3 unit

29 Kipas Angin 2 buah

30 Kompor Gas 3 buah

31 Tabung Gas 3 buah

32 Televisi 1 buah

33 Mega phone 2 buah

34 Camera Film 2 buah

35 Handycam 1 buah

36 Alat Rumah Tangga 7 buah

37 Gordyn/vitras 1 buah

38 Alat Pemadam Portable 6 buah

39 Pakaian Panas Lengkap 3 buah

40 Alat Pembantu Pemadam Kebakaran 63 buah

41 Sound system 1 Set

42 Pesawat Telephone 1 buah

43 Faksimile 1 buah

44 Handy Talky 10 buah

45 Baterai charger 5 buah

46 Matras 4 buah

2.3 Kinerja Pelayanan BPBD Kota Banjar 2.3.1 Sasaran/target Renstra 2014-2018

Sebagaimana yang diamanatkan pada alinea ke IV pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 bahwa untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dalam hal perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang berdasarkan pancasila, termasuk perlindungan atas bencana, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana sebagaimana yang diamanatkan didalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

(32)

Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana untuk ditingkat pusat ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedangkan untuk ditingkat daerah ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Adapun hubungan kerja antara BNPB dan BPBD bersifat koordinasi dan teknis kebencanaan dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar menyusun Rencana Strategis (Renstra) BPBD tahun 2014 – 2018 yang merupakan rencana stratejik (mengenai sasaran-sasaran utama yang akan dicapai) untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang, yaitu tahun 2014 – 2018 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan ancaman yang ada atau mungkin yang akan timbul.

Rencana strategis mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi yang berfungsi menjabarkan RPJMD Kota Banjar tahun 2014 – 2018 dibidang penanggulangan bencana. Penyusunan Renstra telah dilaksanakan secara partisipasif dengan melibatkan unsur Pimpinan, Pejabat kunci dan Staf yang mampu memberikan masukan serta pemangku kepentingan lainnya.

Visi dan Misi BPBD Kota Banjar Tahun 2014-2018 adalah:

BPBD Kota Banjar sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kota, dalam menetapkan visinya tentu harus mengacu kepada Visi Pemerintah Kota Banjar dengan tetap memperhatikan fungsi dan tugas pokoknya. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan visi Pemerintah Kota Banjar Tahun 2014-2018, maka visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar adalah :

“Terwujudnya Penanggulangan Bencana Yang Cepat,

Tepat Terpadu, Dan Terkoordinasi Guna Mewujudkan

Masyarakat

Yang

Mandiri

Menuju

Banjar

Kota

Agropolitan”

(33)

Visi BPBD Kota Banjar

Mengacu kepada Visi BPBD Kota Banjar dimaksud maka Misi yang akan dilaksanakan tahun 2014 – 2018 adalah :

1. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan mengutamakan pada pengurangan resiko bencana,

2. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pembangunan kemitraan dalam penanggulangan bencana,

3. Mewujudkan dan membangun sistem informasi dan data kebencanaan.

Tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Penanggulangan Bencana oleh BPBD Kota Banjar adalah :

1. Mengurangi resiko bencana. 2. Penanganan tanggap bencana.

3. Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana.

4. Meningkatnya pencegahan, penanganan dan pengendalian bahaya kebakaran.

Sasaran BPBD Kota Banjar tahun 2014 – 2018 adalah :

1. Tersedianya masyarakat yang mendapatkan pembekalan Penanggulangan Bencana.

2. Tersedianya Aparatur yang terlatih dalam Penanggulangan Bencana. 3. Adanya dokumen Penanggulangan Bencana.

4. Persentase jumlah korban yang menerima bantuan kebutuhan dasar. 5. Persentase penanganan bencana.

6. Tersedianya orang yang mengikuti pembekalan pasca bencana. 7. Cakupan wilayah yang terkena dampak bencana.

8. Cakupan pelayanan bencana kebakaran.

9. Tingkat waktu tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran. 10. Tingkat kesiapan fasilitas dan mobilitas pemadam kebakaran.

