UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
WAYANG GOLEK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B2 Di
TKN Pembina Jatisari)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini
Oleh:
ENENG RENI SAFA’AH
1010261
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI DEPARTEME N PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
WAYANG GOLEK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B2 Di
TKN Pembina Jatisari)
Oleh
ENENG RENI SAFA’AH
1010261
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Eneng Reni Safa’ah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
ENENG RENI SAFA’AH 1010261
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
WAYANG GOLEK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B2 Di
TKN Pembina Jatisari)
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
RITA MARIYANA, M.Pd NIP. 197803082001122001
Pembimbing II
LELI KURNIAWATI, S.Pd, M.Mus NIP.132252248
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ENENG RENI SAFA’AH
1010261
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
WAYANG GOLEK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B2 Di
TKN Pembina Jatisari)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Penguji I Penguji II
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 196007071986012001 NIP. 198409182012121001
Penguji III
Heni Djohaeni, S.Pd, M.Si NIP. 197007241998022001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
WAYANG GOLEK
Oleh : Eneng Reni Safa’ah 1010261
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : Bahasa, kosakata bahasa sunda, bercerita, wayang golek.
EFFORTS TO INCREASE CAPACITY SUNDANESE CHILD LANGUAGE VOCABULARY THROUGH STORYTELLING METHODS
WITH MEDIA PUPPET SHOW
(Classroom Action Research To Student B2 Club In TK Negeri Pembina Jatisari)
Eneng Reni Safaah1, Rita Mariyana2, Leli Kurniawati3 (Responsible Person) Early Chilhood Education Teachers Study Program
Faculty of Science Education Indonesia Universitas of Education
Abstract
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: language, vocabulary Sundanese language, storytelling, puppet show.
1
Penulis
2
Penenggung jawab 1
3
Penanggung jawab 2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan nikmat dan karunnia-Nya kepada penulis. Sholawat serta
salam senantiasa dilimpahkan kepada panutan dan tauladan kita yakni Nabi
Muhammad SAW. Dimana penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Upaya Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda Anak Melalui Metode
Bercerita Dengan Media Wayang Golek. Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan ,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti maupun
para pembacanya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini. Adanya motivasi, dukungan
dan bimbingan melalui berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi sesuai waktu yang telah ditentukan.
Semoga persembahan ini dapat memberikan kontribusi di dunia
pendidikan serta memberikan manfaat bagi pembacanya. Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2014
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Eneng Reni Safa’ah
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahrobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunnia-Nya kepada penulis.
Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada panutan dan tauladan kita
yakni Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih yang begitu besar penulis
sampaikan kepada suami tercinta Tetep Komarudin, Ibunda Ika Datikari dan
Ayahanda Wowon yang tiada hentinya selalu memberikan dukungan moril
maupun maupun materil, memanjatkan doa untuk kelancaran dan keberhasilan
penulis, serta senantiasa mencurahkan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut memberikan bantuan,
pengarahan, dan dukungan selama menyusun skripsi ini, yaitu kepada :
1. Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan motivasi pada penulis
sehingga proses studi dapat terlaksana dengan baik.
2. Ibu Rita Mariyana, M.Pd selaku Dosen Pembingbing I sekaligus selaku Dosen Pembingbing Akademik yang selalu memberikan dukungan, bimbingan,dan pengarahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Seluruh Staf pengajar, Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia
5. Bu Susi yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi.
6. Pengurus Dual Modes Karawang, Bapak Nana Suryana, S.Pd dan Bu Yayah Sopiah, S.Pd yang telah membantu administrasi perkuliahan penulis.
7. Anak-anak ku tercinta M. Faisal Al Hafizh dan Naila Robiatul Adawiyah
yang telah mendukung dan mendo’akan bunda.
8. Kakak dan Adik-adik ku tercinta dan keluarga besar penulis yang tidak disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat teman seperjuangan Peni, Titi, Wiwi, Uun, Prapti, Nani, Imas, Lilis, Hj. Rodiah, Ea, Euis, Yati dan Tuti yang senantiasa saling memberikan motivasi dan sebagai tempat bertukar pikiran selama menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa yang telah kita jalani selama ini dapat menjadi berkah.
