• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF DENGAN TERAPI PERMAINANPADA ANAK KELOMPOK B DI KB MEKAR ASRI Penanganan Anak Hiperaktif Dengan Terapi Permainan Pada Anak Kelompok B Di KB Mekar Asri Pagak, Sumberlawang, Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF DENGAN TERAPI PERMAINANPADA ANAK KELOMPOK B DI KB MEKAR ASRI Penanganan Anak Hiperaktif Dengan Terapi Permainan Pada Anak Kelompok B Di KB Mekar Asri Pagak, Sumberlawang, Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGANAN AN PADA A

PA

FAKULT UNIVER

ANAK HIPERAKTIF DENGAN TERAPI P ANAK KELOMPOK B DI KB MEKAR AS PAGAK, SUMBERLAWANG, SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1 PAUD

Disusun oleh :

Lelyana Yohn Kristiningsih

A.520 080 085

LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART

2013

I PERMAINAN ASRI

(2)

UNIVE FAKUL Jl. A. Yani Tromol Pos

Website: ht

Sur

Yang bertanda tangan

Nama : Dra.

NIK. :

Telah membaca dan m

ringkasan skripsi/tuga

Nama

NIM

Fakultas/Jurusan

Judul Skripsi

Naskah artikel tersebu

Demikian persetujuan

1

IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKA ULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDID Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715 http://www.ums.ac.id Email: ums@

urat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

an dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir

. Surtikanti, M.Pd

n mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, y

gas akhir dari mahasiswa:

: Lelyana Yohn Kristiningsih

: A 520 080 085

: FKIP / PAUD

:

ebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikas

an dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlun

Pembimb

Dr. Hj. Darsinah Penanganan Anak Hiperaktif dengan te

pada anak kelompok B di KB Meka

Sumberlawang, Sragen

ARTA IDIKAN

15448 Surakarta 57102 @ums.ac.id

hir:

, yang merupakan

asikan.

lunya.

mbing

nah, SE. M.Si terapi permainan

(3)

2 ABSTRAK

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF DENGAN TERAPI PERMAINAN PADA ANAK KELOMPOK B DI KB MEKAR ASRI

PAGAK, SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lelyana Yohn Kristiningsih, (A520080085), Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta 2013, 66 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk menangani anak hiperaktif dengan metode terapi permainan pada anak kelompok B di KB Mekar Asri Pagak, Sumberlawang Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013 sejumlah 2 anak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan dengan menggunakan terapi permainan dapat menangani anak yang kurang berkonsentrasi dengan lingungannya menjadi bisa berkonsentrasi dengan cara menggunakan terapi permainan puzzle, bermain peran, bermain kelompok yang dilakukan secara berulang-ulang serta memberikan dukungan berupa nasehat hadiah sehingga anak dapat berkembang dengan lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan metode terapi permainan dapat menangani anak hiperaktif pada kelompok B di KB Mekar Asri Pagak, Sumberlawang, Sragen.

Kata kunci : hiperaktif, terapi permainan Puzzle.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat

da bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan

pendidikan, pendidikan tersebut dimulai dari pendidikan anak usia dini

karena anak usia dini merupakan masa emas dimana anak mengalami

(4)

3

adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk

mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal, sehingga dapat

mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan

kebutuhan pribadinya. Setiap orang mempunyai bakat yang

berbeda-beda sehingga membutuhkan pendidikan yang berberbeda-beda pula. Pendidikan

berfungsi untuk mengidentifikasi dan memupuk bakat atau kreatifitas.

Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

mengemukakan bahwa Pendidikan Anank Usia Dini adalah suatu upaya

pembinaannya yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia

6 tahun yang dilaksanakan melalui pemberian rangsangan pendidik

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih

lanjut. Salah satu masalah dalam perkembangan anak adalah hiperaktif.

Penanganan anak hiperaktif membutuhkan suatu pola tersendiri dengan

kebutuhannya masing-masing, karena anak berbeda antara satu dan

lainnya. Dalam menyusun program penanganan yang akan dilakukan

untuk anak hiperaktif disekolah guru harus mengetahui hal-hal yang

sering dilakukan anak disekolah. Selain itu guru juga harus mengetahui

karakteristtik spesifik yang dimiliki anak didiknya. Karakteristik spesifik

tersebut meliputi tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik

tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorimotor, kognitif,

kemampuan berbahasa, ketrampilan diri, konsep diri, kemampuan

berinteraksi social, dan kreatifitasnya. Untuk mengetahui secara jelas

mengenai kompetensi diri anak bersangkutan, tujuannya agar saat

memprogramkan pembelajaran disekolah agar dapat berjalan dengan

lancar. Assesmen disini adalah proses kegiatan untuk mengetahui

kemampuan dan kelemahan setiap anak dalam segi perkembangan

kognitif dan perkembangan sosial melalui pengamatan. Anak yang

mengalami hiperaktif seringkali diberi label sebagai anak yang nakal,

(5)

4

lingkungan bereaksi dengan penolakan terhadap lingkungan sekitar

melalui perilaku yang tidak diharapkan seperti: sekolah maupun dirumah.

