• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KISARAN, TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KISARAN, TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IS DI SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

MILANTI HARAHAP Nim. 708310099

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Creative

Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri 1 Kisaran

Tahun Ajaran 2011/2012” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan

kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan yang

tulus yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak .

Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Jonson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak memberikan

(5)

ii

6. Bapak Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak dosen pembanding, atas saran dan arahan yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf administrasi jurusan Pendidikan

Ekonomi yang dengan tulus ikhlas telah mendidik penulis untuk memiliki

ilmu pengetahuan.

9. Bapak Jumadi, S.Pd. MM, selaku kepala SMA Negeri 1 Kisaran.

10. Ibu Azminatul Zariah Siregar, S.Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi

SMA Negeri 1 Kisaran.

11. Teristimewa Ayahanda tercinta Sabaruddin Harahap dan Ibunda tercinta

Jamilah yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dorongan, semangat, dan

dukungan baik moril maupun materil serta do’a untuk penulis. Kemudian

buat saudara-saudaraku tercinta Apriana Harahap, Putera Ramadhan Harahap,

Larosa Harahap, Zulkipli Harahap dan Zulinar Harahap. Dan juga untuk

Kakanda Daud Lubis yang telah memberikan semangat, nasehat dan

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan penulis

berharap ssemoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan dapat

membantu pengembangan pendidikan program studi pendidikan akuntansi

Medan, 2012

(6)

v

v DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1.Model Pembelajaran Creative Problem Solving ... 9

2.1.2.Metode Pembelajaran Konvensional ... 18

2.1.3. Perbedaan Model Pembelajaran CPS dan Metode Konvensional21 2.1.4.Hasil Belajar Akuntansi ... 25

(7)

vi

vi

2.3 Kerangka Berpikir ... 31

2.4 Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.2.1 Populasi ... 34

3.2.2 Sampel ... 34

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

3.3.1 Variabel Penelitian... 35

3.3.2 Definisi Operasional ... 35

3.4 Rancangan Penelitian ... 36

3.5 Prosedur Penelitian ... 37

3.6 Tehnik Pengumpulan Data ... 39

3.7 Tehnik Anaalisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

4.2 Analisis Data ... 45

4.2.1 Menentukan Mean, Standar Deviasi dan Varians ... 45

4.2.2 Uji Normalitas ... 46

4.2.3 Uji Homogenitas ... 46

4.2.4 Uji Hipotesis ... 47

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

(8)

vii

vii

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

BAB VI DAFTAR PUSTAKA ... 53 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

viii

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Selama Satu Semester ... 3

Tabel 2.1 Perbedaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Metode Konvensional ... 23

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian ... 37

Tabel 4.1 Ringkasan Mean, Standar Deviasi dan Varians ... 46

Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Normalitas ... 46

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Homogenitas ... 47

(10)

ix

Lampiran 8 Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 79

Lampiran 9 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas Eksperimen ... 80

Lampiran 10 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas Kontrol ... 83

Lampiran 11 Uji Normalitas ... 86

Lampiran 12 Uji Homogenitas ... 89

Lampiran 13 Uji Hipotesis ... 91

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 93

Lampiran 15 Tabel Z... 94

Lampiran 16 Nilai Persentil untuk Distribusi F... 96

Lampiran 17 Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 100

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan

hidup suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu pendidikan berperan dalam

menghasilkan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan

membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, terhambatnya atau merosotmya

pendidikan akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

Buchori (dalam Trianto,2011:5) mengatakan bahwa “pendidikan yang baik

adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu

profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.” Hal ini tentunya tidak terlepas dari

peran pendidikan dalam pembentukan tingkah laku individu. Melalui pendidikan

sikap, watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk

menghadapi masa depan yang lebih baik. Agar tujuan pendidikan dapat tercapai

dengan baik dibutuhkan orang-orang yang dapat mendidik peserta didik. Mereka

adalah guru yang mempunyai kemampuan dibidangnya masing-masing.

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting

itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk

mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir yang demikian menghendaki

seorang guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang

(12)

2

edukatif. Dalam interaksi edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif dan

kreatif secara optimal karena keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata

pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat

mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan adanya proses interaksi

antara siswa dan guru. Proses interaksi merupakan proses belajar yang

berlangsung dalam lingkungan sosial dimana seseorang yang terlibat dalam

kegiatan belajar membutuhkan orang lain, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Orang lain yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar ini adalah

guru. Oleh karena itu, peranan guru dalam pendidikan sangat penting. Salah

satunya adalah penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran yang baik adalah model yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dengan cara membutuhkan kegiatan belajar siswa yang aktif dengan

guru sebagai pengarahnya.

