• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGAWASAN INTERN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT KCP PERBAUNGAN. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGAWASAN INTERN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT KCP PERBAUNGAN. Oleh :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

26

PENGARUH PENGAWASAN INTERN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT KCP PERBAUNGAN

Oleh :

RINI ASTUTI SE, MM

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: riniastuti_83@yahoo.com

ABSTRAK

PT. Bank Sumut KCP Perbaungan merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang berfungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana atau membutuhkan dana yang berada diwilayah operasionalnya. Pengawasan intern yang dilakukan oleh pihak bank akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja karyawan PT. Bank Sumut KCP Perbaungan.

Peneliti ingin mengetahui pengaruh pengawasn intern terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut KCP yang berlokasiPerbaungan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Kuantitatif . Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, sedangkan tekhnik pengumpulan datanya menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dokumentasi dan kuestioner. Tekhnik analisis data menggunakan analisis korelasi sederhana dengan melihat uji korelasi dan uji determinasi.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan PT. Bank Sumut KCP Perbaungan terbukti hasil perhitungan uji r sebesar 0,844.

Kata kunci : intern, efisiensi kerja, karyawan, bank

I. PENDAHULUAN

Asset utama perusahaan adalah karyawan yang berperan secara aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Dalam pelaksanaan setiap aktivitas organisasi diharapkan setiap karyawan bekerja secara efisien dan efektif. Di mana, efisiensi kerja merupakan salah satu pendorong utama dalam kelancaran bisnis dan manajemen. Hal ini tidak pernah terlepas dari kultur organisasi dan kultur didalam masyarakat tertentu. Efisiensi kerja merupakan gambaran bahwa pengawasan berjalan dengan baik serta adanya kesadaran kerja dan modal kerja untuk melakukan tugas yang sesuai dengan petunjuk yang diberikan pimpinan (Hasibuan, 2006:243).

Menurut Sedarmayanti (2005:112), Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.

Dalam perusahaan terkadang karyawan melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat mengakibatkan inefisiensi kerja sehingga dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Antara lain yaitu melakukan penggelapan (fraud), melakukan pemborosan, ketidak hadiran ditempat kerja, serta tidak menjalankan prosedur yang berlaku.

(2)

27 Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan itu maksimal. Pengawasan yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan aktivitas yang sedang berlangsung dalam organisasi dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam pemenuhan tujuan atau sasaran perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Daft (2007: 11), Pengendalian adalah suatu Proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

Metode pengawasan intern yang tepat juga dibutuhkan dalam memastikan bahwa setiap pekerjaan berjalan secara efisien. Pimpinan dapat melakukan pengawasan secara langsung dengan melakukan pengamatan dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan ataupun melakukan pengawasan secara tidak langsung melalui laporan yang disampaikan bawahan baik lisan maupun tulisan..

Dengan demikian, untuk menghindari berbagai permasalahan yang terjadi dan target perusahaan dapat tercapai maka dibutuhkan sistem pengawasan intern yang efektif dalam pemecahan setiap permasalahan yang dapat menghambat operasional perusahaan serta mengakibatkan inefisiensi kerja karyawan. II. KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengawasan Intern

Sistem pengawasan intern atau lebih luasnya Sistem Pengawasan Manajemen merupakan keseluruhan paket, metode, dan prosedur yang dianut oleh manajemen dalam suatu organisasi dalam usaha mencapai tujuan perusahaan yang diembannya (Harahap, 2006:121).

Dari pengertian tersebut, maka elemen-elemen pengawasan intern dapat dirumuskan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan intern yaitu sebagai berikut : a. Paket Pengawasan

Paket adalah mekanisme yang bertujuan umum untuk mengorganisasikan elemen-elemen kedalam sebuah grup (http://id.shvoong.com/social-sciences/). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa paket pengawasan adalah tata kerja yang bertujuan umum untuk mengorganisasikan bagian-bagian yang ada dalam organisasi dalam hal pengawasan agar tujuan pengawasan dapat tercapai. Dimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan. Dalam melakukan pengawasa, perlu menerapkan metode pengawasan tertentu, menjalankan pengawasan sesuai prosedur dan semuanya dapat terlaksana karena kebijakan personalia yang tepat.

b. Metode Pengawasan

Metode pengawasan adalah teknik ataupun cara yang digunakan dalam melakukan pengawasan. Menurut Siagian (2008:112) proses pengawasan pada dasarnya dilakukan dengan mempergunakan dua macam teknik yaitu:

1. Pengawasan Langsung

Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan.

