• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN MEDIA AJAR BERBASIS ICT BAGI GURU-GURU SMP MUHAMMADIYAH 2 KARANGLEWAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN MEDIA AJAR BERBASIS ICT BAGI GURU-GURU SMP MUHAMMADIYAH 2 KARANGLEWAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

442

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN MEDIA AJAR BERBASIS ICT

BAGI GURU-GURU SMP MUHAMMADIYAH 2 KARANGLEWAS

(IMPROVING THE ABILITY TO DEVELOP ICT-BASED LEARNING MEDIA FOR TEACHERS OF SMP MUHAMMADIYAH 2 KARANGLEWAS)

1)Suwarsito, 2)Hindayati Mustafidah

1)Pendidikan Geografi – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2)Teknik Informatika – Fakultas Teknik dan Sains

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. KH. Ahmad Dahlan Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia 53182

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT guna membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Laboratorium Multimedia Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan peserta sebanyak 23 orang guru. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah workshop dan pendampingan. Kegiatan workshop diawali dengan pelatihan, diskusi, dan praktik langsung. Pendampingan dilakukan selama praktik langsung pembuatan media pembelajaran. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Hasil kegiatan pada masyarakat ini dapat membantu guru dalam melakukan inovasi pembelajaran sehingga dapat mengurangi kejenuhan dan membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kata-kata Kunci: media pembelajaran, berbasis ICT, guru-guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas.

ABSTRACT

This community service activity aims to improve the ability of SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas teachers in developing ICT-based learning media to assist teachers in delivering lesson material in class. This service activity was carried out at the Multimedia Laboratory, Faculty of Engineering and Science, Muhammadiyah University of Purwokerto with 23 teachers as participants. The method of implementing community service activities is workshops and mentoring. The workshop activities began with training, discussion, and hands-on practice. Assistance is carried out during the direct practice of making learning media. The results of this community service activity can improve the ability of SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas teachers in developing ICT-based learning media. The results of these activities in the community can assist teachers in making learning innovations so as to reduce boredom and arouse student motivation in following lessons.

Keywords: learning media, ICT-based, teachers of SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas. PENDAHULUAN

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama, mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah (Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1). Sebagai tenaga profesional, pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu. Oleh karen itu, syarat menjadi guru adalah wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Saliman, 2008). Kaitannya dengan kompetensi guru, Usman (2006) menyebutkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Sementara itu, Sahertian (1994) menyebutkan ada tiga definisi tentang kompetensi guru yaitu:

1) kemampuan guru untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirancang.

2) ciri hakiki dari kepribadian guru yang menuntunnya ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

(2)

443

Trianto, dkk. (2006) mendefinisikan kompetensi guru yaitu kecakapan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan dari pendidikan. Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Bab I pasal 1), kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dengan demikian kompetensi menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru. Mahmuddin (2008) menambahkan pengembangan kurikulum dan

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sebagai kompetensi pedagogik.

Perkembangan teknologi komputer sangat bermanfaat dalam membantu pekerjaan manusia. Namun belum semua manusia terutama guru bisa memanfaatkan komputer untuk membantu pekerjaannya. Hal ini dialami oleh para guru di SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas Kabupaten Banyumas yang masih sangat memerlukan bimbingan dan asahan ketrampilan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu menyajikan materi pelajaran dalam bentuk media pembelajaran berbasis ICT (Information, Communication, Technology) atau yang lebih dikenal dengan teknologi komputer. Permasalahan yang dirasakan oleh para guru di sekolah tersebut adalah para siswa terlihat jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran terutama pada jam-jam pelajaran akhir setiap harinya. Berdasarkan dari pengamatan tersebut para guru di sekolah merasa sangat perlu untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran yaitu dengan menyajikan materi pelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk mengurangi kejenuhan dan membangkitkan kembali motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut Miftah (2013), pemanfaatan media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dikatakan lebih lanjut oleh Indriyani (2019), bahwa pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa.