(34)

Sasaran target Renstra periode sebelumnya, menurut NSPK untuk urusan wajib, dana tau indikator kinerja pelayanan perangkat daerah dana tau indikator lainnya seperti SDG”s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah, adapun tabel yang perlu disajikan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah BPBD Kota Banjar

NO Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah Target NSPK Target IKK Target Indikator lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) 1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) 1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) SPM/IKU A. 1. Cakupan Pelayanan bencana kebakaran 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 0 0 90% 90% 1 0 0 0,9 0,9 2. Tingkat waktu tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran 15 Menit 19 menit 18 menit 17 menit 16 menit 15 menit 19 menit 18 menit 17 menit 16 menit 15 menit 1 1 1 1 1 3. Tingkat Kesiapan fasilitasi dan mobilitasi pemadam kebakaran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 85% 90 % 0 95,5% 98,4% 0,85 0,9 0 0,96 0,98

(35)

Berdasarkan tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah BPBD Kota Banjar adalah sebagai berikut :

1. Cakupan pelayanan bencana kebakaran Target IKK : 100%

Realisasi Capaian selama 5 tahun (2014-2018) terjadi bencana kebakaran di jangkauan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dan adanya peningkatan dalam hal pelayanan dibidang kebakaran sehingga kebanyakan dapat diminimalisir.

2. Tingkat waktu tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran Target IKK : 15 menit

Realisasi Capaian selama 5 tahun (2014-2018) adalah jumlah kasus kebakaran yang tertangani dalam 15 menit mencapai target

3. Tingkat Kesiapan fasilitasi dan mobilitasi pemadam kebakaran Target IKK : 100%

Realisasi Capaian selama 5 tahun (2014-2018) adalah belum mencapai target; petugas pemadam kebakaran terdiri dari tiga regu yaitu regu A, B dan C dan 1 regu terdiri dari 6 orang, sedangkan jumlah kendaraan yang ada di UPTB Penanggulangan Kebakaran Kota Banjar sebanyak 3 unit kondisi sudah tidak layak pakai (hibah dari provinsi tahun 2003). Serta target capaian yang terlalu besar, karena factor-faktor diatas tersebut. Untuk indikator tingkat kesiapan fasilitasmobilitas Pemadam Kebakaran di Kota Banjar baru ada 3 unit itupun kapasitasnya + 3.000 liter (Tahun 2003). Untuk di Kota Banjar idealnya dibutuhkan 7 unit Mobil Pemadam Kebakaran dengan rincian 3 unit di WMK/Wilayah Manajemen Kebakaran(pos induk) dan 4 unit di pos Wilayah (Pos Kecamatan) agar capaianya bias mendekati nilai nasional.

(36)

Pengukuran target kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

2.3.1.1. Sasaran

Sasaran Strategis 1 (Mengurangi resiko bencana)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar telah menetapkan indikator Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan

penanggulangan bencana sebagai penanda dari sasaran Mengurangi resiko bencana. Hasil pengukuran terhadap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3.1.1 Pengukuran Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian Tahun Sebelumnya (2017) Tahun 2018 Target Akhir Renstra Capaian Tahun 2018 terhadap Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi % Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Mengurangi resiko bencana 1. Jumlah masyarakat

yang mendapatkan

pembekalan penanggulangan bencana

50 25 25 100 250 50

2. Jumlah aparatur yang

terlatih dalam

penanggulangan bencana

(37)

Rencana Strategis Bpbd Kota Banjar 2018-2023 Bab II. 27 Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran Mengurangi resiko bencana menunjukan capaian kinerja yang rendah karena keterbatasan anggaran yaitu mencapai 50% dari target yang dirumuskan. Pada tahun 2018 capaian target indikator Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan penanggulangan bencana serta Jumlah aparatur yang terlatih dalam penanggulangan bencana adalah menurun jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu 50%.

