PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto 1 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Vol. 5, No. 1, Januari – April 2020
ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak )
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK
DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI
BERBASIS PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto
SMK Negeri 3 Jayapura Papua
*Diterima Januari 2020, disetujui Maret 2020, dipublikasikan April 2020
Abstrak
Dalam pembelajaran Instalasi Motor Listrik Pengendali Berbasis Progammable logic Controller (PLC) di mata siswa, merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit dan membosankan. Motivasi siswa untuk belajar masih rendahnya, akibatnya hasil yang dicapai masih masih rendahnya. Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi belajar Instalasi Motor Listrik Pengendali Berbasis PLC dengan penerapan metode demonstrasi dan teknik drill. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 𝟔𝟔,𝟔 % pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 𝟕𝟑,𝟒 % dan siklus 3 mencapai 𝟕𝟖,𝟗 %, dan secara klasikal telah mencapai ketuntasan. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dan teknik drill dapat meningkatkan hasil belajar dengan ketuntasan mencapai 100 %, dengan demikian penerapan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan teknik drill efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pelajaran Kewirausahaan.
© 2020 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Kata Kunci: Instalasi Motor; Metode Demonstrasi; Motivasi belajar siswa; Teknik Drill;
Progammable Logic Controller.
PENDAHULUAN
Seiring perjalanan waktu dan tuntutan perkembangan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah mendorong sekolah untuk ikut berkiprah sebagai “Garda Depan” dalam mencerdaskan anak bangsa dibidang teknologi dan industri untuk Pembangunan Bangsa. Perkembangan terakhir dengan mengikuti Susunan Kurikulum KTSP berdasarkan Spektrum Kompetensi Keahlian yang baru maka Jurusan/Program Keahlian Studi Teknik Komputer dan Informatika, (2009/2010). menjadi satu Jurusan tersendiri terpisah dari Jurusan Teknik Elektronika. Dalam proses pembelajarannya, sekolah kurang maksimal dalam kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh media pembelajaran. Sesuai bidang studinya sebagai Pendidikan Teknik listrik diharapkan mampu mengajar di SMK program Studi Pemanfaatan Ketenagalistrikan dengan membawa bekal materi dari perguruan tinggi.
Kegiatan belajar mengajar materi instalasi motor listrik pengendali berbasis Progammable logic
Controller (PLC) dihadapkan pada lemahnya siswa dalam memahami dan mengembangkan materi
yang dipraktikan dengan alat praktik PLC Trainer Kit yang dibuktikan dengan hasil belajar. Lemahnya pemahaman dan penerimaan siswa ini disebabkan kurangnya alat praktik sebagai media
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto
pembelajaran. Dalam pembelajaran praktik salah satu kebutuhan pokok adalah media pembelajaran berupa alat dan bahan untuk praktik. Kurangnya alat dan bahan saat praktik, salah satu faktor tidak optimalnya pembelajaran praktik dan tidak sesuainya apa yang diajarkan.
Perkembangan pada dunia teknologi semakin bertumbuh dengan pesat, kehidupan yang lebih baik memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba mudah. Hal ini semua dimungkinkan dengan adanya energi listrik. Salah satu teknologi yang terus berkembang dan dipergunakan secara luas dalam bidang pengendalian adalah Progammable logic Controller (PLC). Pada kehidupan sehari-hari sistem instalasi penerangan listrik sangat memberikan pengaruh penting dalam aktivitas yang dikerjakan manusia. Oleh karena itu apabila sistem penerangan dapat bekerja secara otomatis, akan lebih mempermudah aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Sistem kendali yang menggunakan progammable logic controller jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem manual. Sehingga di malam hari tanpa disadari lampu masih menyala dan tidak ada yang menggunakan ruangan perkuliahan untuk beraktifitas, dengan adanya sistem kendali dari progammable logic controller. Kontrol motor listrik mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol motor telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol motor secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya. Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang memungkinkan dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pengontrolan suhu ruangan secara otomatis. Melihat perkembangan teknologi tersebut, siswa SMK Negeri 3 Jayapura memerlukan pelatihan perancangan kontrol motor listrik menggunakan PLC. Dalam dunia industry sekarang ini, banyak sekali penggunaan motor listrik.
Kebanyakan motor yang digunakan adalah motor induksi. Salah satu aplikasi motor listrik di industri adalah untuk menggerakkan conveyor. Kelancaran sistem produksi di industri sangat ditentukan oleh kinerja dari motor induksi. Kontrol motor listrik mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol motor telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol motor secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktivitasnya.
Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis). Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang memungkinkan dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pengontrolan suhu ruangan secara otomatis. Pada sistem yang dirancang temperatur ruangan dijaga agar tetap stabil sesuai dengan program yang telah dibuat. Smart relay (keluarga PLC) menggantikan logika dan pengerjaan sirkuit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung pada aplikasi sistem otomasi sederhana Dengan PLC Ombron. PLC ialah pengendali logika yang bisa diprogram. Karena logika kontrol dilakukan oleh program kebutuhan perangkat pendukung dan instalasinya menjadi lebih sederhana.
Dalam proses pembelajaran, motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan. Kata "motif" dapat diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari pendekatan kata "motif" tersebut dapat ditarik persamaan bahwa keduanya menyatakan suatu kehendak yang melatar belakangi perbuatan. Menurut Tabrani Rusyan,"motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan". Dalam pembahasan yang penulis maksud di sini adalah motivasi dalam belajar, oleh karena itu sebelum menguraikan apa itu motivasi belajar maka terlebih dahulu diuraikan tentang belajar.
Sedangkan menurut Sumadi Soerya Brata," belajar adalah membawa perubahan yang mana perubahan itu mendapatkan kecakapan baru yang dikarenakan dengan usaha atau disengaja".
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto 3 Menurut L,Crow dan A,Crow, Belajar adalah perubahan tingkah laku (seperti inovasi, eliminasi atau modifikasi respon, yang mengandung setara dengan ketetapan) yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh pengalaman. "Pengalaman" yang serupa itu terutama yang sadar, namun kadang-kadang mengandung komponen penting yang tidak sadar, seperti biasa yang terdapat dalam belajar gerak ataupun dalam reaksinya terhadap perangsang-perangsang yang tidak teratur, termasuk perubahan-perubahan tingkah laku suasana emosional, namun yang lebih lazim ialah perubahan yang berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan simbolik atau ketrampilan gerak, tidak termasuk perubahan-perubahan fisiologis seperti keletihan atau halangan atau tidak fungsinya indra untuk sementara setelah berlangsungnya pasangan-pasangan yang terus-menerus.
Proses belajar berkaitan erat dengan metode yang digunakan saat pembelajaran. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum dan kompetensi peserta didik merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar peserta didik, karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukannya (Budiarti & Supraptono, 2015: 23).
Metode Demonstrasi merupakan metode yang paling efektif dan baik sebab para pesertanya “Menjalani dan berbuat menurut apa yang harus di pelajari” sehingga dapat memberikan pengertian yang lebih konkrit dan mendalam. Demikian pula Metode Demonstrasi ini akan menjawab bagaimana, yang merupakan pertanyaan dari masing-masing peserta didiknya (murid). Dalam Metode Demonstrasi dapat dibedakan menjadi 2 hal demonstrasi cara dan hasil. Adapun demonstrasi cara adalah “Demonstrasi yang menunjukkan bagaimana cara-cara melakukan suatu pekerjaan”. Sedangkan demonstrasi hasil akan “Menunjukkan hasil-hasil dari pada sesuatu pekerjaan atau tindakan sebelumnya”.
Roestiyah N.K, (2008:125) Teknik Drill ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki keterampilan yang lebih dari apa yang telah di pelajari. Untuk kelancaran belajar perlu optimis, percaya akan kemampuan diri, dan yakin dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Lagi pula siswa harus yakin bahwa yang dipelajarinya adalah merupakan hal-hal yang kelak banyak gunanya bagi dirinya. Menurut Slameto (2003), memperhatikan latihan yang akan dipelajari adalah penting dalam memulai tahap (urutan), kegiatan belajar. Pada waktu mengintroduksi pelajaran (unit), guru menarik perhatian siswa.
Guru menuntut siswa menggunakan lebih dari satu indra, misalnya pendengaran dan penglihatan. Materi pengajaran, komponen-komponen fisik kelas, kegiatan-kegiatan guru dan aspek-aspek sosial dari situasi kelas diatur untuk timbulnya perhatian. Latihan yang dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu (yang baik) adalah penting untuk mencapai tujuan dan untuk meningkatkan pekerjaan (performance) dalam kebanyakan bidang studi khususnya biologi. Agar latihan tersebut berlangsung secara efektif, guru dapat memberikan hubungan keseluruhan bagian, lamanya waktu latihan, pengetahuan tentang kemajuan, dan kondisi-kondisi lain yang membantu.
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Instalasi Motor Listrik Pengendali Berbasis Progammable logic Controller (PLC) dengan menerapkan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa kelas XII L3 hasil siswa dalam belajar Instalasi Motor Listrik Pengendali Berbasis Progammable logic Controller (PLC) masih sangat rendah. Siswa merasa kesulitan dalam belajar sehingga siswa kurang respon terhadap pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara bertahap-tahap sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. PTK dilakukan pada SMK Negeri 3
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
4 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto
Jayapura tahun Pelajaran 2016-2017 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XIIL3 dengan jumlah 22 orang.
Dalam pelaksanaan tindakan, rancangan dilakukan dalam 3 siklus yang meliputi ; (a) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut (Arikunto, Suharsimi, 2007 ) adalah seperti gambar berikut :
(1) Perencanaan, tahapan ini berupa rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada PTK di mana peneliti dan guru adalah orang yang berbeda, dalam tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara keduanya. Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Hal tersebut untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan pengamatan yang dilakukan. (2) Tindakan, pada tahap ini, rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah dilatih kepada si pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.
(3) Pengamatan atau observasi, tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti (atau guru apabila ia bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi / penilaian yang telah tersusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(4) Refleksi, tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
Dalam penelitian ini pengumpulan data teknik yang digunakan adalah menggunakan observasi dan angket. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa apabila 85 % siswa ( kelas yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan standar ideal 75. Jika peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2, maka siklus selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kelas yang dilakukan sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam kurikulum 13.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut disajikan rencanakan kegiatan Penelitian yang akan dilaksanakan mulai tanggal, 12 Agustus – 19 September 2016 (6 Minggu efektif) yang dibuat dalam bentuk gambar diagram ( gant
chart ) sebagai berikut. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan
hasil sebagai berikut. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi tindakan yaitu terjadi 66,6 % menjadi 73,4 % ada kenaikan sebesar = 6,8 %. Dari sebelum tindakan (siklus 1) dan setelah tindakan sampai dengan (siklus 2) 66,6 % menjadi 73,4 % , dan dari (siklus 2) ke (siklus 3) juga ada peningkatan sebanyak 78,9 % - 73,4 % = 5,5 %. Ketuntasan siswa sebelum diberi tindakan naik 45 % pada siklus I, 73 % pada siklus II, dan siklus III menjadi 100 %. Dari tindakan siklus 1 dan setelah tindakan ( siklus 3 ) 66,6 % menjadi 78,9 % berarti ada peningkatan prestasi sebanyak 78,9% - 66,6 % = 12,4 %.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil observasi nilai, hasil dapat dikatakan sebagai berikut, Pertemuan pertama kegiatan belajar-mengajar dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill belum berhasil karena dalam pembelajaran masih terlihat siswa yang bermain, bercerita, dan
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto 5 mengganggu siswa lain; Metode Demonstrasi dan Teknik Drill, dalam hal peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewirausahaan belum tampak, sehingga hasil yang dicapai tidak tuntas. Mungkin karena proses belajar mengajar yang dilakukan dengan Metode Demonstrasi dan Teknik
Drill yang baru mereka laksanakan sehingga siswa merasa kaku dalam menerapkannya. Akan tetapi
setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti dan buktinya pada pertemuan kedua dan ketiga proses kegiatan belajar - mengajar berjalan baik, semua siswa aktif dan lebih-lebih setelah ada rubrik penilaian proses, seluruh siswa langsung aktif belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru ( ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 45 % ; 73 % ; 100 % Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di SMK dengan menerapkan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah Metode Demonstrasi dan Teknik Drill dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana persentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hasil belajar siswa untuk pelajaran di SMK Negeri 3 Jayapura dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada pertemuan pertama dari 22 orang siswa yang hadir pada saat penelitian ini dilakukan nilai rata rata mencapai ; 66,6 % meningkat menjadi 73,4 % dan pada siklus 3 meningkat menjadi 78,9 %. Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill diterapkan pada siswa kelas XII L3 , yang berarti proses kegiatan belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, oleh karena itu diharapkan kepada para guru SMK dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) siswa dikatakan tuntas apabila siswa telah mencapai nilai standar ideal 70 mencapai ≥ 85 %. Sedangkan pada penelitian ini, pencapai nilai ≥ 70 pada ( siklus 3 ) mencapai melebihi target yang ditetapkan dalam KTSP yaitu mencapai 100 %.