Sekolah yang menjadi mitra dalam kegiatan ini memiliki karakteristik sebagai sekolah agama swasta dengan jumlah guru 23 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas diperoleh informasi bahwa selama melaksanakan proses belajar mengajar guru merasakan banyak siswa yang terlihat jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Menurut hasil analisis para guru, hal tersebut disebabkan oleh kurang variasinya metode pembelajaran yang dilakukan. Pernah dilaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran komputer dengan menayangkan materi pelajaran menggunakan CD pembelajaran, siswa merasa antusias dan bersemangat dalam belajar. Hal inilah yang menggugah semangat para guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Namun hal ini tidak disertai dengan kemampuan guru dalam mengembangkan materi pelajaran berbasis komputer, meskipun fasilitas (sarana komputer/laptop dan LCD) sudah tersedia. Hal lain yang sangat mendorong keinginan para guru untuk bisa memanfaatkan komputer dalam pembelajaran adalah tuntutan bagi guru untuk memiliki kompetensi lebih terutama dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.

Sebagai sekolah yang selalu berusaha untuk terus maju, pihak sekolah sangat mengharapkan adanya pengembangan kompetensi pedagogik para pendidiknya melalui pengembangan bahan ajar menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Meskipun telah banyak beredar berbagai CD pembelajaran di pasaran maupun yang disediakan oleh Pustekom, namun kadangkala kandungan materi dalam CD pembelajaran tersebut kurang sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karena itu, para guru berminat membangun sendiri atau membuat media pembelajaran berbasis komputer sesuai dengan inovasi, kreatifitas, dan karakteristik siswa dengan animasi-animasi yang sangat disukai oleh siswa. Selain itu, dengan membangun sendiri media pembelajaran dengan komputer ini, bahan ajar dapat digunakan kembali pada masa-masa yang akan datang (reuse) dengan atau tanpa modifikasi seperti yang diharapkan. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, juga dapat meminimalisir waktu menulis materi pelajaran di papan tulis, sehingga banyak waktu luang yang bisa dipergunakan untuk menjelaskan dan latihan soal bagi siswa.

Permasalahan para guru di sekolah tersebut adalah kurangnya kemampuan dan ketrampilan dalam membangun media pembelajaran berbasis komputer karena secara disiplin ilmu mereka bukan dari bidang teknologi komputer, namun sudah memiliki kemampuan dasar dalam mengoperasikan perangkat komputer. Selama ini sekolah masih minim dalam mengikuti kegiatan diklat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Atas dasar itulah pihak Universitas Muhammadiyah Purwokerto melalui Program Studi Pendidikan Geografi berkolaborasi dengan Program Studi Teknik Informatika menjalin kerjasama dengan SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas melakukan kegiatan workshop pengembangan media pembelajaran berbasis ICT.

(3)

444

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT guna membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas.

METODE

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Laboratorium Multimedia Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas sebanyak 23 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah workshop, pendampingan, dan evaluasi. Kegiatan workshop diawali dengan pelatihan, diskusi, dan praktik langsung. Pelatihan dilakukan menggunakan metode ceramah. Pendampingan dilakukan selama praktik langsung pembuatan media pembelajaran. Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan workshop.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru sering menghadapi permasalahan kondisi kejenuhan di kelas dan rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan media pembelajaran yang tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan menimbulkan pengalaman belajar yang lengkap, yang dapat merangsang dan menimbulkan kreatifitas-kreatifitas baru pada siswa (Amir, 1986). Dengan demikian, guru dituntut mampu menggunakan media yang ada di sekolah dan di lingkungannya (Abidin, 1981). Komputer sebagai salah satu media yang sudah ada seharusnya dikuasai pula oleh guru. Oleh karena itu, komputer dipilih sebagai media untuk mengatasi kondisi ini, karena penggunaan komputer sebagai media pengajaran mempunyai banyak kelebihan.

Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan motivasi belajar, pemahaman, maupun prestasi belajar siswa, yaitu:

1) Minat dan prestasi siswa SMPN 1 Patikraja meningkat dengan penggunaan media pembelajaran Matematika Geometri Bangun Ruang Sisi Lengkung Berbasis Multimedia (Purwanto, dkk., 2012).

2) Penggunaan media pembelajaran berupa CD Multimedia Interaktif yang berisi materi kalkulus integral dapat meningkatkan aktifitas belajar dan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus II di Program Studi Teknik Informatika - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Mustafidah dan Aryanto, 2011).

3) Minat dan pemahaman siswa dalam belajar membaca al-qur’an meningkat dengan menggunakan multimedia pembelajaran tajwid pada TPA Al Azhar Purwokerto (Mustafidah dan Nurhidayah, 2010). 4) Minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri Beji Kabupaten Banyumas meningkat dengan

media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran Matematika (Nurdianto, 2010).

5) Pemahaman dan prestasi belajar mahasiswa Teknik Informatika pada mata kuliah Metode Numerik pokok bahasan Sistem Persamaan Linier meningkat dengan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (Mustafidah dan Kurniasih, 2009).

6)

Penggunaan media pembelajaran matematika pokok bahasan Himpunan dapat meningkatkan

pemahaman mahasiswa dalam belajar mata kuliah Pengantar Dasar Matematika di FKIP

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Setyaningsih dan Mustafidah, 2006).

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa workshop ini telah dilaksanakan di Laboratorium Multimedia Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 23 orang guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Kegiatan workshop ini difokuskan untuk membuat media pembelajaran menggunakan PowerPoint meliputi cara membuat slide master, hiperlink, animasi, dan memadukan dengan suara.

Pada saat pelaksanaan workshop, diawali dulu dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal penguasaan PowerPoint peserta workshop. Hasil tes awal menunjukkan bahwa kemampuan awal penguasaan PowerPoint peserta workshop tidak merata. Sebagian besar peserta workshop mempunyai kemampuan penguasaan PowerPoint peserta workshop yang masih rendah, walaupun ada sebagian peserta workshop yang

(4)

445

sudah mempunyai kemampuan cukup dalam membuat bahan ajar menggunakan PowerPoint. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pelatihan ini memerlukan asisten untuk membimbing peserta workshop yang mempunyai kemampuan rendah dalam mengoperasikan PowerPoint untuk membuat media pembelajaran.

Hasil kegiatan, peserta workshop telah paham dan mampu mengembangkan media pembelajaran menggunakan Powerpoint, meliputi cara membuat slide master, hiperlink, animasi, dan memadukan dengan suara. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta workshop dalam mengembangkan media pembelajaran menggunakan Ms PowerPoint. Keberhasilan workshop ini diukur dari tingkat efektifitas penggunaan Ms PowerPoint sebagai media presentasi dan pembelajaran. Sedangkan hasil workshop lain berupa modul panduan workshop.

Hasil evaluasi workshop menunjukkan bahwa kegiatan workshop telah memberikan tambahan wawasan mengenai materi pengembangan media pembelajaran (100% peserta pelatihan bertambah wawasannya). Kegiatan workshop juga dapat meningkatkan pemahaman mengenai materi pengembangan media pembelajaran (94% peserta telah paham terhadap materi pelatihan). Selain meningkatkan pengetahuan, kegiatan workshop ini juga telah meningkatkan keterampilan guru-guru dalam membuat media pembelajaran. Peserta workshop telah mampu membuat media pembelajaran sendiri sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Hasil evaluasi angket diperoleh data bahwa 100% para peserta workshop akan menerapkan hasil pengembangan media pembelajarannya di kelas. Hasil kegiatan pengabdian ini selaras dengan kegiatan yang dilakukan oleh Anita dan Karma (2019), bahwa kegiatan workshop dapat meningkatakn pengetahuan dan keterampilan para guru dalam pembuatan media pembelajaran dengan pendekatan IPTEK. Lebih lanjut dijelaskan oleh Siregar (2014) bahwa keterampilan guru menggunakan media pembelajaran dapat ditingkatkan melalui lesson study. Secara umum, kegiatan pelatihan dan workshop dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam profesi atau bidang usahanya. Kegiatan workshop yang dilakukan ini berkaitan dengan bidang Pendidikan, untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan workshop, peserta menemukan pengalaman yang baru mengenai pembuatan tampilan berbagai bentuk dan menu media, membuat slide master dan hyperlink. Bagi peserta workshop, hal ini merupakan pengalaman yang menarik karena mereka menemukan pengetahuan baru yang selama ini belum mereka ketahui. Peserta workshop termotivasi untuk menindaklanjuti dengan mengembangkan sendiri setelah selesai kegiatan workshop. Secara keseluruhan hasil kegiatan workshop ini memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, kegiatan workshop serupa perlu dilakukan secara rutin. Namun, terdapat permasalahan dalam penerapannya di kelas karena fasilitas pendukung di sekolah masih minim.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Muhammadiyah 2 Karanglewas dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Hasil kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh para guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan media berbasis ICT. Hasil kegiatan pada masyarakat ini dapat membantu guru dalam melakukan inovasi pembelajaran sehingga dapat mengurangi kejenuhan dan membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kegiatan workshop seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih inovatif. Selain itu, perlu diadakan pelatihan pengembangan bahan ajar berbasis ICT sehingga menunjang bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anita, Y. dan R. Karma. 2019. Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Inovatif Berbasis Iptek bagi Guru SD Terpencil di Kecamatan Sabbangparu..Amaliah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2(2):202-207.

