• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Terhadap Hasil Belajar Kelas VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Terhadap Hasil Belajar Kelas VIII "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VIII

SMP MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

GADING MEGA MAWARTI NIM: A 420 100 042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VIII

SMP MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Gading Mega Mawarti, A420100042, Program Studi Pendidikan Biologi, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode diskusi kelompok dengan media audio visual dalam pembelajaran biologi bahasan sistem pencernaan makanan terhadap hasil belajar kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian Posttest Only Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah 1 Sragen yang berjumlah 64 siswa. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 32 siswa kelas VIIIA dan 32 siswa kelas VIIIB Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan paired t test . Hasil uji-t memperoleh nilai t hitung sebesar 2,081 > 2,04 (t-tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,046 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan yang signifikan metode konvensional dan metode diskusi kelompok dengan media audiovisual dalam pembelajaran biologi pokok bahasan sistem pencernaan makanan terhadap hasil belajar kelas VIII SMP Muhammadiyah Sragen. Apabila dilihat dari angka rerata metode konvensional sebesar 52,82 dan rerata metode diskusi kelompok dengan media audiovisual sebesar 58,75 ini menunjukkan bahwa metode konvensional dan metode diskusi dengan media audio visual lebih baik terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan dari metode konvensional yaitu 3,36% dan peningkatan dari

metode diskusi kelompok dengan media audiovisual yaitu 9,94%. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan metode konvensional dengan metode diskusi kelompok dengan media audio visual dalam pembelajaran Biologi pokok bahasan sistem pencernaan makanan terhadap hasil belajar kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen Tahun ajaran 2013/2014.

(5)

A. Pendahuluan

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

suasana pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Selama ini guru

hanya mengacu pada bagaimana materi yang banyak bisa terselesaikan dalam

waktu satu semester, guru tidak memperhatikan apakah informasi bisa diterima

oleh siswa dengan baik. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak

negatif dalam pencapaian hasil belajar siswa. Untuk itu sebaiknya guru

memiliki kemampuan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat.

Ketidaktepatan dalam penggunaan metode mengajar sering menimbulkan

kejenuhan dalam mengikuti pelajaran, materi yang diajarkan kurang dapat

dipahami sehingga siswa menjadi apatis.

Hasil observasi pembelajaran IPA menunjukkan bahwa sekolah

menengah masih menggunakan metode ceramah. Guru masih menggunakan

metode ceramah, sehingga aktifitas mengajar dan aspek lain dari siswa harus

harus berkembang secara optimal. Guru secara informatif mengajarkan fakta,

rumus, serta konsep dan siswa harus menghafalkannya, sehingga siswa akan

tahu pada saat itu saja, selanjutnya akan hilang pengetahuan tersebut. Guru

sebaiknya memberikan kesempatan pada siswa untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan serta keterampilan fisik maupun mental sesuai

dengan taraf kemampuannya. Jadi tugas guru bukan hanya memberikan

pengetahuan saja, melainkan menyiapkan situasi yang membuat siswa untuk

bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan

(6)

mengalami perkembangan, maka pembelajaran biologi perlu disusun

sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran diskusi kelompok dan media audio visual merupakan

pembelajaran yang sesuai dalam ilmu Biologi. Metode diskusi adalah suatu

penyajian bahan pelajaran dengan siswa membahas, dengan bertukar pendapat

mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian

bersama yang lebih jelas dan teliti tentang topik atau sesuatu untuk

mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama (Akhmad, 2008).

Sedangkan media audio – visual adalah media yang menampilkan gambar dan

suara. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting,

berita) maupun fiktif seperti cerita, bisa bersifat informatif, edukatif maupun

instruksional (Sadiman, 2006).

