• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP JUMLAH PRODUKSI SIR 20 DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB RUBBER INDUSTRY) LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP JUMLAH PRODUKSI SIR 20 DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB RUBBER INDUSTRY) LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP JUMLAH PRODUKSI SIR 20

DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB RUBBER INDUSTRY)

LAPORAN TUGAS AKHIR

IQBAL ZAILANI 152407123

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)

PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP JUMLAH PRODUKSI SIR 20

DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB RUBBER INDUSTRY)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

IQBAL ZAILANI 152407123

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(3)

PERNYATAAN

PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP JUMLAH PRODUKSI SIR 20 DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA

(CRUMB RUBBER INDUSTRY)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2018

Iqbal Zailani 152407123

(4)

i

(5)

PENGARUH KERUSAKAN MESIN DAN DOWN TIME TERHADAP

JUMLAH PRODUKSI SIR 20 DI PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB RUBBER INDUSTRY)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerusakan mesin dan down time terhadap jumlah produksi di PT. Sentang Raya Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder tahun 2016 yang diperoleh dari bagian teknik dan HRD di PT. Sentang Raya Indonesia. Hasil uji koefisien korelasi menunjukkan bahwa variabel kerusakan mesin A, kerusakan mesin B, dan down time berpengaruh negatif terhadap junlah produksi SIR 20 yang masing-masing bernilai -0,245, -0,231 dan -0,119

Kata kunci : down time, jumlah produksi SIR 20, kerusakan mesin, pengaruh, Signifikan.

ii

(6)

EFFECT OF MACHINE DAMAGE AND DOWN TIME ON TOTAL PRODUCTION SIR 20 IN PT. SENTANG RAYA INDONESIA (CRUMB

RUBBER INDUSTRY)

ABSTRACT

This study aims to determine how the effect of engine damage and down time on the amount of production in PT. Sentang Raya Indonesia. The data used is the secondary data of 2016 obtained from the engineering and HRD at PT. Sentang Raya Indonesia. The results of the correlation coefficient test showed that the variables of machine damage A, machine damage B, and down time had a negative effect on the production of SIR 20, which were valued at -0.245, -0.231 and -0.119 respectively.

Keywords: down time, SIR production amount 20, engine damage, influence, Significant.

iii

(7)

PENGHARGAAN

Segala Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir (TA) tepat pada waktunya.

Adapun laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya program Diploma 3 jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis melaksanakan Penelitian di PT. Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry) pada tanggal 17 juli sampai dengan 17 Agustus 2017. Dalam penyusunan laporan ini, Penulis tidak terlepas dari perhatian dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa Sang Khalik yang tidak pernah berhenti memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis.

2. Bapak Muslim Hasibuan, Mama Yusnaini Dalimunte, dan Abang Ikhwanul Hakim Hsb, S.Sos. yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun material serta memberikan doa dan kasih sayangnya kepada penulis.

3. Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah mengeluarkan surat izin riset untuk melaksanakan Penelitian Laporan Tugas Akhir kepada Direksi PT Perkebunan Nusantara II (Persero).

4. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom. dan Drs. Rosman Siregar, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan Penelitian Laporan Tugas Akhir.

5. Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si. dan Bapak Dr. Open Darnius, M.Sc. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.

iv

(8)

6. Ibu Dra. Laurentina Pangaribuan, M.S. selaku Pembimbing yang telah memberikan saran dalam penulisan Laporan Tugas Akhir dan memberikan bimbingan kepada Penulis saat menyusun Laporan Tugas Akhir.

7. Bapak Syahrul Mustofa, S.Kom selaku HRD yang telah mengambil bagian untuk mengawasi dan membimbing penulis dalam melaksanakan Penelitian di PT. Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry)

8. Bapak Marudut Hutagaol selaku Manajer Pabrik PT. Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry) yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT. Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry). beserta seluruh pegawai yang telah meluangkan waktu untuk mengawasi dan membimbing Penulis dalam melaksanakan Penelitian di PT.

Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry)

9. Anastasia Claresta Silalahi, Dimas Ardian Novandi, Nurfathyah Sari, dan Ivan Busriadi Harahap selaku rekan sekaligus sahabat yang selalu memberikan bantuan dan dukungannya kepada Penulis dalam melaksanakan Penelitian di PT. Sentang Raya Indonesia (Crumb Rubber Industry).

Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca terutama bagi Penulis sendiri. Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, teman, dan orang-orang yang ikut membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis juga menyadari laporan ini tidak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan ini.

Medan, Juni 2018 penulis

Iqbal Zailani

v

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i

ABSTRAK ii

ABSTRACT PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN

iii iv vi viii ix x BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 1.2

Latar Belakang Rumusan Masalah

1 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan penelitian 2

1.5 1.6

Manfaat Penelitian

Metodologi penelitian 1.6

2 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Korelasi 4

2.2 Macam-macam korelasi 4

2.3 Rumus untuk mencari koefisien korelasi 6

vi

(10)

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1

3.2 3.3 3.4 3.5

Sumber Data Lokasi Penelitian Variabel Penelitian

Langkah-langkah Dalam Penelitian Gambaran Umum Tempat Reset 3.5.1 Sejarah Perusahaan

3.5.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha 3.5.3 Lokasi Perusahaan

3.5.4 Daerah Pemasaran

3.5.5 Dampak social dan ekonomi terhadap lingkungan

8 8 8 8 9 9 10 10 11 11

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Pengambilan Data 12

4.2 4.3

Mentukan Nilai Koefisen

Perhitungan Untuk Koefisien Korelasi

13 15

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 17

5.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 19

vii

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel

Halaman

4.1 Data dari PT. Sentang Raya Indonesia 12 4.2 Nilai untuk menentukan koefisien korelasi 14

viii

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

Halaman

1. Permohonan Surat Pengantar Pengambilan Data Riset 19 2. Surat Pengantar Permohonan Izin Riset 20 3. Surat Pemberitahuan Persetujuan Pelaksanaan Riset

pengambilan data

4. Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa

5. Surat Keterangan Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir

6. SK Dosen Pembimbing

21 22 23 24

ix

(13)

DAFTAR SINGKATAN

PT = Perseroan Terbatas SRI = Sentang Raya Indonesia SIR = Standard Indonesian rubber

x

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karet merupakan komoditi hasil pertanian Indonesia. Hasil pengolahan getah tanaman karet sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari seperti ban kendaraan.

Karet juga digunakan untuk membuat sandal karet, alas sepatu, pembungkus kabel listrik dan sebagainya.Sebagian besar karet di Indonesia digunakan untuk memenuhi permintaan dari luar negeri seperti Italia, Canada, China, India, Singapura, Spanyol, Israel, Taiwan, Jepang, dan lain-lain.

Karet yang diekspor bukanlah bahan mentah atau masih berupa cairan, melainkan karet olahan yang sudah diolah oleh pabrik melalui berbagai proses tertentu menjadi lembaran karet atau balok karet.

PT. Sentang Raya Indonesia adalah salah satu pabrik yang memproduksi lembaran atau balok karet tersebut. Dan jenisnya adalah SIR (standard Indonesian rubber) 20.Dan melihat banyaknya permintaan dari dalam maupun luar negeri PT.

SRI ingin meningkatkan jumlah produksi SIR 20. Namun jumlah produksinya tidak selalu mengalami kenaikan dikarenakan beberapa hal.Diantaranya adalah kerusakan mesin dan downtime.

Mesin merupakan faktor penting dalam suatu pabrik produksi. Oleh karena itu jika mesin mengalami kerusakan maka akan menganggu jumlah produksi.

Down time adalah jumlah waktu dimana suatu equipment tidak dapat beroperasi disebabkan adanya kerusakan (failure), namun pabrik masih dapat beroperasi karna masih adanya equipment lain yang bisa menggantikan fungsi sehingga proses produksi masih bisa berjalan.

Dan disini penulis akan mencoba menganalisis :pengaruh kerusakan mesin dan down time terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. Sentang Raya Indonesia.

(15)

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan yang akan dibahas meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pengaruh kerusakan mesin terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT.

Sentang Raya Indonesia

2. Pengaruh down time terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. Sentang Raya Indonesia

1.3 Batasan masalah

Sebagai pembatas masalah ini adalah penganalisaan data dengan menggunakan analisa korelasi. Data yang dianalisa adalah data sekunder tentang pengaruh kerusakan mesin dan downtime terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. Sentang Raya Indonesia tahun 2016.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kerusakan mesin dan down time terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. Sentang Raya Indonesia.