10.Kepala Sekolah dan seluruh Staf TK Negeri Pembina Jatisari
11.Dan kepada pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah begitu
banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.
Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda dan melimpahkan berkah
kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Bandung, Agustus 2014
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Konsep Bahasa ... 7
1. Pengertian Bahasa ... 7
2. Fungsi Bahasa Bagi Anak ... 9
B. Konsep Kosakata Bahasa Sunda ... 10
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Konsep Perkembangan Kosakata Sunda ... 10
3. Kosakata Untuk Anak Usia Dini ... 13
C. Konsep Metode Bercerita ... 13
1. Pengertian Metode Bercerita ... 13
2. Jenis-Jenis Metode Bercerita ... 14
3. Strategi Bercerita ... 18
D. Konsep Media Wayang Golek ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 22
B. Metode dan Desain Penelitian... 22
C. Prosedur Penelitian ... 24
D. Penjelasan Istilah ... 26
E. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 27
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35
1. Gambaran Umum TK Negeri Pembina Jatisari ... 35
2. Kurikulum di TK Negeri Pembina Jatisari ... 36
3. Keadaan Guru dan Siswa TK Negeri Pembina Jatisari ... 38
4. Sarana Prasarana ... 40
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Implementasi Kegiatan Bercerita Dengan MediaWayang
Golek Untuk Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa
Sunda Anak ... 47
3. Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Wayang Golek ... 63
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
1. Kondisi Objektif Kemampuan Memahami Kosakata Bahasa Sunda Sebelum Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Wayang Golek ... 63
2. Implementasi Penggunaan Media Wayang Golek Dalam Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda Anak Pada Ank Kelompok B2 TK Negeri Pembina Jatisari ... 64
3. Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda Anak Setelah Menggunakan Media Wayang Golek ...,... 67
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69
A. Simpulan ... 69
B. Rekomendasi ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN ... 73
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 23
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 28
Tabel 3.3 Lembar Pedoman Observasi Kosakata Anak ... ... 31
Tabel 3.4 Lembar Catatan Lapangan ... 33
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Dalam Kegiatan Meronce ... 34
Tabel 4.1 Tema-tema Dalam Pembelajaran di TK Negeri Pembina Jatisari . 37 Tabel 4.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan TK Negeri Pembina Jatisari .... 39
Tabel 4.3 Jumlah Siswa TK Negeri Pembina Jatisari ... 40
Tabel 4.4 Jumlah Sarana TK Negeri Pembina Jatisari ... 40
Tabel 4.5 Data Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Jatisari Tahun Ajaran 2013/2014 ... 43
Tabel 4.6 Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ... 44
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siklus I ... 50
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Refleksi Setiap Siklus ... 66
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Observasi Awal Kemampuan Memahami Kosakata Bahasa
Sunda ... 44
Grafik 4.2 Perkembangan Anak Pra Siklus ... 47
Grafik 4.3 Observasi Siklus I Kemampuan Memahami Kosakata Bahasa
Sunda ... 51
Grafik 4.4 Perkembangan Anak Siklus I ... 54
Grafik 4.5 Observasi Siklus II Kemampuan Memahami Kosakata Bahasa
Sunda ... 58
Grafik 4.6 Perkembangan Anak Siklus II ... 61
Grafik 4.7 Perkembangan Kemampuan Memahami Kosakata Bahasa
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RKH (Rencana Kegiatan Harian) ... 73
Lampiran 2 Format Lembar Observasi ... 78
Lampiran 3 Observasi Guru dan Catatan Lapangan ... 87
Lampiran 4 Hasil Penelitian ... 98
Lampiran 5 Dokumentasi ... 102
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ...
Lampiran 7 Lembar Bimbingan Skripsi ...
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup...
106
108
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan PAUD hendaklah memenuhi standar PERMEN 58 tahun
2009. yang di dalamnya mencakup 5 bidang pengembangan yaitu perkembangan
Agama, kognitif, motorik, bahasa, dan sosial emosional.
