• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SSB MUSPAN FC KOTA PADANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SSB MUSPAN FC KOTA PADANG SKRIPSI"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

DI SSB MUSPAN FC KOTA PADANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ZONI MARTI HENDRI NIM 78400

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

(2)

PERSETUJUAN SKRIPSI

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBLING DALAM PERMAINAN

SEPAKBOLA DI SSB MUSPAN FC KOTA PADANG

Nama : Zoni Marti Hendri

NIM : 2006/78400

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan : Pendidikan Olahraga

Fakultas : Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Padang, Oktober 2013 Disetujui Oleh : Pembimbing I Drs. Zarwan, M.Kes NIP. 196205201987031002 Pembimbing II Drs. Yulifri, M.Pd NIP. 195907051985031002 Mengetahui Ketua Jurusan Drs. Yulifri, M.Pd NIP. 19590705 198503 1 002

(3)
(4)

ABSTRAK

Zoni Marti Hendri (2012): Kontribusi Kecepatan dan Kelincahan terhadap

Kemampuan Dribling dalam Permainan

Sepakbola di SSB Muspan FC Kota Padang.

Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga adalah dengan pembinaan melalui Sekolah Sepakbola (SSB) salah satunya SSB Muspan FC Kota Padang. Observasi awal di SSB Muspan FC mengindikasikan bahwa masih lemahnya kemampuan dribbling yang dilakukan oleh pemain SSB Muspan FC. Dalam permainan sepakbola ada beberapa faktor fisik yang berkontribusi terhadap kemampuan dribbling diantaranya adalah kecepatan dan kelincahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribling.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB Muspan FC dengan tingkatan umur 12 -14 orang sebanyak 30 orang, umur 15-17 sebanyak 20 orang, umur 18-20 sebanyak 25 orang umur 21 -23- sebanyak 15 orang. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah tingkat umur 12-14 sebanyak 30 orang. Dalam pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian didapatkan dengan tes kecepatan, tes kelincahan dan tes kemampuan dribbling. Kemudian dianalisis dengan correlation product moment sederhana dan ganda dan untuk mengetahui kontribusi ditentukan dengan koofisien determinasi.

Dari hasil yang diperoleh kecepatan mempunyai hubungan signifikan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, ditandai dengan hasjil yang diperoleh yaitu thitung 2.875 > ttabel 1.701 dengan kontribusi sebesar 22.787%.

Dari hasil yang diperoleh kelincahan mempunyai hubungan signifikan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu thitung 3.215 > ttabel 1.701 dengan kontribusi sebesar 26.968%.

Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara kecepatan dan kelincahan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, Ini ditandai dengan hasil yang diperoleh Fhitung 10.51 >Ftabel 3,35 dengan kontribusi sebesar

43.776%.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Kontribusi Kecepatan dan Kelincahan terhadap Kemampuan Dribling dalam Permainan Sepakbola di SSB Muspan FC Kota Padang". Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Pendidikan Olahraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Sebagai penulis pemula, penulis menyadari banyak terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sekali demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Padang yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu.

2. Bapak Drs. H. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang yang telah memberikan peluang bagi penulis untuk melanjutkan studi di Fakultas ini.

3. Bapak Drs. Zarwan, M.Kes selaku pembimbing I yang penuh ketulusan dan kesabaran membimbing dan memberi arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Bapak Drs. Yulifri, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing penulis.

(6)

5. Bapak Drs. Willadi Rasyid, M.Pd, Atradinal, S.Pd, M.Pd, Nurul Ihsan, S.Pd, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

7. Teristimewa buat Ayah dan Ibunda yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Pihak SSB Muspan FC yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian serta pemain SSB Muspan FC yang sudah membantu kelancaran pengambilan data penelitian.

9. Teman-teman angkatan 2006 yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhirnya pada semua pembaca, penulis harapkan semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Oktober 2012

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 8 1. Permainan Sepakbola ... 8 2. Mendrible Bola... 11 3. Kelincahan... 15 4. Kecepatan ... 16 B. Kerangka Konseptual ... 19 C. Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

C. Populasi dan Sampel ... 22

D. Jenis dan Sumber Data ... 23 iv

(8)

E. Defenisi Operasional ... 24

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 24

G. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data ... 29

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 34

C. Pengujian Hipotesis ... 34 D. Pembahasan ... 37 BAB V PENUTUP A. Kesimplan ... 43 B. Saran ... 43 KEPUSTAKAAN LAMPIRAN v

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Norma Standarisasi untuk Zigzag Run ... 26

3. Distribusi Frekuensi Variabel Kecepatan (X1) ... 29

4. Distribusi Frekuensi Variabel Kelincahan (X2) ... 30

5. Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan dribbling (Y) ... 32

6. Uji Normalitas Data dengan Uji Lilifors ... 34

7. Analisis korelasi antara kecepatan terhadap kemampuan dribbling (X1 -Y)... 35

8. Analisis korelasi antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling (X2 -Y)... 36

9. Analisis korelasi antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling (X1,X2-Y) ... 36

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual ... 21

2. Lintasan Lari Zigzag Run ... 26

3. Lintasan Mendrible bola ... 27

4. Hostogram Kecepatan ... 30

5. Histogram Kelincahan ... 32

6. Histogram Kemampuan Dribling ... 33

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data lengkap hasil Tes kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan

Dribbling ... 46

2. Tabel Persiapan Perhitungan Data ... 47

3. Uji Normalitas Variabel X1 ... 48

4. Uji Normalitas Variabel X2 ... 49

5. Uji Normalitas Variabel Y ... 50

6. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana ... 51

7. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda ... 56

8. Perhitungan Koefisien Determinasi sederhana X1 dan Y ... 57

9. Daftar Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar Dari o ke z ... 58

10. Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ... 59

11. Tabel dari harga kriik dari Produk-Moment... 60

12. Dokumentasi Penelitian ... 61

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan olahraga prestasi yang bergengsi di Indonesia dan khususnya di Sumatera Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari seringnya kompetisi diselenggarakan baik professional, amatir, kelompok umur, maupun kompetisi atau kejuaraan-kejuaraan lainnya seperti porprov, porwil, PON, antar sekolah dan antar perguruan tinggi. Hampir disetiap daerah atau wilayah mempersiapkan tim-tim mereka agar dapat memperoleh posisi juara. Melihat semaraknya dunia persepakbolaan saat ini, maka bermunculanlah klub-klub baru dan sekolah sepakbola (SSB) dalam memperkuat tim sepakbola Indonesia. Di Indonesia, sistem keolahragaan nasional diatur dalam UU RJ No. 3 Th 2005 pasal 4 yang berbunyi:

"keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, memahami nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan bangsa".

Untuk melahirkan seorang pemain yang handal, pada saat ini banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pembina/pelatih dan oleh atlet itu sendiri dalam meraih prestasi sepakbola yang baik. Di samping pembinaan yang teratur, terarah, dan kontiniu hendaknya diarahkan kepada pembinaan kondisi fisik, taktik, teknik, dan mental. Salah satunya dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah, sebab keempat faktor inilah yang menjadi modal dalam meraih prestasi, hubungan keempat faktor ini merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya.

