MENI NGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE COO PERATIF
LEARNI NG PADA MATA PELAJARAN
IPA DI KELAS IV SDN 101767
TEMBUNG T.A 2011 -2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk M emenuhi Persyaratan M emperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PGSD – S1
OLEH :
ASIH MUGI LESTARI
NIM : 108313034
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kepada allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV S DN 101767 Tembung T.A 2011- 2012”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak.
M aka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M . Si selaku Rektor UNIM ED.
2. Bapak Drs. Nasrun, Ms selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, Ms selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari
8. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M .Pd, Ibu Dra. M asta Ginting, M .Pd, Bapak
Drs. Khairul Anwar, M .Pd dan Bapak Drs. Efendi M analu, M .Pd yang
banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi.
9. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal
pengetahuan kepada penulis
10.Bapak Drs. H. Ahmad Salim, M .Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri
101767 Tembung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian
11.Ibu M aruba siregar, S.Pd selaku Guru Kelas IV SD Negeri 101767
Tembung yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian.
12.Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada AyahandaKusnadi
dan Ibundaku Juniarti Dalimunthe,SE yang paling kucintai dan yang
paling kusayangi Adikku Anggi Dwiki Annisa, dan Angga Ahmad Waluya
buat Oma Hj. Faridah Hanim, buat ibu ku Nurharita Dalimunthe, si gendut
M ayor dan Udak ku Idham Saudi Siregar, SH yang Ikhlas mendukung,
selalu mendoakan, memberikan semangat, dan pengorbanan baik secara
moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan skripsi.
13.Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: Gusni Rahmah,
Kak Wanty M analu, Siti Rubaiyah Rukmana, Eka Kristina Saragih Serta
seluruh teman-teman stambuk 2008 Program Studi S-I Khususnya seluruh
Kelas D 2008.
14.Terimakasih teman – teman yang mendukung saya Eka, , Lia Pohan, Lia
turnip, ema, uci, siska, dedi, aldy, fauzi yang telah banyak mendukung dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari
pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
M edan, 03Agustus 2012 Penulis
Asih M ugi Lestari 108313034
ABS TRAK
Asih Mugi Lestari, 108313034, Meningkatkan Hasil Belajar S iswa Dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV S DN 101767 Tembung T.A 2011- 2012.
M asalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA pada Sub Pokok bumi dan alam semesta di kelas IV SDN 101767 Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan untuk menerapkan pembelajaran cooperative tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 101767 Tembung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, satu siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahap yaitu: perencanaan pelaksanaan, observasi dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 30 yang diantaranya 16 orang laki – laki dan 14 orang perempuan di SDN 101767 Tembung. T.A 2011 – 2012.
Hasil penelitian pada tes awal sebelum diberikan tindakan diperoleh nilai rata – rata kelas 47,67 dan 6 siswa yang tuntas belajar atau 20,00% dan siswa yang tidak tuntas belajar 24 siswa atau 80,00%. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 14 siswa atau 46,67% dan siswa yang tidak tuntas belajar 16 siswa atau 53,33% dengan nilai rata – rata 61,00. Pada siklus II diperoleh nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 87,67 atau 100% dengan tingkat keberhasilan terdapat secara keseluruhan siswa.
DAFTAR TABEL
Tabel Jadwal Penelitian... 44
Tabel 1 : Data Skor Siswa Pada Tes Awal ... 46
Tabel 2 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pretes ……… 48
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus I ………... 51
Tabel 4 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pos Test Siklus I …………... 54
Tabel 5 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus II ……….. 59
Tabel 6 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pos Test Siklus II... 61
DAFTAR GAMB AR
Gambar 1: Desain Pene;itian Tindakan Kelas ... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I pertemuan I)
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I pertemuan II)
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II pertemuan I)
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II pertemuan II)
Lampiran 5: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti
Lampiran 6: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti Siklus I
Lampiran 7: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti Siklus II
Lampiran 8: Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Pretes
Lampiran 10: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Postes I
Lampiran 11: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Postes II
Lampiran 12: Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) sekarang ini
membawa perubahan gaya hidup manusia baik dalam bidang sosial, sains, dan
teknologi, budaya kepercayaan, informasi maupun pendidik.