2. Diharapkan mampu membuat perusahaan untuk meningkatkan perawatan dan kinerja staff yang bekerja di PT. Sentang Raya Indonesia.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan atau menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan dengan menyatukan materi dan objek permasalahan yang dijadikan sebagai materi pembahasan.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan referensi bagi pihak perusahaan.

3. Melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli madya.

(16)

1.6 Metodologi penelitian

Metodologi penelitian merupakan sebuah proses ilmiah berupa cara untuk memperoleh data yang dapat digunakan dalam kepentingan ilmiah. Dan berikut kerangka metodologi penelitannya:

1. Penulis menyusun rancangan penelitian atau yang disebut dengan proposal penelitian.

2. Pengumpulan data bersumber dari data sekunder (2016) yang diperoleh dari PT. Sentang Raya Indonesia.

3. menentukan metode analisa yang digunakan dan pengolahan data.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kerusakan mesin dan down time terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. SRI pada tahun 2016, penulis menggunakan analisa korelasi. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada Bab selanjutnya.

(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Korelasi

Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Namun ketika dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas pengertian tersebut. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif.

Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif).

2.2 Macam-macam Korelasi

Korelasi sebagai sebuah analisis memiliki berbagai jenis menurut tingkatannya.

Beberapa tingkatan korelasi yang telah dikenal selama ini antara lain adalah korelasi sederhana, korelasi parsial, dan korelasi ganda. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing korelasi dan bagaimana cara menghitung hubungan dari masing-masing korelasi tersebut.

1. Korelasi sederhana

Korelasi Sederhana merupakan suatu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan keduanya dengan hasil yang bersifat kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud adalah apakah hubungan tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat. Sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya linear positifataupun linear negatif.

2. Korelasi parsial

Korelasi parsial adalah suatu metode pengukuran keeratan hubungan (korelasi) antara variabel bebas dan variabel tak bebas dengan

(18)

mengontrol salah satu variabel bebas untuk melihat korelasi natural antara variabel yang tidak terkontrol. Analisis korelasi parsial (partial correlation) melibatkan dua variabel. Satu buah variabel yang dianggap berpengaruh akan dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol).

3. Korelasi Ganda

Korelasi ganda adalah bentuk korelasi yang digunakan untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independen dan satu variabel dependent. Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi variabel-variabel independen sebagaimana korelasi mereka dengan variabel dependen.

Korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Korelasi ganda merupakan korelasi yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas (X1,X2,…..Xn) serta satu variabel terikat (Y).

Apabila perumusan masalahnya terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara masing-masing variabel dilakukan dengan cara perhitungan korelasi sederhana. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis :

1. Korelasi positif (r > 0), terjadinya korelasi positif apabila ada perubahan anatara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya apabila variabel yang satu meningkat maka akan diikuti peningkatan variabel lainnya.

2. Korelasi negative (r <0 ) terjadinya korelasi negative apabila ada perubahan anatara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik). Artinya apabila variabel yang satu meningkat maka akan diikuti penurunan variabel lainnya.

3. Korelasi nihil, terjadinya apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang tidak teratur atau (acak).

Artinya apabila ada variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan penigkatan pada variabel lain dan dengan penurunan pada variabel lainnya.

(19)

Sifat korelasi akan menetukan arah korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki hubungan sangat lemah.

2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki hubungan lemah.

3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki hubungan kuat.

4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki hubungan sangat kuat.

5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki hubungan sangat kuat sekali.

2.3 Rumus untuk mencari korelasi antar variabel

Untuk mencari korelasi antara variabel Y dengan X dapat dirumuskan sebagai

berikut : r =

adapun untuk rumus untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel terikat Y dan variabel bebas X1,X2, dan X3 yaitu :

1. Koefisien korelasi anatara Y dengan X1

=

2. Koefisien korelasi antara Y dengan X2

=

3. Koefisien korelasi anatara Y dan X3

=

(20)

nilai koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati -1, jika dua variabel tidak berkorelasi maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 1.

(21)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Sentang Raya Indonesia terletak di Jl. Suryadi Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.Adapun data sekunder yang dibutuhkan adalah jumlah produksi SIR 20, jumlah waktu kerusakan mesin dan downtime pada tahun 2016.

