• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN AGROPOLITAN TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI DI TUJUH KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN MAGELANG. Oleh : Nur Fajri Rahmawati A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN AGROPOLITAN TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI DI TUJUH KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN MAGELANG. Oleh : Nur Fajri Rahmawati A"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AGROPOLITAN

KABUPATEN MAGELANG

Oleh :

Nur Fajri Rahmawati A14304071

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(2)

RINGKASAN

NUR FAJRI RAHMAWATI. Pengaruh Pelaksanaan Konsep Agropolitan dan Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Magelang. Dibimbing oleh NINDYANTORO.

Ketimpangan pembangunan antara desa sebagai produsen pertanian dengan kota sebagai pusat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi telah mendorong aliran sumberdaya dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan secara tidak seimbang. Salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian pembangunan perdesaan adalah konsep agropolitan. Agropolitan menjadi relevan diterapkan di Indonesia karena pada umumnya sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama dari sebagian besar masyarakat perdesaan.

Berdasarkan pada kondisi geografi, aktivitas penduduk dan lingkungan, Kabupaten Magelang menetapkan sektor pertanian, sektor industri berbasis pertanian dan sektor pariwisata sebagai tiga sektor unggulan yang disinergikan. Kolaborasi ketiga sektor tersebut mengilhami gerakan pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang. Pelaksanaan agropolitan di Kabupaten Magelang mulai dilaksanakan tahun 2003 yang terbagi menjadi empat fase. Fase pertama yaitu kawasan agropolitan Merapi-Merbabu tahun 2003-2023, fase kedua adalah kawasan agropolitan Borobudur tahun 2008-2028, fase ketiga kawasan agropolitan Sumbing tahun 2011-2031 dan fase keempat merupakan gabungan semua kawasan yang dimulai tahun 2014.

Ruang lingkup penelitian ini adalah pelaksanaan agropolitan Merapi-Merbabu tahun 2003-2008 dan agropolitan Borobudur. Pertama, penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan konsep agropolitan Merapi-Merbabu sampai tahun 2008. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan analisis deskriptif. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada responden yang menangani agropolitan, petani, pengrajin agoindustri dan pedagang pada masing-masing kawasan agropolitan. Data sekunder diperoleh dari Bappeda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, BPS dan UPT Pertanian masing-masing kecamatan kawasan agropolitan.

Kedua, penelitian ini menganalisis ketersediaan fasilitas publik di tujuh kawasan agropolitan setelah pelaksanaan agropolitan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Kabupaten Magelang. Metode analisis menggunakan metode skalogram yang kemudian diolah dengan piranti lunak microsoft exell 2003. Ketiga, penelitian ini menganalisis pengaruh pelaksanaan agropolitan Merapi-Merbabu terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode analisis kuantitatif, menggunakan alat analisis shift share kemudian diolah dengan microsoft exell 2003. Data sekunder diperoleh dari BPS Kabupaten Magelang.

Keempat, penelitian ini menganalisis strategi prioritas pengembangan agropolitan untuk kawasan agropolitan Borobudur. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara dan pembagian kuisioner kepada sembilan responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif dengan alat analisis Analitic Hierarchy Process (AHP) kemudian diolah dengan expert choice 2000.

(3)

Pelaksanaan agropolitan di Kawasan Merapi-Merbabu masih banyak menemui kendala terutama yang berkaitan dengan pengadaan modal, pengadaan teknologi dan sumberdaya pelaku atau petani yang kurang berkembang. Setelah pelaksanaan agropolitan, kawasan yang memiliki peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk sektor pertanian adalah Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Candimulyo, Kecamatan Pakis, Kecamatan Grabak dan Kecamatan Ngablak. Setelah pelaksanaan agropolitan, ketersediaan fasilitas publik di tujuh kawasan agropolitan mengalami peningkatan terutama peningkatan pada fasilitas industri dan pengangkutan. Strategi prioritas pengembangan agropolitan Borobudur yang dipilih oleh responden adalah pengembangan sumberdaya pelaku agribisnis dan agrowisata.

(4)

PENGARUH PELAKSANAAN AGROPOLITAN TERHADAP

PERKEMBANGAN EKONOMI DI TUJUH KAWASAN

AGROPOLITAN

KABUPATEN MAGELANG

Oleh :

Nur Fajri Rahmawati A14304071

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor 2008

(5)

Judul : Pengaruh Pelaksanaan Agropolitan Terhadap Perkembangan Ekonomi di Tujuh Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang

Nama : Nur Fajri Rahmawati NRP : A14304071

Program Studi : Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Nindyantoro, MSP NIP. 131 879 329

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof.Dr.Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI TULISAN ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Mei 2008