Negara berkembang akan selalu berupaya untuk mengejar ketingalannya,
yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam
bidang pendidikan misalnya, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum,
meningkatkan kualitas guru melalui penataran atau memberi beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan masyarakat.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis
merencanakan bermacam – macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan
yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan
kegiatan belajar. Dengan berbagi kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
dicita –citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum,
yang pada gilirannya dilaksanakan dam bentuk proses pembelajaran.
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “ M enyiapkan “
diartikan bahwa pesrta didik pada hakikatnya belum siap tetapi perlu disiapkan
dan sedang menyiapkan dirinya sendiri.
Ilmu pengetahuan alam ( IPA ) merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari serangkaian proses ilmiah . Salah satu tantangan mendasar dalam
pelajaran IPA dewasa ini adalah mencari starategi proses pembelajaran yang
memungkinkan bagi peningkatan mutu pendidikan IPA tersebut. IPA erat
kaitannya dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta,
konsep – konsep, atau prinsp – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu peroses
penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajarai diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses
pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
Pada pelajaran IPA yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah
adanya interaksi antara siswa dengan objek atau alam secara langsung. Oleh
karena itu guru sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan
sarana agar siswa dapat mengamati dan memahami obyek IPA.
Kedudukan mata pelajaran IPA sangat penting dalam dunia pendidikan
karena mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam
setiap jenjang pendidikan. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah, yakni karena guru jarang
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, siswa yang kurang percaya
diri untuk mengungkapkan pendapatnya, dan siswa merasa bosan dengan model
pembelajaran yang digunakan guru.
Seperti yang telah peneliti observasi di kelas IV SDN 101767 Tembung
bahwa siswa tidak suka dan tidak berhasil dengan pelajaran IPA sehingga pada
saat guru menerangkan siswa mencari kesibukan yang lain untuk mengatasi
kejenuhannya terhadap pelajaran tersebut karena selama proses pembelajaran,
guru belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk
menikuti pelajaran lanjutan. Hasil pengamatan awal ini diperoleh bahwa
pembelajaran yang berlangsung monoton, yaitu guru lebih sering memberikan
informasi dan siswa mencatat keterangan yang di tulis guru di papan tulis,
sehingga siswa terlihat bosan dan tidak termotivasi untu belajar IPA serta
menyebabkan nilai rata – rata kelas rendah. 65% yang mampu memperoleh nilai
dari 30 siswa, sedangkan 35% memperoleh nila sehingga hasil belajar
tidak mencapai criteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu
Pada pembelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan bumi dan alam
semesta, guru harus lebih memperhatikan strategi belajar yang tepat. Dengan
demikian guru dituntut untuk menguasai sepenuhnya model pembelajaran yang
bervariasi. Keberhasilan seorang pengajar akan tercermin bila guru dapat
mengupayakan seluruh siswanya memahami akan materi yang diajarkan melalui
proses belajar mengajar yang tepat dan aktif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
IPA perlu diciptakan kondisi agar siswa selalu aktif untuk mencari tahu tentang
dunia sekitar.
Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA yang dilakukan dikelas
yang menjadi sumber utama tidak hanya berasal dari guru saja. Sumber informasi
bisa saja diperoleh dari lingkungan ataupun temanya sendiri. Sementara siswa
sendiri juga memiliki kemampuan atau pengetahuan yang dapat meningkatkan
aktivitas mereka dalam pembelajaran secara berkelompok. M elalui pembelajaran
secara berkelompok, siswa dapat saling bertukar informasi dan dapat
mengemukakan pendapatnya masing – masing dengan percaya diri.
