• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktik Habituasi Sebagai Pembentukan Karakter Siswa di SMP Ta'mirul Islam Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Praktik Habituasi Sebagai Pembentukan Karakter Siswa di SMP Ta'mirul Islam Surakarta"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK HABITUASI SEBAGAI PEMBENTUKAN

KARAKTER SISWA

SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Di susun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama

Islam

Oleh:

Rohmat Roi Waldi G000 150 013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

**AK-EKTE}{ FER$tr Y II-FUAN

PRAKrIK

IIABITUA$I

SESAGAI PEMBEITTUKAN I(ARAKTER SI$WA

DI

SMP

TA'MIRUL

ISLAM SURAKAXTA

TAHI.'N PELAJARAN

zOlffZOT9

pLt*tgKesg

E$,&€g&F$

{}$ekx

#{H}{}$S{H.?83

TeI*}:

diprik$e

des diffittsjtsi

*l*lr

(3)
(4)

PHR.NYATAAN

Dengan

ini

saya menyatakan bahwa dalam publikasi

ilmiah

ini

tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan sayq juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas.

maka akan saya pertanggungiawabkan sepenuhnya,

Surakart% 16 Juli 2019 Penulis

G{}{}0150013

T ROI

WALI}I

(5)

Abstrak

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Islam Surakarta, sebagaimana tujuan dari penelitian ini; 1) Apa saja praktik habituasi yang dilaksakan di SMP praktik habitiuasi

dalam membentukan karakter siswa di ? Untuk

mencapai tujuan penelitian, maka digunakanlah metode penelitian lapangan (Field Reserch). Penelitan bermaksud mengkaji tentang gejala pendidikan terkusus pada Islam Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Data pada penelitian ini diambil data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil teknik pengumpulan data di sekolah, sedangkan data sekunder didapat dari literatur literatur yang membahas tentang judul penelitian. Pendekatan yang dipakai adalah psikologis yaitu, berusaha untuk memahami atau mempelajari jiwa manusia yang tercermin pada karakter manusia dalam berhubungannya dengan lingkungan. Kemudian setelah seluruh data yang didapatkan telah disusun secara terstruktur serta sistematis maka dilakukan anilsis data, dengan menggunakan analisis induktif deduktif, yaitu memeriksa data dengan melakukan trianggulasi atau membandingkan data fakta di lapangan dengan data dari berbagai sumber literatur, kemudian dapat ditarik kesimpulan atas penelitan juga sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian. Berdasarkan dari analisis penelitian, diperoleh simpulan yang juga menjawab pertanyaan penelitian yaitu. 1) Praktik habituasi a terprogram melalui kegiatan kegiatan yaitu, melalui pembiasaan rutin dan spontan. Upaya untuk membentuk karakter siswa berdasarkan nilai nilai karakter positif dengan menginternalisasikan pada kegiatan di sekolah, di antara nilai nilai karakter tersebut adalah, nilai religius, jujur, tanggung jawab, demokrasi, mandiri, kreatif, gemar membaca, toleransi, bersahabat/komunikatif, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, cinta damai, peduli lingkunan, peduli sosial. 2) Nilai nilai karakter positif tersebut diinternaliasikan melalui kegiatan yang terprogram, ataupun kegiatan rutin di SMP praktik habituasi diharapkan dapat membentuk karakter siswa.

(6)

Abstrak

The purpose of this thesis research is to describe the practice of habituation as an effort to establish the character of students at Surakarta Ta'mirul Islam Middle School, as the purpose of this study; 1) What are the practices of habituation carried out at Ta'mirul Islamic Middle School? 2) What is the practice of habitation in forming the character of students at Surakarta Ta'mirul Islam Middle School? To achieve the research objectives, the field research method (Field Reserch) is used.

Research intends to examine the symptoms of education in the practice of habituation as an effort to establish the character of students at Surakarta Ta'mirul Islamic Middle School. Data collection techniques are carried out by conducting observations or observations, interviews and documentation. The data in this study were taken primary data and secondary data. Primary data obtained from the results of data collection techniques in schools, while secondary data obtained from the literature-literature that discusses the research title. The approach used is psychological, namely, trying to understand or study the human soul which is reflected in human character in its relationship with the environment. Then after all the data obtained has been structured and systematically compiled, data analysis is done, using inductive-deductive analysis, which is checking data by triangulating or comparing fact data in the field with data from various literary sources, then conclusions can be drawn from the research as well as an answer to the research problem formulation.

