PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN
BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA
INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO
Yuni Sulistyana
1*), Minto Basuki
2), Soejitno
2) 1)Mahasiswa.
2)Dosen Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117
*e-mail : Yunisulistyana@gmail.com
Abstrak: Seringnya keterlambatan pada proses pembangunan kapal baru di PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia yang diakibatkan beberapa risiko. Dari permasalahan ini maka
dilakukan penilaian risiko dengan mengidentifikasi dan menentukan peringkat risikonya
kemudian memitigasi tingkat risiko yang berpengaruh pada proses pembangunan kapal
baru sehingga dapat meminimalisir keterlambatan proses pembangunan kapal. Analisis data
dilakukan menggunakan metode matrik risiko, dari hasil analisis sumber risiko pada
pembangunan kapal perintis 2000 GT di dapatkan 26 sumber risiko. Kemudian dari analisa
risiko menggunakan matrik risiko didapatkan tingkatan risiko yang sangat tinggi pada:
faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan, penundaan pekerjaan karena terlambatnya suplai
material, peralatan crane yang dibutuhkan tidak sesuai, pekerjaan perbaikan karena
penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi, keputusan dari owner yang
terlambat, kesadaran SDM untuk menyelesaikan proyek, ketergantungan pada pekerjaan
konstruksi dan respon intruksi yang lambat. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka
sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul dengan
tingkatan risiko sangat tinggi.
Kata Kunci: Bangunan Baru, Manajemen Risiko, Matrik Risiko, Penilaian Risiko.
Abstract:
Frequent delays in the process of building new vessels at PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia due to several risks. From this problem, risk assessment is done by
identifying and determining the risk rating then mitigating the risk level that influences the
new ship building process so that it can minimize the delay of ship building process. Data
analysis was conducted using risk matrix method, from the result of risk source analysis on
the construction of 2000 GT pioneer vessel in getting 26 sources of risk. Then from the risk
analysis using the risk matrix obtained very high risk levels on: weather factors that
interfere with work, delayed work due to delayed supply of materials, crane equipment
required is not appropriate, repair work due to demand adjustments from the owner and
the classification, the decision of the owner Late, awareness of human resources to
complete the project, reliance on construction work and slow instruction instruction. Based
on the results of risk level analysis, the risk sources that require major handling are risks
that arise with very high risk levels.
Key Words:
New Building, Risk Management, Risk Matrix, Risk Assessment
PENDAHULUAN
Kapal perintis adalah kapal yang merintis suatu tugas (misalnya menghubungi daerah
terpecil yang belum terbuka). Beberapa risiko pada saat proses pembangunan perintis 2000 GT
yang baru dibangun di PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia adalah perubahan design gambar,
keterlambatan material, kurangnya tenaga ahli, dan humman error (kesalahan manusia).
Beberapa penelitian mengenai metode matrik risiko antara lain penelitian oleh Basuki dan
Chairunnisak (2012) mengenai untuk mengetahui risiko dan tingkat risiko pada proses
bangunan baru pada industri galangan kapal skala kecil. Hasil analisa menghasilkan kesimpulan
bahwa sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul dengan
tingkatan risiko sangat tinggi yaitu pekerjaan perbaikan / revisi karena penyesuaian permintaan
dari pemilik kapal dan pihak klasifikasi.
Basuki dkk (2012) menganalisa mengenai risiko yang dilakukan pada proses
pembangunan kapal patroli cepat pada nomor pembangunan 268, 269, dan 270 di PT. PAL
Indonesia. Hasil dari analisa diperoleh probabilitas terbesar terjadinya keterlambatan secara
berturut – turut adalah pada proses kelompok material, kelompok produksi, dan kelompok
desain. Potensi terjadinya kerugian akibat risiko yang tidak diantisipasi dipengaruhi oleh faktor
biaya keterlambatan proses produksi.
Setiawan (2015) telah melakukan penelitian untuk mengetahui peringkat risiko yang
terjadi pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Janata Marina Indah Unit I semarang. Di
dapatkan hasil kesimpulan dari penilitan adalah dari perhitungan matrik risiko diperoleh nilai
rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal adalah sangat ringan dan ringan, dengan
acuan risikonya menggunakan The Australian New Zealand Risk Management Standart
(AS/NSZ 4360, 2004).
