• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA

PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT

SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DANTI NOVITA

NIM. 3103131011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

DANTI NOVITA (3103131011). Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kondisi Jaringan Irigasi dan 2) Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Pematang Lalang yang meliputi pengadaan, pengaliran dan pembagian air.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian padi sawah yang memiliki irigasi yaitu seluas 756 hektar yang juga sekaligus menjadi sampel (total sampling), dan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah petani sebanyak 35kk yang diperoleh dari 10% jumlah petani yaitu 351kk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, analisis dokumentasi dan akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan

rahmat yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah Pengelolaan Irigasi Padi Sawah di Desa Pematang

Lalang Kecamatan Percut Sei TuanKabupaten Deli Serdang.Adapun tujuan skripsi

ini adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan

bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIS UNIMED

4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra. Asnidar,M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran untuk kesempurnaan skripsi

ini.

6. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan

memberi banyak masukan kepada penulis sejak awal penulisan proposal

sampai akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis mulai dari awal hingga akhir perkuliahan.

8. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak

(6)

9. Bapak Hajat Siagian selaku Pegawai Tata Usaha jurusan Pendidikan Geografi

yang telah mendukung dan memberikan informasi yang dibutuhkan selama

penyusunan skripsi ini.

10.Bapak Kepala Desa Pematang Lalang Anjur Silitonga yang telah memberikan

izin dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

11.Teristimewa buat orang tua yang penulis sayangi, Bapak Taufiq dan Ibu Erni

Hasibuan atas segala doa, kasih sayang serta semangat dan yang tidak pernah

lelah membantu baik moril maupun materil kepada penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini

12.Kakak dan adik tersayang Iranita dan Erwinsyah Reza yang selalu

mendoakan, memotivasi, mendukung penulis sampai skripsi ini dapat

terselesaikan.

13.Teman-teman seperjuangan dari awal masuk perkuliahan hingga sampai saat

ini Siti Mawarni Pohan, Hildayani Marpaung, Anggita H. Hasibuan, Tomy

Fernandes, Krisman Risky, S.Pd, Wardah Maulida, Dita Safitri, Ria M.

Pulungan, S.Pd dan semua teman-teman di kelas C Reg 2010.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih pada semua rekan-rekan yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu dalam penulisan maupun penyajian. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial.

Medan, November 2014 Penulis,

(7)
(8)
(9)

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH ... 33

A. Kondisi Fisik ... 33

B. Kondisi Non Fisik ... 38

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 67

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(10)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Penentuan Penilaian Kondisi Fisik Jaringan ... 17

2. Penggunaan Lahan... 37

3. Jumlah Peduduk Menurut Dusun di Desa Pematang Lalang ... 39

4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 40

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41

6. Komposisi Penduduk Menurut Etnis ... 42

7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 43

8. Keadaan Responden Menurut Jenis Kelamin... 47

9. Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur ... 48

10. Keadaan Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 49

11. Status Kepemilikan Lahan Responden ... 50

12. Luas Areal Persawahan Responden ... 51

13. Kriteria Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi Desa Pematang Lalang... 53

14. Bagaimana Ketersediaan Air Pada Musim Tanam ... 61

15. Bagaimana Kelancaran Air Irigasi Pada Musim Tanam ... 62

16. Bagaimana Pembagian Air Irigasi Pada Musim Tanam... 63

17. Partisipasi Masyarakat Dalam Bergotong-Royong ... 64

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Sketsa Jaringan Irigasi …... 13

2. Skema Kerangka Berfikir Penelitian... 17

3. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 32

4. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan... 33

5. Peta Desa Pematang Lalang ... 34

6. Kondisi Bangunan Utama Jaringan Irigasi di Desa Pematang Lalang ... 53

7. Kondisi Saluran Primer Di Desa Pematang Lalang Tahun ... 54

8. Kondisi Saluran Sekunder dan Tersier ... 55

9. Kondisi Bangunan Bagi ... 55

10. Kondisi Saluran Pembuangan Irigasi ... 56

11. Peta Jaringan Irigasi Di Desa Pematang Lalang ... 57

12. Jaringan Irigasi Yang Belum Dibeton dan Terdapat Sampah ... 59

13. Kondisi Saluran Sekunder Yang Dipenuhi Sampah ... 61

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Lampiran Foto ... 75

2. Lembar Observasi Kriteria Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi ... 77

3. Daftar Wawancara Pengelolaan Irigasi di Desa Pematang Lalang ... 78

4. Data Mentah Kondisi Jaringan Irigasi Padi Sawah di Desa Pematang lalang

... 79

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk

hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari

sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

lebih dikenal dengan nama irigasi sama pentingnya dengan keberadaan tanah. Sebab

jika tidak ada air, kegiatan pertanian sudah pasti tidak akan dapat dilakukan.

Dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan usaha tani, maka

air (irigasi) harus diberikan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang tepat, jika tidak

maka tanaman akan terganggu pertumbuhannya yang pada gilirannya akan

mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

Keberhasilan Indonesia dalam berswasembada pangan (1984) khususnya

beras, tidak terlepas dari peranan irigasi yang termasuk dari system intensifikasi

pertanian atau yang lebih dikenal dengan nama Panca Usaha Tani. Adapun komponen

yang mendukung Panca Usaha Tani adalah : (a) penggunaan varietas unggul, (b)

penggunaan pupuk, (c) penggunaan obat-obatan, (d) irigasi dan (e) perbaikan

bercocok tanam.

Dalam usaha tani atau produksi tanaman khususnya tanaman padi, irigasi

dengan system-sistemnya mempunyai peranan yang sangat besar. Menurut Suzanna

(1995) penyebab utama dari merosotnya produksi beras di Indonesia yang sebagian

(14)

2

besar berasal dari jawa adalah rusaknya jaringan-jaringan irigasi. Selain itu

keberadaan irigasi akan dapat menguntungkan tapi dapat juga merugikan para petani,

yaitu akan sangat tergantung pada pengelolaan irigasi.

Proses pengelolaan irigasi seperti penyadapan air dari sumbernya, pengaliran

air disaluran pembawa, pembagian air irigasi kesaluran cabang, pembagian air

kesetiap petak sawah dalam jumlah dan saat yang tepat serta pembuangan air yang

berlebihan harus dilakukan secara terpadu agar proses kegiatan irigasi berjalan

dengan baik untuk pemanfaatan irigasi semaksimal mungkin.

Untuk menuju pelaksanaan sistem pengelolaan irigasi yang baik dan terpadu,

maka memerlukan usaha perbaikan dan pembinaan. Sampai sekarang, pelaksanaan

pengelolaan di berbagai daerah masih jauh dari yang diharapkan. Melihat banyak

kondisi jaringan yang sangat memprihatinkan, seperti kerusakan-kerusakan saluran

irigasi, penyempitan saluran, dan pendangkalan saluran yang disebabkan oleh

endapan lumpur dan tumpukan sampah.

Luas daerah Sumatera Utara adalah 72.981,23 km2, memiliki luas daerah

irigasi teknis seluruhnya 132.354 Ha (meliputi 174 daerah irigasi), dimana seluas

96.823 ha pada 7 daerah irigasi mengalami kerusakan, sehingga dikhawatirkan akan

mengganggu pertumbuhan padi. Sistem jaringan irigasi di Sumut saat ini masih butuh

banyak perluasan, guna menunjang produktivitas hasil pertanian nantinya. Sebanyak

30% dari total irigasi di Provinsi Sumatera Utara rusak dan tidak bisa digunakan

mengairi sawah petani, sehingga menurunkan produksi padi di Provinsi Sumatera

(15)

3

ditargetkan sebesar 10 juta ton. Pada saat ini, ada sekitar 350.000 hektar irigasi di

Sumatera Utara yang hanya berfungsi 70%. Dari data Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air (PSDA) Sumatera Utara, diketahui kondisi jaringan irigasi di Sumatera

Utara 15,63 % (13.598 ha) prasarana irigasi dalam kondisi rusak ringan, rusak sedang

20,49 % (17.826) ,serta rusak berat 19,44 % (16.913).

Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai

Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2057’

-3016’ Lintang Utara dan 98033’- 99027’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 500 m di

atas permukaan laut. Kabupaten Deli Serdang secara administratif menempati area

seluas 2.497,72 km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan, dengan 379 Desa dan 15

Kelurahan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan berjumlah 1.463.031 Jiwa.

Potensi terbesar yang dimiliki Deli Serdang adalah areal persawahan dengan luas

44.444 ha (Bappeda Deli Serdang). Luas tanaman padi di Deliserdang terdiri dari

sawah irigasi teknis seluas 1.168 hektar, irigasi setengah teknis 15.061 hektar, irigasi

sederhana 2.639 hektar, irigasi desa non PU 7.699 hektare dan tadah hujan seluas

18.744 hektar. Pada tahun 2014 Deli Serdang menargetkan pencapaian produksi

sebanyak 590.668 ton, sementara hasil panen padi sawah tahun 2012 sebanyak

446.908 ton dan tahun 2013 turun menjadi 427.164 ton. Ini karena terjadinya anomali

iklim yang tidak menentu, termasuk banyak lahan pertanian yang terserang banjir. Itu

sebabnya terjadi pergeseran musim tanam. "Karenanya panen baru bisa dilakukan

mulai Februari 2014 yang seharusnya Januari lalu. (Sekretaris Dinas Pertanian Deli

(16)

4

Desa Pematang Lalang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang sebahagian besar penduduknya

bermata pencaharian petani padi sawah yang telah memiliki jaringan irigasi setengah

teknis. Luas areal sawah yang ada di desa ini adalah 756 hektar dan seluruh areal

sawah menggunakan irigasi dan pengelolaan irigasi di desa ini telah diatur dengan

adanya Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A. (Kantor Desa Pematang Lalang).

Di desa Pematang Lalang pada musim kemarau saat itu debit air cukup untuk

mengairi semua petak sawah petani, akan tetapi karena pembagian air tidak berjalan

lancar dan terjadi perebutan air, maka ada sebagian petani yang tidak mendapat air.

Padahal, pada awal tahap pengolahan sawahnya, petani sangat memerlukan air untuk

dapat mengolah lahannya. Areal sawah yang berada dekat dengan saluran irigasi yang

mendapat air, sedangkan pada musim hujan sering ditemukan areal sawah yang

mengalami kebanjiran, sehingga panen tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh

petani, karena padi sawah telah terendam air. Areal sawah di Desa Pematang Lalang

ini juga pernah dimasuki oleh air laut karena wilayah Desa ini yang tepat berbatasan

langsung dengan Selat Malaka, namun sekarang sudah dapat diatasi dengan alih

fungsi lahan sawah pasang surut dan tadah hujan menjadi lahan perkebunan kelapa

sawit sehingga lahan pertanian yang ada di desa ini hanya sawah irigasi namun pada

hakekatnya irigasi yang ada di desa ini masih mengalami kendala pada

pengelolaannya diantaranya terdapat jaringan-jaringan irigasi yang belum dibeton

(17)

5

Selain itu, kondisi jaringan irigasi di desa Pematang Lalang juga banyak yang

mengalami kerusakan yang ditandai dengan kondisi bangunan pelengkapnya yang

sudah tidak layak untuk digunakan kembali. Melihat permasalahan yang telah

diungkapkan diatas, maka perlu diadakan penelitian terhadap masalah tersebut agar

masalah yang selama ini terjadi dapat teratasi.

B. Identifikasi Masalah

Melihat sebagian besar masyarakat di Desa Pematang Lalang bermata

pencaharian sebagai petani padi sawah dan telah lama memiliki jaringan irigasi yang

dikelola Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang bertugas mengadakan,

mengalirkan dan membagi air ke lahan pertanian maka berdasarkan latar belakang

masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi para petani dalam

beririgasi yaitu lahan sawah yang pernah dimasuki air laut, kondisi bangunan

pelengkap yang sudah tidak layak untuk digunakan, kondisi jaringan irigasi yang

sudah banyak mengalami kerusakan, dan pengelolaan irigasi yang belum teratur yang

meliputi : pengadaan, pengaliran, dan pembagian air ke lahan-lahan pertaniannya,

sehingga petani kesulitan dalam mengelola lahan pertaniannya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, banyak faktor yang menyebabkan petani

kesulitan mengolah lahan pertaniannya. Maka penelitian ini perlu dibatasi. Adapun

(18)

6

yang sudah banyak yang mengalami kerusakan dan pengelolaan jaringan irigasi

ditinjau dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Bagaimana pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah ditinjau

dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air irigasi di Desa Pematang

Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Mengetahui pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah ditinjau

dari pengadaan, pengaliran, dan pembagian air irigasi di Desa Pematang

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

1. Menyediakann peta jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Menyediakan peta kerusakan jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang

(20)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Secara keseluruhan kondisi jaringan irigasi di Desa Pematang Lalang

masih tergolong klasifikasi sedang dengan indikator tingkat fungsi

pelayanan jaringan irigasi sebesar 66.3%.

2. Pengelolaan irigasi meliputi : a.) Pengadaan air; pengadaan air pada

musim tanam di Desa Pematang lalang yaitu air tersedia dengan nilai

persentase 77,15%. Air masih tersedia untuk mengairi sawah-sawah petani

walaupun masih ada yang kurang tersedia yang disebabkan karena belum

meratanya pembetonan pada saluran-saluran primer sehingga

menyebabkan terjadinya perpecahan aliran. b.) Pengaliran air; pengaliran

air pada musim tanam kurang lancar dengan persentase 57,14%. Hal ini

dikibatkan banyaknya sampah yang terdapat disaluran irigasi dan

banyaknya semak yang terdapat dipinggir saluran akibat jaringan irigasi

yang belum dibeton. c.) Pembagian air ; pembagian air pada musim tanam

kurang merata dengan persentase 51,43%. Hal ini disebabkan banyaknya

saluran-saluran yang belum dibeton serta mulai rusaknya jaringan irigasi

dan tersumbatnya saluran-saluran irigasi oleh sampah, sehingga

menghambat laju air, akhirnya air hanya sampai pada petak-petak sawah

yang berada di muka, sementara petak sawah yang berada jauh dari

(21)

kesadaran dan tanggung jawab antar sesama pemakai petani untuk

membersihkan saluran irigasi mereka.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut :

1. Melihat kondisi jaringan irigasi yang masih kurang baik, seharusnya

memaksimalkan perawatan dan meningkatkan pembangunan jaringan

irigasi sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.

2. Para petani hendaknya berpartisipasi aktif untuk memelihara jaringan

irigasi. Diharapkan sering mengadakan gotong royong guna

membersihkan tali air agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada saluran,

serta sampah yang terdapat dipintu-pintu air dapat dibersihkan agar tidak

menghalangi laju air untuk mengairi ke petak-petak sawah. Serta perlu

diadakan pengutipan iuran rutin setiap bulan untuk perawatan irigasi agar

dapat kembali normal, karena perawatan irigasi juga membutuhkan dana

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi. Jakarta : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Penerbit IPB

Direktorat Jenderal Pengairan, 1986. Standar Perencanaan Irigasi. Departemen Pekerjaan Umum, CV. Galang Persada, Bandung.

Erianto Feri.2007.Pengelolaan Irigasi Di Desa Sei Muka Kecamatan Tawali Kabupaten Asahan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Israelsen , W.O., and Hansen,1962. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Terjemahan Endang. Erlangga, Jakarta.

Kartasapoetra, (dkk).1994.Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta : Bumi Aksara

Kartasapoetra, (dkk). 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.Jakarta: Rineka Cipta

M.Eng, Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi

Nababan,Mardi.2013.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah Di Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai. Skrripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Ningsih. 2010. Pengelolaan Irigasi pertanian padi sawah di Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi (tidak dietrbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pasandaran, E., 1984, Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Gramedia, Jakarta.

Sihombing, Frederick. 2013. Pengelolaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Siraja Hutagalung Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

(23)

Tim Dosen. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Diktat (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pengelolaan-irigasi-teknis-untuk-tanaman-padi Di akses tanggal 7 Mei 2014 (10:32 WIB)

http://www.deliserdang.go.id. Di akses tgl 27 Februari 2014.(diakses 19.30 WIB)

http://.galeripustaka.com/2013/03/sumber-dan-cara-pemberian-air-irigasi.html. Di akses tgl 2 Maret 2014 (16.25 WIB)

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-pengertian-pengelolaan.html. Di akses tgl 6 Maret 2014 (10.25 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengevaluasi harmonisasi dalam penerbitan izin usaha pertambangan mineral di Kabupaten Ketapang yang diatur

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta pembutian kualifikasi dan klarifikasi maka kelompok kerja (Pokja

Pada hari ini Jum’at tanggal Dua Puluh Empat bulan Pebruari tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami Pokja Pelelangan Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Kuliah Kampus II

Hasil uji statistik dengan menggunakan analisis Chi-square diketahui bahwa nilaip < 0,001, hal ini mempunyai arti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Model Pembelajaran ARCS ( Attention, Revance, Confidence,

Solo sebagai kota heritage tersusun oleh elemen elemen pembentuk kota antara lain kawasan hunian khususnya kampung, kawasan karya (tempat kerja, industri,

Sebagai konektor mekanis sederhana yang menghubungkan suatu perangkat dengan bus system yang berisi logic untuk melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dengan

Selain kecerdasan, hal lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi peserta didik adalah kondisi fisik dan psikologis. Kondisi fisik dalam hal ini meliputi postur