2. Pengawasan Tidak Langsung

Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan, baik itu tertulis maupun lisan

2.2 Efisiensi Kerja

Secara umum Efisiensi Kerja adalah : Perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya. Menurut Siagian (2008:113) Efisiensi

(3)

28 adalah perbandingan yang negative antara input dan output. Negative karena sumber, alat dan tenaga kerja yang dipergunakan lebih kecil dari hasil yang diperoleh.

Menurut Sedarmayanti (2005:112) Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Perbandingan ini dilihat dari

1. Segi waktu

Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk memperolah sesuatu yang baik dan maksimal.

2. Segi kinerja

Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.

2.3 Kerangka Konseptual

Variabel indenpenden dalam penelitian ini adalah Pengawasan Intern (X). Sedangkan Variabel dependennya adalah Minat Efisiensi Kerja (Y). Secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti dijalaskan dalam kerangka konseptual penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 2. 1 Kerangka berfikir

2.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif yaitu mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa dan menginterprestasikan. Sehingga data tersebut memberikan suatu gambaran yang sebenarnya tentang kondisi dari gambaran yang diteliti.

2. Analisa Kuantitatif

Dalam penelitian ini, analisa kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan pada Bank Sumut KCP Perbaungan.

a. Uji r

Untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat digunakan rumus analisa korelasi product moment Sugiyono (2008:146) dengan rumus yaitu:

Keterangan :

rxy : Korelasi antara variabel x dan y N : Jumlah sampel

X : Variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan Y : Variabel terikat yaitu Minat Masyarakat Menabung

b. Uji Determinasi

Uji Determinasi menurut Sudjana (2005:370) adalah untuk mengetahui besarnya variabel bebas x (Kualitas Pelayanan) terhadap variabel y (Minat Masyarakat Menabung), dengan rumus D = (rxy)² x 100 %.

Dimana: D = koefisien determinasi r = koefisien korelasi Efisiensi Kerja (Y) Pengawasan Intern (X)

(4)

29 III. PEMBAHASAN

3.1 Analisis Uji Statistik n = 30 ∑X = 1432 ∑Y = 1370 ∑X² = 68474 ∑Y² = 62675 ∑XY = 65491

Dengan demikian untuk keperluan pembuktian hipotesis, lebih dahulu menghitung koefesien korelasi product moment dengan rumus :

𝑟

𝑥𝑦

=

𝑛(∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥 ∑ 𝑦) √{𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑦)}2.{𝑛 ∑ 𝑦2−(∑ 𝑦)2}

r

xy

=

30(65491)- (1432 .1370) √{30.68474-(1432)}2 .{30.62672-(1370)2 𝒓𝒙𝒚 = 1964730 − 1961840 √{2054220 − 2050624}. {1880160 − 1876900} 𝒓𝒙𝒚= 2890 √(3596) . (3260) 𝒓𝒙𝒚 = 2890 2423,8 𝑟𝑥𝑦= 0,844

Kemudian untuk menguji apakah hipotesis deterima atau ditolak kebenarannya maka dilakukan dengan membandingkan korelasi hasil perhitungan dengan korelasi dalam tabel korelasi

Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai korelasi sebesar 0,844 sedangkan nilai korelasi dalam tabel korelasi untuk n = 30 dan taraf signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 0,361. Berarti nilai r hitung yaitu 0,844 lebih besar dari nilai r tabel korelasi yaitu 0,361. Dengan demikian berarti hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya sebab nilai r hitung lebih besar dari nilai rtabel atau 0,844> 0,361.Karena koefisien korelasi adalah 0,844 maka berdasarkan tabel diatas dapat dinyatakan bahwa korelasi (tingkat hubungan) antara kedua variabel adalah sangat kuat.

3.2 Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan statistik(uji t) dengan menggunakan rumus : t = 𝑟√𝑛−2 √1−𝑟2 t = 0,844√30−2 √1−0,8442 t = 0,844√28 √1−0,7122 t =0,844 .5,291 √1−0,2882 t =4,465 0,536 t =8,330

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka diperoleh nilai thitung adalah8,330, sedangkan nilai ttabel adalah 1,701 dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dan dk = n-2, 30-2 = 28 dan hasil uji 2 arah 0.05 (5%), maka diperoleh ttabel = 1,701. Jadi berdasarkan perhitungan ternyata nilai thitung ;lebih besar dari pada ttabel atau 8,330>1,701.

