• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Analisis Laba Kotor Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada PT. "X").

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Analisis Laba Kotor Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada PT. "X")."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Salah satu alat penilaian kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan analisis laba kotor. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini ialah untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor dan besarnya pengaruh analisis laba kotor sebagai alat bantu manajemen dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan langsung, wawancara, dan pengkajian dokumen. Menurut hasil penelitian diketahui perusahaan belum melakukan analisis perubahan laba kotor. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis ini penulis membandingkan laba kotor tahun 2011 sampai dengan laba kotor tahun 2014, sebagai periode analisis dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik tetapi terjadi penurunan laba kotor pada tahun 2013 yang disebabkan oleh peningkatan penjualan tidak sebanding dengan peningkatan harga pokok penjualan.

(2)

ABSTRACT

One of assessment tools regarding company financial performance is gross profit analysis. The purpose of this thesis is to inquire the cause of gross profit change and the significance of gross profit analysis as a management assessment tool to measure financial performance of a company. The research method applied by the author in this thesis is descriptive method, with quantitative approach and data collection technique, which includes direct observations, interviews, and document appraisals. According to the previous research outcome, the company has yet to commit a gross profit change analysis. Therefore, in conducting the analysis, the author compared the gross profit of 2011 to 2014, as the period of analysis in this thesis. The result showed a satisfactory financial performance throughout the period of analysis, although, a decline in gross profit occurred in 2013, which was induced by a disproportional increase of sales and cost of good sold.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian ... 7

1.6 Jadwal Kegiatan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Analisis Laba Kotor ... 8

2.1.1.1 Laba Kotor ... 8

2.1.1.2 Analisis Laba Kotor ... 10

2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Analisis Laba Kotor ... 13

2.1.2 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan ... 15

2.1.2.1 Pengukuran Kinerja ... 16

2.1.2.2 Pengukuran Kinerja Keuangan ... 17

2.1.2.3 Manfaat Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan ... 19

2.1.2.4 Alat Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan ... 20

2.1.3 ROA (Return on Asset) ... 22

2.1.4.3 Karakteristik Laporan Keuangan ... 26

2.1.4.4 Analisis Laporan Keuangan ... 30

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Penulis ... 34

(4)

BAB III Metode Penelitian ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian... 39

3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel (DOV) ... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5 Teknik Analisis Data ... 43

3.6 Perhitungan Rasio... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.1.2 Visi, Misi Dan Kebijakan Mutu Perusahaan ... 49

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 50

4.2 Pembahasan ... 54

4.2.1 Analisis Laba Kotor ... 54

4.2.2 Penyebab Perubahan Menurut Hasil Penelitian ... 62

4.2.3 Pemecahan Masalah... 63

4.2.4 Return on Asset (ROA) ... 65

4.2.5 Analisis Laba Kotor Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keuangan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 74

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1.1 Jadwal Penelitian ... 7

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

TABEL 2.2 Penelitian Penulis ... 34

TABEL 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 41

TABEL 4.1 Laporan Laba Kotor ... 55

TABEL 4.2 Laporan Selisih Laba Kotor ... 55

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat,

mendorong adanya daya saing perusahaan yang semakin ketat, baik dalam sektor

industri maupun perdagangan. Maka dari itu perusahaan harus mampu bertahan

dari berbagai faktor yang dapat menghambat jalannya usaha seperti tidak

terlaksananya fungsi manajemen dengan baik dan penerapan akuntansi yang tidak

sesuai.

Pada umumnya tujuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya

adalah untuk mencari laba. Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk

berbagai kepentingan, juga digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan

perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya. Menurut Nafarin (2007:788),

laba adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan

pengeluaran untuk periode tertentu.

Untuk dapat mencapai laba yang optimal, banyak hal yang telah

direncanakan oleh suatu perusahaan, tetapi dalam pelaksanaanya tidak berjalan

sesuai dengan harapan bahkan sering mengalami kegagalan. Menurut Zimmerer

dan Scarborough (2008:39), kegagalan yang sering terjadi dapat diakibatkan oleh

(9)

BAB I PENDAHULUAN

2

Universitas Kristen Maranatha stabilnya keuangan. Sumber daya yang terbatas mempengaruhi kinerja keuangan

yang menurun.

