• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI GENERALIZED VEHICLE ROUTING PROBLEM (GVRP) PADA MASALAH DISTRIBUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI GENERALIZED VEHICLE ROUTING PROBLEM (GVRP) PADA MASALAH DISTRIBUSI"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI

GENERALIZED VEHICLE

ROUTING PROBLEM

(GVRP) PADA

MASALAH DISTRIBUSI

Oleh :

Kuzairi

Dosen Pembimbing :

Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc. Ph. D.

Program Pasca Sarjana Jurusan Matematika

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2013

(2)

BAB 1

(3)

LATAR BELAKANG

Padi Kebun Jagung Black smith atau pande besi Clurit Rumput gajah

(4)

 Bagaimana membangun model matematika dari

masalah pendistribusian produk pertanian clurit.

 Bagaimana metode GVRP ini diaplikasikan pada

permasalahan distribusi produk pertanian clurit.

Produk yang menjadi fokus penelitian ini hanya pada clurit (single item). Dengan ukuran yang berbeda–beda, yaitu 13 macam ukuran.

Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah 25 kabupaten yang ada di Jawa Timur.

Supplier dapat menyediakan kebutuhan customer dalam jumlah terbatas.

Data yang diperoleh adalah data primer dari UD “ AZIZUN”.

(5)

 Menganalisis masalah dari distribusi alat pertanian clurit

pamekasan ke 25 kabupaten di Jawa Timur.

 Menggunakan metode GVRP untuk menyelesaikan

masalah rute perjalanan kendaraan yang mendistribusikan clurit ke 25 Kabupaten yang ada di Jawa Timur.

 Menggunakan GVRP untuk menyelesaikan masalah

pendistribusian alat pertanian clurit Pamekasan ke 25 kabupaten di Jawa Timur.

 Meningkatkan efesiensi biaya pada distribusi clurit dari

Pamekasan ke 25 Kabupaten yang ada di Jawa Timur.

 Memberikan suatu gambaran metode GVRP untuk

menyelesaikan masalah pendistribusian clurit.

 Diperoleh informasi mengenai rute kendaraan yang

(6)

BAB 2

(7)
(8)
(9)
(10)

FORMULASI UMUM DARI GVRP

(11)

KENDALA PEMBATASAN

KAPASITAS

(12)
(13)

BAB 3

(14)

TAHAP PENELITIAN

Analisa permasalahan

Pengumpulan data

Penggunaan model matematika

Aplikasi model GVRP

Pemograman komputer dengan MATLAB

Analisa dan pembahasan

Penarikan kesimpulan dan memberi saran untuk penelitian

(15)

BAB 4

(16)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan Data

(17)

Pasuruan Probolinggo Lumajang Jember Bondowoso Situbondo Banyuwangi

181 218 263 307 307 315 408

Lamongan Tuban Bojonegoro

156 212 222

Mojekerto Jombang kediri Tulungagung Trenggalek

162 191 235 265 292

Nganjuk Madiun Ponorogo Magetan Ngawi

231 284 309 304 291

Sidoarjo Malang Blitar

144 209 285

Pamekasan

(18)
(19)

No Nama barang Harga perbuah 1 SBR kecil Rp. 20.000,-2 Sakera Joz Rp. 22.500,-3 Kara Panjang Rp. 30.000,-4 Karangkeng Corong Rp. 25.000,-5 SBR Besar Rp. 35.000,-6 Jago perreng Rp. 15.000,-7 Super Bubut Rp. 17.500,-8 Marso Rp. 21.000,-9 Karang Penang Rp. 23.000,-10 Super X Rp. 18.000,-11 Super 55 Rp. 19.000,-12 Sakera Wungkul Rp. 20.000,-13 Super Perreng Rp.

(20)
(21)

Penggunaan Model Matematika

Dari deskripsi sebelumnya, dilakukan pemodelan untuk meminimumkan biaya distribusi dengan menggunakan GVRP ( Generalized Vehicle Routing Problem ).

