• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Rumah Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Modul XBEE Pro T1 612007074 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Rumah Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Modul XBEE Pro T1 612007074 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP DASAR PERANCANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel

berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran sistem, prinsip kerja sistem, dan komponen pembentuk sistem.

2.1 Gambaran Sistem

Alat yang akan direalisasikan dalam skripsi ini terdapat dua buah modul. Modul I adalah modul sensor, modul sensor ini akan diletakkan pada daerah dekat pintu atau

jendela yang akan diletakkan sensor-sensor. Modul II adalah modul pengendali, modul pengendali ini dapat dibawa kemana-mana dan berfungsi untuk mengaktifkan maupun menonaktifkan modul sensor, dan memonitoring keadaan pintu atau jendela yang telah dipasang modul sensor.

TX RX

SENSOR M IKROKONTROLER XBeePRO

TX RX

SERVER M IKROKONTROLER XBeePRO

Gambar 2.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan

2.2 Prinsip Kerja Sistem

Pada bagian ini dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem dari perangkat keras yang dirancang. Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa modul I terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: modul sensor, modul mikrokontroler, modul wireless. Sedangkan pada

modul II terbagi menjadi beberapa bagian,yaitu: modul interface, modul mikrokontroler, modul wireless. Sehingga perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan dibagi beberapa bagian, yaitu:

(2)

2. Modul Interface (terdapat pada modul II)

3. Modul Mikrokontroler (terdapat pada modul I dan modul II) 4. Modul Wireless (terdapat pada modul I dan modul II)

2. 2.1 Modul Sensor

Pada modul sensor terdapat dua komponen utama, yaitu:

1. Reed switch

2. Sensor PIR.

2.2.1.1 Reed Switch

Reed switch adalah sensor yang berfungsi juga sebagai saklar yang aktif atau

terhubung apabila di area jangkauannya terdapat medan magnet. Medan magnet yang cukup kuat jika melalui area sekitar reed switch, maka dua buah plat yang saling

berdekatan tadi akan terhubung sehingga akan memberikan rangkaian tertutup bagi rangkaian yang dipasangkan. Kondisi tersebut digunakan untuk membedakan kondisi pintu atau jendela sedang tertutup atau terbuka. Pada perancangan ini jika kondisi pintu atau jendela sedang tertutup maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch akan tertutup (ON) sehingga terhubung dengan VCC. Sedangkan jika kondisi pintu atau jendela sedang terbuka maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch akan

terbuka (OFF).

Gambar 2.2 Reed Switch

2.2.1.2 Sensor PIR

Modul PIR bekerja pada tegangan 5 volt. Saat PIR mendeteksi pergerakan

(3)

Gambar 2.3 Sensor PIR

2.2.2 Modul Interface

Bagian interface berfungsi untuk sarana interaksi user dengan sistem yang dirancang. Melalui bagian ini user dapat mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi modul sensor. Dengan adanya LCD user dapat memantau kondisi pintu dan jendela sedang terbuka atau tertutup dan mengetahui jika ada orang yang mendekati pintu atau jendela.

Bagian ini secara keseluruhan terhubung dan dikendalikan oleh bagian modul mikrokontroler. Ada dua komponen utama pada bagian interface yaitu keypad 4x4 dan LCD karakter 16x2.

Keypad 4x4 digunakan sebagai sarana pengguna untuk memberikan masukan ke

sistem. Keypad 4x4 memiliki konektor delapan pin yang dihubungkan ke

mikrokontroler. LCD karakter 16x2 berfungsi sebagai penampil informasi yang ada pada sistem, juga sebagai penampil menu utama. Gambar 2.4 menunjukkan keypad 4x4 dan LCD karakter 16x2 yang digunakan dalam perancangan.

Gambar 2.4 Keypad 4x4 dan LCD 16x2 yang Digunakan

(4)

2.2.3 Modul Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega8535. ATMega8535 dipilih karena memiliki fitur yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas memori program dan memori data yang cukup besar, interupsi, timer/counter, PWM, USART, TWI, analog comparator, EEPROM internal dan juga ADC internal. Atmega8535 memiliki

kemampuan eksekusi yang lebih tinggi dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS-51.

Gambar 2.5. Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega8535

Gambar adalah konfigurasi pin dari mikrokontroler ATmega 8535 dengan penjelasan fungsi-fungsinya sebagai berikut:

1. VCC adalah untuk masukan digital voltage supply.

2. GND adalah pin ground.

3. PORT A (PA0 – PA7) digunakan untuk input ADC (Analog to Digital

Converter). Port A ini juga berfungsi sebagai input/output dan mempunyai

resistor pull-up internal yang bisa ditambahkan.

4. PORT B (PB0 – PB7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor

pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port B juga mempunyai fungsi

khusus, yaitu komunikasi SPI, input analog comparator, input external

(5)

5. PORTC (PC0 – PC7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor

pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port C juga mempunyai fungsi

khusus, yaitu pin timer oscillator, JTAG, komunikasi I2C.

6. PORTD (PD0 – PD7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor

pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port D juga mempunyai fungsi

khusus, yaitu komunikasi USART, external interrupt, timer/counter output

compare match output, pin timer/counter input capture.

