• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DI SMK NEGERI 13 MEDAN KELAS X TKJ T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DI SMK NEGERI 13 MEDAN KELAS X TKJ T.A 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DI SMK NEGERI 13 MEDAN KELAS X TKJ

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

ULFA YAUMIL HIZRY RAMBE

NIM. 1103151067

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DI SMK NEGERI 13 MEDAN KELAS X TKJ

T.A 2013/2014

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

ULFA YAUMIL HIZRY RAMBE

NIM. 1103151067

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta. Puji dan syukur penulis panjatkan atas segala nikmat, rahmat dan hidayah yang senantiasa diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka, selayaknya ungkapan Alhamdulillah diucapkan atas terselesaikannya skripsi yang berjudul ”Meningkatkan Harga Diri (Self Esteem) Siswa dalam Kehidupan Sosial Melalui Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi di SMK Negeri 13 Medan Kelas X TKJ T.A 2013/2014”. Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir yang menjadi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Penulis sebagai seorang mahasiswa menyadari masih kurangnya pengetahuan dalam proses belajar sehingga dengan bantuan dari beberapa pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan beserta PD I Prof. Dr. Yusnadi, M.S, PD II Drs. Aman Simaremare, M.S, dan PD III Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd serta seluruh staffnya.

(8)

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons selaku dosen pembimbing skripsi dan juga selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, bantuan dan kesediaannya untuk meluangkan waktu dalam memberikan saran dan masukan yang sangat berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, Ibu Dra. Zulhaini S dan Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat-menyurat dan pinjaman buku-bukunya.

(9)

9. Terkhusus dan teristimewa kepada kedua orang tua penulis. Mamak tercinta Eni Martini dan Ayah tersayang Sakti Rambe S.Pd., M.Pd, yang selalu memberikan doa, nasihat, dukungan, didikan, semangat dan juga bantuan materi selama penulis mengikuti pendidikan hingga dapat menyelesaikan pendidikan dari Universitas Negeri Medan. Kasih sayang dan cinta kasih ayah dan ibu yang menjadi semangat penulis dalam menjalani kehidupan.

10.Terima kasih kepada Abang Reza Affandi Rambe S.E dan juga Adik Intan Fadilla Imanda Rambe atas bantuan materi, doa, tenaga juga semangatnya. Nizar, Bude dan Pakde Ika, Ibu Eti dan Om, Mama dan Papa, Udak dan Bou, Para sepupu. Serta kepada seluruh keluarga penulis yang senantiasa memberikan doa dan dukungan yang tak henti.

11.Sahabatku terkasih Andry dan Atikah yang selalu berjuang bersama mulai dari awal perkuliahan hingga akhir dan semoga selamanya.

12.Sohib-sohibku Wulan, Devi, Diah, Kartika, Kasful, Anggi, Harwan, Kusno, Inur, Yamin, Hardinal, Dewi, Anas, Dwi, Ika, Mery, Nata, Ruby, Ayu, Nita dan BK Reguler A UNIMED 2010 yang luar biasa. Teman-teman PPLT 2013 SMK BM Karya Serdang Lubuk Pakam, Lita, Ayu, Uan, Dinal dan Bang Taufik yang juga banyak memotivasi dan memberikan semangat kepada penulis. Semoga kita menjadi orang sukses yang mampu memajukan pendidikan.

(10)

14.My beloved Sisters Sumaika, Rika, Icha, Miska, Putri, and Kak Wirda, your supports give me strength to face my strict schedule. For all of classmates at English Language Education Study Program UMN AW 2009 thanks in advance for your love and support so that I can finish my study well. I wish all of us will be successful person in future.

15.Teman terkasih Aswin, Putri, Rahma, Opi, Eko, Rudi, Fadil, Lusi, Bryan, Zulva dan Nurul yang selalu membawa kebahagian untuk penulis. Juga kepada Kak Ane, Mayang dan keluarga besar DP Brotherhoods. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk doa dan dukungannya.