Abidin, Z. 1981. Media Pendidikan, Pemilihan dan Penggunaan dalam Proses Belajar Mengajar.P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

(5)

446

Indriyani, L. 2019. Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kognitif Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Vol. 2 (1): 17 – 26.

Mahmuddin. 2008. Kompetensi Pedagogik Guru Indonesia. http://mahmuddin. wordpress.com/2008/03/19/kompetensi-pedagogik-guru-indonesia/. Diakses 14 Mei 2010.

Miftah, M. 2013. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal KWANGSAN Vol. 1 (2): 95 – 105.

Mustafidah, H. dan Aryanto, D. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Digital Interaktif Kalkulus-II dalam Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Nasional “Techno” ISSN 1410-8607, Volume 11 No.2, Oktober 2010.

Mustafidah, H. dan Kurniasih, N. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Guna Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Metode Numerik. Jurnal Ilmiah Nasional “Biomath” ISSN 1411 – 9277, Volume X Nomor 1, Maret 2009, halaman 1 – 11.

Mustafidah, H. dan Nurhidayah. 2010. Multimedia Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam Peningkatan Pemahaman Cara Baca Al-Qur’an. Jurnal Ilmiah Nasional “JUITA” ISSN 2086-9398, Volume I No.2, Nopember 2010.

Nurdianto, T. A. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Multimedia Kelas VI SD Negeri Beji dalam Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Amikom Purwokerto.

Purwanto, L.A., Mustafidah, H., dan Hakim, D.K. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Geometri Bangun Ruang Sisi Lengkung Berbasis Multimedia Guna Meningkatkan Minat dan Prestasi Siswa SMPN 1 Patikraja. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper “Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam Perspektif Pemanasan Global” diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto bekerjasama dengan BEM Fakultas Teknik UMP dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 31 Maret 2012.

Sahertian, P. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogjakarta: Andi Offset.

Saliman. 2008. Standar Kompetensi Guru Seri Materi Pembekalan Pengajaran Mikro.

http://www.slideshare.net/guestc6f390/standar-kompetensi-guru. diakses 14 Mei 2010.

Siregar,J.R. 2014. Peningkatan Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Lesson Study di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol. 1 (1): 51 – 63.

Trianto, dkk. 2006. Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen. Jakarta: Prestasi Pustaka.

(6)

447

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kegiatan esensial tersebut meliputi kegiatan (1) pendataan mahasiswa peserta program, (2) menentukan supervisor 1 dan 2 yang kapabel di bidangnya, (3) melaksanakan

laki-laki (elder) dan 1,5 tahun bagi perempuan (sister), dengan kondisi terpisah dari keluarga, tidak mendapatkan peng- hasilan, bahkan tiap-tiap anggota yang

Berdasarkan hasil pengolahan data citra landsat dan model dari Mike 21 serta hasil pengambilan data arus lapangan menunjukan bahwa sebaran suhu permukaan laut

Komposit adalah salah satu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen dimana sifat mekanik

Pe Penila nilaian a1a ian a1aka- ba ka- bai mena i menangis at ngis atau ber au berna1a na1as s1on s s1ontan ,an tan ,an

Sebuah accelerometer juga dapat digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan, digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan, mesin, jarak

Dari kedua uraian diatas dapat dipahami bahwa metode tes adalah metode yang berupa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengevaluasi suatu

Metode penjadwalan produksi yang digunakan di perusahaan menghasilkan makespan sebesar 194,4 jam atau 25 hari kerja (1 hari terdapat 8 jam kerja), sedangkan usulan penjadwalan