ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
S T E P H E N P. R O B B I N S
Buku Referensi
Organizational Behavior
Steven L. McShane & Mary Ann Von Glinow
Iirwin McGraw-Hill 2000
Organizational Behavior
Angelo Kinicki & Robert Kreitner
Iirwin McGraw-Hill 2003
Organizational Behavior
STEPHEN P. ROBBINS
1–2
Perbandingan Perilaku Organisasi dengan MSDM,Teori Organisaisi & Psikologi Industri
Menjelaskan management skill. Definisi dari Perilaku Organisasi
Ruang lingkup pembahasan Perilaku Organisasi Beberapa tantangan utama dan peluang bagi para
manajer untuk menggunakan konsep OB.
Mengidentifikasi kontribusi disiplin ilmu lain pada Perilaku Organisasi
Pelyuang dan tantangan dalam Perilaku Organisasi
L E A R N I N G O B J E C T I V E S
After studying this presentation,
you should be able to:
PERILAKU ORGANISASI & MSDM
Perilaku organisasi dianggap lebih mendasar (teoritis; berdasar pada konsep)
Manajemen sumber daya manusia lebih terapan dengan fokus pada teknik pengelolaan sumber daya manusia. Perbedaan : pendekatan yang digunakan
PERILAKU ORGANISASI & TEORI ORGANISASI
Perilaku organisasi mempelajari perilaku individu / kelompok dalam organisasi dan aplikasinya (analisis Mikro).
Teori organisasi mempelajari struktur, proses dan performansi organisasi (analisis Makro)
Perbedaan : pada unit analisis dan objek kajian.
PERILAKU ORGANISASI & PSIKOLOGI INDUSTRI Keduanya berfokus pada penjelasan tentang perilaku
manusia dalam organisasi
Psikologi Industri berangkat dari psikologi, sementara Perilaku Organisasi bersifat multidisiplin.
1–6
What Managers Do
Aktifitas Manager
• Membuat Keputusan • Alikasi Sumber daya
• Mengatur berbagai aktivitas untuk pencapaian tujuan
Managers (or administrators)
Adalah Individu yang mencapai tujuan melalui orang lain.
1–7
Where Managers Work
Organisasi
Sebuah unit bisnis/sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua atau lebih banyak orang, yang berfungsi atas dasar pencapaian satu atau sejumlah tujuan yang relatif dilakukan secara berkesinambungan.
1–8
Management Functions
Management Functions Planning Organizing Leading ControllingManagement Functions (cont’d)
Planning
Sebuah proses yang mencakup mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
1–10
Management Functions (cont’d)
Organizing
Menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melakukannya, bagaimana tugas-tugas harus dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, kapan dana bagaimana keputusan harus dibuat.
1–11
Management Functions (cont’d)
Leading
Suatu fungsi yang meliputi memotivasi karyawan, mengarahkan orang lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, dan penyelesaian konflik.
1–12
Management Skills
Technical skills
Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus pada aktivitas organisasi
Human skills
Kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu maupun dalam kelompok organisasi
Conceptual Skills
Kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks dalam organisasi
Effective Versus Successful Managerial
Activities (Luthans)
1. Traditional management
• Decision making, planning, and controlling
2. Communication
• Exchanging routine information and processing
paperwork
3. Human resource management
• Motivating, disciplining, managing conflict, staffing,
and training
4. Networking
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–14
Allocation of Activities by Time
Source: Based on F. Luthans, R.M. Hodgetts, and S.A. Rosenkrantz, Real Managers (Cambridge, MA: Ballinger, 1988).
1–15
Enter Organizational Behavior
Organizational behavior
(OB)
Sebuah bidang studi yang menyelidiki dampak bahwa individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut ke arah meningkatkan efektivitas organisasi.
Organizational Behavior Definition
Adalah suatu studi yang menyangkut asfek-asfek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi,
atau kelompok tertentu.
Studi tersebut mencakup pembahasan tentang
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi
terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia
terhadap organisasi dimana mereka berada.
Tujuannya memperlancar upaya pencapaian
tujuan organisasi.
Replacing Intuition with Systematic Study
Systematic study
Melihat hubungan, mencoba untuk menghubungkan sebab dan akibat, dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah.
Merupakan suatu cara untuk memprediksi perilaku.