Berdasarkan beberapa penelitian diatas maka pada penelitian ini penulis melakukan suatu
penilaian risiko dengan menggunakan metode matrik. Metode matrik risiko adalah penilaian
risiko yang diperoleh dari proses hasil kali antara likelihood (Frekuensi) dan Consequence
(keparahan) suatu risiko, dari proses tersebut akan dihasilkan kategori tingkat keparahan dari
suatu risiko apakah risiko tersebut termasuk dalam kategori rendah, sedang, tinggi ataupun
ekstrim. Maka dari metode matrik risiko ini perlu dilakukan identifikasi jenis – jenis risiko pada
pekerjaan bangunan baru kapal perintis 2000 GT kemudian menentukan peringkat risiko dan
memitigasi risiko – risiko untuk mengurangi risiko dan kerugian yang terjadi.
METODE PENELITIAN
Langkah – langkah dalam metode penelitian diuraikan sebagai berikut:
1.
Tahapan Identifikasi Risiko
Setelah permasalahan dirumuskan, selanjutnya dilakukan proses identifikasi risiko pada
operasional pembangunan kapal baru.
2.
Peringkat Risiko dan Matrik Risiko
Pada tahap ini dilakukan setelah proses identifikasi terhadap risiko yaitu dengan
menentukan peringkat risiko,dan pada matrik risiko akan dihasilkan kategori tingkat
keparahan dari suatu risiko apakah risiko tersebut termasuk dalam kategori rendah,
sedang, tinggi ataupun ekstrim.
3.
Mitigasi Risiko
Pada tahap ini akan dilakukan penentuan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
menangani risiko yang telah teridentifikasi. Beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk
pengendalian risiko menurut standar The Australian New Zealand Risk Management
Standard (AS/NZS 4360, 1999)
4.
Kesimpulan dan Saran
Pada tahapan terakhir ini akan dilakukan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang
diolah dan dianalisis sebelumnya, apakah sudah dapat menjawab permasalahan yang ada di
PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia serta memberikan upaya solusi mitigasi yang
mungkin dilakukan untuk menanggulangi risiko operasional yang mungkin terjadi di
perusahaan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebuah sumber resiko atau hazard adalah sesuatu yang secara intrinsik berpotensi untuk
membahayakan atau membantu terjadinya resiko. Sumber resiko membantu mendeskripsikan
akar permasalahan dari sebuah resiko.
Tabel 1. Sumber Risiko
Kejadian Resiko Sumber resiko
Keterlambatan dalam pekerjaan desain
Gambar kerja ada revisi
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi Keterlambatan dalam pekerjaan
lambung (Hull Construction)
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai.
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
Keputusan dari Owner yang terlambat
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek Keterlambatan dalam pekerjaan
interior dan perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi
Respon instruksi yang lambat Keputusan dari Owner yang terlambat
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas
Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan dan motor
bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama Ketergantungan pada penempatan motor bantu Respon instruksi yang lambat
Keputusan dari Owner yang terlambat
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek Keterlambatan dalam pekerjaan
instalasi pipa, listrik dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply perlengkapan material Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi Keputusan dari Owner yang terlambat
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek
Tahap Analisis Risiko
Dampak risiko membantu mendiskripsikan bagaimana sebuah risiko memberikan dampak
terhadap tujuan bisnis korporat maupun memberikan basis untuk menganalisis konsekuensi dari
sebuah risiko. Dampak terburuk (worst case impact) yang realistis dari sebuah peristiwa risiko
(risk event) harus dikaji pada saat menganalisa konsekuensi
.
Tabel 2. Kriteria Konsekuensi / Akibat
Indeks / Akibat Rating Tingkat Akibat / Konsekuensi Keterangan
1 Tidak Berat / Insignificant Waktu terbuang < 10 hari
2 Agak Berat / Minor Waktu terbuang 10 s/d 20 hari
3 Berat / Moderate Waktu terbuang 20 s/d 50 hari
4 Sangat Berat / Major Waktu terbuang 50 s/d 100 hari
5 Malapetaka / Catastrophic Waktu terbuang > 100 hari
Dari data histori kejadian, dapat ditentukan besarnya faktor tambah nilai konsekuensi.