Pencapaian ini secara akumulasi dari tahun sebelumnya mencapai 50% dari target kinerja pada akhir Renstra pada tahun 2018 yaitu sebesar 50%, akan tetapi indikator Jumlah aparatur yang terlatih dalam penanggulangan bencana mencapai target 50% di karenakan di tahun 2017 tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena keterbatasan anggaran.

Pencapaian indikator-indikator tadi menunjukan bahwa BPBD Kota Banjar belum berhasil mencapai sasaran mengurangi resiko bencana, hal ini dikarenakan program pengendalian dan operasi siaga bencana, program pengkajian, penyelamatan dini pada saat terjadi bencana, program kesiapsiagaan menghadapi bencana, program peningkatan regulasi dan manajemen penanggulangan bencana belum mendapat dukungan anggaran sesuai kebutuhan. Untuk kedepannya diharapkan program-program tersebut dapat menjadi skala prioritas anggaran sesuai kebutuhan.

Untuk sasaran Mengurangi resiko bencana mencapai kinerja sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebanyak 100% dari total anggaran yang dialokasikan. Sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi.

2.3.1.2. Sasaran

Sasaran Strategis 2 (Penanganan tanggap bencana)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar telah menetapkan

indikator Persentase penanganan bencana sebagai penanda dari sasaran Penanganan tanggap bencana. Hasil pengukuran terhadap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

(38)

Tabel Pengukuran Kinerja 2.3.1.2

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian Tahun Sebelumnya (2017) Tahun 2018 Target Akhir Renstra Capaian Tahun 2018 terhadap Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi % Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Penanganan tanggap bencana Persentase penanganan bencana 90 125 125 100 500 500

(39)

Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran Penanganan tanggap bencana menunjukan capaian kinerja yang tinggi yaitu mencapai 100% dari target yang dirumuskan. Pada tahun 2018 capaian target indikator adalah naik jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu 177,7%.

Pencapaian ini secara akumulasi dari tahun sebelumnya mencapai 100% dari target kinerja pada akhir Renstra pada tahun 2018 yaitu sebesar 100%.Pencapaian indikator tadi menunjukan bahwa BPBD Kota Banjar berhasil mencapai sasaran Penanganan tanggap bencana, hal ini dikarenakan program pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan tanggap darurat mendapat dukungan anggaran sesuai kebutuhan. Untuk kedepannya diharapkan program tersebut dapat menjadi skala prioritas anggaran sesuai kebutuhan.

Untuk sasaran Penanganan tanggap bencana mencapai kinerja sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebanyak 100% dari total anggaran yang dialokasikan. Sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi.

2.3.1.3. Sasaran Strategis 3 (Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar telah menetapkan

indikator Jumlah orang yang mengikuti pembekalan pasca bencana dan cakupan wilayah yang terkena dampak bencana sebagai penanda dari sasaran Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana. Hasil pengukuran terhadap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

(40)

Tabel 2.3.1.3 Pengukuran Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian Tahun Sebelumnya (2017) Tahun 2018 Target Akhir Renstra Capaian Tahun 2018 terhadap Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi % Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar

kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana

1. Jumlah orang yang mengikuti pembekalan pasca bencana

50 20 20 100 500 100

2. Cakupan Wilayah yang

terkena dampak

bencana

(41)

Rencana Strategis Bpbd Kota Banjar 2018-2023 Bab II. 27 Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana menunjukan capaian kinerja yang tinggi yaitu mencapai 100% dari target yang dirumuskan. Pada tahun 2018 capaian target indikator Jumlah orang yang mengikuti pembekalan pasca bencana dan Cakupan Wilayah yang terkena dampak bencana adalah menurun jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu 100%.

Pencapaian ini secara akumulasi dari tahun sebelumnya mencapai 100% dari target kinerja pada akhir Renstra pada tahun 2018 yaitu sebesar 100%. Pencapaian indikator tadi menunjukan bahwa BPBD Kota Banjar belum berhasil mencapai sasaran Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana, hal ini dikarenakan program peningkatan percepatan pemulihan melalui pelaksanaan rekonstruksi tidak mendapat dukungan anggaran sesuai kebutuhan. Untuk kedepannya diharapkan program tersebut dapat menjadi skala prioritas anggaran sesuai kebutuhan.