Kesulitan yang sering dialami oleh guru yaitu kurang kreatifnya guru

dalam memilih dan menciptakan model-model pembelajaran yang dapat

membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Guru lebih cenderung

menggunakan metode konvensional dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga

kondisi pembelajaran tidak hidup. Guru hanya memberikan sebatas materi

pembelajaran tanpa melihat sejauhmana perkembangan kemajuan kreativitas dan

(13)

3

Keadaan demikian menimbulkan masalah dalam pembelajaran pada

pendidikan formal (sekolah) dewasa ini yaitu masih rendahnya hasil belajar

peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa

masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi

pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah

dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar

untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran

hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses

bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan-penemuan

dalam proses berpikirnya.

Demikian halnya di SMA Negeri 1 Kisaran, dalam pelaksanaan

pembelajarannya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat

dilihat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran tersebut guru

menghabiskan waktu pembelajarannya dengan berceramah, melakukan tanya

jawab dan pemberian tugas. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi

akuntansi, hasil belajar yang diperoleh siswa-siswi kelas XI IS di SMA Negeri 1

Kisaran masih kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil belajar

siswa dibawah ini :

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa Selama Satu Semester Kelas Nilai

(14)

4

Dari data di atas, diketahui bahwa dari 84 siswa hanya 35 siswa yang

dinyatakan tuntas dan 49 siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas, dengan kata lain

ada 35% siswa yang tuntas mata pelajaran akuntansi dengan nilai rata-rata 69,45.

Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran akuntansi

adalah 75. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan dan tidak baik bagi proses

pembelajaran.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, guru harus dapat memahami kondisi

peserta didik itu sendiri di dalam persiapan mereka mengikuti pembelajaran

dengan membimbing dan mengarahkan peserta didik didalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa dan

membangkitkan motivasi dalam diri siswa di dalam kegiatan pembelajaran agar

mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif yang dapat

membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya dengan menciptakan

model-model pembelajaran yang efektif yang diharapkan mampu menciptakan

suasana belajar yang menarik, menyenangkan dan bermakna.

Sebagaimana dijelaskan oleh Komalasari (2010:63) salah satu

pembelajaran efektif adalah model pembelajaran creative problem solving. Oleh

karena itu, peneliti memilih untuk menggunakan salah satu model pembelajaran

yang efektif didalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran creative

problem solving yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model

pembelajaran creative problem solving adalah model pembelajaran yang

(15)

5

agar lebih aktif dan kreatif mengembangkan ide dan kemampuannya di dalam

proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman mereka untuk mata

pelajaran akuntansi.

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian,

kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam mengerjakannya. Akuntansi

merupakan pelajaran yang tidak hanya berupa konsep - konsep yang berguna

dalam kehidupan tetapi juga bersifat hitung - menghitung. Oleh karena itu, dengan

model pembelajaran creative problem solving diharapkan siswa lebih termotivasi

di dalam mengikuti pembelajaran dan guru sebagai fasilitator mengarahkan dan

membantu siswa agar siswa dapat lebih mudah memahami atas materi yang

disampaikan sehingga kondisi pembelajaran terasa menyenangkan dan bermakna.

Model creative problem solving ini juga dirancang dengan beberapa tahapan

pembelajaran secara sistematik dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian Zakia (2010) ”bahwa ada pengaruh model

pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap hasil belajar sakuntansi

siswa”. Model pembelajaran creative problem solving ini belum pernah dilakukan

di SMA Negeri 1 Kisaran. Oleh karena itu, diharapkan dengan penggunaan model

pembelajaran creative problem solving ini dapat meningkatkan hasil belajar

akuntansi siswa di SMA Negeri 1 Kisaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

(16)

6

Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA

Negeri 1 Kisaran Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI IS SMA Negeri 1 Kisaran?

2. Mengapa guru dalam proses belajar mengajar akuntansi selalu menggunakan

metode pembelajaran konvensional di kelas XI IS SMA Negeri 1 Kisaran?

3. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1

Kisaran?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap

hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Kisaran?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran creative

problem solving dan metode pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS

(17)

7 1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar akuntansi siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran creative problem solving lebih tinggi

daripada hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode konvensional di SMA

Negeri 1 Kisaran Tahun Ajaran 2011/2012.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran creative problem solving lebih tinggi daripada hasil belajar

akuntansi yang diajar dengan metode konvensional di SMA Negeri 1 Kisaran

Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru mengenai

model pembelajaran creative problem solving dalam meningkatkan hasil

belajar khususnya hasil belajar akuntansi.

2. Informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru akuntansi

SMA Negeri 1 Kisaran dalam memlihi model pembelajaran dalam rangka

(18)

8

alternatif model pembelajaran creative problem solving untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi aktivitas akademis Fakultas Ekonomi

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Afiati,Riana. 2010. Creative Problem Soving dalam Pembelajaran Matematika. http://en.wikipedia.org/wiki/Creative_problem_solving. (Diakses 02 Februari 2012).

Arnyana, Ida Bagus Putu. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada pelajaran Biologi Terhadap Kemamouab Berpikir Kraetif

Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri

Singaraja.No.3.TH.XXXIX Juli 2006.

www.undiksha.ac.id/images/img_item/607.doc ((Diakses 17 Maret 2012).

Azra, Azyumardi. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. Dalam Sujarwo. Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2012).

Buchori. 2006.Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Darmawan. 2010 Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Di Mi Darrusaadah Pandeglang. Vol. 11 No. 2, Oktober 2010.

http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/462/penggunaan pembelajaran-berbasis-masalah-dalam-meningkatkan-kemampuan berpikir-kritis-siswa-pada-pembelajaran-ips-di-mi-darrusaadah-pandeglang.html. (Diakses 18 Maret 2012)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Farida. 2010. Penerapan Metode CPS (Creative Problem Solving) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/8354/ (Diakses 11 Februari 2012)

Hamalik. 2006. Pengertian dan Definisi Hasil Belajar. Dalam Munawar, Indra http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html. (Diakses 14 Februari 2012).

(20)

54

Herdian. 2009. Model Pembelajaran Creative Problem Solving.

http://kafeilmu.com/tema/pengertian-model-pembelajaran-creative-problem-solving.html#ixzz1hhOS62OY

Imansyah. 2006. Efek Model Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Pembelajaran Matematika Di SMP. Jurnal Pendidikan.Vol.7.No.2. September 2006.89 - 101

http://lppm.ut.ac.id/htmpublikasi/03irmansyah.pdf. (Diakses 12 Februari 2012).

Kholik, Muhammad. 2011. Metode Pembelajaran Konvensional.

http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional/. (Diakses 09 Februari 2012).

Komalasari,Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung : Refika Aditama

Maida. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri 2 Binjai. Tahun Ajaran 2010/2011. Medan: Universitas Negeri Medan.

Manek, Ronal. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IS SMA Swasta Markus Medan. Tahun Ajaran 2009/2010. Medan : Universitas Negeri Medan.

Mitchell dan Kowalik. 2009.Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Dalam Muaddab,Hafis.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-creative-problem-solving/. (Diakses 10 Februari 2012).

Munandar. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT Gramedia: Pustaka Utama.

Munawar. 2009. Pengertian dan Definisi Hasil Belajar. Dalam Munawar, Indra http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html. (Diakses 14 Februari 2012).

Noller. 2006. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Dalam Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanjaya, Alit Adit. 2011. Model Pembelajaran Konvensional.

(21)

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana.

Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Snud. 2010. Creative Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Afiati, Riana.

http://en.wikipedia.org/wiki/Creative_problem_solving. (Diakses tanggal 09 Februari 2012).

Somantri, Hendi. 2007. Memahami Akuntansi. Bandung: Armico.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suhadimato. Amir. 2003. Akuntansi. Jakarta: Yudhistira.

Sujarwo. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2.Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2012).

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Suyitno. 2004. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.

http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model- pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Ed ke-4. Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardani. 2006. Berpikir Kritis Kreatif (Sebuah Model Pendidikan di Bidang Desain Interior). Dalam Wardani, Laksmi Kusuma. Dimensi Interior. Vol 1.No.2. Desember 2006: 97-111.

(22)

56

Wiederhold. 2012. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.

http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model- pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.

Wimbarti, Supra. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. Dalam Sujarwo. Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2012).

Zakia. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2009/2010. Makasar : Universitas Negeri Semarang.

Gambar

Tabel
Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Selama Satu Semester

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kajian Dampak Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit terhadap Fungsi Hidrologi DAS Batang Tabir Menggunakan Model SWAT adalah

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan isolat bakteri koleksi CV.Meori Agro dengan kode P2, J2, PS4 dan satu isolat asal tanah yang diaplikasikan baik secara

Hasil penelitian disimpulkan: (1) Jenis anak berkebutuhan khusus di SD inklusif terbanyak anak lambat belajar, (2) Menurut persepsi guru sebagian besar standar kompetensi

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh NVakil Tetap untuk PBS.. UNTUK PEMERINT AH KERAJAAN

Pemerintah dan lembaga Negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang beehadapan dengan

The concept of entrepreneur is worth taught since it gives students with the basic principles of entrepreneur which are being creative, being innovative, taking risk, and

writing, the notion of genre, recount text, and the role of teacher in

Yang berisi tentang hasil yang diperoleh dari penelitian serta. pembahasan dari hasil penelitian