Pada anak usia dini, anak mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam
setiap perkembangannya dan salah satunya adalah perkembanhan bahasa. Bahasa
adalah alat yang digunakan oleh seorang individu dengan individu lain untuk
saling berkomunikasi saling bertukar pikiran dan menyampaikan pesan (Mustopa,
2008) mengungkapkan bahasa adalah bentuk komunikasi dimana fikiran dan
perasaan seseorang dapat disimbolkan agar dapat menyampaikan sebuah arti
kepada orang lain. Pada hakikatnya bahasa tercipta sesuai dengan lingkungan
dimana individu itu terlahir, yang kita kenal sebagai bahasa ibu. Yang mana
bahasa itu sendiri sangat berpengaruh terhadap perkembangan Anak Usia Dini,
seperti yang diungkapkan oleh Suhartono (2005) menyatakan bahwa dengan
bantuan bahasa anak tumbuh dari orgasme biologis menjadi pribadi dalam
kelompok.
Kemampuan berbahasa anak tidak terlepas dari pengetahuan kosakata
yang dimilikinya. Mendefinisikan kosakata sebagai komponen bahasa yang
memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
(Kridalaksana , 1993:127). Dapat disimpulkan bahwa kualitas dan kuantitas
kosakata yang dimiliki akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan
keterampilan anak dalam berbahasa, sehingga dapat lebih mudah dalam menerima
dan menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan.
Mardiningsih (2004; 15) menyatakan bahwa bahasa adalah suatu alat
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan kemauan yang murni manusiawi,
yang tidak intuitif dengan pertolongan system lambang-lambang yang diciptakan
dengan sengaja. Dalam lingkup perkembangan bahasa , bahasa dibagi menjadi 3
bagian yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Dan
2
dalam lingkup perkembangan menerima bahasa terdapat kemampuan bahasa
secara reseptif dan ekspresif.
Pada pendidikan PAUD, proses pembelajaran bahasa haruslah mendapat
perhatian khusus dari pendidik karena bahasa adalah ujung tombak komunikasi
yang akan anak gunakan sepanjang hidupnya. Pembelajaran bahasa ini tidak
terfokus kepada seorang pendidik yang harus terus memberikan pembelajaran
secara klasikal , namun pembelajaran bahasa juga hendaklah dikemas secara
menarik dan menggunakan alat peraga yang edukatif sehingga menyenangkan dan
mudah dipahami oleh anak.
Bahasa Sunda adalah bahasa asli yang digunakan di daerah jawa barat.
Masyarakat pada saat ini khususnya di daerah jawa barat sudah mulai
meninggalkan Bahasa Sunda, dan mereka lebih sering menggunakan bahasa
indonesia, bahkan mereka lebih bangga menggunakan bahasa asing. Padahal
Bahasa Sunda adalah bahasa ibu yaitu bahasa yang dekat dengan anak-anak dan
akrab di telinga anak.
Bahasa Sunda merupakan bahasa yang diciptakan dan digunakan oleh
orang Sunda dalam berbagai keperluan komunikasi kehidupan mereka. Tidak
diketahui kapan bahasa ini lahir, tetapi dari bukti tertulis yang merupakan
keterangan tertua, berbentuk prasasti berasal dari abad ke-14.
Dewasa ini masyarakat luas lebih banyak menggunakan bahasa
indonesia, malah mereka lebih bangga menggunakan bahasa asing karena dinilai
lebih maju dan lebih keren. Bahasa Sunda pada saat ini dinilai sebagai bahasa
yang kuno. Bahasa Sunda seolah-olah mulai terkikis oleh arus globalisasi dan
masyarakat cenderung malu untuk menggunakan Bahasa Sunda. Padahal Bahasa
Sunda merupakan salah satu ciri kebudayaan jawa barat yang seharusnya dapat
kita lestarikan dan siapapun yang tinggal di daerah jawa barat harus bisa
berBahasa Sunda. Jangan sampai generasi-generasi penerus malah tidak mengenal
kebudayaannya sendiri. Namun pada kenyataanya Bahasa Sunda sudah sangat
jarang digunakan di kalangan masyarakat.
Didaerah tempat tinggal saya khususnya di TK Negeri Pembina Jatisari
3
banyak dari pendatang dari semua daerah karena sekolah kami berada di daerah
perumahan yang penghuninya datang dari semua daerah dan berbagai suku.