Penelitian ini telah dilakukan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang membuat penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Penulis mengharapkan saran, kritik, maupun masukan yang dari teman-teman dan pembaca. Saya berharap skripsi ini berguna bagi kita semua. Saya ucapkan terima kasih.

Medan, 16 Juli 2014 Penulis

(11)

vii ABSTRAK

Ulfa Yaumil Hizry Rambe. NIM.1103151067. “Meningkatkan Harga Diri (Self-Esteem) Siswa dalam Kehidupan Sosial Melalui Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi di SMK Negeri 13 Medan Kelas X TKJ T.A 2013/2014”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan harga diri (self- esteem) siswa dalam kehidupan sosial melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei 2014. Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 13 Medan yang beralamat di Jalan Seruwai Medan Labuhan.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ SMK Negeri 13 Medan yang terdiri dari 30 orang siswa. Kemudian melalui instrumen penilaian harga diri (self-esteem) siswa dalam kehidupan sosial diperoleh 10 siswa yang menjadi subjek penelitian.

Dari hasil analisis data diperoleh 4 orang siswa yang memiliki harga diri rendah, 2 orang siswa yang memiliki harga diri kurang dan 4 orang siswa yang memiliki harga diri cukup dalam kehidupan sosial. Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, 6 siswa mengalami peningkatan. Dimana 4 siswa yang sebelumnya berada pada kategori rendah meningkat menjadi kurang, 1 orang siswa berada pada kategori kurang meningkat menjadi cukup dan 1 orang siswa berada pada kategori cukup meningkat menjadi tinggi. Setelah tindakan siklus II peningkatan terjadi pada 8 siswa, dimana 5 orang siswa yang sebelumnya berada pada kategori kurang meningkat menjadi cukup dan 3 orang siswa yang sebelumnya berada pada kategori cukup menjadi tinggi.

(12)

xiii

2.4.1 Harga diri dalam kehidupan sosial ... 9

a) Pengertian harga diri ... 9

b) Pengertian kehidupan sosial ... 10

c) Pengertian harga diri (self esteem) dalam kehidupan sosial .... 10

d) Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri dalam Kehidupan sosial ... 14

e) Cara meningkatkan harga diri (self esteem) dalam kehidupan sosial ... 15

2.4.2 Bimbingan kelompok ... 16

a) Pengertian bimbingan kelompok ... 16

b) Tujuan bimbingan kelompok ... 17

c) Manfaat bimbingan kelompok ... 18

d) Asas-asas bimbingan kelompok ... 19

e) Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok ... 20

f) Bimbingan kelompok teknik diskusi ... 21

g) Meningkatkan harga diri siswa dalam kehidupan sosial melalui bimbingan kelompok... 22

2.2Kerangka Berfikir... 22

2.3Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN... 24

3.1Jenis Penelitian ... 24

3.2Subjek Penelitian.. ... 24

3.3Operasional Variabel Penelitian ... 25

3.4Desain Penelitian ... 26

3.4.1 Desain penelitian siklus I... 27

(13)

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 39

4.1Keadaan Fisik Lingkungan Sekolah ... 39

4.2Hasil Penelitian ... 40

4.2.1 Hasil penelitian sebelum tindakan ... 40

4.2.2 Hasil penelitian sesudah tindakan siklus I ... 41

4.2.3 Hasil penelitian sesudah tindakan siklus II ... 51

4.3Pembahasan Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1Kesimpulan ... 63

5.2Saran ... 63

(14)

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus I ... 28

Table 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus II ... 30

Table 3.3 Kisi-kisi angket harga diri (self esteem) dalam kehidupan sosial ... 34

Table 3.4 Pemberian Skor Angket ... 35

Table 4.1 Harga diri (self esteem) dalam kehidupan sosial sebelum bimbingan kelompok teknik diskusi ... 41

Table 4.2 Rencana pelaksanaan bimbingan kelompok siklus I ... 42

Tabel 4.3 Tabel analisis hasil angket harga diri dalam kehidupan sosial Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Tabel perbandingan hasil angket meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial sebelum dan sesudah tindakan siklus I ... 49

Tabel 4.5 Rancangan pelaksanaan bimbingan kelompok siklus II ... 51

Tabel 4.6 Tabel analisis hasil angket harga diri dalam kehidupan sosial Siklus II ... 57

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian ... 67

Lampiran 2 Instrumen Penilaian harga diri (self-esteem) dalam kehidupan Sosial ... 68

Lampiran 3 Posisi Duduk Kegiatan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ... 73

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK) ... 75

Lampiran 5 Daftar Hadir Siswa ... 98

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Terhadap Bimbingan Kelompok ... 102

Lampiran 7 Penilaian Hasil Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I Dan II (Laiseg) ... 106

Lampiran 8 Lembar Evaluasi Siswa ... 114

Lampiran 9 Dialog Bimbingan Kelompok ... 124

Lampiran 10 Doa Pembuka dan Doa Penutup ... 133

Lampiran 11 Permainan ... 134

Lampiran 12 Lagu ... 136

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Abraham Maslow (dalam Pervin, 2004:218) membedakan antara kebutuhan biologis seperti lapar, tidur, dan haus dan kebutuhan psikologis seperti harga diri (self-esteem), kasih sayang dan rasa memiliki. Maslow berpendapat bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup sebagai organisme biologis tanpa makanan dan minuman, begitupun seseorang tidak dapat berkembang secara penuh sebagai organisme psikologis tanpa pemuasan kebutuhan lainnya. Salah satu kebutuhan psikologis manusia adalah harga diri (self-esteem), yang digambarkan Maslow pada hirarki kebutuhannya. Ada dua bentuk yang berbeda dari harga diri (self-esteem) menurutnya, yaitu kebutuhan akan rasa hormat dari orang lain, dan kebutuhan akan menghormati diri sendiri. Penghormatan dari orang lain mencakup pengakuan, penerimaan status, dan penghargaan, diyakini lebih rentan dan mudah hilang dari dalam diri. Sedangkan menghargai diri sendiri menurut Gea (2003:106) mencakup kepada sikap seseorang dalam menghormati, menjaga diri, tidak menelantarkan diri sendiri dan menjadi beban orang lain.

(18)

2

atau konsisten gagal, sangat mempengaruhi harga diri (self-esteem) individunya. Pengalaman sosial adalah kontributor penting lainnya. Melalui sekolah mereka mulai memahami dan mengenali perbedaan antara mereka dan teman sekelas mereka. Menggunakan perbandingan sosial, anak-anak menilai apakah mereka melakukan yang lebih baik atau lebih buruk daripada teman sekelas. Perbandingan ini memainkan peran penting dalam membentuk harga diri (self-esteem) anak dan mempengaruhi perasaan positif atau negatif yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri.

Pada masa remaja pengaruh teman sebaya menjadi jauh lebih penting, karena remaja membuat penilaian dari diri mereka sendiri berdasarkan hubungan mereka dengan teman-teman dekat. Hubungan yang sukses antara teman-teman sangat penting untuk pengembangan diri yang tinggi. Penerimaan sosial membawa kepercayaan diri dan menghasilkan harga diri (self-esteem) yang tinggi, sedangkan penolakan dari teman sebaya dan kesepian membawa diri pada keraguan dan menghasilkan harga diri (self-esteem) yang rendah.

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Santrock (2007:188) bahwa penilaian teman semakin penting pada masa remaja. Dukungan dari teman sebaya pada umumnya teman sekelas maupun teman dalam organisasi lebih berkaitan dengan martabat diri dibandingkan berkaitan dengan dukungan dari teman dekat.

(19)

3

yang efektif dalam kehidupan masyarakat. Bukan saja individu belajar untuk memperoleh kepuasan dirinya, tetapi juga sambil meningkatkan kemampuan untuk mengelola urusannya sendiri.

Remaja dengan harga diri (self-esteem) rendah akan lebih rentan berperilaku negatif dan bermacam-macam bentuk perilaku negatif yang akan dilakukan siswa karena harga diri (self-esteem) dapat mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga di sekolah secara tidak langsung siswa akan menghadapi masalah-masalah karena perilaku negatif akibat harga diri (self-esteem) rendah. Kurangnya harga diri (self-esteem) pada siswa dapat mengakibatkan masalah akademik, penampilan sosial dan olah raga.

Dalam permasalahan mengenai penampilan sosial, masalah akademik dan olah raga, terdapat siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah yang ditunjukkan dengan adanya siswa yang tidak mudah menyesuaikan diri atau canggung dengan lingkungan yang baru karena takut teman baru tidak dapat menerimanya.

(20)

4

Seperti yang dinyatakan oleh Branden (2010:7) “semakin kokoh harga diri seseorang, semakin hormat dan bijak dia dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman, …. dan karena menghormati diri sendiri merupakan dasar untuk menghormati orang lain”.

Harga diri (self-esteem) merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi demi memperoleh keberhasilan hidup dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai contoh remaja yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah, remaja dengan berat badan yang gemuk berfikir bahwa tidak ada hal menarik dari dirinya dikarenakan bentuk badannya sehingga tidak dapat beprestasi dibidang olahraga, remaja tersebut tidak percaya diri dan malu dalam bergaul, sedangkan remaja yang memiliki harga diri (self-esteem) tinggi meskipun ia memiliki kekurangan tetapi dia tetap optimis dan semangat memperbaiki kekurangan melalui hal yang lain misalnya, dalam hal prestasi yang lain selain olahraga ia dapat cakap dalam berbahasa inggris dan memperbaiki penampilan fisiknya serta mampu memahami bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat dibanggakan. Siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah pada dasarnya siswa tersebut tidak dapat memahami kenyataan yang ada pada dirinya.

(21)

5

beberapa siswa merasa tidak disukai orang lain, tidak diperhatikan dan kurang populer.

Dalam membantu siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah, bimbingan dan konseling memiliki banyak layanan yang bisa diberikan, salah satu layanan yang dapat digunakan untuk membantu siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah adalah layanan bimbingan kelompok. Menurut Prayitno (2004:309) “bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok”. Gazda dalam Prayitno (2004:309) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional dan sosial. Hubungan antarsiswa dapat disampaikan dan dibahas dalam bimbingan kelompok.

Beranjak dari kenyataan bahwa belum semua siswa di sekolah dapat meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial, padahal ini sangat diperlukan dalam perkembangan kepribadian, sementara cara yang dilakukan untuk membantu mereka belum efektif, maka perlu untuk mengkaji apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan harga diri (self-esteem) siswa dalam kehidupan sosial. Untuk ini direncanakan penelitian yang berjudul “Meningkatkan harga diri (self-esteem) siswa dalam kehidupan sosial melalui

(22)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Siswa mempunyai harga diri (self-esteem) yang rendah dalam kehidupan sosial

2) Guru BK belum optimal memberikan kontribusi positif terhadap pemecahan masalah siswa yang mempunyai harga diri (self-esteem) rendah dalam kehidupan sosial.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada peningkatan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial melalui penerapan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas X TKJ SMK Negeri 13 Medan T.A. 2013-2014.

1.4 Rumusan Masalah

(23)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan harga diri (self-esteem) siswa dalam kehidupan sosial melalui penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, khususnya siswa kelas X TKJ SMK Negeri 13 Medan T.A. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

a) Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk pengembangan disiplin ilmu khususnya dalam membantu siswa meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial pada siswa kelas X TKJ SMK Negeri 13 Medan T.A. 2013/2014.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta tambahan bagi pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti dan berguna bagi pihak yang berminat pada masalah yang sama. 2) Manfaat Praktis

a) Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa siswi kelas X TKJ SMK Negeri 13 Medan untuk meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial melalui bimbingan kelompok teknik diskusi. b) Bagi Guru BK

(24)

8

c) Bagi Peneliti

Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan dan menangani masalah harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial tersebut.

d) Bagi Sekolah

(25)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Salah satu penyebab permasalahan siswa yang sering terjadi di sekolah adalah siswa memiliki harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial yang rendah. 2. Bimbingan konseling di sekolah melalui guru BK dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pemecahan masalah siswa yang mempunyai harga diri (self-esteem) rendah dalam kehidupan sosial.

3. Salah satu layanan yang dapat diberikan guru BK adalah bimbingan kelompok untuk meningkatkan harga diri (self-esteem) siswa dalam kehidupan sosial.

4. Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemecahan masalah siswa yang mempunyai harga diri (self-esteem) rendah dalam kehidupan sosial.

5.2

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan: 1. Bagi siswa agar dapat aktif mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik

diskusi sebagai bahan masukan untuk meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial dan masalah lainnya.

(26)

64

meningkatkan harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial melalui bimbingan kelompok teknik diskusi di sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan dan menangani masalah harga diri (self-esteem) dalam kehidupan sosial tersebut. 4. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam membantu

(27)

65

DAFTAR PUSTAKA

Branden, Nathaniel. 2010. Kiat Jitu Meningkatkan Harga diri (Self esteem). Delapratasa Publishing

Brecht, Grant. 2000. Mengenal dan Mengembangkan Harga diri (Self esteem). Jakarta: Prenhallindo

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

. 2012. Penelitian Pendidikan (Desaian Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Fitria. 2009. Meningkatkan Harga Diri. (online) http://thefubbys.wordpress.com/ 2009/12/22/cara-meningkatkan-harga-diri-dan-konsep-diri/ diakses pada tanggal 24 Januari 2014

Gea, Antonius A, dkk. 2003. Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hallen, A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching

Nurmuharimah, Saniyanti. 2006. Kumpulan soal get smart pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Grafindo media pratama

(28)

66

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Rukmana, Aditya B. 2012. Manusia dalam Kehidupan Sosial. (online) http://adityabagusrukmana.wordpress.com/author/adityabagusrukmana/ diakses pada tanggal 29 Maret 2014

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Ciputat: PT. Ciputat Press

Santrock, John W. 2007. Remaja. Jakarta: Erlangga

Sari, Citra P. 2008. Jurnal Harga Diri pada Remaja Putri yang telah Melakukan Hubungan Seks Pranikah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Sugiono. 2006. Statistika untuk Penelitian, Cetakan Keempatbelas. Bandung: Universitas Pendidikan Bandung

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gambar

Table 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus I ..........................................

Referensi

Dokumen terkait

transactions but have a slightly different semantic. Namely the unit of work does not need to be atomic. So, using the 100,000 feature insert examples again, the WFS would process

Badan Usaha harus memiliki PJT dan TT yang ber-Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang dikeluarkan oleh LSK terakreditasi atau

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan perancangan program perpustakaan berdasarkan hasil riset yang diperoleh dari perpustakaan SMAK 5 BPK Penabur, dimana program yang dibuat dapat

Pada penelitian tentang pelayanan kefarmasian telah dilakukan oleh Rosita (2012) dengan judul “Studi Mengenai Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di apotek-apotek

ITEM SOAL JUMLAH Model pembelajaran menghafal kosakata menggunakan Matching Game untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 15 Bandung Model pembelajaran

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara

ABSTRAK : - Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011

Dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, perbuatan seorang hamba yang senantiasa mengikuti aturan dan hukum Allah, serta yang melepaskan diri dari ikatan dan aturan hukum yang lain