Namun yang menjadi persoalan sekarang ini bahwa pelajaran IPA tidak
begitu diminati oleh siswa. Siswa masih menganggap bahwa IPA itu merupakan
mata pelajaran yang sulit sehingga siswa tidak minat untuk mempelajarinya dan
ini berdampak pada hasil belajar siswa. Salah satu penyebab hasil belajar siswa
menurun dalam mata pelajaran IPA adalah guru belum bisa menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi. Guru cenderung menggunakan metode ceramah,
dan kegiatannya masih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi cepa bosan.
Aktifitas siswa dapat dikatakan hanyalah mendengarkan penjelasan dari guru dan
IPA berlangsung. Pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang
kurang aktif dan sibuk sendiri dengan kegiatannya. Siswa jarang bertanya dan
pada saat mengerjakan tugas banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah.
Yang menjadi kelemahan dari guru sekarang ini adalah guru masih
menggunakan kompetensi dalam proses pembelajaran dan bukan strategi
mengajar yang kurang tepat tersebut menjadi salah satu penyebab kurangnya
minat dan motivasi belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar
siswa terutama pada mata pelajaran IPA agar guru mampu mengelola dan
melaksanakan proses belajar mengajar yang menarik dikelas, guru harus
menguasai prinsip – prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai
hasil belajar siswa serta memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Semua
itu tidak hanya dipahami secara teoritis, akan tetapi dapat diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
Dalam proses pembelajaran peranan orang tua dan kondisi kelas sangatlah
penting. Namun pada kenyataannya masih banyak orang tua yang belum secara
maksimal mendukung dan memotivasi anak dalam belajar. Terlihat dari fasilitas
belajar siswa seperti buku, pensil, pena dan penggaris masih banyak yanng tidak
membawa pada saat proses pembelajaran dimulai. Akibat dari perilaku tersebut
siswa jadi malas mendengarkan penjelasan dari guru dan siswa malah sibuk
dengan kegiatannya sendiri seperti mengganggu teman, pasif dalam mengikuti
Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat tersebut menjadi salah
satu penyebab kurangnya minat dan motivasi belajar siswa yang mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dari pengamatan peneliti waktu
Program Pengalaman Lapangan Terpadu( PPLT ) di SDN 101767 Tembung, di
kelas IV saat proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA, siswa
kurang aktif dalam belajar sehingga siswa masih mendapat nilai rendah.
Ada beberapa alternative pemecahan masalah dalam meningkatkan
pembelajaran IPA, diantaranya dengan mengunakan model dapa– model
pembelajaran yang mampu mengkondisikan suasana belajar yang kondusif bagi
pembelajaran IPA sehingga siswa mempunyai kesempatan belajar lebih banyak,
sekaligus sebagai media pengembangan dan pelatihan sikap dan keterampilan
sosialnya selama pembelajaran.
Salah satu alternative model pembelajaran yang dapat dikembangkan
untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah pembelajaran cooperative tipe STAD
(Student Team Achievement Divison) untuk memperbaiki proses pembelajaran.
STAD (Student Team Achievement Divison) merupakan pendekatan
pembelajaran yang paling sederhana dan mengacu pada belajar kelompok siswa,
menyajikan informasi baru kepada siswa menggunakan kalimat verbal dan
teks.Pembelajaran itu dirancang untuk menyelesaikan permasalahan di SDN
101767 Kelas IV Tembung. Sehingga dengan menerapkan pembelajaran
cooperative tipe STAD pada penelitian ini diharapkan tujuan IPA dapat tercapai
antara lain berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam bekerja sama, berpikir keritis, serta dapat
Berdasarkan latar belakang masalah diatas sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Banyak
model pembelajaran yang relevan diantaranya adalah pembelajaran Cooperatif
Learning tipe Student Team Achievement Division ( STAD ). Permasalahan
tersebut menarik untuk diangkat dalam penelitian yang berjudul :“Meningkatkan
Hasil Belajar S iswa dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada
Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 101767 Tembung”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar IPA.
2. Siswa lebih banyak pasif dalam kegiatan belajar.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.
4. M etode mengajar guru kurang variatif sehingga kurang mengaktifkan siswa
dalam belajar.