Based on the analysis of the research, conclusions were obtained which also answered the research questions, namely. 1) The practice of habituation carried out at Ta'mirul Islamic Middle School is planned programmatically through activities namely, through routine and spontaneous habituation. Efforts to shape the character of students based on positive character values by internalizing the activities at school, among the values of these characters are, religious values, honesty, responsibility, democracy, independent, creative, fond of reading, tolerance, friendly / communicative, discipline, hard work, curiosity, national spirit, love for the country, respect for achievement, love to read, love for peace, caring for the environment, caring for the social. 2) The positive character values are internalized through programmed activities, or routine activities at Ta'mirul Islamic Middle School, which have become the school culture so that the practice of habituation is expected to shape the character of students.

Keywords: practice habituation, character formation

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses hubungan timbal balik yang melibatkan pendidik dan anak didik, juga berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan guna mencapai suatu tujuan pendidikan. Sebagaimana pernyataan M. Jamaludin Mahfuzh yang dikutip oleh Dr. Mohammad Ali dan Drs. Zaenal Abidin bahwa pendidikan dalam arti luas diartikan mencakup semua proses pengaktualisasian potensi manusia yang mendorong peningkatan

(7)

positif melalui proses bimbingan dari orang lain atau berkat refleksi diri, mencakup pada setiap perubahan watak, dan akhlak seseorang ataupun satuan sosial yang secara tidak langsung didukung norma norma agama, sipil, sistem pemerintahan, pola-pola kehidupan, tradisi-tradisi masyarakat dan berbagai macam lingkungan.1

Imam Al-Ghazali menggambarkan tujuan pendidikan sejalan dengan paradigma kehidupan dan nilai nilai yang terkandung di dalam diri seseorang ataupun satuan sosial. Pandangannhiduppdan nilai nilaii itu tercermin dalam filasafat yang berfungsi sebagai petunjuk dalam perilaku akhlak. Produk dari tujuan pendidikan yang digariskan Al-Ghazali adalah terbentuknya individu individu dan satuan sosial yang memiliki sifat-sifat utama dan bertakwa secara merata dalam masyarakat.2

Berkaitan dengan makna akhlak, pada bahasa arab berasal dari bentuk jamak khuluk

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.3Pada bahasa Indonesia berarti perangai, karakter atau moral. Maka dari itu membahas akhlak berarti berbicara tentang karakter.4 Pendidikan karakter menjadi arus utama penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Upaya pembentukan karakter melalui pendidikan tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan potensi fitrah peserta didik, agar sesuai nilai nilai budi perkerti luhur dan budaya bangsa. Melalui undang

undang sistem pendidikan nasional yang berisi,

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuha Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung j 5

1 Mohammad Ali dan Zaenal Abidin, Ilmu Pendidikan Islam Bernuansa Keindonesiaan, (Muhammadiyah University Press:Surakarta:2017), 42.

2Ibid, 50.

3 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,(Yogyakarta:Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI):200), 1.

4 Kata Pengantar Ahmad Tafsir dalam buku Helmawati,Pendidikan Karakter

Sehari-hari,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya:2017), iii.

5 Undang undang RI Pasal 3 n 20 tahun 2003. Kementrian Pendidikan Nasional Badan

Penelitan Dan Pengembangan Pusat kurikulum, Bahan Pelatiha: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan Karakter

(8)

Melalui grand design tersebut, upayakan pengembangkan karakter juga mempertimbangkan seluruh potensi potensi fitrah yang dimiliki peserta didik, seperti pada dimensi, olah hati (spiritual and emotional), olah pikir (intellectual development) dan olah raga dan kinestetik (physical and kinesthetic development), olah rasa dan karsa (affetive and creativity) secara terpadu seluruh potensi tersebut satu sama lain saling melengkapi sehingga diharpkan dapat mengembangkan potensi dan membentuk karakter individu.6

