• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia ini di isi oleh penduduk dengan bermacam-macam perbedaan. Perbedaan tersebut mencangkup agama, profesi, jenis kelamin, dan wilayah. Walaupun sebenarnya tak hanya itu saja perbedaan yang ada, masih ada perbedaan yang bisa dilihat dan tak bisa dilihat. Namun perbedaan yang ada tak sepenuhnya membuat mereka terpecah-pecah atau berdiri sendiri. Mereka mencari persamaan-persamaan untuk membuat sebuah kelompok walaupun ada hal yang berbeda. Sebab manusia secara kodrati sebagai makhluk sosial sehingga ingin hidup berkelompok.

Banyak sekali kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Kelompok -kelompok sosial yang beraneka ragam tersebut membentuk sebuah masyarakat yang multikultur. Proses mobilitas sosial (geografis) yang tinggi sebagaimana terjadi dewasa ini menyebabkan terbentuknya masyarakat sebagai sebuah kenyataan sosial yang multietnik, multikultur, multireligi, dan sebagainya. Intinya sebuah masyarakat yang sangat plural. Pluralitas masyarakat menjadi kenyataan sosial yang sulit di pungkiri dan di tolak.

Sehingga makalah ini akan menjelaskan dan menggambarkan mengenai kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kelompok sosial dan masyarakat multikultural? 2. Apa faktor timbulnya masyarakat multikultural?

3. Bagaimana kelompok sosial dalam masyarakat multikultural yang ada di berbagai negara?

(2)

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari kelompok sosial dan masyarakat multikultural.

2. Untuk mengetahui faktor timbulnya masyarakat multikultural

3. Untuk mengetahui kelompok sosial dalam masyarakat multikultural yang ada di berbagai negara.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial & Masyarakat Multikultural

Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Dalam buku Sociology An Introduction. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren (1984), menyatakan bahwa satu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarakat. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”

(4)

B. Faktor timbulnya masyarakat multikultural a. Faktor geografis,

Faktor ini sangat mempengaruhi apa dan bagaimana kebiasaan suatu masyarakat. Maka dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat multikultural.

b. Pengaruh budaya asing

Mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka.

c. Kondisi iklim

Kondisi iklim yang berbeda yaitu cuaca dan struktur tanah menyebabkan terjadinya kemajemukan mata pencaharian.

C. Jenis-Jenis Masyarakat Multikultural

Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.

Berbagai macam pengertian dan kecenderungan perkembangan konsep serta praktik multikulturalisme yang diungkapkan oleh para ahli, membuat seorang tokoh bernama Parekh (1997:183-185) membedakan lima macam multikulturalisme :

a. Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.

b. Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan

(5)

menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa.

c. Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.

d. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.

e. Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.

D. Tipe-Tipe Masyarakat Multikultural

1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang.

Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.

2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan.

Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang. Salah satunya yang

(6)

merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar daripada lainnya.

3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan.

Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas yang lain.

4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi.

Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan.

E. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global

Manusia secara kodrati diciptakan sebagai makhluk yang dibekali nilai harmoni. Seringkali perbedaan kebudayaan menciptakan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Realitas tersebut harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena perbedaan harus kita anggap sebuah rahmat, dimana kemajemukan dapat mengajarkan kita bersikap toleransi, kerjasama, dan berpikir dewasa. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampaikan, maka kemungkinan akan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan bangsa seperti.

1. Disharmonisasi yaitu tidak adanya penyesuaian atas keragaman manusia dengan lingkungannya.

2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Ekslusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, contohnya: keyakinan bahwa secara kodrati ras/suku kelompoknya lebih tinggi dari yang lainnya.

(7)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi dari kelompok sosial ialah Sampai sejauh itu artian suatu kelompok tidak hanya berarti satu model; di samping kelompok didasarkan pada struktur ,ada juga kelompok yang hidup tanpa struktur. Kelompok yang tanpa struktur dapat disebut sebagai kolektivitas, misalnya sekelompok pemuda yang sedang berkumpul di tepi jalan.

