• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nitusae: faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena Nitusae di jemaat Efata Huko‟u Oesena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nitusae: faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena Nitusae di jemaat Efata Huko‟u Oesena"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NITUSAE

(Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Fenomena Nitusae di Jemaat Efata Huko‟u Oesena)

Oleh,

Emilson Rohi Bunga

Nim: 712009040

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi

Guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains

Teologi (S.Si Teol)

Program Studi Teologi

Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

TERIMA KASIH penulis berikan kepada Sahabat Sejati Yesus Kristus atas semua

kebaikan yang penulis terima sejak awal hingga detik ini, karena penulis yakni

Emilson Rohi Bunga selaku mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya

Wacana (UKSW) boleh menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana

Sains Teologi (S.Si Teol).

Dalam proses penelitian, tidak dipungkiri penulis mendapat kesulitan, namun oleh

karena kasih dan penyertaan Sahabat yang memberikan pertolongan melalui orang-

orang yang ada di sekitar penulis, penelitian dapat berjalan dengan baik. Serta tulisan

tugas akhir ini tidak akan menjadi suatu karya yang ada saat ini tanpa adanya doa,

bimbingan, semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Pdt. Dr. Retnowati, M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus wali studi

penulis yang telah memberikan bimbingan, dorongan, motivasi kepada

penulis dengan penuh senyuman yang manis. Terima kasih banyak untuk

semua kebaikan Ibu.

2. Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo, selaku pembimbing II yang telah

memberikan dukungan, bimbingan serta saran kepada penulis selama proses

penulisan tugas akhir.

3. Para dosen Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, yang telah

menerima penulis menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Teologi

UKSW dan telah memberikan didikan kepada penulis, serta Ibu budi yang

selalu memberikan informasi kepada penulis.

4. Untuk keluarga terbaik, bapa Frederik, mama Martha, k Ichad, k Ina, k Ema, k

Desi, k Ing, k Atha, k Into dan ketiga keponakan terhebat Vanda, Israel dan

Varick. Terima kasih untuk semua pengalaman mental yang penulis dapatkan

dalam keluarga. Semuanya sangat Berharga bagi penulis untuk dapat tetap

bernafas.

5. Untuk kawan-kawan yang keberadaannya disekitar penulis, dan yang

(8)

berada di segala tempat dan disegala waktu. Juga untuk para sahabat Maya

Mg (anak super sibuk), Ibu sarjana Paulina S. D, S.Si-Teol (gaya ibu2 pertiwi

45), Monika R.K (peminum susu kambing depan kampus), Arlan Wadu

(pemakan kuda caturnya sendiri), Domi (Sahabat adventure), Ibu Magister

Ratna Radja (Pelari tercepat tanpa sebab-samping hotel Wahid), om Jonet

(Master Injeksi SSH), k Im (Profesor keo), k Ade (naga keo), Pinky (Ibu

Ofalangga ), Ayu (mak-mak perhatian), mbah Ari penulis sampaikan terima

kasih. Kalian Luar Biasa!

6. Bapa Altim, mama Pdt Helda n k Ian, terima kasih sudah mengizinkan penulis

untuk masuk dan bergabung dalam keluarga Sir yang penuh dengan

kebahagiaan, ketika penulis menjalani PPL VI.

Semoga tugas akhir yang telah merepotkan banyak orang ini, tidak hanya menjadi

salah satu kelulusan saja, melainkan dapat menjadi berkat bagi pembaca, khususnya

mahasiswa Fakultas Teologi UKSW Salatiga.

Salatiga, 17 Juni 2014

Penulis,

(9)

Abstrak

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Apa yang terjadi di balik kematian masih menjadi misteri dan perdebatan banyak orang. Namun pada umumnya manusia mempercayai bahwa di balik kematian masih ada dunia lain. Kematian adalah saat di mana tubuh berhenti berfungsi. Roh atau jiwa dipercaya sebagai yang terus ada (immortality). Menurut Taylor, roh dipercayai sebagai yang dapat menangkal kejahatan, menghilangkan musibah atau menjamin kesejahteraan, dengan kata lain kepercayaan pada roh merupakan suatu rasa kebutuhan, maka dari itu roh-roh dipuja dalam bentuk pemujaan roh-roh individual atau kelompok. Orang-orang hidup dapat berkomunikasi dengan roh dan arwah orang-orang mati. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi langsung, untuk mendapatkan informasi dengan mengamati secara mendalam apa yang dilakukan dan dikatakan para informan berdasarkan pengalaman mereka. Wawancara untuk mendapatkan informasi dilakukan dengan mewawancarai informan kunci yaitu orang-orang yang pernah mengalami Nitusae, orang-orang yang pernah menyaksikan peristiwa Nitusae dan pendeta serta juga majelis gereja. Faktor-faktor penyebab terjadinya fenomena Nitusae, pertama dikarenakan oleh faktor kepercayaan terhadap roh yang meninggalkan raganya, tidak serta-merta pergi jauh-jauh meninggalkan raganya atau jazadnya, selama kurun waktu tiga hari sebelum akhirnya roh itu pergi ke balik pohon. Kepercayaan ini telah mengakar dalam masyarakat dusun Satu desa Oesena. Kedua faktor psikologi, secara umum Fenomena Nitusae dapat dialami oleh semua orang, baik itu laki-laki maupun perempuan. Namun yang paling sering mengalami fenomena Nitusae di dusun Satu desa Oesena adalah perempuan, dikarenakan perempuan lebih mengutamakan perasaan, mudah terpengaruh, dan sangat suka berbicara dibandingkan laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait

Gereja merupakan sebuah organisasi non profit, yang mana gereja berada ditengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami pertumbuhan dan

Saya mengalami kebingungan yang merepotkan saya sendiri, saya pernah didatangi pengurus gereja pentakosta agar ikut mereka, tapi saya tidak mau karena ibadahnya rame, pada saat

21 Penulis dalam hal ini melakukan wawancara kepada Ketua Majelis Jemaat kedua negeri yang diyakini sebagai informan kunci 22 dari penelitian yang penulis lakukan dan

Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara saling berkaitan, antara lain: tentang pengalaman, perasaan, pendapat, dan pengetahuan 19 para informan kunci (partisipan)

Dalam hal ini peneliti telah menyiapkan sejumlah pertanyaan yang terkait dengan fokus penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi dari informan tentang

dari “makna, tujuan dan fungsi - fungsi” yang ada pada ritual naketi maka, dapat disimpulkan sebagai salah satu model/bentuk konseling pastoral. berbasis

Berdasarkan hasil wawancara animasi 3D ini sudah dinilai baik, penggambaran animasi sudah sesuai dengan informasi yang diberikan oleh para nelayan senior, dan

Wawancara, atkies Metkono (24 tahun) Seorang mahasiswa yang pernah terlibat aktif dalam kegiatan- kegiatan persekutuan doa Yayasan Utus Soe. Salatiga, 23