Pemerintah Indonesia, melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan telah menetapkan 18 butir nilai utama untuk dijadikan patokan pada pelaksanaan pendidikan karakter yaitu, nilai religius, tanggung jawab, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial.7 Delapan belas nilai tersebut merupakan landasan utama dalam pelaksanaan pendidikan karakter sebagai upaya pembentukan karakter siswa. Melalui kegiatan di sekolahan, ke-18 nilai tersebut diintegrasikan serta ditananamkan melalui penggalian nilai nilai kehidupan dari setiap materi pembelajaran, membentuk budaya sekolah yang berpola dengan praktik habituasi yaitu membudayakan nilai nilai karakter secara berulang-ulang agar setiap harinya pada kegiatan sekolah semua warga sekolah terbiasa mengimplementasikan nilai nilai karakter, sehingga berdampak pada karakter siswa.

Timbulnya suatu fonomena yang menujukkan perilaku amoral/tidak bermoral secara umum dan kolektif masyarakat di Indonesia, seperti tindakan kekerasan, amuk masa yang berkaitan dengan konflik dan keagamaan, munculnya geng motor yang mengarah pada tindak kekerasan, dan pada era digital ini media sosial/medsos, dijadikan ladang untuk saling menghujat, saling menyebar fitnah atau untuk kejahatan media sosial dinamakan dengan Hoax atau berita bohong.

Terkhusus pada dunia pendidikan sendiri terdapat perilaku yang tidak menunjukkan karakter positif anak seperti, tawuran antar siswa dan mahasiswa, mencontek saat ujian, kebiasaan bullying, perilaku tidak jujur dan masih banyak peristiwa lainnya mengenai perilaku perilaku menerabas aturan dari nilai nilai luhur karakter, yang sebenarnya di

6 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung:Alfabeta:2012), vii.

(9)

sekolah sudah diajarkan nilai nilai karakter sejak dari jenjang penidikan TK, SD, SMP, SMA atau sederajat sampai perguruan tinggi.8

Fenomena perilaku negatif tersebut sebagaimana pendapat Nurhayati Djamas, muncul disebabkan oleh lemahnya kendali diri (self-control), lemahnya individu untuk dapat saling percaya (trust), lemahnya empati, serta mengabaikan tanggung jawab, meluasnya perilaku hipokrit/kemunafikan, tidak berfungsinya nilai kejujuran integritas diri, kecenderungan melihat sisi negatif dari pada sisi positif.9

Lembaga pendidikan formal atau sekolah adalah salah satu tempat untuk mengupayakan terbentuknya karakter siswa, dengan mengembangkan tiga ranah potensi siswa yaitu, ranah kognitf, afektif dan psikomotorik. Pada prosesnya pengembangan ketiga ranah tersebut melalui pola yang konsisten, terstruktur, terprogram dan melalui evaluasi secara berulang guna mendapatkan hasil yang maksimal pada sekolah. dengan memberikan pengertian kepada siswa tentang nilai nilai karakter, memberikan peneladanan dan juga membuat pengkondisian agar terbentuk suatu kebiasaan sehingga menjadi budaya sekolah, juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, maka dengan hal tersebut siswa dapat berperilaku sebagaimana nilai nilai karakter dasar pembentukan karakter.

Perumpamaan pembentukan karakter digambarkan oleh Russel Wiliams, seperti yang dikutip oleh Dr. Adian Hasaini, karakter laksana

-dan akan mewujud menjadi kebiasaan (Habit).10 Kebiasaan kebiasaan seperti, dapat berbuat baik, berlaku jujur, kesatria, malu berbuat curang, malu bersikap salah, tidak membiarkan lingkungannya kotor, atau mencintai keindahan yang jika hal tersebut dilakukan secara serius dan proporsional akan membentuk dan menjadi karakter ideal bagi peserta didik.

adalah sekolah yang mengupayakan kegiatan agar siswa secara maksimal mengembangkan potensi yang dimilikinya yaitu, kognitif, afektif

8 Ratna Megawangi, Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di Sekolah:

Pengalaman Sekolah Karakter,(Jurnal repostitory.ut.ac.id:Universitas Terbuka, 2016), 2.

9 Nurhayati Djasmas.Pendidikan Islam memajukan umat dan memperkuat kesadaran bela

negara,(Kencana:Jakarta, 2016), 10-11.