Gambar 1. Grafik Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus 0 20 40 60 80 100
nilai rata-rata ketuntasan kelas
Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
siklus 1 siklus 2 siklus 3
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
6 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, pemahaman siswa pada materi prasyarat sangat dibutuhkan sebagaimana yang diungkapkan oleh Hujodo (1998), bahwa informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dalam skema yang dimiliki siswa. Jadi dengan mengecek keterkaitan antara pengetahuan dengan prasyarat yang dimiliki siswa dengan materi yang dipelajari dapat membentuk pemahaman awal siswa terhadap materi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, menyebabkan kurang maksimalnya hasil belajar.
Dari hasil tes pada siklus ini, diketahui ada siswa yang mencapai nilai tinggi, rendah dan sedang. Siswa yang belum tuntas diakibatkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, tidak memperhatikan demonstrasi yang di sampaikan guru, sebagian siswa tidak serius dalam melakukan demonstrasi. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, merumuskan tujuan pembelajaran, melakukan contoh demonstrasi, membimbing siswa, dan memberi semangat pada siswa untuk mempresentasikan hasil demonstrasi.
Selain beberapa hal di atas yang menyebabkan siswa tidak tuntas dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kriteria penilaian ini, seperti dikemukakan oleh Hakim (2005), beberapa hal mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu : faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang terdiri dari faktor biologis dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri yang terdiri dari faktor lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi persentase daya serap klasikal
Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam diskusi. Jurnal Kreatif Tadulako ditemukan peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus ini berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa. Dimana skor tertinggi mencapai nilai 100 oleh 1 orang siswa dan skor terendah 70 oleh 3 orang siswa.
Meskipun ketiga siswa tersebut memperoleh nilai terendah akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan sehingga pada siklus II ini semua siswa dinyatakan tuntas. Semua aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus II dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus ini, di mana daya serap klasikal mencapai 85,88% dan ketuntasan hasil belajar 100%. Peningkatan hasil belajar pada siklus II dapat terjadi karena siswa sudah sepenuhnya memperhatikan tujuan dari materi yang disampaikan sehingga antusias siswa dapat dilihat dengan jelas pada saat penelitian. Selain itu juga, peningkatan hasil terjadi karena siswa sudah sepenuhnya memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II, sehingga membuktikan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan materi ajar dapat meningkatkan hasil.
Metode pembelajaran demonstrasi terbukti efektif terhadap hasil belajar peserta didik dimana siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran melalui proses pengamatan, pengukuran, pengumpulan data dan penarikan kesimpulan secara langsung terhadap kejadian terhadap proses yang diperagakan. Guru berperan sebagai pemberi informasi awal kemudian lanjut peserta didik
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto 7 untuk menerima informasi dan mengembangkan. Tetapi pada dasarnya guru yang membuat rencana pembelajaran dan langkah-langkah demonstrasi. Pada hasil belajar peserta didik yang terlihat, terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang diberikan sangat membantu, karena penalaran akan materi yang diberikan lebih nyata dengan demonstrasi yang diberikan dan lebih memungkinkan siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan.