Labelitas yang diberikan pada anak tersebut sangat berpengaruh dalam

perkembangan anak khususnya pada emosionalnya sehingga membuat

anak merasa minder, frustasi dan merasa tidak dihargai serta bereaksi

dengan penolakan terhadap lingkungan sekitar melalui perilaku yang

tidak diharapkan seperti: bandel, pemarah, membangkang dan melawan.

Bila masalah ini tidak ditangani dengan baik maka akan berdampak pada

perkembangan anak dan munculnya perilaku yang tidak diharapkan.

Maka dari itu penulis tertarik pada permasalahan ini dan mengambil

judul “Penanganan Anak Hiperaktif dengan Terapi Permaianan Pada

Anak Kelompok B di KB Mekar Asri Pagak, Sumberlawang, Sragen

tahun pelajaran 2012/2013”. Tujuan penelitian ini (1) Agar penulis, orang

tua siswa dan para pendidik di KB Mekar Asri Pagak dapat mendiagnosis

anak hiperaktif, (2) Agar penluis, orang tua siswa dan para pendidik di

KB Mekar Asri Pagak dapat mengetahui gejala-gejaa yang dialami pada

anak penderita hiperaktif, (3) Agar penulis, orangtua siswa, dan para

pendidik dapat mengetahui jenis hiperaktif yang dialami anak tersebut,

(4) Agar penulis mengetahui pengobatan dan metode apa yang nantinya

akan diberikan kepada anak hiperaktif untuk membantu

perkembangannya secara optimal. Manfaat penelitian ini adalah (1)

Manfaat teoritis (a) Sebagai kerangka berpikir dalam pembelajaran di

taman kanak-kanak, (b) Untuk bahan acuan dalam penanganan anak

hiperaktif, (c) Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang lain

mengkaji pada judul yang sama, (2) Manfaat praktis (a) Bagi penuis

dapat memperoleh pengalaman selama observasi berlangsung, (b) Bagi

rekan dan teman sejawat dapat menjadi acuan dalam menangani anak

berkebutuhan khusus terutama menangani anak hiperaktif, (c) Bagi

orang tua dapat mengenali dan membimbing putra putrinya sesuai

(6)

5

(d) Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang

berkepentingan atau kepada orang tua yang mempunyai anak hiperaktif.

Metode Penelitian

Sekolah yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah KB Mekar

Asri Pagak Kecamatan Suberlawang tahun pelajaran 2012/2013. Lokasi

tempat penelitian sangat strategis karena letanya mudah dijangkau dan

dekat jalan raya. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester

ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Suhyek penelitain ini adalah siswa KB

Mekar Asri Desa Pagak yang mengalami hiperaktif ada 2 orang

siswayang berada di kelompok B. Siswa tersebut bernama Rehan Pasya

Ramandhika (Dika), Wildan Faiturahman (Wildan). Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah (1) Metode wawancara merupakan salah

satu metode yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data tentang

individu yang dilakukan dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan yang

relevan secara tatap muka. Pewawancara dapat memberikan pertanyaan

sesuai kebutuhan, sehingga informasi yang lebih teliti dapat diperoleh

melalui wawancara ini. Metode wawancara ini dilakukan pada anak yang

mengalami gangguan autis, orang tua, kepala sekolah, guru dan orang

yang didekat dengan anak / lingkungan keluarga (2) Obserbasi yang

dilakukab pada anak, pada saat anak melakukan kegiatan baik didalam

atau diluar kelas serta dilingkungan rumah. Pengamatan dapat dibagi

atas pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup, yang terbuka dan

tertutup adalah pengamatan dan latar penelitian. Pengamatan terbuka

diketahui subyek, dimana subyek dengan suka rela memberikan

kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi

dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati hal yang

(7)

6

seorang pengamat mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh para

subyeknya. Biasanya pengamatan tertutup ini dilakukan oleh peneliti

pada tempat-tempat umum seperti lapangan, tempat hiburan, tempat

bermain anak. (3) Dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data

dengan melihat serta mengutip segala catatan tentang peristiwa dan

kejadian ini di masa lampau. Dokumen yang telah diperoleh diurutkan

sesuai dengan sejarah kelahiran, kekuatan dan kesesuaian isinya

dengan tujuan pengkajian. Isinya diuraikan, dibandingkan secara terpadu

dan utuh. Dalam penelitian ini yang dilaporkan adalah hasil analisis

terhadap dokumen-dokumen yang sudah ada, bukan dokumen yang

mentah tanpa analisis terlebih dahulu. Penelittian kasus ini, data

dianalisis sejak memilih masalah sampai dengan proes penyusunan

laporan. Analisis data yang dilakukan meliputi tiga alur kegiatan yaitu (1)