(13)

Pembinaan olahraga secara berjenjang mempunyai implikasi terhadap pentingnya evaluasi yang harus dilaksanakan secara berkala sejak tahap penjaringan atlet sampai dengan tahap sampai akhir pelaksanaan program latihan dan prestasi tinggi yang dicapainya. Di samping itu juga dibutuhkan kemampuan dan potensi untuk mencapai prestasi. Weineck dalam Syafruddin (2006:29) mengemukakan bahwa kemampuan prestasi olahraga menggambarkan tingkat penguasaan suatu prestasi olahraga tertentu dan ditentukan oleh strukrur kondisi yang komplek dari sejumlah faktor khusus prestasi, adapun faktor tersebut dapat meliputi kondisi fisik, taktik, teknik, dan mental serta sarana dan prasarana yang digunakan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat diketahui bahwa, agar dapat menjadi seorang atlet yang handal dan berprestasi dalam olah raga sepakbola pada saat ini banyak yang perlu diperhatikan oleh pembina atau pelatih dan oleh atlet itu sendiri dalam meraih prestasi sepakbola. Disamping pembinaan yang teratur, terarah dan kontiniu hendaknya pembinaan tersebut dapat diarahkan kepada pembinaan kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental, salah satunya dapat ditempuh pendekatan secara ilmiah. Sebab keempat faktor inilah modal dalam meraih prestasi. Hubungan keempat faktor tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan.

Permainan sepakbola memiliki suatu ide, ide permainan sepakbola adalah memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri supaya tidak kebobolan. Ide tersebut sejalan dengan teknik dasar.

(14)

Salah satu teknik dasar yang sangat penting untuk dikuasai yaitu teknik

dribbling. Dribbling merupakan teknik dasar yang sangat penting dan harus

dikuasai oleh setiap pemain sepakbola.

Mendribling bola sangat penting dalam permainan sepakbola dimana mendribling bola yang baik dilakukan untuk memecahkan suatu tujuan gerak

olahraga pemain itu sendiri. Menurut Dinata (2007:12) mengatakan menggiring bola atau mendribling sangat perlu dikuasai oleh seorang pemain bola, karena menggiring merupakan lanjutan dari suatu penyerangan kepihak lawan.

Disamping itu dribling harus didukung oleh kelincahan dan kecepatan sangat penting untuk melakukan dribling bola. Menurut (Hirtz P, 1976). mengatakan Kelincahan merupakan kemampuan dari individu untuk bergerak, mengubah arah dan posisi yang cepat sesuai dengan situasi yang dihadapi. Sementara kecepatan menurut Arsil (2000:24) "Suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu sesingkat mungkin". Jadi untuk dapat melakukan teknik dribling yang baik harus diikuti oleh kecepatan dan kelincahan pemain.

Upaya melahirkan bibit-bibit berkualitas dan handal telah dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu diantaranya adalah sekolah sepakbola (SSB) yang ada di Kota Padang, SSB tersebut bernama Muspan FC. SSB tersesbut berupaya melahirkan bibit-bibit berkualitas dan handal dan diharapkan mampu mengangkat Persepakbolaan di Kota Padang.

(15)

Seorang pemain sepakbola untuk menjadi pemain yang handal harus memiliki kondisi fisik dan kualitas teknik dasar sepakbola yang baik. Menurut Muchtar (1992:54) untuk dapat pandai bermain sepakbola, faktor fisik dan penguasaan keterampilan teknik dasar merupakan suatu keharusan. Agar fisik dan penguasaan keterampilan teknik dasar dikuasai, perlu latihan yang sungguh dan direncanakan baik.

Salah satu teknik dasar yang sering menjadi permasalahan dalam pelaksanaannya pada waktu pertandingan adalah keterampilan dribbling dan kondisi fisik yang berperan dalam menunjang keberhasilan keterampilan

dribbling adalah kelincahan dan kecepatan. Berdasarkan pengamatan penulis,

kemampuan mendrible pemain SSB Muspan FC masih kurang baik. Selanjutnya untuk dapat berlari dengan cepat berpindah arah saat melakukan

drible dibutuhkan unsur kekuatan otot tungkai, kecepatan, kelincahan,

kelenturan, dan keseimbangan tubuh yang baik. Semua unsur kondisi fisik ini tergabung ke dalam kemampuan motorik.

Setiap serangan yang dilakukan oleh pemain SSB Muspan FC sering mengalami kegagalan terutama terjadi pada saat melakukan driblle bola. Kesalahan-kesalahan itu berupa lambatnya pemain mendrible bola kedepan, lepasnya bola dari drible yang dilakukan, selain itu diakibatkan kurang gesit atau kurang lincahnya seseorang pemain dalam menghadapi motorik pemain saat melakukan drible sehingga mempengaruhi tempo dan kualitas permainan. Dalam setiap pertandingan pemain juga sering kaku dalam melakukan gerakan dalam mendrible bola maupun untuk berbalik arah, sehingga dalam setiap

(16)

gerakan untuk berbalik arah pemain sering tidak baik dan bola yang di bawa dengan mudahnya direbut lawan. Apabila hal ini dibiarkan dikhawatirkan prestasi pemain SSB Muspan FC akan sulit di raih, sebab apabila pemain tidak dapat melakukan drible dengan baik, diduga pemain SSB Muspan FC tidak bermain bola secara baik.

Namun berdasarkan observasi dilapangan tampak permasalahan yang akan diteliti,terlihat dengan jelas kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain SSB Muspan FC, berupa lambatnya pemain mendrible bola kedepan, selain itu diakibatkan kurang gesit atau kurang lincahnya seseorang pemain dalam menghadapi serangan pemain lawan. Sehingga setiap serangan yang dilakukan sering terjadinya kegagalan. Bertolak dari hal di atas, perlu kiranya dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada SSB Muspan FC dan salah satunya dapat dilakukan melalui sebuah penelitian. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul "Kontribusi Kecepatan Dan Kelincahan terhadap kemampuan dribbling pemain Persatuan Sepakbola Muspan FC". Diharapkan dari hasil penelitian ini bisa dilahirkan suatu simpulan yang dijadikan langkah antisipasi bagi peningkatan prestasi sepakbola di SSB Muspan FC ke depan.

B. Identifikasi Masalah

Berpedoman dari latar belakang masalah di atas, dapat dilihat rendahnya kemampuan mendribble pemain SSB Muspan FC, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

(17)

1. Kecepatan 2. Kelincahan

3. Perkenaan kaki dengan bola 4. Koordinasi gerakan

5. Kekuatan 6. Daya tahan

7. Kekuatan otot tungkai 8. Teknik

9. Taktik

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, mengingat banyaknya variabel yang mempengaruhi kemampuan driblle dalam olahraga sepakbola, serta terbatas dana dan waktu yang tersedia maka penulis membatasi dengan 2 variabel yaitu, terdapat hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu seberapa besar kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

(18)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Seberapa besar kontribusi kecepatan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

2. Seberapa besar kontribusi kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

3. Seberapa besar kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan

dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai syarat untuk penulis mendapatkan gelar strata satu Sarjana pendidikan jurusan pendidikan olahraga pada FIK UNP.

2. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih, pembina serta guru olahraga dalam menunjang penyusunan program latihan cabang olahraga sepak bola 3. Sebagai bahan masukan pengcab olahraga sepakbola kota Padang.

4. Sebagai bahan masukan bagi pelatih SSB Muspan FC.

5. Hasil penelitian mi diharapkan dapat merupakan sumbangan yang berarti bagi dunia olahraga khususnya sepakbola.

6. Menambah koleksi perpustakaan, khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.

(19)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Permainan Sepakbola

Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang dimainskan masing-masing oleh 11 orang dan termasuk penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dari kaki ke kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun. Permainan sepakbola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha agar bola tidak masuk gawang sendiri.