7. RESET berfungsi untuk mereset mikrokontroler apabila diberi input low. 8. XTAL1 dan XTAL2 berfungsi sebagai pin external clock.

9. AVCC adalah pin tegangan supply untuk ADC. 10. AREF adalah pin input tegangan referensi untuk ADC.

Mikrokontroler akan berkomunikasi dengan XBee menggunakan UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter). Asynchronous serial adalah

komunikasi di mana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima.

Mikrokontroler berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh proses operasi yaitu mengolah data dari reed switch dan sensor PIR dan diteruskan ke XBee Pro, menerima data yang diterima oleh XBee Pro, mengolah data agar dapat ditampilkan pada LCD, menerima inputan dari keypad, dan lain-lain. Mikrokontroler ATMega8535 ini menggunakan external osilator, sehingga pin XTAL 1 dan pin XTAL 2 perlu untai tambahan dari luar. Untai ini dibuat menggunakan osilator kristal yang dirangkai

(6)

Pada perancangan nilai kapasitor yang digunakan adalah 20 pF dan kristal yang digunakan mempunyai frekuensi resonansi 11,0592 MHz. Frekuensi yang dihasilkan oleh kristal inilah yang digunakan sebagai penentu kecepatan mikrokontroler dalam menjalankan program, karena frekuensi kerja AVR sama dengan frekuensi osilator (kecepatan AVR dua belas kali lebih cepat dibandingkan kecepatan MCS51). Dalam

data sheet ATMega8535 memiliki kecepatan maksimal sebesar 16 MHz, sehingga

kristal yang dipilih masih bisa digunakan. Jika kita menggunakan kristal yang mempunyai frekuensi 11,0592 MHz, maka satu siklus perintah membutuhkan waktu :

= =

, = 0,0904 (1)

2.2.4 Modul Wireless

Modul wireless XBee Pro atau yang sering disebut dengan ZigBee Merupakan modul transceiver. Radio frequency transceiver atau pengirim dan penerima frekuensi radio ini berfungsi untuk komunikasi secara full duplex. Radio frequency transceiver ini

merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF transmitter dan RF receiver dengan frekuensi 2.4 GHz. Gambar 2.7 menunjukan tampilan XBee Pro.

Gambar 2.7 XBee Pro

Pada modul wireless disini menggunakan XBee Pro yang digunakan sebagai sarana pengiriman dan penerimaan data. XBee pro memiliki daya maksimum 63 mwatt

(7)

Gambar 2.8 Rangkaian Pembagi Tegangan

Vout =

( )× (2)

= 2200

( 1000 + 2200)× 5 = 3,4375

Pada perancangan ini pin XBee yang digunakan hanya pin 1 (VCC), pin 2 (TX),

pin 3 (RX), dan pin 10 (GND). Pada saat akan mengirim data maka pin TX pada mikrokontroler dihubungkan dengan pin RX pada XBee. Sedangkan pada saat menerima data maka pin TX pada XBee dihubungkan dengan pin RX pada mikrokontroler.

2.3 Komponen Pembentuk Sistem

Untuk merancang dan merealisasikan sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro, sistem ini memerlukan komponen-komponen tertentu untuk menyusun setiap modulnya baik modul sensor maupun modul pengendali dan mempunyai fungsinya masing-masing sehingga membentuk suatu

kesatuan antara modul sensor dengan modul pengendali.

Berikut ini adalah komponen – komponen yang dibutuhkan untuk merancang suatu sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro, antara lain:

1. Mikrokontroler.

2. Reed Switch.

(8)

5. Keypad.

6. XBee Pro.

7. Buzzer.

Gambar

Gambar 2.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan
Gambar 2.2 Reed Switch
Gambar 2.3 Sensor PIR
Gambar 2.5. Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega8535
+4

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang kota Cirebon menjadikan bangunan Makam Sunan Gunung Jati memiliki sentuhan budaya Cina.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi

Kelvin ± Planck menyatakan hukum kedua termodinamika dengan ungkapan Kelvin ± Planck menyatakan hukum kedua termodinamika dengan ungkapan   bahwa, ³Tidak mungkin

Jenis tindakan operasi terdiri dari: appendiktomi, cholesistektomi, hernia repair, dan berbagai jenis laparotomi (peritonitis, colostomi, reseksi colon karena:

Aplikasi yang akan diterapkan ini akan membuat guru lebih mudah untuk menerangkan dengan bantuan cerita-cerita dengan menggunakan grammar tertentu dan akan membuat siswa

Ini kali pertama HIMAP UMM dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Munas FOKKERMAPI sekaligus peluang untuk memperluas jaringan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM di tingkat

Pantai labu,Deli Serdang Konsentrasi di bagian kawasan sebagai respon peluang-peluang pengemb sebagaimana yang telah diu pada bagian. konsep

Dari analisis diperoleh pula nilai OR= 1,40, artinya siswi yang frekuensi makannya baik memiliki peluang 1,40 kali untuk memiliki keteraturan menstruasi yang

 Menyusun sistem operasi dengan menghapus Menyusun sistem operasi dengan menghapus semua komponen yang tidak esensial dari. semua komponen yang tidak esensial dari