Dengan demikian hipotesis dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya atau ada pengaruh positif antara pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut KCP Perbaungan.

3.3 Uji Determinasi

Dengan koefisien datermina, dilakukan untuk melihat berapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat :

𝐷 = (𝑟𝑥𝑦)2 𝑥 100% 𝐷 = (0,844)2 𝑥 100% 𝐷 = 0,712 𝑥 100% 𝐷 = 71,2%

Dari hasil data tersebut dinyatakan bahwa pengaruh pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut KCP Perbaungan adalah sebesar 71,2 %. Dan sisanya

(5)

30 sebesar 28,8% dipengaruhi olwh faktor lain yang tidak diteliti.

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut KCP Perbaungan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil dari korelasi product moment (Uji r) disimpulkan bahwa hasilnya 0,844 antara X dan Y adalah sangat kuat.

2. Dari hasil perhitungan uji determinasi (D) disimpulkan bahwa pengawasan intern memberikan kontribusi terhadap efisiensi kerja karyawan sebesar 71,2% dan sisanya 28,8% lagi dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Terdapat pengaruh yang positif antara

pengawasan intern terhadap efisiensi kerja karyawan PT. Bank Sumut KCP Perbaungan terbukti hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung adalah8,330, sedangkan nilai ttabel adalah 1,701 dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dan dk = n-2, 30-2 = 28 dan hasil uji 2 arah 0.05 (5%), maka diperoleh ttabel = 1,701. Jadi berdasarkan perhitungan ternyata nilai thitung lebih besar dari pada ttabel atau 8,330>1,701.

4.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Bank Sumut KCP Perbaungan, sebaiknya Perusahaan semakin memperbaiki dan meningkatkan kebijakan personalianya sehingga efisiensi kerja karyawan Bank Sumut semakin meningkat.

2. Sebaiknya Bank Sumut mengevaluasi kembali metode pengawasan dan prosedur pengawasan yang diterapkan perusahaan agar dapat ditemukan sebuah metode pengawasan yang tepat bagi Bank Sumut

serta perusahaan dapat memastikan bahwa prosedur pengawasan dipatuhi oleh setiap karyawan.

3. Berdasarkan latar belakang, sebaiknya Bank Sumut KCP Perbaungan semakin meningkatkan pelayanan sehingga nasabah tidak merasa kecewa karena pelayanan yang dianggap terlalu lama dan kurang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2007. Manajemen : Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Sistem Pengawasan Manajemen (Manajemen Control System). Jakarta: PT. Pustaka

Quantum.

Hasibuan, Malayu P. 2006. Manajemen:

Dasar, Pengertian dan Masalah.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kuncoro, Mudrajat. 2008. Metode Riset Untuk

Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Serdamayanti. 2005. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Bandung: Mandar

Maju.

Siagian. Sondang P. 2008. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi

Aksara

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Over Trust, Moral Hazard, dan Sistem Pengawasan oleh Ahmad Zainul, http://id.shvoong.com/business-management/

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalahnya adalah bagaimana implementasi program revitalisasi pasar tradisional kangkung, bagaimana dampak impelementasi program revitalisasi terhadap

Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya efisiensi dan produktivitas dalam kinerja perekonomian Indonesia yang ditunjukkan oleh Total Factor Productivity (TFP). Masalah

Hasil uji normalitas pada keseluruhan data variabel tekanan darah diastolik pre-test dan post-test buah semangka dengan menggunakan uji Saphiro Wilk diperoleh niali

dapat diketahui bahwa responden menyatakan teknik konseling KB yang dilakukan petugas kesehatan secara lengkap sebanyak 25 orang (83.3%) dan 22 orang (73.3%) diantaranya memilih

mata %ang

Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki peran dalam membangun kesadaran peserta didik terhadap nilai-nilai kesadaran gender dan sikap anti diskriminasi terhadap kaum

pH suatu larutan menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter) pada suhu tertentu. Nilai

Bank Niaga ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan menunjukkan hasil yang kurang baik, karena rata-rata memperoleh