Dengan perhitungan mean/rata-rata penundaan tiap kejadian maka diperoleh faktor tambah
konsekuensi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Nilai Akibat Risiko per Peristiwa
Kejadian Resiko Sumber resiko Akibat
(Per Hari) Keterlambatan dalam
pekerjaan desain
Gambar kerja ada revisi 1,4
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat 1
Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi 1,6
Keterlambatan dalam pekerjaan lambung (Hull Construction)
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door 2,4
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material 2,2
Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai. 1,6
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
1
Keputusan dari Owner yang terlambat 1,2
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 1,2
Keterlambatan dalam pekerjaan interior dan
perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal 2,2
Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi 2,2
Respon instruksi yang lambat 1
Keputusan dari Owner yang terlambat 1
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas
2 Keterlambatan dalam
pekerjaan instalasi pemesinan dan motor bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama 3,2
Ketergantungan pada penempatan motor bantu 3,2
Respon instruksi yang lambat 1,2
Keputusan dari Owner yang terlambat 1,6
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan
pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi 1,6
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 1
Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pipa, listrik
dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply perlengkapan material 2,2
Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan 2,4
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi 2
Keputusan dari Owner yang terlambat 1
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
1,8
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 1
Jadi, hasil perhitungan probabilitas selama 1 bulan dikalikan dengan angka 24 yang
mewakili jumlah bulan penelitian yang dimulai pada bulan Oktober 2015 hingga bulan Oktober
2017. Dari proses pengolahan data di atas didapatkan probabilitas setiap sumber risiko selama
kurun waktu pengerjaan 24 bulan. Diskripsi kualitatif dari kemungkinan dirancang untuk
menjawab seberapa sering terjadinya suatu peristiwa risiko (risk event). Tabel 4. berikut ini
menunjukkan kriteria asesmen kemungkinan dari suatu peristiwa risiko.
Tabel 4. Kriteria Kemungkinan
IndeksKemungkinan
Rating Kemungkinan Frekuensi Probabilitas
1 Jarang Terjadi/ Rare
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 15 bulan
< 1%
2 Kemungkinan Kecil
Terjadi/ Unlikely
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 10 bulan
1% - 4%
3 Mungkin Terjadi/
Possible
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 5 bulan
5% - 9%
Indeks
Kemungkinan Rating Kemungkinan Frekuensi Probabilitas
5
Sering Terjadi/ Almost
Certain
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 3 minggu
> 16%
Probabilitas atau biasa disebut sebagai likelyhood adalah kemungkinan suatu risiko
tersebut akan muncul, biasanya digunakan data historis untuk mengestimasi kemungkinan
tersebut. Perhitungan kemungkinan atau peluang yang sering digunakan adalah frekuensi. Maka
perhitungan dilakukan sampai bulan Oktober 2017, seperti pada Tabel 5 berikut :
Tabel 5. Perhitungan Kemungkinan dan Akibat Resiko selama Oktober 2015 – Oktober 2017
Kejadian Risiko Sumber resiko Kemungkinan
Likelihood Akibat (Per Hari) Akibat Risiko Keterlambatan dalam pekerjaan desain
Gambar kerja ada revisi 21,43 1,4 30,00
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat 21,43 1 21,43
Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi 21,43 1,6 34,29
Keterlambatan dalam pekerjaan lambung (Hull
Construction)
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door 120,77 2,4 289,85
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material
120,77 2,2 265,69
Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai. 120,77 1,6 193,23
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
120,77 1 120,77
Keputusan dari Owner yang terlambat 120,77 1,2 144,92
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 120,77 1,2 144,92
Keterlambatan dalam pekerjaan
interior dan perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal
113,93 2,2 250,65
Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi 113,93 2,2 250,65
Respon instruksi yang lambat 113,93 1 113,93
Keputusan dari Owner yang terlambat 113,93 1 113,93
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas
113,93 2 227,87
Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan
dan motor bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama
140,55 3,2 449,76
Ketergantungan pada penempatan motor bantu 140,55 3,2 449,76
Respon instruksi yang lambat 140,55 1,2 168,66
Keputusan dari Owner yang terlambat 140,55 1,6 224,88
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi
140,55 1,6 224,88
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 140,55 1 140,55
Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pipa, listrik
dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply
perlengkapan material 33,01 2,2 72,62
Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan
33,01 2,4 79,23
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi
33,01 2 66,02
Keputusan dari Owner yang terlambat 33,01 1 33,01
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian
permintaan dari owner dan pihak klasifikasi 33,01 1,8 59,42
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 33,01 1 33,01
Berdasarkan tabel likelihood / kemungkinan dan consequences / akibat (AS/NZS
4360:2004) yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, maka likelihood dari risiko yang telah
diidentifikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan pada kemungkinan, level kemungkinan, dan
level akibat sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 6, 7 dan 8 berikut :
Tabel 6. Perhitungan Persentase Kemungkinan
Kejadian Risiko Sumber resiko Kemungkinan
Likelihood % Kemungkinan Akibat Resiko Keterlambatan dalam pekerjaan desain
Gambar kerja ada revisi 21,43 2,98 30,00
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat
21,43 2,98 21,43
Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi 21,43 2,98 34,29 Keterlambatan dalam pekerjaan lambung (Hull Construction)
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door
120,77 16,77 289,85
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material
120,77 16,77 265,69
Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai.
