• Tidak ada hasil yang ditemukan

GARIS- GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN. No. Tujuan Intruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Daftar Kepustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GARIS- GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN. No. Tujuan Intruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Daftar Kepustakaan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

GARIS- GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

MATA KULIAH : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

NOMOR KODE/SKS : ---/ 3

DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas tentang sutradara dan penyutradaraan, konsep kerja sutradara, hubungan sutradara dengan naskah, hubungan sutradara dengan pemain, hubungan sutradara dengan penonton/masyarakat, hubungan sutradara dengan panggung/artistik, agar mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

T. I. U : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

PENGAMPU : Tafsir Hudha, S. Sn

No. Tujuan Intruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Daftar Kepustakaan

1 2 3 4 5 6

1 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pengertian Sutradara dan Penyutradaraan

Pengertian Sutradara dan Penyutradaraan

1. Awal kemunculan sutradara

2. Pengertian

Sutradara dan Penyutradaraan

200’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, --

(2)

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

2 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang kedudukan sutradara

Kedudukan sutradara 1. Jenis-jenis sutradara 2. Model

penyutradaraan 3. Kedudukan

sutradara (batasan- batasan kreativitas sutradara)

4. Pementasan sebagai bahan kajian dan membuka ruang diskusi

300’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

3 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang tugas Sutradara

Hubungan Sutradara dengan Naskah

1. Mengkaji tentang pengarang.

2. Mengkaji tentang latar belakang sosial budaya penciptaan naskah

3. Mengkaji tentang pemikiran pengarang terhadap pesan dalam naskah

1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

(3)

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

4 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang tugas Sutradara

Hubungan Sutradara dengan Pemain

1. Memilih dan menentukan pemain 2. Hubungan

kemanusiaan.

3. Hubungan fungsional

4. Hubungan kreatif.

200’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

5 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang tugas Sutradara

Hubungan Sutradara dengan

Penonton/masyarakat

1. Memilih dan menentukan

pementasan 2. Hubungan

pementasan

terhadap tujuan pembangunan moral penonton/masyarak at.

3. Memilih dan menentukan issu

200’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

(4)

dan muatan pementasan

dalammembangun pemikiran

penonton/masyarak at

Nusa Indah, 1980

6 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang konsep perancangan penyutradaraan

Konseptual Sutradara dalam wilayah Set Panggung

1. Memilih dan menentukan latar belakang

peristiwa/cerita 2. Hukum dan

Prespektif pemanggungan 3. Pembagian wilayah

permainan (dramatic places) 4. Komposisi

panggung.

200’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

7 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang konsep perancangan penyutradaraan

Konseptual Sutradara dalam wilayah Tata Musik

1. Memilih dan menentukan latar belakang

peristiwa/cerita 2. Pembagian wilayah

Suasana (dramatic places)

3. Tata musik sebagai pembina suasana (peristiwa dan

200 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah

(5)

emosional)

4. Tata musik dan tata suara (efek) sebagai kesatuan spektakel.

Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

8 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang konsep perancangan penyutradaraan

Konseptual Sutradara dalam wilayah Tata Cahaya/Pencahayaan

1. Memilih dan menentukan latar belakang

peristiwa/cerita 2. Hukum

pencahayaan (Tata cahaya sebagai view penonton)

3. Pembagian wilayah permainan

(dramatic places) 4. Tata cahaya sebagai

pembina suasana (peristiwa dan emosional)

5. Tata cahaya dan flash sebagai kesatuan spektakel

200 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

9 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang konsep perancangan penyutradaraan

Konseptual Sutradara dalam Tata Rias dan Kostum

1. Memilih dan menentukan latar belakang

peristiwa/cerita 2. Tata rias dan

kostum dalam

200 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

(6)

prespektif penokohan

3. Tata rias dan kostum dalam prespektif latar cerita/pemanggunga n

4. Tata rias dan kostum dalam prespektif dramatik

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

10 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang teknik dan metode penciptaan

Tahap Kerja Penyutradaraan

1. Tahap mencari-cari 2. Tahap memberi isi 3. Tahap

pengembangan 4. Tahap pemantapan 5. Pemanggungan

200 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami

Proses kerja penciptaan karya

1. Reading 2. Blocking

200 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI

(7)

tentang proses kerja penciptaan 3. General repetition 4. Runtrought 5. General rehearsel 6. Pementasan

Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

10 Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa- peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen

Menyutradarai peristiwa- peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen

1. Menjelaskan tentang dramatik.

2. Memilih dan menentukan

peristiwa dramatik.

3. Menciptakan Spektakel

(Kerjasama dengan Para Penata/kreator yang lain).

400’ 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999

3. Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores:

Nusa Indah, 1980

5. Wahyu Sihombing dkk, Pertemuan Teater 80’, Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta, 1990.

(8)

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 200 menit

Pertemuan ke : 1 dan 2

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pengertian Sutradara dan Penyutradaraan

B. Pokok Bahasan : Pengertian Sutradara dan Penyutradaraan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Awal Kemunculan Sutradara

2. Pengertian Sutradara 3. Penyutradaraan D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan 1. Perkenalan

2. Menjelaskan kontrak perkuliahan selama semester (TIU dan TIK)

3. Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

4. Menjelaskan tentang buku-buku acuan yang dipakai dalam mata kuliah ini.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

(9)

Penyajian 5. Menjelaskan awal kemunculan Sutradara a. Ritus Festilitas

b. Politeisme Primitif c. Magi Simpati

- Tontonan - Pertunjukan

6. Menjelaskan tentang pengertian Sutradara dan Penyutradaraan

a. Arti sempit b. Arti luas

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penutup 7. Mengadakan Tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan.

8. Memberikan pertanyaan sebagai tugas untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

9. Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

E. Evaluasi : Tes Lisan

F. Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

(10)

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 200 menit

Pertemuan ke : 3 dan 4

Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Kedudukan Sutradara.

Pokok Bahasan : Konsep Kerja Sutradara.

Sub Pokok Bahasan : 1. Pendekatan Penyutradaraan 2. Kedudukan Sutradara.

Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Membahas atau mendiskusikan tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penyajian 1. Menjelaskan tentang pendekatan Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

(11)

penyutradaraan.

a. Teater Sutradara b. Teater Aktor.

2. Menjelaskan tentang kedudukan sutradara

3. Jenis-jenis sutradara

a. Sutradara tipe Interpretator b. Sutradara tipe Interpretator -

Kreator

c. Sutradara Kontemporer 4. Model penyutradaraan

i. Tipe diktator ii. Tipe stilisai iii. Tipe guru iv. Tipe realisme

5. Kedudukan sutradara (batasan-batasan kreativitas sutradara)

a. Koordinator b. Organisator c. Konseptor

d. Motor atau aplikator

6. Pementasan sebagai bahan kajian dan membuka ruang diskusi

Penutup Mengadakan Tanya jawab seputar

materi yang telah disampaikan.

Memberikan pertanyaan sebagai tugas untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

(12)

Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

E. Evaluasi : Tes Lisan

F. Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 300 menit.

Pertemuan ke : 5, 6 dan 7

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

(13)

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Tugas Sutradara dengan Naskah.

B. Pokok Bahasan : Tugas Sutradara.

C. Sub Pokok Bahasan : 1. Memilih dan menentukan naskah 2. Menganalisis naskah

3. Hak sutradara terhadap naskah

4. Memilih dan menentukan bentuk pementasan.

5. Memilih dan menentukan gaya pementasan D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan 1. Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

2. Membahas atau mendiskusikan tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

3. Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penyajian 4. Menjelaskan tentang memilih dan menentukan naskah.

Kedudukan dan fungsi naskah sebagai sumber penciptaan.

Kriteria naskah yang baik.