Pembelajaran dengan metode diskusi kelompok akan menumbuhkan

siswa untuk belajar memecahkan masalah sendiri sehingga keterampilan

berpikirnya akan menjadi berkembang. Dengan demikian penguasaan siswa

mengenai konsep yang diajarkan akan meningkat. Selain itu pembelajaran

dengan media audio visual akan menjadikan materi pencernaan makanan

khususnya pada metabolisme atau proses-proses yang bersifat abstrak menjadi

lebih nyata, sehingga siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat

materi tersebut. Dengan asumsi dasar seperti tersebut tampaknya guru perlu

mencoba menggunakan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok dan

media audio visual dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan demikian

(7)

terhadap konsep yang diajarkan dan dapat meningkatkan hasil belajar pada

siswa.

Arif S.Sadiman (2002: 6) mengemukakan bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

kepenerima sehungga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

serta perhatian siswasedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Media audio-visual merupakan media yang berkaitan dengan indera

pendengaran dan penglihatan. Dalam media audio pesan yang disampaikan

dituangkan kedalam lambing-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata,

bahasa lisan) maupun non verbal sedangkan media visual dapat disajikan

melalui gambar, charta maupun slide yang dapat dilihat langsung. Media tiga

dimensi merupakan media yang murah dan mudah dijangkau disekitar

lingkungan, media ini dapat berupa tiruan maupun yang sesungguhnya

(Rahardjo, 2002:49).

Pembelajaran biologi khususnya pokok bahasan sistem pencernaan

pada manusia kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Sragen menunjukkan hasil

yang kurang memuaskan. Hasil pengamatan guru, salah satu penyebab sulitnya

memahami pokok kajian mata pelajaran biologi, karena materi pelajaran

biologi banyak dijumpai istilah asing / latin, materi bersifat abstrak, dan

kurangnya sarana dalam proses belajar mengajar. Adapun masalah yang

dihadapi oleh guru biologi di kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Sragen

dalam kegiatan belajar mengajar adalah: (1) Guru hanya menggunakan metode

(8)

laboratorium yang memadai. (3) Kurangnya motivasi siswa. (4) Rendahnya

hasil belajar yang dicapai siswa.

B. Metode penelitian

Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimen

bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat

dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental,

satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu

atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Cholid

Narbuko, 2007: 51).

Desain penelitian yang digunakan adalah ”Posttest Only Design”,

yaitu desain penelitian yang sederhana dari desain eksperimental, karena

responden benar-benar dipilih secara random dan diberi perlakuan serta ada

kelompok pengontrolnya. Desain adanya manipulasi variable, pemilihan

kelompok yang diteliti secara random dan seleksi perlakuan (Sugiyono,

[image:8.612.161.501.413.546.2]

2001). Adapun desain penelitian sebagai berikut:

Tabel 1.1. Desain Penelitian Posttest Only Design

Kelompok Variabel Bebas Posttest

E X O1

K - O2

Keterangan:

E : Metode diskusi kelompok berbantuan audio visual K : Metode konvensional

O1 : post-test Metode diskusi kelompok berbantuan audio visual

O2 : post-test Metode konvensional

X : variabel bebas

sampel diperoleh siswa kelas VIIIA sebagai metode konvensional dan

siswa kelas VIIIB sebagai metode diskusi kelompok dengan audio visual.

Pembelajaran biologi pokok bahasan sistem pencernaan makanan pada

kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan metode diskusi

kelompok dengan media audio visual, sedangkan pembelajaran biologi pokok

(9)
[image:9.612.161.510.114.200.2]

Tabel 1.2. Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa Keterangan

1. VIIIA 32 Metode konvensional

2. VIIIB 32 Metode diskusi

kelompok berbantuan media audio visual

Jumlah 64

Dari hasil tabel diatas maka jumlah siswa dari metode konvensional 32

siswa dan jumlah siswa dari metode diskusi kelompok dengan media

audiovisual 32 siswa, sehingga jumlah total 64 siswa

C. Hasil Dan Pembahasan

Hasil perolehan data perbandingan antara dua kelas maka diperoleh

bahwa kelas VIIIA sebagai kelas konvensional rerata sebesar 52,81 dan kelas

VIIIB sebagai kelas diskusi kelompok berbantuan media audio visual rerata

sebesar 58,75. Hal ini menunjukkan bahwa kelas diskusi kelompok

berbantuan media audiovisual memiliki nilai post-test yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas konvensional.

Data perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3. berikut:

Tabel 1.3. Data Hasil Analisis Metode Konvensional Siswa Kelas VIIIA dan Metode Diskusi Kelompok Berbantuan Audio Visual

Siswa Kelas VIIIB

No Uraian

Kelas Diskusi

kelompok Konvensional

1. Jumlah Siswa 32 32

2. Nilai Post test Tertinggi 90 75 3. Nilai Post test Terendah 40 35

4. Mean Nilai Post test 58,75 52,81

5. Median Nilai Post test 57,5 52,5

Untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan signifikan

dari metode konvensional dan metode diskusi kelompok berbantuan

media audio visual dalam pembelajaran biologi terhadap hasil belajar

sistem pencernaan makanan pada manusia siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Sragen, maka dilakukan uji t. Hasil uji t terangkum

[image:9.612.160.513.437.574.2]
(10)
[image:10.612.195.444.126.169.2]

Tabel 1.4. Uji T

T Df T-tabel Sig. (2-tailed)

2,081 31 2,04 0,046

Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 2,081 > 2,04

(t-tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,046 < 0,05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan yang signifikan

metode konvensional dan metode diskusi kelompok berbantuan media

audio visual dalam pembelajaran biologi sistem pencernaan makanan

terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen.

Apabila dilihat dari angka rerata diskusi kelompok sebesar 52,82 dan

rerata audio visual sebesar 58,75 ini menunjukkan bahwa metode diskusi

kelompok berbantuan media audio visual lebih baik terhadap hasil belajar

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data

dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan metode konvensional dan metode

diskusi kelompok dengan media audio visual dalam pembelajaran biologi

pokok bahasan sistem pencernaan makanan terhadap hasil belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen Tahun ajaran 2013/2014.

2. Pembelajaran dengan model diskusi kelompok dengan media audiovisual

(11)

E. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan yang terhormat bapak atas

kesediaannya membantu dan memberikan masukan yang sangat berharga

selama penelitian ini berlangsung sampai selesai.

F. DAFTAR PUSTAKA

A.A.,Arens, dan Loebbecke, J. K. 2003. Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Indeks

Cholid Narbuko, Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Sadiman Arief. dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudrajat, akhmad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Paramitra Publishing

Gambar

Tabel 1.1. Desain Penelitian Posttest Only Design Posttest
Tabel 1.2. Sampel Penelitian
Tabel 1.4. Uji T

Referensi

Dokumen terkait

Karena menentukan produk makanan yang dijual secara inovatif itu sulit sehingga kami perlu juga untuk memikirkan dengan baik bagaimana resep produk makanan untuk memasak bahan

Kondisi optimum dicapai pada pH fasa sumber adalah 3, konsentrasi oksin 17,5 x 10 -4 M dalam kloroform, volume membran 20 mL, waktu kesetimbangan 15 menit, konsentrasi asam sulfat

Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh enam bulan Mei tahun Dua Ribu Empat Belas, bertempat di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura, POKJA ULP yang telah mengadakan

Saeful Bakhri/Sri Murwani Panut Rahayu/M.Nurul Hidayatullah. Saeful Bakhri/Sri Murwani Panut

After a certain time of being steeped in a solution of alkali (sodium or calcium hydroxide) and a reducing agent, normally sodium sulphide, the hair roots are dissolved, and

Praise to Jesus the Lord of the world for blessing given to her during her study and completing her f inal project entitled “ Improving the English noun vocabulary mastery by

Kemudian variasi 4 fin menghasilkan arus generator paling kecil dibandingkan dengan variasi pengujian yang lainnya dengan nilai 0,12 A pada kecepatan angin 5 m/s.. Data arus

Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa maka pengurus takmir masjid dari aspek organisasi lokal dalam usaha memberdayakan jamaahnya di Kota Madiun dengan 7 indikator dapat dijelaskan ;