(22)

Penggunaan Model Matematika

Biaya pejalanan

(23)

Penggunaan Model Matematika

Kemudian model GVRP diformulasikan sebagai berikut : Meminimumkan

(24)
(25)
(26)
(27)

Clustering adalah metode pengelompokan atau penggolongan objek

dengan prinsip untuk memaksimalkan kesamaan antar anggota satu

kelas dan meminimalkan kesamaan antara kelas berdasarkan ukuran

kedekatan. Metode clustering distribusi Clurit ke 25 Kabupaten di

Jawa Timur dengan pendekatan Hirarki antara lain :

•Berdasarkan jarak kedekatan (single linkage) antar Kabupaten.

•Bergantung pada kebutuhan clurit antar kabupaten.

•Kapasitas maksimal mobil

(28)
(29)

Hasil Perhitungan

Pada model yang telah dibentuk keputusannya adalah untuk

merancang sebuah rute yang meminimalkan biaya distribusi maka

perhitungan manual dilakukan dengan mencoba semua

kemungkinan dari variabel tersebut.

Untuk perhitungan manual ini digunakan data tiga belas

Kabupaten yang dipilih berdasarkan kapasitas maksimum sebuah

mobil yang masuk ke Kabupaten tersebut. Kapasitas maksimum

sebuah mobil adalah 6000 buah clurit. Berikut ini adalah data

Kabupaten yang mendapatkan pasokan Clurit dari Kabupaten

Pamekasan (pusat distribusi) yang dapat dipilih meliputi lokasi

jarak yang dapat ditempuh dari Pamekasan ke Kabupaten tujuan.

(30)

Nomor Nama Kaupaten Jarak dari stasiun (km) Kebutuhan tiap Kabupaten 1 Pasuruan 181 1400 2 Probolinggo 218 1800 3 Lumajang 263 900 4 Jember 307 1400 5 Bondowoso 307 1900 6 Situbondo 315 1700 7 Banyuwangi 408 1500 8 Gresik 133 1600 9 Lamongan 156 1500 10 Tuban 212 1900 11 Mojokerto 162 1800 12 Jombang 191 1300 13 Nganjuk 231 2800

Hasil Perhitungan

Data kebutuhan tiap Kabupaten terhadap Clurit dan jarak terhadap Kabupaten Pamekasan

(31)

Biaya total terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya perjalanan untuk setiap kendaraan yang bertugas mengunjungi rute tertentu dan besarnya sangat bergantung pada jarak yang akan dikunjungi oleh setiap kendaraan. Sedangkan biaya tetap merupakan biaya sewa untuk setiap jenis kendaraan yang besarnya bergantung pada berapa lama kendaraan digunakan.

Hasil Perhitungan

Rute Barisan node Kebutuhan total Jarak (km) biaya variabel (Rp) Biaya tetap (Rp) Total biaya (Rp)

1

0-1-2-3-4-0

5500

652

195.600.00

652.000.00

847.600.00

2 0-5-20-21-0

5100

846.1

253.830.00

846.100.00

1.099.930.00

3 0-22-24-25-0

5000

427.8

128.340.00

427.800.00

556.140.00

4 0-16-17-11-0

5900

468.9

140.670.00

468.900.00

609.570.00

5 0-15-6-14-0

5600

638.7

191.610.00

638.700.00

830.310.00

6 0-12-13-23-0

4100

772.4

231.720.00

772.400.00

1.004.120.00

7

0-7-8-9-0

4450

571.7

171.330.00

571.700.00

743.030.00

8

0-19-10-0

4650

594.1

178.230.00

594.100.00

772.330.00

(32)

Analisa Hasil

Setiap diperoleh hasil optimasi terhadap rute kunjungan pada

setiap Kabupaten yang ada di Jawa Timur, maka untuk

mengetahui rute manakah yang akan dikunjungi kendaraan

dan berapa total biaya operasional yang harus dikeluarkan

perusahaan maka akan dihitung berdasarkan hasil optimasi

dan data yang dimiliki perusahaan. Namun karena banyaknya

batasan yang perlu dipenuhi diantara adalah jumlah

kendaraan dan kapasitas dari kendaraan yang dapat

memasuki wilayah tiap Kabupaten yang ada di Jawa Timur.