10 Adian Husaini, Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarakter dan Beradab, (Cakrawala Publishing:Jakarta, 2012), 39.

(10)

dan psikomotor. Fakta di lapangan peneliti menemukan setelah melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi menerapkan kegiatan pembiasaan atau praktik habituasi yaitu, kegiatan dengan mengkondisikan serta membiasakan siswa untuk mengimplementasikan nilai nilai karakter di lingkungan sekolah melalui baik pada pembelajaran dan program-program lain di sekolah sehingga dengan arahan pada kegiatan di sekolah tersebut akan membentuk budaya sekolah berdasarkan nilai nilai luhur karakter dan berdampak pada karakter siswa. Kegiatan yang diselenggerakan pada sekolah tersebut juga disesuaikan dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional.

Kegiatan persekolahan di , peneliti mengamati bahwa upaya internalisasi nilai nilai karakter tidak hanya melalui kegiatan pembelajaran di kelas saja akan tetapi sekolah membuat suatu program yang mengarahkan siswa agar secara kolektif terbiasa mempraktikan kegiatan yang pada kegiatan tersebut menanamkan nilai-nilai karakter. Praktik pembiasaan pada siswa agar berperilaku sesuai dengan nilai nilai karakter yaitu seperti, senyum, salam sapa, menjaga kebersihan dan kerapian, jujur, religius dengan diadakannya praktik shalat sunnah duha dan shalat wajib dzuhur dan ashar berjamaah), dan kegiatan terprogram ataupun kegiatan ekstrakurikuler. Dengan pengkondisian tersebut, adalah upaya sekolah mengembangkan serta meningkatkan kualitas kerakter siswa untuk memiliki akhlak mulia (akhlakul karimah).

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di jelaskan pada bagian awal, bagaimana Islam. Kemudian dapat dimunculkan rumusan masalah yang akan dikaji sebagai berikut:

1) Apa saja praktik habituasi yang ada 2) Bagaimana

prak

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka penelitian ini secara spesifik memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan praktik habituasi yang ada di 2) Mengidentifikasi bagaimana praktik habituasi dalam membentuk karakter siswa

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Penelitian jenis ini yaitu mengamati fenomena dan mengkaji terhadap sesuatu, baik orang maupun

(11)

lingkungan yang menjadi sasaran penelitian, serta melakukan interaksi dengan objek tersebut. Sasaran, interaksi serta kajian dari penelitian ini dengan melakukan peninjauan terhadap penerapan praktik habituasi sebagai upaya pembentukan karakter di SMP . Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis, yaitu berusaha untuk memahami atau mempelajari tingkah laku/karakter manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya.11 Pendekatan psikologis tersebut ditinjau pada Jika dilihat dari data dan tujuan penelitian, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu menjabarkan data secara deskripsi dalam bentuk kata-kata, baik tertulis ataupun lisan.12 Data penelitian ini diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder.13 Sumber primer didapat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada praktik habituasi sebagai upaya pembentukan karakter di SMP . Sedangkan untuk sumber data sekunder didapat dari literatur-literatur yang membahas mengenai topik penelitian dan dari dokumen dokumen pendukung lainnya. Subjek yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan wakil kepala kurikulum sebagai pengembang pembelajaran di sekolah. Dan secara umum beberapa guru di SMP rakarta. Adapun nama-nama guru yang dimaksud adalah: Bapak

Bandung Guna ibu Sri Sukamti selaku

koordinator sekaligus guru PAI dan Fiqih, ibu Suharti selaku guru PAI dan SKI, Bapak Deni Rismawan selaku guru Aqidah Akhlak, dan Bapak Agus Na im selaku guru

al-Hadits, ibu Masruroh selaku koordinator Tahfidz Al- , Bapak Hariyono sebagai guru al- hadits/Bid. Kesiswaan.

Untuk dapat memporelah data yang valid, maka peneliti mencari data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam suatu penelitian dilakukan secara konsisten dari data awal hingga akhir. Teknik analisis dapat dilakukan dengan cara :14 Reduksi data adalah proses memilih data yang utama dari berbagai data yang diperoleh,

11 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi,(Bulan Bintang:Jakarta:1986), 5.

12 Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), 26.