Untuk sasaran Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana mencapai kinerja sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebanyak 100% dari total anggaran yang dialokasikan. Sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi.

2.3.1.4. Sasaran

Sasaran Strategis 4 (Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar telah menetapkan

indikator cakupan pelayanan bencana kebakaran sebagai penanda dari sasaran Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran. Hasil pengukuran terhadap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

(42)

Tabel 2.3.1.4 Pengukuran Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian Tahun Sebelumnya (2017) Tahun 2018 Target Akhir Renstra Capaian Tahun 2018 terhadap Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi % Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran

1. Cakupan Pelayanan

Bencana Kebakaran

15 15 15 100 15 100

2. Tingkat Waktu Tanggap Daerah layanan

0 20 20 100 5 100

3. Wilayah Manajemen

Kebakaran Tingkat

Kesiapan Fasilitas dan

mobilitas pemadam

kebakaran

(43)

Rencana Strategis Bpbd Kota Banjar 2018-2023 Bab II. 27 Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran menunjukan capaian kinerja yang tinggi yaitu mencapai 97,73% dari target yang dirumuskan. Pada tahun 2018 capaian target indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran, Tingkat Waktu Tanggap Daerah layanan dan Wilayah Manajemen Kebakaran Tingkat Kesiapan Fasilitas dan mobilitas pemadam kebakaran adalah tetap jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu 100%.

Pencapaian ini secara akumulasi dari tahun sebelumnya mencapai 100% dari target kinerja pada akhir Renstra pada tahun 2018 yaitu sebesar 97,73%. Pencapaian indikator tadi menunjukan bahwa BPBD Kota Banjar berhasil mencapai sasaran Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran, hal ini dikarenakan program peningkatan kesiapsiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran mendapat dukungan anggaran sesuai kebutuhan. Untuk kedepannya diharapkan program tersebut dapat menjadi skala prioritas anggaran sesuai kebutuhan.

Untuk sasaran Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran mencapai kinerja sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebanyak 97,73% dari total anggaran yang dialokasikan. Sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi.

2.3.1.5 Analisa Efisiensi

Bagian yang disajikan dalam table ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa mayoritas dari 4 sasaran menunjukan pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 1 sasaran sebagaimana ditunjukan dalam table dibawah ini sebagai contoh untuk sasaran Penanganan tanggap bencana telah mencapai kinerja sebanyak 100% dengan realisasi sebanyak 100% dari total anggaran yang dialokasikan.

(44)

Rencana Strategis Bpbd Kota Banjar 2018-2023 Bab II. 27 Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2108 sebesar 94,31% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Penanganan tanggap bencana (100%).

Sedangkan penyerapan terkecil pada program /kegiatan di sasaran Mengurangi resiko bencana sebesar 100% tetapi capain target menurun jumlahnya dari tahun sebelumnya. Efisiensi anggaran menunjukan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang di keluarkan untuk mencapai keluaran tertentu maka efisiensinya akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah sumber daya yang di habiskan untuk mencapai sasaran maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi.

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. Anggaran dan realisasi belanja langsung pada tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada table berikut:

(45)

Tabel Realisasi Kinerja dan Anggaran

No Sasaran Indikator Sasaran Kinerja Nama Program Keuangan

Target Realisasi % Realisasi Pagu Realisasi % Realisasi 1. Mengurangi resiko bencana 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan penanggulangan bencana 25 25 100 Program Kesiapsiagaan menghadapi Bencana 10.000.000 10.000.000 100 2. Jumlah aparatur yang terlatih dalam penanggulangan bencana 25 25 100 Program Peningkatan Regulasi dan Manajemen Penanggulangan Bencana 10.000.000 10.000.000 100 2. Penanganan tanggap bencana 1. Persentase penanganan bencana 125 125 100 Program Pemenuhan Kebutuhan Logistik dan Peralatan Tanggap Darurat 35.000.000 35.000.000 100