Maka dilakukan pengclusteran tiap Kabupaten berdasarkan

jarak dan kapasitas maksimal mobil yang dapat memasuki

wilayah kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sebanyak 25

Kabupaten yang akan di cluster menjadi 8 cluster sesuai

dengan jarak dan kapasitas maksimal mobil yang dapat

memasuki wilayah kabupaten yang ada di Jawa Timur.

(33)

q1 = 5500 q8 = 4650 q7 = 4450 d25=1700 d24=2950 d2=1800 d1=1400 d20=1000 d21=1200 d3=1400 d4=1700 d23=800 d22=1450 V1 V8 V7 q2 = 5100 q6 = 4100 d6=1900 d7=1500 d5=1900 d17=1100 d19=1400 d18=1600 V0 V2 V6 q3 = 5000 q4 = 5900 q = 5600 d9=1500 d10=1900 d8=1600 d12=1300 d13=2800 d11=1800 d14=2300 d16=1550 d15=1750 V3 V4 V5 1 3 4 2 Pamekasan 5 7 6 8 10 9 11 13 12 15 16 14 18 19 17 21 23 22 20 24 25

M =4 dan Q = 6000

(34)
(35)

Pada gambar diatas memperlihatkan bahwa total kebutuhan clurit atau sabit tiap cluster dan biaya minimum sehingga memudahkan bagi produsen clurit untuk mengetahui total biaya distribusi ketiap - tiap cluster.

Hasil perhitungan selanjutnya di dapatkan di dapatkan efesiensi biaya sebagai berikut

Solusi Awal Solusi Optimal

1 4 945.900.00 847.600.00 -10,39 2 3 1.203.330.00 1.099.930.00 -8,59 3 3 646.510.00 556.140.00 -13,98 4 3 697.070.00 609.570.00 -12,55 5 3 899.210.00 830.310.00 -7,66 6 3 1.124.120.00 1.004.120.00 -10,68 7 4 840.580.00 743.030.00 -11,61 8 2 893.710.00 772.330.00 -13,58 -10,85% No Jumlah Kabupaten Total Biaya Persentase

(36)

Solusi awal sebelum dilakukan pengclusteran untuk biaya distribusi adalah sebesar Rp. 7.250.000.00, kemudian dilakukan perbaikan rute dengan pengclusteran berdasarkan jarak dan kapasitas maksimal mobil sehingga diperoleh total perbaikan biaya distribusi sebesar Rp. 6.463.030.00 atau diperoleh perbaikan sebesar 10.85%. Nilai perbaikan paling tinggi diperoleh pada penentuan rute terdapat pada cluster tiga, sedangkan nilai perbaikan paling rendah diperoleh pada penentuan rute tedapat pada cluster 5. Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa (GVRP) generalzed vehicle routing problem dapat digunakan untuk menyelesaikan penentuan rute dan meminimalkan total biaya distribusi berdasarkan jarak dan kapasitas maksimal mobil seperti permasalahan distribusi clurit atau sabit ke 25 Kabupaten yang ada di Jawa Timur dengan batasan – batasan yang bisa ditambahkan ataupun dikurangi memungkinkan untuk mendapatkan solusi optimal seperti yang diharapkan oleh setiap pengambil keputusan. (GVRP) generalzed vehicle routing problem yang dikembangkan pada tesis ini memungkinkan untuk mengurangi atau menambah jumlah customer yang akan dikunjungi.

(37)

Pada penelitian ini telah dilakukan aplikasi model (GVRP) generalzed vehicle routing problem untuk kasus kendaraan multi kapasitas yang dapat menentukan rute dan meminimalkan biaya distrbusi. Diambil kasus pada “UD. AZIZUN” untuk penyebaran clurit atau sabit ke 25 kabupaten yang ada di Jawa Timur. Dari hasil running dengan menggunakan softwere MATLAB 7.8.0 di dapatkan efesiensi biaya distribusi sebesar 10.85% dari biaya awal sebelum dilakukan pengclusteran berdasarkan jarak dan kapasitas maksimal mobil, adalah sebesar Rp. 7.250.000.00. Setelah dilakukan pengclusteran berdasarkan jarak dan kapasitas maksimal mobil diperoleh biaya sebesar Rp. 6.463.030.00. Nilai efesiensi paling tinggi diperoleh pada penentuan rute pada cluster tiga, sedangkan nilai efesiensi paling rendah diperoleh pada rute tedapat pada cluster 5. Adanya efesieinsi biaya dikarenakan jarak tempuh yang berbeda sebelum dilakukan pengclusteran dan setelah dilakukan pengclusteran. Besarnya biaya total distribusi bergantung pada jumlah jenis kendaraan yang digunakan yang berkaitan dengan biaya sewa mobil dan total jarak yang ditempuh.