120,77 16,77 193,23
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
120,77 16,77 120,77
Keputusan dari Owner yang terlambat 120,77 16,77 144,92
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 120,77 16,77 144,92 Keterlambatan dalam pekerjaan interior dan perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal
113,93 15,82 250,65
Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi
113,93 15,82 250,65
Respon instruksi yang lambat 113,93 15,82 113,93
Keputusan dari Owner yang terlambat 113,93 15,82 113,93
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas 113,93 15,82 227,87 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan dan motor bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama
140,55 19,52 449,76
Ketergantungan pada penempatan motor bantu
140,55 19,52 449,76
Respon instruksi yang lambat 140,55 19,52 168,66
Keputusan dari Owner yang terlambat 140,55 19,52 224,88
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai
spesifikasi 140,55 19,52 224,88
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 140,55 19,52 140,55 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pipa, listrik dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply perlengkapan material
33,01 4,58 72,62
Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan
33,01 4,58 79,23
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi
33,01 4,58 66,02
Keputusan dari Owner yang terlambat 33,01 4,58 33,01
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
33,01 4,58 59,42
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek
Tabel 7. Level Kemungkinan
KejadianResiko Sumber resiko % Kemungkinan Level Indeks
Keterlambatan dalam pekerjaan
desain
Gambar kerja ada revisi 2,98 Unlikely 2
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat 2,98 Unlikely 2 Revisi design dari pihak Owner dan pihak
klasifikasi 2,98 Unlikely 2 Keterlambatan dalam pekerjaan Lambung ( Hull Construction )
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door
16,77 Almost
Certain
5 Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply
material
16,77 Almost
Certain
5 Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai. 16,77 Almost
Certain
5 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian
permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
16,77 Almost
Certain
5
Keputusan dari Owner yang terlambat 16,77 Almost
Certain
5 Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 16,77 Almost
Certain 5 Keterlambatan dalam pekerjaan interior dan perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal
15,82 Likely 4
Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi 15,82 Likely 4
Respon instruksi yang lambat 15,82 Likely 4
Keputusan dari Owner yang terlambat 15,82 Likely 4
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas
15,82 Likely 4 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan dan motor bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama
19,52 Almost
Certain
5
Ketergantungan pada penempatan motor bantu 19,52 Almost
Certain
5
Respon instruksi yang lambat 19,52 Almost
Certain
5
Keputusan dari Owner yang terlambat 19,52 Almost
Certain
5 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian
permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi
19,52 Almost
Certain
5
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 19,52 Almost Certain 5 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pipa, listrik dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply perlengkapan material
4,58 Unlikely 2
Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan
4,58 Unlikely 2
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi
4,58 Unlikely 2
Keputusan dari Owner yang terlambat 4,58 Unlikely 2
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
4,58 Unlikely 2
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 4,58 Unlikely 2
Tabel 8. Level Akibat
Kejadian Resiko Sumber resiko Akibat
Resiko Level Indeks
Keterlambatan dalam pekerjaan
desain
Gambar kerja ada revisi 30,00 Moderate 3
Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat
21,43 Moderate 3
Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi
Keterlambatan dalam pekerjaan Lambung ( Hull Construction )
Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door
289,85 Catastrophic 5
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material
265,69 Catastrophic 5
Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai.