(46)

3. Terwujudnya percepatan pemulihan wilayah terkena dampak bencana melalui kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi agar kehidupan masyarakat pulih kembali pasca bencana

1. Jumlah orang yang mengikuti pembekalan pasca bencana 20 20 100 Program Peningkatan Percepatan Pemulihan Melalui Pelaksanaan Rekonstruksi 10.000.000 9.500.000 95 2. Cakupan Wilayah yang terkena dampak bencana 104 104 100 10.000.000 10.000.000 100 4. Meningkatnya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian bahaya kebakaran 1. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran 15 15 100 Program Peningkatan Kesiapsiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 10.000.000 9.000.000 90 2. Tingkat Waktu Tanggap Daerah layanan 20 20 100 91.850.000 91.364.800 99,47 3. Wilayah Manajemen Kebakaran Tingkat Kesiapan Fasilitas dan mobilitas pemadam kebakaran 1 1 100 150.000.000 147.709.650 98,47

(47)

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah.

Capaian Realisasi Anggaran Total Belanja Langsung tertinggi pada Tahun 2016 periode Renstra tahun 2014-2018 yaitu sebesar 96%. Penyerapan anggaran terendah pada tahun 2014 yaitu sebesar 80%. Namun demikian kemampuan realisasi (penyerapan) anggaran tampaknya tidak terlalu berkorelasi dengan besaran anggaran, karena bila dilihat dari besarnya anggaran maka anggaran terbesar pada tahun 2018, namun untuk penyerapan anggrannya masih lebih baik dari pada tahun 2016 yang anggarannya lebih kecil.

Realisasi penyerapan anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar periode Renstra 2014-2018 capaian serapan anggaran Belanja Langsung setiap tahunnya diatas 90%, meskipun apabila di lihat dari penyerapan per rekening, masih ada penyerapan di bawah 90% yaitu belanja pegawai dan belanja barang dan jasa, hal tersebut karena adanya efisiensi penggunaan anggaran, yang tersaji dalam tabel dibawah ini;

(48)

TABEL 2.3.2

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN BPBD KOTA BANJAR

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi BELANJA 2.318.386.268,32 2.019.176.729,86 2.458.856.844,06 3.053.062.141,13 3.210.066.838,00 1.967.520.862,00 1.904.041.445,00 2.400.629.663,00 2.796.354.116,00 2.937.665.386,00 85 94 98 92 92 0,38 0,49 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.092.686.268,32 1.256.682.729,86 1.709.231.370,06 1.908.040.667,13 2.004.401.959,00 982.623.344,00 1.200.553.473,00 1.679.418.468,00 1.817.332.797,00 1.799.584.391,00 90 96 98 95 90 0,83 0,83 Belanja Pegawai 1.092.686.268,32 1.256.682.729,86 1.709.231.370,06 1.908.040.667,13 2.004.401.959,00 982.623.344,00 1.200.553.473,00 1.679.418.468,00 1.817.332.797,00 1.799.584.391,00 90 96 98 95 90 0,83 0,83 BELANJA LANGSUNG 1.225.700.000,00 762.494.000,00 749.625.474,00 1.145.021.474,00 1.205.664.879,00 984.897.518,00 703.487.972,00 721.211.195,00 979.021.319,00 1.138.080.995,00 80 92 96 86 94 -0,02 0,16 Belanja Pegawai 297.772.000,00 153.075.000,00 203.760.000,00 398.280.000,00 167.298.000,00 201.849.000,00 149.465.000,00 201.960.000,00 280.100.000,00 167.298.000,00 68 98 99 70 100 -0,44 -0,17 Belanja Barang dan Jasa 782.428.000,00 425.361.000,00 483.865.474,00 594.241.474,00 838.366.879,00 639.104.623,00 388.703.972,00 457.806.195,00 547.688.279,00 773.230.145,00 82 91 95 92 92 0,07 0,21 Belanja Modal 145.500.000,00 184.058.000,00 62.000.000,00 152.500.000,00 200.000.000,00 143.943.895,00 165.319.000,00 61.445.000,00 151.233.040,00 197.552.850,00 99 90 99 99 99 0,37 0,37