13 Ibid, 157.

14 Huberman dan Miles, Analisis Data Kualitatif (terj. Tjejep Rohendi R.), (Jakarta: UI-Press, 1992), 19.

(12)

baik melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan dihubungkan dengan kajian teori yang telah dibuat untuk menguatkan data teoritik. Penyajian data; mengumpulkan data dari berbagai kumpulan informasi. Proses ini melibatkan keseluruhan dari data yang telah didapat agar mudah untuk dipahami, sifat dalam penyajian data berbentuk naratif,

menggambarkan bagaimana praktik habituasi Setelah

data dikaji dan dikumpulkan serta ditulis secara sistematis, tersturuk menjadi data kongkrit, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan seluruh data sehingga menemukan makna terkait hasil penelitian tentang praktik habituasi sebagai upaya pembentukan karakter

.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Masjid Tegalsari, didirikan pada tahun 1979. Tepatnya pada tanggal 2 Noto Kartono, dimana saat itu beliau menjabat sebagai ketua umum, serta didampingi oleh Bp. Yahya Murayidi sebagai sekretarisnya.15

3.1

3.1.1 Kegiatan Terprogram. Tabel Gambar.

No. Nama Kegiatan

1. Piket Kelas 2. Shalat Duha

3. S

dilanjutkan dengan dzikir bersama 4. Berangkat sekolah sesuai dengan jadwal

5. Kerapian dalam memakai seragam, sesuai dengan jadwal 6. Tahfidz al- .

15 http://pp-takmirulislam.blogspot.com/2014/02/sejarah-berdirinya-pondok-tamirul-islam.html?m=1. Diakses pada 19 Juni 2019

(13)

3.1.2 Kegiatan Terprogram ekstrakurikuler/Pembinaan Siswa Tabel Gambar. No . Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Outbound 2. Outing class 3. Murotal 4. -e. Tilawah al-f. Hadrah.

3.1.3 Kegiatan Tidak Terprogram Tabel Gambar.

No .

Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Melakukan senyum, salam dan sapa.

2. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Makan dan minum dengan adab yang baik/dengan duduk dan menggunakan tangan kanan.

4. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. 5. Menjaga dan membersihkan kelas.

6. Kejujuran, apabila menemukan barang siswa diharap lapor guru/wali kelas.

Praktik habituasi sebagai upaya pembentukan karakter siswa dengan mengkondisikan lingkungan, membiasakan untuk mempraktikan nilai nilai karakter positif pada diri siswa, baik dalam berpikir, berkatifitas serta memiliki rasa, yang diinternalisasi melalui kegiatan di sekolah sehingga diharapkan akan menghasilkan dan membentuk karakter positif atau akhlak mulia pada diri siswa, sebagaimana nilai nilai karakter.

(14)

3.2. Praktik Habituasi Dalam Pembentukan Karakter.

3.2.1 Nilai karakter dalam hubungan dengan Allah Tuhan Yang Maha Esa. a. Religius

dari data yang diporoleh peneliti yaitu dengan diadakannya praktik habituasi seperti:

1) Praktik kegiatan berdoa sebelum memulai dan selesai pembelajaran. 2) Melaksanakan shalat sunah duha sesuai dengan jadwal mata pelajaran

PAI.

3) Melaksanakan shalat wajib berjamaah. 4) Tahfidz

al-Dari data praktik habituasi tersebut, praktik habituasi pembentukan karakter tersebut masuk pada karakter religius, cinta Allah Swt dan Kebenaran. Karena sesuai dengan teori tentang karakter religius adalah menjalan perintah Allah Tuhan Yang Maha Esa.Kegiatan tersebut Islam.

membuat suatu kondisi yang mengarahkan siswa untuk dapat secara konsisten dan berulang melalui penjadwalan dan kegiatan terprogram di sekolah, yang pada hasilnya membentuk karakter religius siswa.

3.2.2 Nilai karakter dalam hubungan diri sendiri. a. Bertanggung jawab.

Nilai karakter bertanggung jawab di tunjukkan dengan salah satunya adalah memerintahkan kepada salah satu siswa untuk dapat menjadi ketua regu dalam mengawasi teman teman satu kelas ketika menjalankan kegiatan shalat sunah duha. Sebagaimana landasan teori, kegiatan tersebut masuk pada nilai karakter tanggung jawab.

(15)

b. Jujur

Pada praktik habituasi yang ada di SMP T

untuk memberikan informasi kepada wali kelas ketika menemukan sebuah barang.

c. Kedisiplinan.

Praktik habituasi yang di

kedisiplinan, siswa dibiasakan untuk berpakaian secara rapi dan sesuai dengan jadwal, datang tepat waktu ketika berangkat sekolah, dan potongan rambut harus rapi. Praktik pembiasaan tersebut seabagaimana landasan teori, masuk pada karakter kedisiplinan.

d. Kerja keras dan Cinta kepada Ilmu pengetahuan dan Menghargai prestasi Pada praktik habituasi dengan dilaksanakannya kegiatan tahfidz

al-yang terjadwal, siswa diarahkan untuk dapat mencapai target hafalan surat yang sudah ditentukan, sehingga siswa akan secara bersungguh-sungguh berusaha/bekerja keras untuk mencapai target. Dan dalam praktik habituasi tersebut siswa diarahkan agar untuk dapat mencintai ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa agar tumbuh semangat menghargai prestasi dari kegiatan praktik habitauasi menghafal

al-e. Percaya diri. Pada prakti

memberikan arahan kepada siswa agar siswa mengembangkan potensi pada dirinya agar secara maksimal meningkat prestasi belajarnya, sehingga pada kegiatan tersebut mengarahkan siswa untuk menumbuhkembangkan nilai karakter percaya diri dalam diri siswa.

f. Kreatif.

Melalui kegiatan praktik habituasi secara terprogram pada kegiatan ekstrakurikuler seperti hadrah siswa diarahkan untuk menumbuhkembangkan karakter kreatif. Sebagaiman landasan teori bahwa kegiatan tersebut dapat mengarahkan siswa untuk dapat membentuk karakter kreatif siswa.

(16)

g. Bersahabat/komunikatif dan santun.

bersahabat dan komunikatif guru memberikan keteladanan kepada siswa yakni, memberi salam dan meminta siswa agar ketika sedang makan harus dengan duduk. Praktik kegiatan tersebut masuk pada nilai karakter bersahabat dan komunikatif.

h. Peduli lingkungan

akan untuk membuang sampah pada tempatnya. Pada praktik habituasi tersebut mengarahkan siswa untuk dapat terbentuk karakter peduli.

i. Pemberani dan Tangguh

Pada praktik habituasi siswa diarahkan pada kegiatan outbound, Outing Class, untuk dapat memiliki karakter pemberani.

j. Ikhlas, Berjiwa pemimpin dan Nilai kebangsaan.

Pada kegiatan praktik habituasi secara terprogram ekstrakurikuler (kepramukaan dan OSIS/Orgranisasi Siswa Intra Sekolah) siswa diarahkan untuk dapat terbentuk karakter Ikhlas dan Berjiwa Pemimpin. Nilai karakter hubungan dengan sesama.

3.2.3 Nilai karakter hubungannya dengan sesama a. Demokratis, Kerjasama, Visioner dan Toleransi.

Praktik habituasi pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka, osis, outbound, dan Outing Class, siswa diarahkan untuk dapat terbentuk karakter tersebut. b. Peduli sosial.

Pada praktiknya siswa dibiasakan untuk peduli terhadap sesama, salah satu kepedulian terhadap sesama ditunjukkan dengan memberikan sebagian makanan kepada temannya ketika ada temannya tidak membawa bekal ketika istirahat.

4. PENUTUP

Pembahasan mengenai praktik habituasi sebagai upaya pembentukan karakter siswa di berdasarkan data yang tertulis, maka peneliti menyimpulkan:

(17)

4.1. Kegiatan praktik habituasi yan

selenggarakan dengan cara membuat program sekolah secara teratur dan berulang serta tertib dari mulai tata tertib sekolah sampai pada kegiatan kegiatan yang terprogram ataupun tidak terprogram dan dilakukan oleh semua warga sekolah, sehingga dapat memberikan pengalaman, pengarahan dan memberikan pengertian kepada siswa, yang berdampak pada berkembangnya seluruh potensi fitrah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan akan membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai -nilai karakter positif.