193,23 Catastrophic 5
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
265,69 Catastrophic 5
Keputusan dari Owner yang terlambat 120,77 Catastrophic 5
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 144,92 Catastrophic 5 Keterlambatan dalam pekerjaan interior dan perlengkapan
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal
144,92 Catastrophic 5
Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi 250,65 Catastrophic 5
Respon instruksi yang lambat 250,65 Catastrophic 5
Keputusan dari Owner yang terlambat 113,93 Catastrophic 5
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas 113,93 Catastrophic 5 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan dan motor bantu
Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama
227,87 Catastrophic 5
Ketergantungan pada penempatan motor bantu
449,76 Catastrophic 5
Respon instruksi yang lambat 168,66 Catastrophic 5
Keputusan dari Owner yang terlambat 224,88 Catastrophic 5
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi
224,88 Catastrophic 5
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 140,55 Catastrophic 5 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pipa, listrik dan pemadam kebakaran
Penundaan pekerjaan karena terlambatnya
supply perlengkapan material 72,63 Insignificant 1
Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa
dan kelistrikan 79,23 Major 4
Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi
66,02 Major 4
Keputusan dari Owner yang terlambat 33,01 Moderate 3
Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
59,42 Major 4
Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek
33,01 Moderate 3
Tahap Evaluasi Risiko
Dari tabel level kemungkinan dan akibat tersebut diatas akan diperoleh tingkatan indeks
resiko masing-masing per kejadian, dengan menggunakan rumus yang diperoleh dengan
mengkombinasikan rating kemungkinan dan rating akibat dari suatu peristiwa (risk event).
Formula berikut ini digunakan untuk mengukur risiko dari suatu kejadian.
Indeks Risiko (R) =𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 (𝐾) + 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐴𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 (𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖)(𝐴)
Sehingga akan diperoleh hasil akhir indeks Risiko yang akan dipetakan sesuai dengan
peta matrik resiko, berikut adalah peta matrik risiko 5 x 5 bisa dilihat pada gambar 1 berikut :
Sumber : The Australian New Zealand Risk Management Standard (AS/NZS 4360,1999)
Gambar 1. Peta Matrik Risiko 5 x 5
Tabel 9. Indeks Akhir Risiko
Kejadian Resiko No Sumber Resiko Indeks
Kemungkinan Indeks Akibat Rating Resiko Hasil Keterlambatan dalam pekerjaan Desain
1 Gambar kerja ada revisi 2 3 Rendah 5
2 Approval Drawing dari Biro Klasifikasi terlambat
2 3 Rendah 5
3 Revisi design dari pihak Owner dan pihak klasifikasi
2 3 Rendah 5
Keterlambatan dalam pekerjaan Lambung
(Hull Construction)
4 Faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan out door
5 5 Sangat
Tinggi 10
5 Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material
5 5 Sangat
Tinggi 10
6 Peralatan (crane) yang dibutuhkan tidak sesuai.
5 5 Sangat
Tinggi 10
7 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
5 5 Sangat
Tinggi 10
8 Keputusan dari Owner yang terlambat 5 5 Sangat
Tinggi 10
9 Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek
5 5 Sangat
Tinggi 10
Keterlambatan dalam pekerjaan interior dan
perlengkapan
10 Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply Interior kapal
4 5 Sangat
Tinggi 9
11 Ketergantungan pada pekerjaan konstruksi 4 5 Sangat
Tinggi 9
12 Respon instruksi yang lambat 4 5 Sangat
Tinggi 9
13 Keputusan dari Owner yang terlambat 4 5 Sangat
Tinggi 9
14 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan Solas 4 5 Sangat Tinggi 9 Keterlambatan dalam pekerjaan instalasi pemesinan dan motor
bantu
15 Proses pengiriman main engine dari supplier yang lama
5 5 Sangat
Tinggi 10
16 Ketergantungan pada penempatan motor bantu
5 5 Sangat
Tinggi 10
17 Respon instruksi yang lambat 5 5 Sangat
Tinggi 10
18 Keputusan dari Owner yang terlambat 5 5 Sangat
Tinggi 10
19 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi karena tidak sesuai spesifikasi
5 5 Sangat
Tinggi 10
20 Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek 5 5 Sangat Tinggi 10 Keterlambatan dalam pekerjaan
21 Penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply perlengkapan material
2 1 Sangat
Rendah 3
instalasi pipa, listrik dan pemadam
kebakaran
22 Ketergantungan pada pekerjaan sistem pipa dan kelistrikan
2 4 Moder
at
6
23 Tidak dapat dikerjakan secara paralel dengan konstruksi
2 4 Moder
at
6
24 Keputusan dari Owner yang terlambat 2 3 Rendah 5
25 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi
2 4 Moder
at
6
26 Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek
2 3 Rendah 5