Reduksi data yang meliputi proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari

catatan tertulis maupun yang rekaman lapangan. (2) Penyajian data

merupakan sekumpulan informasi bersusun yang memberikan

kemungkinan adanyapenarikan kesimpulan. (3) Penarikan kesimpulan

(inferensi) dengan ferifikasinya berdasarkan penyajian data, proses

analisis dengan menggunakan tiga komponen analisis tersebut saling

menjalin dan dilakukan secara terus menerus didalam proses

pelaksanaan pengumpulan data. Analisis data selain bertujuan untuk

mengorganisasikan data hasil wawancara, juga digunakan untuk

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberkode dan

mengkategorikan catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, dokumen

berupa laporan, artikel dan sebagainya. Dalampenelitian ini

menggunakan prosedur penelitian dengan langkah-langksh sebagai

berikut (1) Tahap pralapangan merupakan tahap yang dilakukan mulai

dari pembuatan usulan penelitian sampai memperoleh izin penelitian. (2)

(8)

7

masalah dengan persiapan yang mantap untuk memasuki lapangan.

Peneliti berusaha untuk menggali dan mengumpulkan data-data yang

dibuat analisis data dikumpulkan dan disusun. (3) Observasi dimana

dalam teknik pengumpulan data dengan cara observasi kegiatan yang

dilakukan adalah mengadakan pengamatan tentang perilaku anak yang

hiperaktif dalam kegiatan didalam maupun diluar kelas. (4) Tahap

Analisis Data yang dilakukan untuk permasalahan yang diteliti. (5) Analisi

Dokumentasi dimana dalam teknik pengumpulan data melalui

dokumentasi yang ada di KB Mekar Asri Desa Pagak Kecamatan

Sumberlawang Kabupaten Sragen.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian di Kelompok Bermain Mekar Asri desa Pagak kecamatan

Sumberlawang kabupaten Sragen menemukan gejala-gejala hiperaktif

yang ditunjukkan oleh dua subyek yaitu (1) Rahan Pasya Ramandika,

berusia 5 tahun, hiperaktif yang dialami Dika lebih banyak dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan keluarga dan lingkungan tempat bermain seperti

kurangnya perhatian dari keluarga. Disamping lingkungan keluarga juga

lingkungan sekolah juga sebagai pemicu terjadinya hiperaktif seperti saat

istirahat dika sering bermain dengan anak SD.Penelitian menemukan

gejala-gejala hiperaktif diantaranya anak tidak bias diam saat

pembelajaran, selalu cepat bosan saat bermain, tidak bias konsentrasi,

dan tidak bias bersabar saat mengantri. (2) Wildan Faiturahman, Wildan

5 tahun, penyebab hiperaktif Wildan hamper sama dengan dika yaitu dari

lingkungan keluarga, tempat bermain dan lingkungan sekolah. Peneliti

menemukan gejala-gejala hiperaktif diantaranya tidak bias

berkonsentrasi saat pelajaran, selalu memukul teman dan tidak bias

(9)

8

dan diluar kelas serta wawancara yang sudah dilakukan peneliti dengan

guru dan orang tua subyek, peneliti dapat mendiagnosis bahwa subyek

tersebut mengalami kesulitan dalam konsentrasi pada pekerjaan sekolah

dan tugas lainnya, sering gagal dalam mengerjakan sesuatu,

mengganggu situasi kelas, mudah beralih perhatian, sering berteriak

tidak jelas dan sulit untuk bias duduk dengan tenang.

Terapi permainan dilakukan pada tanggal 17 sampai 22 September 2012

di KB Mekar Asri Pagak Sumberlawang. Alokasi waktu pertemuan ± 30

menit yaitu dari pukul 08.30 – 09.00. jenis permainan puzzle yang

diberikan di KB Mekar Asri Pagak Sumberlawang diantaranya (1)

pelaksanaan Permainan puzzle tanggal 17 September 2012 dan 18

September 2012 dengan tema kesukaanku, (2) Terapi permainan Puzzle

pada tanggal 19 September 2012 dan 20 September 2012 dengan tema

transportasi darat. Dari pelaksanaan terapi permainan puzzle

sebelumnya yang kurang optimal, peneliti memaksimalkan penelitian

dengan melkukan beberapa hal diantaranya : (a) untuk mengatasi dika

dan wildan yang masih sibuk bermain sendiri peneliti memberikan

motivasi dan reward seperti pujian dan acungan jempol (b) untuk

mengatasi wildan peneliti member tanggung jawab kepada anak tersebut

untuk memimpin jalannya kegiatan, tujuannya agar anak merasa diberi

tanggung jawab dan diberikan kepercayaan dari guru. (3) Terapi

permainan Puzzle ini dika dan wildan semakin menunjukkan antusias

menyelesaikan potongan-potongan puzzle, setelah diberikan motivasi

dan pujian anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam menyelesaikan

permainan puzzle, selain itu peningkatan kemampuan berkonsentrasi

dika dan wildan sangat memuaskan, hal ini dapat dilihat dari pada

(10)