PT. X adalah perusahaan peternakan ayam “petelur” khususnya dalam

kegiatan memproduksi telur ayam. Perusahaan yang bertempat di kota

Tasikmalaya ini merupakan perusahaan yang sedang berkembang dengan jumlah

ayam yang cukup besar dengan kisaran lima puluh ribu ekor. Dengan jumlah

ayam cukup tinggi maka membutuhkan sumber daya manusia khususnya tenaga

kerja yang tidak sedikit. Sumber daya yang terbatas menimbulkan adanya rangkap

tugas di dalam perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk menangani

masalah tersebut agar tidak menghambat perkembangan perusahaan.

Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan laba rugi yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

laporan pendapatan suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu. Salah satu

cara menganalisis laporan laba rugi dapat dilakukan dengan menganalisis

perubahan laba kotor.

Menurut Sugiono dan Untung (2008:12), analisis perubahan laba kotor

adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu

perusahaan, dari satu periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu

periode laba dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

Menurut Munawir (2004:36), analisis laba kotor adalah satu teknik yang

sangat membantu untuk dapat menjelaskan perubahan dalam penghasilan dan

biaya. Analisis laba kotor merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan

(10)

BAB I PENDAHULUAN

3

Analisis perubahan laba kotor dapat memberikan cukup motivasi bagi

manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan, yang akan membawa kepada

berbagai kemungkinan tindakan koreksi, khususnya analisis yang menunjukkan

perbedaan tidak menguntungkan (rugi) antara anggaran dan realisasi. Dalam

menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur

yang biasa digunakan dapat berupa rasio atau indeks, yang menghubungkan

antara dua data keuangan.

Analisis dan interpretasi dari macam - macam rasio dapat memberikan

pandangan yang lebih baik tentang kinerja perusahaan. Terdapat tiga jenis analisis

rasio untuk mengukur kinerja yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas dan, rasio

kepemilikan (Sugiono & Untung, 2008:59).

Menurut Rudianto (2006:331), Return on Asset (ROA) yang merupakan

bagian dari rasio profitabilitas mengarah kepada efektivitas suatu perusahaan

dalam memanfaatkan sumber dayanya. Ukuran ini menjadi sangat populer ketika

tingkat laba menurun. Berdasarkan penelitian Meythi (2005), menunjukkan bahwa

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang paling baik untuk memprediksi

pertumbuhan laba. Laba yang semakin meningkat dipengaruhi oleh penjualan

yang meningkat.

Melalui isu tersebut, hal itu yang mendasari penulis melakukan penelitian

dengan judul penelitian “Peranan Analisis Laba Kotor Sebagai Alat Bantu

(11)

BAB I PENDAHULUAN

4

Universitas Kristen Maranatha bantu manajemen dalam pengukuran kinerja keuangan melalui penelitian pada

PT. X, Tasikmalaya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah sebagai

berikut:

1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan laba kotor pada PT.

X dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagaimana pengaruh analisis laba kotor sebagai alat bantu manajemen

yang tepat untuk mengukur kinerja keuangan PT. X.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor pada PT.

X dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh analisis laba kotor sebagai alat

(12)

BAB I PENDAHULUAN

5

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademik

a. Bagi Penulis

 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang

mendalam mengenai peranan analisis laba kotor terhadap

pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar teori

dengan yang diperoleh dan peranannya dalam praktek.

 Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan wawasan dan

pengetahuan mengenai peranan analisis laba kotor terhadap

pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

 Penelitian ini bertujuan untuk menjadi bahan referensi dalam

melakukan penelitian selanjutnya yang memiliki topik yang

sama.

c. Bagi Pembaca

 Penelitian ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi

pembaca dari hasil penelitian.

 Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi

(13)

BAB I PENDAHULUAN

6

Universitas Kristen Maranatha peranan analisis laba kotor sebagai alat bantu manajemen dalam

mengukur kinerja keuangan perusahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

 Penelitian ini bertujuan sebagai saran, evaluasi atau masukan

bagi perusahaan dalam menerapkan analisis laba kotor yang

baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dan kinerja

keuangan perusahaan semakin meningkat.

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang

menyimpang dalam perhitungan laba kotor, besar

penyimpangan, dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan.

 Penelitian ini bertujuan untuk memastikan rencana kinerja

manajemen telah tercapai dengan baik.

b. Bagi Pemerintah

 Penelitian ini bertujuan sebagai sumber informasi pemerintah

dalam pelaporan pajak.

c. Bagi Bank

 Penelitian ini bertujuan sebagai sumber referensi bagi bank

(14)

BAB I PENDAHULUAN

7

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian

ini maka, penulis mengadakan penelitian pada PT. X Tasikmalaya. Penelitian ini

berlangsung dalam kurun waktu satu bulan yaitu pada bulan Oktober 2015.