Definisi dari masyarakat multikultural ialah masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan dan antara pendukung kebudayaan saling menghargai satu sama lain. Jadi, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang menganut multikulturalisme, yaitu paham yang beranggapan bahwa berbagai budaya yang berbeda memiliki kedudukan yang sederajat.

Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural yang sesungguhnya akan mengalami kesetaraan dan derajat yang sama dengan yang lain. Mereka saling menghargai dan menghormati antar kelompok walaupun banyak perbedaan baik ras, etnis, budaya, agama, dan sebagainya.

B. Saran

Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai masyarakat multikultural kita dapat memberikan kebebasan pada masyarakat lain yang berbeda budaya dengan kita untuk melakukan adat istiadat dan kebiasaan mereka sesuai dengan kultur daerah mereka masing-masing.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

https://kliktau.blogspot.co.id/2013/12/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017)

http://wwwcerminguru.blogspot.co.id/2012/01/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017)

https://readyygo.blogspot.com/2016/10/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017)

http://www.kompasiana.com/firmansthg2015/kelompok-sosial-dan-masyarakat-multikultural_569d5bc6af7a61c20ceea051 (diakses tanggal 27 Juli 2017)

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.w.t. Tuhan Seluruh Alam, atas berkah kesehatan dan Keridhaan-Nya, usaha saya segenap tim penyusun makalah ini dapat menyelesaikan tulisan saya dengan pada waktu dan kompetensi yang telah di tentukan.

Adapun tulisan ini saya beri judul dengan “kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural” dengan maksud dan tujuan bahwa tersebut dapat memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi, serta dapat menjadi acuan pembelajaran, analisis wawasan, dan tolak ukur dalam perkembangan akademik saya untuk penilaian dari segi selanjutnya.

Atas dasar bimbingannya, saya berterima kasih kepada guru bidang yang bersangkutan dari padanya. Atas perhatian, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Carita, Juli 2017

(10)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Penulisan ... 2 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial dan Masyarakat Multikultural

... ... 3

B. Faktor Timbulnya Masyarakat Multikultural ... ... 4

C. Jenis-Jenis Masyarakat Multikultural ... ... 4

D. Tipe-Tipe Masyarakat Multikultural ... ... 5

E. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Berbangsa dan

Kehidupan Global

... ... 6

(11)

A. Kesimpulan ... 7 B. Saran ... 7 DAFTAR PUSTAKA ... 8

MAKALAH

“KELOMPOK SOSIAL DALAM

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi ii

(12)

Nama : Andri Koswaya Kelas : XII IPS 1

SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Referensi

Dokumen terkait

Semua yang diterangkan di atas yakni basis data, cantuman (record), data, ruas (field), dan subruas (subfield) sesungguhnya telah anda kenal dan temukan dalam pekerjaan sehari-hari

Hal ini disebabkan oleh Penjualan Perseroan mengalami kenaikan sebesar dari Rp15,43 triliun Semester I 2013 menjadi Rp17,58 triliun pada Semester I 2014.. Sedangkan Beban

Ia juga mengajak relawan dari mahasiswa IPB University terutama yang tinggal di dalam kampus untuk bersama-sama membantu memberikan makan kucing secara

single parent  yang hidup dengan anak-anak mereka yang hidup dengan anak-anak mereka termasuk ayah orangtua tunggal yang belu.. termasuk ayah orangtua tunggal yang belum pernah m

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

menggunakan panduan dari buku-buku praktek gitar dan beberapa referensi yang sesuai dengan masalah tersebut sehingga pada akhirnya hasil dari penelitian ini

Tulis kode berikut setelah kode Aksessibiliti diatas, code function yang digunakan adalah filter_txt() atau filter_int() fungsi ini bisa anda lihat pada file “ilibs/function.php”