(38)

KESIMPULAN

Jumlah cluster yang dihasilkan untuk distribusi clurit ari 25 Kabupaten yang ada di Jawa Timur adalah 8 cluster dengan memperhatikan jumlah kendaraan dan kapasitas maksimal mobil berdasarkan pada permintaan clurit perbulannya.

(39)

SARAN

Bagi para peneliti lain yang tertarik pada

permasalahan yang sama diharapkan untuk

meneliti lebih lanjut, dengan metode yang berbeda

misalkan GTSP, GmTSP, VRP, CARP. Hal ini agar

penelitian yang diteliti nanti memiliki ruang lingkup

yang lebih luas.

Penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut untuk

(40)

DAFTAR PUSTAKA

G.Ghiani, G.Improta. (2000), “An efficient transformation of the generalized vehicle routing Problem“, European Journal of Operational Research, 122 (2000) 11-17

I. Kara, T. Bektas. (2003), “ Integer linear programming formulation of the generalized vehicle routing problem”, in: Proc. of the 5th EURO/INFORMS Joint International

Meeting.

R. Baldacci, E. Bartolini, G. Laporte. (2008), “Some applications of the Generalized Vehicle Routing Problem”, Le Cahiers du GERAD, G-2008-82.

P.C. Pop, O. Matei and H. Valean. (2011),” An E_cient Soft Computing Approach to the Generalized Vehicle Routing Problem”, Advances in Intelligent and Soft Computing, 87 (2011), pp. 281-289.

Petrica C. Pop, I. Kara, A. H. Marc. (2012), “New mathematical models of the

generalized vehicle routing problem and extensions”, Applied Mathematical Modelling, 36 (2012) 97–107

(41)

http://www.google map, Jawa Timur, 15 – 12 – 2012, 14 : 34

J. Ahn , Olivier de Weck , Yue Geng , D. Klabjan. (2012),” Column generation based heuristics for a generalized location routing problem with profits

arising in space exploration”, European Journal of Operational Research, 223 (2012) 47–59

Saul I. Gass (1975), Linear Programming methods and applications 4nd

edition. University of Maryland:USA

J. Supranto M.A.1979. Linear Programming. Universitas Indonesia: Jakarta

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai pelanggan (Customer Value) adalah pilihan yang dirasakan pelanggan dan evaluasi terhadap atribut produk dan jasa, kinerja atribut dan konsekuensi yang timbul dari

Bab tentang prakiraan dampak penting yang diutarakan dalam studi ANDAL daerah lahan basah pada dasarnya harus dapat menggambarkan tentang:.. 1) Analisis prakiraan dampak

pengadaan suku cadang membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan oleh kondisi seorang audit yang bertugas memeriksa dan menyetujui pengajuan pengadaan suku

Selanjutnya dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 pada pasal 1 ayat (1) mengatakan “anak adalah seseorang yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak

Prinsip sumur dual gas lift hampir sama dengan prinsip sumur single gas lift, di- mana gas injeksi bertekanan tinggi diinjeksikan kedalam tubing, kemudian gas injeksi akan

Keadaan ekonomi yang mengharuskan orang tua mereka bekerja sebagai pemulung dari pagi hingga malam menyebabkan orang tua sedikit mengabaikan anaknya terutama dalam hal

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh gereja dalam melakukan pelayanan anak dalam konteks kekinian yaitu: pertama, melibatkan anak-anak dalam ibadah bersama

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan tahun 2013-2018, yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kota Sukabumi tahun 2013-2018 ditetapkan berdasarkan Keputusan