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam melakukan peninjauan penulisan tugas akhir ini penulis mengambil data secara sekunder yaitu data yang diperoleh dari PT. Sentang Raya Indonesia terletak di Jl. Suryadi Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

3.3 Variabel Penelitian

Sampel yang diambil adalah sebagai berikut :

1. data jumlah produksi SIR 20 (kg/bulan) sebagai (Y)

2. kerusakan mesin A (jam/bulan) sebagai (X1), kerusakan mesin A merupakan kerusakan pada mesin pencucian bahan baku (bokar)

3. kerusakan mesin B (jam/bulan) sebagai (X2), kerusakan masin B merupakan kerusakan pada mesin pencincangan serta pengolahan bahan baku (bokar)

4. downtime (jam/bulan) sebagai (X3). Down time merupakan waktu yang terbuang sia-sia pada saat proses produksi.

3.4 Langkah-langkah Dalam Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasikan dan merumuskan masalah penentuan sampel.

(22)

Dalam penelitian ini masalah yang di hadapi adalah ingin mengetahui pengaruh kerusakan mesin dan downtime terhadap jumlah produksi SIR 20 di PT. Sentang Raya Indonesia.

2. Melakukan studi pustaka.

Melakukan studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi yang berkaitan dengan topic, membaca teori dari buku- buku, jurnal ilmiah, dan literature lain yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

3. Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Sentang Raya Indonesia terletak di Jl. Suryadi Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.Adapun data sekunder yang dibutuhkan adalah jumlah produksi SIR 20, jumlah waktu kerusakan mesin dan downtime pada tahun 2016.penulis memilih data sekunder karena waktu dan biaya yang lebih hemat. Data yang di kumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

4. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel yang akan dianalisis.

5. Pengolahan data dengan menggunakan metode analisa korelasi dengan rumus-rumus yang ada

6. Melakukan analisis data.

7. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan.

8. Kesimpulan dan saran.

3.5 Gambaran umum Tempat Reset 3.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Sentang Raya Indonesia terletak di Jl. Suryadi Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. PT Sentang Raya Indonesia berdiri pada tahun 2004 berdasarkan Akta Pendirian tanggal 22 April 2004 dibuat oleh notaris Tjong Deddy Iskandar,SH dengan Akta Pendirian No. 25 Anggaran Dasar dan telah memperoleh pengesahan dari menteri Kehakiman dan Hak

(23)

Asasi Manusia dengan Surat Keputusan tanggal 30 Juni 2004 Nomor C-16418 tahun 2004.

Pada tahun 2006 (setelah berproduksi selama 4 bulan), PT. Sentang Raya Indonesia telah mampu mengekspor 58% hasil produksi dan sisanya 42% untuk pasar lokal dengan total produksi atau penjualan sebanyak 3.745,49 ton. Kemudian tahun 2007 ke atas mentargetkan 80% hasil produksinya untuk mengisi pasar ekspor dunia.

3.5.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Sentang Raya Indonesia meupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri Crumb Rubber yang mana bahan bakunya adalah bahan olah karet (BOKAR), yang diperoleh dari perkebunan petani setempat dan para pengepul karet yang ada di daerah luar Sumatera Utara. Produk jadi dari pabrik PT Sentang raya Indonesia ini diberi nama SIR 20. Pemakaian SIR (Standart Indonesia Rubber) umumnya digunakan pada pabrik ban atau industri yang memakai karet alam.

3.5.3 Lokasi Perusahaan

PT Sentang Raya Indonesia terletak di Jl. Suryadi Perdagangan Sebrang, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun 21184, Sumatera utara, Medan. Sedangkan untuk kantor perusahaan PT Sentang Raya Indonesia yang ada di Medan terletak di Jl.

Timor No. 23/14 C. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Lokasi Kantor Pemasaran dan Pabrik PT Sentang Raya Indonesia

(24)

3.5.4 Daerah Pemasaran

PT Sentang Raya Indonesia didirikan untuk memenuhi kebutuhan crumb rubber di dalam dan luar negeri. Hasil produksi crumb rubber di distribusikan ke wilayah Medan untuk lokal, sedangkan untuk luar negeri crumb rubber didistribusikan ke Italia, Canada, China, India, Singapura, Spanyol, Israel, Taiwan dan Belanda. Produk dikemas dengan kode yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan kemana produk akan di distribusikan.