Intuition
1–18
Replacing Intuition with Systematic Study
The
Facts
(Kenyataan)Preconceived
Notions
(Pendapat yang terbentuk sebelumnya)≠
Silahkan Anda merenung sejenak untuk
menggambar objek pemandangan
kemudian gambarkan penmandangan tersebut
dalam bayangan anda
…
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–20
Seringkali kita mempersepsikan gambar pemandangan seperti ini, yang tidak lain merupakan hasil pengalaman dan pengetahuan masa lalu. Meskipun pengalaman tersebut mungkin tidak relevan lagi dengan
1–22
Toward an OB Discipline
1–23
Contributing Disciplines to the OB Field
Psychology
Ilmu yang dapat mengukur, menjelaskan, dan kadang-kadang mengubah perilaku manusia pada suatu perilaku yang diinginkan
1–24
Contributing Disciplines to the OB Field (cont’d)
Sociology
Studi tentang orang-orang dalam hubungan dengan sesama manusia.
Contributing Disciplines to the OB Field (cont’d)
Social Psychology
Area di dalam psikologi yang memadukan konsep-konsep dari psikologi dan sosiologi dan yang berfokus pada pengaruh diantara anggota kelompok.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–26
Contributing Disciplines to the OB Field (cont’d)
Anthropology
Studi masyarakat untuk belajar tentang manusia dan aktifitasnya.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–27
Contributing Disciplines to the OB Field (cont’d)
Political Science
Studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–28
Challenges and Opportunities for OB
Responding to Globalization– Peningkatan tugas yang sama sekali baru/asing
– Bekerja dengan orang-orang dengan budaya yang berbeda
Managing Workforce Diversity – Merangkul keragaman
– Mengenali dan menanggapi perbedaan
Challenges and Opportunity for OB (cont’d)
Meningkatkan Orang Keterampilan Memberdayakan Orang
Merangsang Inovasi dan Perubahan Mengatasi "kesementaraan"
Bekerja dalam jaringan Organisasi
Membantu Karyawan keseimbangan kerja / konflik Meningkatkan Etika Perilaku
1–30
Basic OB Model, Stage I
Model
An abstraction of reality. A simplified representation of some real-world
phenomenon.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–31
Basic OB Model, Stage II
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–32
There Are Few Absolutes in OB
Contingency Variables
x
y
Contingency variables
Situational factors: variables that moderate the relationship between two or more other variables and improve the correlation.
Domestic Partners
Major Workforce Diversity Categories
Race religion National Origin Age Disability Gender
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–34
Challenges and Opportunities for OB (cont’d)
Improving Quality and Productivity– Quality management (QM)/Manajemen Mutu
– Process reengineering /proses rekayasa ulang
Responding to the Labor Shortage
– Sedikit tenaga kerja terampil
– Pensiun dini dan pekerja yang lebih tua
Improving Customer Service
– Peningkatan harapan pada kualitas pelayanan
– budaya responsif pada customer
What Is Quality Management?
Fokus pada pelanggan. Perhatian terhadap perbaikan yang berkesinambungan.
Perbaikan kualitas organisasi. Pengukuran yang akurat Pemberdayaan karyawan.
Improving Quality and Productivity
Quality management (QM)– Terus-menerus mencapai kepuasan pelanggan melalui perbaikan yang berkesimabungan dari semua proses organisasi.
– Requires employees to rethink what they do and become more involved in workplace decisions. Kebutuhan karyawan untuk memikirkan kembali apa yang mereka lakukan dan lebih terlibat dalam keputusan-keputusan kerja.
Process reengineering
– Meminta manajer untuk mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan akan dilakukan dan terstruktur organisasi mereka jika mereka mulai lagi dari awal.
– Bukannya membuat perubahan inkremental dalam proses, rekayasa ulang melibatkan mengevaluasi setiap proses dalam hal kontribusinya.
The Dependent Variables
x
y
Dependent variable
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–38
The Dependent Variables (Y)
Productivity
Sebuah tolok ukur kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi.
Effectiveness
Pencapaian tujuan
Efficiency
Rasio output efektif untuk input yang diperlukan untuk mencapainya.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 1–39
The Dependent Variables (cont’d)
Absenteeism
The failure to report to work.
Turnover
The voluntary and involuntary permanent withdrawal from an organization.
The Dependent Variables (cont’d)
Organizational citizenship
behavior (OCB)
Discretionary behavior that is not part of an employee’s formal job requirements, but that nevertheless promotes the effective functioning of the organization.
The Dependent Variables (cont’d)
Job satisfaction
A general attitude toward one’s job, the difference between the amount of reward workers receive and the amount they believe they should receive.
The Independent Variables
Independent Variables Individual-Level Variables Organization System-Level Variables Group-Level VariablesIndependent variable
The presumed cause of some change in the dependent variable.