Namun di sekolah ada hari khusus yang harus menggunakan Bahasa Sunda yaitu
hari rabu. Namun kenyataannya hari rabu juga jarang digunakan Bahasa Sunda
karena anak- anak bingung dan tidak mengerti dengan bahasa yang ibu guru
ungkapkan dan tidak jarang ibu gurunya sendiri pun suka bingung dan jarang
menggunakan Bahasa Sundanya sendiri karena keberanekaragaman Bahasa
Sundanya sendiri.
Dalam mengenalkan Bahasa Sunda kepada anak, hendaklah disampaikan
secara menarik, menyenangkan dan sederhana agar anak merasa senang dan mau
menggunakan Bahasa Sunda itu sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukan kepada
anak dalam menyampaikan Bahasa Sunda salah satunya dengan menggunakan
alat peraga/ media. Dan media yang akan saya pakai dalam penelitian ini adalah
media wayang golek, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kosakata
anak dalam berBahasa Sunda.
Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda. Wayang golek
adalah boneka yang terbuat dari kayu. pertunjukan wayang golek sangat populer
di wilayah Tanah Pasundan, daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon
di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa
Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran
Wayang Golek.
Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan
adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal
ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan
yang bagus dan menarik. Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah
ngaruat (ruwat), yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya).
Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat,
yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat
4
hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain
adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.
Media wayang golek adalah media yang mencerminkan kebudayaan
sunda dan salah satu dari kebudayaan sunda yang seharusnya kita jaga dan kita
lestarikan . Selain itu media wayang golek adalah media yang cukup murah
dibandingkan dengan boneka-boneka modern pada saat ini. Dan media wayang
golek merupakan media yang ramah lingkungan karena terbuat dari kayu yang
pastinya aman digunakan untuk anak-anak.
Mudah-mudahan dengan penggunaan media wayang golek ini dapat
meningkatkan kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak dan dapat menumbuhkan
kecintaan anak terhadap budaya sunda.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan ke dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak sebelum diberikan
kegiatan bercerita dengan media wayang golek ?
2. Bagaimana implementasi kegiatan bercerita dengan media wayang golek
untuk meningkatkan kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak ?
3. Bagaimana kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak setelah kegiatan
bercerita dengan media wayang golek ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan
pembelajaran peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak dengan
menggunakan media wayang golek melalui penelitian tindakan kelas.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak sebelum
5
b. Mengetahui kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak setelah diberikan
kegiatan bercerita dengan wayang golek
c. Mengetahui peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak
setelah diberikan metode bercerita dengan wayang golek.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1. Untuk anak
a. Membantu perkembangan bahasanya dalam hal kemampuan Bahasa
Sunda anak
b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikana pikiran
dan bahasanya melalui media wayang golek
c. Anak mampu menyebutkan dan menjawab pertanyaan seputar cerita
yang diberikan oleh guru
2. Untuk sekolah dan guru
Meningkatkan peran sekolah dan guru dalam meningkatkan
kemampuan bahasa anak dalam hal kemampuan Bahasa Sunda anak dengan
cara yang menyenangkan melalui kegiatan bercerita menggunakan wayang
golek.
3. Untuk orang tua
a. Membantu orang tua agar lebih memahami perkembangan bahasa anak
terutama Bahasa Sunda
b. Dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan bahasa
daerahnya terutama Bahasa Sunda
4. Untuk peneliti
a. Mendapatkan pengetahuan mengenai ada tidaknya pengaruh kegiatan
bercrita dengan media wayang golek terhadap perkembangan Bahasa
Sunda anak.
b. Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana cara melakukan
6
E. Struktur Organisasi Penelitian
Penulis menguraikan struktur penulisan secara lebih teratur sebagaimana
hal tersebut dapat memudahkan penulis dalam penulisan penelitian. Adapun
struktur penulisan pada penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I, penulis membahas mengenai latar belakang Upaya
Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Sunda Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Media Wayang Golek, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat atau signifikasi penelitian, serta struktur organisasi
skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada BAB II, penulis membahas mengenai konsep bahasa, konsep
kosakata Bahasa Sunda, konsep metode bercerita dan konsep media wayang
golek.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada BAB III ini, penulis menguraikan mengenai subjek dan lokasi
penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, penjelasan istilah
dan teknik instrumen penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini berisi tentang pengelolahan atau analisi serta
pembahasan atau hasil temuan dalam penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V merupakan BAB terakhir yang berisi kesimpulan dan
22
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK NEGERI PEMBINA JATISARI yang
bertempat di Perum Bumi Cikampek Baru Desa Balonggandu Kec. Jatisari Kab.
Karawang. TK NEGERI PEMBINA JATISARI adalah salah satu PAUD formal
yang berada di Kabupaten Karawang di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Adapun Penelitian ini akan difokuskan pada peserta didik kelompok B2
yang berjumlah 14 siswa (5 siswa laki-laki dan 9 siwa perempuan usia 5 tahun)
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan
jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan pembelajaran dalam
mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas adalah proses investigasi terkendali untuk
merumuskan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan
masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dikelas tertentu (Arikunto: 2008:3).
Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang
dikembangkan oleh Arikunto (2008:3) yang terdiri dari:
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (acting)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Sejalan dengan itu, Arikunto juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan
kelas terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat
23
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu (1) perencanaan , (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan dan (4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut
Bagan 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis Tagart
?
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi Siklus II
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
24
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam Arikunto (2006:16)
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan dimulai dengan cara mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan kemampuan anak dalam menguasai kosakata bahasa sunda dan
menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Bahan yang
disiapkan yaitu RKH (Rencana Kegiatan Harian) dan wayang golek.
b. Tindakan (Acting)
Perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, dilaksanakan pada tahap tindakan
ini. Menurut Arikunto (2009: 18) Penelitian tindakan adalah pelaksanaan
yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan kelas.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melihat kemampuan guru dalam
menguasasi kegiatan pembelajaran melalui metode bercerita dengan
menggunakan media wayang golek, aktivitas anak juga diperhatikan
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
C. Prosedur Penelitian
Pada prosedur penelitian tindakan kelas terbagi ke dalam dua tahap yaitu
tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru B2 yang bertindak sebagai
guru mitra dalam penelitian ini dan melakukan wawancara pertama tentang
pembelajaran bahasa sunda di kelas serta permasalahan / kesulitan yang
25
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian peneliti mensosialisasikan penerapan media wayang golek
untuk membantu memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi guru di
kelas. Guru mitra dan peneliti sepakat untuk menerapkan pembelajaran
penguasaan bahasa sunda dengan menggunakan media wayang golek dengan
langkah RKM dan RKH yang sudah dipersiapkan oleh peneliti, setelah
sepakat antara peneliti dan mitra merencanakan kelas yang akan dijadikan
objek penelitian yaitu kelompok B2 dengan jumlah murid 14 orang,
membicarakan penempatan jadwal serta membicarakan rencana pembelajaran
pada siklus.
Pembelajaran pada siklus direncanakan akan dilakukan dua siklus dengan
menggunakan dua wayang golek yaitu si cepot dan semar.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi kepada murid dan
wawancara dengan guru tentang pembelajaran yang selama ini dilakukan
serta tentang penerapan penguasaan kosakata bahasa sunda dengan
menggunakan media wayang golek untuk meningkatkan penguasaan kosakata
bahasa sunda anak. Kemudian kegiatan utama dari penelitian ini adalah
menerapkan media wayang golek sebagai media pembelajaran dalam
pembelajaran bahasa sunda di kelas dengan menggunakan dua siklus.
Tahapan–tahapan siklus yang akan dilaksanakan dalam peningkatan
penguasaan kosakata bahasa sunda anak dengan menggunakan media wayang
golek terbagi dalam empat tahapan tindakan yaitu tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan (acting), tahapan pengamatan (observing), serta
tahap analisis dan refleksi (reflecting).
a. Kegiatan awal
1) Pengkondisian anak
2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk kegiatan
bercerita
26
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Memperkenalkan media yang akan digunakan dalam bercerita
b. Kegiatan inti
1) Guru melaksanakan kegiatan bercerita untuk meningkatkan
kosakata bahasa sunda anak
2) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang
cerita yang di sampaikan
3) Guru mengarahkan anak untuk mengulang kosakata bahasa sunda
yang di ucapkan oleh guru
4) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika bercerita
c. Kegiatan penutup
1) Mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilaksanakan.
2) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau
menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukan.
D. Penjelasan Istilah
Bahasa sunda memiliki tingkatan bahasa yang disebut undak usuk basa,
mulai dari basa kasar ‘bahasa kasar’, basa loma ‘bahasa biasa’ dan basa lemes
‘bahasa halus’. Menurut Ensiklopedi Sunda( 2000 ) bahasa kasar adalah bahasa yang dipergunakan oleh rakyar banyak sehari-hari yang memakai kata-kata yang
tergolong kasar. Bahasa loma adalah bahasa yang biasa dipakai dalam pergaulan
akrab. Bahasa halus yaitu kata-kata yang dipergunakan kepada orang yang lebih
tua, lebih tinggi tingkat kedudukannya, atau orang yang baru dikenal dan untuk
membicarakan orang yang dihormati. Pada penelitian ini dilakukan dua tingkatan
bahasa yaitu bahasa halus dan bahasa loma dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan kosakata bahasa sunda anak.
Kosakata yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan
kosakata anggota tubuh dan kata kerja. Anggota tubuh misalya mata (soca),
27
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kerja bahasa misalnya makan (emam), berdiri (ngadeg), mandi (ibak),
minum (nginum), tidur (kulem), main (ulin),duduk (diuk).
Wayang yang digunakan dalam penelitian ini adalah tokoh panakawan .
menurut ensiklopedi sunda(2000) panakawan adalah pengiring raja, putera raja
atau tokoh utama dalam cerita, panakawan berfungsi sebagai penghubung antara
kaum menak dan rakyat jelata. Tokoh panakawan yang cukup terkenal adalah
panakawan pihak pandawa yaitu Semar dan ketiga anaknya yaitu Cepot, Dewala
dan Gareng. Wayang yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tokoh
Semar dan Cepot (antara ayah dengan anak) dengan tujuan untuk memudahkan
penggunaan basa loma dalam percakapan sehari-hari.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya :
a. Observasi, obsevasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas
anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati
kemampuan siswa.
b. Catatan lapangan, catatan lapangan dilakukan untuk mencatat hasil
temuan / kejadian penting selama pelaksanaan pembelajaran bahasa
sunda. Dalam kegiatan ini hasil penemuan penulis dan guru didiskusikan
setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat
dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait persepsi guru,
aktivitas dan sikap anak-anak dalam kegiatan pembelajaran kosakata
bahasa sunda dengan menggunakan media wayang golek.
c. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi tertulis yang
dikeluarkan oleh lembaga / pihak sekolah, sebagai sumber informasi atau
sumber data serta berupa foto-foto saat subjek dalam kegiatan
pembelajaran bahasa sunda dimana foto-foto tersebut dijadikan sebagai
28
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Penelitian
Pengembangan instrumen penelitian ini diperoleh dari hasil penjabaran
dan pengembangan dari teori tahap penguasaan tahap kosakata yang dikemukakan
oleh Tarigan, 1994 serta kurikulum PAUD Permen 58 Tahun 2009.
Adapun materi pembelajaran yang digunakan Tagiran, 1994. Penulis
membatasi topik penguasaan kosakata ini hanya pada dua unsur yaitu kosakata
bagian tubuh dan kosakata kerja. Sebagaimana dua unsur tersebut adalah unsur
29
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK
Variabel Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Teknik
1.Penguasaan reseptif (kemampuan
guru dalam bahasa sunda 2.Memahami perkataan guru
dalam bahasa sunda b.Mengulang kalimat
sederhana
1.Menyebutkan nama bagian tubuh dalam bahasa sunda
30
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lutut-tuur
Perut-patuangan
Mulut-lambe
2.Menyebutkan kata kerja dalam bahasa sunda
Makan-emam
Mandi-ibak
Minum-nginum
Tidur-kulem
Duduk-diuk
Berjalan-lempang
Berlari-lumpat
Bicara-nyarios
Berdiri-ngadeg
3. -Menyebutkan kembali kata-kata yang didengar dari guru dengan benar. -Anak dapat mengulang
kosa kata Bahasa Sunda yang diucapkan guru
4. -Menjawab pertanyaan
sederhana dari guru
-Anak dapat menjawab
pertanyaan dari guru
31
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sunda kata kerja dan
anggota tubuh.
A.Media wayang
golek
B. Persiapan 1) Perumusan tujuan
32
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Setiap jawaban anak
memiliki nilai 1 poin
33
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Lembar Pedoman Observasi Kosakata Anak
LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN KOSAKATA ANAK
SIKLUS I
Nama Anak :
Hari, tanggal :
No Item Pernyataan Perkembangan
BSB BSH BCB BB
1 Anak dapat menyebutkan kata “Soca/ Panon”
2 Anak dapat menyebutkan kata “Pangambung/ Irung”
3 Anak dapat menyebutkan kata “Cepil/ Ceuli”
4 Anak dapat menyebutkan kata “Panangan/ Leungeun”
5 Anak dapat menyebutkan kata “Sampean/ Suku”
6 Anak dapat menyebutkan kata “Tuur”
7 Anak dapat menyebutkan kata “Patuangan/ Beuteung”
8 Anak dapat menyebutkan kata “Lambey/ Biwir”
9 Anak dapat menyebutkan kata “Emam/ Dahar”
10 Anak dapat menyebutkan kata “Ibak/ Mandi”
11 Anak dapat menyebutkan kata “ Eueut/ Nginum”
12 Anak dapat menyebutkan kata”Ameng/ Ulin” 13 Anak dapat menyebutkan kata “Calik/ Diuk” 14 Anak dapat menyebutkan kata “Lumpat”
34
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penjelasan :
BSB = Berkembang Sangat Baik (poin 4)
BSH = Berkembang Sesuai Harapan (poin 3)
BCB = Berkembang Cukup Baik (poin 2)
BB = Belum Berkembang (poin 1)
Kriteria penilaian :
BSB = Anak dapat menyebutkan dan memahami kosakata dengan benar dan jelas
BSH = Anak dapat menyebutkan kosakata dengan jelas dan benar
BCB = Anak dapat menyebutkan kosakata dengan dibantu ibu guru
35
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Lembar Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
Nama yang diobservasi :
Usia : :
Hari/ tanggal :
Observer :
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Karawang, Mengetahui’
Kepala TK Negeri Pembina Jatisari Observer
36
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Tini Rohaetin, S.Pd) (Eneng Reni Safa’ah)
Adapun prosedur penghitungan pada penelitian ini adalah setiap poin yang
didapat setiap anak dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dibagi jumlah
indikator yang ada dengan begitu didapatkan nilai rata-rata setiap kategori yang
anak capai.
Tabel 3.5
Lembar Observasi Guru dalam Menggunakan Media Wayang Golek
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA
WAYANG GOLEK
Hari/ Tanggal :
Nama Guru :
Nama TK :
No Uraian Ya Tidak Keterangan
1 Guru mempersiapkan RKH yang berisi: a. Tujuan pembelajaran
a. Melakukan apersepsi b. Menyiapkan Materi 3 Kegiatan inti
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Menjelaskan media wayang golekyang digunakan
c. Memberi kesempatan kepada anak untuk bercakap-cakap
d. Mengulang materi pembelajaran 4 Kegiatan akhir
37
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegiatan yang telah dilakukan
b. Memberi kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya selama mengikuti pembelajaran
Karawang
Guru Kelompok B2
69
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Sebagaimana hasil dari penelitian yang peneliti peroleh dari berbagai
data temuan di TK Negeri Pembina Jatisari, keseluruhan data tersebut dijadikan
dasar simpulan dari penelitian ini. Akhirnya peneliti dapat mengambil simpulan
penelitian sebagai berikut :
1. Kondisi awal di TK Negeri Pembina Jatisari pada penguasaan kosakata
Bahasa Sunda anak sebelum sebelum diberikan kegiatan bercerita dengan
media wayang golek pada kelompok B2 belum optimal. Hal ini dapat
disebabkan berbagai macam faktor diantaranya pelaksanaan pembelajaran
yang belum maksimal, belum menggunakan media, pada saat pembelajaran
anak hanya mengulang-ulang perkataan dari guru sehingga anak tidak dapat
terkondisikan dalam setiap pembelajaran serta jarang digunakannya Bahasa
Sunda dalam kehidupan sehari-hari
2. Implementasi kegiatan bercerita dengan menggunaan media wayang golek
sebagai penunjang untuk meningkatkan pengasaan kosakata Bahasa Sunda
anak dinilai cukup epektif. Hal ini terbukti dari antusias anak untuk belajar
kosakata Bahasa Sunda melalui media wayang golek dengan tokoh cepot dan
semar.
3. Setelah menggunakan kegiatan bercerita dengan media wayang golek
kemampuan anak dalam penggunaan kosakata Bahasa Sunda di kelompok B2
TK Negeri Pembina Jatisari setelah digunakan media wayang golek
menunjukan peningkatan dari sebelum diberi tindakan (pra-siklu). Pada siklus
1 dan siklus II kemampuan kosakata Bahasa Sunda anak berkembang secara
optimal. Pada siklus I kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 9%, pada
kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 42%, pada kategori
Berkembang Cukup Baik (BCB) 49%dan pada kategori Belum Berkembang
(BB) 0 %. Sedangkan pada siklus II kemampuan anak mengalami
70
peningkatan pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 56,33%, pada
kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 43 %, pada kategori
Berkembang Cukup Baik (BCB) 0, 67% dan pada kategori Belum
Berkembang (BB) 0%.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian
mengenai peningkatan kosakata Bahasa Sunda anak melalui metode bercerita
dengan media wayang golek terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan
masukan bagi pihak-pihak yang –pihak yang terkait antara lain : 1. Bagi Guru
a. Dapat memberikan alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan
dikembangkan guru dalam proses pembelajaran penguasaan kosakata
Bahasa Sunda yang lebih menarik.
b. Dengan metode bercerita dengan media wayang golek, guru sebagai
pendidik diharapkan mampu memberikan materi pembelajaran yamg lebih
variatif.
c. Penggunaan wayang golek bisa menjadi salah satu strategi pembelajaran
untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Sunda .
2. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan dapat menyediakan atau mempasilitasi pembelajaran
dengan penyediaan media pembelajaran yang lebih lengkap.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan media
wayang golek ini dengan metode pembelajaran dan metode bercerita yang lebih
menarik dan variatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta dapat
71
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aisah,Iis. (2011). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda Melalui Media BerceritaDengan menggunakan Media Gambar. Bandung: UPI
Arikunto, S. Suharjono. Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Bagus. (2012,Januari. Contoh Proposal PTK PAUD.
http://smkbagus.blogspot.com/2012/01/contoh-proposalptk-paudpengembangan.html dilihat tanggal 03 Juni 2014
Dinas Pendidikan (2006). StandarKompetensi Mata Pelajaran Bahasa Sunda Untuk Anak Taman Kanak-kanak. Bandung: DinasPendidikan Jawa Barat
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Haryono (2010), Motivasi Belajar Anak
http://belajar-psikologi.blogspot.com/2010/07/pengertian-motivasi-belajar.html dilihat tanggal 05 Juni 2014
Juniarti, Indah,N.R (2013). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda Anak TK Dengan Menggunakan Media Poto. Skrpsi pada FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Koentjaraningrat. (1987). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia
Kurnia, Ganjar (2003). Wayang Golek. http://id.wikpedia.org/wiki/sunda dilihat tanggal 03 Juni 2014
Rasmita, Dana (1997). Pangrumat Basa Panunjang Pangajaran Bahasa Sunda. Bandung: Dananjaya
Riwayati,Rike.(2012,Desember). Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. http://rike- rikeriwayanti.blogspot.com/2012/12/perkembangan-bahasa-untuk-anak-usia-dini.html dilihat tanggal 03 Juni 2014
Sagala, Syaiful. 2007, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfabeta
Sedyawati, Edi. (2006). Budaya Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Septriani, Nadia (1990). Bercerita Anak Usia Dini.
72
Eneng Reni Safa’ah, 2014
Upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa sunda anak melalui metode bercerita dengan media Wayang Golek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudarma, Djaja. Wahid, A. (1987). Gramatika Sunda.Bandung: Paramaartha
Suryani, Elis, N.S. (2013) Maher Bahasa Sunda. Bandung: Alqaprint
Pateda, Mansoer. (2011). Linguistik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa
Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI