• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAMAN EDEN 100 MENJADI KAWASAN WISATA DI DESA SIONGGANG UTARA KECAMATAN LUMBAN JULU KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAMAN EDEN 100 MENJADI KAWASAN WISATA DI DESA SIONGGANG UTARA KECAMATAN LUMBAN JULU KABUPATEN TOBA SAMOSIR."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAMAN EDEN 100 MENJADI KAWASAN WISATA DI DESA SIONGGANG UTARA

KECAMATAN LUMBAN JULU KABUPATEN TOBA SAMOSIR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

LISNA SUSANTY SITORUS NIM. 3113331015

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

vii

ABSTRAK

Lisna Susanty Sitorus, 3113331015. Strategi Pengembangan Objek Wisata Taman Eden 100 Menjadi Kawasan Wisata di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir. Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penerapan sapta pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan dan kenangan) objek wisata Taman Eden 100. (2) Faktor pendukung (fasilitas, waktu/biaya, kualitas hidup) dan faktor penghambat (mutu produk wisata, partisipasi masyarakat, keaktifan lembaga kepariwisataan, tenaga kepariwisataan, profesionalisme pengelola) objek wisata Taman Eden 100. (3) Strategi pengembangan objek wisata Taman Eden 100.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir tahun 2015 dengan populasi seluruh wilayah objek wisata Taman Eden 100 dengan luas lahan 40 ha dengan populasi yang terdapat di 3 titik (rumah tarzan, air terjun dan bukit manja) dalam penelitian ini populasi sekaligus dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik komunikasi tidak langsung, observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Pengembangan Objek Wisata Taman Eden 100 Menjadi Kawasan Wisata di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir”. Dalam penyelesaian skripsi, penulis banyak mengalami rintangan karena keterbatasan pengetahuan serta literatur yang menunjang topik ini, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan penguji skripsi, terima kasih banyak atas bimbingannya.

3. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu dan bimbingan selama menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi dan penguji skripsi, terima kasih banyak atas bimbingannya.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

6. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama di bangku perkuliahan.

7. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Dosen Penguji terima kasih banyak atas bimbingan dan arahannya.

(6)

iv

9. Bapak Hajat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali segala berkas administrasi.

10. Bapak Rudin Manurung selaku Kepala Desa Sionggang Utara beserta stafnya telah memberikan izin penelitian dan membantu dalam penelitian.

11. Bapak Martinus Sirait selaku pengelola objek wisata Taman Eden 100 yang telah memberikan izin penelitian kepada saya dan membantu dalam penelitian

12. Yang terkhusus dan teristimewa terima kasih yang sebesar-besarnya buat Ayahanda R. Sitorus dan Ibunda tercinta R. Sirait, adik-adik tersayang Arianto Sitorus, Hokky Sitorus, Rizal Sitorus dan Forliance Sitorus serta keluarga yang telah memberikan banyak doa, pengorbanan, motivasi serta dukungan sehingga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.

13. Sahabat-sahabat saya Ria Vani Paulita, Eka Sandi Partiwi, Nova Rina Pasaribu, Ririn Gultom, Diyah Sari Anjarika, Nuraini Hutabarat, Nurdesiana Nasution, Merri Lasmita Sihombing.

14. keluarga besar kelas AB Ekstensi 2011 terima kasih banyak telah membantu dan membari dukungan dalam motivasi baik dalam moril maupun materil.

15. Kawan-kawan PPLT SMA N 1 LUMBAN JULU 2014yang telah memberik motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini

16. Kawan-kawan Kost Jayanti Salon Prima Ria Panggabean, Sulastri Hutasoit, Mey Nababan yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikn skripsi ini.

(7)

v

18. Uluan Gereja HKBP Amborgang dan Penasehat NHKBP Amborgang St. E Hutagalung yang telah memberi motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

19. Saudara Maylinda Simanungkalit dan Romli Sitorus yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

20. Adek Henny Sitorus dan Kiki Hutagalung yang sudah meluangkan waktunya untuuk menemani selama penelitian.

Akhir kata ucapan terima kasih dan doa yang dapat enulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Februari 2016

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR ... iii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 22

BABA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

(9)

vii

BABA IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Sejarah Taman Eden 100 ... 28

B. Keadaan Fisik ... 29

C. Keadaan Non Fisik ... 33

BABA V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 64

BABA IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(10)

x

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Di Desa Sionggang Utara Tahun 2014 35

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama 37

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa 37

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 38 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...39 6. Penilaian Responden Terhadap Sapta Pesona Objek Wisata

Taman Eden di Desa Sionggang Utara tahun 2015 ... 41 7. Penilaian Penerapan Sapta Pesona di Objek Wisata

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema kerangka berpikir 24

2. Peta Administrasi Lumban Julu 30

3. Rumah Tarzan di Desa Sionggang Utara tahun 2015 39

4. Kondisi Jalan Menuju Air Terjun di Taman Eden ... 46

5. Kondisi Jalan Menuju Rumah Tarzan ... 46

6. Tanda Petunjuk Arah di Taman Eden ... 47

7. Bibit Tanaman di Taman Eden 100 ... 49

8. Kantin di Taman Eden 100 ... 53

9. Tempat Penginapan di Taman Eden 100... 54

10. Bangunan WC/Toilet di Lokasi Parkiran Taman Eden ... 55

11. Tempat Parkir Roda 2 dan Roda 4 di Taman Eden tahun 2015 ... 77

12. Tempat Pertemuan/Aula Taman Eden 100 tahun 2015 ... 77

13. Tempat Camping/Pramuka di Taman Eden 100 tahun 2015 ... 78

14. Tanaman Strowberry di Taman Edn 100 tahun 2015 ... 78

15 Pembuatan Bibit Tanaman di Taman Eden 100 tahun 2015 ... 79

16 Air Terjun di Taman Eden 100 tahun 2015 ... 79

17 Rumah Trzan di Taman Eden 100 tahun 2015 ... 80

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerima devisa negara, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha serta penambahan lapangan pekerjaan terutama bagi masyarakat setempat. Indonesia bisa dikatakan memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah serta seni dan budaya yang semua itu merupakan sumberdaya modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi nasional.

Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan harus didasarkan pada perencanaan, pengembangan dan arah yang jelas agar semua potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata diberdayakan secara optimal, pengembangan dalam bidang kepariwisataan tidak hanya didukung oleh suatu pihak saja tetapi merupakan kerjasam dari berbagai pihak, baik kalangan usaha (swasta), tokoh adat (budaya) maupun pihak pemerintahan sendiri.

(13)

2

MENPARSOLTEL NO. KM. 98/PW.102/MPPT-87 menjelaskan bahwa objek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan (Rafansdetik, 2012).

Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang baik harus dikembangkan 3 hal agar daerah itu menarik untuk dikunjungi yaitu adanya something to see adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat. Something to buy adalah sesuatu

yang menarik dan khas untuk dibeli. Something to do adalah sesuatu aktifitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

Pariwisata di Indonesia umumnya bertujuan untuk: a) mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan nasional agar menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan; b) meningkatkan devisa negara; c) memperluas dan memeratakan kesempatan berusahan serta lapangan kerja; d) meningkatkan laju pembangunan daerah; e) memperkenalkan dan mengembangkan nilai-nilai bangsa dan keindahan alam. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan kepariwisataan sehingga perlu ditata, dipelihara dan dipromosikan untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

(14)

3

Semua usaha itu perlu ditingkatkan agar objek wisata dapat berkembang. Walaupun suatu objek wisata mempunyai potensi alam yang sangat baik, tetapi tidak didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, maka objek wisata tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Sehingga dengan adanya pelayanan yang baik kepada wisatawan dan terpenuhinya segala fasilitas pariwisata akan membuat para wisatawan dan terpenuhinya dan merasa nyaman dan mendapat kenangan yang membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung kembali.

Provinsi Sumatera Uttara memiliki potensi yang sangat besar, wisata alam dengan keindahan alam yang membuat orang berminat untuk mrngunjungi provinsi ini. Jika objek wisata yang ada di Sumatera Utara tersebut dapat dikembangkan, dikelola dan dipromosikan akan dapat menarik minat wisatawan berkunjung baik wisatawan domesrik maupun mancanegara. Pariwisata tersebut dapat membrikan keuntungan ekonomi bagi daerah terutama terhadap pendapatan daerah. Sumatera Utara termasuk sepulus provinsi yng ditunjuk sebagai daerah wisata nasional, hal ini disebabkan Sumatera Utara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggo berupa sumber daya alam berlimpah, baik di daratan maupun perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan penting bagi pengembangan kepariwisataan khususnya wisata alam.

(15)

4

pertaniannya, ternyata Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang memiliki daerah-daerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata pertanian dan masih banyak lagi. Kabupaten Toba Samosir mempunyai nilai wisata dan nilai ekonomi yang cukup diperhitungkan. Selain bernilai wisata, kawasan ini memiliki banyak fungsi seperti meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar objek wisata. Salah satunya adalah Taman Eden 100 Kecamatan Lumban Julu.

Lokasi wisata Taman Eden 100 memiliki potensi wisata yang cukup menarik wisatawan dan terkenal dengan keasrian alam, penanaman pohon, tanaman anggrek toba, rumah tarzan serta keunikan air terjunnyaa. Beberapa potensi objek wisata tersebut yaitu tampilan alam yang masih asli dengan lingkungan yang masih sejuk dan sekitarnya masih terdapat pepohonan hijau (hutan), selain itu pemandangan alamnya sangat menarik dilihat dari kejauhan air danau toba yang sangat indah menarik perhatian pengunjung.

(16)

5

keramahtamahan dan kenangan). Dibalik potensi yang dimiliki Taman Eden 100 tersebut selain faktor pendukung (fasilitas, nilai estatis, waktu/biaya) terdapat juga faktor penghambat (mutu produk wisata, partisipasi masyarakat, keaktifn lembaga kepariwisataan, tenaga keperiwisataan, profesionalisme pengelola) dalam pengembangannya misalnya aksesibilitas menuju Taman Eden 100 atau transportasi yang kurang mendukung dengan lokasi yang cukup jauh sehingga mengakibatkan pengunjung berkurang ke Taman Eden 100 ini. Oleh karena itu perlu dikaji strategi pengembangan objek wisata Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir dan melihat tingkat potensi yang dimiliki atau yang tersedia di lokasi Taman Eden 100 tersebut untuk dapat dikembangkan sebagai sebuah objek wisata.

B. Identifikasi Masalah

(17)

6

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini pembatasan masalahnya adalah mencari sapta pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan dan kenangan), faktor pendukung (fasilitas, nilai estatis, waktu/biaya) terdapat juga faktor penghambat (mutu produk wisata, partisipasi masyarakat, keaktifn lembaga kepariwisataan, tenaga keperiwisataan, profesionalisme pengelola) dalam pengembangan objek wisata Taman Eden 100 serta; Strategi pengembangan dalam pengembangan objek wisata Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu ini menjadi kawasan wisata.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, yang menjadi permasalahan pokok yang diteliti adalah:

1. Bagaimanakah penerapan sapta peseona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan dan kenangan) objek wisata Taman Eden 100 di desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupetan Toba Samosir?

(18)

7

3. Bagaimanakah Strategi pengembangan objek wisata Taman Eden 100 di desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupetan Toba Samosir?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan sapta peseona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan dan kenangan) objek wisata Taman Eden 100 di desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupetan Toba Samosir

2. Untuk mengetahui faktor pendukung (fasilitas, waktu/biaya, kualitas hidup) terdapat juga faktor penghambat (mutu produk wisata, partisipasi masyarakat, keaktifan lembaga kepariwisataan, tenaga keperiwisataan, profesionalisme pengelola) dalam pengembangan objek wisata Taman Eden 100 di desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupetan Toba Samosir

3. Untuk mengetahui Strategi pengembangan objek wisata Taman Eden 100 di desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupetan Toba Samosir.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat:

(19)

8

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang informasi bagaimana keadaan objek wisata Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir

3. Menambah pengetahuan penulis dalam mempelajari serta mengetahui tentang kepariwisataan.

4. Sebagai bahan pertimbangan kepada penelitian selanjutnya secara maksimal.

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Dafta Angket 75

2. Lembar Observasi Sapta Pesona 77

3. Daftar Wawancara ...78

(21)

70 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan diperoleh kesimpulan antara lain:

1. Penerapan sapta pesona dalam objek wisata Taman Eden 100 ini sudah baik. Hal ini dapat dilihat bahwa penerapan sapta pesona berada pada kategori baik yang bernilai 19 dengan range 16,3-21. Namun ada beberapa indikator sapta pesona yang mendapat nilai sedang yaitu penerapan keramahtamahan yang mana masyarakat yang berada di sekitar objek wisata Taman Eden 100 kurang ramah/sopan terhadap kedatangan pengunjung. Masyarakat setempat bersikap seadanya tanpa memperdulikan kedatangan pengunjung. Penerapan kenangan di objek wisata Taman Eden 100 ini memberikan kesan yang melekat di hati pengunjung karena sarana yang memadai dan pemandangan yang sejuk. Namun souvenir yang menandakan lokasi wisata Taman Eden 100 tidak ada.

(22)

71

dalam pengembangan objek wisata Taman Eden 100 ini yaitu: 1) Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan pariwisata. 2) kurang aktif/tidak aktifnya lembaga kepariwisataan lokal. 3) Masih banyak tenaga kerja kepariwisataan bukan lulusan sekolah atau pendidikan kepariwisataan.

3. Strategi yang dilakukan dalam mengembangkan objek wisata Taman Eden 100 yaitu strategi pengembangan objek wisata dalam jangka pendek yang meliputi: 1) Mempertajam dan memantapkan citra kepariwisataan dengan melakukan promosi di media sosial dengan menggunakan web, brosur, gambar dan memberi bibit-bibit tanaman ke instansi-instansi. 2) Peningkatkan kemampuan pengelolaan dengan melakukan pengembangan atraksi wisata yang mengakar pada budaya lokal seperti torotr dan manggadong. 3) Memanfaatkan produk yang ada dengan menjual buah strowberry dengan harga murah tetapi pada saat banyak atau rame pengunjung harga dinaikkan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan beberapa saran, antara lain:

(23)

72

2. Kepada pengelola agar menambahi tenaga kerja yang handal, profesional dan tamatan pendidikan kepariwisataan serta membuat souvenir sebagai pertanda lokasi objek wisata.

(24)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prodesur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Dini, Putri RaEma. 2013. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pemandian Air Panas Menjadi Kawasan Wisata di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri Medan

Hasibuan, Eva Martina: 2011. Studi Tentang Objek Wisata Pantai Garoga Di Desa Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri Medan

Haisar. 2010, Pengembangan Air Panas Menjadi Kunjungan Wisata di Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri Medan

http://elib.unicom.ac.id/files/diskl/584/jbptunikompp-gdl-herdiansya-29154-8-unikom_h-i.pdf diakses 24 Mei 2015

https://boerdblog.wordpress.com/2011/06/12/strategi-pengembangan-objek-wisata-alam/) diakses 28 Mei 2015

http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/05/04/pengertian objek wisata dan pengertian atraksi wisata/diakses 24 Mei 2015

http:// repository.usu.ac.id/bistream/123456789/33736/4/Chapter%2011.pdf diakses 03 Juni 2015

(http://id. Wikipedia.or/wiki/Strategi/) diakeses 24 Mei 2015

Pendit, S. Nyoman. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pratya Paramitha.

Soekadijo, R. G.2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata Sebagai

“Systematic Linkage”. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Suwantoro, Gamal. 2002. Dasar-Dasar Pariwisata:Yogyakarta. Andi 2004. Dasar-Dasar Pariwisata: Yogyakarta. Andi Wahab, Saleh. 1996. Manajemen Pariwisata. Jakarta: Paradya Paramitha.

(25)

74

Warpani, Suwardjono P. 2007.Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: ITB Yaena. 2011. Analisis Pengembangan Pariwisata Air Panas Sipaholon Kabupaten

Tapanuli Utara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri Medan

Yasni, Roby Subhan. 2011. Potensi Objek Wisata Hutan Kedah Kecamatan Blang Jerango Kabupaten Gayo Lues. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri Medan

Yoeti, H. Oka. A. 1990. Anatomi Pariwisata. Bandung: Angkasa

Referensi

Dokumen terkait