Dalam permainan sepakbola digunakan bola yang bulat terbuat dari kulit, dan dipimpin oleh seorang wasit dengan dibantu dua orang hakim garis. Permainan berlangsung dalam 2 babak, masing-masing babak lamanya 45 menit, diantara kedua babak, diselingi dengan istirahat 15 menit. Permainan sepakbola memiliki aktivitas gerak yang menuntut berbagai keterampilan teknik dan taktik diasmping kondidsi fisik yang prima bagi pelakunya . Untuk itu perlu peningkatan metode pelatihan yang diberikan kepada pemain sepakbola. Konsep dan bentuk-bentuk latihan sepakbola sesuai dengan peraturan dan saat-saat penting dalam sepakbola. Konsep bermain sepakbola menurut Emral Abus (2005:80) menjelaskan

"Tiga saat penting dalam sepakbola bola diberikan sedini mungkin permainan sepakbola dinegara kita akan semakin maju, tiga momen penting dalam permainan sepakbola adalah (a) menguasai bola, (b) lawan menguasai bola, dan (c) pergantian atau transisi menguasai bola (Positif - negatif)"

(20)

Seluruh kegiatan dalam sepakbola dilakukan dengan gerakan-gerakan, baik gerakan tanpa bola maupun gerakan dengan bola, bagi pemain pemula untuk dapat bermain cukup dengan melakukan gerakan-gerakan teknik dengan teknik dasar permainan sepakbola. Tim Sepakbola (2006:59) mengemukakan bahwa:

1. Gerakan tanpa bola.

a. Lari, merupakan langkah-langkah pendek tanpa bola.

b. Melompat, merupakan suatu usaha untuk mengambil tinggi yang tidak mungkin untuk mengunakan kaki.

c. Tackling (merampas bola), merupakan suatu kewajiban setiap pemain yang sedang bertahan atau pada saat bola dimainkan oleh pihak lawan.

d. Rempel (body chart), merupakan usaha mendorong lawan mengunakan samping badan pada lengan.

2. Gerakan dengan bola.

a. Menendang, merupakan suatu usaha untuk memindah bola dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki.

b. Menahan dan Mengontrol, merupakan usaha untuk menghentikanatau mengambil bola untuk dikuasai sepenuhnya. c. Menggiring bola (dribbling), merupakan teknik dalam usaha bola

dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung.

(21)

Berdasarkan kutipan di atas, pada saat menguasai bola pemain membangun serangan melebar, kuasai bola dan tempatkan posisi sebaik mungkin. Namun saat lawan menguasai bola ganggu serangan. Usahakan merampas bola di kaki lawan dan persempit gerak lawan. Setiap pertandingan para pemain bermanfaat bagi timnya. Saat transisi terjadi segelah menyerang kepertahanan lawan, cegah lawan melakukan long past ke jantung pertahanan kita.

Beberapa manfaat atau fungsi dribling dalam permainan sepak bola menurut Sneyers (1988: 55) adalah: l. untuk mengadakan serangan balik, 2. menarik perhatian lawan dan memberi kesempatan untuk membebaskan diri dari lawan, 3. untuk mencetak gol ke gawang lawan dengan cara melewati penjaga gawang jika sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang tersebut.

Sekolah Sepakbola Muspan FC, merupakan SSB yang cukup rutin melakukan latihan. SSB ini dibina karena diharapkan dapat mencapai prestasi yang maksimal, namun beberapa waktu belakangan ini muncul permasalahan pada SSB ini, yaitu masih kurangnya pencapaian prestasi oleh SSB ini, rendahnya pencapaian prestasi ini salah satu penyebabnya adalah karena rendahnya kemampuan drible. Ini terlihat pada setiap kesempatan dribbling ke gawang banyak pemain SSB Muspan FC gagal dalam mendrible bola,karena atlet kaku disaat mendrible bola sehingga berbenturan dengan lawan yang menyebabkan cidera pada atlet, lambatnya atlet mendrible bola kedepan, lepasnya bola dari drible yang dilakukan

(22)

serta kurang lincahnya atlet dalam berbalik arah saat lawan menutup pergerakan dari depan. Hal ini mengakibatkan kegagalan atlet dalam menyusun serangan serta gagal untuk mencapai tujuan dari ide pennainan sepakbola.

Berdasarkan penjelasan di atas, apabila hal tersebut terus dibiarkan akan berdampak kurang baik untuk kemajuan prestasi pemain SSB Muspan FC.

2. Mendrible Bola

Dalam olahraga pennainan sepakbola, teknik dasar merupakan salah satu pondasi bagi seseorang untuk dapat bermain sepakbola. Teknik dasar adalah semua kegiatan-kegiatan yang mendasar permainan sehingga dengan modal demikian seseorang sudah dapat bermain sepakbola: Zalfendi dkk (2005:100) mengatakan teknik permainan sepakbola terdiri dari : 1) "teknik tanpa bola, dan 2) teknik dengan bola.

Dalam permainan sepakbola dribble merupakan suatu teknik yang harus dikuasai agar mampu mencapai prestasi maksimal. Diknas (1984:12) mengatakan bahwa: "Dribbling merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung.

Kemampuan mengiring bola yang baik dilakukan untuk memecahkan suatu tujuan gerak olahraga pemain itu sendiri. Menurut Dinata (2007:12) mengatakan mengiring bola atau mendrible sangat perlu

(23)

dikauasai oleh seorang pemain bola, karena mengiring merupakan lanjutan dari suatu penyerangan kepihak lawan.

Tim Sepakbola (2006:73-75) mengemukakan beberapa cara melakukan dribble:

a. Drible mengunakan kaki bagian dalam

Dengan menggunakan kaki bagian dalam berarti posisi dari bola selalu berada dalam penguasaan pemain, hal ini menyebabkan lawan menemui kesulitan untuk merampas bola. Selain itu pemain tersebut dapat merubah arah dengan mudah andaikan pemain lawan berusaha merebut bola.

b. Drible dengan kaki bagian luar.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar memberi kesempatan bagi pemain untuk merubah arah serta dapat menghindari lawan yang berusaha meramaps bola. Merubah arah atau membelok kekiri maupun kekanan berarti menghindarkan bola dari lawan, karena dengan cara demikian tubuh pemain yang sedang menggiring bola dapat menutup atau dapat membatasi lawan dengan bola.

c. Drible dengan kaki bagian atas

Menggiring dengan kaki bagian atas biasanya dengan tujuan membawa bola lurus, dimana kemungkianan tidak ada rintangan dari lawan, membawa bola seperti ini dapat dilakukan dengan cepat bahakan kalau memungkinkan bola diguing, ditendang, lalu dikejar

(24)

Teknik tanpa bola seperti berlari, merupakan teknik tanpa bola yang penting bagi seorang pemain sepakbola dengan langkah merupakan ciri khas pemain. Melompat dalam bermain sepakbola merupakan suatu usaha untuk mengambil bola tinggi dan merampas dari lawan merupakan suatu kewajiban bagi setiap pemain yang sedang bertahan.

Teknik dengan bola seperti menendang, menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki, menendang bola dapat dilakukan dalam bola keadaan diam, menggelinding maupun melayang ke udara.

Menggiring bola merupakan teknik usaha membawa bola dari satu daerah kedaerah lain pada saat permainan sedang berlangsung. Menurut Arsil (2006:22) menggiring bola berguna untuk: "1) memindahkan daerah ke permainan, 2) melewati lawan, 3) memperlambat tempo permainan, dan 4) memancing lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka".

Menggiring bola dapat dilakukan dengan kura-kurakaki bagian dalam, luar dan bagian atas. Dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam berarti posisi dari bola selalu berada dalam penguasaan pemain. Cara menggiring bola seperti inilah yang lebih baik dilakukan, karena bola selalu berada diantara 2 kaki. Disamping itu seseorang dalam bermain sepakbola dapat merubah kecepatan sewaktu menggiring bola.

(25)

Cara lain untuk menggiring bola adalah dengan kura-kura kaki bagian luar, dengan tujuan memberi kesempatan untuk berubah-ubah arah dan dapat menghindari lawan yang berusaha merampas bola, pelaksanaan dengan cara ini menurut Zalfendi dkk, (2005:111) yaitu "dengan melakukan langkah-langkah pendek jarak dan kecepatan bervariasi. Dengan melakukan langkah-langkah pendek antara bola dengan tubuh dapat dikontrol sedemikian rupa, sehingga sukar bagi lawan untuk merampas bola".

Selanjutnya menggiring bola bisa juga dilakukan dengan kura-kura bagian atas, dengan tujuan biasanya membawa bola lurus, dimana kemungkinan tidak ada rintangan dan lawan. Bagi seseorang yang memiliki kecepatan lari sangat menguntungkan karena dapat meninggalkan lawan dalam melakukan serangan kearah pertahanan lawan.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa seseorang dapat bermain sepakbola dengan kemampuan teknik menggiring bola dengan baik akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam bermain, seperti dengan mudah melewati lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka dan memperlambat tempo permainan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik menggiring bola

(drible) merupakan salah satu teknik yang sangat penting agar seseorang

bermain dengan baik dalam permainan sepakbola. Begitu halnya bagi pemain sepakbola SSB Muspan FC dalam menguasai keterampilan

(26)

menggiring bola tercapainya peningkatan penguasaan teknik-teknik dasar dalam sepakbola.

3. Kelincahan

Kelincahan berasal dari kata lincah yang berarti gesit atau cekatan (Poerwadarminto, 1986). Di dalam gerak yang gesit atau cekatan akan menyangkut koordinasi merangkaikan beberapa gerakan (Hirtz P, 1976) dalam posisi badan dan arah yang berbeda-beda (Suharno, 1983) dan dalam situasi lingkungan yang berubah-ubah (Krejci & Peter, 1976).

Kelincahan yang dimiliki merupakan hasil mengikuti latihan. Kelincahan merupakan modal dalam bergerak dengan cepat sesuai dengan situasi dan kondisi dari gerakan yang akan dilakukan. Dengan demikian kelincahan merupakan dasar dalam mempelajari gerakan-gerakan yang baru (Klaus & Dieter, 1981).

Kelincahan yang diteliti pada penelitian ini ialah kelincahan secara umum (General Agility). Baik tidaknya suatu kelincahan tergantung dari kekuatan kelompok otot di daerah tungkai dan kaki, kelentukan sendi di daerah anggota bawah, dan kemampuan merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu gerakan yang berkesinambungan (Suharno, 1983).

Kelincahan merupakan sekelompok otot untuk bergerak dengan iungsi motorik tinggi yang sangat bergantung dari masing-masing individu (Krejci & Peter, 1976). Kelincahan merupakan kemampuan dari individu untuk bergerak, mengubah arah dan posisi yang cepat sesuai dengan situasi yang dihadapi (Hirtz P, 1976). Kelincahan yang baik dapat

(27)

mempermudah penguasaan teknik bermain, efektif dan efesien di dalam pengunaan tenaga. Selain itu kelincahan mempermudah orientasi lingkungan dan gerakan teman seregunya serta gerak lawan bermain (Suharno, 1983).

Melakukan gerak tipu dengan bola atau menggiring bola zig-zag melewati lawan tidak dapat dilakukan dengan pelan tetapi dengan gerakan yang tiba-tiba dan cepat dalam merubah arah. Kelincahan dalam memainkan atau menggiring bola sering membantu pemain dalam mengatasi situasi yang sulit seperti saat dikepung oleh beberapa pemain lawan. Sedikit saja bola jauh dari jangkauan bola akan direbut lawan. Pemain bola yang baik adalah pemain yang gesit dan lincah. Dengan kelincahannya pemain akan mudah bergerak, merubah arah posisi badan sambil menggiring bola dengan kencang.

Berdasarkan pengertian dan pendapat beberapa para ahli yang telah di sampaikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa anak atau siswa yang memiliki kelincahan yang baik, maka hasil dribblingnya akan baik pula, terutama pada saat melewati lawan dan mencari kesempatan untuk melakukan tendangan ke gawang dalam permainan sepakbola.

4. Kecepatan

a. Pengertian Kecepatan

Berbagai pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pengertian kecepatan menimbulkan gaya tulisan yang berbeda-beda, namun pada hakikatnya mengandung arti yang sama. Dalam

(28)

ilmu fisika kecepatan diartikan sebagai jarak persatuan waktu. Sedangkan dalam ilmu keolahragaan, Robinson dalam Arsil (2000), berpendapat bahwa "Kecepatan bergerak adalah kualitas yang memungkinkan orang bergerak, melaksanakan gerakan-gerakan yang sama atau tidak sama secepat mungkin". Di sisi lain Corbin dalam Arsil (2000), berpendapat, "kecepatan adalah kemampuan untuk melangkah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam waktu sesingkat mungkin".

Menurut Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1999), kecepatan dalam fisiologis diartikan sebagai "Kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, proses sistem persyarafan dan kemampuan otot". Di lain pihak Arsil (2000), menyatakan kecepatan sebagai "Suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu sesingkat mungkin".

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sama atau tidak dalam satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, sistem persyarafan, dan kemampuan otot.

b. Jenis Kecepatan

Pada dasarnya kecepatan itu dibedakan atas kecepatan reaksi dan kecepatan aksi (gerakan). Menurut Syafruddin (1999) "Kecepatan reaksi terdiri atas kecepatan reaksi sederhana dan kecepatan reaksi

(29)

kompleks, sedangkan kecepatan aksi (gerakan) dapat dibedakan atas kecepatan aksi siklik dan kecepatan aksi asiklik". 1) Kecepatan Reaksi Kecepatan reaksi adalah "kemampuan untuk menjawab ransangan akustik, optik dan ransangan taktil". Syafruddin (1999). 2) Kecepatan Aksi (gerakan) Kecepatan aksi diartikan sebagai "kemampuan, dimana dengan bantuan kelentukan, sistem syaraf pusat dan alat gerak otot dapat melakukan gerakan-gerakan dalam satuan waktu minimal". Syafruddin(1999).

Menurut Arsil (2000), kecepatan digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu:

1) Kecepatan Reaksi (Reaction Speed)

Kecepatan reaksi adalah kecepatan menjawab suatu ransangan dengan cepat.

2) Kecepatan Bergerak (Speed of Movement)

Kecepatan bergerak adalah kecepatan mengubah arah dalam gerakan yang utuh.

3) Kecepatan Sprint (Sprinting Speed}

Kecepatan sprint merupakan kemampuan organis untuk bergerak ke depan dengan cepat.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan

Menurut Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1999:34), kemampuan kecepatan dibatasi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

(30)

1) Kekuatan otot, 2) Teganganotot 3) Kecepatan reaksi. 4) Kecepatan kontraksi. 5) Koordinasi.

Menurut Arsil (2000:43), kecepatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, sedangkan faktor tersebut tergantung dari jenis kecepatannya. Seperti: kecepatan reaksi dipengaruhi oleh susunan syaraf, daya orientasi situasi dan ketajaman pancaindra. Kecepatan bergerak ditentukan oleh faktor kekuatan otot, daya ledak, daya koordinasi gerakan, kelincahan dan keseimbangan. Kecepatan sprint dipengaruhi oleh kekuatan otot dan persendian.

Berdasarkan pengertian dan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemain yang memiliki kecepatan yang tinggi akan memiliki kemampuan dribbling yang tinggi pula, Kecepatan sangat dibutuhkan saat mendribbling bola setelah melewati lawan sehingga pemain dapat dengan cepat meninggalkan lawan. Dengan demikian kecepatan diduga memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemampuan

dribbling.

B. Kerangka Konseptual

Menggiring bola, merupakan teknik dalam usaha membawa bola dari suatu daerah kedaerah lain pada saat permainan sedang berlangsung. Menurut Arsil (2006:22) menggiring bola berguna untuk: 1) memindahkan daerah

(31)

permainan, 2) melewati lawan, 3) memperlambar tempo permainan, dan 4) memancing lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka."

Seseorang dapat melakukan gerakan mendribel bola dalam permainan sepakbola dengan baik, salah satunya dipengaruhi dengan faktor kemampuan motorik. Seperti yang telah dikemukakan di atas penelitian ini bertrujuan untuk melihat kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan

dribbling. Di dalam usaha meningkatkan prestasi suatu tim sepakbola harus

dilakukan proses latihan yang teratur dari program yang telah disusun . penguasaan gerakan tergantung pada tingkat penguasaan yang dimiliki dan dipengaruhi faktor kelincahan yang menentukan keberhasilan suatu tim sepakbola. Seorang pemain sepakbola dituntut harus lincah saat bermain karna dengan kelincahan dapat menggerakan tubuh berpindah dari suatu gerakan ke gerakan tubuh lainnya.

Kecepatan merupakan bagian komponen kondisi fisik yang penting dalam cabang olahraga sepakbola. Dalam melakukan dribbling dalam sepakbola kecepatan sangat berperan dalam keberhasilan dribbling tersebut. Karna dengan kecepatan dapat melakukan drible yang berguna melewati lawan, menyusun serangan, mencari kesempatan, melakukan tendangan kegawang, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah kecepatan dan kelincahan dengan kemampuan mendribbling bola pemain SSB Muspan FC, untuk lebih jelasnya berikut ditampilkan gambar kerangka konseptual yaitu:

(32)

Gambar 1 Kerangka Konseptual

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu:

1. Terdapat hubungan antara kecepatan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

2. Terdapat hubungan antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

3. Terdapat hubungan antara Kecepatan dan Kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola di SSB Muspan FC.

Kecepatan (XI) Kelincahan (X2) Kemampuan Mendribbling Bola (Y)

(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat bobot dan untuk mengetahui sejauh mana keeratan hubungan antara variabel yaitu: variabel bebas kecepatan (Xl), kelincahan (X2) dan variabel terikat mendribbling bola (Y) di SSB Muspan FC. Sesuai dengan pendapat Umar (1998:15) bahwa penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel dalam suatu populasi yang mengetahui berapa besar kontribusl variabel bebas terhadap variabel terikat serta besarnya kaitan hubungan yang terjadi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SSB Muspan FC, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108) pada penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah seluruh pemain SSB Muspan FC dengan tmgkatan umur 12 -14 orang sebanyak 30 orang, umur 15 - 17 sebanyak 25 orang, umur 18-20 sebanyak 20 orang umur 21

(34)

sebanyak 15 orang. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah tingkat umur 18-20 sebanyak 25 orang, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Populasi Penelitian

No Kelompok Jumlah 1 2 3 4 U. 12- U. 14 U. 15-U.17 U. 18-U.20 U. 21 - U.23 30 orang 20 orang 25 orang 15 orang Jumlah 90 orang 2. Sampel

Sunarto dalam Lufri (1999:74) mengatakan bahwa "Sampel adalah bagian yang terpilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi". Dalam pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan tekrdk purposive sampling, "yakni pengambilan sampel atas tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti" (Nana Sudjana, 1993:73).

Berdasarkan populasi yang ada, maka sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah kelompok umur U. 12- U. 14 tahun sebanyak 30 orang. Hal ini dilkukan karena kelompok umur tersebut rutin melakukan latihan.

D. Jenis dan Number Data

1. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer yaitu data yang berasal dari: hasil pengukuran tes kecepatan, kelincahan dan tes mendribbling bola atau menggiring bola yang

(35)

diperoleh dari pemain, dan data sekunder adalah data yang diambil dari dokumentasi yang ada di SSB Muspan FC.

2. Sumber data penelitian ini dari pelatih SSB Muspan FC yaitu atlet yang masih aktif berlatih dan yang terpilih sebagai sampel berjumlah sebanyak 30 orang.

E. Defenisi Operasional

1. Kecepatan, merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan - gerakan yang sama atau tidak dalam satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh

fleksibelitas tubuh, sistem persyarafan, dan kemampuan otot.

2. Kelincahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas kemampuan gerakan, sehingga mempermudah dalam melakukan gerakkan mendribel bola dalam permainan sepakbola.

3. Mendribel bola, merupakan teknik dalam usaha membawa bola dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung. Menurut Arsil (2006:22) menggiring bola bergunan untuk: "1) memindahkan daerah permainan, 2) memperlambat tempo pennainan, dan 3) memancing lawan untuk mendekati bola hingga daerah penyerangan terbuka.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah:

1. Tes kecepatan

Lari cepat 40 meter, menurut Winarno (2006:87-94), pelaksanaan tes: a. Star dilakukan dengan star berdiri

(36)

b. Pada aba-aba "bersedia" testi berdiri dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis star

c. Pada aba-aba "siap" testi siap untuk berlari

d. Pada aba-aba "ya" testi berlari secepat mungkin menempuh jarak 45 m sampai melewati garis finish

e. Bersamaan dengan aba-aba "ya" stop watch dijalankan dan dihentikan pada saat testi mencapai garis finish

f. Setiap testi dilakukan 2 kali.

2. Kelincahan

Tes kelincahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes Zig

zag run menurut Arsil (2009:125).

a. Alat dan perlengkapan : 1) Lintasan untuk zigzag run 2) Stopwatch

3) Pluit 4) Alattulis 5) Bola kaki b. Pelaksanaan

1) Testee berdiri dibelakang garis star A

2) Dengan diberi aba-aba testee berlari melewati tanda sesuai dengan arah panah dan terus ke garis finish di B.

3) Skor adalah waktu yang di peroleh menempuh lintasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat gambar 2 di bawah ini:

(37)

Gambar. 2. Lintasan Lari Zigzag Run

Kirkendall, Don. (1980) Moasuremant and Evaluasi for Physical Education Debugue. Lowa: Wn. C. Brown Company Publisher

4) Penilaian: waktu terbaik yang ditempuh dari kedua kali percobaan Tabel. 2 Norma Standarisasi untuk Zigzag Run

Persentase/Katergori Pria Sempurna Baik Sekali Baik Cukup Kurang >05,60 6,70 – 5,70 7,80 - 6,80 8,90 - 7,90 10,00 - 9,00

3. Tes Kemampuan Dribbling

(Poerwono, 1985:13-14) Sebagai berikut:

a. Tujuan : Untuk mengukur Drible

b. Perlengkapan : - Lapangan sepak bola dengan lintasan drible 13,5 meter.

- Patok (cones) dengan jarak 1,5 meter perpatok.

- Stopwach (alat ukur waktu).

- Meteran (alat ukur panjang lintasan). c. Pelaksanaan : - Pemberitahuan informasi.

(38)

- Testee berdiri di depan garis stars dengan sebuah bola dikakinya dalam keadaan siap. - Starter dan pencatat waktu memberikan

aba-aba persiapan (bendera). Apabila"bendera" diangkat, testee segera menggiring bola melewati patok-patok yang sudah disediakan dan setelah sampai pada patok terakir kembali lagi ke daerah start, kemudian dilanjutkan dengan testee kedua dan seterusnya.

d. Penilaian (scoring) : - Tester mengambil kecepatan waktu atlet dalam melakukan kemampuan drible. e. Catalan : - Apabila disaat melakukan tes, bola menjauh

dari patok yang disediakan tester (tidak terjangkau lagi) maka teste dinggap gagal. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar. 3. Lintasan mendrible bola Sumber: Poerwono, (1985:13-14)

(39)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan korelasi product moment bertujuan untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (Y). Oleh Pearson dalam Sudjana (1992:382) dirumuskan sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah telah yang telah dihitung melalui koefesien itu signifikan atau tidak, maka perlu dilakukan langkah untuk mencari uji signifikan dengan korelasi dengan rumus:

Dimana :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

r2 = Kontribusi ∑X = Jumlah data x ∑Y = Jumlah data y ∑2

X2 = Jumlah data kuadrat x ∑2

Y2 = Jumlah data kuadrat y n = Jumlah data (sampel) r = korelasional

(40)

BAB IV

BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian tentang kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling pada sampel, secara keseluruhan data yang dikumpulkan dapat dianalisis secara keseluruhan. Data penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Kecepatan (X1)

Pengukuran terhadap variabel kecepatan dilakukan dengan tes lari cepat 40 meter terhadap 30 orang sampel, didapat skor tertinggi 23.81, skor terendah 14,3, rata-rata (mean) 20.22, median 2.07, simpangan baku (standar deviasi) 2.59, modus 23.04. Untuk lebih jelasnya dibuatkan distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel. 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kecepatan

No Kelas Interval Frekuensi Absolute

(fa) Frekuensi Relative (fr) 1 14.01- 16.00 1 3.33 2 16.01-18.00 5 16.67 3 18.01-20.00 4 13.33 4 20.01- 22.00 11 36.67 5 22.01-24.00 9 30 Jumlah 30 100%

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 30 orang sampel, sebanyak 1 orang (3.33%) memiliki hasil tes kecepatan dengan rentangan 14.01-16.00, kemudian sebanyak 5 orang (16,67%) memiliki

(41)

hasil tes kecepatan dengan rentangan 16.01-18.00, selanjutnya sebanyak 4 orang (13.33%) memiliki hasil tes kecepatan dengan rentangan 18.01-20.00, selanjutnya sebanyak 11 orang (36.67%) memiliki hasil tes kecepatan dengan rentangan 20.01-22.00 dan sisanya sebanyak 9 orang (30%) orang memiliki hasil tes kecepatan dengan rentangan 22.01-24.00, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram:

Gambar. 4. Histogram Tes Kecepatan

2. Variabel Kelincahan (X2)

Pengukuran kelincahan dilakukan dengan tes zig-zag run terhadap 30 orang di dapat skor tertinggi 8, skor terendah 4,01, rata-rata (mean) 6,19, median 6, simpangan baku atau standar deviasi 1,38, modus 8,49. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut ini:

(42)

Tabel. 4. Distribusi Frekuensi Variabel Kelincahan

No Kelas Interval Frekuensi Absolute (fa) Frekuensi Relative (fr) 1 4.01-5.00 7 23.33 2 5.01-6.00 6 20 3 6.01-7.00 9 30 4 7.01- 8.00 6 20 5 8.01- 9.00 2 6.67 Jumlah 30 100

Berdasarkan pada label distribusi frekuensi di atas dari 30 orang sampel, sebanyak 7 orang (23.33%) memiliki hasil tes kelincahan dengan rentangan 4.01-5.00, kemudian sebanyak 6 orang (20%) memiliki hasil tes kelincahan dengan rentangan 5.01-6.00, selanjutnya sebanyak 9 orang (30%) memiliki hasil tes kelincahan dengan rentangan 6.01-7.00, selanjutnya sebanyak 6 orang (20%) memiliki hasil tes kelincahan dengan rentangan 7.01-8.00 dan sisanya sebanyak 2 orang (6.67%) orang memiliki hasil tes kelincahan dengan rentangan 8.01-9.00, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram:

(43)

Gambar. 5. Histogram Tes Kelincahan

3. Variabel Kemampuan Dribbling

Pengukuran kemampuan dribbling dilakukan dengan tes dribling bola, terhadap 30 orang di dapat skor tertinggi 18, skor terendah 11.90, rata-rata (mean) 14.32, median 14, simpangan baku atau standar deviasi 1.95, modus 12.5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Dribbling (Y)

No Kelas Interval Frekuensi Absolute (fa) Frekuensi Relative (fr) 1 11.01-13.00 8 26.67 2 13.01- 14.00 6 20 3 14.01- 16.00 4 13.33 4 16.01- 18.00 it 36.67 5 18.01-19.00 1 3.33 Jumlah 30 100%

(44)

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 30 orang sampel, sebanyak 8 orang (26,67%) memiliki hasil tes kemampuan

dribbling dengan rentangan 11.01-13.00, kemudian sebanyak 6 orang

(20%) memiliki hasil tes kemampuan dribbling dengan rentangan 13.01-14.00, selanjutnya sebanyak 4 orang (13.33%) memiliki hasil tes kemampuan dribbling dengan rentangan 14.01-16.00, selanjutnya sebanyak 11 orang (36.67%) memiliki hasil tes kemampuan dribbling dengan rentangan 16.01-18.00 dan sisanya sebanyak 1 orang (3.33%) orang memiliki hasil tes kemampuan dribbling dengan rentangan 18.01-19.00, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram:

(45)

B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Data

Analisis uji normalitas data dilakukan dengan uji liliefors. Hasil analisis uji normalitas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3-5. Tabel 6. Uji normalitas data dengan uji lilliefors

No Variabel Lo Lt Keterangan

1 Kecepatan 0.118 0.161 Normal

2 Kelincahan 0.093 0.161 Normal

3 Kemampuan Dribbling 0.158 0.161 Normal

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel Kecepatan, kelincahan dan kemampuan Dribbling, lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana

Hasil pehitungan koefisien korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut:

a. Hasil hitung koefisien korelasi nilai X1 terhadap Y adalah 0.477

b. Hasil hitung koefisien korelasi nilai X2 terhadap Y adalah 0.519

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Satu

Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara kecepatan dengan hasil kemampuan Dribbling. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata kemampuan dribbling sebesar 14.32 dengan simpangan baku 1.95. Untuk skor rata-rata kecepatan didapat

(46)

20.22 dengan simpangan baku 2.59. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kecepatan dan kemampuan Dribbling, dimana rtab

pada taraf signifikan a (0,05) = 0.361 berarti rhit (0,477) > rtab (0,361),

artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kecepatan terhadap kemampuan dribbling SSB Muspan FC.

Dengan  = 0,05 dan dk = n -2, diperoleh nilai ttab - 1-701, yaitu

dari 1-  atau 0,95 sebagai dk pembilang dan n-2 sebagai dk penyebut. Kriteria pengujian adalah: jika thitung > ttabel Ho yang menyatakan tidak

terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika thitung < ttabei Ho diterima. Oleh karena thitung (2.875) > ttabel (1-701 ) maka Ho

ditolak, dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan terhadap kemampuan dribbling SSB Muspan FC.

Tabel 7. Analisis Korelasi Antara Kecepatan Terhadap Kemampuan

dribbling (X,-Y)

dk(N-2) rhitung rtabel t hitung

ttabel

 = 0.05 Kesimpulan

28 0.477 0.361 2.875 1.701 Signifikan

Ket: dk = derajat kebebasan

Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan dribbling pada taraf signifikan a = 0.05.

(47)

2. Pengujian Hipotesis Dua

Pengujian hipotesis dua yaitu terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling. Berdasarkan analisis dilakukan, maka di dapat rata-rata kemampuan dribbling sebesar 14.32, dengan simpangan baku 1.95. Untuk skor rata-rata kelincahan didapat 6.19.dengan simpangan baku 1.38 dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kelincahan dan kemampuan dribbling dimana rtab pada taraf

signifikan  (0,05) = 0,361 berarti rhit (0.519) > rtab (0.361), artinya

hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling SSB Muspan FC.

Dengan a = 0,05 dan dk = n - 2, diperoleh nilai ttab "1.701, yaitu dari 1-  atau 0,95 sebagai dk pembilang dan n- (28) sebagai dk penyebut Kriteria pengujian adalah: jika thitung > ttabel Ho yang menyatakan tidak

terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika thitung < ttabel

Ho diterima. Oleh karena thitung (3.215) > ttabel (1.701) maka Ho ditolak,

dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling SSB Muspan FC.

Tabel .8. Analisis korelasi antara Kelincahan terhadap kemampuan

dribbling (X2-Y)

Dk (N-2) rhitung rtabel t hitung

ttabel

 = 0.05 Kesimpulan

28 0.519 0,361 3.215 1.701 Signifikan

(48)

Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling pada taraf signifikan  -0.05.

3. Pengujian Hipotesis Tiga

Pengujian hipotesis tiga yaitu terdapat hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling. Berdasarkan analisis dilakukan, maka diperoleh analisis korelasi antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling sebagai berikut:

Uji Fo Fo- 10.51 (0 - 0.05) - 3.35 Jadi fh > f tab, maka Ho ditolak (Ha diterima)

Tabel 9. Analisis korelasi antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling (Xi, Xi-Y)

dk(N-2-l) rhitung rtabel t hitung

ttabel

 = 0.05 Kesimpulan

27 0.662 0.361 10.51 3.35 Signifikan

Ket: dk = derajat kebebasan

Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan

dribbling pada taraf signifikan = 0.05.

D. Pembahasan 1. Kecepatan

Analisa korelasional parsial menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan terhadap hasil kemampuan dribbling dengan tingkat keeratan hubungan antara variabel X1 dengan Y adalah tinggi. Menurut

(49)

Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1999), kecepatan dalam fisiologis diartikan sebagai "Kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, proses sistem persyarafan dan kemampuan otot". Di lain pihak Arsil (2000), menyatakan kecepatan sebagai "Suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu sesingkat mungkin".

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa kecepatan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sama atau tidak dalam satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, sistem persyarafan, dan kemampuan otot. Kecepatan merupakan faktor penting yang sangat diperlukan pada saat melakukan dribbling. Pemain yang memiliki kecepatan yang tinggi akan memiliki kemampuan dribbling yang tinggi pula. Kecepatan sangat dibutuhkan saat mendribbling bola setelah melewati lawan sehingga pemain dapat dengan cepat meninggalkan lawan. Dengan demikian kecepatan diduga memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemampuan dribbling. Jadi dapat dikemukakan bahwa jika pemain SSB Muspan FC memiliki kecepatan yang baik, maka hasil kemampuan

dribbling mereka juga akan bagus.

Perhitungan korelasi antara kecepatan (Xi) dengan kemampuan

dribbling (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria

pengujian jika rhitung > rtabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan

sebaliknya (Sudjana 2002:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kecepatan dengan kemampuan dribbling diperoleh thitung 2.875, sedangkan ttabel

(50)

pada taraf signifikan  = 0.05 yaitu 1.701. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara kecepatan dengan kemampuan dribbling dengan kontribusi sebesar 22.787%, dengan demikian semakin bagus kecepatan yang dimiliki pemain SSB Muspan FC maka semakin baik pula kemampuan dribbling yang diperoleh.

Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan dribbling SSB Muspan FC. Tingkat kecepatan yang dimiliki pemain tentu akan lebih baik apabila tidak mengabaikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan dribbling tersebut.

2. Kelincahan

Analisa korelasional menunjukkan bahwa hubungan antara kelincahan dengan hasil kemampuan dribbling adalah signifikan dengan tingkat keeratan hubungan. Kelincahan berasal dari kata lincah yang berarti gesit atau cekatan (Poerwadarminto, 1986). Di dalam gerak yang gesit atau cekatan akan menyangkut koordinasi merangkaikan beberapa gerakan (Hirtz P, 1976) dalam posisi badan dan arah yang berbeda-beda (Suharno, 1983) dan dalam situasi lingkungan yang berubah-ubah (Krejci & Peter, 1976). Kelincahan yang dimiliki merupakan hasil mengikuti latihan. Kelincahan merupakan modal dalam bergerak dengan cepat sesuai dengan situasi dan kondisi dari gerakan yang akan dilakukan. Dengan demikian kelincahan merupakan dasar dalam mempelajari gerakan-gerakan yang baru (Klaus & Dieter, 1981).

(51)

Kelincahan yang diteliti pada penelitian ini ialah kelincahan secara umum (General Agility). Baik tidaknya suatu kelincahan tergantung dari kekuatan kelompok otot di daerah tungkai dan kaki, kelentukan sendi di daerah anggota bawah, dan kemampuan merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu gerakan yang berkesinambungan (Suharno, 1983). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa, kelincahan memberikan hubungan yang positif terhadap keberhasilan dalam melakukan dribbling. Signifikannya hubungan ini dikarenakan kelincahan merupakan teknik dasar yang diperlukan dalam melakukan dribbling.

Perhitungan korelasi antara kelincahan (X2) dengan kemampuan

dribbling (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria

pengujian jika rhitung 0.519 > rtabel 0.361, maka terdapat hubungan yang

signifikan dan sebaliknya (Sudjana 2002:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kelincahan dengan kemampuan dribbling diperoleh t hitung 3.215 sedangkan ttabei pada taraf signifikan  = 0.05 yaitu 1.701. Berarti dalam hal

ini terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling dengan kontribusi sebesar 26.968%, dengan demikian baik kelincahan yang dimiliki pemain SSB Muspan FC maka semakin baik pula hasil dribbling yang diperoleh.

Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC. Tingkat kelincahan yang dimiliki pemain tentu akan lebih baik

(52)

apabila tidak mengabaikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dribbling.

3. Kontribusi Kelincahan dan Kecepatan terhadap Hasil Kemampuan

Dribbling

Hasil analisa korelasional ganda mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan (X1), dan kelincahan (X2) terhadap

hasil kemampuan dribbling. Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Kriteria pengujian signifikan dengan uji F (Sudjana, 2002: 385). Jika fhitung > ftabel maka terdapat hubungan

dan sebaliknya tidak terdapat hubungan jika fhitung < ftabel. Dari hasil

perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda (uji F) didapat F hitung= 10.51

sedangkan Ftabel diperoleh dengan N - K - 1/30 - 2 -1 = 27 sebesar 3,35 jadi

Fhitung > Ftabel, selanjutnya hasil perhitungan R (korelasi berganda) secara

bersama-sama memiliki hubungan kelincahan (X1) dan kecepatan (X2) dengan

kemampuan dribbling (Y) sebesar 0,662 dan perhitungan R2 (square) atau koefisien determinan berganda memberikan sumbangan secara bersama-sama kedua variabel bebas ini (X1 dan X2) terhadap kemampuan dribbling (Y)

Sebesar 22.787% hal ini berarti 26.968% hasil kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC ditentukan oleh variabel-variabel yang lain.

Dengan adanya kecepatan dan kelincahan yang baik, pemain akan memiliki kemampuan dribbling yang baik. Kecepatan dan kelincahan sangat dibutuhkan saat mendribbling bola setelah melewati lawan sehingga pemain dapat dengan cepat meninggalkan lawan. Dengan demikian kelincahan dan

(53)

kecepatan diduga memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemampuan

dribbling.

Dari penjelasan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa kecepatan dan kelincahan merupakan dua faktor penting yang dapat mempengaruhi kemampuan dribbling dalam permainan sepakbola, khususnya pemain SSB Muspan FC.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil yang diperoleh kecepatan mempunyai hubungan signifikan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu thitung 2.875 > ttabel 1.701 dengan kontribusi

sebesar 22.787%.

2. Dari hasil yang diperoleh kelincahan mempunyai hubungan signifikan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu thitung 3.215 > ttabel 1-701 dengan kontribusi

sebesar 26.968%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara kecepatan dan kelincahan dengan kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC, Ini ditandai dengan hasil yang diperoleh Fhitung 10.51 >Ftabel 3,35 dengan

kontribusi sebesar 43.776%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam penelitian ini tentang kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan

dribbling pemain SSB Muspan FC, yaitu:

(55)

1. Disarankan pada pelatih agar dapat memberikan program latihan (sesuai dengan intensitas, volume dan tujuan latihan) yang mampu meningkatkan kecepatan dan kelincahan kepada pemain, karena kecepatan dan kelincahan merupakan teknik dasar yang digunakan dalam melakukan

dribbling. Karena dalam pengambilan data sendiri diperoleh hasil yang

signifikan antara kecepatan dan kelincahan terhadap hasil kemampuan

dribbling pemain SSB Muspan FC.

2. Atlet agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan dribbling.

3. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kemampuan dribbling.

4. Untuk mendapatkan kemampuan dribbling yang maksimal maka harus diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi, khususnya dalam penelitian ini maka kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama dapat mempengaruhi kemampuan dribbling pemain SSB Muspan FC.

(56)

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 1997. Manajemen Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara.

Afrizal. 2000. Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik terhadap

Hasil Tendangan ke Gawang Sepakbola (Laporan Penelitian). Padang:

UNP.

Arsil. 2006. Perbedaan Pengaruh Latihan Teknik Elementer dan Modifikasi

Permainan terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola. Tesis Pasca

Sarjana. UNP.

_______. 2007. Tes Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Padang: FIK UNP.

Dinata, Marta. 2007. Dasar-dasar Mengajar Sepakbola: Jakarta: Cerdas Jaya. Diknas, Depdikbud. 1984. Paket Penelitian Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Emral Abus. 2005. Buku Ajar Sepakbola. Padang FIK UNP.

Gusril. 2005. Model Pengembangan Motorik. Padang FIK UNP.

_______. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Motorik. Disertasi. Jakarta: Pascasarjana UNJ.

Kiram Yanuar. 2000. Belajar Motorik. Padang: FIK UNP.

Luthan. Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Magill. Richard. 1980. Motor Learning Concepts Aplication. Dubuque: IOWA. C. Brown Company Publisher.

Singer. Robern. 1980. Motor Learning and Human Performance Aplication to

Motor Skill and Movement Behavior. New York. Kolier Mark Milan

Publishing Company.

Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: L Tarsito.

Sukintana. 2004. Teori Pendidikan Jasmani: Fiolosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Bandung: Nuansa.

Tim Sepakbola. 2006. Metode Melalui Ide Permainan Teknik, Taktik dan Sejarah

Sepakbola. Padang: FIK UNP.

Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(57)

LAMPIRAN 1

DATA MENTAH KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING

No nama Kecepatan (X1) Kecepatan (X2) Dribbling (Y)

1 Andi 21,20 7,40 12,78 2 Riki 21,32 5,86 13,52 3 Beni 14,25 4,29 12,50 4 Danil 21,40 4,56 16,30 5 Riri 20,04 7,81 17,03 6 Angga 17,81 6,78 11,90 7 Windi 20,01 6,42 16,70 8 Andre 21,35 5,81 16,11 9 Reza 23,04 7,84 18,01 10 Ijep 19,61 5,69 16,11 11 Hary 21,30 5,66 15,98 12 Wanda 17,91 4,96 12,36 13 Rido 23,11 6,11 16,30 14 Eka 19,21 7,88 13,24 15 Pino 20,23 6,24 15,32 16 Ari 18,64 4,01 13,09 17 Tomi 23,36 8,49 17,30 18 Idep 16,32 5,88 12,50 19 Toni 23,81 4,32 16,30 20 Inal 17,29 6,03 12,35 21 Anton 23,04 7,84 16,01 22 Meki 20,01 6,42 16,70 23 Andra 22,01 6,77 14,32 24 Aswan 22,01 6,53 14,05 25 Rafles 21,52 7,60 13,52 26 Apit 23,04 6,24 13,52 27 Jhony 19,61 4,01 12,50 28 Ipat 21,30 8,49 13,75 29 Pendra 17,91 5,88 17,03 30 Raka 23,11 4,32 11,90 Jumlah 614,77 186,14 439,00 Mean 20,49 6,20 14,63 Min 14,25 4,01 8,00 Max 23,81 8,49 20,00 Simpangan 2,32 1,33 2,93

Gambar

Gambar 1 Kerangka Konseptual  C.  Hipotesis
Tabel 1 Populasi Penelitian
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Dribbling (Y)
Gambar Histogram Kemampuan Dribbling
+7

Referensi

Dokumen terkait

Darisitulah muncul setidaknya dua versi yang mengatakan bahwa Jenazah Syekh Siti Jenar ditukar dengan bangkai anjing lalu jenazah aslinya dimakamkan di tempat yang

Pada subbab 4.1.2 dalam pengujian tegangan pada Input dan Output komponen telah sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan komponen-komponen yang meliputi adaptor AC to

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Soifi Ali NIM : 10630064 Fakultas/Jurusan : Sains dan Teknologi/Kimia Judul Penelitian :

Maraknya kasus-kasus olahragawan di atas, hal tersebut menjadi tantangan baik bagi pemerintah maupun induk organisasi olahraga untuk segera membentuk peraturan

Hasil tindakan peneliti, yaitu motivasi belajar peserta didik, data yang diperoleh dari kondisi awal hingga siklus II, kemajuan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

a) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dipungut untuk mengurangi sifat regresif Pajak Pertambahan Nilai. PPN merupakan pajak objektif yang tidak

TSA ing Nglambangan nduweni daya tarik kang mligi tumrap masyarakat, kayata: (1) TSA dianakake seatun pisan yaiku ing sasi Sura, tiba ing dina Jemuah Legi,

kondisi pasca operasi pemasangan plate and screw pada fraktur suprakondiler humeri sinistra, penulis dapat menyimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi pada kasus ini