(49)

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan sesuai target Renstra 2014-2018 adalah: 1. Program kesiapsiagaan menghadapi bencana

2. Program pengendalian dan operasi siaga bencana

3. Program pengkajian, penyelamatan dini pada saat terjadi bencana 4. Program pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan tanggap darurat

5. Program peningkatan percepatan pemulihan melalui pelaksanaan rekonstruksi 6. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

7. Program pelayanan administrasi perkantoran

8. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 9. Program peningkatan disiplin aparatur

10. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

11. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

Program yang terlaksana sesuai dengan target Renstra ada 11 Program dan terlaksana karena dukungan anggaran dari APBD Kota Banjar.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai target Renstra 2014-2018 adalah:

1. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 2. Program peningkatan regulasi dan manajemen penanganan bencana 3. Program pencegahan dan mitigasi bencana

4. Program peningkatan percepatan pemulihan melalui pelaksanaan rehabilitasi Program yang tidak terlaksana sesuai dengan Renstra ada 4 Program dikarenakan keterbatasan anggaran dan adanya kegiatan baru yang dilaksanakan karena kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar dan kegiatan tersebut tidak terakomodir dalam Renstra 2014-2018.

(50)

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPBD Kota Banjar

Tantangan dan Peluang hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra PD Provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW dan KHLS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan BPBD Kota Banjar pada lima (5) tahun mendatang antara lain :

- Tantangan :

a. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana seperti Mobil Pemadam Kebakaran, Pos Pemadam Kebakaran di tiap Kecamatan dan Logistik Korban Bencana.

b. Pelayanan Pencegahan dan kesiapsiagan belum maksimal, seperti Dokumen Penanggulangan Bencana.

c. Belum optimalnya Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yaitu dengan belum ada dukungan anggaran Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana.

d. Jumlah penduduk yang besar dan banyaknya penduduk yang tinggal didaerah rawan bencana sehingga komunitas masyarakat yang perlu menerima gladi, simulasi dan pelatihan kebencanaan.

e. Aparat pemerintah juga perlu diberi pelatihan kebencanaan agar dapat melaksanakan pembangunan yang berperspektif pengurangan risiko dan menyelengggarakan tanggap darurat serta pemulihan bencana dengan baik f. Mengubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif. g. Adanya perubahan iklim global yang berpotensi meningkatkan intensitas

bencana alam.

h. Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai paradigma penanggulangan bencana.

- Peluang :

1. Peraturan perundang-undangan beserta aturan turunannya mengenai penanggulangan bencana.

2. Partisipasi masyarakat dan relawan yang ikut membantu menginformasikan bahkan ikut penanganan apabila ada bencana.

3. Adanya nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang masih relatif kuat dipegang oleh masyarakat.

4. Adanya dukungan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(51)

5. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di bidang kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko-risiko bencana.

6. Tingginya partisipasi masyarakat dalam program/kegiatan kebencanaan. 7. Adanya dukungan dari lembaga/instansi pemerintahan yang terkait.

(52)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU –ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Mengacu pada Peraturan Presiden RI No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Bab 2 Pasal 9 Badan Penanggulangan Bencana Daerah masuk dalam urusan ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat. yang menjadi kewenangan, antara lain :

a. Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum; b. Pelayanan informasi rawan bencana;

c. Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana; d. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana; dan e. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar dalam pelaksanaan antara lain :

1. BPBD Kota Banjar belum memiliki Dokumen Kajian Risiko Bencana 2. Peta Risiko Bencana belum tersedia

3. Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana dan Dokumen Penanggulangan kebakaran belum tersedia

