• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDUKTOR DAN ISOLATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONDUKTOR DAN ISOLATOR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

KONDUKTOR DAN ISOLATOR

TIM PELAKSANA TUGAS

Nama Ketua Tim : Putri Utami Sriwanti

NPM Ketua : 171434023

Nama Anggota 1 : Nur Tia Aulia NPM Anggota 1 :171434043 Nama Anggota 2 : Erica NPM Anggota 2 : 171434012 Nama Anggota 3 :Rifa Agus Pratiwi NPM Anggota 3 : 181434240

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH

2018

(2)

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Di dalam sistem tanaga listrik bahan listrik merupakan salah satu elemen yang harus dipenuhi karena bahan listrik itulah yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri, karena tanpa ada bahan yang menyalurkan daya tentunya tidak akan pernah ada aliran listrik yang sesuai dengan kebutuhan penyaluran. Ada beberapa bahan listrik yang sering kita dengar atau yang sangat popular di kalangan orang orang yang menggeluti dunia listrik , yaitu konduktor, dan isolator. Satu lagi yang dikenal dengan super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli . Ketiga bahan tadi secara integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara optimal.

Penghantar atau penyalur dalam bahan listrik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut- turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

Bahan penghantar dalam penyaluran listrik yang berupa zat padat, cair ,atau gas yang memiliki banyak electron adalah konduktor yang baik , termasuk logam yang berupa emas perak ,tembaga, aluminium, zink, bisa di gunakan sebagai konduktor atau penyalur listrik , yang bisa di di kategorikan sebagai sebagai bahan penyalur listrik yang baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan konduktor?

2. Apa yang di maksud dengan isolator?

3. Bagaimana konduktor dan isolator terjadi dalam kehidupan sehari-hari?

4. Bagaimana contoh penerapan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu konduktor 2. Untuk mengetahui apa itu isolator

3. Untuk mengetahui bagaimana konduktor dan isolator dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari

4. Untuk mengetahui bagaimana contoh penerapan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari

(3)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Isolator Pada sistem tenaga listrik mulai dari pembangkit, saluran transmisi sampai dengan saluran distribusi ke konsumen, dibutuhkan suatu sistem yang aman untuk

mengalirkan aliran listrik. Sistem yang aman untuk mengalirkan aliran listrik dan untuk dapat mengurangi rugi-rugi daya pada saluran transmisi digunakanlah suatu sistem tegangan tinggi. Penggunaan sistem tegangan tinggi ini membutuhkan suatu perlatan yang disebut isolator. Isolator ini berfungsi untuk mengisolir konduktor dengan konduktor, maupun mengisolir konduktor dengan bagian peralatan yang terhubung secara listrik dengan tanah.

Pada saluran transmisi dan distribusi, salah satu komponen yang harus lebih diperhatikan adalah isolasi, karena tegangan yang digunakan pada saluran cukup tinggi. Langkah yang perlu diambil untuk menghindarkan terjadinya kerusakan terhadap peralatan listrik akibat tegangan lebih dan loncatan bunga api, ialah dengan menentukan pemakaian isolator berdasarkankekuatan daya isolasi (dielectric strength) dan kekuatan mekanis (mechanical strength) bahan-bahan isolator yang dipakai. Karena sifat suatu isolator di tentukan oleh bahan yang digunakan [1]. Beberapa persyaratan penting yang harus dimiliki suatu isolator adalah:

a. Isolator harus mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi.

b. Memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi.

c. Mempunyai nilai resistivitas yang tinggi untuk memperkecil arus bocor yang terjadi.

d. Tidak mudah keropos dan tahan terhadap masuknya gas-gas ataupun cairancairan ke dalam bahan isolator.

e. Tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu.

(4)

4 BAB III

PEMBAHASAN 3.1. Konduktor

Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor.

Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.

Saat melakukan penyaluran arus listrik yang perlu di perhatikan adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah tembaga dan alumunium .

1. Sifat-sifat Bahan Konduktor

Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti:

a) Daya hantar listrik

Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada temperatur200C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

R= ρl/A dimana :

R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω) ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m l : panjang penghantar, satuannya meter (m)

A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2 b). Koefesien Suhu Tahanan

Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun.

Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga, karena tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan

(5)

5

baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar, hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah.

c). Daya hantar panas

Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahan-bahan bukan logam rendah.

d). Kekuatan tegangan tarik dan

Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas- gas mulia (neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .

e). Timbulnya daya electro motoris termo

Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro- motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.

Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.

(6)

6 2. Macam macam bahan konduktor

Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik lain Penghantar yang lazim digunakan antara lain: Tembaga dan Alumunium.

Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan relevasinya, antara lain : a). Alumunium

b). Tembaga c). Baja d). Wolfram e). Molibdenum f). Platina g). Air raksa

h). ahan-bahan resistivitas tinggi i). Timah hitam

3. Karakteristik Konduktor

Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu :

a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm

berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

(7)

7 3.2 Isolator

Bahan Isolator atau sering disebut bahan isolasi adalah suatu bahan yang digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian - bagian yang bertegangan atau bagian - bagian yang aktif. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik.

Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.

Isolator :

1). mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik,

2). memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali.

3). susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektronvalensinya sulit berpindah ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar sekali.

4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dengan perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage).

Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik). Pennyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaianya. Antara lain:

(8)

8 1). Sifat Kelistrikan isolator

Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).

2). Sifat Mekanis isolator

Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.

3). Sifat Termis isolator

Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

4). Sifat Kimia isolator

Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia . Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut:

a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)

b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya) c). Gelas dan keramik

d). Plastic

e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya f). Bahan yang dipadatkan.

Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam-macam hasil minyak bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah nitrogen dan karbondioksida (CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor). Bahan tahanan yang umumnya dipakai merupakan

(9)

9

paduan/ campuran logam-logam terdiri dari dua atau lebih unsur bahan campuran.

Pemakaian bahan tahanan dalam kelistrikan, antara lain:

a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt b). Untuk tahanan dan rheostats

c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.

Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan tahanan. pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir sehingga menjadi berkarat.

(10)

10 BAB IV KESIMPULAN

Adapun bahan listrik yang sering kita dengar atau yang sangat popular di kalangan orang orang yang menggeluti dunia listrik atau electro, yaitu konduktor dan isolator.

Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor, Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti, daya hantar panas, koipisien suhu,

kekuatan tegangan Tarik dan Timbulnya daya electro motoris termo, adapun bahan bahan yang di gunakan dalam konduktor meliputi Alumunium, Tembaga, Baja, wolfram,

molibdenium, platina dan air raksa. konduktor memiliki dua karakteristik, yaitu

Karakteristik mekanik yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor dan yang ke dua Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor. Adapun klasifikasi konduktor menurut konstruksinya meliputi Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat, Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu, kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.

Dalam bahan listrik isolator tidak akan terpisahkan dari sitem tenaga listrik atau elektrik, Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan, mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik, memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar.

Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, yang disebabkan oleh jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti yang kuat. Adapun isolator mempunyai sifat kelistrikan, sifat mekanis, sifat termis dan sifat kimia, pembagian bahan isolator meliputi, Bahan tambang, Bahan berserat, Gelas dan keramik, Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.

(11)

11 BAB V DAFTAR PUSTAKA

poernomo. Makalah Konduktor dan Isolator diperoleh secara online ( Avaliable

Online) http://sidhipoernomo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47074/Makalah+Isolator

%2C+Konduktor+dan+Semi+Konduktor.docx. Diunduh tanggal 08 Desember 2018,11.30

(12)

12 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...1

1.3 Tujuan ...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...2

BAB III PEMBAHASAN ...3

3.1 Konduktor ...3

1. Sifat-sifat Bahan Konduktor ...3

2. Macam-Macam Bahan Konduktor ...5

3. Karakteristik Konduktor ...5

3.2 Isolator ...6

BAB IV KESIMPULAN ...9

BAB V DAFTAR PUSTAKA ...10

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menganalisis pe- ngaruh pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB dalam penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan pada

Governance Process Dewan Komisaris secara berkelanjutan telah menerapkan dan memas kan terselenggaranya prinsip Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dalam se

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

To analysze dewatering system at Hotel Anugerah Palace (HAP) Project a series of studies were conducted i.e : studies the implementation of foundation method,

dalam Laporan Tugas Akhir ini, sistematika yang digunakan adalah

Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur.. permukiman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) yang dirumuskan berdasarkan data karakteristik fisik DAS dan pengaruh faktor bentuk DAS (FD)

Menurut Umi Zaid, bahwa Maulid Nabi SAW adalah kegiatan yang tidak ada perlu dilakukan karena, para sahabat pada zamandahulu tidak pernah melakukan hal tersebut, sehingga