4.2.

berdasarkan landasan teori tentang nilai nilai karakter yang ditetapkan oleh kementrian pendidikan dan berdasarkan teori teori tentang nilai nilai karakter yang diperoleh dari berbagi sumber rujukan buku, ditulis oleh para praktisi pendidikan mengenai nilai nilai karkater.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Abidin, Zaenal. 20017. Ilmu Pendidikan Islam Bernuansa Keindonesiaan, Muhammadiyah University Press: Surakarta.

Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Awwad, Jaudah Muhammad. 2005. Mendidik anak secara Islami. Jakarta: Gema

Insani Press.

Azhani, Riggina Skripsi. 2015.

Nilai nilai Ajaran Islam di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Djasmas, Nurhayati. 2016. Pendidikan Islam memajukan umat dan memperkuat

kesadaran bela negara. Kencana: Jakarta.

Dakir, 1993. Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Agama RI. 2011. Al- Depok:

Al-Tajwid.

Emili S. Reber, dan Arthur S. Reber. 2016. The Pneguin Dictionary Of Psychlogy,Terjemah Yudi Santoso, Kamus Psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Fakhrudin, 2005. Bekal Tarbiyah, Jalan Meniti Taqwa, Solo: Auliya Press. Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

(18)

Helmawati. 2017. Pendidikan Karakter Sehari-hari.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Husaini, Adian. 2012. Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarakter dan

Beradab. Cakrawala Publishing: Jakarta.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Hariyanto, & Muchlas Samani. 2011.Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

http://kbbi.web.id/praktik-habituasi. 15 Juni 2019

http://smptamirulislam.sch.id/profil.php?id=profil&kode=11&profil=Visi%20dan%2 0Misi. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019

http://pp-takmirulislam.blogspot.com/2014/02/sejarah-berdirinya-pondok-tamirul-islam.html?m=1. Diakses pada tanggal 16 Juni 2019

Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta:Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI).

Kumalasari, Diah. 2015. Konsep Habituasi Pembentukan Karakter Menurut Ir. Feliz

Skripsi. Jepara: Universitas Islam Nahdlatul U

Konsep Pembentukan Karakter (Studi Komparasi Pemikiran Stephen R. Covey dan KH. Imam Zarkasyi), Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Mahbubi, M. 2012. Pendidikan Karakter Implementasi Aswaja Sebagai Nilai pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Megawangi, Ratna. :2016. Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakter. Jurnal repostitory.ut.ac.id: Universitas Terbuka.

Miles, dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif . terj. Tjejep Rohendi R. Jakarta: UI-Press.

Purwanto, Tesis. 2018. Pembangunan Karakter Siswa Melalui Habituasi Sekolah Muhammadiyah (Studi Kasus SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari).

(19)

Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Pembaiasaan di S Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Q.S. Al-Ahzab: 33:20. https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-21. Diakses pada 15 Juni 2019

Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

R. Covey, Stephen. 2013. The 7 Habits Of Highly Effective People, (7 kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif), Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syarbini, Amirullah. 2014. Model Pendidikan Karakter Dalam Keluarga. Jakarta:

Gramedia.

Tafsir, Ahmad. 2007. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang undang RI Pasal 3 n 20 tahun 2003. Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitan Dan Pengembangan Pusat kurikulum, Bahan Pelatiha: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum: 2010.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Yani, Ahmad. 2007. Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Al-Qalam. Y. Siauw. Felix. 2013. How To Master Your Habits. Jakarta: Alfatih Press. Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter; konsepsi dan aplikasi dalam lembaga

Gambar

Tabel Gambar.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S-1 pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu

Latar belakang masalah di atas maka dalam penulisan penelitian ini peneliti mengambil judul “Kontribusi Iklim Komunikasi, Kesejahteraan Guru dan Gaya Kepemimpinan Kepala

terhadap pengaruh positif persepsi harga pada switching intention. nasabah

Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema, konsep, visualisasi teknik, dan bentuk kegiatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sebagai sumber inspirasi

Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kegiatan yang dilakukan oleh pabrik ini diantaranya : mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO dan kernel, pengolahan limbah cair kelapa sawit sehingga dapat dimanfaatkan untuk

Tugas-tugas tersebut antara lain tentang latihan teknik dasar passing kaki bagian dalam dengan menggunakan media audio visual (kelompok E) lalu mempraktekannya dan latihan

[r]