4. Dokumen Rencana Kontijensi yang belum tersedia 5. Belum adanya Perda Penanggulangan Kebakaran

6. Penyebarluasan informasi tentang bencana kepada maasyarakat belum optimal 7. Belum adanya Relawan Penanggulangan Bencana dan Relawan Kebakaran 8. Mobil Pemadam Kebakaran yang tidak layak

9. Belum adanya Rencana Aksi Daerah dan Pengurangan Resiko Bencana (RAD/PRB) dan RISPK (rencana Induk system Proteksi Kebakaran)

10. Belum tersedianya Pos-Pos Pemadam Kebakaran di tiap Kecamatan

11. Mobil Tangki Air belum tersedia sebagai penanggulangan bencana kekeringan 12. Minimnya Sarana Prasarana Penanggulangan Bencana dan kelengkapan

(53)

13. Penanggulangan Bencana yang belum melibatkan semua pelaku (pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat)

14. Kurangnya Sumber Daya Manusia di BPBD

15. Belum adanya Pegawai Damkar yang bersertifikat pemadam

16. Anggaran yang tersedia saat ini belum cukup memadai untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan.

Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi BPBD adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. Kota Banjar termasuk di tingkat risiko tinggi dengan skor 153 dan berada di peringkat ke 27 se-Jawa Barat

1. Indeks risiko bencana melalui aktivitas terukur dengan memperkuat kapasitas Penanggulangan Bencana (sumber Perka BNPB no.2 tahun 2012 tentang Kajian Risiko Bencana dan Permendagri no. 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sun Urusan Kebakaran Daerah Kab/Kota. 1. Penurunan Indeks risiko bencana 2. Penurunan Indeks risiko Kebakaran 3. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana 2. Belum terlaksananya standar teknis pelayanan dasar sesuai SPM Urusan Bencana (Permendagri no. 101 tahun 2018), dan SPM Urusan Kebakaran (Permendagri no. 114 tahun 2018) 1. Pelayanan Dasar penanggulangan bencana; Pelayanan Informasi Rawan Bencana, Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban.

(54)

2. Pelayanan Dasar penanggulangan kebakaran; pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran. 3. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Penanggulangan Bencana belum optimal Penguatan peningkatan kapabilitas Penanggulangan bencana, penyusunan kebijakan dan prosedur serta Program Kerja Penanggulangan

Bencana yang berkualitas

2. Kualitas dan kuantitas

Sumber Daya Manusia

pegawai BPBD masih

kurang

Kinerja Aparatur BPBD masih rendah Penguatan kegiatan peningkatan kemampuan teknis pegawai BPBD dan Damkar dan implementasi kebijakan penanggulangan bencana daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Visi Walikota dan Wakil Walikota Banjar Terpilih Periode 2018-2023 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah“

Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Kota Banjar yang Bersih Pemerintahannya, Sejahtera Masyarakatnya, Asri Lingkungannya Menuju Banjar Agropolitan “ dengan slogan pembangunan Kota Banjar adalah “Banjar Semakin Berseri “.

Penjelasan dari Visi tersebut adalah :

1. Iman dan Taqwa mempunyai makna bahwa iman dan taqwa harus menjadi landasan utama dalam setiap penyelenggaraan pemerintah.

2. Bersih mempunyai makna bahwa kondisi penyelenggaraan pemerintah yang terhindar dari praktik KKN, mengedepankan pelayanan prima yang didukung oleh profesionalisme aparatur, tranparansi dan akuntabel.

(55)

3. Sejahtera mempunyai makna bahwa kondisi masyarakat yang mampu melangsungkan kehidupan individu naupun kelompok secara layak, sehat dan produktif, adanya ketentraman lahir batin serta tidak diliputi oleh rasa takut. 4. Asri mempunyai makna bahwa kondisi lingkungan yang tertata, aman, sehat,

rindang dan indah

5. Agropolitan mempunyai makna bahwa kondisi Kota Banjar yang aktivitas ekonominya berbasiskan agrobisnis, agroindustri, agrowisata, pusat distribusi produk-produk ataupun jasa pertanian.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka disusunlah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan yang disebut dengan Misi, telah ditetapkan 6 (enam) Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2018-2023 yaitu :