5. Menjelaskan tentang metode dan teknik menganalisis naskah

a. Analisis struktur naskah - Tema

- Alur

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

(14)

- Penokohan - Latar cerita

b. Analisis tekstur naskah - Suasana

- Spektakel - Dialog

6. Menjelaskan tentang hak sutradara terhadap naskah.

a. Batasan sutradara mengadaptasi naskah b. Batasan kreatif dan inovasi sutradara

terhadap pementasan.

7. Menjelaskanb tentang bentuk pementasan a. Bentuk Konvensional

- Komedi - Tragedi - Tragi-komedi

b. Bentuk Non Konvensional - Satir.

- Tablo.

- Alinasi.

- Sampakan.

8. Menjelaskan tentang gaya dan pemilihan serta penentuannya dalam pementasan.

a. Klasik.

b. Realisme.

b. Surealisme.

c. Absurd.

Penutup 9. Mengadakan Tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan.

10. Memberikan pertanyaan sebagai tugas

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

(15)

untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

11. Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Evaluasi : Tes Lisan

Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980.

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 200 menit.

Pertemuan ke : 8 dan 9

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

(16)

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Hubungan Sutradara dengan Pemain

B. Pokok Bahasan : Hubungan sutradara dengan pemain.

C. Sub Pokok Bahasan : 1. Memilih dan menentukan pemain 2. Hubungan kemanusiaan

3. Hubungan fungsional 4. Hubungan kreatif D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Membahas atau mendiskusikan tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penyajian Menjelaskan tentang memilih dan menentukan pemain.

a. Sutradara sebagai pembentuk dan pencetak aktor.

b. Life presented in actor.

c. Menjelaskan tentang hubungan fungsional

d. Menjelaskan tentang hubungan kreatif

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penutup Mengadakan tanya jawab seputar

materi yang telah disampaikan.

Memberikan pertanyaan sebagai tugas

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

(17)

untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Evaluasi : Tes Lisan

Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980.

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

(18)

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 200 menit.

Pertemuan ke : 10 dan 11

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Hubungan Sutradara dengan Penonton

B. Pokok Bahasan : Hubungan Sutradara dengan Penonton C. Sub Pokok Bahasan : 1. Memilih dan menentukan pementasan

2. Hubungan pementasan terhadap genre penonton.

3. Memilih dan menentukan issu dan muatan pementasan D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Membahas atau mendiskusikan tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

(19)

Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Penyajian Menjelaskan tentang memilih dan menentukan pementasan

Pentingnya waktu dan tempat pementaan

Penonton sebagai net working

Menjelaskan tentang hubungan pementasan terhadap genre penonton.

c. Oriented personal atau visi personal d. Oriented social atau visi sosial

Menjelaskan tentang memilih dan menentukan issu dan muatan pementasan

Teater sebagai transformasi ide.

Teater sarat dengan berbagai kepentingan.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penutup Mengadakan tanya jawab seputar

materi yang telah disampaikan.

Memberikan pertanyaan sebagai tugas untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

E. Evaluasi : Tes Lisan

F. Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980.

(20)

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 200 menit.

Pertemuan ke : 12 dan 13

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Hubungan Sutradara dengan Panggung

B. Pokok Bahasan : Hubungan Sutradara dengan Panggung.

C. Sub Pokok Bahasan : 1. Memilih dan menentukan bentuk dan jenis panggung 2. Pembagian wilayah permainan

3. Komposisi panggung.

D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan 1. Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

2. Membahas atau mendiskusikan tugas atau

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

(21)

permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

3. Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Penyajian 4. Menjelaskan tentang memilih dan menentukan bentuk dan jenis panggung.

a. Bentuk tapal kuda b. Bentuk appround

c. Bentuk Proscenium atau reinesance d. Bentuk arena.

5. Menjelaskan tentang pembagian wilayah permainan

a. Panggung sebagai areal play

b. Pembagian enam wilayah panggung c. Pembagian sembilan wilayah panggung 6. Menjelaskan tentang komposisi panggung

Panggung sebagai kesatuan (utility).

Panggung sebagai keseimbangan (balance).

Panggung sebagai titik pusat (vocus).

Panggung sebagai varian (variasi).

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penutup 7. Mengadakan tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan.

8. Memberikan pertanyaan sebagai tugas untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

9. Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

E. Evaluasi : Tes Lisan

(22)

F. Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980.

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

Mata Kuliah : DASAR- DASAR PENYUTRADARAAN

Kode Mata Kuliah : ---

S K S : 3

Waktu Pertemuan : 400 menit.

Pertemuan ke : 14,15,16 dan 17

A. Tujuan Intruksional

Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang menyutradarai peristiwa- peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen

B. Pokok Bahasan : Menyutradarai peristiwa-peristiwa dramatik, naskah pendek atau fragmen.

C. Sub Pokok Bahasan : 1. Menjelaskan tentang dramatik

2. Memilih dan menentukan peristiwa dramatik 3. Metode dan teknik menyutradarai

D. Kegiatan Belajar Mengajar :

(23)

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran

1 2 3 4

Pendahuluan Mempertanyakan tentang tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Membahas atau mendiskusikan tugas atau permasalahan pada pertemuan sebelumnya.

Menjelaskan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada pertemuan ini.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penyajian Menjelaskan tentang dramatik.

Hubungannya dengan alur cerita.

Hubungannya dengan latar belakang tokoh

Hubungannya dengan karakter tokoh.

Menjelaskan tentang memilih dan menentukan peristiwa dramatik

Ruang atau komposisi.

Irama.

Tangga dramatik.

Menjelaskan metode dan teknik menyutradarai

Proses perancangan.

Proses pelatihan

Proses pembentukan atau pemantapan.

Pementasan.

Memperhatikan dan mencatat Papan tulis (White board), spidol.

Penutup Mengadakan tanya jawab seputar

materi yang telah disampaikan.

Memberikan pertanyaan sebagai tugas

Menjawab atau mengomentari dan menanyakan serta mendiskusikan.

(24)

untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

Memberi tugas agar mahasiswa mempelajari topik bahasan pada pertemuan ini secara mandiri.

Evaluasi : Tes Lisan

Referensi : 1. Suyatna Anirun, Menjadi Sutradara, Bandung: STSI Press, 2002

2. Yudi Aryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 1999 3 Nano Riantiarno, Tentang Sutradara, Bandung: STB Bandung, 1996

4. Max Arifin, Teater: Sebuah Perkenalan Dasar, Ende Flores: Nusa Indah, 1980 5. R. M. A. Harymawan, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1980.

6. Amir Hazim, Seni Teater dan Penyutradaraan, --

Referensi

Dokumen terkait

Sunarto (2006) menyatakan banyaknya faktor kehidupan yang berada di sekitar lingkungan remaja, maka pemikiran tentang pendidikan juga harus memperhatikan faktor- faktor

Sehingga, setelah mengetahui penjelasan secara singkat, penulis akan mengulas hubungan antara dua variabel, yakni adanya aturan tentang domisili dan rumah kematian menurut

Problem ini biasanya disebabkan jika guide roll yang mengalami keausan akan menyebabkan bentuk bar tidak normal sehingga akan timbul lipatan –

Japemethe , dan bagaimana facebook melalui group Japemethe membentuk komunitas dengan identitas lokal di dunia virtual maupun nyata ( online dan offline ).. Dalam pencarian

Menimbang : bahwa u n t u k melaksanakan ketentuan Pasal 57 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan

Oleh karena itu maka dilakukan uji stasioner pada first difference, hasilnya menunjukkan bahwa nilai absolut statistik Phillips-Perron variabel Inflasi, Kurs dan

Puji syukur Penulis panjatkan Kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala Nikmat, Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial dalam karya sastra merupakan usaha yang dilakukan untuk memberikan penilaian baik buruknya suatu