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Drs. Sugiyanto dan Dra. Nunuk Nur Zaerina. Penulis lahir di Kabupaten Rembang pada tanggal 31 Juli tahun 1986. Penulis memulai pendidikan di TK Pertiwi Tamanagung Kabupaten Magelang pada tahun 1990 dan lulus pada tahun1992. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri Gunungpring I Muntilan Kabupaten Magelang pada tahun 1992 dan lulus pada tahun1998. Penulis memulai jenjang pendidikan yang selanjutnya di SLTP Negeri I Mungkid Kabupaten Magelang pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2001. Selanjutnya, penulis masuk di SMA Negeri I Muntilan Kabupaten Magelang pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2004. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas Pertanian melalui jalur USMI pada tahun 2004. Selama mengenyam pendidikan di IPB, penulis mengikuti organisasi IAAS (International Association of Agriculture Student), IKMM (Ikatan Keluarga Mahasiswa Magelang) dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA).

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul ” Pengaruh Pelaksanaan Agropolitan Terhadap Perkembangan Ekonomi di Tujuh Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang”. Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai syarat kelulusan Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Bagi penulis, kesempurnaan skripsi ini adalah kesediaan pembaca yang budiman untuk memberikan saran ataupun masukan. Meskipun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Mei 2008

(9)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menghaturkan terimakasih yang tak terbatas besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan segala karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sebagai manusia biasa yang tidak pernah bisa melakukan sesuatu tanpa dukungan orang lain, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan segalanya kepada penulis sehingga penulis bisa menjadi seperti saat ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami banyak hambatan, tetapi hambatan demi hambatan mampu penulis lewati berkat kasih sayang dan cinta dari kedua orang tua penulis. 2. Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

banyak waktu dan perhatiannya kepada penulis sehingga perbaikan demi perbaikan dapat penulis buat untuk kesempurnaan skripsi ini.

3. A. Faroby Falatehan, SP.MEc dan Adi Hadianto, SP selaku dosen penguji utama dan dosen penguji wakil departemen.

4. Pihak-pihak yang bersangkutan langsung dalam pengambilan data primer maupun sekunder.

5. Bapak Ir. Haryadi dan Ibu Sri Wahyuningsih di Ciamis, terimakasih atas semua kebaikan dan ketulusan dari Bapak dan Ibu dalam memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian. 6. Indra Harimurti, SP; kedua adik-adik penulis (Lukman dan Nisa); dan

teman-teman yang selalu memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. ...i

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Perumusan Masalah...4

1.3. Tujuan Penelitian...6

1.4. Kegunaan Penelitian...6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Pengertian Agropolitan...7

2.2. Pengertian Kawasan Agropolitan...8

2.3. Konsep Pengembangan Agropolitan...10

2.4. Studi Terdahulu...11

2.4.1. Studi Mengenai Agropolitan ...12

2.4.2. Studi Mengenai Pertumbuhan Ekonomi ...13

2.4.3. Studi Mengenai Strategi Pengembangan Wilayah ...14

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN ...15

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ...15

3.1.1. Terbentuknya Konsep Agropolitan ...15

3.1.1.1. Permasalahan Perdesaan ...15

3.1.1.2. Permasalahan Perkotaan ...16

3.1.2. Agropolitan Sebagai Strategi Pengembangan Wilayah ...17

3.1.3. Sistem dalam Agropolitan ...18

3.1.2.1. Sistem Agribisnis ...18

3.1.2.2. Sistem Agroindustri ...19

3.1.2.3. Sistem Agrowisata ...20

3.1.4. Strategi Pembangunan Agropolitan ...21

3.1.4. Pertumbuhan Ekonomi ...21

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ...22

BAB 1V. METODOLOGI PENELITIAN...27

4.1. Lokasi Penelitian...27

4.2. Jenis dan Sumber Data...27

4.3. Metode Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data ...28

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...30

4.4.1. Shift Share...31

4.4.2. Skalogram ………..34

4.4.3. Analitic Hierarchy Process (AHP) ……….35

BAB V. GAMBARAN UMUM ...47

5.1. Gambaran Umum Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu ...47

5.1.1. Keadaan Wilayah dan Geografis...48

5.1.2. Kependudukan dan Tenaga Kerja ...48

5.1.3. Potensi Sebagai Daerah Pengembangan Agribisnis...50

5.1.4. Potensi Sebagai Daerah Pengembangan Industri ...51

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

3 Rajah 3 ialah carta palang yang menunjukkan bilangan duit syiling yang berlainan nilai dalam sebuah kotak. Cari beza antara bilangan duit syiling 10 sen dan 50 sen.. Rajah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Hasil: Diameter tubulus seminiferus kelompok K tidak berbeda bermakna dengan P1 (p=0,173). Simpulan: Pemberian ekstrak Eurycoma longifolia dengan dosis 5 mg/hari dan 10 mg/hari

Hasil penelitian adalah: (1) Adat istiadat terdiri atas tradisi wasiat, amanat, pantangan, dan akibat; (2) Dinamika masyarakat terdiri atas perubahan teknologi, mata