1. MeningkatkanPenyelenggaraan Pemerintah yang Profesional dan Akuntabel 2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

3. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 4. Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 5. Mewujudkan Kualitas Lingkungan

6. Mengembangkan Daya Tarik dan Potensi Daerah

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2018-2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar dengan tugas dan fungsinya dalam bidang penanggulangan bencana mendukung yaitu:

NO DUKUNGAN MISI TUJUAN INDIKATOR

1. Misi 1; Meningkatkan penyelenggaraan

pemerintahan yang professional dan akuntabel

Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan Indeks reformasi birokrasi 2. Misi 5; Meningkatkan Kualitas Lingkungan Mewujudkan Kondisi Lingkungan yang Aman, Sehat, Rindang dan Indah

Indeks Risiko Bencana Daerah

Untuk dapat melaksanakan Tujuan tersebut perlu meningkatkan kualitas penanganan bencana.

(56)

Dalam upaya mencapai target indikator sasaran meningkatkan kualitas penanganan bencana harus dilakukan penurunan Indeks Risiko Bencana yaitu dengan melaksanakan Petunjuk Teknis Perangkat Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (71 Indikator) didalamnya memuat 7 (tujuh) strategi peningkatan indeks kapasitas di Kabupaten/Kota yaitu:

1. Penguatan Kebijakan dan Kelembagaan 2. Pengkajiaan risiko dan Perencanaan Terpadu

3. Pengembangan Sistem Informasi, Diklat dan Logistik 4. Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana

5. Peningkatan Efektifitas Pencegahaan dan Mitigasi Bencana 6. Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana 7. Pengembangan Sistem Pemulihan Bencana

BNPB telah melaksakan kajian risiko bencana dan pada Tahun 2012 dan melaksanakan pengukuran dari penilaian 71 Indikator di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia dengan hasil :

- Jenis Bencana : Gempabumi, Tsunami, Letusan Gunung Api, Banjir, Tanah Longsor, Kekeringan, Kebakaran Lahan dan Hutan, Cuaca Ekstrim dan Gelombang Ekstrim dan Abrasi

- Indeks Risiko Multi Bahaya Tinggi : 386 Kab/Kota

- Indeks Risiko Multi Bahaya Sedang : 111 Kab/Kota

- Indeks Risiko Multi Bahaya Rendah : 0 Kab/Kota

Dari Hasil Kajian tersebut di atas Kota Banjar berada di indeks resiko multi bahaya tinggi dan berada di peringkat ke 27 (dua puluh tujuh). Adapun jenis bencana yang terjadi di Kota Banjar antara lain; Banjir, Longsor, Patahan aktif, Kebakaran, Kegagalan Teknologi. Upaya pengurangan indeks risiko bencana yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar dalam Penerapan Penanggulangan bencana pra bencana, saat keadaan darurat bencana dan pasca bencana sebagai Upaya untuk mendukung dan mewujudkan Misi 5 (kelima) tersebut antara lain :

1. Program Peningkatan Regulasi dan Manajemen Penanggulangan Bencana

2. Program Pengendalian dan Operasi Siaga Bencana

Gambar

Tabel 2.3.1.1 Pengukuran Kinerja
Tabel Pengukuran Kinerja 2.3.1.2
Tabel 2.3.1.3 Pengukuran Kinerja
Tabel 2.3.1.4 Pengukuran Kinerja
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penyusunan Renstra Perubahan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 adalah untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan strategis

E mengatakan tidak pernah melakukan melakukan pengobatan karena tidak pernah mengalami penyakit kronik..

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 merupakan rumusan pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran,

Sistem ini merupakan pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa tahun 2017 – 2021 adalah untuk merumuskan tentang visi, misi, misi,

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian harga pokok variabel5. Mahasiswa dapat menentukan

Berdasarkan pengertian di atas, penulis berpedoman pada pengertian yang dikemukakan oleh Zulkiflikarena sistem merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang