PENGELOLAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA
PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT
SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DANTI NOVITA
NIM. 3103131011
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
DANTI NOVITA (3103131011). Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kondisi Jaringan Irigasi dan 2) Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Pematang Lalang yang meliputi pengadaan, pengaliran dan pembagian air.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian padi sawah yang memiliki irigasi yaitu seluas 756 hektar yang juga sekaligus menjadi sampel (total sampling), dan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah petani sebanyak 35kk yang diperoleh dari 10% jumlah petani yaitu 351kk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, analisis dokumentasi dan akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
rahmat yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul skripsi ini adalah Pengelolaan Irigasi Padi Sawah di Desa Pematang
Lalang Kecamatan Percut Sei TuanKabupaten Deli Serdang.Adapun tujuan skripsi
ini adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
2. Bapak Dr. Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIS UNIMED
4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Ibu Dra. Asnidar,M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ini.
6. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan
memberi banyak masukan kepada penulis sejak awal penulisan proposal
sampai akhir skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis mulai dari awal hingga akhir perkuliahan.
8. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak
9. Bapak Hajat Siagian selaku Pegawai Tata Usaha jurusan Pendidikan Geografi
yang telah mendukung dan memberikan informasi yang dibutuhkan selama
penyusunan skripsi ini.
10.Bapak Kepala Desa Pematang Lalang Anjur Silitonga yang telah memberikan
izin dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
11.Teristimewa buat orang tua yang penulis sayangi, Bapak Taufiq dan Ibu Erni
Hasibuan atas segala doa, kasih sayang serta semangat dan yang tidak pernah
lelah membantu baik moril maupun materil kepada penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini
12.Kakak dan adik tersayang Iranita dan Erwinsyah Reza yang selalu
mendoakan, memotivasi, mendukung penulis sampai skripsi ini dapat
terselesaikan.
13.Teman-teman seperjuangan dari awal masuk perkuliahan hingga sampai saat
ini Siti Mawarni Pohan, Hildayani Marpaung, Anggita H. Hasibuan, Tomy
Fernandes, Krisman Risky, S.Pd, Wardah Maulida, Dita Safitri, Ria M.
Pulungan, S.Pd dan semua teman-teman di kelas C Reg 2010.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih pada semua rekan-rekan yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu dalam penulisan maupun penyajian. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial.
Medan, November 2014 Penulis,
B. Populasi dan Sampel ... 27
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH ... 33
A. Kondisi Fisik ... 33
B. Kondisi Non Fisik ... 38
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 67
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Penentuan Penilaian Kondisi Fisik Jaringan ... 17
2. Penggunaan Lahan... 37
3. Jumlah Peduduk Menurut Dusun di Desa Pematang Lalang ... 39
4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 40
5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41
6. Komposisi Penduduk Menurut Etnis ... 42
7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 43
8. Keadaan Responden Menurut Jenis Kelamin... 47
9. Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur ... 48
10. Keadaan Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 49
11. Status Kepemilikan Lahan Responden ... 50
12. Luas Areal Persawahan Responden ... 51
13. Kriteria Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi Desa Pematang Lalang... 53
14. Bagaimana Ketersediaan Air Pada Musim Tanam ... 61
15. Bagaimana Kelancaran Air Irigasi Pada Musim Tanam ... 62
16. Bagaimana Pembagian Air Irigasi Pada Musim Tanam... 63
17. Partisipasi Masyarakat Dalam Bergotong-Royong ... 64
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Sketsa Jaringan Irigasi …... 13
2. Skema Kerangka Berfikir Penelitian... 17
3. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 32
4. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan... 33
5. Peta Desa Pematang Lalang ... 34
6. Kondisi Bangunan Utama Jaringan Irigasi di Desa Pematang Lalang ... 53
7. Kondisi Saluran Primer Di Desa Pematang Lalang Tahun ... 54
8. Kondisi Saluran Sekunder dan Tersier ... 55
9. Kondisi Bangunan Bagi ... 55
10. Kondisi Saluran Pembuangan Irigasi ... 56
11. Peta Jaringan Irigasi Di Desa Pematang Lalang ... 57
12. Jaringan Irigasi Yang Belum Dibeton dan Terdapat Sampah ... 59
13. Kondisi Saluran Sekunder Yang Dipenuhi Sampah ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Lampiran Foto ... 75
2. Lembar Observasi Kriteria Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi ... 77
3. Daftar Wawancara Pengelolaan Irigasi di Desa Pematang Lalang ... 78
4. Data Mentah Kondisi Jaringan Irigasi Padi Sawah di Desa Pematang lalang
... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk
hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari
sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang
lebih dikenal dengan nama irigasi sama pentingnya dengan keberadaan tanah. Sebab
jika tidak ada air, kegiatan pertanian sudah pasti tidak akan dapat dilakukan.
Dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan usaha tani, maka
air (irigasi) harus diberikan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang tepat, jika tidak
maka tanaman akan terganggu pertumbuhannya yang pada gilirannya akan
mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).
Keberhasilan Indonesia dalam berswasembada pangan (1984) khususnya
beras, tidak terlepas dari peranan irigasi yang termasuk dari system intensifikasi
pertanian atau yang lebih dikenal dengan nama Panca Usaha Tani. Adapun komponen
yang mendukung Panca Usaha Tani adalah : (a) penggunaan varietas unggul, (b)
penggunaan pupuk, (c) penggunaan obat-obatan, (d) irigasi dan (e) perbaikan
bercocok tanam.
Dalam usaha tani atau produksi tanaman khususnya tanaman padi, irigasi
dengan system-sistemnya mempunyai peranan yang sangat besar. Menurut Suzanna
(1995) penyebab utama dari merosotnya produksi beras di Indonesia yang sebagian
2
besar berasal dari jawa adalah rusaknya jaringan-jaringan irigasi. Selain itu
keberadaan irigasi akan dapat menguntungkan tapi dapat juga merugikan para petani,
yaitu akan sangat tergantung pada pengelolaan irigasi.
Proses pengelolaan irigasi seperti penyadapan air dari sumbernya, pengaliran
air disaluran pembawa, pembagian air irigasi kesaluran cabang, pembagian air
kesetiap petak sawah dalam jumlah dan saat yang tepat serta pembuangan air yang
berlebihan harus dilakukan secara terpadu agar proses kegiatan irigasi berjalan
dengan baik untuk pemanfaatan irigasi semaksimal mungkin.
Untuk menuju pelaksanaan sistem pengelolaan irigasi yang baik dan terpadu,
maka memerlukan usaha perbaikan dan pembinaan. Sampai sekarang, pelaksanaan
pengelolaan di berbagai daerah masih jauh dari yang diharapkan. Melihat banyak
kondisi jaringan yang sangat memprihatinkan, seperti kerusakan-kerusakan saluran
irigasi, penyempitan saluran, dan pendangkalan saluran yang disebabkan oleh
endapan lumpur dan tumpukan sampah.
Luas daerah Sumatera Utara adalah 72.981,23 km2, memiliki luas daerah
irigasi teknis seluruhnya 132.354 Ha (meliputi 174 daerah irigasi), dimana seluas
96.823 ha pada 7 daerah irigasi mengalami kerusakan, sehingga dikhawatirkan akan
mengganggu pertumbuhan padi. Sistem jaringan irigasi di Sumut saat ini masih butuh
banyak perluasan, guna menunjang produktivitas hasil pertanian nantinya. Sebanyak
30% dari total irigasi di Provinsi Sumatera Utara rusak dan tidak bisa digunakan
mengairi sawah petani, sehingga menurunkan produksi padi di Provinsi Sumatera
3
ditargetkan sebesar 10 juta ton. Pada saat ini, ada sekitar 350.000 hektar irigasi di
Sumatera Utara yang hanya berfungsi 70%. Dari data Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air (PSDA) Sumatera Utara, diketahui kondisi jaringan irigasi di Sumatera
Utara 15,63 % (13.598 ha) prasarana irigasi dalam kondisi rusak ringan, rusak sedang
20,49 % (17.826) ,serta rusak berat 19,44 % (16.913).
Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai
Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2057’
-3016’ Lintang Utara dan 98033’- 99027’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 500 m di
atas permukaan laut. Kabupaten Deli Serdang secara administratif menempati area
seluas 2.497,72 km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan, dengan 379 Desa dan 15
Kelurahan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan berjumlah 1.463.031 Jiwa.
Potensi terbesar yang dimiliki Deli Serdang adalah areal persawahan dengan luas
44.444 ha (Bappeda Deli Serdang). Luas tanaman padi di Deliserdang terdiri dari
sawah irigasi teknis seluas 1.168 hektar, irigasi setengah teknis 15.061 hektar, irigasi
sederhana 2.639 hektar, irigasi desa non PU 7.699 hektare dan tadah hujan seluas
18.744 hektar. Pada tahun 2014 Deli Serdang menargetkan pencapaian produksi
sebanyak 590.668 ton, sementara hasil panen padi sawah tahun 2012 sebanyak
446.908 ton dan tahun 2013 turun menjadi 427.164 ton. Ini karena terjadinya anomali
iklim yang tidak menentu, termasuk banyak lahan pertanian yang terserang banjir. Itu
sebabnya terjadi pergeseran musim tanam. "Karenanya panen baru bisa dilakukan
mulai Februari 2014 yang seharusnya Januari lalu. (Sekretaris Dinas Pertanian Deli
4
Desa Pematang Lalang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang sebahagian besar penduduknya
bermata pencaharian petani padi sawah yang telah memiliki jaringan irigasi setengah
teknis. Luas areal sawah yang ada di desa ini adalah 756 hektar dan seluruh areal
sawah menggunakan irigasi dan pengelolaan irigasi di desa ini telah diatur dengan
adanya Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A. (Kantor Desa Pematang Lalang).
Di desa Pematang Lalang pada musim kemarau saat itu debit air cukup untuk
mengairi semua petak sawah petani, akan tetapi karena pembagian air tidak berjalan
lancar dan terjadi perebutan air, maka ada sebagian petani yang tidak mendapat air.
Padahal, pada awal tahap pengolahan sawahnya, petani sangat memerlukan air untuk
dapat mengolah lahannya. Areal sawah yang berada dekat dengan saluran irigasi yang
mendapat air, sedangkan pada musim hujan sering ditemukan areal sawah yang
mengalami kebanjiran, sehingga panen tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
petani, karena padi sawah telah terendam air. Areal sawah di Desa Pematang Lalang
ini juga pernah dimasuki oleh air laut karena wilayah Desa ini yang tepat berbatasan
langsung dengan Selat Malaka, namun sekarang sudah dapat diatasi dengan alih
fungsi lahan sawah pasang surut dan tadah hujan menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit sehingga lahan pertanian yang ada di desa ini hanya sawah irigasi namun pada
hakekatnya irigasi yang ada di desa ini masih mengalami kendala pada
pengelolaannya diantaranya terdapat jaringan-jaringan irigasi yang belum dibeton
5
Selain itu, kondisi jaringan irigasi di desa Pematang Lalang juga banyak yang
mengalami kerusakan yang ditandai dengan kondisi bangunan pelengkapnya yang
sudah tidak layak untuk digunakan kembali. Melihat permasalahan yang telah
diungkapkan diatas, maka perlu diadakan penelitian terhadap masalah tersebut agar
masalah yang selama ini terjadi dapat teratasi.
B. Identifikasi Masalah
Melihat sebagian besar masyarakat di Desa Pematang Lalang bermata
pencaharian sebagai petani padi sawah dan telah lama memiliki jaringan irigasi yang
dikelola Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang bertugas mengadakan,
mengalirkan dan membagi air ke lahan pertanian maka berdasarkan latar belakang
masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi para petani dalam
beririgasi yaitu lahan sawah yang pernah dimasuki air laut, kondisi bangunan
pelengkap yang sudah tidak layak untuk digunakan, kondisi jaringan irigasi yang
sudah banyak mengalami kerusakan, dan pengelolaan irigasi yang belum teratur yang
meliputi : pengadaan, pengaliran, dan pembagian air ke lahan-lahan pertaniannya,
sehingga petani kesulitan dalam mengelola lahan pertaniannya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, banyak faktor yang menyebabkan petani
kesulitan mengolah lahan pertaniannya. Maka penelitian ini perlu dibatasi. Adapun
6
yang sudah banyak yang mengalami kerusakan dan pengelolaan jaringan irigasi
ditinjau dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
2. Bagaimana pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah ditinjau
dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air irigasi di Desa Pematang
Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Mengetahui pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah ditinjau
dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air irigasi di Desa Pematang
7
F. Manfaat Penelitian
1. Menyediakann peta jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
2. Menyediakan peta kerusakan jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Secara keseluruhan kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang
masih tergolong klasifikasi sedang dengan indikator tingkat fungsi
pelayanan jaringan irigasi sebesar 66.3%.
2. Pengelolaan irigasi meliputi : a.) Pengadaan air; pengadaan air pada
musim tanam di Desa Pematang lalang yaitu air tersedia dengan nilai
persentase 77,15%. Air masih tersedia untuk mengairi sawah-sawah petani
walaupun masih ada yang kurang tersedia yang disebabkan karena belum
meratanya pembetonan pada saluran-saluran primer sehingga
menyebabkan terjadinya perpecahan aliran. b.) Pengaliran air; pengaliran
air pada musim tanam kurang lancar dengan persentase 57,14%. Hal ini
dikibatkan banyaknya sampah yang terdapat disaluran irigasi dan
banyaknya semak yang terdapat dipinggir saluran akibat jaringan irigasi
yang belum dibeton. c.) Pembagian air ; pembagian air pada musim tanam
kurang merata dengan persentase 51,43%. Hal ini disebabkan banyaknya
saluran-saluran yang belum dibeton serta mulai rusaknya jaringan irigasi
dan tersumbatnya saluran-saluran irigasi oleh sampah, sehingga
menghambat laju air, akhirnya air hanya sampai pada petak-petak sawah
yang berada di muka, sementara petak sawah yang berada jauh dari
kesadaran dan tanggung jawab antar sesama pemakai petani untuk
membersihkan saluran irigasi mereka.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut :
1. Melihat kondisi jaringan irigasi yang masih kurang baik, seharusnya
memaksimalkan perawatan dan meningkatkan pembangunan jaringan
irigasi sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.
2. Para petani hendaknya berpartisipasi aktif untuk memelihara jaringan
irigasi. Diharapkan sering mengadakan gotong royong guna
membersihkan tali air agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada saluran,
serta sampah yang terdapat dipintu-pintu air dapat dibersihkan agar tidak
menghalangi laju air untuk mengairi ke petak-petak sawah. Serta perlu
diadakan pengutipan iuran rutin setiap bulan untuk perawatan irigasi agar
dapat kembali normal, karena perawatan irigasi juga membutuhkan dana
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi. Jakarta : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Penerbit IPB
Direktorat Jenderal Pengairan, 1986. Standar Perencanaan Irigasi. Departemen Pekerjaan Umum, CV. Galang Persada, Bandung.
Erianto Feri.2007.Pengelolaan Irigasi Di Desa Sei Muka Kecamatan Tawali Kabupaten Asahan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Israelsen , W.O., and Hansen,1962. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Terjemahan Endang. Erlangga, Jakarta.
Kartasapoetra, (dkk).1994.Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta : Bumi Aksara
Kartasapoetra, (dkk). 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.Jakarta: Rineka Cipta
M.Eng, Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi
Nababan,Mardi.2013.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah Di Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai. Skrripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Ningsih. 2010. Pengelolaan Irigasi pertanian padi sawah di Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi (tidak dietrbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Pasandaran, E., 1984, Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Gramedia, Jakarta.
Sihombing, Frederick. 2013. Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Siraja Hutagalung Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Tim Dosen. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Diktat (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pengelolaan-irigasi-teknis-untuk-tanaman-padi Di akses tanggal 7 Mei 2014 (10:32 WIB)
http://www.deliserdang.go.id. Di akses tgl 27 Februari 2014.(diakses 19.30 WIB)
http://.galeripustaka.com/2013/03/sumber-dan-cara-pemberian-air-irigasi.html. Di akses tgl 2 Maret 2014 (16.25 WIB)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-pengertian-pengelolaan.html. Di akses tgl 6 Maret 2014 (10.25 WIB)