Terdapat kendala awal yang dihadapi disekolah yaitu tidak adanya laboratorium dan peralatan disekolah yang bisa lebih memungkinkan untuk membantu proses pembelajaran dengan metode demonstrasi, sehingga proses demonstrasi dilakukan di ruangan kelas dengan peralatan yang sering dijumpai. Kelebihan dari kegiatan penelitian ini terletak pada proses pembelajaran yang berlangsung terbukti dari meningkatnya hasil belajar peserta didik. Kemudian pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi para peserta didik mudah untuk diarahkan, di mana peserta didik lebih terfokus pada saat pembelajaran berlangsung, karena metode ini menyajikan kejadian yang berhubungan langsung dengan materi pembelajar sehingga siswa dapat membandingkan antara teori dan kenyataan yang disajikan dan mereka juga lebih aktif dalam kelompok untuk bertanya, menjawab dan memberikan kesimpulan. Namun pada proses pembelajaran dengan metode ini memiliki sedikit kekurangan yang terletak pada estimasi waktu yang lebih banyak diperlukan dan juga memerlukan alat-alat dan bahan-bahan demonstrasi.
Menurut Darmawang (2008) metode demonstrasi lebih efektif dan efisien digunakan karena perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa, karena daya ingat dari hasil penggunaan indra, 13% jika hanya mendengarkan, sedangkan 75-90% jika melihat serta mengerjakan (The Psychology of Audiences by H.L. Holing Worth, 1977) Berdasarkan hasil observasi Peningkatan hasil belajar siswa didukung pula dengan meningkatnya motivasi, aktivitas, dan interaksi siswa. Terlihat bahwa proses belajar siswa lebih aktif dan fokus serta hasil belajar yang lebih baik yang diukur menggunakan tes yang diberikan oleh guru hal ini dapat terjadi karena penggunaan metode demonstrasi, di mana siswa dituntut untuk fokus menggunakan dan mengaktifkan indra penglihatan, pendengaran serta mampu memahami dan menerapkan ilmu yang diperoleh melalui penguasaan indra tersebut, Siswa juga merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran
Selain menunjukkan peningkatan dalam hasil belajar siswa metode demonstrasi dalam pengaplikasian atau penerapannya memiliki berbagai kendala dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran seperti diantaranya tidak semua materi pembelajaran dapat didemonstrasikan dan apabila terjadi kekurangan media pembelajaran metode demonstrasi menjadi kurang efektif, metode demonstrasi memerlukan biaya yang relatif mahal dalam pengadaan alat atau bahan yang akan di demonstrasikan, serta demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
SIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) Pembelajaran dengan menerapkan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Jayapura yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (45 %), siklus II (73 %), dan siklus III (100 %). (2) Penerapan pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. (3) Penerapan pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Teknik Drill efektif untuk meningkatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi pelajaran berikutnya.
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 1, Januari – April 2020
8 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMOSTRASI DAN TEKNIK DRILL MATERI INSTALASI MOTOR LISTRIK PENGENDALI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Agus Purwanto DAFTAR PUSTAKA
___________ 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. ___________. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta : Depdiknas.
Arikunto, Suharsimi. 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekaran Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarti, L., & Supraptono, E. (2015). Peningkatan Kemampuan Pembuatan Aplikasi Buku Besar Dengan Pendekatan Model Team Assisted Individual (Tasid). Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 16(3).
Depdiknas RI, 2004.Undang Undang No 20 tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) Jakarta : Depdiknas. Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung:Bumi Aksara.
Mulyasa, E (2005). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mulyasa. 2006. Kurikulum yang di sempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pahan, l. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka cipta. Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Vol 2, No 1 (2017) > Parhatun jurnal : Penerapan Metode Demonstrasi Dan Drill Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Akidah Akhlak Di Min Tunggang Kabupaten Mukomuko.
Vol 3 No 2 (2014): Journal of Mechanical Engineering Learning Penerapan Metode Pembelajaran Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Mengukur Dengan Menggunak an Alat Ukur.