9

hingga akhirnya melkukan permainan dan mampu menyelesaikan

permainan dengan baik.

Di dalam membimbing anak berkebutuhan khusus, di Kelompok Bermain

Mekar Asri Pagak Semberlawang ditangani oleh satu guru tanpa ada

pendamping dalam kelas. Penanganan yang dilakukan guru dalam

menangani anak hiperaktif di Kelompok Bemain Mekar Asri Pagak

Sumberlawang berupa teguran-teguran kepada anak apabila melakukan

kesalahan dan memberi hukuman saat anak tidak memperhatikan dalam

pembelajaran.menurut peneliti, tindakan yang dilakukan guru tersebut

tidak tepat karena cenderung akan meningkatkan hiperaktivitas anak.

Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh guru untuk menangani anak

hiperaktif salah satunya menggunakan terapi.penelitian ini menggunakan

terapi permainan. Peneliti menggunakan terapi permainan puzzle untuk

menangani anak hiperaktif karena (1) Melatih kosentrasi anak ketika

merangkai potongan-potongan puzzle menjadi gambar yang utuh, (2)

Meningkatkan keterampilan anak menyelesaikan masalah sederhana, (3)

Permainan Puzzle lebih menarik perhatian anak, (4) Meningkatkan

kemampuan kognitif

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka disimpulkan bahwa dengan terapi

permainan puzzle dapat menangani anak hiperaktif di Kelompok Bemain

Mekar Asri Pagak Kecamatan Sumberlawang KabupatenSragen tahun

2012/2013 bisa dikatakan efektif. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan

terapi permainan puzzle ada perubahan sikap dari Dika dan Wildan

(11)

10

berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu, sering mengganggu

temannya, banyak bicara dan sering keluar ruangan mengalami

penurunan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan keaktifan atau anak

hiperaktif menurun dan mengalami peningkatan konsentrasi dalam

belajar setelah dilakukan terapi permainan puzzle. Guru dapat

menggunakan terapi permainan puzzle untuk mengatasi anak hiperaktif,

sehingga guru dapat menyelesaikan hambatan yang ditemui pada anak

yang hiperaktif untuk kelancaran belajarnya.

Daftar Pustaka

Sudjana, Nana. (1991). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.

Yin, Robert K. (1997). Studi Kasus, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Zaviera, Ferdinand. (2007). Cara Cerdas Menghadapi Anak Hiperaktif

dan Gangguan Konsentrasi, Yogyakarta: Kata Hati.

Suharmini, Tin. (2005). Penanganan Anak Hiperaktif, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dorjen Dikti.

Sujarwanto. (2005). Terapi Okupasi Untuk Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Departemen Pendidikan Naional Dirjen Dikti.

Ellah Siti Chalidah, Dra (2005) Terapi Permainan Bagi Anak Yang

Memerlukan Layanan Pendidikan Khusus, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Dirjen Dikti Pembinaan PTK dan Ketenangan Perguruan Tinggi.

Muhammad Ramli, MA (2005). Pendampingan Perkembangan Anak Usia

Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikti

Pembinaan PTK dan Ketenangan Perguruan Tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sumber: Data Keuangan Agrowisata Ecotainment tahun 2010 25.000.000.. Selain itu, permasalahan terkait dengan lingkungan internal dan eksternal pemasaran agrowisata Ecotainment

tanam (arang sekam, pasir dan pakis) terhadap pertumbuhan tanaman.

where So(t) is observed soil moisture equivalent to water depth (mm), Sm(t) is estimated soil. moisture equivalent to water depth (mm), t is time (day, starting from 1 to 116 DAT),

Komunikasi bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari penerapan Critical Non- Essential (CNE) pada salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah, (2) menganalisis keinginan

Last change of status: 05 September 2013 Registration No: 44.. Country/Organization Signature

Prasetyo, 2006, Uji Aktivitas Antiradikal Ekstrak Etanol 70% Biji Selasih (Ocimum sanctum L.) Dan Penentuan Kandungan Polifenol, Internal personal, Fakultas Farmasi,