3.5.5 Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan

Dampak sosial dan ekonomi yang diberikan PT Sentang Raya Indonesia terhadap lingkugan sekitarnya ialah bahwa keberadaan perusahaan ini dapat mendorong perkembangan ekonomi daerah dan masyarakat sekitar lokai, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup warga yang bermukim di sekitar perusahaan. Tindakan yang dilakukan oleh persahaan untuk mningkatkan taraf hidup masyarakat antara lain membuka lowongan pekerjaan terhadap seluruh masyarakat khususnya masyarakat di sekitar daerah pabrik. Para pekerja khususnya operator pabrik di perusahaan ini sebagian diambil dari masyarakat sekitar kawasan pabrik PT Sentang Raya Indonesia kota Perdagangan.

Dalam proses produksi, tidak semua produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetaplan oleh perusahaan. Untuk mengatasi limbah dari proses produksi, PT Sentang Raya Indonesia melakukan proses filtering untuk limbah cair agar limbah yang dibuang kesungai tidak berbahya lagi serta menyediakan gudang B3 untuk limbah padat.

(25)

BAB 4

PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Pengambilan Data

Data pada tugas akhir ini berasal dari data sekunder yang diambil langsung oleh penulis dari kantor PT. Sentang Raya Indonesia yang berlokasi di Jl. Suryadi perdagangan sebrang, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun 21184, Sumatera utara, Medan. Data ini berisikan catatan 2016 yaitu tentang jumlah produksi, jumlah waktu kerusakan mesin dan jumlah waktu downtime. Dan berikut penjelasannya :

1. Jumlah produksi sir 20 (kg) 2. Kerusakan mesin A (jam/bulan) 3. Kerusakan mesin B (jam/bulan) 4. Downtime (jam/bulan)

Melihat dari data yang didapat, penulis memilih menggunakan analisis korelasi sederhana dengan variabel jumlah produksi sir sebagai variabel Y, kerusakan mesin A sebagai variabel X1, kerusakan mesin B sebagai X2, dan downtime sebagai X3. Datanya dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.1 Data dari PT. Sentang Raya Indonesia

Bulan

jumlah produksi sir 20

(kg)

kerusakan mesin A (jam/bulan)

kerusakan mesin B (jam/bulan)

downtime (jam/bulan)

Januari 1166 50 19 22

Februari 1219 51 18 19

Maret 1479 29 23 19

April 1278 39 18 22

Mei 1040 40 24 17

Juni 1310 45 32 24

Juli 1347 48 20 16

Agustus 1257 49 22 24

September 1204 40 16 22

Oktober 1337 47 9 24

November 1185 43 31 25

Desember 1040 42 27 24

(26)

4.2 Menentukan nilai koefisien

pada pembahasan sebelumnya sudah ditentukan pada tabel 4.1 yang terdiri dari 12 data, agar dapat dikerjakan terlebih dahulu menentukan koefisie-koefisien korelasinya. Untuk menentukannya maka diperlukan nilai-nilai dari jumlah variabel- variabel seperti pada tabel di halaman berikutnya :

(27)

Tabel 4.2

Nilai untuk menentukan koefisien

no Y X1 X2 X3 X1Y X2Y X3Y Y2 X12 X22 X32 X1X2 X2X3 X1X3

1 1166 50 19 22 58300 22154 25652 1359556 2500 361 484 950 418 1100

2 1219 51 18 19 62169 21942 23161 1485961 2601 324 361 918 342 969

3 1479 29 23 19 42891 34017 28101 2187441 841 529 361 667 437 551

4 1278 39 18 22 49842 23004 28116 1633284 1521 324 484 702 396 858

5 1040 40 24 17 41600 24960 17680 1081600 1600 576 289 960 408 680

6 1310 45 32 24 58950 41920 31440 1716100 2025 1024 576 1440 768 1080

7 1347 48 20 16 64656 26940 21552 1814409 2304 400 256 960 320 768

8 1257 49 22 24 61593 27654 30168 1580049 2401 484 576 1078 528 1176

9 1204 40 16 22 48160 19264 26488 1449616 1600 256 484 640 352 880

10 1337 47 9 24 62839 12033 32088 1787569 2209 81 576 423 216 1128

11 1185 43 31 25 50955 36735 29625 1404225 1849 961 625 1333 775 1075

12 1040 42 27 24 43680 28080 24960 1081600 1764 729 576 1134 648 1008

14862 523 259 258 645635 318703 319031 18581410 23215 6049 5648 11205 5608 11273

(28)