1.3
Batasan Masalah
M engingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada identifikas
masalah diatas, peneliti perlu membuat batasan masalahnya. M asalah dalam
penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran cooperaif learning tipe Student Team Achievement
1.4
Rumusan Masalah
Berdaskan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :Apakahdengan menggunakan pembelajaran
kooperaif learning tipe Student Team Achievement Division(STAD) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaranIPA di kelas IV SDN 101767
Tembung Tahun Ajaran 2011 / 2012?
1.5
Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :Untuk mengetahu penggunaan metodecooperatif learning
tipe Student Team Achivement Division ( STAD ) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV SDN 101767 Tembung T.A 2011 –
2012.
1.6
Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian
ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa di SDN 101767 Tembung, dapat dijadikan sebagai bahan
acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode Cooperatif Learning Tipe Student Team Achivement Division (
STAD )
2. Bagi gurudi SDN 101767 Tembung, penelitian ini dapat menjadi
alternative pengajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan
mengukur keberhasilannya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
serta memperoleh wawasan baru dalam hal penggunan metode
3. Bagi sekolahSDN 101767 Tembung, hasil penelitian ini dapat menjadi
referensi sebagai masukan atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan
kwalitas pendidikan disekolah.
4. Secara teoritis, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi peneliti
BAB V
KESIMPULA DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan peneliti tindakan kelas yang dilakukan
dengan menggunakan pembelajaran cooperative tipe STAD dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam mata
pelajaran IPA sub pokok bumi dan alam semesta dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa.
2. Sebelum melakukan siklus I peneliti member tes awal, nilai rata – rata
yang diperoleh yaitu 47,67 ( 20%) hal ini berati 6 siswa ( 20%) siswa
yang tuntas belajar dan 24 siswa ( 80% ) yang tidak tuntas belajar.
3. Setelah melaksanakan siklus I dengan menggunakan pembelajar
cooperative tipe STAD yang kemudian ke post tes I maka diperoleh niali
rata – rata 61,00 dan 14 siswa ( 46,67% ) yang dinyatakan tuntas belajar
dan 16 siswa lagi ( 53,33% ) yang dinyatakan masuh belum tuntas
belajar.
4. Kemudian pada pelaksanaan siklus II dengan menggunakan pembelajar
cooperative tipe STAD yang kemudian dilanjutkan ke post tes II maka
diperoleh nilai rata – rata 87,67 dan diketahui bahwa seluruh siswa yang
berjumlah 30 orang ( 100% ) yang dinyatakan tuntas belajar.
5. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam
pembelajaran IPA khususnya bumi dan alam Semesta dapat
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini juga penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Agar para kepala sekolah melakukan supervise dengan pembaharuan
pembelajaran IPA serta pendalaman penggunaan pembelajaran
cooperative tipe STAD.
2. Agar para guru di SDN 101767 Tembung mencoba menerapkan
penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD sebagai salah satu
alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Agar pihak sekolah SDN 101767 Tembung semakin memaksimalkan
penerapan model pembelajaran yang berfokus pada memaksimalkan
aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Bahwa pembelajaran IPA dengan menggunkan pembelajaran cooperative
tipe STAD ini adalah suatu cara yang digunakan dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
5. Bagi para pembaca penulis mengharapkan agar betul – betul
mengembangkan model pembelajaran ini dalam pembaharuan
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Belajar dan M engajar. Yrama Widya. Bandung.
Dewi Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melaluti PTK. Pasca Sarjana Unimed. M edan
http://www.indonbiu.com/2009/05/pembelajaran-cooperative-learning.htm
http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/22/hakikat-ipa-di-sd/
http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html
Kunandar. 2010. Langkah M udah PTK. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lie, Anita. 2010. Coperative Learning. Grasindo. Jakarta.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Slavin Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Nusa M edia. Bandung
SudjanaNana,DR.2009.Penilaian Hasil Proses
BelajarM engajar.RemajaRosdakarya.Bandung.