1.6 Jadwal Kegiatan

Bimbingan dan revisi proposal

bab 1-3

Bimbingan dan revisi skripsi

bab 4-5

7

Penulisan daftar isi, daftar pustaka

dan kelengkapan skripsi

8

Persetujuan skripsi oleh dosen

(15)

68

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

penulis kemudian akan menyajikan beberapa kesimpulan mengenai analisis laba

kotor sebagai alat bantu manajemen dalam pengukuran kinerja keuangan

perusahaan.

5.1 Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat penulis uraikan dan jelaskan

mengenai hasil dari penelitian ini, yaitu :

1. Penyebab adanya kenaikan dan penurunan laba kotor di dalam perusahaan

tidak jauh dari adanya faktor hasil penjualan dan faktor harga pokok

penjualan. Namun, penelitian ini tidak dapat ditelusuri lebih dalam karena

keterbatasan peneliti mengenai data kuantitas penjualan, harga jual dan

harga pokok penjualan sehingga hanya dapat diperoleh kesimpulan secara

umum. Pada periode antara tahun 2011 dan 2012 perusahaan mengalami

kenaikan laba kotor yaitu sebesar Rp.35.904.492,00 artinya bahwa

perusahaan mengalami perubahan yang menguntungkan. Pada periode

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

69

yaitu sebesar Rp.3.520.850,00 artinya bahwa perusahaan mengalami

perubahan yang tidak menguntungkan yang disebabkan peningkatan

penjulan tidak sebanding dengan peningkatan harga pokok penjualan.

2. Dalam pengukuran kinerja menggunakan ROA maka ditunjukkan

sejauhmana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin

besar nilai ROA, maka semakin besar tingkat laba yang diperoleh dan

semakin baik pula dalam penggunaan nilai aset-asetnya. Begitu pula

sebaliknya semakin kecil nilai ROA, maka semakin kecil laba yang

diperoleh dan semakin buruk pula dalam penggunaan nilai aset-asetnya.

Hasil perhitungan rasio ROA dari tahun 2011 sampai 2104 mengalami

penurunan yang disebabkan oleh kinerja karyawan masih belum

memenuhi standar perusahaan sehingga dalam hal pemeliharaan ayam

mengalami banyak masalah. Keadaan ini menyebabkan telur yang

dihasilkan oleh ayam semakin berkurang sehingga, perusahaan harus

meningkatkan nilai harga pokok penjualan. Jika harga pokok penjualan

semakin meningkat maka, laba yang diperoleh perusahaan semakin

menurun.

3. Berdasarkan hasil analisis perhitungan laba kotor dan analisis rasio ROA,

terdapat pengaruh analisis laba kotor terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Semakin meningkatnya laba kotor dari tahun ke tahun maka

kinerja keuangan perusahaan akan semakin meningkat. Begitu pula

sebaliknya apabila terjadi penurunan laba kotor maka kinerja keuangan

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

70

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang

telah dikemukakan oleh penulis, penulis kemudian akan memberikan beberapa

saran yang mungkin dapat berguna untuk membantu perusahaan dalam

mengoreksi kesalahan atau kekurangan, yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya memberikan data kuantitas penjualan, harga jual

dan harga pokok penjualan sehingga dapat ditelusuri lebih dalam

mengenali peranan analisis laba kotor terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

2. Perusahaan sebaiknya menggunakan analisis perubahan laba kotor dalam

menilai pelaksanaan kerja, sehingga dapat diambil tindakan untuk

memperbaiki atau mengevaluasi kelemahan yang ada. Salah satu

kelemahan perusahaan adalah mengenai tingginya biaya perbaikan

kandang, pemeliharaan kandang dan menurunnya jumlah produksi telur

yang disebabkan oleh pemanfaatan sumber daya manusia yang tidak

maksimal khususnya mengenai keterbatasan dan kualitas tenaga kerja.

3. Hasil dari adanya analisis perubahan laba kotor adalah untuk menunjukan

atau mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya. Oleh

karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis laba kotor secara rutin

untuk mengetahui alat perencanaan dan pengendalian yang tepat dalam

mengukur kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun.

4. Terjadinya peningkatan biaya dalam laporan rugi laba disebabkan oleh

(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

71

keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan. Oleh

karena itu diperlukan pelatihan bagi karyawan khususnya bagian kandang

untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka

sehingga dapat meminimalkan biaya yang ada.