Untuk menghitung koefisien korelasi tiap variabel (ryx1, ryx2, dan ryx3 dilakukan cara berikut. Berdasarkan rumus yang sudah ada sebelumnya dan tabel yang telah ada, maka didapat :

1. Koefisien korelasi antara jumlah produksi SIR 20 (Y) dengan kerusakan mesin A (X1)

=

=

=

= -0,245

Ini berarti variabel X1 (kerusakan mesin A) berkorelasi negatif atau sangat lemah terhadap variabel Y (produksi Sir 20) yaitu sebesar -0,140

2. Koefisien korelasi antara jumlah produksi SIR 20 (Y) dengan kerusakan mesin B (X2)

=

=

(29)

=

= -0,231

Ini berarti variabel X2 (kerusakan mesin B) berkorelasi negatif atau sangat lemah terhadap variabel Y (produksi Sir 20) yaitu sebesar -0,231

3. Koefisien korelasi antara jumlah produksi SIR 20 (Y) dengan downtime (X1)

=

=

=

= -0,119

Ini berarti variabel X3 (Down Time) berkorelasi negatif atau sangat lemah terhadap variabel Y (produksi Sir 20) yaitu sebesar -0,119

(30)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada pengelolaan data sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Dari hasil olahan data di atas maka dapat kita ketahui bahwa semua variabel independen kerusakan mesin A, kerusakan mesin B, dan down time (X1,X2,X3) berpengaruh negatif terhadap variabel dependen produksi Sir 20 (Y) yaitu masing- masing sebesar -0,245, -0,231, -0,119

5.2 Saran

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, maka penulis membuat saran sebagai berikut :

Melihat dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kerusakan mesin A, kerusakan mesin B, dan down time berpengaruh negatif terhadap jumlah produksi Sir 20 yang artinya jika terjadi kenaikan jam pada ketiga variabel tersebut maka akan terjadi penurunan produksi Sir 20. oleh karena itu diharapkan kepada PT.

Sentang Raya Indonesia untuk mengurangi jam tersebut dengan cara merawat mesin sebaik-baiknya dan meningkatkan kinerja seluruh staff agar tidak terjadi down time sehingga tidak membuat jumlah produksi Sir 20 menurun.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Supangat Drs., M.si Statistika: Dalam Kajian Deskriptip, Inferensi, dan Nonparametrik.Jakarta : 2008.

Sudjana.Desain dan Analisis Eksperimen, Ed. 3.Bandung: Tarsito, 1991.

Sudjana.Metode Statistika, Ed. 3. Bandung: Tarsito, 2005.

Walpole, R.E. Pengantar Statistika, Ed. 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, PT., 1995.

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Kantor Pemasaran dan Pabrik PT Sentang Raya Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

• Definite access address– an identifier which is assigned by the municipal council to reference a certain access (e.g. en- trance door, gate) from a recorded road to a building

Berbeda dengan ses i sebelumnya, data D3 sesi 201601 ini diambilkan dari data dosen eligibel D1/ D2 pada PDDIKTI sesuai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.

Hugo Chavez adalah Presiden Venezuela yang memiliki peranan penting dalam perubahan arah politik dalam menanggulangi krisis ekonomi yang berkepanjangan di Venezuela dengan

HUBUNGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIAi. PRA SEKOLAH DI DUSUN 10 PANDOWAN BROSOT GALUR

Tujuan umum pembelajaran mata kuliah chokai III yaitu agar mahasiswa mampu dalam mendengarkan informasi dalam bahasa Jepang dan mampu menjawab

Pada Siklus II dapat disimpulkan bahwa setelah diadakan supervisi akademik, seluruh guru yang diteliti (5 orang guru) memiliki kemampuan yang sangat baik dalam

Penulisan ilmiah ini berisi tentang perancangan dan aplikasi pembuatan katalog distro yang penulis buat untuk melihat informasi mengenai jenis pakaian, warna, ukuran, harga, pada