5. Kinerja keuangan perusahaan yang baik dapat tercemin dari kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan suatu produk. Dengan terbatasnya sumber

daya manusia yang ada maka, hal ini akan menghambat jumlah produksi

telur yang dapat dihasilkan karena perawatan untuk ayam tidak maksimal.

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mengenai jumlah karyawan

sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang diharapkan dapat membuat

karyawan menjadi lebih fokus dalam melaksanakan pekerjaannya

sehingga produksi telur yang dihasilkan dapat meningkat.

(19)

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. 2007. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Aplikasi Excel Untuk Akuntansi

Manajemen Modern. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Cannon, Joseph P. , William D. Perreault, Jr. E. Jereome McCartly. 2008.

Pemasaran Dasar. Salemba Empat, Jakarta.

Dania. 2008. Analisis Perubahan Laba Kotor untuk Menilai efisiensi dan Efefktivitas

Bagian Produksi dan Bagian Penjualan. Ekonomi. Universitas Kristen

Maranatha, Bandung.

H.M. Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah kaprah dan Pengalaman – Pengalaman, edisi 2011.BPFE, Yogyakarta.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan. CAPS, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Iqbal, Mohammad. 2010. Mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Elex Media Komputindo, Jakarta.

K.R Subramanyam dan John J. Wild. 2010. Financial Statement Analysis. Salemba Empat, Jakarta.

Kurniawan, David. 2009. Penerapan Sistem Akuntansi Biaya Untuk Meningkatkan

Tingkat Akurasi Biaya Produksi (Studi Praktik Kerja Pada PT. Hamparan Plastindo Raya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, vol 1 , No.1.

Kuswadi. 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan

Akuntansi Biaya. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja. Penerbit Refika Aditama, Bandung.

Manurung, Laurensius. 2010. Strategi dan Inovasi Model Bisnis Meningkatkan

Kinerja Usaha. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Ekonomisia, Yogyakarta.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya, edisi kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen. YKPN, Yogyakarta.

Munawir,S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty.

Munawir,S. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta : Liberty

(20)

DAFTAR PUSTAKA 73

Prastowo, Dwi. 2004. Analisa Laporan Keuangan :Konsep dan Aplikasi. Cetakan kedua. AMP YKPN, Yogyakarta.

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen, Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Manajemen. Gramedia, Jakarta.

Ruky, Achmad S. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Setiaji, A.B. 2002. Solusi Praktis Bagi Manajer. Kanisius, Yogyakarta.

SR, Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1. Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Alfabeta, Bandung.

Sugiono, Arief., Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan

Keuangan. Grasindo, Jakarta.

Sugiono, Arief, Yanuar Nanok Soenarno, Synthia Madya Kusumawati. 2009.

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Grasindo, Jakarta.

Sulistyowati, Leny. 2010. Memahami Laporan Keuangan. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. ANDI, Yogyakarta.

Supriyono, R.A. 2000. Perencanaan dan Pengendalian Biaya seta Pembuatan

Keputusan. BPFE , Yogyakarta.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonomisia, Yogyakarta.

Zimmerer, Thomas W., Norman M. Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat, Jakarta.

Zulfikar dan I Nyoman Budiantara. 2014. Manajemen Riset dengan Pendekatan

Gambar

GAMBAR 2.1  Kerangka Pemikiran ....................................................................
TABEL 4.2  Laporan Selisih Laba Kotor .................................................................
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

nya, misalnya kata ‘sue ne’ (lamanya), sufiks -ne sama dengan sufiks -nya. Banyaknya variasi bahasa daerah di Indonesia membuat peneliti tertarik untuk mengkaji struktur

Dewan komisaris independen mampu memperkuat dalam memoderasi total asset turnover, debt to equity ratio dan dapat memperlemah return on equity, dividen payout ratio dan

[r]

Proyek pembangunan Hotel Santika Banyuwangi ini merupakan salah satu langkah yang dapat memudahkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, juga dapat memajukan

Penegakan hukum HKI di Indonesia terbukti belum efektif yang terlihat dengan beberapa indikator yaitu: (1) masih maraknya peredaran produk bajakan di sekitar kita;

Kolektor surya tipe plat datar model serpentin telah dibuat sebanyak empat buah dengan spesifikasi yang sama, kemudian dilakukan uji fisik dan uji kelayakan

P ada bulan Maret 2012 kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

Menurut Rr Iramani (2008) menunjukkan bahwa sensitifitas suku bunga tidak mampu digunakan sebagai prediktor financial distress, dikarenakan sampel yang digunakan pada